Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTEK MATA KULIAH PENGABDIAN

MASYARAKAT

KAJIAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN


DI PEMUKIMAN JL. IHSAN RT.001/RW.005 KELURAHAN
AIR RAJA, KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR,
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2021

PENYUSUN :

AFRILIA RAHMI PO7233318 609

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG
PRODI DIII SANITASI
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK MATA KULIAH PENGABMAS


PRODI DIII SANITASI POLTEKKES TANJUNGPINANG

KAJIAN MASALAH KESEHATAN LINGKUNGAN DI


PEMUKIMAN JL. IHSAN RT.001/RW.005 KELURAHAN AIR
RAJA, KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR,
KOTA TANJUNGPINANG
TAHUN 2021

PENYUSUN :

NAMA NIM

AFRILIA RAHMI PO7233318 609

Laporan Praktek Mata Kuliah


Pengabmas ini telah disetujui untuk
diujikan di depan Tim Penguji

Tanjungpinang, 22 Mei 2021

Menyetuji,

Dosen Pembimbing Koordinator Mata Kuliah Pengabmas

Veronika Amelia Simbolon, M.KM Veronika Amelia Simbolon, M.KM


NIP : 19841118 200604 2 002 NIP : 19841118 200604 2 002

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 4
2.1 Pupuk Organik ........................................................................................... 4
2.2 Pupuk Organik Cair ................................................................................... 4
2.3 Standar Mutu Pupuk Organik Cair ............................................................ 5
BAB III METODE KEGIATAN PRAKTEK MATA KULIAH
PENGABMAS ............................................................................................... 7
3.1 Metode dan Desain Praktek ........................................................................ 7
3.2 Lokasi dan Waktu Pengambilan Data ......................................................... 7
3.3 Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 7
3.3.1 Pengolahan Data ............................................................................... 7
3.3.2 Analisis Data ..................................................................................... 8
3.4 Tahapan Perencanaan Masalah Kesehatan Lingkungan ............................. 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 10
4.1 Gambaran Umum...................................................................................... 10
4.2 Hasil dan Pembahasan .............................................................................. 10
4.2.1 Hasil ................................................................................................ 10
4.2.2 Pembahasan..................................................................................... 11
BAB V PENUTUP........................................................................................................ 14
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 14
5.2 Saran ......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.3 Persyaratan Minimal Pupuk Cair Organik ................................................... 5

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peta Lokasi Pengabdian Masyarakat ..................................................... 10

iv
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Pengabdian
Masyarakat yang berjudul “Kajian Masalah Kesehatan Lingkungan di Pemukiman
Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja, Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang”
Pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam rangka pelaksanaan praktek
mata kuliah pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan
keterampilan para mahasiswa dan membiasakan diri untuk berbagi informasi
kepada masyarakat luas. Proses penyusunan laporan pengabdian masyarakat ini
terlaksana karena bantuan dari banyak pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam terselenggaranya kegiatan pengabdian masyarakat ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dosen pembimbing, Ibu Veronika Amelia Simbolon, M.KM
2. Bapak kepala RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja, Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang
3. Mayarakat Pemukiman Jl. Ihsan, RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang
4. Teman yang membantu dalam pengabdian masyarakat ini
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan kegiatan pengabdian
masyarakat ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan masukan yang membangun demi kesempurnaan laporan
kegiatan pengabdian masyarakat ini, penulis sangat berharap bahwa laporan
kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Tanjungpinang, Juni 2019


