Disusun Oleh:
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................2
C. Tujuan Masalah.............................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
A. Peranan Keseehatan Mental dalam Lingkup Keluarga.................................................................3
B. Peranan Kesehatan Mental dalam Lingkungan Sekolah...............................................................4
C. Peranan Kesehatan Mental dalam Lingkungan Masyarakat.........................................................6
D. Peranan Kesehatan Mental dalam Lingkungan Kerja...................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................................8
Kesimpulan................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSRAKA................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan mental merupakan suatu isu yang menjadi perhatian bagi masyarakat
dewasa ini (Bukhori, 2012; Iswanto, 2014; Nursalam & Dian, 2007). Fenomena demikian
berkaitan dengan adanya modernisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menimbulkan
berbagai masalah psikologis dan sosial (Ameliola & Nugraha, 2013; Suneki, 2012;
Waluya, 2007) di lingkungan sekolah dan keluarga.
Kesehatan mental di sekolah menjadi isu baru. Di negara maju seperti Amerika
Serikat diperkirakan pertahunnya 20 - 25% anak dan remaja mengalami masalah
kesehatan mental, dan 40% diantaranya memenuhi kriteria diagnostik untuk berbagai
jenis gangguan mental (Kessler et al., 2012; Merikangas et al., 2010; Nastasi, 2004)
belum termasuk anak dan remaja yang berisiko dan belum terdiagnosa namun kondisinya
mempengaruhi keberfungsian dan well-being (kesejahteraan) sehari-hari (Nastasi, 2004).
Penelitian epidemiologi di AS menunjukkan 1 dari 10 anak menunjukkan symptom
depresi sebelum usia 14 tahun, dan 20% anak usia 16-17 tahun mengalami gangguan
cemas, mood, dan gangguan perilaku serta penggunaan zat-zat terlarang (adiktif) (Keyes,
2006.).
1
Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala
bentuk gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi
secara normal dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
2
BAB II
A. Peranan Keseehatan Mental dalam Lingkup Keluarga
Keluarga merupakan suatu sistem sosial untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
anggotanya. Sebagai suatu sistem sosial, kelompok-kelompok keluarga memenuhi kebutuhan
para anggotanya dengan memberikan kenyamanan, keselamatan, kesejahteraan psikologis,
fisik, emosional dan kebutuhan spiritual.
Keluarga merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan seseorang, kebutuhan-
kebutuhan fisik dan psikis mula-mula terpenuhi dari lingkungan keluarga. Sehingga keluarga
termasuk kelompok yang terdekat dengan individu. Keluarga memiliki peran atau fungsi
yang sangat besar bagi seseorang. Misalnya; sebagai tempat keluh kesah atas permasalahan
yang tengah dihadapi, tempat untuk menceritakan segala pengalaman yang telah dialami,
tempat untuk yang dapat dijadikan sebagai tumpuan serta harapan, tempat yang mungkin
tidak akan ditemukan oleh seseorang di luar sana.
Keluarga sebagai wadah antara individu dan kelompok yang menjadi tempat pertama dan
utama untuk sosialisasi anak, ibu, ayah, saudara,dan keluarga yang lain adalah orang yang
pertama bagi anak untuk mengadakan kontak dan tempat pembelajaran, sehingga keluarga
mempunyai peranan yang penting, yaitu :
a. Keluarga merupakan kelompok kecil yang anggota-anggotanya berinteraksi face to face
tetap. Dalam kelompok yang demikian, perkembangan anak dapat diikuti dengan
seksama oleh orang tua nya sebagai penyesuai secara pribadi dalam hubungan social agar
lebih mudah terjadi nantinya.
b. Orang tua mempunyai motivasi yang kuat untuk dapat mendidik anak karena anak
merupakan buah cinta kasih hubungan suami istri. Dari motivasi yang kuat tersebut
melahirkan hubungan emosional antara orang tua dengan anak.
c. Karena dari hubungan keluarga yang relative tetap, maka dari situlah orang tua
memainkan peranan yang sangat penting terhadap proses pendidikan anak. Anak
merupakan anugerah, karunia, dan amanat Allah SWT. Sebagaihasil dari pernikahan
yang dijaga, dibina, dan dibimbing. Ia adalah buah hati dan belahan jiwa, serta generasi
penerus sebagai harapan dan anaknya dalam kondisi apapun juga. Peran orang tua
terhadap anak adalah sebagai berikut:
3
1. Mengurus Keperluan Material Anak-Anak
Tugas ini merupakan tugas pertama dimana orang tua harus memberi makanan, tempat
perlindungan dan pakaian kepada anak-anaknya.Anak-anak sepenuhnya tergantung
kepada orang tuanya karena anak belum mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.
