Anda di halaman 1dari 34

PEMERIKSAAN BESAR

DALAM RANGKA IZIN


OPERASI BENDUNGAN
PENJALIN

SIDANG TEKNIS
BENDUNGAN TEMPURAN
KAB.BLORA

HIDROLOGI
OUTLINE

ANALISA DEBIT BANJIR

KECUKUPAN KAPASITAS PELIMPAH

ANALISA HIDROLOGI POW DAN RTOW

SEDIMENTASI

KUALITAS AIR
LOKASI PEKERJAAN
DATA TEKNIS
DATA TEKNIS
KETERSEDIAAN DATA
No Nama Stasiun Koordinat Interval Data Panjang Data
SPH Sendang Mulyo
SPH Sulang Stasiun Curah Hujan
2006-2010, 2012-
1 Greneng 15 tahun
6o 50' 59“ LS 111o 13' 03“ BT 2021
1 2 2 Tempuran
1991-2001, 2005,
2007-2021
27 tahun
6o 54' 35“ LS 111o 27' 52“ BT
1991,1993, 1995-
3 Sulang 19 tahun
6o 48' 26“ LS 111o 22' 49“ BT 2000, 2008-2018
1991-2000, 2002-
4 Sendang Mulyo 25 tahun
SPH Tempuran 6 48' 14“ LS
o
111 27' 12“ BT
o 2005, 2008-2018
SPH Greneng
Stasiun Klimatologi

3 4 1 Tempuran 6o 54' 35“ LS 111o 27' 52“ BT 2018 - 2021 4 tahun

Langkah penyaringan data hujan berdasarkan :


1. Uji Statistik masing-masing data hujan Ground Station
2. Berdasarkan nilai Korelasi antara data hujan GS dengan nilai yang
dijiinkan yaitu korelasi >0,6
3. Berdasarkan curah hujan rencana data hujan GS menggunakan rasio
R100/R2
Data Hujan Satelit GPM (Global Precipitation Measurement) :
a. Data hujan satelit yang bersifal global dan open source dengan grid 0.10° x 0.10°
b. Data hujan satelit interval 0.5 jam (Juni 2000 – Desember 2021)

199. 200. 201. 201.


No Nama Pos Hujan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 SPH Greneng 10 8 5 10 12 12 12 12 12 9 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
2 SPH Tempuran 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 5 4 5 12 3 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
3 SPH Sulang 12 11 12 4 12 12 12 12 12 12 1 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
4 SPH Sendangmulyo 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 4 11 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12
KETERSEDIAAN DATA
Data Hujan Harian (mm)
KETERSEDIAAN DATA
HHMT Ground Station (mm)
KETERSEDIAAN DATA
Luas Volume
Elevasi
Lengkung Kapasitas Waduk Tempuran Nomor Genangan Tampungan
(m)
(Ha) (m3)
1 112,00 - -
2 112,50 0,01 14,88
3 113,00 0,02 87,81
4 113,50 2,56 4.784,77
5 114,00 4,12 21.353,86
6 114,50 9,70 54.944,50
7 115,00 12,43 110.126,32
8 115,50 14,57 177.540,55
9 116,00 17,72 258.139,78
10 116,50 20,40 353.374,91
11 117,00 22,89 461.538,55
12 117,50 25,62 582.748,96
13 118,00 28,00 716.768,84
14 118,50 30,85 863.834,70
15 119,00 33,18 1.023.864,14
16 119,50 36,09 1.196.983,54
17 120,00 39,55 1.386.012,18
18 120,50 41,67 1.589.046,68
19 121,00 44,83 1.805.250,38
20 121,50 47,31 2.035.565,99
21 122,00 50,69 2.280.516,12
ANALISA DATA
No SPH Tempuran SPH Greneng SPH Sulang SPH Sendang Mulyo
1 95 75 150 90
2 103 82 72 80
3 93 59 56 59
4 79 78 100 86
5 76 62 135 92
6 103 83 98 147
Penyaringan Berdasarkan Uji Statistik
7 125 80 68 63
Data HHMT dengan Uji Outlier, 8 82 87 91 59
Ketidak adaan Trend, Stasioner, 9 108 80 98 100
Persistensi dan Homogenitas 10 115 74 97 187
11 67 105 106 94
12 87 127 100 104
13 87 105 78 106
14 100 90 82 85
15 77 75 123
16 68 100 54
17 90 88 123
18 93 105 80
19 91 118 93
20 85 92 104
21 91 120 91
22 95 130 80
23 102 104
24 74   93
25 73   71
26 80      
Jumlah Data 26,00 14,00 22,00 25,00
Rata-rata 153,15 128,89 129,85 117,60
Stadev 26,56 16,03 30,81 34,71
Outlir Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Trend Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Stationer Stabil Stabil Stabil Stabil
Persistensi Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada
Homogenitas Homogen Homogen Homogen Tidak Homogen
ANALISA DATA