Penulis

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau
produksi baik industri maupun rumah tangga (Waluyo, 2018). Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 menunjukan bahwa jumlah limbah
padat (sampah) di Indonesia mencapai 175.000 ton per hari atau setara dengan 64
juta ton per tahunnya. Menurut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(MLHK), jenis sampah yang dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang
mencapai sekitar 60-70%. Berbagai program yang diluncurkan untuk mengatasi
permasalahan limbah ini belum juga menunjukan hasil (Baqiroh, 2019).
Dari catatan sistem informasi pengelolaan sampah nasional milik
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pada bulan Agustus
tahun 2018 Kota Tanjungpinang yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kepulauan
Riau menghasilkan timbulan sampah +168 ton setiap harinya sehingga jika
dijumlahkan maka timbulan sampah Kota Tanjungpinang pada tahun 2018
sebanyak + 61.320 ton, namun dari 168 ton tersebut hanya 83 ton yang dapat
ditampung di TPA Kota Tanjungpinang, selebihnya tidak dapat dikelola akibat
keterbatasan biaya operasional dan sarana prasarana pengelolaan yang ada
(Hasrullah, 2019).
Melihat jumlah produksi limbah yang terus meningkat disetiap tahunnya,
maka sangat dibutuhkan penanggulangan yang tepat untuk menurunkan jumlah
produksi limbah tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
mengolah limbah organik yang merupakan jenis limbah dengan persentase paling
tinggi untuk dijadikan sebagai pupuk organik.
Pemupukan merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan untuk
membantu proses pertumbuhan tanaman dengan cara penambahan unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut. Pemupukan dapat dilakukan dengan
menggunakan pupuk anorganik dan pupuk organik, akan tetapi pupuk anorganik
lebih sering digunakan masyarakat dengan anggapan bahwa penggunaan pupuk
anorganik dapat mempercepat masa tanam yang mengakibatkan harga jual pupuk

1
anorganik menjadi mahal, selain itu penggunaan pupuk anorganik dalam jangka
waktu yang panjang juga tidak baik bagi kesehatan maupun media tanam karena
pupuk anorganik dapat mengakibatkan turunnya derajat keasaman pada tanah
yang akan merusak struktur tanah. Apabila struktur tanah rusak maka tanah
tersebut tidak lagi memiliki pori-pori antar partikel, yang mengakibatkan air dan
udara dapat masuk.
Menurut hasil penelitian Oktaviana dkk., (2018) Kota Tanjungpinang
memiliki karakteristik tanah yang kurang baik untuk dijadikan lahan pertanian
karena tanahnya yang berwarna kekuningan, berbatu dan mengandung bauksit
sehingga tingkat kesuburan tanah yang dimiliki sangat rendah sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan pada tiga titik lokasi yang berbeda didapatkan
karakteristik tanah berwarna merah dengan ukuran partikel membundar, lunak
(mudah diremas), plastisitas sedang dan kondisi tanah yang kering. Oleh karena
itu sebagai usaha dalam meningkatkan kesuburan tanah tersebut, maka perlu
dilakukan upaya penyehatan tanah yaitu dengan melakukan kegiatan pemupukan.
Berdasarkan analisis permasalah tersebut, maka perlu dilakukan edukasi
tentang penggunaan pupuk organik dari limbah rumah tangga pada masyarakat
yang masih banyak belum memanfaatkan hal tersebut dan hanya dibuang begitu
saja ke lingkungan padahal limbah rumah tangga seperti air cucian beras, sampah
buah-buahan, dll dapat diolah menjadi pupuk organik untuk tanaman. Kegiatan
pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman
masyarakat mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga khususnya limbah
organik seperti air cucian beras dan sampah buah-buahan yang dapat diolah
menjadi pupuk tanaman sebagai pengganti pupuk kimia dan lebih ramah terhadap
lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


Mengacu pada latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasikan
permasalahan yang dihadapi adalah :
a. Bagaimana pengetahuan masyarakat tentang penggunaan pupuk anorganik
dan pupuk organik ?
b. Bagaimana masyarakat memperlakukan limbah organik rumah tangga
seperti air cucian beras, sampah buah dan sayuran dirumahnya ?

