Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR KEKAR

TUGAS MAKALAH GEOLOGI REKAYASA

Di susun Oleh:

AHMAD IRFANGI (1642100024)

UNIVERSITAS WIDYA DHARMA

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas geologi rekayasa ini.

Makalah ini di susun sebagai tugas mata kuliah Geologi Rekayasa pada jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widya Dharma.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Hari Dwi Wahyudi,
M.Eng selaku dosen mata kuliah Geologi Rekayasa.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dan perbaikan dimasa yang akan datang.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Klaten,22 Mei 2017 Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB
I. PENDAHULUAN................................................................................. I-1
1.1. Latar Belakang ................................................................................ I-1
1.2. Tujuan Penulisan ............................................................................. I-2
1.3. Rumusan Masalah ........................................................................... I-2
II. PEMBAHASAN................................................................................... II-1
2.1. Pengertian Strutur Kekar........................................................... II-1
2.2.Klasifikasi Struktur Kekar..................................................... II-2
III. PENUTUP........................................................................................... III-1
3.1. Kesimpulan................................................................................... III-1
3.2. Saran............................................................................................. III-1

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Stuktur Kekar adalah Struktur Rekahan dalam Blok batuan dimana tidak ada atau
sedikit sekali mengalami pergeseran (hanya retak saja), umumnya terisi oleh sedimen setelah
beberapa lama terjadinya rekahan tersebut. Rekahan atau Struktur kekar dapat terjadi pada
batuan beku dan batuan sedimen. Pada batuan beku, kekar terjadi karena pembekuan magma
dengan sangat cepat (secara mendadak). Kekar merupakan salah satu struktur yang paling
umum dijumpai pada batuan. Kekar atau joint adalah rekahan-rekahan pada batuan yang
berbentuk lurus, planar dan tidak terjadi pergeseran.Joint set adalah kumpulan kekar pada
satu tempat atau pada suatu batuan yang memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan
joint set lainnya. Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam
pola-pola yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus vektor tegasan
(stress). Terkadang beberapa kekar saling berpotongan, membagi sebuah batuan besar
menjadi balok-balok yang saling terpisah. Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang
bertekanan rendah.
Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur migrasi minyak
bumi atau air tanah. Apabila kekar dilewati larutan hidrotermal, maka mineral dapat
mengendap di sana, membentuk urat mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting
dilakukan sebelum membuat desain waduk.
Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar
bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya
bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang
dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang
perpotongannya membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.

I-1
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan adalah
a. Mengetahui tentang Struktur Kekar
b. Untuk mengetahui Klasifikasi Struktur Kekar

1.3. Rumusan Masalah


a. Apa saja jenis-jenis Struktur Kekar

I-2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Struktur Kekar


Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami
pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala tektonik maupun non
tektonik (Ragan, 1973).
Kekar merupakan salah satu struktur yang paling umum dijumpai pada batuan. Kekar
atau joint adalah rekahan-rekahan pada batuan yang berbentuk lurus, planar dan tidak terjadi
pergeseran.Joint set adalah kumpulan kekar pada satu tempat atau pada suatu batuan yang
memiliki ciri khas yang dapat dibedakan dengan joint set lainnya.
Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja
pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran. Secara umum dicirikan oleh:
a). Pemotongan bidang perlapisan batuan;
b). Biasanya terisi mineral lain (mineralisasi) seperti kalsit, kuarsa dsb;
c). Kenampakan breksiasi. Struktur kekar dapat dikelompokkan berdasarkan
sifat dan karakter retakan/rekahan serta arah gaya yang bekerja pada
batuan tersebut.

Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam pola-pola
yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus vektor tegasan (stress).
Terkadang beberapa kekar saling berpotongan, membagi sebuah batuan besar menjadi
balok-balok yang saling terpisah. Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan
rendah.
Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur migrasi minyak
bumi atau air tanah. Apabila kekar dilewati larutan hidrotermal, maka mineral dapat
mengendap di sana, membentuk urat mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting
dilakukan sebelum membuat desain waduk.
Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar
bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya
bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang
dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang
perpotongannya membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.
Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak yang
luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya pada batuan yang getas.
Kebanyakan kekar merupakan hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan
(tension) berkaitan dengan sesar atau lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh
pelepasan beban atau pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh
tegasan yang terjadi ketika lava mendingin dan mengkerut.Kekar juga mempunyai nilai
ekonomis. Dapat memperbesar permeabilitas yang penting bagi migrasi dan menampung air
tanah dan minyak bumi.
Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber daya
alam. Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga, timbal, seng,
merkuri,perak,emas dan tungsten.
Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir sepanjang
kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding kekar, membentuk urat-
urat mineral (mineral veins).
Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang bervariasi dari
beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (kekar mayor). Sedangkan yang
berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya
proses tektonik, proses perlapukan dan perubahan temperature yang signifikan.Kekar
merupakan jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini
memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. Tetapi tidak mengalami
perubahan posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat
dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang
menyertainya.