Penyaringan Stasiun Hujan Berdasarkan Koefisien Korelasi


CORRELASI SPH Greneng SPH Tempuran SPH Sulang SPH Sendang Mulyo GRID 1 GRID 2 GRID
SPH Greneng 1,00
SPH Tempuran 0,73 1,00
SPH Sulang 0,78 0,80 1,00
SPH Sendang Mulyo 0,70 0,74 0,87 1,00
GRID 1 0,68 0,80 0,81 0,77 1,00
GRID 2 0,69 0,81 0,81 0,77 0,99 1,00
GRID 3 0,69 0,81 0,81 0,77 0,99 0,99 1,00
GRID 4 0,69 0,82 0,80 0,77 0,99 0,99 0,99
ANALISA HUJAN RANCANGAN
A. Sesuai dengan Petunjuk Teknis Perhitungan Debit Banjir
Pada Bendungan, Satker Balai Bendungan 2017, untuk
analisa curah hujan rancangan menggunakan Distribusi GEV
(Generilezed Extreme Value).
B. Distribusi probabilitas GEV ini telah banyak digunakan di
berbagai Negara baik di benua Asia, Eropa, Amerika
maupun Australia dan diakui sebagai distribusi probabilitas
yang paling akurat dalam memprediksi nilai ekstrem. Untuk
memudahkan perhitungan nilai ekstrem berdasarkan
distribusi GEV, direkomendasikan digunakan perangkat
lunak yaitu Hydronomon

Kala Ulang SPH Tempuran SPH Greneng SPH Sulang SPH Sendangmulyo
2 86,214 79,774 92,216 87,759
5 99,324 95,026 112,927 112,110
10 109,314 106,648 128,710 130,667
20 120,014 119,096 145,614 150,541
25 123,656 123,334 151,368 157,307
50 135,694 137,339 170,387 179,668
100 148,968 152,782 191,358 204,324
500 185,521 195,309 249,106 272,221
1000 204,167 217,002 278,564 306,857
R100/R2 1,728 1,915 2,075 2,328
ANALISA HUJAN RANCANGAN

Peta Isohit PMP Jawa Lembar 3


Perhitungan Hujan PMP Metode Hersfield

No Urut HHMT Peta Isohit PMP Jawa Lembar 3


Data (mm)
1 95
2 103 Luas DAS
3 93 n 26,00 Waduk Tempuran
4 79 Xn 89,96
5 76 Xn-m 89,96
6 103 (Xn-m)/Xn 1,00
7 125 Sx 14,25
8 82 Sx-m 14,25
9 108 (Sx-m)/Sx 1,00
10 115 Faktor Koreksi
11 67 Xn (grafik) 104,54
12 87 Sn (grafik) 118,00
13 87 Faktor Panjang Data
14 100 Xn (grafik) 101,00
15 77 Sn (grafik) 104,90
16 68 Xn terkoreksi 94,99
17 90 Sn terkoreksi 17,64
18 93 Km 15,64
19 91 Hujan Terpusat (mm) 370,90
20 85 Faktor korelasi 24 jam 1,13
21 91 Faktor lama hujan 100,60
22 95 1,13
23 102 Hujan PMP Hersfield (mm) 421,63 Perhitungan curah hujan maksimum boleh jadi atau Probable
24 74 Maximum Precipitation/PMP, menggunakan metode sesuai SNI 7746:2012 tentang Tata
25 73
cara penghitungan hujan maksimum boleh jadi dengan Metode Hersfield.
26 80
Dari Isohit PMP Lembar Jawa, DTA Waduk Greneng mempunyai hujan PMP sebesar 550
mm.
DURASI DAN DISTRIBUSI CURAH HUJAN

