PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Teori-Teori yang Mendasari Bimbingan Karir menurut Hoppock
2. Apa saja Kelemahan dan Kelebihan dari teori Hoppock?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk memahami mengenai teori-teori yang mendasari pemilihan bimbingan karir
menurut hoppock.
2. Untuk mengetahui Kelemahan dan Kelebihan dari teori Hoppock.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pekerjaan yang dipilih sesuai dengan kebutuhan atau untuk memenuhi kebutuhan.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan fisik dan psikologis. Setiap individu akan
menghadapi kebutuhan fisik maupun psikologis yang memiliki pengaruh kepada
individu bersangkutan yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu
Hoppock menyimpulkan bahwa reaksi individu terhadap kebutuhan fisik dan
psikologis memiliki pengaruh terhadap arah pilih jabatan.
2. Pekerjaan, jabatan atau karier yang dipilih adalah jabatan yang diyakini bahwa jabatan
itu paling baik untuk memenuhi kebutuhannya. Individu memilih pekerjaan, jabatan
atau karier adalah jabatan yang paling memenuhi kebutuhan yang paling diinginkan.
Individu yang merasa mempunyai kebutuhan yang kuat akan merasa aman, akan
menunjukan perhatian terhadap pekerjaan-pekerjaan yang cenderung memenuhi
kebutuhan ini.
1
Gani,Ruslan A. Bimbingan Karier, (Bandung: Angkasa, 1996), h.42
3. Segala kebutuhan dapat diamati secara jelas atau hanya dirasakan secara samar- samar
yang keduanya ini berpengaruh didalam pemilihan jabatan. Individu yang menyadari
mengapa ia tertarik kepada pekerjaan- pekerjaan tertentu dan menolak yang lain
banyak tergantung sejauh mana ia memahami dirinya. Seseorang dapat menyadari
dengan jelas factor-faktor motivasi yang menyebabkan ia memilih sesuatu pekerjaan.
Sebaliknya ada orang halnya menyadari bahwa pekerjaan itu menyenangkan dan
menarik baginnya tanpa memahami apa yang mendorong dia kearah pekerjaan
tersebut.
4. Pekerjaan, jabatan atau karier tertentu dipilih seseorang apabila untuk pertama kali dia
menyadari bahwa jabatan itu dapat membantunya dalam memenuhi kebutuhannya.
Orang menyadari tentang berbagai jenis pekerjaan dengan berbagai jenis situasinya,
dan secara langsung dia akan menyadari bahwa pekerjaan itu dapat memberikan
pengalaman yang memuaskan dan ada pula yang memberikan pengalaman yang tidak
menyenangkan atau mengecewakan, yang mengakibatkan seseorang akan tertarik atau
menghindari pekerjaan tertentu.
Menurut Hoppock pada saat inilah pemilihan jabatan baru dimulai. Kebutuhan
yang timbul mungkin bisa diterima secara intelektual yang diarahkan untuk tujuan
tertentu
5. Pemilihan pekerjaan, jabatan atau karier akan menjadi lebih baik apabila seseorang
lebih mampu memperkirakan bagaimana sebaiknya jabatan yang akan datang itu akan
memenuhi kebutuhannya. Jadi kemampuan kita untuk antisipasi tergantung atas
pengnetahuan kita terhadap diri kita sendiri, pengetahuan kita mengenai jabatan dan
kemampuan kita untuk berfikir secara jernih.
Apabila rentangan yang ada sempit dan kualifikasi untuk memasuki setiap
pekerjaan rendah, orang mungkin dapat berhasil atas dasar mencoba-coba (trial and
error). Sebaliknya apabila rentangan pekerjaan sangat luas dan memerlukan program
latihan yang kompleks dan lama sebelum seseorang memasukinya, maka metode try
out biasanya tidak memadai.
Yang lebih baik adalah jika dia dapat mengetahui sepenuhnya ciri-ciri pribadinya
sendiri, kebutuhannya dan juga sifat dan ciri-ciri pekerjaan pada umumnya dan kedua
bidang pengetahuan ini dipadukan dalam prosses penentuan pilihan.
