Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INVESTIGASI WABAH

CONTOH KASUS WABAH


Oleh:
Fivi Susanti
1311211092
Peminatan epidemiologi 2013
FKM UNAND

KASUS
Pada tanggal 19 April

2011 UPT Surveilans Data dan


Informasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
mendapatkan laporan dari petugas surveilans Kabupaten
Buol bahwa telah terjadi KLB Campak di wilayah kerja
Puskesmas Palele Kecamatan Palele Kabupaten Buol.
jumlah kasus sebanyak 25 orang dengan kematian 1 orang
(CFR 4%).
Berdasarkan laporan tersebut TGC KLB Propinsi Sulawesi
Tengah melakukan koordinasi dengan program terkait dan
TGC KLB Kabupaten Buol mengenai KLB Campak tersebut
dan mempersiapkan Logistik dan keperluan lain, tanggal 21
April 2011 Tim menuju lokasi KLB untuk melakukan
Investigasi dan penanggulangan KLB Campak.

Lokasi Dan Tanggal Penyelidikan


Lokasi kejadian KLB Campak di desa Kuala Besar

wilayah kerja Puskesmas Paleleh Kabupaten Buol


Provinsi Sulawesi Tengah. Penyelidikan dimulai pada
tanggal 21 sampai dengan 27 April Tahun 2011.

Pelaksana Investigasi
Pelaksana dari propinsi Sulawesi Tengah 3 orang adalah:
1. Dr. I Made Suardiyasa (surveilans)
2. Moh. Rial (Program Imunisasi)
3. Fitriani, SKM (Promkes)
B. Pelaksana dari Kabupaten Buol sebanyak 2 orang;
1. Ebitryanto Suma (Surveilans)
2. Idrus A. Ambo Malong ( Kabid PMK)

C. Pelaksana dari Puskesmas Palele sebanyak 2 orang


1. Diana Palambang, SKM (Surveilans)
2. Djoni Tumiwa (Imunisasi)

Tujuan
Tujuan Umum

Untuk mengetahui besarnya dan faktor-faktor yang


mempengaruhi terhadap Kejadian Luar Biasa Campak,
sehingga dapat dirumuskan saran untuk menghindari kejadian
serupa.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan konfirmasi KLB Campak
b Memperoleh gambaran besaran masalah KLB Campak
c. Mengetahui faktor lingkungan baik fisik maupun sosial
yang berhubungan dengan KLB Campak
d. Menetapkan saran untuk mencegah terjadinya
peristiwa serupa dikemudian hari.

Pemastian Diagnosis
Diagnosis klinis
Pemastian diagnosis kasus Campak didasarkan atas gejala
klinis penderita berupa gejala demam biasanya 38 derajat
Celsius selama 3 hari atau lebih, disertai salah satu atau
lebih gejala batuk, pilek, mata merah atau mata berair.
Khas

ditemukan kopliks spot atau bercak putih keabuan


dengan dasar merah di pipi bagian dalam (mukosa bucal).
Bercak kemerahan/rash yang dimulai dari belakang telinga
pada tubuh berbentuk makulo popular selama tiga hari atau
lebih, beberapa hari keseluruhan tubuh. Setelah 1 minggu
sampai 1 bulan bercak kemerahan makulo popular berubah
menjadi kehitaman (hiperpigmentasi) disertai kulit bersisik.

Diagnosis Laboratorium
Untuk
memastikan
diagnosis
perlu
pemeriksaan
laboratorium. Jenis pemeriksaan :
1. Pemeriksaan serologis
Bertujuan untuk membantu menegakkan diagnosa dengan
mendeteksi adanya antibody spesifik dari virus campak.
Antibody tersebut akan terbentuk optimal dalam waktu 4-28
hari timbulnya rash.
2. Pemeriksaan isolasi
Bertujuan untuk identifikasi virus campak dan pemeriksaan
genotype ataupun epidemiologi meleculer (tetapi bukan untuk
diagnose), jumlah virus campak optimal dalam urin penderita
pada hari 1-5 hari timbulnya rash.

Defenisi operasional
1. Kelompok terpapar Adalah orang orang yang mengalami kontak
2.
3.
4.

5.

