Di susun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas geologi rekayasa ini.
Makalah ini di susun sebagai tugas mata kuliah Geologi Rekayasa pada jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Widya Dharma.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Hari Dwi Wahyudi,
M.Eng selaku dosen mata kuliah Geologi Rekayasa.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dan perbaikan dimasa yang akan datang.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
1.2. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan adalah
a. Mengetahui tentang Struktur Kekar
b. Untuk mengetahui Klasifikasi Struktur Kekar
I-2
BAB 2
PEMBAHASAN
Perbedaan kekar dengan struktur retakan biasa adalah, kekar terjadi dalam pola-pola
yang teratur. Biasanya berupa garis lurus yang arahnya tegak lurus vektor tegasan (stress).
Terkadang beberapa kekar saling berpotongan, membagi sebuah batuan besar menjadi
balok-balok yang saling terpisah. Kekar terjadi pada lingkungan geologi yang bertekanan
rendah.
Kekar memegang peranan penting di geofisika, misalnya sebagai jalur migrasi minyak
bumi atau air tanah. Apabila kekar dilewati larutan hidrotermal, maka mineral dapat
mengendap di sana, membentuk urat mineral. Selain itu, pemetaan kekar sangat penting
dilakukan sebelum membuat desain waduk.
Kekar umumnya terdapat sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar
bidangnya. Kekar membagi-bagi batuan yang tersingkap menjadi blok-blok yang besarnya
bergantung pada kerapatan kekarnya. Dan merupakan bentuk rekahan paling sederhana yang
dijumpai pada hampir semua batuan. Biasanya terdapat sebagai dua set rekahan, yang
perpotongannya membentuk sudut berkisar antara 45 sampai 90 derajat.
Kekar mungkin berhubungan dengan sesar besar atau oleh pengangkatan kerak yang
luas, dapat tersebar sampai ribuan meter persegi luasnya. Umumnya pada batuan yang getas.
Kebanyakan kekar merupakan hasil pembubungan kerak atau dari kompresi atau tarikan
(tension) berkaitan dengan sesar atau lipatan. Ada kekar tensional yang diakibatkan oleh
pelepasan beban atau pemuaian batuan. Kekar kolom pada batuan volkanik terbentuk oleh
tegasan yang terjadi ketika lava mendingin dan mengkerut.Kekar juga mempunyai nilai
ekonomis. Dapat memperbesar permeabilitas yang penting bagi migrasi dan menampung air
tanah dan minyak bumi.
Analisa kekar sangat diperlukan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber daya
alam. Rekahan-rekahan mengontrol endapan mineral, tembaga, timbal, seng,
merkuri,perak,emas dan tungsten.
Larutan hidrotermal yang berasosiasi dengan intrusi batuan beku mengalir sepanjang
kekar-kekar dan mengendapkan mineral-mineral sepanjang dinding kekar, membentuk urat-
urat mineral (mineral veins).
Kekar dapat terjadi pada semua jenis batuan, dengan ukuran yang bervariasi dari
beberapa millimeter (kekar mikro) hingga ratusan kilometer (kekar mayor). Sedangkan yang
berukuran beberapa meter disebut dengan kekar minor.Kekar dapat terjadi akibat adanya
proses tektonik, proses perlapukan dan perubahan temperature yang signifikan.Kekar
merupakan jenis struktur batuan yang berbentuk bidang pecah. Sifat dari bidang ini
memisahkan batuan menjadi bagian-bagian yang terpisah. Tetapi tidak mengalami
perubahan posisinya. Sehingga menjadi jalan atau rongga atau kesarangan batuan yang dapat
dilalui cairan dari luar beserta materi lain seperti air, gas dan unsur-unsur lain yang
menyertainya.
II-1
2.2. Klasifikasi Struktur Kekar
Klasifikasi kekar atau joint terdiri dari beberapa klasifikasi yaitu :
1. Berdasrkan Cara Terbentuknya:
Srinkage Joint (Kekar Pengkerutan)
GAMBAR 2.1
SRINKAGE JOINT
Srinkage Joint adalah kekar yang disebabkan karena gaya pengerutan yang timbul
akibat pendinginan (kalau pada batuan beku terlihat dalam bentuk kekar tiang/kolom)
atau akibat pengeringan (seperti pada batuan sedimen). Kekar ini biasanya berbentuk
polygonal yang memanjang.
GAMBAR 2.3
SISTEMATIK JOINT
GAMBAR 2.4
NON SISTEMATIK JOINT
Kekar Non Sistematik: yaitu kekar yang tidak teratur biasanya melengkung dapat
saling bertemu atau bersilangan di antara kekar lainnya atau tidak memotong kekar
lainnya dan berakhir pada bidang perlapisan
3. Kekar Berdasarkan Ganesanya
Kekar Kolom
Kekar Kolom umumnya terdapat pada batuan basalt, tetapi kadang juga
terdapat pada batuan beku jenis lainnya. Kolom-kolom ini berkembang tegak lurus
pada permukaan pendinginan, sehingga pada sill atau aliran tersebut akan berdiri
vertikal sedangkan pada dike kurang lebih akan horizontal, dengan mengukur sumbu
kekar kolom kita dapat merekonstruksi bentuk dari bidang pendinginan dan struktur
batuan beku.
GAMBAR 2.5
KEKAR KOLOM
GAMBAR 2.5
KEKAR KOLOM
Kekar Gerus
GAMBAR 2.7
KEKAR GERUS
Kekar Gerus (Shear Joint), yaitu kekar yang terjadi akibat stress yang
cenderung mengelincirkan bidang satu sama lainnya yang berdekatan.
Ciri-ciri di lapangan :
1) Biasanya bidangnya licin.
2) Memotong seluruh batuan.
3) Memotong komponen batuan.
4) Biasanya ada gores garis.
5) Adanya joint set berpola belah ketupat.
Kekar Lembar
Kekar lembar (sheet joint ) adalah sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar
dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini
akibat penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban pada kekar ini
terjadi akibat:
1.Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.Tiba-tiba diatasnya terjadi erosi yang dipercepat
3.Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal
Kekar Tarik (Esktension Joint dan Release Joint)
GAMBAR 2.8
KEKAR TARIK
Kekar Tarikan (Tensional Joint), yaitu kekar yang terbentuk dengan arah
tegak lurus dari gaya yang cenderung untuk memindahkan batuan (gaya tension). Hal
ini terjadi akibat dari stress yang cenderung untuk membelah dengan cara
menekannya pada arah yang berlawanan, dan akhirnya kedua dindingnya akan saling
menjauhi.
Ciri-ciri dilapangan :
1)Bidang kekar tidak rata.
2)Selalu terbuka.
3)Polanya sering tidak teratur, kalaupun teratur biasanya akan berpola
kotak-kotak.
4)Karena terbuka, maka dapat terisi mineral yangkemudian disebut
vein.
GAMBAR 2.9
EXTENSION JOINT
Kekar Hybrid
Kekar Hibrid (Hybrid Joint) merupakan campuran dari kekar gerus dan kekar
tarikan dan pada umumnya rekahannya terisi oleh mineral sekunder.