Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS POLA ALIRAN SUNGAI DAERAH TASIKMALAYA

Laporan

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Teknik yang diampu oleh :

Muahammad Riza S.T M.T

Disusun oleh:

SINDY ASTIKA (1900614)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2019
Pola Aliran Sungai

Pola pengaliran merupakan bagian penting dari tahapan geomorfologi yang berhubungan
erat dengan topografi dan sistem hidrologi daerah penelitian yang hubungannya dengan curah
hujan dan merupakan sifat-sifat yang paling penting untuk klasifikasi bentang alam. Pola
pengaliran (drainage basin) merupakan suatu pola dalam kesatuan ruang yang merupakan hasil
penggabungan dari beberapa individu sungai yang saling berhubungan dan membentuk suatu
pola dalam kesatuan ruang (Thornbury, 1969). Pembagian jenis pola pengaliran didasarkan data
alur sungai dan lembah peta topografi maupun citra DEM SRTM maupun pengamatan lapangan.
Pola pengaliran di daerah penelitian berdasarkan jenis-jenis pola aliran sungai menurut
(Howard,1967) dapat dibagi menjadi 3 jenis pola pengaliran (Gambar 4.11) yaitu pola denditrik,
rectangular dan sub-paralel.

Gambar Pola Aliran Sungai Tasikmalaya

1. Pola Pengaliran Dendritik

Pola dendritik yaitu pola aliran menyerupai percabangan pohon, percabangan tidak teratur
dengan arah dan sudut yang beragam. Berkembang di batuan yang homogen dan kontrol struktur
tidak dominan, kontrol pembentukannya adalah pada batuan dengan resistensi yang seragam. Luas
pola pengaliran ini meliputi + 47,22 %
dari daerah penelitian. Pola pengaliran dendritik meliputi sungai-sungai utama yakni sepanjang
Sungai Cilongan. Pola pengaliran dendritik berkembang di satuan geomorfologi dataran aliran
piroklastika Lumbung dan Satuan geomorfologi dataran karst.

2. Pola Pengaliran Rectangular

Pola Pengaliran rectangular yaitu pola aliran yang memberikan kenampakan baik individu
maupun bergabungnya dengan sungai utama/induk yang membentuk sudut tegak lurus. Pola ini
berkembang pada daerah yang dipengaruhi oleh struktur geologi yang sistematik. Luas pola
pengaliran ini meliputi + 2,78 % dari daerah
penelitian. Sungai-sungai yang termasuk ke pola pengaliran ini adalah hilir Sungai Cilongan.
Pola pengaliran ini berkembang di satuan geomorfologi punggungan aliran lava Jajaway, Satuan
geomorfologi punggungan aliran lava Pangradinan punggungan aliran lava Muncang.

3. Pola Pengaliran Sub-Paralel

Pola Pengaliran sub paralel yaitu pola aliran ubahan dari pola aliran paralel yang
berkembang pada morfologi dengan kemiringan menengah. Luas pola pengaliran ini meliputi
+ 50 % dari daerah penelitian. Pola pengaliran ini berkembang di satuan geomorfologi
pegunungan aliran piroklastik Lumbung, satuan geomorfologi bukit intrusi Beunying dan
satuan geomorfologi bukit intrusi Bitung.

Anda mungkin juga menyukai