6. Informasi mengenai diri sendiri mempengaruhi pilihan pekerjaan, jabatan atau karier
karena dengan demikian seseorang akan mengetahui apa yang diinginkannya, dan ia
mengetahui pekerjaan yang tepat bagi potensi dirinya.
7. Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam pemilihan jabatan karena informasi
tersebut membantunya didalam menemukan apakah pekerjaan-pekerjaan itu dapat
memenuhi kebutuhannya, dan membantunya untuk mengantisipasi seberapa jauh
kepuasan yang dapat diharapkan dalam suatu pekerjaan bila dibandingkan dengan
pekerjaan lain.2
2
Dewa Ketut Sukardi, Pendekatan konseling karir didalam bimbingan karir (suatu pendahuluan). (Ghalia
Indonesia. 1989)., h. 48
8. Kepuasan dalam pekerjaan tergantung pada tercapai atau tidaknya kebutuhan
seseorang. Jadi, tingkat kepuasan ditentukan oleh perbandingan antara apa yang
diperoleh dan apa yang diinginkan. Jika suatu pekerjaan memenuhi kebutuhan
psikologis dan fisik yang dianggapa sangat penting bagi individu maka dia akan
merasa senang atau mendapat kepuasan karena pekerjaan itu.
Selama perbandingan ini dapat dipelihara maka seorang pekerja akan selau terikat
dengan pekerjaanya tanpa melihat pekerjaan lain. Yang perlu ditekankan disini ialah
bahwa kepuasan bukan semata-mata berdasarkan uang yang diterima, melainkan
termasuk juga bagaimana seseorang memandang dirinya, bagaimana orang lain
memandang, melihat, atau mengharagai pekerjaan, pentingnya pekerjaan yang
dilanksanakan dan variabel-variabel yang lain seperti pakaian seragam, title yang
dipergunakan
9. Kepuasan kerja dapat diperoleh dari suatu pekerjaan yang memenuhi kebutuhan
sekarang atau dari suatu pekerjaan yang menyajikan terpenuhinya kebutuhan di masa
mendatang. Baik ahli psikologi maupun ahli sosiologi menyatakan adanya
kecenderungan orang untuk bekerja ke arah sasaran dan tujuan jangka panjang yang
dapat dipenuhi dengan melakukan usaha dan menunggu dalam jangka waktu lama.
Istilah kepuasan yang tertunda seringkali digunakan untuk menyatakan kesediaan
untuk menunda sampai masa depan yang tidak terbatas, asalkan dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan tertentu yang dianggap penting oleh individu yang
bersangkutan.3
3
Uman Suherman,. Konseling Karir Sepanjang Rentang Kehidupan. (Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia), h. 86
10. Pilihan pekerjaan selalu dapat berubah apabila seseorang yakin bahwa perubahan
tersebut lebih baik untuk pemenuhan kebutuhannya.
Seperti dikemukakan diatas, besarnya kepuasan yang dirasakan oleh pekerja merupakan
perbandingan antar pemenuhan kebutuhan dengan apa yang kita harapkan. Apabila salah
satu factor ini berubah, maka jelaslah bahwa perbandingan ini juga akan berubah. Jika
pekerjaan kurang memberikan kurang kepuasan karena suatu alas an maka keseimbangan
yang semula menjadi terganggu sehingga pekerja yang bersangkutan akan pindah
pekerjaan jika dia melihat bahwa jabatan yang lain itu memeberikan pemenuhan yang
lebih besar. Serupa dengan itu karena setiap individu selalu mengamati perubahan, maka
sangat mungkin kebutuhan atau keinginan yang dirasakan oleh seseorang akan berubah
pada saat akan menghadapi pengalaman-pengalaman yang baru. Apabila hal ini terjadi
maka keseimbangan anarata 2 faktor dapa terganggu sampai suatu titik dimana pekerja
yang bersangkutan akan mencari jabatan baru yang lebih dapat memenuhi kebutuhan-
kebutuhan yang baru.
4
dihttp://r-doc.blogspot.com/2011/12/perbandingan- berbagai-teori.html . (pada 30/07/2018)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca lebih bisa mengembangkan dan
membandingkan mengenai kebenaran teori - teori yang mendasari bimbingan karir dalam
proses pemilihan jabatan untuk karier kedepanya