LAPORAN
DISUSUN OLEH
KELAS K3
KELOMPOK :
1. FEBI TRI OKTAVANI J1A117040
2. INGGRID FADILLA NURMAN J1A117059
3. NUR RISKA ANWAR J1A117097
4. REGITHA PRICILLIA CAHYANI T. J1A117116
5. UNI ZULFIANI J1A117146
6. WINANDELA B. V. L J1A117161
7. WIWIN SUJANAH J1A117165
8. WINDA SARI ONDJO J1A117285
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
segala karunia, rahmat, maupun hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini. Laporan ini berisi tentang “Mekanisme Lavitrap Dan
Ovitrap”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen mata
kuliah bersangkutan. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen
mata kuliah, karena dengan tugas ini wawasan serta pengetahuan dapat
bertambah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian tugas ini. Akhir kata, penulis mengharapkan
perbaikan dan penyempurnaan agar tugas ini dapat berguna bagi pembaca lain.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
2
Surveilans vektor DBD tidak hanya difokuskan pada air jernih dan bersih
saja, akan tetapi juga dilakukan pada air terpolusi.
B. Tujuan Khusus
1. Mempraktikkan pembuatan ovitrap dengan air bersih.
2. Mengetahui jenis wadah yang disukai nyamuk Ae. Aegypti untuk
bertelur.
A. Devinisi DBD
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang banyak
ditemukan di sebagian besar wilayah tropis dan subtropis, terutama asia
tenggara, Amerika tengah, Amerika dan Karibia. Host alami DBD adalah
manusia, agentnya adalah virus dengue yang termasuk ke dalam famili
Flaviridae dan genus Flavivirus, terdiri dari 4 serotipe yaitu Den-1, Den-
2, Den-3 dan Den-4, ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang
terinfeksi, khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus yang
terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia. Masa inkubasi virus
dengue dalam manusia (inkubasi intrinsik) berkisar antara 3 sampai 14
hari sebelum gejala muncul, gejala klinis rata-rata muncul pada hari
keempat sampai hari ketujuh, sedangkan masa inkubasi ekstrinsik (di
dalam tubuh nyamuk) berlangsung sekitar 8-10 hari (Kurane, 2007 dalam
Candra, 2010).
B. Jenis Vektor
Virus dengue ditularkan kepada manusia terutama melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti. Selain itu dapat juga ditularkan oleh nyamuk
Aedes albopictus, Aedes polynesiensis dan beberapa spesies lain yang
merupakan vektor yang kurang berperan. Nyamuk Aedes aegypti hidup
di daerah tropis dan subtropis dengan suhu 28-32 oC dan kelembaban
yang tinggi serta tidak dapat hidup di ketinggian 1000 m. Vektor utama
untuk arbovirus bersifat multiple bitter, antropofilik, dapat hidup di alam
bebas, terbang siang hari (jam 08.00-10.00 dan 14.00-16.00), jarak
terbang 100 m – 1 km, dan ditularkan oleh nyamuk betina yang terinfeksi
(WHO, 1997).
4
5
D. Cara Penularan
pada saat nyamuk vektor mengigit dan menghisap darah (Hua Xu., at all
2006).
bertelur disini dan telurnya menetas menjadi larva dalam air tadi , maka
akan menjadi nyamuk dewasa yang tetap terperangkap di dalam tabung
tadi. Dari cara pengendalian tersebut diatas tidak ada satupun yang paling
unggul. Untuk menghasilkan cara yang efektif maka perlu dilakukan
kombinasi dari beberapa cara-cara tersebut diatas.
A. Devinisi Ovitrap
Ovitrap (Oviposition trap) merupakan alat yang digunakan untuk
menangkap telur dan nyamuk dewasa atau dapat pula digunakan sebagai
alat untuk mendeteksi keberadaan nyamuk. Dalam perkembangannya
ovitrap dipergunakan untuk mengendalikan populasi nyamuk di
lingkungan. Dengan adanya ovitrap maka nyamuk betina akan bertelur
pada ovitrap tersebut sehingga memudahkan dalam pemberantasannya.
