DI SUSUN OLEH:
NAMA : METRAWATI
NPM : 14.111007.13201.0080
SAMARINDA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam era gloalisasi sekarang ini, tugas dan kewajiban setiap warga negara
pembangunan. Pembangunan bersifat integral dan merupakan salah satu bagian terpenting
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya
ketiadaan penyakit atau kelemahan”. Sedangkan dalam Piagam Ottawa dikatakan bahwa
kesehatan merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup.
Kesehatan ialah konsep positif yang menekankan pada sumber daya pribadi,sosial dan
kemampuan fisik.
sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
berkaitan. Faktor - faktor tersebut meliputi program kerja yang berkualitas, kerjasama
dengan lintas program maupun lintas sektoral dan sumber daya manusia untuk menjalankan
era globalisasi ini dan salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan magang di
instansi - instansi kesehatan yang bertujuan untuk menunjang teori - teori yang telah
diperoleh di bangku kuliah, serta mahasiswa dapat memperoleh pengalaman dari praktek
Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, kompetensi hasil program studi diharapkan mahasiswa
menguasai ilmu dan keterampilan, berkarya, sikap dan prilaku dalam berkarya dan
Tahun 2015, Magang adalah kegiatan yang diselenggarakan secara terpadu dengan bekerja
kebudayaan, baik dalam maupun luar negeri dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur
lingkungan kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang sesuai dengan
keilmuan masyarakat. Kegiatan magang dilaksanakan sesuai dengan formasi struktural dan
fungsional pada instansi tempat magang baik pada Lembaga Pemerintahan, Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) Perusahaan Swasta atau lembaga lain yang relevan. Melalui
UWGM Samarinda), memiliki bekal pengalaman dan keterampilan yang bersifat akademik
dan professional sehingga lebih kompetensi atau mampu bersaing dalam pasar kerja yang
Salah satu instansi kesehatan yang dapat menunjang pengalaman mahasiswa untuk
magang adalah Unit Pelaksana Tugas Daerah Puskesmas Samarinda kota. UPTD
Puskesmas Samarinda Kota adalah Lembaga Pemerintahan Non Departemen Indonesia yang
Pemerintah Kota Samarinda dibawah pengawasan Dinas Kesehatan Kota Samarinda yang
terletak di jalan Bhayangkara Kelurahan Bugis, Kecamatan Samarinda Kota. Wilayah kerja
Karang mumus,Kelurahan Pasar Pagi,Kelurahan Sungai Pinang Luar dan Kelurahan Bugis
menjadi batas wilayah Kelurahan Pelabuhan dengan Kelurahan Pasar pagi, dimana
sepanjang aliran sungai terdapat pemukiman penduduk. Letak wilayah Kelurahan Sei,Pinang
Luar yang lebih rendah menyebabkan daerah ini sering terjadi banjir, sedangkan pada
wilayah Kelurahan Bugis banyak terdapat perkantoran, mall dan sarana tempat umum
lainnya
padat dan sering terjadinya banjir serta adanya kawasan industri dapat membawa dampak
negatif terhadap kualitas lingkungan atau ekosistem yang akan berpengaruh terhadap risiko
kejadian dan penularan penyakit menular seperti Demam Berdarah Dengue (DBD). Dengan
laju pembangunan, pertumbuhan penduduk dan perubahan ekosistem yang cepat, masalah
kesehatan menjadi lebih kompleks. Masalah kesehatan seperti masalah penyediaan air
pengganggu, penyakit menular dan tidak menular akan timbul jika tidak dilakukan
Derajat kesehatan merupakan salah satu unsur penting dalam upaya peningkatan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bangsa Indonesia. Sementara itu, derajat kesehatan
tidak hanya ditentukan oleh pelayanan kesehatan, tetapi yang lebih dominan justru adalah
kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Walaupun program pembinaan PHBS ini sudah berjalan sekitar 15 tahun, tetapi
keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007
mengungkap bahwa rumah tangga di Indonesia yang mempraktekkan PHBS baru mencapai
38,7%. Padahal Rencana Strategis (Restra) Kementerian Kesehatan menetapkan target pada
tahun 2014 rumah tangga yang mempraktekkan PHBS adalah 70%. Hal ini jelas menuntut
Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas penulis melakukan kegiatan magang di
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka
C. Tujuan Magang
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari magang ini adalah untuk mengetahui program kesehatan
b. Tujuan Khusus
Samarinda Kota
D. Manfaat Magang
Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda dengan institusi / instansi / unit kerja
Masyarakat.