II-1
2.2. Klasifikasi Struktur Kekar
Klasifikasi kekar atau joint terdiri dari beberapa klasifikasi yaitu :
1. Berdasrkan Cara Terbentuknya:
Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)

GAMBAR 2.1
SRINKAGE JOINT

Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul
akibat pendinginan (kalau pada batuan beku terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom)
atau akibat pengeringan (seperti pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk
polygonal yang memanjang.

Kekar Lembar (Sheet Joint)


GAMBAR 2.2
SHEET JOINT
Yaitu sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah. Kekar
seperti ini terjadi terutama pada batuan beku. Sheet joint terbentuk akibat penghilangan
beban batuan yang tererosi.
Penghilangan beban pada sheet joint terjadi akibat :
1. Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2. Proses erosi yang dipecepat pada bagian atas batuan beku
3. Adanya peristiwa intrusi konkordan (sill) dangkal
2. Berdasarkan Bentuknya
Kekar Sistematik: yaitu keakar dalam bentuk berpasangan arahnya sejajar satu
dengan yang lainnya .

GAMBAR 2.3
SISTEMATIK JOINT
GAMBAR 2.4
NON SISTEMATIK JOINT

Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat
saling bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar
lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan
3. Kekar Berdasarkan Ganesanya
Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga
terdapat pada batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus
pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau aliran tersebut akan berdiri
vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan horizontal, dengan mengukur sumbu
kekar kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang pendinginan dan struktur
batuan beku.
GAMBAR 2.5
KEKAR KOLOM

GAMBAR 2.5
KEKAR KOLOM

Kekar Gerus
GAMBAR 2.7
KEKAR GERUS
Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang
cenderung mengelincirkan bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
Ciri-ciri di lapangan :
1) Biasanya bidangnya licin.
2) Memotong seluruh batuan.
3) Memotong komponen batuan.
4) Biasanya ada gores garis.
5) Adanya joint set berpola belah ketupat.

Kekar Lembar
Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini
akibat penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini
terjadi akibat:
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal
Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)
GAMBAR 2.8
KEKAR TARIK
Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah
tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal
ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara
menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling
menjauhi.
Ciri-ciri dilapangan :
1)Bidang kekar tidak rata.
2)Selalu terbuka.
3)Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola
kotak-kotak.
4)Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut
vein.

Kekar tarikan dapat dibedakan atas:


1) Tension Fracture, yaitu kekar tarik yang bidang rekahannya searah
dengan tegasan.
2) Release Fracture, yaitu kekar tarik yang terbentuk akibat hilangnya
atau pengurangan tekanan, orientasinya tegak lurus terhadap gaya
utama.
Struktur ini biasanya disebut STYLOLITE.

GAMBAR 2.9
EXTENSION JOINT
Kekar Hybrid
Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar
tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.

4. Berdasarkan Genesa & Keaktifan Gaya yang membentuknya


Kekar Orde Pertama
Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari gaya pembentuk
kekar .Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan ukurannya relative
besar .
Kekar Orde Kedua
Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan kembali atau pengaruh
gaya balik atau lanjutan untuk mencapai kesetimbangan massa batuan .
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari hasil uraian dari bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kekar adalah suatu fracture (retakan pada batuan) yang relatif tidak mengalami
pergeseran pada bidang rekahnya, yang disebabkan oleh gejala tektonik maupun
non tektonik.
2. Klasifikasi struktur kekar berdasarkan cara terbentuknya yaitu Kekar pengkerutan
dan kekar lembar.
3. Berdasarkan bentuknya struktur kekar di bagi menjadi 2 yaitu Kekar Sistematik
Dan Kekar Non Sistematik
4. Berdasarkan Genesanya Kekar di bagi menjadi 5 yaitu Kekar kolom,Kekar Gerus,
Kekar Lembar, Kekar Tarik, Kekar Hybrid
5. Berdasarkan Genesa & Keaktifan Gaya yang membentuknya kekar di bagi
menjadi 2 yaitu Kekar orde pertama adalah kekar yang dihasilkan langsung dari
gaya pembentuk kekar .Umumnya mempunyai bentuk dan pola yang teratur dan
ukurannya relative besar .Kekar orde kedua adalah kekar sebagai hasil pengaturan
kembali atau pengaruh gaya balik atau lanjutan untuk mencapai kesetimbangan
massa batuan.
3.2. Saran
Dalam mempelajari struktur geologi yang ada, kita harus mempelajari juga hubungan
antara struktur geologi lainnya yang saling berasosiasi.
3.3. Daftar Pustaka
Bowles, P. 1991. Sifat-sifat Fisis dan Geoteknis Tanah. Jakarta: Erlangga.
Verhoef, P.N.W. 1989. Geologi untuk Teknik Sipil. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai