Anda di halaman 1dari 23

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN


(POKJA AMPL)
KABUPATEN JAYAPURA
Jl. Sentani Depapre, Sentani Tel. (0967) 594710

BAB 2
GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1 GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF DAN KONDISI FISIK
2.1.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Jayapura merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 100-500 meter di atas
permukaan laut, dan terletak pada posisi 13902532,4 - 14003838,53 BT dan 30457,28 LU - 201921,82 LS
dengan batas-batas sebagai berikut :

Bagian Utara

: Berbatasan dengan Samudera Pasifik

Bagian Timur

: Berbatasan dengan Kota Jayapura dan Kabupaten Kerom.

Bagian Selatan
Kabupaten Yalimo.
Bagian Barat

: Berbatasan dengan Kabupaten Pegunungan Bibtang, Kabupaten Yahukimo dan


: Berbatasan dengan Kabupaten Sarmi dan Kabupaten Memberamo Raya.

Untuk menjaga keberlanjutan ketersediaan air tanah di wilayah Kabupaten Jayapura, maka perlu pengelolaan
dan pemanfaatan alam secara optimal dan tidak menimbulkan dampak terhadap air tanah itu sendiri. Sumber air
tanah di Kabupaten Jayapura ada yang termasuk tipe uncounfined aquifer atau sumber air tanah dengan
permukaan air tanah bebas. Air tanah pada sumber dangkal ini berasal dari air meteoric (air hujan) yang
mengisi formasi aquifer bagian pangkal dan fan. Di samping itu juga terhadap sumber air dalam dengan tipe
confined aquifer.
Penggunaan air bersih di Kabupaten Jayapura digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (masak,
minum, mandi, dan cuci), untuk kebutuhan industri dan kebutuhan lain. Untuk keperluan tersebut, masyarakat
pada umumnya menggunakan air sumur, mata air, dan sumber dari PDAM. Sedangkan untuk keperluan
pengairan sawah digunakan sumber air yang berasal dari Ingar ataupun limpahan air yang berasal dari mata air.
Sistem pengelolaan dan pemanfaatan sumber air perlu dibatasi guna menjaga kelestariannya. Upaya tersebut
dapat dilakukan dengan menjaga serta membatasi pembangunan pada kawasan-kawasan lindung.
Tabel 2.1. Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Jayapura
NAMA DAS
1
Sungai Wiru
Sungai Sifo
Sungai Berian
Sungai Busoof
Sungai Dju
Sungai Nano
Sungai Pewo
Sungai Nawa
Sungai Wanda
Sungai Idenburg
Sungai Waruta
Sungai Samir
Sungai Damar
Sungai Moaif
Sungai Nanggulu

LUAS (Ha)
2

DEBIT (M3/det)
3

Hal 32

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN


(POKJA AMPL)
KABUPATEN JAYAPURA
Jl. Sentani Depapre, Sentani Tel. (0967) 594710

NAMA DAS
LUAS (Ha)
DEBIT (M3/det)
1
2
3
Sungai Grimi
Sungai Pale
Sungai Tenak
Sungai Kujanu
Sungai Humbei
Sungai Sermo
Keterangan : Untuk luasan dan debit dari masing masing Daerah Aliran Sungai tersebut diatas belum ada
datanya.

2.1.1

Administratif

Gambaran administrasi pemerintahan di Kabupaten Jayapura disajikan pada Tabel dan Gambar berikut ini:
Tabel 2.2. Nama, luas wilayah per-Distrik dan jumlah kelurahan / Kampung

Hal 32

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN


(POKJA AMPL)
KABUPATEN JAYAPURA
Jl. Sentani Depapre, Sentani Tel. (0967) 594710

Sumber : Kabupaten Jayapura Dalam Angka, 2012

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Jayapura Tahun 2008-2028 kondisi wilayah dan tata ruang Kabupaten Jayapura dengan luas wilayah
17.515,50 Km2, yang terbagi dalam 19 (Sembilan belas) Distrik, 139 (seratus tiga puluh sembilan) kampung dan
5 (lima) kelurahan.
Distrik Kaureh merupakan distrik dengan wilayah terbesar yaitu 4,357.90 Km2 dengan jumlah kampung
sebanyak 4 (empat) kampung. Sedangkan distrik dengan wilayah terkecil yaitu Distrik Sentani Barat dengan luas
wilayah sebesar 129.20 Km2 dengan 5 (lima) kampung.
Nama kampung dan kelurahan serta status pemerintahan wilayah Kabupaten Jayapura menurut distrik dapat
dilihat pada tabel 2.2. terlampir.

