Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bimbingan karir adalah suatu proses bantuan layanan dan pendekatan terhadap
individu (siswa atau remaja) agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya dan
dapat mengenal dunia kerja merencanakan masa depannya, dengan bentuk kehidupan yang
diharapkan yang menentukan pilihannya dan mengambil suatu keputusan Teori yang
langsung terhadap masalah karir yaitu pendapat-pendapat yang membicarakan bagaimana
individu atau siswa memilih karir atau jabatan tertentu atas dasar pemilihan-pemilihan
tertentu untuk memenuhi kebutuhan (fisik psikis ), dan memebicarakan sifat-sifat pribadi
individu atau siswa akan dilihat dari segi kecocokan tidaknya dengan karir atau jabatan yang
akan dimasukinya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Teori-Teori yang Mendasari Bimbingan Karir menurut Hoppock
2. Apa saja Kelemahan dan Kelebihan dari teori Hoppock?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami mengenai teori-teori yang mendasari pemilihan bimbingan karir
menurut hoppock.
2. Untuk mengetahui Kelemahan dan Kelebihan dari teori Hoppock.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Teori Hoppock


Hoppock menekankan pilihan karir pada kebutuhan yang dimiliki seseorang, baik
kebutuhan fisik dan psikis. Dimana kebutuhan akan dapat mempengaruhi seseorang
memilih pekerjaan, sehingga timbul kepuasan atas terpenuhinya kebutuhan. Agar
seseorang mempunyai pilihan yang tepat terhadap suatu pekerjaan, jabatan atau
kariernya.
Hoppock mengemukakan 10 pokok pikiran yang kemudian dijadikan tulang
punggung teorinya. Butir-butir dari teori pemilihan jabatan tersebut diantaranya:1

1. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik dan psikologis. Setiap individu akan
menghadapi kebutuhan fisik maupun psikologis yang memiliki pengaruh kepada
individu bersangkutan yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu
Hoppock menyimpulkan bahwa reaksi individu terhadap kebutuhan fisik dan
psikologis memiliki pengaruh terhadap arah pilih jabatan.
2. Pekerjaan, jabatan atau karier yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan
itu paling baik untuk memenuhi kebutuhannya. Individu memilih pekerjaan, jabatan
atau karier adalah jabatan yang paling memenuhi kebutuhan yang paling diinginkan.
Individu yang merasa mempunyai kebutuhan yang kuat akan merasa aman, akan
menunjukan perhatian terhadap pekerjaan-pekerjaan yang cenderung memenuhi
kebutuhan ini.

Ia akan mencari pekerjaan yang memberikan kepastian penghasilan dari pada


pekerjaan yang kurang pasti penghasilannya meskipun alternative teraklhir ini
mungkin memberikanb penghasilan yang jauh lebih tinggi. Seorang yang merasa kuat
akan kebutuhan status dan penghargaan orang lain akan mencari kedudukan yang
dapat memenuhi kebutuhan ini.

1
Gani,Ruslan A. Bimbingan Karier, (Bandung: Angkasa, 1996), h.42
3. Segala kebutuhan dapat diamati secara jelas atau hanya dirasakan secara samar- samar
yang keduanya ini berpengaruh didalam pemilihan jabatan. Individu yang menyadari
mengapa ia tertarik kepada pekerjaan- pekerjaan tertentu dan menolak yang lain
banyak tergantung sejauh mana ia memahami dirinya. Seseorang dapat menyadari
dengan jelas factor-faktor motivasi yang menyebabkan ia memilih sesuatu pekerjaan.
Sebaliknya ada orang halnya menyadari bahwa pekerjaan itu menyenangkan dan
menarik baginnya tanpa memahami apa yang mendorong dia kearah pekerjaan
tersebut.
4. Pekerjaan, jabatan atau karier tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia
menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.
Orang menyadari tentang berbagai jenis pekerjaan dengan berbagai jenis situasinya,
dan secara langsung dia akan menyadari bahwa pekerjaan itu dapat memberikan
pengalaman yang memuaskan dan ada pula yang memberikan pengalaman yang tidak
menyenangkan atau mengecewakan, yang mengakibatkan seseorang akan tertarik atau
menghindari pekerjaan tertentu.