2
c. Bagaimana respon masyarakat di Pemukiman Jl. Ihsan Km. 12,
RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur,
Kota Tanjungpinang terhadap pemanfaatan limbah organik rumah tangga
sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang diajukan, maka tujuan dari kegiatan ini
adalah :
a. Mengedukasi masyarakat untuk mengetahui manfaat dari penggunaan
pupuk organik cair terhadap tanaman dan lingkungannya.
b. Mengedukasi masyarakat mengenai potensi pupuk anorganik yang dapat
berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan apabila digunakan dalam jangka
waktu yang lama.
c. Terlaksananya kegiatan pemanfaatan kembali limbah rumah tangga
khususnya air cucian beras yang dapat dijadikan pupuk tanaman yang
lebih ramah lingkungan sebagai pengganti pupuk anorganik di Pemukiman
Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja, Kecamatan
Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang.

1.4 Manfaat
Pengabdian masyarakat tentang pemanfaatan limbah organik rumah tangga
sebagai pupuk organik, pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu
mengurangi volume limbah yang dibuang ke lingkungan dan dapat dimanfaatkan
kembali sebagai pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pupuk Organik


Pupuk Organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran
hewan dan/atau bagian hewan, dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui
proses rekayasa, berbentuk padat atau cair dapat diperkaya dengan bahan mineral
dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan
bahan organik tanah, serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah
(Peraturan Menteri Pertanian,2011).

2.2 Pupuk Organik Cair


Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak dijual
dipasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut
sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P,
K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain
dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga dapat membantu
meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,
mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk
kandang (Yanita, 2010).
Pupuk organik memiliki banyak kelebihan, apabila dibandingkan dengan
pupuk anorganik yaitu pupuk yang memiliki unsur hara yang lebih lengkap, baik
unsur hara makro maupun unsur hara mikro dan pupuk organik mengandung
asam-asam organik, enzim, dan hormon yang tidak terdapat dalam pupuk buatan
(Peraturan Menteri Pertanian, 2011).
Saat ini sebagian besar petani masih tergantung pada pupuk anorganik
karena pupuk anorganik mengandung beberapa unsur hara dalam jumlah yang
banyak. Pupuk anorganik digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan
dampak negatif terhadap kondisi tanah yaitu dapat menyebabkan tanah menjadi
cepat mengeras, kurang mampu menyimpan air dan cepat menjadi asam yang
pada akhirnya menurunkan produktivitas tanaman (Ramadhani, 2010).

4
Berdasarkan dari fisiknya pupuk organik cair memang lebih bau
dibandingkan pupuk padat, namun pupuk organik cair memiliki berbagai
keunggulan. Pupuk organik mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan tanaman. Unsur-unsur tersebut terdiri
dari nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) (Aldhita, 2013).
Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya dapat
mendorong dan meningkatkan pembentukan klorofil daun sehingga meningkatkan
kemampuan fotosintesis tanaman dan penyerapan nitrogen dari udara,
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan, merangsang
pertumbuhan cabang produksi, meningkatkan pembentukan bunga dan bakal
buah, mengurangi gugurnya dan, bunga, dan bakal buah (Huda, 2013). Pupuk
organik cair merupakan bahan organik yang artinya pemberian pupuk organik cair
pada tanah akan meningkatkan kandungan bahan organik di dalam tanah, menurut
penelitian Zulkarnain dkk. (2013) pengaplikasian bahan organik memberikan
pengaruh nyata terhadap kadar C-Organik tanah
Pemberian pupuk organik cair harus memperhatikan konsentrasi yang
diaplikasikan pada tanaman. Menurut penelitian Wenda ddk. (2017) pemberian
pupuk organik cair melalui daun memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman
yang lebih baik dari pemberian melalui tanah, semakin tinggi konsentrasi pupuk
yang diberikan maka kandungan unsur hara yang diterima oleh tanaman semakin
tinggi, namun penggunaan konsentrasi yang berlebihan juga dapat menimbulkan
gejala kelayuan pada tanaman.

