JURNAL
Diajukan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Teknik
Disusun Oleh :
GHEA WEDYA RANGGA DEWA
NIM. 0910640043 - 64
Abstrak
DAS Lolak meliputi wilayah seluas 73.11 km2 , terletak di Kabupaten Bolaang
Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara. Analisa stabilitas tubuh Bendungan Lolak meliputi
penjabaran kondisi pondasi bendungan untuk mengetahui jenis, kelas batuan, perbaikan
pondasi yang dapat diterapkan, dan tegangan vertikal yang bekerja pada pondasi. Analisa
kapasitas rembesan dan stabilitas lereng metode Fellenius dan Bishop dihitung manual dan
menggunakan program Geostudio 2007.
Pondasi batuan Bendungan Lolak didominasi oleh breksi vulkanik dengan nilai
permeabilitas rata – rata = 6,35 Lugeon dan RQD (rock quality designation) rata – rata =
51%. Perbaikan pondasi berupa sementasi tirai, sementasi konsolidasi, dan sementasi
selimut pada daerah sekitar as bendungan utama. Tegangan vertikal yang bekerja pada
pondasi (σzas main dam = 1087,58 kN/m² dan σzas cofferdam = 391,48 kN/m²). Kapasitas
rembesan yang terjadi < 1% dari rata – rata debit yang masuk ke dalam waduk, sehingga
aman terhadap rembesan. Kecepatan rembesan (Vs =1,49x10-5 cm/dt) masih di bawah
kecepatan kritis (Vc = 0,857 cm/dt). Faktor keamanan terhadap piping adalah 4,387 > 4.
Dari analisis stabilitas lereng yang telah dilakukan dalam berbagai kondisi masih dalam
kategori aman.
Abstract
Lolak Watershed covering an area of 73.11 km2, located in Bolaang Mongondow,
North Sulawesi. Lolak dam analysis stability, explanation about dam foundation, grade
rocks, foundation treatment and vertical stress. Seepage capacity and slope stability using
Fellenius and Bishop methods which is calculated manually and used Geostudio 2007
program.
Lolak Dam foundation dominated by volcanic breccia which is have permeability
value = 6,35 Lugeon and RQD (rock quality designation) = 51%. The foundation
treatment are curtain grouting, consolidation grouting, and blanket grouting around the
as main dam. Vertical stress in foundation (σzas main dam = 1087,58 kN/m² and
σzas cofferdam = 391,48 kN/m²). Seepage capacity < 1% reservoir inflow. Seepage
velocity (Vs =1,49x10-5 cm/s) below the critical velocity (Vc = 0,857 cm/s). Piping safety
factor 4,387 > 4. Slope stability analysis has been carried out in various conditions, the
result are in safe category.
COFFERDAM AXIS
kN/m²
0,3 l1 = 3,5 m
garis equi-potensial 10 m
jarring aliran (flownet) garis depresi
garis parabola Cassagrande
ELEVASI (m)
Cofferdam Crest
0,0053471 m3/dt
Elevasi (m)
Jarak (m)
Dam Crest
0,00025850 m3/dt
Cofferdam Crest
Elevasi (m)
Jarak (m)
Keterangan :
a = Zona Inti (core)
b = Zona Filter Halus
c = Zona Filter Kasar
d = Zona Random Batu
e = Zona Random Tanah
f = Zona Rip-rap
Keterangan :
a = Zona Inti (core)
b = Zona Filter Halus
c = Zona Filter Kasar
d = Zona Random Batu
e = Zona Random Tanah
f = Zona Rip-rap
Jarak (m)
Gambar 9. Stabilitas Lereng NWL +114,500 m dengan Beban Gempa di Hulu (Geo-Slope)
(Sumber: Hasil perhitungan)
Dam Crest
Elevasi (m)
Jarak (m)
Gambar 10. Stabilitas Lereng NWL +114,500 m dengan Beban Gempa di Hilir (Geo-Slope)
(Sumber: Hasil perhitungan)
Tabel 2. Rekapitulasi Stabilitas Lereng Bendungan Lolak
FS Hitung (Geo-Studio
FS Hitung (manual)
SLOPE/W 2007)
No Kondisi FS ijin
Fellenius Bishop Fellenius Bishop
