Dosen pengampu:
FITRIA EKA PUTRI, SKM.,M.P.H
Disusun oleh:
Nia Delzaria
N1A117007
3A
1. Tujuan analisis
Tujuan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan hipotsis.
Tujuan harus jelas dan logis (dapat dicapai dengan biaya dan waktu
yang direncanakan.
2. Sampling
Penentuan Populasi
Yaitu keseluruhan subjek penelitian.
Penentuan Sampel
Yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
Teknik Sampling
Kegiatannya terbagi menjadi dua, yaitu Probability sampling dan
Non Probability sampling
3. Analisis Laboratorium
Pilih laboratorium yang terakreditasi oleh KAN
Pilih metode yang standar (SNI)
Pilih instrumen/peralatan yang telah dikalibrasi
Dikerjakan oleh tenaga profesional
4. Quality Assurance dan Quality Control
Quality Assurance
Merupakan prinsip-prinsip operasi yang harus diikuti secara disiplin
selama pengumpulan sampel sampai dengan analisis sehingga
didapatkan data yang berkualitas atau data hasil analisis yang
diperoleh mempunyai akurasi pada level kepercayaan yang tinggi.
Quality Control
Untuk mendapat data yang kredibel, harus dilakukan oleh analisis
yang kompeten sehingga mampu menghasilkan analisis yang baik.
5. Analisis dan Elaborasi data
Data primer dan sekunder
Data kualitatif dan kuantitatif
Data yang terkumpul dari analisis
Content:
1. Analisis statistik : menggunakan metode statistik sesuai dengan
pendekatan atau permasalahan penelitian.
2. Pemodelan matematik : tiruan dari kondsi nyata dalam bentuk
persamaan matematis yang memprediksi dan estimasi.
3. Optimasi : Instrumen pengambilan keputusan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek.
4. Baku mutu lingkungan : acuan untuk menilai kualitas lingkungan.
1. Teknik Sampling
Teknik sampling atau pengambilan sampel merupakan cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
(Margono, 2004: 125)
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
teknik sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling
dan Nonprobability sampling. (Sugiyono, 2001: 57)
1) Probability Sampling
Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2001:
57)
Teknik sampel ini meliputi:
a) Simple Random Sampling
Teknik ini dinnyatakan sederhana karena pengambilan
sampel populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
(Sugiyono, 2001: 57) Namun menurut pendapat lain Simple
Random Sampling merupakan teknik untuk mendapatkan
sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling,
dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur
populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama
untuk menjadi sampel atau mewakili populasi. (Margono,
2004: 126)
b) Proportionate Stratified Random Sampling
Biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan
bertingkat atau berlapis-lapis. (Margono, 2004: 126) yang
mana teknik ini digunakan bila populasi mempunyai unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c) Disproportionate Startified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel
bila populasinya berstrata tapi kurang proporsional.
(Sugiyono, 2001: 59)
d) Cluste Sampling (Area Sampling)
Teknik ini digunakan bila cakupannya populasi atau
unsurnya luas.
2) Nonprobability Sampling
Adalah teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel.
(Sugiyono, 2001: 60)
Teknik ini meliputi:
a) Sampling Sistematis
Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
(Sugiyono, 2001: 60)
b) Sampling Kuota
Merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan (sugiyono, 2001 : 60)
c) Sampling Aksidental
Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu apa saja yang ditemui peneliti yang
dianggap dapat menjadi objek penelitian.
d) Sampling Purposive
Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan atas ciri-
ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang
erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. (Margono, 2004 : 127)
e) Sampling Jenuh
Merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
f) Snowball Sampling
Merupakan teknik penentuan sampel yang perlu
memperhatikan sifat dan penyebaran populasi.
Berikut tahapan dalam Sampling, diantaranya:
2. Teknik Analisis
Dalam metoda analisis terdpat parameter fisik, kimia dan biologi yang
dapat dilakukan kegiatan analisis menggunakan pengukuran In situ dan
pengukuran laboratorium.
1) Pengukuran In situ
Adalah pengukuran parameter kualitas lingkungan secara
langsung dilapangan atau lokasi pengukuran. Parameter yang bisa
diukur In situ antara lain:
Suhu
PH
Oksigen terlarut
Kecerahan
Amoniak
2) Pengukuran Laboratorium
Dalam pengukuran laboratorium yang digunakan adalah analisis
kuantitatif yaitu untuk menentukan jumlah dan banyaknya suatu
zat. Analisis kuantitatif ini pun dibagi menjadi tiga bagian,
diantaranya:
a) Gravimetri
Dalam analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan diubah
terlebih dahulu menjadi suatu endapan yang tidak larut
kemudian dikumpulkan dan ditimbang.
b) Volumetri
Dalam analisis volumetri, zat yang akan ditetapkan
dibiarkan bereaksi dengan suatu pereaksi yang ditambahkan
sebagai larutan standar agar reaksi sempurna diukur.
c) Analisis Instrumentasi
Diantaranya Kromatografi, spektrofotometri, dan
elektrokimia.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kilasfkm.com/2017/10/pengantar-analisis-kualitas-lingkungan.html
http://www.infolabling.com/2015/12/pengambilan-sampel-lingkungan-
good_19.html