2.3 Standar Mutu Pupuk Organik Cair


Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 70 tahun 2011, persyaratan
minimal pupuk organik cair sebagai berikut :
Tabel 2.1 Persyaratan Minimal Pupuk Cair Organik

No Parameter Satuan Standar Mutu


1 C-Organik % Min 6
Bahan ikutan :
2
(plastic, kaca, kerikil) % Min 2
Logam Berat :
3
- As ppm Maks 2,5

5
- Hg ppm Maks 0,25
- Pb ppm Maks 12,5
- Cd ppm Maks 0,5
4 Ph 4-9
Hara makro :
- N % 3-6
5
- P2O2 % 3-6
- K2O % 3-6
Mikroba kontaminan :
6 - E.Coli MPN/ml Maks 102
- Salmolla sp MPN/ml Maks 102
Hara mikro :
- Fe total atau ppm 90-900
- Fe tersedia ppm 5-50
- Mn ppm 250-5000
7 - Cu ppm 250-5000
- Zn ppm 250-5000
- B ppm 125-2500
- Co ppm 5-20
- Mo ppm 2-10
Unsur lain :
8 - La ppm 0
- Ce ppm 0
Sumber : Permentan No. 70/Permentan/SR.140/10/2011

6
BAB III
METODE KEGIATAN PRAKTEK MATA KULIAH PENGABMAS

3.1 Metode dan Desain Praktek


Metode praktek mata kuliah pengabmas adalah survei dengan pendekatan
cross sectional berdasarkan tahapan kajian perencanaan masalah kesehatan
masyarakat. Metode pada kegiatan ini berupa edukasi dan pembagian leaflet
secara perorangan/individual dari satu rumah ke rumah lainnya.

3.2 Lokasi dan Waktu Pengambilan Data


Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di Pemukiman Jl. Ihsan
Km. 12, RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur,
Kota Tanjungpinang. Waktu pengambilan data dilakukan pada hari Sabtu, tanggal
22 Mei 2021 mulai dari pukul 08:00 WIB – 11:00 WIB.

3.3 Pengolahan dan Analisis Data


3.3.1 Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2012), proses pengolahan data ini melalui tahap-
tahap sebagai berikut :
a. Editing (Pengeditan Data)
Editing adalah kegiatan pengecekan terhadap hasil kegiatan pegabdian
masyarakat yang telah dilakukan.
b. Coding (Pengkodean Data)
Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan.
c. Data Entry
Memasukkan data yang sudah terbentuk kode (angka atau huruf)
dimasukkan ke dalam program komputer.
d. Cleaning Data
Dilakukan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry untuk
melihat kemungkinan adanya kesalahan kode atau ketidak lengkapan
kemudian dilakukan koreksi.

7
3.3.2 Analisis Data
Data yang diperoleh dari kegiatan pengabdian masyarakat ini selanjutnya
akan dilakukan analisis secara deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik gambaran dari kegiatan yang
dilakukan. Analisis ini akan disajikan dengan bentuk narasi..

3.4 Tahapan Perencanaan Masalah Kesehatan Lingkungan


Tahapan perencanaan masalah yang dilakukan menurut Robinson (2020)
yaitu:
a. Analisa situasi masyarakat
Analisa situasi masyarakat ini dilakukan untuk menentukan
siapa yang bisa kita lakukan pengkajian permasalahan lingkungan di
masyarakat. Hal ini terbagi menjadi 4 kelompok yaitu :
1. Masyarakat luas secara keseluruhan
2. Komunitas tertentu
3. Khalayak atau organisasi
4. Orang-orang tertentu dalam masyarakat
Dalam menetukan kelompok ini tidaklah mudah, harus
dilakukan bertahap seperti dilihat dari tingkat kesulitan dalam
pendekatan pada masyarakat.
b. Identifikasi Masalah
Hasil dari kerja analisis yang mencakup sasaran dan bidang
permasalahan tadi ialah dapat ditemukannya dan kemudian dapat
dirumuskannya permasalahan yang dihadapi oleh kelompok sasaran
terpilih.
c. Menentukan tujuan dari pengabdian secara spesifik
Pada tahap ini harus dapat ditentukan kondisi baru yang ingin
dihasilkan melalui kegiatan pengabdian masyarakat nantinya. Dengan
kata lain perubahan apa yang ingin di capai.
d. Alternatif pemecahan permasalahan
Alternatif tentunya memilki kekuatan dan kelemahan setelah
ditimbang-timbang dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada
kelompok sasaran dan kondisi pelaksanaannya sehingga dipilih salah