Menurut Hoppock pada saat inilah pemilihan jabatan baru dimulai. Kebutuhan
yang timbul mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan untuk tujuan
tertentu

5. Pemilihan pekerjaan, jabatan atau karier akan menjadi lebih baik apabila seseorang
lebih mampu memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan
memenuhi kebutuhannya. Jadi kemampuan kita untuk antisipasi tergantung atas
pengnetahuan kita terhadap diri kita sendiri, pengetahuan kita mengenai jabatan dan
kemampuan kita untuk berfikir secara jernih.

Apabila rentangan yang ada sempit dan kualifikasi untuk memasuki setiap
pekerjaan rendah, orang mungkin dapat berhasil atas dasar mencoba-coba (trial and
error). Sebaliknya apabila rentangan pekerjaan sangat luas dan memerlukan program
latihan yang kompleks dan lama sebelum seseorang memasukinya, maka metode try
out biasanya tidak memadai.
Yang lebih baik adalah jika dia dapat mengetahui sepenuhnya ciri-ciri pribadinya
sendiri, kebutuhannya dan juga sifat dan ciri-ciri pekerjaan pada umumnya dan kedua
bidang pengetahuan ini dipadukan dalam prosses penentuan pilihan.

6. Informasi mengenai diri sendiri mempengaruhi pilihan pekerjaan, jabatan atau karier
karena dengan demikian seseorang akan mengetahui apa yang diinginkannya, dan ia
mengetahui pekerjaan yang tepat bagi potensi dirinya.
7. Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam pemilihan jabatan karena informasi
tersebut membantunya didalam menemukan apakah pekerjaan-pekerjaan itu dapat
memenuhi kebutuhannya, dan membantunya untuk mengantisipasi seberapa jauh
kepuasan yang dapat diharapkan dalam suatu pekerjaan bila dibandingkan dengan
pekerjaan lain.2

Kepuasan pemilihan dibandingkan dengan pekerjaan akan terjadi apabila


seseorang berhasil menguji pengetahuan mengenai kelemahan dan kekuatan diri
sendiri dengan pengetahuan tentang jabatan dan ciri-cirinya . meskipun seseorang
mempunyai pengetahuan yang lengkap tentang sifat-sifat pribadinya sendiri,
pengetahuan ini kurang bermanfaat untuk menyusun rencana vokasional apabila tidak
diperoleh pengetahuan tentang jabatan, sehingga dua jenis informasi ini dapat
diperbandingkan dan dipasangkan dan dipadukan.

Kurangnya pengetahuan mengenai rintangan pekerjaan yang luas, jelas


memepunyai pengaruh atas pemilihan pekerjaan seseorang itu dan dia tidak dapat
memilih sesuatau pekerjaan karena dia sama sekali tidak mengetahuinya. Misalnya
banyak konselor yang menghadapi anak-anak yang menunjukan minatnya dalam
jabatan Insinyur sebab mereka merasa akan lebih puas apabila akan melakukan
pekerjaan luar dan tidak meyadari bahwa para insinyur yang sukses akan menenpatkan
dirinya yang sebagian besar menghabiskan sebagian besar waktunya terbatas diatas
mejanya.

2
Dewa Ketut Sukardi, Pendekatan konseling karir didalam bimbingan karir (suatu pendahuluan). (Ghalia
Indonesia. 1989)., h. 48
8. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai atau tidaknya kebutuhan
seseorang. Jadi, tingkat kepuasan ditentukan oleh perbandingan antara apa yang
diperoleh dan apa yang diinginkan. Jika suatu pekerjaan memenuhi kebutuhan
psikologis dan fisik yang dianggapa sangat penting bagi individu maka dia akan
merasa senang atau mendapat kepuasan karena pekerjaan itu.

Sebaliknya jika pekerjaan tersebut tidak dapat memuaskan dan memenuhi


kebutuhan tertentu, maka yang bersangkutan merasa tidak puas dan kecewa dan
biasanya orang itu akan menunjukan ketidaksenanganya terhadap pekerjaan.
Perbandingan antara apa yang diinginkan dan apa yang diperoleh. Akan menentukan
kepuasan terhadap sesuatu yang diinginkan.

