Oleh:
ZULFITRA TAUFIK
NIM.M1A121097
KEHUTANAN B
itu dari segi jumlah maupun kualitasnya hampir selalu dihadapi di setiap
ketersediaan air tanah di suatu daerah tidak selalu sama. Ada daerah dengan
potensi air tanah sanga tbesar, tetapi ada pula yang potensinya sangat kecil,
Daerah Aliran Sungai atau DAS adalah hamparan pada permukaan bumi
darinya. Agar manfaat DAS dapat diperoleh secara optimal dan berkelanjutan
baiknya (Azizah,2013).
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan bagian dari bumi yang
dalam DAS dan segala aktivitasnya, agar terwujud kelestarian dan keserasian
pada berbagai belahan bumi lebih dari satu abad, namun masih terdapat
kelemahan yang mendasar dalam hal penetapan kriteria dan indikator fungsi
hidrologi DAS. Adanya harapan yang berlebihan dan kurang realistis tentang
dengan biaya yang dikeluarkan. Hingga tingkat curah hujan tertentu fungsi
(1)Transmisi air, (2) Penyangga pada puncak kejadian hujan,(3) Pelepasan air
Kualitas air sungai dipengaruhi oleh kualitas pasokan air yang berasal dari
sumber daya alam. Untuk mendapat air sesuai standar tertentu saat ini menjadi
limbah dari kegiatan manusia sehingga secara kualitas sumber daya air telah
mengalami penurunan(Wayan,2017).
dilakukan terutama pada daerah aliran sungai (DAS) agar pemerintah dapat
salah satu sarana yang baik dalam menyajikan data dan informasi. Melalui
peta dapat diketahui informasi tentang ruang muka bumi yang sebenarnya. Hal
informasi keruangan dan lokasi penyebaran, macam serta nilai data secara
DAS Soropiah?
Tujuan dan manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui wiliyah
Daerah aliran sungai (DAS) dapat diartikan sebagai kawasan yang dibatasi
oleh pemisah topografis yang menampung, menyimpan dan mengalirkan air hujan
merupakan ekosistem yang terdiri dariunsur utama vegetasi, tanah, air dan
ekosistem, di Das terjadi interaksi antara faktor biotik dan fisik yang
sedimentasi (Nugraha,2014).
sungai yang menjadi alur pengatus (drainage) utama. Pengertian DAS sepadan
dengan istilah dalam bahasa inggris drainage basin, drainage area, atau
pegunungan atau tebing/bukit yan gmemisahkan sistim aliran yang satu dari yang
lainnya. Dari pengertian ini suatu DAS terdiri atas dua bagian utama daerah tadah
(catchment area) yang membentuk daerah hulu dan daerah penyaluran air yang
aliran sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan
di darat merupakan pemisah topografis dan batas dilaut sampai dengan daerah
merupakan hasil dari pengkajian hidrograf satuan yang terdapat di pulau Jawa
suatu DAS dengan cepat, dan otomatis. Dengan ketersediaan Digital Elevation
Model (DEM) dan Sistem Informasi Geografis (SIG), karakteristik DAS dapat
kegunaan untuk menentukan jaringan drainase dan batas DAS, sehingga dari data
sifat fisik DAS tersebut dapat dinyatakan dalam suatu indeks berupa curve
Tivianton (2010) debit aliran sungai merupakan total keseluruhan dari limpasan
permukaan, air hujan yang langsung jatuh ditubuh air sungai, aliran antara dan
aliran dasar.Pengukuran debit aliran sungai tersebut dapa diamati pada titik outlet
sungai (Munajat,2015).
pengaruh terhadap sifat fisika tanah. Vegetasi dapat membuat keadaan tanah
tanah yang lebih halus akan menyebabkan bobot isi tanah menurun dan porositas
tanah yang tinggi.Hal ini akan menyebabkan terdapat banyak pori makro dan
mikro sehingga permeabilitas lebih cepat dan meningkatkan kadar air tanah. Sifat
fisika tanah menentukan penetrasi akar dalam tanah, retensi air, drainase,aerasi
potensi yang ada di suatu DAS seperti jasa lingkungan, pengaturan tata air dan
banjir sebagai salah satu solusi dalam pengelolaan DAS yang utuh dan merupakan
tanah dan air. Kurang tepatnya perencanaan dapat menimbulkan adanya degradasi
pendekatan pengelolaan DAS berdasarkan jasa lingkungan pengaturan tata air dan
banjir diperlukan sebagai wujud dari perencanaan DAS secara terpadu,
dilakukan berdasarkan potensi DAS dan jasa lingkungan yang diberikan oleh
suatu DAS terhadap lingkungan sekitarnya secara menyeluruh yang meliputi DAS
Undang No. 37 Tahun 2014 Tentang Konservasi Tanah dan Air, serta Peraturan
Pemerintah No. 37 tahun 2012 tentang Pengelolaan DAS. Kemudian pada tahun
masyarakat sebagai salah satu kegiatan pokok. Kegiatan tersebut antara lain
pengelolaan DAS dapat dilihat dari empat keadaan, yaitu: stabilitas debit air
musim kemarau dan debit air musim hujan harus seimbang, fluktuasi debit air
yang semakin mengecil, kadar lumpur yang semakin berkurang, erosi yang
terkendali, dan kadar unsur hara harus terpelihara. Kunci untuk mencapai
vegetasi, dan sumberdaya manusia, pada akhirnya adalah tata guna lahan yang
baik yang dapat menimbulkan tata air yang berkelanjutan. Kondisi tata guna lahan
dan tata air yang baik tersebut sangat mudah dilihat apabila ditinjau dari aspek
besarnya limpasan permukaan dan aspek kerusakan lahan ditinjau dari aspek erosi
tanah (Setyowati,2016).