8
satu alternatif yang banyak memberikan keuntungan dan sedikit
memberikan kerugian.
e. Pendekatan Sosial
Pendekatan sosial ini bermaksud pendekatan pada masyarakat
sasaran. Prinsipnya masyarakat harus dijadikan subyek dari kegiatan
pengabdian masyarakat
f. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini meliputi beberapa hal seperti
bagaimana kegiatan dilakukan, waktu pelaksanaan, lokasi kegaiatan,
penetapan orangorang yang terlibat dalam kegiatan.
g. Evaluasi kegiatan
Evaluasi kegiatan perlu dilakukan untuk mengetahui apa hasil
dari kegiatan yang telah dilakukan seperti mengukur perubahan yang
terjadi.

9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum


Pengabdian masyarakat ini dilakukan di Pemukiman Jl. Ihsan Km. 12,
RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota
Tanjungpinang. Wilayah ini memiliki jumlah penduduk 432 jiwa, dengan jumlah
108 KK. Lokasi pengabdian masyarakat dapat dilihat pada peta berikut ini:

Gambar 4.1 Peta Lokasi Pengabdian Masyarakat

4.2 Hasil dan Pembahasan


4.2.1 Hasil
Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah
dilakukan berjalan dengan baik dan lancar. Partisipasi, kerjasama dan bantuan dari
pihak-pihak terlibat dilakukan dengan baik dan koorperatif.
Peserta kegiatan dalam pengabdian masyarakat ini adalah warga di
pemukiman Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005 yang berjumlah 18 orang.
Antusiasme dan sambutan hangat dari masyarakat sangat baik dan masyarakat
juga mendukung adanya kegiatan masyarakat dilingkungan pemukiman tersebut.
Mengingat kawasan pemukiman tersebut masih banyak yang belum mengetahui
pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pupuk organik.
Proses pelaksanaan kegiatan masyarakat yang telah dilakukan berjalan
dengan baik dan lancar, partisipasi dari masyarakat cukup baik. Hasil pelaksanaan
pengabdiam masyarakat ini disusun dan disesuaikan dengan tahap pelaksanaan
yang telah dilakukan yakni mencakup :

10
1. Kegiatan pembuatan leaflet
2. Kegiatan pembagian leaflet kepada masyarakat
3. Kegiatan kunjungan rumah untuk melaksanakan penyuluhan secara individual
face to face mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai
pupuk organik

Pelaksanaan ketiga tahapan kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancar.
Masyarakat di pemukiman tersebut sangat antusias dan memberikan respon yang
baik selama proses kegiatan berlangsung. Dari kegiatan pengabdian masyarakat
ini didapatkan hasil bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman baru
bagi masyarakat mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai
pupuk organik, hal tersebut dilihat dari jawaban masyarakat saat ditanyakan
pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga
dan pupuk.

