SIDANG TEKNIS
BENDUNGAN TEMPURAN
KAB.BLORA
HIDROLOGI
OUTLINE
SEDIMENTASI
KUALITAS AIR
LOKASI PEKERJAAN
DATA TEKNIS
DATA TEKNIS
KETERSEDIAAN DATA
No Nama Stasiun Koordinat Interval Data Panjang Data
SPH Sendang Mulyo
SPH Sulang Stasiun Curah Hujan
2006-2010, 2012-
1 Greneng 15 tahun
6o 50' 59“ LS 111o 13' 03“ BT 2021
1 2 2 Tempuran
1991-2001, 2005,
2007-2021
27 tahun
6o 54' 35“ LS 111o 27' 52“ BT
1991,1993, 1995-
3 Sulang 19 tahun
6o 48' 26“ LS 111o 22' 49“ BT 2000, 2008-2018
1991-2000, 2002-
4 Sendang Mulyo 25 tahun
SPH Tempuran 6 48' 14“ LS
o
111 27' 12“ BT
o 2005, 2008-2018
SPH Greneng
Stasiun Klimatologi
Kala Ulang SPH Tempuran SPH Greneng SPH Sulang SPH Sendangmulyo
2 86,214 79,774 92,216 87,759
5 99,324 95,026 112,927 112,110
10 109,314 106,648 128,710 130,667
20 120,014 119,096 145,614 150,541
25 123,656 123,334 151,368 157,307
50 135,694 137,339 170,387 179,668
100 148,968 152,782 191,358 204,324
500 185,521 195,309 249,106 272,221
1000 204,167 217,002 278,564 306,857
R100/R2 1,728 1,915 2,075 2,328
ANALISA HUJAN RANCANGAN
• Dalam analisa debit banjir harus mempertimbangkan faktor reduksi hujan. Faktor reduksi yang digunakan
adalah rasio reduksi terhadap luas DAS (ARF) dan rasio reduksi terhadap durasi temporal hujan.
• Untuk durasi hujan yang kurang dari 24 jam digunakan rasio reduksi temporal dengan metode PSA WMO
Pemodelan Banjir yang digunakan adalah model HEC-HMS. Model ini merupakan model
hidrologi numerik yang dikembangkan oleh Hidrologic Engineering Center (HEC) dari US
Army Corps Of Engineers. HEC-HMS merupakan program komputer untuk menghitung
pengalih ragaman hujan dan proses routing pada suatu sistem DAS. Dalam software HEC-
HMS ini terdapat fasilitas kalibrasi maupun simulasi model distribusi, model menerus, dan
kemampuan membaca data GIS.
Dalam pemodelan HEC-HMS kehilangan air menggunakan metode SCS Curva Number (CN)
dan transformasi hujan menjadi limpasan menggunakan metode SCS.
Dalam penentuan nilai CN berdasarkan kondisi jenis tanah (HWSD) dan tata guna lahan.
Sedangkan parameter dalam transformasi hujan menjadi limpasan adalah lag time yang dapat
dihitung pada Hec Geo HMS.
Dari hasil kalibrasi parameter Nreca didapakan nilai Koefisien korelasi (R) = 0,80
Volume Error (VE) = 3,49 % dan Koefisien efisiensi (CE) = 0,77. Dimana nilai tersebut
masih termasuk dalam batas kewajaran dalam parameter ketelitian model.
KETERSEDIAAN AIR
Tahun Jan-1 Jan-2 Feb-1 Feb-2 Mar-1 Mar-2 Apr-1 Apr-2 Mei-1 Mei-2 Jun-1 Jun-2 Jul-1 Jul-2 Agu-1 Agu-2 Sep-1
2002 0,185 0,186 0,230 0,175 0,412 0,242 0,227 0,089 0,121 0,042 0,023 0,011 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000
2003 0,057 0,027 0,166 0,068 0,203 0,120 0,052 0,169 0,095 0,069 0,030 0,015 0,008 0,004 0,002 0,001 0,000
2004 0,209 0,398 0,319 0,228 0,464 0,265 0,242 0,096 0,127 0,045 0,024 0,012 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000
2005 0,060 0,058 0,107 0,054 0,174 0,099 0,049 0,023 0,012 0,005 0,003 0,007 0,002 0,001 0,001 0,000 0,000
2006 0,193 0,081 0,079 0,407 0,112 0,216 0,080 0,040 0,020 0,009 0,005 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000 0,000
2007 0,044 0,021 0,011 0,189 0,160 0,088 0,330 0,120 0,057 0,027 0,014 0,007 0,004 0,002 0,001 0,000 0,000
2008 0,150 0,242 0,414 0,312 0,321 0,292 0,161 0,072 0,056 0,022 0,012 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000
2009 0,173 0,233 0,201 0,237 0,241 0,082 0,089 0,036 0,018 0,031 0,012 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000 0,000
2010 0,215 0,063 0,033 0,431 0,258 0,247 0,124 0,316 0,192 0,126 0,070 0,085 0,108 0,100 0,040 0,149 0,125