Hal 32

PEMERINTAH KABUPATEN JAYAPURA

KELOMPOK KERJA AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN


(POKJA AMPL)
KABUPATEN JAYAPURA
Jl. Sentani Depapre, Sentani Tel. (0967) 594710

Peta 2.1: Peta Daerah Aliran Sungai di Wilayah Kabupaten Jayapura

Hal 32

Peta 2.2: Peta Administrasi Kabupaten/Kota dan Cakupan Wilayah Kajian

Sumber: RTRW Kabupaten Jayapura


2008

Hal 32

2.1.2 Kondisi Fisik Wilayah


A. Kondisi Topografi
Topografi Kabupaten Jayapura terdiri dari dataran rendah, dataran tinggi, daerah berbukitan dan daerah
pegunungan. Ketinggian wilayahnya berada di antara 0,5 m 1500 m dari permukaan laut, tingkat kemiringan
lereng berkisar anatara 5 30%. Daerah pesisir pantai utara umumnya berupa dataran rendh yang bergelombng
dengan kemiringan 0% - 10% yang ditutupi dengan endapan Alluvial. Pada dataran rendah tersebut terdapat
daerah rawa 13,700 Ha. Pegunungan di wilayah Kabupaten Jayapura antara lain pegunungan Cycloop yang
terbentang antara Distrik Sentani, Sentani Barat, Sentani Timur, Depapre, dan Reveni Rara di sebelah utara,
selain itu di sebelah selatan terdapat pegunungan Karamor di Distrik Kaureh.
Kabupaten Jayapura pada umumnya beriklim tropis, dengan suhu minimum 20,9 0 C dan maksimum 35,50 C, dan
rata-rata suhu 270 C.
Curah hujan di Kabupaten Jayapura dan sekitarnya merata sepanjang tahun dengan jumlah curah hujan yang
cukup tinggi pada bulan Maret dengan rata-rata hari hujan 22 hari.
B. Kondisi Geohidrologi
Kondisi iklim di Jayapura tergolong dalam iklim Bash dengan curah hujan yang cukup tinggi. Letak geografis
Jayapura yang terletak di derah katulistiwa menyebabkan daerah ini beriklim tropis / Akibat letak jayapura berada
diantara dua benua yaitu asia dan Australia maka iklimnya dipengaruhi oleh angina Muson Tenggara yang
bertiuo secara bergantian 6 (enam) bulan sekali.
Angin muson Tenggara yang bertiuap antara bulan Mei hingga Bulan November berasal dari Benua Australia
yang pada bulan-bulan tersebut matahari berada diutara katulistiwa sehingga daerah ini merupakan daerah
yang rendah tekanan udaranya.Angin ini mempunyai sifat tidak banyak mengandung uap air, karena daratan
Australia sebagian besar daerah savanna yang tandus. Karena sifatnya demikian maka di Jayapura dan
sekitarnya terjasi musim panas.
Angin muson barat laut yang bertiup antara bulan Desember hingga April mempunyai sifat sebaliknya dengan
angina Muson Tenggara. Angin ini berasal dari Daratan Asia yang pada saat itu matahari berada di atas Australia
(selatan katulistiwa) sehingga menyebabkan daerah di sini rendah tekanan udaranya.
Angin muson barat laut banyak mengandung uap air Karena daerah yang dilaluinya cukup panjang dan hamper
sebagian besar melewati laut dan samudera, karena sifatnya demikian banyak mendatangkan hujan di Jayapura
dan sekitarnya.
Sesuai dengan letaknya daerah jayapura terletak pada wilayah katulistiwa, maka temperature udara rata-rata
maksimum 31,8 0 C dan tempertur udra rata-rata minimum 23,50 C. Temperatur mutlak maksimum antara 31,00
C 33,10 C. Penurunan temperature sebanding dengan kenaikan ketinggian dengan perbandingan 0,60 C : 100
m.
Kabupaten Jayapura memiliki 21 sungai/kali, yaitu:
DISTRIK
Unurum Guay

NAMA SUNGAI
Sungai Wiru
Sungai Sifo
Sungai Berian
Sungai Busoof
Sungai Dju
Sungai Nano
Sungai Pewo
Sungai Nawa

Kaureh

Sungai Wanda
Sungai Idenburg

KETERANGAN
Bercabangan dengan sungai sifo
Bercabangan dengan S. Busoof dan S.
Berian
Menuju daerah Bongo
Sebelah selatan Beneik
Sebelah utara sentosa
Sebelah barat s. nano, sebelah selatan
Guryad menuju daerah Bonggo
Daerah Bonggo
Melewati daerah Kaureh dan U.Guay
(sebelah selatan santosa).
Berasal dari daerah senggi
Bersambungan dengan sungai Memberamo
Hal 32

DISTRIK

Nimboran / Nimbokrang

NAMA SUNGAI

Sungai Waruta
Sungai Samir
Sungai Damar

Sungai Moaif
Sungai Nanggulu

Kemtuk / Kemtuk Gresi

Sungai Grimi
Sungai Pale
Sungai Tenak

Sentani Timur
Demta

Sungai Kujanu
Sungai Humbei

Sungai Sermo

KETERANGAN
(daerah hulu atas) dan bercabangan dengan
sungai waruta di Aurina
Melewati unurum Guay da daerah Keerom
Merupakan anak sungai damar (Oyengsi)
Yenggu menuju ke utara. Melewati Benyom
jaya II menuju daerah dempta. Melewati
Kuipons, Benyom Jaya I menuj dempta.
(Yakore), dan bercabangan dengan S. Grime
disebelah Timur.
Meleewati U.Guay, Kemtuk, S. Pale smpai
daerah Sekori, Hamonggrang, Betaf dan
bercabangan dengan S. Naggulu.
Daerah Sermai
Daerah sama, mamda, soaib, dan sabeyab,
dan bercabangan dengan S. Grime.
Melewati Sekori menuju Donday (Danau
Sentani)
Sebelah utara Danau Sentani.
Daerh Muaif, bersebelahan dengan aliran
s.Grime dan bermuara di lautan pasifik (dekat
tanjung Kamdera).
Sebelah barat Muaif (daerah Bonggo).