3. Bagi mahasiswa
A. Puskesmas
4. Defenisi Puskesmas
upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan tidak membedakan jenis kelamin dan
golongan umur, sejak dari pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Effendi,
2009).
tetapi apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari dari satu Puskesmas, maka tanggung
jawab wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
a. Visi
adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui
yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
yakni: (1) Lingkungan Sehat, (2) Perilaku Sehat, (3) Cakupan Pelayanan
Kesehatan yang Bermutu, (4) Derajat Kesehatan Penduduk Kecamatan (Depkes RI,
2004).
yang harus sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan
b. Misi
wilayah kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan
2004).
7. Fungsi Puskesmas
Puskesmas memiliki wilayah kerja yang meliputi satu kecamatan atau sebagian
dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi dan keadaan
ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yang disebut Puskesmas
Khusus untuk kota besar dengan jumlah penduduk satu juta jiwa atau lebih,
wilayah kerja Puskesmas dapat meliputi satu kelurahan. Puskesmas di ibukota kecamatan
dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih, merupakan Puskesmas Pembina yang
berfungsi sebagai pusat rujukan bagi Puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi
Menurut Trihono (2005) ada 3 (tiga) fungsi Puskesmas yaitu: pusat penggerak
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta menduku ng
perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
puskesmas meliputi :
Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah
goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah
masyarakat lainnya.
dalam rangka menolong dirinya sendiri, memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang
bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien,
memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun
program puskesmas.
8. Peran Puskesmas
teknis, dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk
matang dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan
pemantauan yang akurat. Pada masa mendatang, puskesmas juga dituntut berperan dalam
a. Kepala
b. Sub Bagian Tata Usaha
Organisasi sesuai dengan format dari Dinas Kesehatan, namun Puskesmas diperbolehkan
untuk menyesuaikan keadaan bila format dari Dinas Kesehatan tidak bisa dilakukan.
Tetapi yang disesuaikan dan diubah – ubah hanya bagian unit – unit didalamnya
jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil Daerah dalam suatu satuan
ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri dan untuk kenaikan pangkatnya disyaratkan
sekolah dan olah raga, kesehatan jiwa, kesehatan mata dan kesehatan khusus lainnya.
i. Unit VI, bertugas melaksanakan kegiatan pengobatan rawat jalan dan rawat inap.
keduanya jika ditinjau dari Kesehatan Nasional merupakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama. Upaya kesehatan tersebut dikelompokkan menjadi dua yakni Upaya Kesehatan
komitmen Nasional, Regional dan Global serta yang mempunyai daya ungkit tinggi untuk
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas yang ada di Wilayah Indonesia. Upaya Kesehatan
Wajib tersebut adalah upaya promosi kesehatan, upaya kesehatan lingkungan, upaya
kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya
2005) .
Sedangkan Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang
dari daftar upaya kesehatan pokok Puskesmas yang telah ada yaitu upaya kesehatan
sekolah, upaya kesehatran oleh raga, upaya perawatan kesehatan masyarakat, upaya
kesehatan kerja, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya kesehatan
mata, upaya kesehatan usia lanjut dan upaya pembinaan pengobatan tradisional (Trihono,
2005).
yakni upaya diluar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuai dengan kebutuhan.
Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka mempercepat
(Trihono, 2005).
menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap
upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
wilayah, azas pemberdayaan masyarakat, azas keterpaduan dan azas rujukan (Trihono,
2005).
wilayah kerjanya, membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya dan menyelenggarakan upaya
kesehatan strata pertama (primer) secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya
(Trihono, 2005).
perorangan, keluarga dan masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap
upaya Puskesmas. Untuk itu, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun melalui
dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka pemberdayaan masyarakat antara lain adalah
upaya kesehatan ibu dan anak (posyandu, polindes dan bina keluarga balita), upaya
pengobatan (posyandu, pos obat desa ), upaya perbaikan gizi (posyandu, panti pemulihan
gizi, keluarga sadar gizi), upaya kesehatan sekolah (dokter kecil, penyertaan guru dan
orang tua/wali murid, saka bakti husada dan pos kesehatan pesantren), upaya kesehatan
lingkungan (kelompok pemakai air bersih, dan desa percontohan kesehatan lingkungan),
upaya kesehatan usia lanjut ( posyandu usila dan panti werda), upaya kesehatan kerja (pos
upaya kesehatan kerja), upaya kesehatan jiwa (posyandu, tim pelaksana kesehatan jiwa
pembinaan pengobatan tradisional) serta upaya pembinaan dan jaminan kesehatan (dana
berbagai upaya kesehatan yang menjadi tanggung jawab puskesmas sedangkan untuk
Puskesmas (wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program dari sektor
terkait tingkat kecamatan termasuk organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha (Trihono,
2005).
pengembangan dan inovasi) harus ditopang oleh azas rujukan (Trihono, 2005).
