Anda di halaman 1dari 3

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Teori
Manusia dalam kehidupannya secara alamiah berinteraksi dengan

lingkungan dan penyebab penyakit. Kondisi lingkungan yang kondusif dapat

meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan manusia. Sebaliknya bila kondisi

lingkungan buruk akan menurunkan kondisi kesehatan manusia sehingga

menjadi sakit. Berdasarkan teori yang ada, maka dapat dibuat kerangka teori

sebagai berikut :

Faktor agent :
Virus
Perantara :
Bakteri
Air
parasit Udara
Faktor penjamu : Dampak kesehatan :
Imunitas Makanan
diare
Kebiasaan hidup
tidak sehat Kontak langsung
Gizi kurang dengan penderita
Tidak mendapat (faeses)
Faktor lingkungan :
Biologis
Iklim (suhu udara,
Sumber : John Gordon dalam Maryani & Muliani, 2010
curah hujan, Gambar 3.1 Kerangka Teori
kelembaban,)

Hubungan antara penjamu, agent dan lingkungan ini merupakan suatu

kesatuan yang dinamis yang berada dalam keseimbangan pada seseorang sehat

dan bila terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan segitiga akan

menimbulkan sakit atau masalah kesehatan (Maryani & Muliani, 2010).


Ketiga faktor tersebut yaitu faktor agent seperti bakteri, virus ataupun

parasit dan faktor penjamu antara lain imunitas yang rendah, kebiasaan hidup

tidak sehat, gizi yang kurang, dan faktor lingkungan antara lain lingkungan

biologis seperti lalat ataupun vektor lain dan perubahan iklim (suhu udara, curah

hujan, kelembaban,) dapat menimbulkan dampak kesehatan seperti diare melalui

berbagai macam cara, yang pertama dapat melalui kontak langsung dengan

faeces penderita dan yang kedua melalui perantara yaitu makanan atau sumber

air yang tercemar. Faktor penjamu antara lain jika imunitas seseorang terhadap

sesuatu makanan yang sensitif juga dapat menimbulkan mal absorbsi ataupun

alergi sehingga terjadi diare, kebiasaan hidup tidak sehat seperti tidak mencuci

tangan sebelum makan dapat juga menimbulkan diare karena kuman yang ikut

masuk pada saat makan.

B. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori di atas, maka disusun kerangka konsep

berikut ini berdasarkan variabel-variabel yang diteliti. Variabel dependen (terikat)

adalah Kasus Diare di Kota Makassar selama 5 tahun mulai dari tahun 2011

sampai dengan tahun 2015. Variabel independen (bebas) adalah iklim yang

meliputi suhu udara, curah hujan, dan kelembaban di Kota Makassar pada tahun

yang sama. Kondisi iklim seperti suhu udara, curah hujan, kelembaban dan

kecepatan angin dapat berperan terhadap kasus diare baik secara langsung
maupun tidak langsung. Berdasarkan kerangka teori dan keterbatasan data yang

ada, maka penulis membuat kerangka konsep sebagai berikut :


Variabel Independen Variabel Dependen

Suhu Udara

Perantara
Kelembaban Air Kejadian Diare
Udara
Gambar 3.2. Kerangka
Makanan Konsep
Curah Hujan
Kontak langsung
dengan penderita
Keterangan : ------ tidak diteliti
(faeses)

C. Defenisi Operasional
1. Angka Kejadian Diare
Angka kejadian diare yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah

penderita diare setiap bulan di Kota Makassar 2011-2015.


2. Suhu Udara
Suhu udara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kondisi temperatur

udara rata-rata Kota Makassar setiap bulannya pada tahun 2011-2015.


3. Kelembaban
Kelembaban udara yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu banyaknya uap

air yang terkadung dalam udara di Kota Makassar setiap bulannya pada tahun

2011-2015.
4. Curah hujan
Curah hujan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rata-rata curah hujan

setiap bulannya di Kota Makassar pada tahun 2011-2015.

Anda mungkin juga menyukai