III METODE PRAKTIKUM
Fakultas Kehutanan dan Ilmu Lingkungan Universitas Halu Oleo, Kota Kendari ,
Sulawesi Tenggara.
ArcGIS dan data SHP berupa data DAS KLHK tahun 2022, batas DAS Sulawesi
Tenggara tahun 2022 dan batas kabupaten 2022. Sedangkan alat yang digunakan
3. Setelah muncul jendela Data Frame Propertis seperti gambar di bawah, Pilih
Coordinate system, > Pilih Projected Coordinate System > Pilih UTM > Pilih
WGS 1984 > Pilih Southern Hemisphere > Scrool ke bawah dan pilih WGS
DAS dan SHP Batas Desa Tahun 2019. Caranya adalah Klik Kanan Pada
5. Setelah muncul kotak dialog seperti gambar di bawah ini, pilih Connect to
Folder > Cari dan pilih folder penyimpanan > kemudian klik OK
7. Setelah data SHP muncul di layar Arcmap/Arcgis, Kemudian Klik kanan pada
8. Pilih Table Options > Pilih Select By Attributes, Hingga muncul tabel Select
klik dua kali pada nama das > pilih tanda= ( sama dengan) > Pilih Get unique
value > dan cari nama wilayah DASnya ( Contoh DAS Lanipa), Kemudian
10. Jika muncul tanda Biru pada layar adalah bukti wilayah DAS yang sudah
terpilih. Kemudian Mengklik kanan pada DAS_DiSultra_2020 > Pilih Data >
11. Setelah muncul Kotak dialog Export Data, Pilih Folder Penyimpanan
(Opsional) > Berikan nama wilayah kerja DAS sesuai pembagian nama
12. Setelah muncul pemberitahuan seperti gambar di bawah ini, Kemudian klik
Yes.
13. Setelah muncul wilayah DAS > Kemudian mwngklik Zoom To Layer
14. Munculkan (Ceklis) SHP Desa_DiSultra > Pilih Geoprocessing > Plih Clip >
Drag atau Pilih Desa_Di Sultra pada Input Features dan Pilih DAS_Bakutaru
pada Clip Features (Tidak Boleh terbalik) > Pilih Folder Penyimpanan.
15. Berikut Contoh pemberian nama (opsional) wilayah kerja DAS. Kemudian
Klik Save > Klik OK. Maka akan muncul wilayah batas administrasi DASnya
17. Setelah muncul Kotak Dialog Table seperti gambar di bawah ini, Klik Table
Options Pilih Add File. Pada kotak Add file, masukkan name (Luas_Ha) dan
Type (Double) seperti gambar di bawah, Kemudian Klik OK. Kotak Dialog
18. Klik Kanan pada kolom Luas_Ha > Pilih Calculate Geometry.
19. Pada kotak Dialog Calculate Geometry, Pastikan pada Property (Area),
Koordinate sistem (WGS 1984 UTM Zone 51S) dan Units (Hectares [Ha]).
20. Berikut adalah Contoh tabel luasan wilayah administrasi Desa pada DAS
Bakutaru yang di sajikan pada gambar di bawah ini. Tabel luasan tersebut siap
21. Untuk mengeluarkan tabel luasan wilayah administrasi Desa DAS Bakutaru
yaitu Buka Arc Toolbox > Pilih Conversion Tools > Pilih Excel > Pilih Table
Penyimpanan.
22. Berikut adalah contoh nama tabel luasan (Luasan Administrasi Desa) > Klik
23. Jika sudah mengklik Save dan Ok, Maka akan muncul tanda Ceklis di Kanan
Bawah Arcmap sebagai tanda bahwa export table dari Arcmap ke File Excel
berhasil.
24. Selanjutnya adalah pemberian warna dan label pada wilayah administrasi DAS
25. Pada layer Properties, Pilih Labels > Ceklis Label Features in this Layer >
Label Field (Desa) > Pilih Font beserta ukurannya, Bold atau Italic
DAS Lanipa. Caranya, pada Layer Properties, Pilih Symbology > Pilih
Categories > Pilih Unique Values. Pada Value Field, Pilih Desa > Pilih Add
All Values > Pilih warna sesuai kebutuhan pada Color Ramp > Klik OK.
27. Contoh wilayah administrasi Desa DAS Bakutaru yang telah diberikan
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Soropiah.Das soropiah sendiri memiliki luas sebesar 594,50 ha,dan terletak pada 2
Adnyana, S., I.Wayan., I.N. Rai. 2017. Studi analisis kualitas air di daerah
aliran Sungai Pakerisan Provinsi Bali. Ecotrophic,
11(2),159-378.
Ariyani, N., D.,O Ariyanti,.& M.,Ramadhan. 2020. Pengaturan ideal
tentang pengelolaan daerah aliran sungai di Indonesia
(Studi di Sungai Serang Kabupaten Kulon Progo). Jurnal
Hukum Ius Quia Iustum. 27(3), 592-614.
DAS, P. D. D., & EKOLOGI, S. S. Tinjauan Daerah Aliran Sungai
Sebagai Sistem Ekologi Dan Manajemen Daerah Aliran
Sungai.
Fuady, Z. 2013. Tinjauan daerah aliran sungai sebagai sistem ekologi dan
manajemen daerah aliran sungai. Jurnal Lentera, 6(1).
Halim, H., H. Halili. 2016. Studi perubahan garis pantai dengan
pendekatan penginderaan jauh di wilayah Pesisir
Kecamatan Soropia (Doctoral dissertation, Haluoleo
University).
Hidayati, N., T.R. Soeprobowati. 2018. POTENSI BEBAN PENCEMAR
SUMBER TAK TENTU PADA DAERAH TANGKAPAN AIR DANAU