2011 0,192 0,079 0,244 0,122 0,056 0,089 0,034 0,017 0,060 0,019 0,010 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000 0,000
2012 0,218 0,131 0,094 0,075 0,060 0,066 0,170 0,056 0,057 0,021 0,040 0,014 0,007 0,003 0,002 0,001 0,000
2013 0,184 0,108 0,158 0,109 0,060 0,089 0,447 0,248 0,103 0,055 0,138 0,100 0,039 0,019 0,010 0,006 0,002
2014 0,220 0,247 0,197 0,132 0,122 0,108 0,199 0,193 0,072 0,034 0,018 0,009 0,004 0,002 0,001 0,001 0,000
2015 0,176 0,240 0,127 0,076 0,229 0,138 0,227 0,304 0,107 0,050 0,027 0,013 0,007 0,003 0,002 0,001 0,000
2016 0,035 0,051 0,206 0,271 0,084 0,039 0,021 0,081 0,227 0,069 0,037 0,094 0,032 0,044 0,017 0,008 0,030
2017 0,150 0,280 0,334 0,318 0,458 0,328 0,137 0,111 0,166 0,200 0,076 0,087 0,034 0,026 0,012 0,007 0,003
2018 0,325 0,160 0,135 0,525 0,346 0,372 0,208 0,092 0,046 0,045 0,019 0,010 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000
2019 0,052 0,158 0,313 0,280 0,201 0,206 0,504 0,186 0,089 0,042 0,022 0,011 0,006 0,003 0,001 0,001 0,000
2020 0,037 0,116 0,165 0,176 0,079 0,093 0,539 0,239 0,105 0,049 0,026 0,013 0,007 0,003 0,038 0,014 0,006
2021 0,166 0,261 0,161 0,178 0,111 0,062 0,229 0,074 0,037 0,017 0,009 0,013 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000
Debit Rerata (m3/dt) 0,152 0,157 0,185 0,218 0,207 0,162 0,203 0,128 0,088 0,049 0,031 0,026 0,014 0,011 0,007 0,010 0,009
80% 0,154 0,109 0,159 0,175 0,129 0,095 0,141 0,083 0,058 0,031 0,018 0,010 0,005 0,002 0,001 0,001 0,000
Kebutuhan Irigasi
Periode
lt/dt/ha
Jan-1 0,738 Berdasarkan pembagian air yang sudah berjalan di Bendungan Tempuran,
Jan-2 0,814 disebutkan bahwa ketersediaan air di Waduk Tempuran dIrencanakan untuk
Feb-1 0,707 memenuhi kebutuhan irigasi seluas 410 Ha dan air baku 20 lt/dt. Awal masa
Feb-2 0,403 tanam yang sudah berjalan adalah awal bulan Desember dengan pola tata tanam
Mar-1 0,332
Mar-2 1,025
Padi-Padi-Palawija.
Apr-1 0,300
Apr-2 0,763
Mei-1 1,050
Mei-2 1,041
Jun-1 0,980
Jun-2 0,688
Jul-1 0,232
Jul-2 0,337
Agu-1 0,585
Agu-2 0,748
Sep-1 0,996
Sep-2 0,996
Okt-1 0,869
Okt-2 0,455
Nov-1 0,941
Nov-2 1,015
Des-1 0,348
Des-2 0,647
POLA OPERASI WADUK
RENCANA TAHUNAN OPERASI WADUK TEMPURAN
TAHUN 2023
RENCANA TAHUNAN OPERASI WADUK TEMPURAN TAHUN 2023
= 0,01 mm/th
KUALITAS AIR BENDUNGAN TEMPURAN
1. Data hujan yang digunakan untuk analisa hidrologi yaitu data hujan harian ground station Tempuran, Greneng, Sulang,
Sendang Mulyo, serta data hujan 3 jam-an satelit TRMM
2. Setelah data hujan ground station diuji dengan uji statistic, korelasi dan perbandingan R100/R2 data hujan dari Stasiun
Simo layak digunakan untuk Analisa Hujan rencana
3. Durasi hujan untuk analis debit banjir rencana menggunakan durasi 6 jam dan distribusi hujan menggunakan distribusi
Huff-1
4. Berdasarkan hasil penulusuran banjir pada pelimpah, debit banjir QPMF mempunyai tinggi jagaan 1,42 m dari elevasi
mercu parapet bendungan (EL. +123,25 m)
5. Dari hasil prediksi BMKG tahun 2023 merupakan tahun normal, sehingga untuk simulasi RTOW menggunakan debit
tahun normal.
6. Ketersediaan air berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan Metode Nreca sehingga mendapatkan Qrerata debit
sebesar 0,10 m3/dt
7. Dari hasil Analisa RTOW Tahun 2023 didapatkan keandalan operasi waduk hanya mampu melayani daerah irigasi sebesar
350 Ha dari luas daerah irigasi 420 Ha dan air baku 20 lt/dt.
8. Hasil Analisa sedimentasi didapatkan laju sedimentasi potensial yang mengendap di dalam waduk sebesar 22.338,95 atau
0,01 mm/th.
9. Elevasi dasar tampungan waduk sudah berada diatas dasar pintu intake yang menyisakan tampungan mati sebesar
4.784,77 m3 sehingga waduk mempunyai usia guna waduk selama 0,214 tahun
TERIMA KASIH