• Dalam analisa ini durasi hujan yang akan


digunakan adalah 6, 9, 12,18 dan 24 jam. Dari
keempat durasi tersebut akan dipilih yang
menghasilkan debit banjir yang paling besar
• Untuk menentukan distribusi hujan yang
digunakan dengan cara membandingkan
plotting data hujan satelit GPM 0,5 jam-an
dengan pola distribusi PSA 007 dan Huff-1,
kemudian baru ditentukan pola distribusi mana
yang cocok dengan distribusi hujan jam-jaman
satelit.
FAKTOR REDUKSI

• Dalam analisa debit banjir harus mempertimbangkan faktor reduksi hujan. Faktor reduksi yang digunakan
adalah rasio reduksi terhadap luas DAS (ARF) dan rasio reduksi terhadap durasi temporal hujan.
• Untuk durasi hujan yang kurang dari 24 jam digunakan rasio reduksi temporal dengan metode PSA WMO

24jam 18jam 12jam 9jam 6jam


Kala Ulang GEV ARF Temporal ARF Temporal ARF Temporal ARF Temporal ARF Temporal
1,00 1,00 0,99 0,98 0,99 0,94 0,99 0,88 0,99 0,80
2 86,21 86,21 83,81 80,15 74,88 67,94
5 99,32 99,32 96,56 92,34 86,27 78,27
10 109,31 109,31 106,27 101,62 94,95 86,14
20 120,01 120,01 116,67 111,57 104,24 94,57
25 123,66 123,66 120,21 114,96 107,40 97,44
50 135,69 135,69 131,92 126,15 117,86 106,93
100 148,97 148,97 144,82 138,49 129,39 117,39
500 185,52 185,52 180,36 172,47 161,14 146,19
1.000 204,17 204,17 198,48 189,81 177,33 160,88
0,5 PMP 210,82 210,82 204,95 195,99 183,11 166,12
PMP 421,63 421,63 409,89 391,97 366,21 332,25
PEMODELAN BANJIR

Pemodelan Banjir yang digunakan adalah model HEC-HMS. Model ini merupakan model
hidrologi numerik yang dikembangkan oleh Hidrologic Engineering Center (HEC) dari US
Army Corps Of Engineers. HEC-HMS merupakan program komputer untuk menghitung
pengalih ragaman hujan dan proses routing pada suatu sistem DAS. Dalam software HEC-
HMS ini terdapat fasilitas kalibrasi maupun simulasi model distribusi, model menerus, dan
kemampuan membaca data GIS.
Dalam pemodelan HEC-HMS kehilangan air menggunakan metode SCS Curva Number (CN)
dan transformasi hujan menjadi limpasan menggunakan metode SCS.
Dalam penentuan nilai CN berdasarkan kondisi jenis tanah (HWSD) dan tata guna lahan.
Sedangkan parameter dalam transformasi hujan menjadi limpasan adalah lag time yang dapat
dihitung pada Hec Geo HMS.

Luas Basin Slope Initial Lag Time


No SubDAS Nilai CN
(km2) (%) Abstraction (menit)

1 Tempuran 4,774 14,445 83,415 12,869 35,957


BANJIR RENCANA
Kala Ulang
(tahun)
Durasi
(jam)
Debit
(m 3/dt)
Kala Ulang Durasi Debit
6
9
15,459
13,040
(tahun) (jam) (m3/dt)
Q2 12 12,988 6 34,010
18 10,009
24 8,221 9 28,957
6 19,164
9 16,057 Q100 12 28,670
Q5 12 16,140
18 12,445
18 22,093
24
6
10,226
22,065
24 18,128
9 18,396 6 45,375
Q10 12 18,603
18 14,343 9 39,316
24 11,785
6 25,231 Q500 12 38,160
Q20
9
12
21,050
21,282
18 29,387
18
24
16,406
13,477
24 24,072
6 26,319 6 51,246
9 22,024
Q25 12 22,202 9 44,702
18 17,114
24 14,057 Q1000 12 43,036
6
9
29,952
25,289
18 33,129
Q50 12 25,263 24 27,116
18 19,471
24 15,986 6 53,348
6 34,010
9 28,957 9 46,635
Q100 12 28,670
Q0,5PMF 12 44,778
18 22,093
Kala Ulang Debit Banjir
24 18,128
18 34,464
6 45,375 Tahun (m3/dt)
9 39,316 24 28,202 Hujan PMF
Q500 12 38,160 Durasi
18 29,387 6 115,555 PMP Luas DTA Volume Volume Koef Q2 15,459
24 24,072 Hujan Q Maks
6 51,246 9 103,819 Sta Tempuran (Km2) DTA Banjir Run Off Q5 19,164
9 44,702
QPMF 12 96,533 (jam) (m3/dt) Q10 22,065
Q1000 12 43,036 (mm) juta m3 juta m3 DAS
18
24
33,129
27,116
18 74,325 Q25 26,319
6 53,348 24 61,143 Q50 29,952
9 46,635 6 332,25 4,33 115,56 1,44 1,21 0,84
Q0,5PMF 12
18
44,778
34,464 9 366,21 4,33 103,82 1,59 1,35 0,85 Q100 34,010
24 28,202
12 391,97 4,33 96,53 1,70 1,47 0,86 Q500 45,375
6 115,555
9 103,819
18 409,89 4,33 74,33 1,77 1,54 0,87 Q1000 51,246
QPMF 12 96,533
Q0.5 PMF 53,348
18 74,325
24 421,63 4,33 61,14 1,83 1,59 0,87
24 61,143
QPMF 115,555
BANJIR RENCANA