(E.Sulistiani, 2017).
B. Konsep Tentang Ovitrap
Ovitrap dapat berupa bejana (kaleng, plastik atau potongan bambu)
yang pada bagian dalamnya diberi air dan kertas label untuk meletakkan
telur (E.Sulistiani, 2017). Ovitrap ini akan ditempatkan baik di dalam
atau diluar rumah yang gelap dan lembab karena nyamuk menyukai
tempat-temat tersebut untuk bertelur. Setelah satu minggu dilakukan
pemeriksaan ada atau tidaknya telur di paddel.
A. Devinisi Lavitrap
Lavitrap adalah langkah pembasmian nyamuk dengan cara lebih
aman untuk lingkungan tanpa memakai bahan kimia berbahaya untuk
kesehatan. Lavitrap yaitu alat yang dipakai untuk memutuskan siklus
hidup nyamuk sebelum pupa nyamuk berubah jadi nyamuk. Secara
khusus, lavitrap digunakan untuk mendeteksi manifestasi nyamuk ke area
baru yang sebelumnya pernah dibasmi. Alat ini dikembangkan oleh Fay
9
dan Eliason pada tahun 1966 dan disebarluaskan oleh CDC (Sayono dkk,
2010).
10
11
A. Lokasi
Tanggal Kegiatan
7/4/2019 Meletakkan larvitrap pada titik yang
sudah ditentukan
12/4/2019 Mengamati dan pemantauan jentik
nyamuk
17/4/2019 Mengamati dan pemantauan jentik
nyamuk
22/4/2019 Mengamati dan pemantauan jentik
nyamuk
27/4/2019 Mengamati dan pemantauan jentik
nyamuk
2/4/2019 Mengamati dan pemantauan jentik
nyamuk
2. Bahan:
a. Bambu
b. Kaleng bekas
c. Botol AQUA besar bekas
d. Kantong warna hitam
e. Karet
B. Cara Pembuatan
1. Botol
a. Pertama potong botol yang telah di sediakan menjadi 2 bagian
dengan ukuran yang sama.
15
A. Gambaran Wadah/Jenis Lavitrap yang Disukai Oleh Nyamuk Aedes
Aegypti
70
60
50
40
30
20
10
0
Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan
1 2 3 4 5
Plastik Berjaring 20 34 36 43 34
Kaleng 10 28 61 67 19
Bambu 85 89 72 35 44
Plastik 0 13 8 10 37
16
B. Gambaran Lokasi Kesukaan Nyamuk Aedes Aegypti Bertelur
4.2 Pembahasan
17
bahwa nyamuk Ae. aegypti, terutama yang betina lebih menyukai benda atau
obyek yang berwarna gelap dari pada yang terang, baik untuk beristirahat
atau bertelur (ovoposisi) (H. Some, 2009).
Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa nyamuk Ae. aegypti lebih
banyak ditemukan meletakkan telur hingga menjadi jentik nyamuk pada
wadah/jenis lavitrap dalam bambu dengan tinggi 20 cm dengan jumlah 235
atau (43,62%) dan rata-rata banyak di temukan di luar rumah dalam
penempatanya dibandingkan dengan di dalam rumah. Selain dalam wadah
bambu, juga terdapat didalam botol plastik yang dibungkus dengan kontong
plastik hitam begitupun juga dengan wadah kaleng.
Reseptor panas yang dimiliki oleh nyamuk berfungsi sebagai sensor suhu
dan kelembaban dan mampu membedakan panas yang dipancarkan oleh
berbagai benda yang akan menarik nyamuk datang. Benda-benda gelap
(terutama warna hitam) biasanya mudah menyerap panas, tetapi juga mudah
memancarkan panas yang akan menarik nyamuk datang (O Can, 2011).