Sumber : Profil Kabupaten Jayapura 2012

Dikabupaten Jayapura terdapat 1 (satu) Danau yaitu danau Sentani lusnya 9.630 Ha terdapat di 5 (lima)
Distrik yaitu Distrik Sentani Timur, Distrik Sentani Barat, Distrik Sentani, Distrik Waibu, dan Distrik Ebungfauw.
a. Geologi
Kondisi tanah sebagian besar tanah di Kabupaten Jayapura berupa batuan sedimen tersier dan plesistosen
tanpa kapur, konglomeral, batu liat, debu, pasir dan beberapa nopal (65,22 %). Sedangkan sebagian lainnya
berupa deposit kwarter (rawa) yang menutupi batuan sedimen tersier dan plestosin (17,28 %); karang koral,
batuan liat, batu kapur atau gamping, granit dan sebagainya.
Secara garis besar jenis tanah di Kabupaten Jayapura dapat digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu : Podsolik merah
kuning, Meditran, Organosal/Aluvial, Latosol dan Podsolik Coklat Kelabu.

b. Hidrologi
Wilayah Kabupaten Jayapura terdiri dari sungai, danau dan air tanah. Sungai besar yang melintas di
wilayah Kbupaten Jayapura yaitu sungai Grime, sungai Nawa, sungai Memberamo, sungai Sermowai dan sungai
Wira sebagian besar menuju ke Pantai Utara atau samudera Pasifik dan pada umumnya sangat tergantung pada
fluktuasi air hujan. Selain itu juga terdapat sungai-sungai kecil yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air
seperti sungai yang terdapat di Distrik Sentani yaitu Sungai Kemiri, Sungai Jabawi, Sungai Plavou, kali Doyo,
kali Dosay, Kali Polomo, sungai Sabron Sari serta masih banyak sumber air permukaan yang terdpat di Distrikdistrik lain di wilayah Kabupaten Jayapura. Danau yang berda di wilayah Kabupaten Jayapura adalah Danau
Sentani kurang lebih 9.630 Ha. Sumber mata air tanah yang dapat dimanfaatkan secara baik misalnya sumur
baik secara bor maupun gali.

Hal 32

2.2 DEMOGRAFI
A. Distribusi dan Kepadatan Penduduk
Bagian ini membahas tentang jumlah dan kepadatan penduduk, persebaran penduduk, struktur kependudukan
menurut kelompok umur, pendidikan, dan sosial budaya masyarakat.
Berdasarkan Data Kabupaten Jayapura Dalam Angka Tahun 2012 jumlah penduduk Kabupaten Jayapura tahun
2012 adalah 118.182 jiwa dengan laju pertumbuhan 6.25 % per tahun yang tersebar pada 19 (Sembilan belas)
distrik yaitu Distrik Kaureh, Distrik Airu, Distrik Yapsi, Distrik Kemtuk, Distrik Kemtuk Gresi, Distrik Gresi
Selatan, Distrik Nimborn, Distrik Namblong, Distrik Nimbokrang, Distrik Unurum Guay, Distrik Demta, Distrik
Yokari, Distrik Depapre, Ravenirara, Distrik Sentani Barat, Distrik Waibu, Distrik Sentani, Distrik Ebungfau,
dan Distrik Sentani Timur.
Secara keseluruhan kepadatan penduduk jika dilihat dari penyebaran per- distrik, pada tahun 2012 Distrik
Sentani yang penduduknya paling banyak di Kabupaten Jayapura yaitu sebanyak 47.271 jiwa. Sedangkan
posisi ke dua Distrik Sentani Timur sebesar 7.691 jiwa, dan distrik yang paling sedikit jumlah penduduknya
adalah Distrik Gresi Selatan dengan 935 jiwa.

Hal 32

Tabel 2.3: Jumlah penduduk dan kepadatannya 3 tahun terakhir

DISTRIK

JUMLAH PENDUDUK
2010
6,165

2011
6,504

2012
6,556

Airu
Yapsi

897
5,709

946
6,026

953
6,074

Kemtuk
Kemtuk Gresi
Gresi Selatan
Nimboran
Namblong
Nimbokrang

3,525
4,035
885
4,004
2,956
6,323

3,723
4,261
935
4,228
3,121
6,676

3,753
4,295
943
4,261
3,146
6,729

Unurumguay
Demta
Yokari
Depapre
Ravenirara
Sentani Barat
Waibu

1,929
3,126
1,877
3,784
1,103
4,148
6,973

2,036
3,300
1,981
3,996
1,165
4,379
7,363

2,052
3,326
1,996
4,027
1,174
4,414
7,421

44,779

47,27
1
2,580
7,691

47,645

Kaureh

Sentani
Ebungfau
Sentani Timur

2,443
7,282

2,600
7,752

TINGKAT
PERTUMBUHAN

JUMLAH KK
2010
1,69
2
195
1,58
1
842
759
169
754
735
1,68
6
482
590
421
764
247
879
1,51
2
9,81
6
483
1,62
4

KEPADATAN
PENDUDUK

2011
1,747

2012
1,796

2010
92

2011
339

2012
52

2010
1.41

2011
1.49

2012
1.50

201
1,632

207
1,678

15
99

49
317

7
48

0.29
4.42

0.31
4.67

0.31
4.70

869
784
174
779
759
1,741

894
805
179
800
780
1,789

71
81
18
75
56
117

198
226
50
224
165
353

30
34
8
33
25
53

13.65
22.12
6.15
5.64
15.26
8.16

14.41
23.36
6.50
5.95
16.11
8.62

14.53
23.55
6.55
6.00
16.24
8.68

498
609
435
789
255
908
1,561

511
626
447
811
262
933
1,605

33
56
33
71
21
78
130

107
174
104
212
62
231
390

16
26
15
31
9
35
58

0.62
6.28
3.61
9.36
2.36
32.11
27.00

0.65
6.63
3.81
9.88
2.49
33.89
28.51

0.66
6.69
3.84
9.96
2.51
34.16
28.73

10,13
5
499
1,677

10,417

797

2,492

374

48
147

137
409

20
61

209.2
6
6.66
15.91

210.91

512
1,723

198.2
2
6.31
15.07

Sumber: BPS Kabupaten Jayapura.


