Anda di halaman 1dari 4

TUGAS REKAYASA GEMPA

Studi Kegempaan Area Selat Sunda Dan Sekitarnya Berdasarkan


Hasil Relokasi Hiposenter Menggunakan Metoda Double-Difference

DISUSUN OLEH :
RUSDIN IRVAN NOVIYANTO
1321062

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL S-1


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2016

REVIEW JURNAL
PENDAHULUAN
JUDUL
Studi Kegempaan Area Selat Sunda Dan Sekitarnya Berdasarkan Hasil Relokasi
Hiposenter Menggunakan Metoda Double-Difference
IDENTITAS PENULIS
Mohamad Ramdhan1,2, Andri Dian Nugraha3*
1. Pusat Gempa dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
2. Program Studi Magister Teknik Geofisika, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan, Institut Teknologi Bandung
3. Kelompok Keahlian Geofisika Global, Fakultas Teknik Pertambangan dan
Perminyakan, Institut Teknologi Bandung
TUJUAN PENULISAN
Kondisi tektonik yang kompleks di area Selat Sunda dan sekitarnya ditunjukkan
dengan tingginya frekuensi gempabumi pada area tersebut, dengan menggunakan
metoda double-difference (Waldhauser dan Ellsworth, 2000) dengan tujuan
mendapatkan posisi hiposenter yang lebih presisi. Distribusi hiposenter yang presisi
akan memberikan informasi spasial pada suatu area gempa yang dapat dianalisis lebih
lanjut untuk menggambarkan kondisi tektonik area tersebut baik dari aspek geologi
maupun seismologi.

METODOLOGI PENELITIAN
Studi ini menggunakan data katalog gempa BMKG-SeisComP3 pada koordinat 7,2
LS0 -5,250 LS dan 1020 -1070 BT dari Januari 2009Juni 2011. Dengan metoda yang
digunakan adalah metoda Double-Difference yang dituliskan dalam persamaan :

Posisi
sejumlah
stasiun

Area
Penelitian

Model
Kecepatan

PEMBAHASAN DAN HASIL


Validasi digunakan untuk menguji hasil relokasi hiposenter. Dengan melakukan
validasi dapat diketahui apakah hasil yang diperoleh sudah benar atau tidak. Validasi
dilakukan dengan cara membandingkan frekuensi residual time sebelum dan sesudah
relokasi hiposenter. Residual time mendekati nol menunjukkan antara model bumi dan
kenyataan tidak terlalu jauh berbeda.

Residual
Time

Residual
Time

KESIMPULAN
Hasil relokasi hiposenter menunjukkan posisi hiposenter yang lebih akurat dan dapat
menggambarkan kondisi seismotektonik di Selat Sunda. Gempa-gempa akibat
aktivitas Sesar Sumatera, daerah zona subduksi dan di bawah kompleks vulkanik yang
mempengaruhi proses tektonik di Selat Sunda dapat terpetakan dengan jelas.

Anda mungkin juga menyukai