hulu hilir hulu hilir hulu hilir hulu hilir
1 Kosong 1.200 3.422 1.992 3.607 2.561 2.154 1.521 2.462 1.809
2 FWL (+119,045 m) 1.200 1.822 1.932 1.915 2.492 2.268 1.562 2.709 1.826
3 NWL (+114,500 m) 1.500 1.969 1.992 2.074 2.556 1.873 1.617 2.439 1.901
4 LWL (+99,650 m) 1.500 2.304 1.992 2.374 2.556 1.772 1.624 2.284 1.985
5 Surut tiba - tiba 1.250 2.286 1.992 2.295 2.556 1.456 1.535 1.621 1.815
Gempa (k = 0,202)
6 Kosong 1.200 1.828 1.256 2.859 1.960 1.260 1.205 1.489 1.213
7 FWL (+119,045 m) 1.200 1.213 1.207 1.425 1.905 1.212 1.205 1.226 1.213
8 NWL (+114,500 m) 1.200 1.224 1.256 1.545 1.960 1.212 1.205 1.226 1.215
9 LWL (+99,650 m) 1.200 1.295 1.256 1.866 1.960 1.217 1.224 1.223 1.273
10 Surut tiba - tiba 1.200 1.256 1.256 1.711 1.960 1.210 1.211 1.215 1.224
(Sumber: Hasil perhitungan)
Berdasarkan hasil analisa stabilitas Hasil perhitungan dari metode
lereng yang telah dilakukan, maka dapat Fellenius mempunyai angka keamanan
dikatakan bahwa bendungan Lolak aman lebih kecil daripada metode Bishop,
terhadap berbagai kondisi, hal ini namun metode Bishop dalam
dikarenakan FS hitung > FS ijin. perhitungannya memiliki konsep yang
lebih akurat dan teliti, dikarenakan
KESIMPULAN DAN SARAN adanya nilai mα sehingga metode
Kesimpulan Bishop digunakan sebagai acuan
1. Kondisi pondasi Bendungan Lolak dalam menghitung stabilitas lereng
sebelum dilakukan perbaikan pondasi. bendungan Lolak.
Rerata nilai Lugeon = 5,50
Rerata nilai RQD = 50% Saran
Rerata kelas batuan D~CM (hancur– Untuk lebih memudahkan analisa
sedikit lunak) daya dukung pada pondasi terhadap
Dikarenakan nilai Lugeon > 1, beban tubuh bendungan, data - data hasil
RQD < 70%, dan kelas batuan yang dari pengeboran inti (borlog) setidaknya
rendah, maka diperlukan perbaikan harus lengkap sesuai dengan standar
pondasi berupa curtain grouting, yang berlaku. Hal ini dimaksudkan agar,
consolidation grouting, dan blanket hasil analisa yang di dapat sesuai dengan
grouting pada sekitar as bendungan. kondisi yang ada di lapangan.
Tegangan vertikal yang bekerja
adalah: σzas main dam = 1087,58kN/m² DAFTAR PUSTAKA
σzas cofferdam = 391,48 kN/m² Anonim. 2005. Pedoman Grouting
2. Kapasitas Rembesan Bendungan Lolak Bendungan. Jakarta: Departemen
Perhitungan manual Pekerjaan Umum.
Qrerata = 5,75. 10-3 m³/dt. Anonim. 2008. Perencanaan Detail
Perhitungan dengan program Geo- Desain Bendungan Lolak di
Studio Seep/W 2007. Kabupaten Mongondow, Bandung:
Sebelum grouting PT. Sapta Adhi Pratama
Qrerata = 5,01. 10 -3 m³/dt. Christady Hardiyatmo, Hary. 2007.
Sesudah grouting Mekanika Tanah 2 Edisi Keempat.
Qrerata = 2,64. 10 -4 m³/dt. Yogyakarta: Gajah Mada
Berdasarkan analisa yang University Press.
dilakukan, maka perbaikan pondasi Das, Braja M, dkk. 1994. Mekanika
yang dilakukan efektif dikarenakan Tanah Jilid 2 (Prinsip-Prinsip
Qrerata < Qrerata sungai. Rekayasa Geoteknik), Jakarta:
3. Kemungkinan piping Erlangga.
Dari hasil analisa perhitungan Sosrodarsono, Suyono dan Takeda,
faktor keamanan terhadap piping Kensaku. 1977. Bendungan Type
(FK = 4,387 > 4). Maka, dapat Urugan Cetakan Keempat, Jakarta:
dikatakan tidak akan terjadi piping. Pradnya Paramita.
4. Stabilitas lereng Bendungan Lolak Zakaria, Zulfiady. 2002. Geoteknik dan
Berdasarkan analisa perhitungan Geomekanika. Bandung: Universitas
stabilitas lereng bendungan Lolak Padjajaran.
aman terhadap semua kondisi.