Tabel 2.3. Diatas menunjukkan Jumlah penduduk dan kepadatannya selama 3 tahun terakhir terhitung sejak tahun 2010-2012.

Hal 32

6.71
16.04

Tabel 2.4: Proyeksi Jumlah Penduduk dan Kepadatanya untuk 5 tahun


JUMLAH PENDUDUK
DISTRIK
Kaureh
Airu

2013
6,587

2014
6,717

JUMLAH KK

2015
6,844

2016
6,968

2017
7,091

2013
1,844

2014
1,892

2015
1,941

TINGKAT PERTUMBUHAN
2016
1,989

2017
2,037

2013
31

2014
130

2015
127

2016
124

KEPADATAN PENDUDUK
2017
123

2013
1.51

2014
1.54

2015
1.57

2016
1.60

2017
1.63

959

977

996

1,014

1,032

212

218

223

229

235

18

19

18

18

0.31

0.32

0.32

0.33

0.33

Yapsi

6,101

6,220

6,338

6,453

6,566

1,723

1,768

1,813

1,858

1,903

27

119

118

115

113

4.72

4.82

4.91

5.00

5.08

Kemtuk

3,767

3,841

3,913

3,984

4,054

918

942

966

990

1,014

14

74

72

71

70

14.58

14.87

15.15

15.42

15.69

Kemtuk
Gresi
Gresi
Selatan
Nimboran

4,312

4,396

4,479

4,561

4,641

827

849

871

892

914

17

84

83

82

80

23.64

24.10

24.56

25.01

25.44

946

964

982

1,000

1,018

184

189

193

199

203

18

18

18

18

6.57

6.70

6.82

6.95

7.07

4,279

4,363

4,445

4,526

4,605

822

843

865

886

908

18

84

82

81

79

6.03

6.14

6.26

6.37

6.48

Namblong

3,159

3,221

3,281

3,341

3,400

801

822

843

864

885

13

62

60

60

59

16.31

16.63

16.94

17.25

17.55

Nimbokrang

6,756

6,889

7,019

7,147

7,272

1,837

1,886

1,934

1,982

2,030

27

133

130

128

125

8.72

8.89

9.06

9.22

9.39

Unurumgua
y
Demta

2,061

2,102

2,141

2,180

2,219

525

539

553

567

580

41

39

39

39

0.66

0.67

0.68

0.70

0.71

3,339

3,406

3,470

3,533

3,595

643

660

677

693

710

13

67

64

63

62

6.71

6.85

6.97

7.10

7.23

Yokari

2,006

2,045

2,084

2,122

2,159

459

471

483

495

507

10

39

39

38

37

3.86

3.94

4.01

4.08

4.16

Depapre

4,044

4,123

4,201

4,277

4,352

833

854

876

898

920

17

79

78

76

75

10.00

10.20

10.39

10.58

10.76

Ravenirara

1,179

1,202

1,224

1,247

1,269

269

276

283

290

297

23

22

23

22

2.52

2.57

2.62

2.67

2.72

Sentani
Barat
Waibu

4,433

4,519

4,605

4,689

4,771

958

983

1,008

1,033

1,058

19

86

86

84

82

34.31

34.98

35.64

36.29

36.93

7,451

7,597

7,741

7,882

8,020

1,648

1,691

1,734

1,777

1,820

30

146

144

141

138

28.85

29.41

29.97

30.51

31.05

Sentani

47,852

49,70
9
2,712

50,614

51,503

11,538

11,818

207

937

920

905

889

211.83

215.98

220.05

224.05

227.99

2,810

10,97
9
540

11,258

2,761

10,69
8
526

554

568

581

11

51

50

49

49

6.74

6.87

7.00

7.13

7.25

8,084

8,231

8,375

1,770

1,816

1,863

1,909

1,955

30

152

150

147

144

16.10

16.42

16.73

17.03

17.33

Ebungfau

2,611

48,78
9
2,662

Sentani
Timur

7,782

7,934

Sumber: BPS Kabupaten Jayapura.

Hal 32

2.3 KEUANGAN DAN PEREKONOMIAN DAERAH


2.3.1.

No

A
a.1

Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi


Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Jayapura Tahun 20082012

Realisasi Anggaran
Pendapatan
(a1+a2+a3)
Pendapatan Asli
Daerah (PAD)

Rata-rata
Pertumbu
han

Tahun
2008

2009

2010

2011

2102

1,014,932,989,116.
00

586,758,552,432.
00
33,256,579,270.0
0

618,156,212,236.
00
57,354,772,940.0
0

614,439,906,33
8.00
24,709,726,148
.00
5,493,359,441.
00
7,992,060,457.
00

727,159,879,014
.00
32,544,334,958.
00
8,593,187,623.0
0
5,759,178,355.0
0

27,208,086,283.00

a.1.1

Pajak Daerah

2,672,762,368.00

3,825,763,767.00

4,701,707,092.00

a.1.2

Retribusi Daerah

3,435,901,445.00

7,469,861,059.00

8,549,482,206.00

3,344,826,650.00

4,991,491,727.00

4,785,624,510.00

3,098,166,402.
00

3,554,630,594.0
0

39,317,959,132.0
0
463,448,384,648.
00
39,889,104,648.0
0
378,367,180,000.
00
45,192,100,000.0
0
97,353,054,648.0
0
4,800,000,000.00

8,126,139,848.
00
496,315,524,59
5.00
36,909,350,595
.00
410,146,974,00
0.00
49,259,200,000
.00
93,414,655,595
.00
0.00