4.2.2 Pembahasan
Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat yang telah
dilakukan berjalan dengan baik dan lancar. Adanya koordinasi, kerjasama, dan
pelibatan masyarakat di pemukiman Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005 telah
menjadikan kegiatan pengabdian masyarakat ini berjalan dengan sukses dan telah
memberikan manfaat yang positif bagi masyarakat di pemukiman tersebut,
khususnya dalam berbagi pengetahuan tentang pemanfaatan limbah organik
rumah tangga sebagai pupuk organik. Hasil pengabdian masyarakat ini disusun
dan disesuaikan dengan tahapan pelaksanaan kegiatan perencanaan masalah yang
dilakukan yakni mencakup:
a. Analisa situasi masyarakat
Mayarakat yang dipilih menjadi sasaran disini ialah masyarakat di
pemukiman Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005 karena masyarakat tersebut
belum mengetahui pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai
pupuk organik. Selain itu masyarakat di pemukiman ini mayoritas belum
mengetahui manfaat limbah rumah tangga sebagai pupuk organik dan cara
mengolah limbah rumah tangga menjadi pupuk organik sehingga limbah-
limbah organik rumah tangga seperti limbah cucian beras, sampah buaah-
buahan dan sayur-sayuran langsung dibuang tanpa diolah menjadi pupuk.

11
b. Identifikasi masalah
Berdasarkan kelompok sasaran yang terpilih masalah yang dihadapi
masyarakat dapat berupa kurangnya pengetahuan tentang pemanfaatan
limbah organik rumah tangga sebagai pupuk organik.
c. Menentukan tujuan dari pengabdian masyarakat secara spesifik
Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat mengenai pemanfaatan limbah organik rumah
tangga sebagai pupuk organik , memunculkan pemahaman dan kemauan
masyarakat untuk mengolah limbah rumah organik tangga menjadi pupuk
organik.
d. Alternatif pemecahan permasalahan
Adapun alternatif dalam pemecahan masalah di atas yaitu dengan
menumbuhkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam mengolah
limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik dengan cara
memberikan edukasi dan pemberian leaflet kepada masyarakat mengenai
pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pupuk organik serta
cara mengolah limbah organik menjadi pupuk orgnik agar dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengurangi
jumlah sampah-sampah organik yang dihasilkan dilingkungan masyarakat.
e. Pendekatan sosial
Dalam pendekatan sosial pengabdian masyarakat ini dengan cara
melakukan penyuluhan secara individual face to face pada masyarakat
mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pupuk
organik serta cara mengolah limbah organik menjadi pupuk orgnik.
f. Pelaksanaan kegiatan
Pelaksaan kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di
Pemukiman Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang. Kegiatan ini
dilakukan pada tanggal 22 Mei 2021 mulai dari pukul 08:00 WIB – 11:00
WIB. Pelaksaan dilakukan atas izin dari ketua RW dan Ketua RT
setempat.

12
Kegiatan pengabdian masyarakat ini diawali dengan pembuatan
leaflet mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pupuk
organik serta cara mengolah limbah organik menjadi pupuk orgnik,
kemudian dilanjutkan dengan melakukan kegaiatan kunjungan rumah
untuk melaksanakan penyuluhan secara individual face to face. Kunjungan
rumah untuk penyuluhan ini hanya dilakukan kepada sebanyak 18
orang/rumah, dikarenakan adanya pandemi Covid-19. Penyuluhan
dilakukan dengan memberikan edukasi dan pemberian leaflet. Warga
sasaran dijelaskan secara detail mengenai hal tersebut dan diperbolehkan
bertanya apabila terdapat beberapa penjelasan yang kurang dimengerti.
Penyuluhan tersebut berlangsung selama kurang lebih 10 menit pada
setiap orang/rumah.
g. Evaluasi kegiatan
Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini didapatkan hasil bahwa
terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman baru bagi masyarakat
mengenai pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pupuk
organik, hal tersebut dilihat dari jawaban masyarakat saat ditanyakan
pertanyaan-pertanyaan dasar mengenai pemanfaatan limbah organik rumah
tangga dan pupuk.