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik secara vertikal dalam
arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan
lainnya, maupun secara horizontal dalam arti antar sarana pelayanan kesehatan yang sama
(Trihono, 2005).
B. Kesehatan
1. Definisi Kesehatan
Kesehatan menurut WHO adalah suatu keadaan fisik ,mental dan sosial
kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelamahan. Sedangkan kesehatan
menurut undang-undang adalah keadaan sejahtera dari badan ,jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomis. Upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan
2. Aspek-aspek Kesehatan
a. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit.
b. Tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.
C.Kesehatan Lingkungan
: Those aspects of human health and disease that are determined by factors in the
environment. It also refers to the theory and practice of assessing and controlling factors
kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang
yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan faktor
kesehatan masyarakat.
a. Menurut WHO
4) Pengendalian Vektor
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
b. Menurut Undang – Undang No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), :
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik
fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat
kesehatan yang setinggi – tingginya. Lingkungan sehat tersebut antara lain mencakup
lingkungan pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum.
lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia, biologi maupun sosial guna
mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor resiko
lingkungan.
Faktor resiko lingkungan adalah hal, keadaan, atau peristiwa yang berkaitan
a. Konseling
dengan pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan
lingkungan.
standar, norma dan baku mutu yang berlaku untuk meningkatkan kualitas lingkungan
yang sehat.
3) Uji laboratorium
dan pengendalian untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek
masyarakat,
4) Rekayasa lingkungan.
BAB III
METODE DAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan selama magang adalah sebagai
berikut:
Makanan (TPM) seperti : restoran/rumah makan, jasa boga, kantin sekolah, makanan
Umum (TTU) seperti : Hotel, Pusat Perbelanjaan, Sarana Kesehatan dan sarana
pendidikan.
mengenai rumah sehat, jamban sehat, sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah,
penanganan sampah dan tempat perindukan vektor pengganggu (nyamuk, lalat, kecoa
dan tikus).
g. Melakukan survei dan kampanye PHBS di rumah tangga, di sarana pendidikan, sarana
B. Lokasi Kegiatan
Tempat atau Ruangan magang adalah bagian Klinik Sanitasi (Epidemiologi dan
C. Waktu Kegiatan
Kegiatan magang ini dilakukan selama 1 bulan terhitung dari tanggal 26 Pebruari
2018 sampai dengan tanggal 26 Maret 2018. Dengan waktu kegiatan mengikuti hari dan jam
Puskesmas Samarinda Kota yang terletak di tengah Kota Samarinda tepatnya di Kecamatan
Samarinda Kota di Kelurahan Bugis, dengan batas wilayah mengikuti batas seluruh kecamatan di
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kelurahan Pelita , Kecamatan Samarinda Ilir, Puskesmas
Sidomulyo
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kelurahan Sungai Dama, Kecamatan Samarinda Ilir,
Puskesmas Sidomulyo
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, Puskesmas
Pasundan
Puskesmas Samarinda Kota didirikan pada tahun 2017, dengan luas wilayah cakupan 11,12
Km2, yang terdiri dari 5 (lima) wilayah kerja, yaitu : Kelurahan Sungai Pinang Luar, Kelurahan
Karang Mumus, Kelurahan Pelabuhan, Kelurahan Pasar Pagi dan Kelurahan Bugis.
Gambar 1. Peta satelit wilayah Puskesmas Samarinda Kota.
a. Kepala Puskesmas
1) Sistem Informasi
2) Kepegawaian
3) Administrasi Umum
4) Keuangan
1) Promosi Kesehatan
2) Kesehatan Lingkungan
3) Layanan KB/KIA/Imunisasi
4) Layanan Gizi
e. Pengembangan
3) Layanan KB/KIA/Imunisasi
4) Pelayanan Anak
6) Kefarmasian / Apotek
7) Laboratorium
g. Puskesmas Pembantu
3. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Samarinda Kota
Samarinda Kota”.
terjangkau.