2. Menciptakan Suasana “Home” Bagi Anak-Anaknya.
“Home” di sini berarti bahwa di dalam keluarga anak-anak dapat berkembang dengan
baik, merasakan kemesraan, kasih sayang, keramah-tamahan merasa aman, terlindungi,
dan lain-lain. Di rumahlah anak merasa tenteram, tidak kesepian dan selalu gembira.
3. Tugas Pendidikan
Tugas mendidik merupakan tugas terpenting dari orang tua, terhadap anak-anaknya.
Karena orangtua lah yang memberikan pendidikan pertama kali pada anak.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan orangtua di dalam
keluarga sangat berpengaruh besar terutama terhadap perkembangan mental anak.Selain
itu orangtua dalam keluarga juga dapat berperan memberikan pendidikan sejak dini,
sebab keluarga dianggap sebagai tempat yang sempurna sifat dan wujudnya dalam
pembentukan cita-cita orang tua. Orang tua mempunyai tanggung jawab penuh terhadap
perkembangan mental anak.Selain itu orangtua dalam keluarga juga dapat berperan
memberikan pendidikan sejak dini, sebab keluarga dianggap sebagai tempat yang
sempurna sifat dan wujudnya dalam pembentukan pribadi yang utuh dan orang tua
sebagai penuntun, pengajar, dan pemberi contoh. Keluarga juga mempunyai peranan
dalam pengasuhan anak yaitu mengetahui tahap-tahap perkembangan anak untuk
mengasuhnya sesuai dengan bakat dan keinginan anak.Namun, pola pengasuhanayah dan
ibu mempunyai perbedaan dan hal ini tidak membuat orangtua menjadi sulit dalam
mengasuh anak, melainkan menjadi suatu haluntuk mengelangkapi kekurangan masing-
masing dalam mengasuh anak menjadi lebih fleksibel dan efektif. Jadi, peranan keluarga
sangatlah penting, karena dapat mempengaruhi dan membentuk kepribadian serta karkter
remaja.
7
Jika kondisi seperti itu dibiarkan, maka luka akan berkembang menjadi stres dan
mengganggu kinerja karyawan. Cara mengatasi agar kondisi seperti itu tidak berlarut adalah
dengan mengurangi tingkat stres. Salah satu teknik yang paling mudah adalah dengan
membiasakan praktik perilaku mental positif (Positive Mental Attitude).
Sebagai tempat di mana banyak individu menghabiskan sebagian besar waktunya,
perusahaan/organisasi perlu memperhatikan kondisi lingkungan kerja yang akan mendukung
kesejahteraan psikologis seseorang.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kehidupan manusia bersifat dinamis dan dari kedinamisan tersebut dapat dipastikan
menimbulkan berbagai masalah dan bahkan juga solusi bagi kehidupan manusia itu sendiri, baik
bagi diri perorangan ataupun bagi masyarakat sebagai satuan kumpulan individu. Sebagai
makhluk yang memiliki aspek bio-psiko-sosio-spiritual dalam dirinya, manusia merupakan
makhluk yang mengusung nilai, sehingga tidak dapat mengenyampingkan nilai-nilai
sebagai pegangan dan pedoman dalam kehidupannya. Kedinamisan hidup dan keberadaan nilai-
nilai saling mempengaruhi satu sama lain dalam diri manusia, sayangnya yang terjadi adalah
dengan semakin dinamisnya kehidupan manusia, justru semakin rendah pemahaman manusia
terhadap nilai dan semakin pudarnya nilai-nilai yang dianut dan dimiliki oleh manusia, sehingga
menjadi pemicu munculnya berbagai macam masalah kesehatan mental di masyarakat.
8
DAFTAR PUSRAKA
Kesehatan jiwa, well-being dan literasi kesehatan mental. Diana Setiyawati. Center for
Public Mental Health. Materi presentasi.
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_030014_chapter1.pdf
https://dosenpsikologi.com/peran-sekolah-dalam-kesehatan-mental/amp
https://www.researchgate.net/publication/319649547_KESEHATAN_MENTAL_DALA
M_PERSPEKTIF_PEKERJAAN_SOSIAL