MAKALAH
Disusun Oleh :
Wiwin Sujanah
J1A117165
K3
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................2
1.3 Tujuan..................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................3
2.1 Fungsi Zat Gizi Makro Bagi Tenaga Kerja..........................................................3
2.2 Dampak Kelebihan Zat Gizi Makro Bagi Kesehatan........................................15
2.3 Dampak Kekurangan Zat Gizi Makro Bagi Kesehatan.....................................16
BAB III KESIMPULAN..........................................................................................19
3.1 Kesimpulan........................................................................................................19
3.2 Saran..................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. Apa saja dampak yang terjadi bila kelebihan zat gizi makro ?
3. Apa saja dampaknya jika kekurangan bagi kesehatan dan contohnya ?
1.3 Tujuan
Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi
kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya. Tenaga kerja memerlukan makanan
yang bergizi untuk pemeliharaan tubuh, untuk perbaikan termasuk pekerjaan. Gizi
kerja ditujukan untuk kesehatan dan daya kerja tenaga kerja setinggi-tingginya.
Bahan-bahan makanan pada umumnya mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral dan air (Suma’mur, 2009 dalam Sabtiwi, 2012).
Status gizi mempunyai korelasi positif dengan kualitas fisik manusia. Makin
baik status gizi seseorang semakin baik kualitas fisiknya. Ketahanan dan
kemampuan tubuh untuk melakukan pekerjaan dengan produktifitas yang
memadai akan lebih dipunyai oleh individu dengan status gizi baik. Selain itu,
peranan gizi dengan produktifitas juga ditunjukkan oleh Darwin Karyadi (1984)
dalam penelitiannya dimana dengan penambahan gizi terjadi kenaikan
produktifitas kerja. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa para penyadap getah
yang tidak menderita anemia memiliki produktifitas 20% lebih tinggi daripada
yang menderita anemia. Pemberian diet yang mengandung energi sejumlah yang
diperlukan oleh pekerja berat dapat meningkatkan produktifitasnya. Pada
dasarnya zat gizi yang dibutuhkan oleh seseorang sangat ditentukan oleh aktifitas
yang dilakukannya sehari-hari. Makin berat aktifitas yang dilakukan maka
kebutuhan zat gizi akan meningkat pula terutama energi.
3
4
.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi selain karbohidrat dan protein.
Dengan adanya kelebihan konsumsi lemak yang tersimpan sebagai
cadangan energi, maka jika seseorang berada dalam kondisi kekurangan
kalori, maka lemak merupakan cadangan pertama yang akan digunakan
untuk mendapatkan energi setelah protein. Oleh karena itu, dengan adanya
cadangan lemak, maka penggunaan protein sebagai energi akan dapat
dihemat. Namun, hal ini tentu saja hanya bersifat sementara.
Lemak cadangan ini terutama disimpan di bawah kulit, di sekitar
otot. Selain itu, terdapat pula simpanan lemak di sekitar jantung, paru-
paru, ginjal dan organ tubuh lainnya. Kumpulan lemak disekitar ginjalini
mempunyai kegunaan khusus, yaitu untuk menjaga agar ginjal tidak
mudah berpindah tempat. Cadangan lemak seperti ini tidak digunakan
sebagai cadangan kalori, kecuali dalam keadaan yang benar-benar
memaksa. Lemak dasar tersusun atas trigliserida dan asam lemak.
d. Protein
Protein mengandung unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen
yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Molekul protein juga
mengandung posfor, belerang serta beberapa protein memiliki unsur logam
seperti besi dan tembaga (Budianto, 2009). Protein berasal dari bahasa
7
yunani yaitu proteos, artinya yang utama atau yang di dahulukan. Protein
ditemukan oleh ahli kimia Belanda, Geraldus Mulder (1802–1880).
Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino (20 jenis asam amino)
yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Dari dua puluh macam
asam amino, tubuh orang dewasa membutuhkan delapan jenis asam amino
esensial yaitu lisin, leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin,
treonin, sedangkan untuk anak-anak yang sedang tumbuh, ditambahkan
dua jenis lagi yaitu histidin dan arginin. Adapun contoh asam amino non
esensial yaitu prolin, serin, tirosin, sistein, glisin, asam glutamat, alanin,
asam aspartat, aspargin, ornitin (Irianto dan Waluyo, 2004).
keseimbangan energi. Akibatnya berat badan kurang dari berat badan seharusnya
(ideal).
1.1 Kesimpulan
1.2 Saran
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Miharti, Tantri Septi Nugraini, Gatot Mukti Sutejo. 2013. Ilmu Gizi 1. 1st ed. ed.
Tim.
Movira Wuryanti Wardhani. 2008. “Hubungan Gizi Kerja Dengan Produktivitas
Tenaga Kerja Wanita Industri Batik Tesis.”
Muhammad Abdul Karim. 2017. “Hubungan Asupan Makanan, Aktivitas Fisik
Dengan Status Gizi Peserta Didik Kelas Vii Smp Negeri 5 Sleman Tugas.”
Muniroh, Arini Rahmatika Sari dan Lailatul. 2017. “Hubungan Kecukupan Asupan
Energi Dan Status Gizi Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pekerja Bagian
Produksi (Studi Di PT. Multi Aneka Pangan Nusantara Surabaya).” Research
Study 1(4): 275–81.