Berdasarkan data yang ada di UPTD Puskesmas Samarinda Kota jumlah tenaga
yang ada sebanyak 28 orang. Data ketenagaan UPTD Puskesmas Samarinda Kota dapat
Tabel 1
Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Jenis Ketenagaan dan Status Kepegawaian Puskesmas
Samarinda Kota Kecamatan Samarinda Kota Tahun 2017
Status Kepegawaian
Jenis Ketenagaan Jumlah
PNS PTTH PTTB
Dokter
- Dokter Umum (termasuk 1 2 - 3
Kapuskesmas)
- Dokter Gigi - 1 - 1
Perawat
- S1/Ners - - - -
- D3 1 3 - 4
- SPK/SMK 2 - - 2
- D3 Gigi - 1 - 1
- D4 - 1 - 1
Bidan - -
D1 1 - - 1
- D3 - 4 - 4
- D4 - 1 - 1
Kesehatan Masyarakat
- Epidemiologi (S2) - - - -
- Epidemiologi (S1) - 1 - 1
- Administrasi Kesehatan (S1) - - - -
- Promosi Kesehatan (S1) 1 2 - 3
- Promosi Kesehatan (D4) - - - -
- Kesling/Sanitarian (S1) - - - -
- Kesling/Sanitarian (D3) - - - -
- Nutrisionist (S1) - 1 - 1
- Nutrisionist (D3) - - - -
Analisis Kesehatan
- Laboratorium - 1 - 1
Apoteker
- D3 Farmasi - - 1 1
Non Kesehatan -
Administrasi (S1) Termasuk KTU 1 3 - 4
Administrasi (D3) - 1 - 1
Administrasi (SMU) - 2 - 2
Rekam Medik(SMU) - 1 - 1
Office Boy (SMU) - 1 - 1
Wakar (SD) - 1 - 1
Jumlah 7 27 1 35
Sumber: Data Kepegawaian Puskesmas Samarinda Kota Tahun 2017
6. Sarana Kesehatan
Adapun sarana kesehatan yang ada di UPTD Puskesmas Samarinda Kota, yaitu :
Tabel 2
Sarana dan Prasarana Puskesmas Samarinda Kota, Kota Samarinda Kalimantan
Timur
Motor Operasional - -
B. Hasil Kegiatan
Kegiatan magang dilakukan oleh setiap mahasiswa semester VIII sebagai program
yang diberikan oleh Fakultas untuk memenuhi salah satu mata kuliah semester VIII.
Kegiatan ini dilakukan terhitung dari tanggal 26 Februari 2018 sampai tanggal 26 Maret
2018 dan diikuti oleh 3 (tiga) orang peserta magang dengan peminatan :
1. Epidemiologi : 1 Mahasiswa
2. KL-KK : 1 Mahasiswa
3. AKK : 1 Mahasiswa
Kegiatan selama magang diatur sesuai dengan jurusan peserta magang dan
penempatan kerjanya diatur oleh pembimbing lapangan dari Dinas Kesehatan Kota
Samarinda. Dengan pola pembagian kerja dan sesuai dengan jurusan maka segala kegiatan
harian dapat dikontrol dan memberi arah yang jelas dalam kegiatan harian di instansi yang di
tempati. Berikut penjabaran kegiatan yang dilaksanakan masing - masing peserta magang :
Tempat
No Pelaksanaan Uraian Kegiatan
UPTD
Advokasi dan perkenalan diri
1 Puskesmas Samarinda
Pemeriksaan UKS,Kantin Sekolah
Kota
Pemeriksaan Toilet sekolah
Penilaian Lingkungan Sekolah,Kantin
dll.
Mengikuti Diknas Sektor Kesehatan
Masyarakat.
Posyandu Balita Sehat
Posyandu Lansia
Penyelidikan Epidemiologi (PE) DBD
dan Pemberian Abate
Survey Lapangan Gejala DBD
Pelaksanaan PIN Polio 2016 di
Posyandu
Menginput Data Pasien Berobat
Survey Jentik Nyamuk
Mengikuti ORI Difteri di Sekolahan
(TK,SD Dan SMKN) .
