PEMBAHASAN
Penarikan garis
batas DAS atau
proses deliniasi
Peta DAS
1. Lahan
a) Persentase lahan kritis
Lahan kritis” adalah lahan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media
pengatur tata air dan unsur produktivitas lahan sehingga menyebabkan
terganggunya keseimbangan ekosistem DAS.
Persentase luas lahan kritis adalah perbandingan antara lahan kritis yang ada
dalam DAS dengan luas DAS tersebut.
x 100%
Contoh soal :
=
=0,13x 100%
=13,6 %
10 % : Butuh perhatian mendasar
b) Indeks vegetasi penutupan Lahan
Penutupan vegetasi adalah tanaman tahunan seperti vegetasi hutan, semak belukar
dan/atau kebun yang dapat berfungsi lindung atau konservasi.
Persentase penutupan vegetasi adalah perbandingan antara luas lahan
berpenutupan vegetasi yang ada dalam DAS dengan luas DAS tersebut.
Cara mencari LVP : LVP = luas hutan + luas kebun
Dimana :
IPL =Indeks penutupan lahan
LVP =Luas lahan bervegetasi permanen
Contoh soal :
IPL= Luas hutan +luas kebun = 30 km2 + 15 km2=45 km2.
=0,20 x 100 %
=20,45 km2
< 30 % = jelek
Indeks Erosi adalah perbandingan antara besaran erosi aktual dengan erosi
yang dapat ditoleransi didalam DAS.
Nilai erosi yang masih dapat ditoleransi (T) dihitung dengan cara :
a. Metode Thompson (1957), yang didasarkan pada sifat-sifat tanah dari sebaran
jenis tanah yang ada di DAS, seperti kedalaman solum tanah, jenis batuan
(lunak dan keras), serta permeabilitas tanah.
b. Berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah pada lahan kering dari Peraturan
Pemerintah (PP) No. 150 tahun 2000.
c. Metode Hammer (1981), yang menggunakan konsep kedalaman ekivalen
(depth eqivalen) dan umur guna (resources lie) tanah .
Contoh perhitungan:
=0,30 x 100 %
=30 %
2. Kualitas, kuantitas dan kontinuitas
a) Koefisien Resim sungai
Koefisien Resim sungai adalah bilangan yang menunjukkan perbandingan
antara nilai debit maksimum dengan minimum pada suatu DAS.
Keterangan :
Q maks (m3/det) = Volume debit harian maksimum.
Q min (m3/det) = Volume debit harian minimum.
Jumlah 19524,68
Rerata 1774,97
Contoh perhitungan :
=10,830
Koefisien variansi (CV) adalah gambaran kondisi variasi dari debit aliran air (Q)
tahunan dari suatu DAS.
x 100 %
Dimana :
Sd = standar deviasi data debit (Q) tahunan
Qrata-rata = data debit rata-rata tahunan
Contoh perhitungan :
Diket : Sd =4810,82
Q rata-rata 18739,34
x 100 %
=0,25 % (sedang).
Cara Menghitung Standar Deviasi Secara Manual
Dalam menghitung standar deviasi, ada beberapa metode yang bisa
dimanfaatkan. Seperti menghitungnya secara manual, dengan kalkulator dan
Excel. Akan kami jelaskan satu per satu. Tetapi untuk pertama-tama kita bahas
cara yang manual.
Untuk mengetahui cara menghitung standar deviasi maka ada dua
rumus yang harus diketahui, yakni rumus varian dan rumus standar deviasi.
Berikut adalah rumus yang bisa dipakai:
Rumus Varian
Selain rumus di atas, juga ada versi lain yang bisa Anda gunakan.
Walaupun rumus berbeda, hasil akhirnya tetap sama. Berikut adalah rumusnya:
Rumus Varian 2
Keterangan:
s2 : Varian
s : Standar deviasi
xi : Nilai x ke-i
: Rata-rata
n : Ukuran sampel
Contoh Soal
Dalam suatu kelas, tinggi badan beberapa siswa dijadikan sampel.
Berikut adalah data sampel tersebut:
172, 167, 180, 170, 169, 160, 175, 165, 173, 170
Dari data di atas, dapat diketahui jumlah data (n) = 10 dan (n – 1) = 9.
Langkah berikutnya adalah menghitung komponen untuk rumus varian. Anda
bisa menyusun tabel seperti gambar di bawah ini.
Sudah diketahui bahwa nilai varian adalah 30,32. Maka dari itu untuk
cara menghitung standar deviasi hanya perlu mengakarkuadratkan nilai varian
tersebut.
s = √30,32 = 5,51
Maka hasil standar deviasi dari contoh di atas adalah 5,51.
c) Indeks Penggunaan Air
Indeks penggunaan air adalah perbandingan antara total kebutuhan air dengan
ketersediaan air di dalam DAS.
Contoh perhitungan:
Volume Q inflow = 1450,828 mm
P = 2206.952 mm
Persedian = Volune Qinflow + P
= 3657.790 mm
Kebutuhan = 1549.772 mm
3. Sosial
a) Tekanan penduduk terhadap lahan
TP= Z .
Keterangan :
Luas Lahan Minimal untuk Hidup Layak (Z) Nilai Z diperoleh dengan menggunakan
Rumus:
Keterangan :
Z = Luas lahan minimal untuk hidup layak
LSI2 = luas sawah irigasi panen > 2x/tahun
LSI1 = luas sawah irigasi panen 1x/tahun
LST = luas sawah tadah hujan
LLK = luas lahan kering
Contoh perhitungan :
= =0,50
Persentase Petani dalam Populas Penduduk (f) nilai f sendiri di peroleh dari rumus:
Contoh perhitungan:
=39 %
=0,39
Persentase Petani Dalam Populasi Penduduk (f) Nilai f sendiri diperoleh dari rumus :
F=
Kererangan :
Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke t
Po = Jumlah penduduk tahun awal
r = laju pertumbuhan penduduk
t = Jangka waktu, yang dinyatakan dalam tahun.
Contoh perhitungan :
Pt =po (1 +r )t
1500 =1000 (1 + r)3
(1+r)3 =
(1+r)3 =1,5
(1+r) =
=1,15
r =1,15-1
r =0,15
TP= Z .
=
=0,50 x 3,24
=1,62
Dan cara pencarian TP jika tidak ada rentang waktunya atau tekanan penduduk
pada 1 tahun yakni :
Contoh perhitungan :
= x 1,62
TP = 0,81
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah yang berfungsi sebagai daerah
resapan, daerah penyimpanan air, penampung air hujan dan pengaliran air.
1. Tingkat Erosi
2. Kerentanan gerakan tanah
3. Tingkat Bahaya Banjir
4. Ketersediaan air
1. Data curah hujan dari tahun ke tahun diperoleh dari Balai PSDA di daerah yang
akan kita teliti.
B. Saran
Semoga makalah yang dibuat oleh kelompok ini dapat dimengerti dan dipahami serta
bermanfaat bagi pembacanya dan kami dari kelompok menerima masukan dan
kritikan atas kekurangan makalah yang kami buat.
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay, 1995, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
Saraswati, Endang. 2013. Bahan Kuliah Kartografi Tematik. Fakultas Geografi UGM.
http://www.dephut.go.id/uploads/apl/PP.37_2012_PENGELOLAAN_DAS_.pdf
http://hukum.unsrat.ac.id/men/menhut_52_2001.htm