PERAN PEMERINTAH
DALAM PENANGGULANGAN BANJIR
DI KECAMATAN MANGGALA KOTA MAKASSAR
ABSTRACT
This study aims to explain how the government's role as regulator, motivator and
facilitator in flood prevention in the District of Manggala Makassar. The method was
used descriptive qualitative. While informants were took from three Governments of
Regional Disaster Management Agency of Makassar and seven are citizens of Manggala
District. The data is collected by observation, documentation and interview. The results
showed that the role of government as a regulator, motivator and facilitator on flood
prevention in the District of Manggala Makassar had already been performing well with
some efforts that made, such as establish policies, do the coordination and provided
facilities in prevention of flood due to the impact of flooding.
ABSTRAK
waktu minimal tiga hari dan apabila petugas posko melakukan evakuasi
lewat dari itu kami harus meminta genangan banjir, pertolongan dan
izin untuk perpanjangan waktu membuka Bidang Dapur Umum
kepada Pemerintah Kota. Sedangkan dengan jangka waktu minimal tiga
musim penghujan tahun ini di hari dan apabila dari itu maka harus
Kecamatan Manggala, telah ada perpanjangan waktu dari
dilakukan evakuasi pada bulan Pemerintah Kota Makassar. Untuk
januari dan di poskokan untuk posko darurat Badan Penang-
sementara di Mesjid. fasilitas yang gulangan Bencana daerah beker-
diberikan setelah banjir yaitu jasama dengan Dinas Perhubungan,
melakukan pendataan kerusakan PMI, Dinas Kesehatan, Basarnas dan
fasilias umum, dan perbaikan Polsek.
fasilitas umum yang rusak sepeti
jalanan umum, sekolah umum, KESIMPULAN
masjid, dan lain-lainnya. Berdasarkan hasil penelitian
Peran pemerintah sebagai yang dilakukan penulis tentang peran
fasilitator sudah terlaksana dengan pemerintah sebagai regulator,
baik dengan berbagai upaya yang dinamisator dan fasilitator dalam
telah dilakukan. Sebelum terjadi penanggulangan banjir di Kecamatan
bencana banjir pemerintah Manggala Kota Makassar sudah
melakukan penanggulangan banjir terlaksana dengan baik dengan
seperti normalisasi sungai kajenjeng, melakukan berbagai upaya dalam
pengerukan drainase, pemantauan penanggulangan banjir seperti
cuaca, penjagaan tanggul. Sedangkan menetapkan kebijakan dalam
fasilitas akibat dampak banjir penanggulangan banjir, melakukan
pemerintah memberikan penjaminan kerjasama dan berkoordinasi dengan
mutu dan pemenuhan hak dinas dan instansi yang terkait
masyarakat dan pengungsian yang dengan penanggulangan banjir, serta
terkena bencana sesuai dengan memberikan fasilitas, baik dalam
standar pelayanan minimum seperti penanggulangan banjir maupun
menyediakan posko darurat dan akibat dampak banjir yang terjadi di
181 Kolaborasi : Jurnal Administrasi Publik, Agustus 2015 Volume 1 Nomor 2