Anda di halaman 1dari 8

PRINSIP-PRINSIP DASAR ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN

Dosen pengampu:
FITRIA EKA PUTRI, SKM.,M.P.H

Disusun oleh:

Nia Delzaria

N1A117007

3A

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
2018
Analisis kualitas lingkungan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menentukan apakah suatu hal terkait lingkungan dan ekologi dalam keadaan baik
atau tidak ataupun dampak apa yang bisa ditimbulkan terhadap lingkungan dan
ekologi serta makhluk hidup di dalamnya. Substansi yang dianalisa pun
bermacam-macam, diantaranya: kualitas air, tanah, udara, dan sebagainya.

Lingkungan perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan


serta peluang dan ancaman pada lingkungan, sehingga perencana strategi dan
penentu kebijakan dapat menentukan strategi apa yang akan digunakan di dalam
mengatasi permasalahan lingkungan. Yang mana kualitas lingkungan dapat
mengalami perubahan pada suatu periode tertentu sesuai dengan interaksi
komponen lingkungan yang ada. Dengan adanya interaksi tersebut akan
menyebabkan pengaruh terhadap lingkungan baik menimbulkan dampak positif
maupun negatif.

Untuk mengatasi permasalahn dari dampak yang ditimbulkan, ada beberapa


tahapan analisis kualitas lingkungan diantaranya:

1. Tujuan analisis
 Tujuan disesuaikan dengan tujuan penelitian dan hipotsis.
 Tujuan harus jelas dan logis (dapat dicapai dengan biaya dan waktu
yang direncanakan.
2. Sampling
 Penentuan Populasi
Yaitu keseluruhan subjek penelitian.
 Penentuan Sampel
Yaitu sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.
 Teknik Sampling
Kegiatannya terbagi menjadi dua, yaitu Probability sampling dan
Non Probability sampling
3. Analisis Laboratorium
 Pilih laboratorium yang terakreditasi oleh KAN
 Pilih metode yang standar (SNI)
 Pilih instrumen/peralatan yang telah dikalibrasi
 Dikerjakan oleh tenaga profesional
4. Quality Assurance dan Quality Control
 Quality Assurance
Merupakan prinsip-prinsip operasi yang harus diikuti secara disiplin
selama pengumpulan sampel sampai dengan analisis sehingga
didapatkan data yang berkualitas atau data hasil analisis yang
diperoleh mempunyai akurasi pada level kepercayaan yang tinggi.
 Quality Control
Untuk mendapat data yang kredibel, harus dilakukan oleh analisis
yang kompeten sehingga mampu menghasilkan analisis yang baik.
5. Analisis dan Elaborasi data
 Data primer dan sekunder
 Data kualitatif dan kuantitatif
 Data yang terkumpul dari analisis
 Content:
1. Analisis statistik : menggunakan metode statistik sesuai dengan
pendekatan atau permasalahan penelitian.
2. Pemodelan matematik : tiruan dari kondsi nyata dalam bentuk
persamaan matematis yang memprediksi dan estimasi.
3. Optimasi : Instrumen pengambilan keputusan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek.
4. Baku mutu lingkungan : acuan untuk menilai kualitas lingkungan.

Sehingga untuk mengatasi permasalah lingkungan yang ada, perlu


dilakukannya beberapa Teknik kegiatan analisis lingkungan, diantaranya:

1. Teknik Sampling
Teknik sampling atau pengambilan sampel merupakan cara untuk
menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang
akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif.
(Margono, 2004: 125)
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
teknik sampling dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling
dan Nonprobability sampling. (Sugiyono, 2001: 57)

1) Probability Sampling
Adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel. (Sugiyono, 2001:
57)
Teknik sampel ini meliputi:
a) Simple Random Sampling
Teknik ini dinnyatakan sederhana karena pengambilan
sampel populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
(Sugiyono, 2001: 57) Namun menurut pendapat lain Simple
Random Sampling merupakan teknik untuk mendapatkan
sampel yang langsung dilakukan pada unit sampling,
dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur
populasi yang terpencil memperoleh peluang yang sama
untuk menjadi sampel atau mewakili populasi. (Margono,
2004: 126)
b) Proportionate Stratified Random Sampling
Biasa digunakan pada populasi yang mempunyai susunan
bertingkat atau berlapis-lapis. (Margono, 2004: 126) yang
mana teknik ini digunakan bila populasi mempunyai unsur
yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
c) Disproportionate Startified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel
bila populasinya berstrata tapi kurang proporsional.
(Sugiyono, 2001: 59)
d) Cluste Sampling (Area Sampling)
Teknik ini digunakan bila cakupannya populasi atau
unsurnya luas.
2) Nonprobability Sampling
Adalah teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang
sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel.
(Sugiyono, 2001: 60)
Teknik ini meliputi:
a) Sampling Sistematis
Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
(Sugiyono, 2001: 60)
b) Sampling Kuota
Merupakan teknik untuk menentukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)
yang diinginkan (sugiyono, 2001 : 60)
c) Sampling Aksidental
Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu apa saja yang ditemui peneliti yang
dianggap dapat menjadi objek penelitian.
d) Sampling Purposive
Merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan atas ciri-
ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang
erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui
sebelumnya. (Margono, 2004 : 127)
e) Sampling Jenuh
Merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel.
f) Snowball Sampling
Merupakan teknik penentuan sampel yang perlu
memperhatikan sifat dan penyebaran populasi.
Berikut tahapan dalam Sampling, diantaranya:

 Menentukan lokasi dan alamat pengambilan sampel.


 Mengetahui parameter yang akan diukur dan teknik analisa yang akan
dipakai.
 Jenis dan jumlah sampel yang dikumpulkan.
 Mengetahui cara penyiapan peralatan sampling dan kemasan sampling
yang digunakan.
 Mengetahui cara pengawetan sampel.
 Pengelolaan sampel, pencatatan dan pelaporan, penyimpanan sementara
dan cara membawa sampel ke laboratorium.

2. Teknik Analisis
Dalam metoda analisis terdpat parameter fisik, kimia dan biologi yang
dapat dilakukan kegiatan analisis menggunakan pengukuran In situ dan
pengukuran laboratorium.
1) Pengukuran In situ
Adalah pengukuran parameter kualitas lingkungan secara
langsung dilapangan atau lokasi pengukuran. Parameter yang bisa
diukur In situ antara lain:
 Suhu
 PH
 Oksigen terlarut
 Kecerahan
 Amoniak
2) Pengukuran Laboratorium
Dalam pengukuran laboratorium yang digunakan adalah analisis
kuantitatif yaitu untuk menentukan jumlah dan banyaknya suatu
zat. Analisis kuantitatif ini pun dibagi menjadi tiga bagian,
diantaranya:
a) Gravimetri
Dalam analisis gravimetri, zat yang akan ditetapkan diubah
terlebih dahulu menjadi suatu endapan yang tidak larut
kemudian dikumpulkan dan ditimbang.
b) Volumetri
Dalam analisis volumetri, zat yang akan ditetapkan
dibiarkan bereaksi dengan suatu pereaksi yang ditambahkan
sebagai larutan standar agar reaksi sempurna diukur.
c) Analisis Instrumentasi
Diantaranya Kromatografi, spektrofotometri, dan
elektrokimia.
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta

http://www.kilasfkm.com/2017/10/pengantar-analisis-kualitas-lingkungan.html

http://www.infolabling.com/2015/12/pengambilan-sampel-lingkungan-
good_19.html

Anda mungkin juga menyukai