0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
233 tayangan6 halaman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Rencana pelaksanaan layanan konseling kelompok di MTs N Lab UIN Yogyakarta membahas topik malas belajar untuk siswa kelas VIIA, meliputi langkah-langkah konseling, masalah yang dihadapi konseli, dan evaluasi hasil layanan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Rencana pelaksanaan layanan konseling kelompok di MTs N Lab UIN Yogyakarta membahas topik malas belajar untuk siswa kelas VIIA, meliputi langkah-langkah konseling, masalah yang dihadapi konseli, dan evaluasi hasil layanan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Rencana pelaksanaan layanan konseling kelompok di MTs N Lab UIN Yogyakarta membahas topik malas belajar untuk siswa kelas VIIA, meliputi langkah-langkah konseling, masalah yang dihadapi konseli, dan evaluasi hasil layanan.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK
MTs. N LAB UIN Yogyakarta
TAHUN AJARAN 2013 / 2014
1. Topik Bahasan : Malas Belajar
2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Jenis Layanan : Layanan Responsif – Konseling Kelompok 4. Tujuan Layanan : - konseli dapat meningkatkan kualitas diri yang lebih baik - Konseli dapat menilai hal positif serta negatif dari malas belajar - Melalui pengambilan layanan konseling kelompok diharapkan konseli lebih meningkatkan kembali prestasi disekolah. 5. Fungsi Layanan : Pengentasan dan Pemahaman 6. Sasaran Layanan : Siswa kelas VII A 7. Tempat Penyelenggaraan : Ruang Kelas VII A 8. Waktu Penyelenggaraan : 21 November 2013 9. Penyelenggara Layanan : Guru BK 10. Pihak – Pihak yang dilibatkan : - 11. Metode : Diskusi Kelompok 12. Media dan Alat : Alat tulis, Buku catatan kecil 13. Uraian Kegiatan / Skenario : a. Tahap Pembentukan 1. Membentuk kelompok berdasarkan assesment “ Sosiometri” 2. Memanggil siswa yang telah dibentuk kelompok 3. Tahap pembukaan diawali dengan salam dan perkenalan 4. Menjelaskan pengertian konseling kelompok 5. Menjelaskan tujuan serta asas – asas yang digunakan dalam konseling kelompok 6. Menjelaskan kepada peserta tentang tata cara pelaksanaan konseling kelompok 7. Membuat kesepakatan terhadap kelompok tentang asas kerahasiaan dalam kelompok b. Tahap Peralihan 1. Menjelaskan kembali konseling kelompok 2. Menanyakan kepada peserta tentang kesiapannya c. Tahap Kegiatan Konseli datang ke konselor sekolah dengan adanya surat panggilan dari konselor sekolah, konseli yang memiliki masalah terkait dengan “ malas belajar “. d. Tahap Pengakhiran 1. Menjelaskan bahwa konseling kelompok untuk pertemuan awal cukup sampai disini dilanjutkan lain hari. 2. Membahas kegiatan lanjutan dengan kesepakatan bersama yang telah disepakati serta akan dihubungi kembali. 3. Konselor memohon maaf serta ucapan terima kasih atas partisipasinya. 14. Materi dan sumber bahan bacaan 15. Rencana penilaian a. Laiseg b. Laijapen c. Laijapan 16. Catatan khusus
Yogyakarta, 03 Desember 2013
Mengetahui Praktikan Guru Pembimbing
Drs. Wasidi Tri Setyoningsih
NIP. 19680705 199702 1003 NIM. 10220050 LAPORAN KONSELING KELOMPOK PPL UIN SUNAN KALIJAGA DI MTs N LAB UIN YOGYAKARTA
A. Deskripsi Karakteristik Konseli
1. Identitas Konseli Nama anggota kelompok Muhammad Iqbal Pratama Asyraf Raihan Reynanda Ken Bagus 2. Kondisi Keluarga Kondisi keluarga dari 3 konseli merupakan keluarga yang mampu 3. Sikap, Aktivitas dan Prestasi belajar dikelas 4. Permasalahan Konseli mengemukakan masalah pribadi masing – masing, adapun masalah yang dikemukan adalah sebagai berikut : a. Iqbal - Malas belajar - Di ejek / di olok-olok temannya. b. Asyraf - Malas belajar - Suasana kelas yang kurang nyaman c. Bagus - Malas belajar - Perselisihan dengan teman main.
Kesepakatan untuk pembahasan masalah apabila waktunya tidak memungkin untuk
melakukan konseling 1x maka akan dilanjutkan pada hari selanjutnya, adanya 1 permasalahan yang sama serta terdapat pula 3 masalah berbeda.