Selama perbandingan ini dapat dipelihara maka seorang pekerja akan selau terikat
dengan pekerjaanya tanpa melihat pekerjaan lain. Yang perlu ditekankan disini ialah
bahwa kepuasan bukan semata-mata berdasarkan uang yang diterima, melainkan
termasuk juga bagaimana seseorang memandang dirinya, bagaimana orang lain
memandang, melihat, atau mengharagai pekerjaan, pentingnya pekerjaan yang
dilanksanakan dan variabel-variabel yang lain seperti pakaian seragam, title yang
dipergunakan

9. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan
sekarang atau dari suatu pekerjaan yang menyajikan terpenuhinya kebutuhan di masa
mendatang. Baik ahli psikologi maupun ahli sosiologi menyatakan adanya
kecenderungan orang untuk bekerja ke arah sasaran dan tujuan jangka panjang yang
dapat dipenuhi dengan melakukan usaha dan menunggu dalam jangka waktu lama.
Istilah kepuasan yang tertunda seringkali digunakan untuk menyatakan kesediaan
untuk menunda sampai masa depan yang tidak terbatas, asalkan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tertentu yang dianggap penting oleh individu yang
bersangkutan.3

3
Uman Suherman,. Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. (Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia), h. 86
10. Pilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan
tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya.

Seperti dikemukakan diatas, besarnya kepuasan yang dirasakan oleh pekerja merupakan
perbandingan antar pemenuhan kebutuhan dengan apa yang kita harapkan. Apabila salah
satu factor ini berubah, maka jelaslah bahwa perbandingan ini juga akan berubah. Jika
pekerjaan kurang memberikan kurang kepuasan karena suatu alas an maka keseimbangan
yang semula menjadi terganggu sehingga pekerja yang bersangkutan akan pindah
pekerjaan jika dia melihat bahwa jabatan yang lain itu memeberikan pemenuhan yang
lebih besar. Serupa dengan itu karena setiap individu selalu mengamati perubahan, maka
sangat mungkin kebutuhan atau keinginan yang dirasakan oleh seseorang akan berubah
pada saat akan menghadapi pengalaman-pengalaman yang baru. Apabila hal ini terjadi
maka keseimbangan anarata 2 faktor dapa terganggu sampai suatu titik dimana pekerja
yang bersangkutan akan mencari jabatan baru yang lebih dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang baru.

B. Kelebihan dan Kelemahan Teori Hoppock


Hoppock menekankan pilihan karir pada kebutuhan yang dimiliki seseorang, baik
kebutuhan fisik dan psikis. Dimana kebutuhan akan dapat mempengaruhi seseorang
memilih pekerjaan sehingga timbul kepuasan atas terpenuhinya kebutuhan.
1. Kelebihan Teori Hoppock
Teori ini adalah pemilihan suatu pekerjaan dilakukan individu dengan
mempertimbangkan berbagai kebutuhan yang harus dipenuhinya dalam kehidupan,
sehingga apa yang dipilih itu memenuhi kebutuhan akan menimbulkan kepuasan dan
kesenangan dalam hidup.
2. Kelemahan Teori Hoppock
Setiap individu memiliki kebutuhan yang beragam sehingga sulit menentukan
mana kebutuhan yang lebih dominan untuk dipenuhi, dan akan seringnya individu
berganti atau beralih pekerjaan karena kebutuhan tiap individu setiap saat dapat
berubah.4

4
dihttp://r-doc.blogspot.com/2011/12/perbandingan- berbagai-teori.html . (pada 30/07/2018)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seperti dikemukakan diatas, besarnya kepuasan yang dirasakan oleh pekerja


merupakan perbandingan antar pemenuhan kebutuhan dengan apa yang kita harapkan.
Apabila salah satu factor ini berubah, maka jelaslah bahwa perbandingan ini juga akan
berubah. Jika pekerjaan kurang memberikan kurang kepuasan karena suatu alas an maka
keseimbangan yang semula menjadi terganggu sehingga pekerja yang bersangkutan akan
pindah pekerjaan jika dia melihat bahwa jabatan yang lain itu memeberikan pemenuhan
yang lebih besar.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca lebih bisa mengembangkan dan
membandingkan mengenai kebenaran teori - teori yang mendasari bimbingan karir dalam
proses pemilihan jabatan untuk karier kedepanya

Anda mungkin juga menyukai