C. Study Kasus
Berdasarkan hasil magang yang telah dilakukan dari tanggal 26 Februari – 26 Maret
2016 di UPTD Puskesmas Samarinda Kota yang sesuai dengan peminatan, maka masalah
a. Identifikasi Masalah
1 . Rumah Sehat
Tabel 3
Distribusi Rumah Sehat di Wilayah Puskesmas Samarinda Kota Tahun 2017
Sungai Pinang
3.088 1.437 1.651
Luar
Keterangan :
MS : Memenuhi Syarat
TM : Tidak Memenuhi Syarat
cukup banyak rumah yang tidak memenuhi syarat. Rumah yang ada diwilayah
UPTD Puskesmas Samarinda Kota tahun 2017 sebanyak 7.809 rumah. Rumah
yang memenuhi syarat rumah sehat sebanyak 3.466 rumah, sedangkan rumah
yang tidak memenuhi syarat rumah sehat sebanyak 4.343 rumah. Kriteria rumah
b. Prioritas Masalah
1–10 untuk indikator (criteria) setelah dikalikan, hasil ranking prioritas masalah dalam
Tabel 4.10
Prioritas Masalah Berdasarkan Metode CARL
di UPTD Puskesmas Samarinda Kota
C A R L Total
No Masalah Prioritas
A B c d axbxcxd
1 Rumah sehat 8 7 7 9 3.528 I
Dari table prioritas masalah diatas, masalah yang ada dirangking pertama / I
Untuk memudahkan dalam menentukan langkah – langkah yang akan diambil dalam
pemecahan masalah, terlebih dahulu akan dicari faktor – faktor penyebab masalah
Enviroment Material
Metode Man
Faktor penyebab masalah pada fishbone tersebut diatas faktor yang sangat
berperan atau faktor utama yang menyebakan masalah tersebut ialah faktor
manusianya itu sendiri yang kurang memiliki kesadaran dan kepedulian tentang
pentingnya Rumah yang sehat. Selain itu, faktor yang juga berperan adalah kurangnya
tersebut, maka terdapat beberapa alternative yang dapat dilakukan yaitu sebagai
berikut :
D. Pembahasan
Rumah berfungsi sebagai tempat tinggal serta digunakan untuk berlindung dari
gangguan iklim dan makhluk hidup lainnya. Rumah juga merupakan tempat berkumpulnya
anggota keluarga untuk menghabiskan sebagian besar waktunya.
Rumah sehat adalah merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi
perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada
pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal
berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah satu
bangunan tempat tinggal yang harus memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan
guna mendukung penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif.
Rumah Sehat adalah juga merupakan sebagai sarana atau tempat berlindung dan
bernaung serta tempat untuk beristirahat sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik
fisik, rohani maupun sosial budaya.
Sehat, Depkes RI, 2007. Maka Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria
sebagai berikut :
Dapat Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang
sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah, adanya ruangan khusus untuk istirahat
(ruang tidur), bagi masing-maing penghuni;
Dapat Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah
dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor
penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari pagi,
terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan
penghawaan yang cukup;
Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak
yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu;
Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena
pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi
bangunan rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam rumah;
Rumah yang sehat harus dapat mencegah atau mengurangi resiko kecelakaanseperti terjatuh,
keracunan dan kebakaran (Winslow dan APHA). Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam
kaitan dengan hal tersebut antara lain :
a) Ventilasi.
b) Pencahayaan
c) lantai
d) Suhu dan kelembaban udara
e) Atap dan langit-langit
f) Dll
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
yaitu selama 1 bulan, Mahasiswa menganalisa kondisi di UPTD Puskesmas Samarinda Kota,
situasi, membuat prioritas masalah dan menentukan alternative pemecahan masalah, maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat satu prioritas masalah dari masing-masing peminatan
yaitu:
a. Dari 7.809 jumlah seluruh rumah yang terdaftar di puskesmas Samarinda Kota,
hanya 3.466 rumah yang memenuhi syarat rumah sehat yaitu memiliki ventilasi
yang cukup (memenuhi syarat).sedangkan 4.343 rumah yang akses fasilitas sanitasi
b. Hasil magang menunjukan bahwa seluruh Rumah yang ada di Wilayah puskesmas
Sehat sehingga di lihat dari data profil kesling masih bnyak rumah yang tidak
memenuhi syarat.
B. Saran
a. Meningkatkan sarana dan prasarana, serta koordinasi lintas program atau lintas sektor
b. Perlu di tingkatkan sosialisasi tentang pentingnya rumah sehat yang memenuhi syarat.