Kala Ulang Inflow Outflow MAW Jagaan Tinggi Jagaan


(tahun) (m3/dt) (m3/dt) (m) (m) Akibat Ombak, 1/2 Hw 0,24
Q2 15,459 3,704 120,763 2,237 Akibat Angin, S 0,18
Q5 19,164 4,911 120,815 2,185 Tinggi Rayapan, Hf 0,18
Q10 22,065 5,898 120,854 2,146 Akibat Gempa, He 0,13
Q20 25,231 7,016 120,895 2,105 Tak terduga, h 0,20
Q25 26,319 7,408 120,909 2,091 Penurunan Stoto 0,04
Q50 29,952 8,745 120,954 2,046 Jagaan 0,97 M
Q100 34,010 10,394 121,006 1,994 El Puncak Bendungan 122,85
Q500 45,375 15,241 121,142 1,858
Q1000 51,246 17,918 121,209 1,791 El Puncak Parapet 123,25
Q0,5PMF 53,348 18,905 121,232 1,768 El. QPMF 121,83
QPMF 115,555 50,586 121,830 1,170
Jagaan Dari Puncak Parapet 1,42 M Aman
KETERSEDIAAN AIR

Dari hasil kalibrasi parameter Nreca didapakan nilai Koefisien korelasi (R) = 0,80
Volume Error (VE) = 3,49 % dan Koefisien efisiensi (CE) = 0,77. Dimana nilai tersebut
masih termasuk dalam batas kewajaran dalam parameter ketelitian model.
KETERSEDIAAN AIR
Tahun Jan-1 Jan-2 Feb-1 Feb-2 Mar-1 Mar-2 Apr-1 Apr-2 Mei-1 Mei-2 Jun-1 Jun-2 Jul-1 Jul-2 Agu-1 Agu-2 Sep-1
2002 0,185 0,186 0,230 0,175 0,412 0,242 0,227 0,089 0,121 0,042 0,023 0,011 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000
2003 0,057 0,027 0,166 0,068 0,203 0,120 0,052 0,169 0,095 0,069 0,030 0,015 0,008 0,004 0,002 0,001 0,000
2004 0,209 0,398 0,319 0,228 0,464 0,265 0,242 0,096 0,127 0,045 0,024 0,012 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000
2005 0,060 0,058 0,107 0,054 0,174 0,099 0,049 0,023 0,012 0,005 0,003 0,007 0,002 0,001 0,001 0,000 0,000
2006 0,193 0,081 0,079 0,407 0,112 0,216 0,080 0,040 0,020 0,009 0,005 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000
2007 0,044 0,021 0,011 0,189 0,160 0,088 0,330 0,120 0,057 0,027 0,014 0,007 0,004 0,002 0,001 0,000 0,000
2008 0,150 0,242 0,414 0,312 0,321 0,292 0,161 0,072 0,056 0,022 0,012 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000
2009 0,173 0,233 0,201 0,237 0,241 0,082 0,089 0,036 0,018 0,031 0,012 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000
2010 0,215 0,063 0,033 0,431 0,258 0,247 0,124 0,316 0,192 0,126 0,070 0,085 0,108 0,100 0,040 0,149 0,125
2011 0,192 0,079 0,244 0,122 0,056 0,089 0,034 0,017 0,060 0,019 0,010 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000 0,000
2012 0,218 0,131 0,094 0,075 0,060 0,066 0,170 0,056 0,057 0,021 0,040 0,014 0,007 0,003 0,002 0,001 0,000
2013 0,184 0,108 0,158 0,109 0,060 0,089 0,447 0,248 0,103 0,055 0,138 0,100 0,039 0,019 0,010 0,006 0,002
2014 0,220 0,247 0,197 0,132 0,122 0,108 0,199 0,193 0,072 0,034 0,018 0,009 0,004 0,002 0,001 0,001 0,000
2015 0,176 0,240 0,127 0,076 0,229 0,138 0,227 0,304 0,107 0,050 0,027 0,013 0,007 0,003 0,002 0,001 0,000
2016 0,035 0,051 0,206 0,271 0,084 0,039 0,021 0,081 0,227 0,069 0,037 0,094 0,032 0,044 0,017 0,008 0,030
2017 0,150 0,280 0,334 0,318 0,458 0,328 0,137 0,111 0,166 0,200 0,076 0,087 0,034 0,026 0,012 0,007 0,003
2018 0,325 0,160 0,135 0,525 0,346 0,372 0,208 0,092 0,046 0,045 0,019 0,010 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000
2019 0,052 0,158 0,313 0,280 0,201 0,206 0,504 0,186 0,089 0,042 0,022 0,011 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000
2020 0,037 0,116 0,165 0,176 0,079 0,093 0,539 0,239 0,105 0,049 0,026 0,013 0,007 0,003 0,038 0,014 0,006
2021 0,166 0,261 0,161 0,178 0,111 0,062 0,229 0,074 0,037 0,017 0,009 0,013 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000
Debit Rerata (m3/dt) 0,152 0,157 0,185 0,218 0,207 0,162 0,203 0,128 0,088 0,049 0,031 0,026 0,014 0,011 0,007 0,010 0,009
80% 0,154 0,109 0,159 0,175 0,129 0,095 0,141 0,083 0,058 0,031 0,018 0,010 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000

