Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial
yang dibimbing oleh Ibu Devy Probowati,S.Pd, M.Pd.
Oleh
Dengan menyebut nama Allah swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Teknik-teknik Bimbingan dan Konseling
Pribadi Sosial. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak dan berbagai sumber sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan
Konseling Pribadi Sosial yang dibimbing oleh Ibu Devy Probowati, S.Pd, M.Pd.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kritik dan saran dari
berbagai pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHAN..............................................................................................3
2.1 Pengertian Teknik-teknik Bimbingan dan Konseling........................................3
2.2 Konsep Dasar Biblioedukasi..............................................................................3
2.3 Langkah-langkah Penerapan Biblioedukasi.......................................................4
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Biblioedukasi............................................5
2.5 Konsep Dasar Sinema Edukasi..........................................................................5
2.6 Konsep Dasar Dialog Socrates...........................................................................6
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................9
3.1 Kesimpulan........................................................................................................9
3.2 Saran...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Maka berdasarkan hal tersebut diperlukan teknik-teknik yang tepat yang akan
digunakan oleh konselor agar dapat membantu siswa atau individu tersebut secara
optimal.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
panduan atau petunjuk sehingga konseli dapat memahami dan mengerjakan
dengan mudah.
1. Tahap recognition
Pada tahap ini peserta diberikan materi atau literature yang memiliki
hubungan ketertarikan dengan peserta.
2. Tahap examination
Dalam biblioedukasi membaca tidak hanya sekadar membaca tetapi harus
disertai dengan eksplorasi terhadap pikiran dan perasaan yang dimiliki.
3. Tahap juxtaposition (perbandingan)
Pada tahap ini peserta mendapat gambaran baru tentang pengalamannya.
Pada tahap ini literature sangat membatu untuk membuka wawasan bahwa
ada yang salah atau kurang tepat selama ini.
4. Tahap application to self
4
Partisipasi menyelesaikan proses dengan melakukan evakuasi dan
integrasi. Partisipasi mulai menyadari tentang dirinya sendiri, mereka
dapat melihat bagaimana sikap dan perilaku dalam sudut pandang yang
baru.
b. Kekurangan
5
Menurut Sadirman (2009) melalui media film dapat menyajikan praktik
maupun teori dari yang bersifat umum sampai ke khusus, memikat perhatian
siswa, selain itu juga dapat merangsang atau memotivasi kegiatan siswa. Adanya
hasil positif dari adanya media sinema edukasi adalah diakibatkan siswa bukan
hanya mendengarkan guru menyampaikan materi, namun secara khusus juga
mereka melihat.
Dengan demikian, penggunaan media film merangsang adanya motivasi
peserta didik untuk memperhatikan materi yang guru sampaikan dan
memudahkan siswa memahami materi.
Dua hal pokok yang membedakan metode socrates dengan metode tanya
jawab lainnya. Pertama, metode socrates dibangun dengan anggapan bahwa
pengetahuan sudah berada dalam diri siswa dan pertanyaan-pertanyaan atau
komentar-komentar yang tepat dapat menyebabkan pengetahuan tersebut muncul
ke permukaan. Sebenarnya dalam diri siswa sudah memiliki pengetahuan yang
dimaksud hanya saja belum menyadarinya. Disini tugas guru pendidik untuk
memancing keluar pengetahuan tersebut agar dapat dirasakan keberadaannya oleh
siswa.
6
Kedua, pertanyaan-pertanyaan dalam metode socrates digunakan untuk
menguji validitas keyakinan siswa mengenai suatu objek secara mendalam. Hal
ini menunjukkan jawaban yang diberikan siswa harus dipertanyakan lagi sehingga
siswa yakin bahwa jawabannya benar atau salah.
7
(2) sikap tidak menerima begitu saja jawaban siswa (3) sikap rasa ingin tahu yang
tinggi (4) sikap tekun dan fokus dalam penyelidikan.
Guru juga harus menyusun strategi agar pembelajaran dengan metode socrates
dapat berjalan dengan baik. Strategi-strategi yang dimaksud adalah:
f. Melakukan scaffolding
8
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 3 teknik
dalam BK Pribadi Sosial yaitu Teknik Biblioedukasi, Teknik Sinema Edukasi dan
Teknik Dialog Socrates. Teknik-teknik tersebut bertujuan agar membantu peserta
didik agar dapat berkembang dan berpikir kritis.
3.2 Saran
Dalam pembelajaran, hendaknya guru memberikan beberapa teknik yang
dapat menarik perhatian peserta didik agar pembelajaran tersebut menarik dan
tidak membosankan serta dapat berjalan efektif.
9
DAFTAR PUSTAKA
Rosa, Dwi Lestari M. 2016. Sinema Edukasi, Media Belajar Baru Yang Kreatif Bagi
Anak.
http://www.netralnews.com/news/nasional/read/32066/sinema.edukasi.media.
belajar.baru.yang.kreatif.bagi.anak. [Diakses, 23 Februari 2020]
http://digilib.unila.ac.id/1801/8/BAB%20II.pdf
(Diakses, 8 Maret 2020)
iii