14,637,338,386.
00
561,749,373,850
.00
12,054,019,850.
00
493,852,754,000
.00
55,842,600,000.
00
132,866,170,206
.00
0.00

a.1.3

Hasil Pengolahan
Kekayaan yang
dipisahkan
Lain-lain pendapatan
daerah yang sah
Dana Perimbangan
(Transfer)

a.2.1

Dana bagi hasil

22,209,525,611.00

a.2.2

Dana alokasi umum

421,254,250,000.0
0

a.2.3

Dana alokasi khusus

60,252,000,000.00

a.3.1

Lain-lain Pendapatan
yang Sah
Hibah

484,009,127,222.0
0
3,633,253,238.00

16,969,462,717.0
0
452,918,319,284.
00
19,109,034,284.0
0
378,922,285,000.
00
54,887,000,000.0
0
100,583,653,878.
00
15,000,000.00

a.3.2

Dana darurat

16,500,000,000.00

0.00

0.00

0.00

0.00

353,301,901,131.0
0

33,104,703,878.0
0

39,889,104,648.0
0

36,909,350,595
.00

36,530,293,806.
00

100,968,845,000.0
0

52,663,950,000.0
0

52,663,950,000.0
0

56,505,305,000
.00

96,335,876,400.
00

a.1.4
a.2

a.3

a.3.3
a.3.4

Dana bagi hasil pajak


dari provinsi kepada
kab./kota
Dana penyesuaian
dan dana otonomi

17,754,595,820.00
503,715,775,611.0
0

Hal 32

-5%
17%
35%
24%
6%
32%

5%
5%
-1%

-20%
7%

No

Rata-rata
Pertumbu
han

Tahun

Realisasi Anggaran
2008

2009

2010

2011

2102

khusus
a.3.5

Bantuan keuangan
dari
provinsi/pemerintah
daerah lainnya

Belanja (b1 + b.2)

b.1

Belanja Tidak
Langsung

b.1.1

Belanja pegawai

b.1.2

Bunga

b.1.3

Subsidi

b.1.4

Hibah

b.1.5

Bantuan sosial

b.1.6

Belanja bagi hasil

b.1.7

Bantuan keuangan

b.1.8

Belanja tidak terduga

b.2

Belanja Langsung

b.2.1

Belanja pegawai

b.2.2

Belanja barang dan


jasa

b.2.3

Belanja modal

Pembiayaan

85,723,827,023.00

Surplus/Defisit Anggaran

20,589,090,839.00

9,605,127,853.00

14,800,000,000.0
0

383,061,653,009.0
0
351,305,027,070.0
0
258,636,618,440.0
0
0.00

348,053,138,798.
00
326,452,687,427.
00
254,916,421,081.
00
0.00

937,768,233,579.
00
365,779,516,346.
00
282,296,543,510.
00
0.00

983,145,574,74
3.00
407,763,250,66
3.00
294,156,681,23
0.00
0.00

1,012,696,436,2
73.00
417,232,297,990
.00
342,312,804,723
.00
0.00

0.00

0.00
15,000,000.00

35,747,811,000.00

13,856,177,600.0
0

4,414,243,742.00

5,493,052,945.00

6,624,262,836.00

48,237,861,650.00

49,172,035,801.0
0

48,815,760,000.0
0

0.00
51,516,754,750
.00
15,877,539,600
.00
5,173,527,083.
00
41,038,748,000
.00

0.00

3,633,253,238.00

0.00
15,644,200,000.0
0
12,398,750,000.0
0

635,239,000.00

3,000,000,000.00

0.00

0.00

21,600,451,371.0
0
254,971,971,081.
00
183,287,851,158.
00
188,583,012,613.
00
105,321,326,052.
00

571,988,717,233.
00
282,296,543,510.
00
171,618,290,085.
00
118,073,883,638.
00
60,839,442,748.0
0
18,186,029,855.0
0

575,382,324,08
0.00
294,156,681,23
0.00
113,102,258,01
3.00
168,123,384,83
7.00
61,421,476,472
.00
25,722,763,690
.00

31,756,625,939.00
258,636,618,440.0
0
128,537,533,061.0
0
212,004,334,681.0
0

-46.389.518.226

5%
7%

0.00
15,116,007,500.
00
16,843,660,000.
00
40,959,825,767.
00
2,000,000,000.0
0
595,464,138,283
.00
342,312,804,723
.00
117,229,749,676
.00
135,921,583,884
.00
55,981,316,701.
00
- 54.694.957.701

Hal 32

-12%
62%
-4%

7%
1%
-6%
-7%

Sumber : LKPJ Kabupaten Jayapura Tahun 2008 -2012.


Keterangan : n = tahun penyusunan buku putih sanitasi

Hal 32

Tabel 2.5.1. Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per penduduk 5 tahun terakhir.
SUBSEKTOR / SKPD
(b)

No
(a)

2008

2009
(d)

2010
(e)

2011
(f)

2012
(g)

A
1

Air Limbah
Dinas PU

757,818,000

Badan Lingkungan Hidup (BLH)

Persampahan

Dinas PU

289,668,000

BLH

450,000,000

410,800
-

251,214,194
-

525,099,000

689,976,000
-

264,773,000
-

2
3

Bappeda

Drainase

Dinas PU

2
D
1
E
F
G
H
I
J

Bappeda
Aspek PHBS

450,000,000

1,561,349,999
-

Dinas Kesehatan
Total Belanja Modal Sanitasi dari
APBD (A s/d D)
Total Belanja Modal Sanitasi dari
APBD murni (bukan
pendamping)

