DISUSUN OLEH:
UNIVERSITAS JAMBI
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi para pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
masih sangat kurang.oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberi
masukan dan kritikan untuk makalah saya.
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Masalah kesehatan dapat disebabkan oleh beberapa sebab, oleh karena itu
secara operasional diperlukan tatalaksana secara integratif dengan ruang lingkup
permasalahan tertentu. Menurut Ditjen PPM dan PL Departemen Kesehatan RI tahun
2003, surveilans epidemiologi memiliki berbagai subsistem sebagai berikut.
2. Tempat-tempat Umum
Perumahan merupakan salah satu bentuk hunian yang memiliki kaitan yang sangat
erat dengan masyarakatnya. Hal ini berarti perumahan disuatu lokasi sedikit banyak
mencerminkan masyarakat yang tinggal diperumahan tersebut.
Perumahan dapat diartikan sebagai suatu cerminan dari diri pribadi manusia, baik
secara perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan dalam lingkungan
alamnya dan dapat juga mencerminkan taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan
peradaban manusia penghuninya, masyarakat ataupun suatu bangsa.
b. Pengertian Permukiman
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik
yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan
tempat tinggal atau lingkungan hunia dan tempat kegiatan mendukung prikehidupan
dan penghidupan.
Permukiman adalah perumahan dengan segala isi dan kegiatan yang ada di
dalamnya. Berarti permukiman memiliki arti lebih luas daripada perumahan yang hanya
merupakan wadah fisiknya saja, sedangkan permukiman merupakan perpaduan antara
wadah (alam, lindungan, dan jaringan) dan isinya (manusia yang hidup bermasyarakat
dan berbudaya di dalamnya).
Lokasi tanah harus bebas dari pencemaran air dan pencemaran lingkungan baik
berasal dari sumber daya pembuatan atau sumber daya alam. Dapat menjamin
tercapainya tingkat kualitas lingkungan hidup yang sehat bagi pembinaan individu dan
masyarakat penghuni. Kondisi tanahnya harus bebas banjir dan memiliki kemiringan
0% - 15%, sehingga dapat dibuat system saluran pembuangan air hujan dan jaringan
jalan setapak yang baik serta memiliki daya dukung yang cukup untuk memungkinkan
dibangun perumahan. Terjamin adanya kepastian hokum bagi masyarakatpenghuni
terhadap tanah dan bangunan diatasnya yang sesuai sengan peraturan perundangan yang
berlaku.
d. Prasarana Lingkungan
1) Jalan setapak
Lebar badan jalan setapak maksimum 2 meter, lebar perkerasan 1,20 meter
dengan konstruksi dari rabat beton 1 pc: 5 koral, tebal 7 cm atau bahan yang
digunakan setara.
2) Saluran
Saluran untuk pembuangan air hujan atau limbah direncanakan sedemikian
rupa sehingga lingkungan Kapling Siap Bangun yang ada bebas dari genangan
air.
4. Limbah
a. Limbah Industri
5. Vector Penyakit
a. Pengertian Vektor
Vector adalah parasir arthopoda dan siput air yang berfungsi sebagai penular
penyakit baik pada manusia maupun hewan. Ada beberapa jenis vector dilihat dari
cara kerjanya sebagai penular penyakit. Keberadaan vector ini sangat penting
karena kalau tidak ada vector maka penyakit tersebut juga tidak akan menyebar.
Ruang lingkup Pedoman Surveilans ini adalah khusus untuk infeksi rumah
sakit (IRS) yang terjadi pada pasien.
Tujuan Surveilans
Suatu surveilans harus mempunyai tujuan yang jelas dan ditinjau secara
berkala untuk menyesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan yang
telah berubah. Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi tersebut meliputi :
Pengumpulan dan analisa data surveilans harus dilakukan dan terkait dengan
suatu upaya pencegahan. Oleh karena itu sebelum merancang sistem dan
melaksanakan surveilans tersebut penting sekali utk menentukan dan merinci
tujuan dari surveilans terlebih dahulu.
Adapun tujuan surveilans infeksi rumah sakit terutama adalah :
a. Puskesmas
b. Infeksi Nosokomial
infeksi yang terjadi di RS tetapi baru tampak setelah keluar dari RS serta
ubfeksi terjadi diantara staff atau pengunjung.
Perhatian terhadap inos banyak diberikan pada infeksi yang terjadi pada
penderita mengingat penderita yang dirawat pada umumnys lebih rentan atau
lemah secara fisik maupun psikis akibat penyakit yang di derita.
Sebagian besar INOS terjadi atau timbul gejala kliniknya ketika masih berada
di RS, walaupun penyaki dapat terjadi setelah penderita keluar dari RS.
2.8 Contoh Cakupan Kasus Surveilans di Rumah Sakit atau Sarana Layanan
Keseharan
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
http://sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/J1A112019_sitedi_DESI%20ARWANTI
%20(J1A112019)%20SKRIPSI.pdf
http://hasanah-k3-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-41324-ADMINISTRASI
%20RUMAH%20SAKIT%20DAN%20PUSKESMAS-Infeksi%20Nosokomial
%20RumahSakit.html
Wibowo, Adik & Tim. 2014. Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Jakarta : Rajawali Pers.