PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan layanan dan pendekatan
terhadap individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat
mengenal dirinya dan dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya,
dengan bentuk kehidupan yang diharapkan yang menentukan pilihannya dan
mengambil suatu keputusan Teori yang langsung terhadap masalah karir yaitu
pendapat-pendapat yang membicarakan bagaimana individu atau siswa memilih karir
atau jabatan tertentu atas dasar pemilihan-pemilihan tertentu untuk memenuhi
kebutuhan (fisik psikis ), dan memebicarakan sifat-sifat pribadi individu atau siswa
akan dilihat dari segi kecocokan tidaknya dengan karir atau jabatan yang akan
dimasukinya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja Teori-Teori yang Mendasari Bimbingan Karir menurut Hoppock?
2. Apa saja Kelemahan dan Kelebihan dari teori Hoppock?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami mengenai Teori-Teori yang Mendasari Bimbingan Karir
2.
menurut Hoppock
Untuk mengetahui Kelemahan dan Kelebihan dari teori Hoppock
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Teori Hoppock
Pemilihan jabatan dimulai dengan adanya kesadaran bahwa pekerjaan dapat
memenuhi kebutuhan individu. Hal ini berlangsung terus sampai individu dapat
memenuhi kebutuhannya. Pengetahuan tentang diri sendiri berpengaruh terhadap
pemilihannya.dan hal ini diperkuat oleh pengetahuan tentang informasi jabatan.
Hoppock menekankan pilihan karir pada kebutuhan yang dimiliki
seseorang, baik kebutuhan fisik dan psikis. Dimana kebutuhan akan dapat
mempengaruhi seseorang memilih pekerjaan, sehingga timbul kepuasan atas
terpenuhinya kebutuhan.Agar seseorang mempunyai pilihan yang tepat terhadap
suatu pekerjaan, jabatan atau kariernya,
Hoppock mengemukakan 10 pokok pikiran yang kemudian dijadikan tulang
punggung teorinya. Butir-butir dari teori pemilihan jabatan tersebut diantanya:
1. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi
kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik dan psikologis.
Setiap individu akan menghadapi kebutuhan fisik maupun psikologis yang
memiliki pengaruh kepada individu bersangkutan yang satu dengan yang
lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu Hoppock menyimpulkan bahwa reaksi
individu terhadap kebutuhan fisik dan psikologis memiliki pengaruh terhadap
arah pilih jabatan.
2. Pekerjaan, jabatan atau karier yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa
jabatan itu paling baik untuk memenuhi kebutuhannya. Individu memilih
pekerjaan, jabatan atau karier adalah jabatan yang paling memenuhi
kebutuhan yang paling diinginkan. Individu yang merasa mempunyai
kebutuhan yang kuat akan merasa aman, akan menunjukan perhatian terhadap
pekerjaan-pekerjaan yang cenderung memenuhi kebutuhan ini. Ia akan
mencari pekerjaan yang memberikan kepastian penghasilan dari pada
memberikan
mengecewakan,
yang
pengalaman
yang
mengakibatkan
tidak
seseorang
menyenangkan
akan
tertarik
atau
atau
pengetahuan kita mengenai jabatan dan kemampuan kita untuk berfikir secara
jernih. Apabila rentangan yang ada sempit dan kualifikasi untuk memasuki
setiap pekerjaan rendah, orang mungkin dapat berhasil atas dasar mencobacoba (trial and error). Sebaliknya apabila rentangan pekerjaan sangat luas dan
memerlukan program latihan yang kompleks dan lama sebelum seseorang
memasukinya, maka metode try out biasanya tidak memadai. Yang lebih baik
adalah jika dia dapat mengetahui sepenuhnya ciri-ciri pribadinya sendiri,
kebutuhannya dan juga sifat dan ciri-ciri pekerjaan pada umumnya dan kedua
bidang pengetahuan ini dipadukan dalam prosses penentuan pilihan.
6. Informasi mengenai diri sendiri mempengaruhi pilihan pekerjaan, jabatan atau
karier karena dengan demikian seseorang akan mengetahui apa yang
diinginkannya, dan ia mengetahui pekerjaan yang tepat bagi potensi dirinya.
7. Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam pemilihan jabatan karena
informasi tersebut membantunya didalam menemukan apakah pekerjaanpekerjaan itu dapat memenuhi kebutuhannya, dan membantunya untuk
mengantisipasi seberapa jauh kepuasan yang dapat diharapkan dalam suatu
pekerjaan bila dibandingkan dengan pekerjaan lain. Kepuasan pemilihan
dibandingkan dengan pekerjaan akan terjadi apabila seseorang berhasil
menguji pengetahuan mengenai kelemahan dan kekuatan diri sendiri dengan
pengetahuan tentang jabatan dan ciri-cirinya . meskipun seseorang
mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang sifat-sifat pribadinya sendiri,
pengetahuan ini kurang bermanfaat untuk menyusun rencana vokasional
apabila tidak diperoleh pengetahuan tentang jabatan, sehingga dua jenis
informasi ini dapat diperbandingkan dan dipasangkan dan dipadukan.
Kurangnya pengetahuan mengenai rintangan pekerjaan yang luas, jelas
memepunyai pengaruh atas pemilihan pekerjaan seseorang itu dan dia tidak
dapat
memilih
sesuatau
pekerjaan
karena
dia
sama
sekali
tidak
yang
baru.
Apabila
hal
ini
terjadi
maka
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seperti dikemukakan diatas, besarnya kepuasan yang dirasakan oleh pekerja
merupakan perbandingan antar pemenuhan kebutuhan dengan apa yang kita
harapkan. Apabila salah satu factor ini berubah, maka jelaslah bahwa perbandingan
ini juga akan berubah. Jika pekerjaan kurang memberikan kurang kepuasan karena
suatu alas an maka keseimbangan yang semula menjadi terganggu sehingga pekerja
yang bersangkutan akan pindah pekerjaan jika dia melihat bahwa jabatan yang lain
itu memeberikan pemenuhan yang lebih besar.
3.2. Saran
Dengan
adanya
makalah
ini
diharapkan
pembaca
lebih
bisa
DAFTAR PUSTAKA
Gani,Ruslan A. 1996. Bimbingan Karier,Bandung, Angkasa.
Winkel, W.S & Sri Hastuti. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi
Pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo
E. L Herr dan S. H. Cramer, Career Guidance and Counseling Through the
Life-Span : Systematic Approaches edisi ke-5 (1996, hlm. 208)
Tanjung, Rahmat.2011. Perbandingan Berbagai Teori Perkembangan Karir
(Teori Trait and factor ,Ginzberg, Super, Holand, dan Hoppock) .diakses
dihttp://r-doc.blogspot.com/2011/12/perbandingan- berbagai-teori.html . (pada
17/3/2014)