120,000,000

150,000,000

120,000,000

120,000,000

150,560,000

1,545,099,000

1,711,349,999

809,976,000

120,410,800

1,714,033,194

1,545,099,000

1,711,349,999

809,976,000

120,410,800

1,714,033,194

238,953,560,0
00

269,849,588,3
39

202,950,746,6
40

208,147,592,6
22

294,278,227,9
16

0.65%

0.63%

0.40%

0.06%

0.58%

105,124

107,567

109,905

111,943

118,182

14,698

15,910

7,370

1,076

14,503

Total belanja APBD


Proporsi Belanja Modal sanitasi
terhadap Belanja Total
(F:Gx100%)
Jumlah Penduduk
Belanja Modal Sanitasi per
penduduk (E:I)

Sumber : Pokja AMPL Kabupaten Jayapura, 2013

Hal 32

Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Jayapura Tahun 2008- 2012

No
1
1.a
1.b
2

Rata-rata
Pertumbu
han

Tahun

SKPD
2008

2009

2010

2011

2102

PU-CK

1,750,000,000.00

Investasi

1,750,000,000.00

Operasional/Pem
eliharaan (OM)
KLH

2.a

Investasi

2.b

Operasional/Pem
eliharaan (OM)

Kimtaru

3.a

Investasi

3.b

Operasional/Pem
eliharaan (OM)

Dinkes

4.a

Investasi

4.b

Operasional/Pem
eliharaan (OM)

Bappeda

5.a

Investasi

5.b

Operasional/Pem
eliharaan (OM)

Bappermas

Investasi

6
6.a

Hal 32

No
6.b
n
n.1
n.2
8

10
11
12

13

14

Rata-rata
Pertumbu
han

Tahun

SKPD
2008

2009

2010

2011

2102

Operasional/Pem
eliharaan (OM)
SKPD Lainnya
(Sebutkan)

Investasi

Operasional/Pem
eliharaan (OM)
Belanja Sanitasi
(1+2+3+n)
Pendanaan
investasi sanitasi
Total
(1a+2a+3a+
na)
Pendanaan OM
(1b+2b+3b+
nb)

Belanja Langsung
Proporsi Belanja
Sanitasi Belanja
Langsung(8/11)
Proporsi Investasi
Sanitasi Total
Belanja Sanitasi
(9/8)
Proporsi OM
Sanitasi Total
Belanja Sanitasi
(10/8)

0.00

0.00

0.00

0.00

1,750,000,000.00

0.00

0.00

0.00

0.00

1,750,000,000.00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

31,756,625,93
9.00

21,600,451,37
1.00

571,988,717,23
3.00

575,382,324,08
0.00

595,464,138,283.
00

0.00

0.00

0.00

0.00

0.00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

1.00

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

#DIV/0!

0.00

Sumber : Realisasi APBD tahun 2008-2012, diolah Pokja AMPL Kab. Jayapura.

Hal 32

Keterangan : investasi termasuk di dalamnya pembangunan sarana prasarana, pengadaan lahan, pelatihan, koordinasi, advokasi, kampanye dan studi-studi yang terkait dengan sanitasi

Kabupaten Jayapura memiliki investasi terkait dengan Sanitasi di Tahun 2012 yaitu Ganti Rugi tanah lokasi TPA Waibron Distrik Sentani Barat.
Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Jayapura Tahun 2008 - 2012

No

DESKRIPSI

Total Belanja Sanitasi


Kabupaten Jayapura

Jumlah Penduduk

Belanja Sanitasi Perkapita (1 /


2)

Rata-rata
Pertumbu
han

Tahun
2008

2009

2010

2011

2012

975,099,000.0
0

1,561,349,999.
00

689,976,000.00

640.396.000.0
0

266,070,486.0
0

105,124

107,567

109,905

111,943

118,182

3%

9275.70

14515.14

6277.93

5720.73

2251.36

-41%

-36%

Sumber : Dokumen LKPJ Bupati 2008-2012, diolah Pokja AMPL Kabupaten Jayapura 2013.

Selama tahun 2008-2012 belanja modal sektor sanitasi perkapita tiap tahunnya di Kabupaten Jayapura kurang dari angka rata-rata standar yang ditentukan oleh World
Helath Organization (WHO) yakni Rp. 47.000,00 perkapita per tahun. Pada tahun 2008 nilai belanja modal sector sanitasi perkapita pertahun sebesar Rp. 9275,7, tahun
2009 sebesar Rp. 14.515,14, tahun 2010 sebesar Rp. 6.277,93, tahun 2011 sebesar Rp. 5720,73, dan tahun 2012 sebesar Rp. 2251,36,-

Hal 32

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Jayapura Tahun 2008- 2012
No.
1
2

Deskripsi
PDRB harga konstan (struktur
perekonomian) (milyar Rp.)
Pendapatan
Perkapita
Kabupaten
Jayapura
(Rp.juta/kapita)
Pertumbuhan Ekonomi (%)

2007
639.878,71

2008
698.042,24

10.893.369,90

12.425.436,53

14,92

16,72

Tahun
2009
793.496,68

2010
903.283,19

2011
996.071,53

14.643.200,2
8

17.265.128,00

18.917.993,77

20,41

20,09

15,68

Sumber: PDRB Kabupaten Jayapura

2.4 TATA RUANG WILAYAH


Sebagai suatu rencana tata ruang, RTRW Kabupaten Jayapura mempunyai fungsi utama dalam pengaturan dan
pengarahan pemanfaatan ruang bagi berbabagai kegiatan. Dalam hal ini sebagai salah satu aspek
pelaksanaannya RTRW akan terkait dengan upaya pengendalian perkembangan/ pembangunan (development
control) yang dilakukan melalui:

Pengarahan berbagai lokasi kegiatan pembangunan fisik (sarana dan prasarana), baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun oleh swasta/ masyarakat.
Pemberian ijin bagi berbagai kegiatan pembangunan atau pemanfaatan ruang.