B. Langkah – langkah konseling kelompok
1. Tahap pembentukan a. Membentuk kelompok berdasarkan assesment “ Sosiometri” b. Memanggil siswa yang telah dibentuk kelompok. c. Tahap pembukaan diawali dengan salam dan perkenalan. d. Menjelaskan pengertian konseling kelompok. e. Menjelaskan tujuan serta asas – asas yang digunakan dalam konseling kelompok. f. Menjelaskan kepada peserta tentang tata cara pelaksanaan konseling kelompok g. Membuat kesepakatan terhadap kelompok tentang asas kerahasiaan dalam kelompok 2. Tahap Peralihan a. Menjelaskan kembali kegiatan konseling kelompok b. Menanyakan kepada peserta tentang kesiapannya 3. Tahap Kegiatan Konseli mengemukakan masalah pribadi masing – masing, adapun masalah yang dikemukan adalah sebagai berikut : a. Iqbal - Malas belajar - Diejek / di olok – olok oleh temannya d. Asraf - Malas belajar - Suasana kelas yang kurang nyaman e. Bagus - Malas belajar - Perselisihan dengan teman main. 4. Tahap Pengakhiran a. Menjelaskan bahwa konseling kelompok untuk pertemuan awal cukup sampai disini dilanjutkan lain hari. b. Membahas kegiatan lanjutan dengan kesepakatan bersama yang telah disepakati serta akan dihubungi kembali. c. Konselor memohon maaf serta ucapan terima kasih atas partisipasinya. 5. Konseptualisasi Pendakatan yang digunakan pada konseling kelompok ini adalah menggunakan pendekatan “ Rasional Emotif “ yaitu menggunakan tekhnik assertif training yaitu melatih, mendorong dan membiasakan konseli untuk secara terus menerus menyesuaiakan dengan prilaku tertentu yang diinginkan, latihan – latihan yang diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri. Tujuannya : Membantu individu agar senantiasa mampu meningkatkan kualitas diri dengan meningkatkan prestasi di kelas. Konseli dapat membuat keputusan yang tepat dari pola – pola tingkah laku yang dibuatnya untuk mencapai masa yang akan datang agar lebih baik. 6. Penyebab permasalahan konseli Sistem pengajaran yang cepat serta suaranya kurang jelas sehingga sulit untuk memahami dan mengerti. 7. Sasaran konselor Konselor memfokuskan agar seluruh konseli mampu melihat setiap titik permasalahan dengan baik dan positif yang sedang dihadapinya serta mampu diselesaikan secara bersama – sama untuk meraih serta mencapai jalan atau keputusan yang baik tanpa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Dengan pembahasan secara bersama – sama akan menumbuhkan sikap saling membantu serta kesadaran akan pentingnya kehadiran orang lain. 8. Cara penyelesaian ( Problem Solving ) Alternatif – alternatif yang diberikan konseloer, dengan konselor memberikan alternatif itu bertujuan agar individu bisa mengambil serta menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya secara mandiri. 9. Kriteria keberhasilan Konseli sudah dikatakan berhasil apabila sebagai berikut : a. Mengikuti arahan yang diberikan oleh teman – teman kelompok konselinya b. Mampu mengambil keputusan atas permasalahan yang dihadapi 10. Tindak Lanjut Setelah layanan konseling kelompok pada pertemuan ini belum/ sudah selesai, seperti yang telah disepakati pada awal pertemuan bahwa konselor akan mengadakan layanan konseling kelompok sesi selanjutnya. 11. Evaluasi diri a. Keberhasilan didalam layanan konseling kelompok adalah ketika konseli dengan sukarela mengutarakan permasalahan yang sedang dihadapi dengan terbuka, membangun hubungan yang baik antar anggota kelompok. Dalam layanan konseling kelompok, semua konseli / individu didalam kelompok tersebut ikut andil dalam memberikan masukan dan saran terhadap konseli yang sudah sama – sama dipilih sebagai masalah yang akan diselesaikan didalam kelompok tersebut. b. Kekurangan Dalam proses layanan konseling kelompok terdapat beberapa kriteria yang menjadi penghambat dalam proses konseling kelompok terlebih dari masalah internal, diantaranya sebagi berikut : Masalah internal a) Kurangnya pemahaman serta kesiapan dari diri konselor sehingga proses pelaksanaannya masih banyak kekurangan b) Kesiapan dari diri konselor c) Belum adanya pengalaman d) Serta rasa grogi Masalah ekternal a) Kurang terarahnya saat proses konseling berlangsung. b) Konseli merasa malu serta sungkan terhadap konselor.