18
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
20
LAMPIRAN
KUNJUNGAN KE-1
RUMAH KE-1
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua (jaring) Botol Aqua
LUAR RUMAH
21
RUMAH KE-2
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol
(jarring)
LUAR RUMAH
RUMAH KE-3
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol Aqua
(jaring)
LUAR RUMAH
22
KUNJUNAGAN KE-2
RUMAH KE-1
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol aqua
(jaring)
LUAR RUMAH
RUMAH KE-2
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua (jarring) Botol Aqua
LUAR RUMAH
23
RUMAH KE-3
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol aqua
(jaring)
LUAR RUMAH
RUMAH KE-1
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol Aqua
(jarring)
LUAR RUMAH
KUNJUNGAN KE-3
24
RUMAH KE-2
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua
LUAR RUMAH
RUMAH KE-3
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol aqua
(jaring)
LUAR RUMAH
25
RUMAH KE-1
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua (jaring) Botol Aqua
LUAR RUMAH
KUNJUNGAN KE-4
RUMAH KE-2
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua (jaring) Botol Aqua
LUAR RUMAH
26
RUMAH KE-3
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua (jaring) Botol Aqua
LUAR RUMAH
KUNJUNGAN KE-5
RUMAH KE-1
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua (jaring) Botol Aqua
LUAR RUMAH
27
RUMAH KE-2
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol Aqua
(jaring)
LUAR RUMAH
RUMAH KE-3
DALAM RUMAH
Bambu Kaleng Botol Aqua Botol Aqua
(jaring)
LUAR RUMAH
28
FOTO BERSAMA KELUARGA
Rumah I
Rumah II
Rumah III
29
Winda Sari Ondjo
(J1A1 17 285)
K3
Rumah 1
(Nama KK: Harfi Nawa)
Di dalam
Rumah 2
(Nama KK: Alimin)
Di dalam
30
Ket: - Ket:- Ket: - Ket:-
Di luar
Rumah 3
(Nama KK: La Ode Yuniar)
Di dalam
31
2. Kunjungan 2 (17 April 2019)
Rumah 1
(Nama KK: Harfi Hawa)
Di dalam
Rumah 2
(Nama KK: Alimin)
Di dalam
32
Plastik
Plastik Jaring Bambu Kaleng
Ket:- Ket:- Ket:- Ket: -
Rumah 3
(Nama KK: La Ode Yuniar)
Di dalam
33
3. Kunjungan 3 (24 April 2019)
Rumah 1
(Nama KK: Harfi Nawa)
Di dalam
Plastik
Plastik Jaring Bambu Kaleng
Ket:- Ket: - Ket: - Ket:-
Di luar
Rumah 2
(Nama KK: Alimin)
Di dalam
34
Plastik Jaring Bambu Plastik
Kaleng
Ket:- Ket: - Ket:- Ket:-
Rumah 3
(Nama KK: La Ode Yuniar)
Di dalam
35
4. Kunjungan 4 (1 Mei 2019)
Rumah 1
(Nama KK: Harfi Nawa)
Di dalam
Rumah 2
(Nama KK: Alimin)
Di dalam
Plastik
Plastik Jaring Bambu Kaleng
36
Ket:- Ket:- Ket:- Ket:-
Di luar
Rumah 3
(Nama KK: La Ode Yuniar)
Di dalam
37
5. Kunjungan 5
Rumah 1
(Nama KK: Harfi Nawa)
Di dalam
Plastik
Plastik Jaring Bambu Kaleng
Ket:- Ket:- Ket:- Ket:-
Di luar
38
Rumah 2
(Nama KK: Alimin)
Di dalam
Plastik
Plastik Jaring Bambu Kaleng
Ket:- Ket:- Ket:- Ket:-
39
Rumah 3
(Nama KK: La Ode Yuniar)
Di dalam
Bambu Plastik
Plastik Jaring Kaleng
Ket:- Ket:- Ket:- Ket:-
40