Pengendalian perkembangan/ pembangunan dengan dua cara di atas dilakukan terutama sekali dalam
kaitannya dengan rencana kawasan budidaya. Untuk kawasan lindung, ketentuanyang ada relatif ketat
memberikan pembatasan terhadap segala bentuk pemanfaatan ruangyang bersifat budidaya.
Sementara itu ketentuan mengenai rencana pemanfaatan ruang yang bersifat budidaya padadasarnya
memberikan arahan kegiatan pemanfaatan ruang yang dapat dilakukan. Dalam hal ini prosedur (atau sistem dan
mekanisme) perijinan diperlukan untuk mengarahkan pemanfaatan ruang pada kawasan budidaya terutama
pada kawasan terbangun, yang meliputi kawasan terbangun permukiman, kawasan terbangun bukan
permukiman, sertakawasan tertentu. Untuk dapat menjadikan RTRW Kabupaten Jayapura sebagai pedoman
perijinan berbagai kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah, swasta dan masyarakat, maka tentu
saja yang pertama yang harus dipenuhi adalah legalitas dari RTRW. Setelah menjadi suatu peraturan daerah,
barulah RTRW dapat dijadikan pedoman yang mempunyai kekuatan hukum bagi pembeian ijin lokasi kegiatan.
2.4.1 Konsep Pengembangan Wilayah Kabupaten Jayapura
Melihat potensi kondisi eksisting dan pentingnya keterkaitan pengembangan wilayah Kabupaten Jayapura
dengan wilayah sekitarnya serta upaya antisipasi globalisasi dan otonomi daerah, maka untuk mencapai tujuan
umum penataan ruang wilayah kota di atas konsep pengembangan sebagai berikut:
a. Mengarahkan wilayah Kabupaten Jayapura menjadi wilayah pengembangan kegiatan perdagangan & jasa,
kegiatan industri, kegiatan pertanian, pariwisata, pendidikan dan pelestarian lingkungan. Mengembangkan
pusat pelayanan perkotaan dan pusat pelayanan pedesaan yang mampu mendorong kegiatan dalam
rangka Otonomi Khusus Papua dan peran dalam mendukung keterkaitan desa-kota
b. Mengurangi konflik ruang antar kegiatan fungsional dengan selalu memperhatikan kelestarian sumber daya.
c. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan sosial ekonomi alternatif yang berkelanjutan, hemat energi, hemat ruang
dan berpotensi daur ulang.
d. Mengembangkan potensi pusat-pusat strategis sebagai pendukung perkembangan aktivitas kota
e. Mengembangkan pusat pertumbuhan yang dapat memacu perkembangan wilayah sekitarnya. Efek
penyebaran pusat-pusat pertumbuhan membantu memecahkan masalah yang ada di luar pusat
pertumbuhan yang belum berkembang.

Hal 32

f.

Pengembangan industrialisasi pedesaan sebagai usaha pengembangan proses produksi yang berbasis
pada kekuatan pertanian (agro industri).

Konsep diatas dapat digunakan sebagai dasar untuk mendukung upaya penyebaran, perkembangan dan
pertumbuhan sebaran lokasi strategi dan lingkungan terbangun yang merata di Kabupaten Jayapura tanpa
meninggalkan karakteristik wilayah masing-masing sebagai wilayah dengan karakteristik perkotaan maupun
wilayah dengan karakteristik perdesaan, serta wilayah dengan fungsi lindung atau wilayah dengan fungsi
budidaya.
Konsep struktur ruang kota dengan memanfaatkan jalur arteri primer sebagai jalur utama. Untuk
mengembangkan ke wilayah-wilayah Kabupaten Jayapura yang belum berkembang maka perlu pengembangan
jaringan jalan yang menjangkau wilayah tersebut. Bentuk jaringan yang dikembangkan berbentuk radial
konsentrik dengan tujuan supaya ada penyebaran yang seimbang ke semua wilayah (sesuai dengan daya
dukung alam dan lingkungan). Untuk memberikan jalur alternatif regional dan mengurangi kemacetan dan
kesemrawutan di pusat kota maka dibuat jalur alternatif. Jalur alternatif ini juga sebagai batas pengembangan
kota ke arah kawasan fungsi budidaya terbatas atau penyangga. Jalan kolektor primer sebagai penghubung
Kabupaten Jayapura dengan kota-kota yang berdekatan. Jalan kolektor untuk menghubungkan arteri primer
dengan kolektor primer maupun dengan arteri sekunder. Jalan ini juga difungsikan untuk mencapai pusat-pusat
sekunder.
Sebagai daerah Kota yang juga berfungsi penjaga keseimbangan ekologis wilayah di sekitarnya, konsep
pemanfaatan ruang di Kabupaten Jayapura harus dilakukan dengan mempertimbangkan kelayakan
pengembangan fungsi lahan dan penetapan intensitas/ kepadatan bangunan. Beberapa konsep yang diajukan
untuk pemanfaatan lahan di Kabupaten Jayapura adalah :
a. Kawasan sepanjang jalan jalan arteri primer diharapkan sebagai kawasan yang memiliki kegiatan perkotaan
dengan skala pelayanan regional dan Kota. Fungsi yang dapat dikembangkan pada kawasan ini adalah:
perdagangan dan jasa, transportasi, industri, perkantoran dan pendidikan. Tipikal pemanfaatan lahan
dikawasan ini adalah: memiliki kepadatan tinggi dan bisa berorientasi pada bangunan-bangunan vertikal.
b. Kawasan-kawasan antara pusat kota dan kawasan terluar dimanfaatkan untuk pengembangan permukiman
dan kegiatan/fasilitas yang memiliki skala pelayanan sub kota (BWK) dan lokal. Tipikal pemanfaatan lahan
dikawasan ini adalah: memiliki kepadatan sedang dan bisa berorientasi pada bangunan-bangunan
horisontal yang dilengkapi dengan vegetasi-vegetasi pendukung estetis dan kehijauan kawasan.
c. Kawasan terluar, yang sebagian masih berupa kawasan perdesaan dimanfaatkan untuk engembangan
pertanian modern dengan nuansa agropolitan. Tipikal pemanfaatan lahan dikawasan ini adalah: memiliki
kepadatan rendah dan mengandalkan produktivitas lahan sebagai penopang ekonomi masyarakat.