Q rerata 0,10 m3/dt


KEBUTUHAN AIR

Kebutuhan Irigasi
Periode
lt/dt/ha
Jan-1 0,738 Berdasarkan pembagian air yang sudah berjalan di Bendungan Tempuran,
Jan-2 0,814 disebutkan bahwa ketersediaan air di Waduk Tempuran dIrencanakan untuk
Feb-1 0,707 memenuhi kebutuhan irigasi seluas 410 Ha dan air baku 20 lt/dt. Awal masa
Feb-2 0,403 tanam yang sudah berjalan adalah awal bulan Desember dengan pola tata tanam
Mar-1 0,332
Mar-2 1,025
Padi-Padi-Palawija.
Apr-1 0,300
Apr-2 0,763
Mei-1 1,050
Mei-2 1,041
Jun-1 0,980
Jun-2 0,688
Jul-1 0,232
Jul-2 0,337
Agu-1 0,585
Agu-2 0,748
Sep-1 0,996
Sep-2 0,996
Okt-1 0,869
Okt-2 0,455
Nov-1 0,941
Nov-2 1,015
Des-1 0,348
Des-2 0,647
POLA OPERASI WADUK
RENCANA TAHUNAN OPERASI WADUK TEMPURAN
TAHUN 2023
RENCANA TAHUNAN OPERASI WADUK TEMPURAN TAHUN 2023

Qinflow(m3/dt) Qoutflow (m3/dt) Elevasi (m)