6.

dengan faktor risiko yang dicurigai


Kelompok tidak terpapar adalah orang orang yang tidak
mengalami kontak dengan faktor risiko yang dicurigai
Waktu sakit adalah waktu pertama kali munculnya tanda dan
gejala yang dirasakan oleh penderita.
Campak klinis adalah penderita yang mengalami demam, bercak
merah yang berbentuk makulopapular, batuk/pilek dan mata
merah.
Tersangka KLB campak adalah adanya 5 atau lebih kasus campak
klinis dalam waktu 4 minggu berturut-turut yang terjadi
mengelompok dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologi.
Pasti KLB campak adalah apabila minimum 2 spesimen positif IgM
campak dari hasil pemeriksaan kasus pada tersangka KLB
campak.

Defenisi kasus
Distribusi Gejala dan tanda kasus Campak di Desa
Kuala Besar Kecamatan Palele Kabupaten Buol
Dari penderita campak mempunyai gejala yang pada
umumnya hampir sama yaitu Demam, sakit kepala, rash ,
mata merah, batuk dan pilek seperti pada tabel dibawah
ini :
Gejala Klinis
Demam
Rash
Batuk
Pilek
Mata merah

Jumlah
Penderita
38
38
37
35
38

Persentase (N= 38)


100
100
97,37
92,11
100

Epidemiologi Deskriptif
Gambaran epidemiologi berdasarkan waktu

Berdasarkan hasil Investigasi di Desa Kuala Besar wilayah


kerja puskesmas Palele Kabupaten Buol di mulai pada
tanggal 23 Maret 2011 dengan jumlah kasus sebanyak 3
orang, kasus berlanjut hingga saat penyelidikan
epidemiologi dilakukan yaitu tanggal 21 - 27 April tahun
2011.
Untuk jumlah keseluruhan penderita Campak (measles) di
lokasi KLB adalah sebanyak sebanyak 38
kasus,
diantaranya 1 penderita yang meninggal (CFR 2,63%).

Gambaran Epidemiologi menurut Orang

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi


menurut kelompok umur paling banyak menderita
penyakit campak adalah kelompok umur 5 - 9
tahun dan paling sedikit pada kelompok umur < 1
tahun, attac rate (AR%) sebesar 3,8 % dan CFR
sebesar 2,63 %, seperti pada tabel berikut:
No

Kelompok Umur

< 1Thn

1-4 Thn

5-9 Thn

10-14 Thn

>15 Thn
Jumlah

Jlh Penduduk

Jumlah Kasus

64

81

12

165

20

127

563

1000

38

AR (%)

CFR (%)

14,81

2.63

212,12

4,72

3.8

2,63

Gambaran Epidemiologi menurut Tempat


Dari hasil penyelidikan epidemiologi dilokasi KLB campak
kasus pertama dari dusun 4 kemudian menyebar ke
tetangga, kasus terbanyak berasal dari dusun 4 yaitu
sebanyak 28 kasus. Ada dalam satu rumah tangga
terdapat 2 - 3 kasus.

Identifikasi sumber dan penyebab dan cara


Penularan
Dari hasil survey ditemukan beberapa karakteristik antara

lain berada di dusun 3 dan dusun 4, dimana penderita


yang pertama kali menunjukan gejala klinis campak
berasal dari dusun 4 dan meninggal, selanjutnya menulari
anggota keluarga yang lainnya.
Ini terkait dengan cara penularan dari penyakit campak
yaitu penularan melalui droplet/ percikan lender saat
batuk, bersin atau kontak langsung, namun penyebab
pasti dari kasus ini masih menunggu hasil pemeriksaan
laboratorium serologis (Ig M + Kenaikan titer antibody 4
kali)

Upaya yang telah dilakukan


1.
2.

3.

4.
5.

Melakukan penyelidikan epidemiologi di wilayah kejadian.


Melakukan pengobatan selektif terhadap seluruh
penderita tersangka campak dan pemberian Vitamin A
disertai pengambilan sediaan darah.
Mengharapkan masyarakat untuk segera menemui
petugas kesehatan apabila menderita gejala sakit tanpa
harus menunggu sakit lebih parah.
Surveilans Ketat pada KLB campak dengan memantau
perkembangan kasus baru dan kematian KLB campak.
Melakukan imunisasi massal hal ini dilakukan karena
cakupan imunisasi campak dua tahun berterut-turut
sangat rendah yaitu 58% dan 47 %

Anda mungkin juga menyukai