Hal 32

Peta 2.3. Rencana Pusat Layanan Kabupaten Jayapura

Sumber : RTRW Kabupaten Jayapura 2008

Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten Jayapura


Peta 2.3
Rencana Pola Ruang Kabupaten Jayapura

Sumber : RTRW Kabupaten Jayapura 2008

Hal 32

2.4 SOSIAL DAN BUDAYA


Struktur penduduk menurut agama berdasarkan data dari Profil Kabupaten Jayapura 2012 menunjukkan bahwa
mayoritas penduduk Kabupaten Jayapura adalah pemeluk agama Kristen Protestan, yaitu berjumlah 120.170
orang. Pemeluk agama Islam menempati urutan kedua terbanyak yaitu 96.460 orang. Selanjutnya pada tempat
ketiga, pemeluk agama Katolik dengan jumlah 45.561 orang. Di tempat keempat, pemeluk agama Budha
dengan jumlah 1.863 orang, pemeluk agama Hindu menempati urutan terakhir dengan jumlah 1.586 orang.
Total Sarana ibadah yang ada di Kabupaten Jayapura terdiri dari 270 bangunan gereja Protestan, 146
bangunan masjid, 44 bangunan mushola, 13 bangunan gereja Katolik, 45 bangunan kopel, 3 bangunan wihara
dan 1 pura.
Berdasarkan data tahun 2012 pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Jayapura, pencari kerja yang belum
berpengalaman yang mendaftarkan diri di disnaker Kabupaten Jayapura berjumlah 7.408 orang, tidak tamat SD
526 orang, tamat SD 434 orang, tamat SMP 952 orang, tamat STLA 2.834 orang, tamat Sarjana Muda 1.763
orang, tamat Sarjana (S1) 874 orang dan tamat Pasca Sarjana 25 orang. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah
penduduk yang berada di garis kemiskinan.
Tabel 2.9.Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Jayapura
JUMLAH SARANA PENDIDIKAN
UMUM
SD
SLTP
SMA
SMK
MI
1
Sentani
13
4
1
13
2
Ebungfauw
2
2
3
Sentani Timur
3
3
1
5
4
Sentani Barat
2
2
1
4
5
Waibu
2
1
7
6
Demta
3
3
1
2
7
Yokari
1
4
8
Depapre
3
2
1
5
9
Ravenirara
2
2
10
Kemtuk
3
2
2
11
Kemtuk Gresi
5
1
1
12
Gresi Selatan
2
13
Nimboran
2
1
1
3
14
Namblong
3
1
1
15
Nimbokrang
5
3
1
5
16
Unurum Guay
4
2
1
17
Kaureh
2
2
5
18
Yapsi
7
3
1
1
1
19
Airu
2
1
JUMLAH
63
31
6
4
66
Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura, 2012
No.

DISTRIK

AGAMA
MTs
9
1
2
1
11

Tabel 2.10. Jumlah Penduduk Miskin Per Distrik di Kabupaten Jayapura

No.
1
2
3
4
5

NAMA DISTRIK
Sentani
Ebungfauw
Sentani Timur
Sentani Barat
Waibu

JUMLAH KELUARGA MISKIN (KK)


1,368
622
782
465
1,055
Hal 32

MA
7
1
1
1
1
12

6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Demta
Yokari
Depapre
Ravenirara
Kemtuk
Kemtuk Gresi
Gresi Selatan
Nimboran
Namblong
Nimbokrang
Unurum Guay
Kaureh
Yapsi
Airu
JUMLAH
Sumber: Dinas Kependudukan, Capil Kab. Jayapura Tahun 2011

579
497
518
315
704
591
283
560
488
1,080
452
756
818
243
12,176

Tabel 2.11. Jumlah Rumah Per Distrik Tahun 2012


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

NAMA DISTRIK
Sentani
Ebungfauw
Sentani Timur
Sentani Barat
Waibu
Demta
Yokari
Depapre
Ravenirara
Kemtuk
Kemtuk Gresi
Gresi Selatan
Nimboran
Namblong
Nimbokrang
Unurum Guay
Kaureh
Yapsi
Airu
JUMLAH

JUMLAH RUMAH
10.429
484
1.636
878
1.509
608
415
766
247
842
757
169
749
735
1.688
499
1.558
1.579
207
25.755

Sumber: BPS Kabupaten Jayapura, 2012

Hal 32

2.5 KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH


Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura
No
: 14 Tahun 2008
Tanggal : 27 Oktober 2008

Gambar 2.1
Bagan Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Jayapura
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jayapura

Hal 32

Anda mungkin juga menyukai