Bulan Periode
Inflow Rerata Irigasi Maintenance Air Baku MAW NWL MOL BON A BON B
Jan 1 0,302 0,240 0,220 0,008 0,020 117,114 120,500 113,600 119,554 116,121
2 0,307 0,240 0,242 0,008 0,020 117,272 120,500 113,600 119,834 116,515
Feb 1 0,335 0,240 0,210 0,009 0,020 117,707 120,500 113,600 120,032 116,935
2 0,368 0,240 0,120 0,011 0,020 118,583 120,500 113,600 120,120 117,533
Mar 1 0,357 0,240 0,099 0,010 0,020 119,426 120,500 113,600 120,300 118,129
2 0,312 0,240 0,305 0,008 0,020 119,289 120,500 113,600 120,415 118,484
Apr 1 0,353 0,240 0,089 0,010 0,020 120,061 120,500 113,600 120,500 118,731
2 0,278 0,240 0,227 0,006 0,020 120,096 120,500 113,600 120,497 118,792
Mei 1 0,238 0,240 0,312 0,004 0,020 119,720 120,500 113,600 120,433 118,817
2 0,199 0,240 0,310 0,002 0,020 119,156 120,500 113,600 120,411 118,517
Jun 1 0,181 0,240 0,292 0,002 0,020 118,588 120,500 113,600 120,236 118,313
2 0,176 0,240 0,205 0,001 0,020 118,331 120,500 113,600 120,254 117,987
Jul 1 0,164 0,240 0,069 0,001 0,020 118,605 120,500 113,600 120,070 117,739
2 0,161 0,240 0,100 0,001 0,020 118,732 120,500 113,600 119,859 117,443
Agu 1 0,157 0,240 0,174 0,000 0,020 118,526 120,500 113,600 119,746 117,169
2 0,160 0,240 0,222 0,000 0,020 118,077 120,500 113,600 119,473 116,719
Sep 1 0,159 0,240 0,296 0,000 0,020 117,228 120,500 113,600 118,950 116,099
2 0,164 0,240 0,296 0,001 0,020 116,737 120,500 113,600 118,591 115,623
Okt 1 0,167 0,240 0,259 0,001 0,020 116,463 120,500 113,600 118,357 114,960
2 0,195 0,240 0,095 0,002 0,020 115,259 120,500 113,600 118,057 114,569
Nov 1 0,221 0,240 0,280 0,004 0,020 114,636 120,500 113,600 117,881 114,089
2 0,237 0,240 0,302 0,004 0,020 115,752 120,500 113,600 115,752 114,540
Des 1 0,286 0,240 0,104 0,007 0,020 116,418 120,500 113,600 116,418 115,244
2 0,294 0,240 0,192 0,007 0,020 116,852 120,500 113,600 116,852 115,678
RENCANA TAHUNAN OPERASI WADUK TEMPURAN
SEDIMENTASI BENDUNGAN TEMPURAN
Hubungan Elevasi dan Volume Tampungan Waduk
ANALISIS SEDIMEN DENGAN METODE LANGSUNG
Penjalin 2012 dan 2021
Elevasi Volume (m3)
No
(m) 2015 2017 2022
1 112,50 - - -
2 113,00 6.400,43 7.483,93 87,81
3 113,50 29.040,00 31.323,33 4.784,77
4 114,00 51.678,21 55.162,73 21.353,86
5 114,50 105.417,53 107.848,64 54.944,50
6 115,00 159.156,86 160.534,54 110.126,32
7 115,50 243.390,01 241.467,65 177.540,55
8 116,00 327.623,16 322.400,75 258.139,78
9 116,50 441.784,37 429.422,00 353.374,91
10 117,00 555.945,59 536.443,26 461.538,55
11 117,50 697.650,59 664.792,90 582.748,96
12 118,00 839.355,59 793.142,54 716.768,84
13 118,50 1.006.494,47 940.151,31 863.834,70
14 119,00 1.173.633,35 1.087.160,07 1.023.864,14
15 119,50 1.370.560,46 1.261.674,70 1.196.983,54
16 120,00 1.567.487,56 1.436.189,34 1.386.012,18
17 120,50 1.790.530,00 1.643.402,49 1.589.046,68
18 121,00 2.013.566,89 1.850.615,65 1.805.250,38

Tampungan Pengukuran Sebelumnya m3 1.790.530,00 1.643.402,49


Tampungan Tahun Sekarang m3 1.643.402,49 1.589.046,68
Luas DTA Km2 4,44 4,44
m3 35.000,00
Angkutan sedimen dalam 1 tahun m3/th 73.563,75 22.338,95
Tampungan Mati 2017 mm/th 0,02 0,01
Elevasi Intake m3 31.323,33 4.784,77
Usia guna waduk m + 112,00 + 112,00
tahun 0,426 0,214
SEDIMENTASI BENDUNGAN TEMPURAN
ANALISIS SEDIMEN DENGAN METODE TIDAK LANGSUNG
P bulanan Erosivitas Kemiringan Faktor No Tataguna Lahan Luas (A) Ha CP A x CP
Bulan No Luas (Ha) A × LS
(mm) (R) Lereng (%) LS 1 Sawah Tadah 0,05
17,987 10,792
Januari 224 151,7947 1 0–5 56,6 0,25 14,150
2 Pemukiman 58,931 0,60 2,947
Februari 218 146,0233 2 5 – 15 288,1 1,2 345,720
3 Ladang/Tegalan 27,360 0,75 20,520
3 15 – 35 23,5 4,25 99,875
Maret 218 145,7955
4 35 – 50 58,9 7,5 441,750 4 Tanah kosong 314,450 0,30 125,783
April 165 99,91559
5 > 50 12,6 12 151,200 5 Semak belukar 8,395 0,30 2,519
Mei 76 34,92009
Jumlah   439,7 1052,695 6 Perkebunan 12,556 0,40 3,767
Juni 40 14,31411 Faktor LS rata-rata 2,394   Jumlah 439,687   166,327
Juli 27 8,360482
CP Rata-rata 0,378
Agustus 13 3,02619  Berdasarkan pengujian gradasi tanah, dengan prosen
September 24 7,330939
lanau dan clay lebih dari 62%, pasir 20%, tanah
Oktober 66 28,8611
November 143 82,03418
mempunyai permeabilitas yang rendah dengan tekstur
Desember 180 112,6914 tanah halus, maka diperolah nilai K = 0,42
Jumlah 1407 835,0676

