DISUSUN OLEH
NIM : N1A117039
KELAS : 6 P
Dosen Pengampu :
M. RIDWAN. M.PH.
UNIVERSITAS JAMBI
2020
0
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah swt, dimana atas segala
rahmat dan karunianya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah
ini yang berjudul “LANGKAH- LANGKAH ADVOKASI KESEHATAN”. Saya juga
berterima kasih atas tugas yang diberikan kepada saya dan teman-teman yang lain,
dimana tugas ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya mengenai hal-hal
yang belum saya ketahui dan juga yang sudah saya ketahui sebelumnya.
Pada penyusunan makalah ini berkat bantuan dan tutunan dari sumber-sumber yang
saya dapatkan, saya bisa menyelesaikan makalah ini dengan batas kemampuan saya
walaupun dalam proses penulisan dan penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari materi maupun penulisannya. Saya sangat berharap saran dan
masukan yang konstruktif dari para pembaca makalah saya demi menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah yang saya buat serta saya susun ini
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I...............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................3
BAB II.............................................................................................................................................5
TINAJUAN PUSTAKA..................................................................................................................5
BAB III............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
BAB IV..........................................................................................................................................12
PENUTUP.....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan modal investasi
dalam membangun suatu bangsa. Oleh karena itu kita perlu memperhatikan kesehatan
kita dengan cara meningkatkan dan mengupayakan kesehatan oleh setiap individu.
Kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, oleh karena itu
diperlukan kepedulian kepada semua pihak terhadap kesehatan. Banyak orang-orang
di luar sana yang belum menyadari/perhatian dengan pentingnya kesehatan dalam
kehidupnya. Masalah kesehatan seringkali kalah prioritas dibandingkan dengan
masalah lain seperti sosia ekonomi dan kebutuha fisik lainnya.
Pada zaman sekarng upaya dalam mengenalkan kesehatan kepada berbagai
pihak ini perlu di timbulkan kembali ke permukaan, agar memperoleh dukungan
dalam pelaksanaannya. Untuk itu perlu dilakukannya pendekatan komunikatif dan
inovatif yang memperhatikan setiap segmen sasarannya. Sehubungan dengan itu
semua, perlu dilakukan advokasi kesehatan kepada seluruh pihak, terutama para
penentu kebijakan dari berbagai sektor, termasuk lembaga perwakilan rakya baik di
Pusat maupun daerah yang berwenang dalam pelaksanaanya.
Komunikasi yang sangat penting didalam kehidupan kita setiap hari adalah
komunikasi kesehatan. Menurut UndangUndang Kesehatan No.23 tahun 1992,
kesehatan adalah keadaan sejahterah badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan ini mencakup 4
aspek, yakni fisik (badan), mental (jiwa), sosial, dan ekonomi (Notoatmodjo, 2007:
3). Dalam melakukan suatu advokasi kita tidak akan terlepas dari yang namanya
Komunikasi, Komunikasi merupakan hal penting dalam kehidupan manusia di setiap
kegiatanya. Manusia adalah makhluk sosial sehingga dalam aktivitasnya memerlukan
komunikasi antara satu dengan lainnya. Menurut Lauwrence D. Kincaid, komunikasi
adalah proses di mana dua individu atau lebih yang melakukan suatu pertukaran
3
informasi satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan mendapatkan feedback
(Cangara, 2014: 36).
Kita sebagai tenaga kesehatan memerlukan adanya advokasi kebijakan untuk
menciptakan dukungan dari barbagi skate holder yang memangku kewanangan atau
kebijakan. Hal ini merupakan law enforcment yang dapat memaksa atau memobilisasi
masyarakat untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu peratuan. Oleh karena itu, upaya
mengenalkan kesehatan perlu dipicu agar memperoleh dukungan dan kepedulian
semua pihak. Perlu dilakukannya pendekatan persuasif, cara-cara komunikatif dan
inovatif yang memeprhatikan setiap segmen sasaran untuk meningkatkan kesadaran
semua pihak, oleh kerena itu diperlukannya advokasi kesehatan kepada berbagai
pihak agar kesehatan dianggap sebagai sesuatu yang penting oleh pihak lain, terutama
para penentu kebijakan dan berbagai sektor, termasuk lembaga perwakilan rakyat,
baik pusat maupun daerah. Maka dari pada itu dalam membuat suatu kebijakan kita
sebagai tenaga kesehatan harus bisa mengetahui langkah-langkah dalam melakukan
advokasi kesehatan agar apa yang kita ingin advokasi dapat terlaksana dengan baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian Latar belakang maka rumusan masalah adalah:
4
BAB 2
TINAJUAN PUSTAKA
A. Advokasi Kesehatan
Advokasi merupakan upaya mendekati, mendampingi, dan memengaruhi para
pembuat kebijakan secara bijak, sehingga mereka sepakat untuk memberi dukungan
terhadap pembangunan kesehatan. Istilah advokasi merujuk kepada dua pengertian,
yaitu, pertama, pekerjaan atau profesi dari seorang advokat, dan kedua, perbuatan atau
tindakan pembelaan untuk atau secara aktif mendukung suatu maksud. Pengertian
pertama berkaitan dengan pekerjaan seorang advokat dalam membela seorang
kliennya dalam proses peradilan untuk mendapatkan keadilan. Pengertian advokasi
yang pertama ini lebih bersifat khusus sedangkan pengertian kedua lebih bersifat
umum karena berhubungan dengan pembelaan secara umum, memperjuangkan tujuan
atau maksud tertentu.
Dalam bidang kesehatan advokasi Pada negara-negara berkembang
khususnya, strategi advokasi sangat diperlukan karena isu kesehatan belum
memperoleh perhatian secara proporsional dari sektor-sektor lain diluar kesehatan
baik pemerintah maupun swasta. Padahal masalah kesehatan ditimbulkan oleh
dampak pembangunan sektor lain. Untuk meningkatkan perhatian dan komitmen
pembuat keputusan dari sektor-sektor diluar kesehatan tersebut, maka diperlukan
advokasi. Advokasi bukan sekedar melakukan lobi-lobi politik tetapi mencakup
kegiatan persuasif, memberikan semangat, dan bahkan sampai memberikan tekanan
kepada para pemimpin institusi. Advokasi tidak hanya dilakukan oleh individu tetapi
juga oleh kelompok atau organisasi maupun masyarakat. Tujuan utama advokasi
adalah to encourage publicies that are supportive to health. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa advokasi adalah kombinasi antara antara pendekatan atau
5
kegiatan individu dan sosial, untuk memperoleh komitmen politik, dukungan
kebijakan, penerimaan sosial, dan adanya sistem yang mendukung terhadap suatu
program atau kegiatan.
BAB III
PEMBAHASAN
6
hanya perubahan perilaku melainkan juga perubahan lingkungan, karena
lingkungan diciptakan oleh keputusan yang dibuat individu, organisasi atau
pemerintah, mereka yang peduli terhadap kesehatan atau kesejahteraan
individu dan masyarakat (promotor kesehatan), perlu terlibat atau
mempengaruhi pembuatan keputusan tersebut.
Asumsi
dasar yang harus dipegang dalam melakukan advokasi kepada stakeholders
adalah sebuah paradigma bahwa stakeholders adalah “bukan bawahan kita”.
Jadi, apa yang dapat dilakukan hanyalah sebatas mempengaruhi mereka untuk
memahami kepentingan kita. Dalam mempengaruhi ini kita harus
menggunakan taktik dan strategi yang tepat agar tidak salah tindakan dalam
pelaksanaanya.
7
B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MELAKUKAN ADVOKASI KESEHATAN
a. Langkah-langkah advokasi kesehatan menurut WHO
8
mempertahankan, berbicara serta mendukung seseorang untuk
mempertahankan ide dan kerjasama dengan berbagai pihak lainya.
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap penilaian
9
- Meningkatnya anggaran kesehatan dalam APBN atau
APBD
- Meningkatnya anggaran untuk satu program yang di
prioritaskan
- Adanya bantuan peralatan, sarana atau prasarana program
dan sebagainya.
c. Kekuatan dalam mempengaruhi stakeholder
Power akan mengalir deras pada orang yang menguasai informasi dan
pengetahuan (keahlian). Oleh karena itu, inisiasi perubahan lebih sering
berawal dari tekanan para ahli di perguruan tinggi daripada birokrat.
10
Posisi orang yang memegang kunci pada pengaturan resources akan kuat
untuk mempengaruhi pihak lain. Misalnya, Staf Ditjen Anggaran akan
mempunyai daya tawar yang tinggi pada saat pembahasan pendanaan
proyek.
4. Kekuatan pemaksa.
Adanya aliansi dan jaringan yang kuat dengan pihak lain akan
memberikan kekuatan kepada seseorang untuk mempengaruhi pihak
lain. Dengan aliansi dan jaringan seseorang akan dengan mudah
mendapatkan dukungan dari para sekutunya.
Akses terhadap keputusan tentang agenda apa yang akan dibahas, juga
merupakan power yang kuat untuk menggagalkan agenda pihak lain dan
menggolkan agenda kita. Dalam organisasi, posisi sekretaris seringkali
menentukan seleksi terhadap agenda.
8. Karisma.
11
Seseorang yang mempunyai karisma tinggi, maka secara fisik,
penampilan, serta kepribadiannya akan mampu “membius” pihak lain
untuk menuruti kemauannya.
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Advokasi dalam bidang kesehatan pada tingkat pusat maupun tingkat daerah
memerlukan pendekatan multiperspektif dan komprehensif dalam penerapanya, guna
meyakinkan stakeholders yang akan kita advokasi. Selanjutnya, diharapkan
melakukan aksi untuk mendukung agenda advokasi kita. Dari berbagai pendekatan
yang bersifat multiperspektif tersebut, maka pendekatan politik dapat dianggap
sebagai muara dari seluruh pendekatan untuk memenangkan kepentingan agenda kita.
B. Saran
12
Dalam melakukan advokasi diharapkan dapat bekerja sama antara individu
dan organisasi dalam membuat suatu perubahan yang dimana dengan kebijakan yang
kita ciptakan dapat membuat status kesehatan masyarakat lebih tinggi di banding
sebelumnya dan mewujudkan masyarakat dapat lebih baik dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
13