13
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

a. Kegiatan pemberian leaflet dan edukasi secara personal ini bermanfaat


dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat di
Pemukiman Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang mengenai
pemanfaatan limbah organik rumah tangga sebagai pupuk organik
sehingga dapat mengurangi volume limbah organik yang dibuang ke
lingkungan dan mengurangi penggunaan pupuk anorganik/pupuk kimia.
b. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat berjalan dengan baik dan lancar
karena adanya koordinasi, partisipasi dan kerjasama dari masyarakat di
Pemukiman Jl. Ihsan Km. 12, RT.001/RW.005, Kelurahan Air Raja,
Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang sehingga dalam
pelaksanaannya tidak menemukan hambatan.

5.2 Saran
Mengingat besarnya manfaat kegiatan pengabdian masyarakat pada
masyarakat ini maka selanjutnya perlu diadakannya pendekatan lebih mendalam
lagi pada masyarakat hingga petani tentang bagaimana mengolah limbah organik
agar dapat diolah dan dimanfaatkan kembali menjadi pupuk organik yang sangat
bermanfaat bagi tanaman sehingga dapat mengurangi volume limbah yang buang
kelingkungan serta mengurangi penggunaan pupuk kimia. Penulis menyarankan
adanya observasi dan monitoring setelah kegiatan sehingga masyarakat lebih
memahami dan bisa menerapkan hal tersebut dikehidupan sehari-hari.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aldhita, T, R. (2013). Persepsi Petani Peternak Terhadap Penggunaan Pupuk


Organik Cair Dari Urin Sapi Potong di Desa Pattallasang Kecamatan
Sinjai Timur Kabupaten Sinjai. Skripsi, Jurusan Sosial Ekonomi
Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makasar.

Baqiroh, N. F. (2019, Februari 21). Timbulan Sampah Nasional Capai 64 Juta


Ton per Tahun. Retrieved Februari 3, 2021, from Bisnis.com:
http://www.google.com

Hasrullah. (2019, Juli 24). Kota Tanjungpinang Hasilkan Ratusan Ton Sampah
Perhari. Retrieved Februari 3, 2021, from kepripedia:
http://www.kepripedia.com

Huda, M. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.

Peraturan Menteri Pertanian (2011) No. 70 Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati
dan Pembenah Tanah.

Ramadhani, D. (2010). Pengaruh Pemberian Bakteri Asam Laktat, Bakteri


Fotosintetin, Anoksigenik dan Bakteri Pelarut Fosfat Terhadap
Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica chinesis L var. Tosakan). Naskah
Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatra Utara, Medan.

Robinson, A. (2020). Effective problem solving steps for business and life in
general. Journal of education.

Waluyo, L. (2018). Bioremediasi Limbah. Malang: Universitas Muhammadiah


Malang Press

Wenda, Melgo, S. H. (2017). Aplikasi Pupuk Organik Cair dan Komposisi Media
Tanam Terhadap Hasil Tanaman Selada (Lactuca sativa L). Gontor
AGROTECH Science Journal Vol. 3, No. 2, 99-118.

Yanita, D. (2010). Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair. Yogayakarta:


Universitas Negeri Yogyakarta.

Zulkarnain, M. Budi, P. Soemarno. (2013). Pengaruh Kompos, Pupuk Kandang,


dan Custom-Bio Terhadap Sifat Tanah, Pertumbuhan dan Hasil Tebu
(Saccharum Officinarum L) Pada Entsol di Kebun Ngrangkah-Pawon,
Kediri. Indonesian Green Technology Journal, Volume. 2, No. 1.
DOKUMENTASI
FORM KOMUNIKASI PEMBIMBINGAN

No Tanggal Isi Bimbingan TTD Pembimbing

Konsultasi mengenai kegiatan pengabdian masyarakat, target


1. 15 Mei 2021
pengabdian masyarakat dan lokasi pengabdian masyarakat
FORM KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

No Tanggal Kegiatan yang Dilaksanakan TTD Pembimbing


Pembagian brosur dan edukasi mengenai pemanfaatan limbah
1. 22 Mei 2021
organik rumah tangga sebagai pupuk organik

Anda mungkin juga menyukai