PENDAHULUAN
yang sangat banyak. Secara nasional indonesia mempunyai 694 milyar kubik
ketersediaan air setaip tahunnya. Potensi yang sangat besar itu baru termanfaatkan
sebesar 23%, dengan 20% dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku rumah tangga,
kota dan industry dan 80% lainnya dimanfaatkan untuk kebutuhan irigasi.
ekonomi suatu Negara akan terhambat akibat ketersediaan air ini. Curah hujan
yang buruk akan berpengaruh kepada penurunan daya guna, daya dukung, daya
tampung, hasil guna dan produktivitas sumberdaya air (Ekawati et al., 2018).
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang secara
Area) yang merupakan suatu ekosistem dengan unsur utamanya terdiri atas
sumberdaya alam (tanah, air dan vegetasi) dan sumberdaya manusia sebagai
dan kurang keterpaduan antar sektor, antar wilayah hulu-tengah-hilir yang tidak
memperhatikan kondisi lahan dapat menyebabkan kerusakan DAS serta
Debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Satuan debit yang
digunakan adalah meter kubik per detik (m3/s). Debit aliran sungai dapat berasal
dari beberapa sumber air yaitu: aliran permukaan atas: bagian aliran yang melintas
permukaan: aliran permukaan ini merupakan sebagian dari aliran permukaan yang
bergerak secara lateral melalui horizon-horizon tanah bagian atas menuju sungai.
langsung setelah curah hujan. Aliran ini sama dengan kehilangan presipitasi atau
yang vital untuk saat ini. Kegiatan pembangunan yang dilakukan manusia
disisi lain sumber daya alam utama yaitu tanah dan air keduanya tersebut mudah
lahan yang telah mengalami kerusakan, sehingga berkurang fungsinya baik fungsi
tata air dan fungsi produksinya pada sampai batas yang ditentukan sehingga
tanaman tidak mendapat cukup air dan unsur hara (Fitriyani, 2022).
Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat dipandang sebagai suatu sistem, maka
setiap ada masukkan berupa curah hujan ke dalam ekosistem tersebut akan
lainnya yang terbawa oleh aliran sungai. Curah hujan sebagai input akan
berbagai muatan sedimen dan material lainnya. Ada beberapa faktor yang
dan ukuran DAS, kemiringan lereng, karakteristik tata guna lahan dan
karakteristik geologi. Data curah hujan, yaitu besarnya curah hujan yang terjadi
sehingga tanah memadat oleh adanya sedimen menutupi pori-pori tanah akan
pada hampir setiap musim hujan dan kekeringan terjadi pada setiap musim
dan pencucian hara tanah lapisan permukaan atas akibatnya tanah menjadi kritis
baik kimia maupun fisik sehingga daya dukung lahan terhadap pertumbuhan di
(regime) sungai yang menjadi alur pengatus (drainage) utama. Pengertian DAS
sepadan dengan istilah dalam bahasa inggris drainage basin, drainage area atau
river basin. Sehingga batas DAS merupakan garis bayangan sepanjang punggung
pegunungan atau tebing/bukit yang memisahkan sistim aliran yang satu dari yang
lainnya. Pengertian suatu DAS terdiri atas dua bagian utama daerah tadah
(catchment area) yang membentuk daerah hulu dan daerah penyaluran air yang
unsur-unsur utamanya terdiri atas sumberdaya alam tanah, air dan vegetasi serta
alamnya yang intensif sehingga terdapat indikasi belakangan ini bahwa kondisi
Secara garis besar, sistem DAS dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu
bagian hulu, tengah, dan hilir. Ekosistem DAS hulu sangat penting dalam sistem
DAS sebab berfungsi sebagai perlindungan sistem tata air DAS secara
komponen utama, yaitu: desa, sawah/ladang, sungai, dan hutan. Pengelolaan DAS
hulu bukan hanya untuk menjaga fungsi tata air DAS, melainkan juga harus
kebutuhan masyarakat lokal dan kelestarian sumber daya alam, menjadi syarat
dicirikan oleh parameter yang berkaitan dengan keadaan suatu DAS. Karakteristik
morfometri DAS terdiri dari luas DAS, bentuk DAS, tingkat percabangan, pola
aliran, kerapatan aliran dan panjang sungai utama (Suryadi et al., 2016).
(DAS) terpengaruh oleh beberapa faktor, antara lain: luas DAS, bentuk DAS,
panjang sungai, vegetasi, penggunaan lahan dan variabel tanah. Kondisi topografi,
penggunaan lahan dan jenis tanah mempengaruhi besarnya limpasan yang terjadi
pada DAS. karakteristik DAS yang berpengaruh besar pada aliran permukaan
meliputi luas DAS, bentuk DAS, topografi dan tata guna lahan. Karakteristik DAS
yang mempengaruhi debit aliran antara lain: luas DAS, kemiringan lereng DAS,
bentuk DAS, jenis tanah dan pengaruh vegetasi (Susanti et al., 2014).
aktual suatu DAS. Keseluruhan karakteristik dan proses dalam sistem tersebut
DAS sebagai suatu sistem kompleks, sangat besar peranannya dalam hal
pengaturan tata air dimulai dari terjadinya hujan (presipitasi) sebagai input,
debit sungai (stream flow) sebagai outputnya. Fenomena tersebut ditentukan baik
oleh karakteristik alam DAS seperti tanah, iklim, vegetasi dan lain-lain (natural
dengan manusia dan antara manusia dengan lingkungan hidupnya (DAS). Agar
daerah aliran sungai (DAS) perlu dilakukan untuk mengatur hubungan timbal
balik antara sumber daya alam yang terdapat di dalam DAS dan manusia. Upaya
keberlanjutan antara manfaat sumber daya alam (SDA) di dalam DAS bagi
dan pengelolaan DAS dan obyek dasarnya adalah meningkatkan suplai air,
dalam penggunaannya, dari segi jenis ilmu yang mendasarinya, pengelolaan DAS
sektoral, sehingga tidak ada instansi yang mempunyai kewenangan secara utuh
(Sudaryono, 2022).
menjadi salah satu kunci dari keberhasilan kegiatan pengelolaan DAS. Melalui