Berdasarkan hujan tahunan, peta jenis tanah,


peta penutupan lahan dan kemiringan lahan
maka:

S-Akt = R x K x CP x LS SDR = 0,32

= 835,078 x 0,42 x 0,378 x 2,394 S-pot = 86,31 ton/ha/th

= 317,385 ton/ha/th = 25.170,26 m3/th

= 0,01 mm/th
KUALITAS AIR BENDUNGAN TEMPURAN

Kualitas air Bendungan Penjalin dipengaruhi oleh


pencemar yang masuk kedalam tampungan
bendungan penjalin yang berasal dari berbagai
sumber. Yaitu pencemar banyak berasal dari saluran
pembuangan limbah warga, buangan limbah
warung di samping tampungan kanan bendungan
penjalin. Sumber pencemar terbesar yang berasal
dari saluran limbah dan warung yang ada di
sekeliling tampungan. Analisa kualitas air dilakukan
di lokasi penelitian pada saat pengambilan sampel
dan di laboratorium Lingkungan Perusahaan Jasa
Tirta (PJT) 1 Malang
KUALITAS AIR BENDUNGAN TEMPURAN
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS AIR BENDUNGAN
PENJALIN
KUALITAS AIR BENDUNGAN TEMPURAN
LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL KUALITAS AIR BENDUNGAN
PENJALIN
KUALITAS AIR BENDUNGAN TEMPURAN
REKAPITULASI HASIL KUALITAS AIR BENDUNGAN PENJALIN
KUALITAS AIR BENDUNGAN TEMPURAN
REKAPITULASI HASIL KUALITAS AIR BENDUNGAN PENJALIN
KESIMPULAN

1. Data hujan yang digunakan untuk analisa hidrologi yaitu data hujan harian ground station Tempuran, Greneng, Sulang,
Sendang Mulyo, serta data hujan 3 jam-an satelit TRMM
2. Setelah data hujan ground station diuji dengan uji statistic, korelasi dan perbandingan R100/R2 data hujan dari Stasiun
Simo layak digunakan untuk Analisa Hujan rencana
3. Durasi hujan untuk analis debit banjir rencana menggunakan durasi 6 jam dan distribusi hujan menggunakan distribusi
Huff-1
4. Berdasarkan hasil penulusuran banjir pada pelimpah, debit banjir QPMF mempunyai tinggi jagaan 1,42 m dari elevasi
mercu parapet bendungan (EL. +123,25 m)
5. Dari hasil prediksi BMKG tahun 2023 merupakan tahun normal, sehingga untuk simulasi RTOW menggunakan debit
tahun normal.
6. Ketersediaan air berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan Metode Nreca sehingga mendapatkan Qrerata debit
sebesar 0,10 m3/dt
7. Dari hasil Analisa RTOW Tahun 2023 didapatkan keandalan operasi waduk hanya mampu melayani daerah irigasi sebesar
350 Ha dari luas daerah irigasi 420 Ha dan air baku 20 lt/dt.
8. Hasil Analisa sedimentasi didapatkan laju sedimentasi potensial yang mengendap di dalam waduk sebesar 22.338,95 atau
0,01 mm/th.
9. Elevasi dasar tampungan waduk sudah berada diatas dasar pintu intake yang menyisakan tampungan mati sebesar
4.784,77 m3 sehingga waduk mempunyai usia guna waduk selama 0,214 tahun
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai