Anda di halaman 1dari 16

Bendungan Dolok

(Uraian singkat untuk bahan penentuan As Bendungan)

1. Umum
Pemerintah Republik Indonesia meakukan program percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi,
salah satu program adalah pelaksanaan swasembada pangan yang berkaitan dengan percepatan
pembangunan bendungan untuk irigasi sawah.

Menjawab program akselerasi pembangunan bendungan untuk pertanian dan kedaulatan pangan tersebut,
BBWS Pemali Juana mengaktifkan kembali kajian rencana yang telah vakum selama beberapa tahun, salah
satunya Bendungan Dolok.

PT Caturbina Guna Persada mendapatkan tugas untuk melaksanakan Feasibility Study dan Basic Desain
Bendungan Dolok berdasarkan kontrak no KU.03.01-Ao.6.2/PERPROG-BBWSPJ/KNT/14 tanggal 17 April
2015.

2. Lokasi Pekerjaan dan Akses Pencapaian


Kali Dolok terletak di sebelah timur kota Semarang, tepatnya berada di dekat Bendungan Barang
yaitu di daerah Girikusumo, Desa Banyumeneng, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak.
Rencana pengembangan waduk Dolok meliputi sebagian daerah desa Banyumeneng khususnya
dukuh Girikusumo Kecamatan Mranggen dan sebagian Desa Kedung Dolok khususnya dukuh
Kedung Dolok/Watu Dolok, Kecamatan Semarang Timur Kabupaten Semarang.

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 1


Lokasi rencana bendungan bisa ditempuh melalui jalan darat dari kota semarang, menuju kea rah
timur kemudian berbelok kearah Selatan, dengan waktu tempuh hanya 30 menit.

Gambar 1. Lokasi Bendungan Dolok di Desa Banyumeneng,


Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak

Gambar 2. Bendung Barang, lebih kurang 1 km di downstream


rencana bendungan

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 2


Gambar 3. Akses menuju bukit tumpuan kiri rencana bendungan..

Gambar 4. Akses menuju bukit tumpuan kiri rencana bendungan..

3. Sejarah Kajian Bendungan Dolok

3.1. Tahun 1971

Kajian terkait Bendungan Dolok telah muncul dalam Jratunseluna Basin Development Plan yang
dilaksanakan oleh konsultan NEDECO pada tahun 1971.

Salah satu skema pengembangan dan penyelesaian masalah keairan di wilayah Jratunseluna adalah
bendungan Dolok.

3.2. Tahun 1980

Pada tahun 1980 dilakukan Jratunseluna Basin Updated Development Plan oleh PRC Engineering
Consultant, Inc. Englewood, Colorado, U.S.A.

PRC menunjuk lokasi Alternatif 1 dan 2 untuk Bendungan Dolok. As alternative 1 dan 2 berada pada
alinemen yang sama, hanya berbeda ketinggian bendungan.

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 3


Pemanfaatan waduk dalam kajian ini meliputi pengendalian banjir, tampungan air untuk irigasi, tampungan
air untuk kebutuhan domestic dan industry, dan hydropower.

3.3. Tahun 1981

Pada tahun 1981 telah dilakukan kajian cukup mendalam terhadap geologi rencana bendungan Dolok
berdasarkan lokasi yang ditunjuk oleh Laporan Jratunseluna Basin Updated Development Plan oleh PRC
Engineering Consultant, Inc. Englewood, Colorado, U.S.A..

Investigasi dilakukan oleh Direktorat Penyelidikan Masalah Air (DPMA) Bandung, meliputi :

 Investigasi geologi pondasi bendungan, terowongan elak dan pelimpah

 Investigasi material konstruksi yang tersedia di sekitar bendungan.

3.4. Tahun 1982

Pada tahun 1982 dilakukan kajian mengenai Sedimentasi dan Kualitas Air di Kali Tuntang dan Kali Dolok
oleh Fakeknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dilanjutkan dengan Survey Transportasi Sedimen dan
Efisiensi Jaringan Irigasi Dp Dolok Kanan pada tahun 1983 oleh institusi yang sama.

3.5. Tahun 1991

Pada tahun 1991, dilakukan pekerjaan Dolok Penggaron Drainage Design Project oleh DHV Consultans,
P.T Seecons, PT Buana Archicon.

DHV membuat alternatif lokasi bendungan dan menyebutnya sebagai Alternatif 3 dan 4. As bendungan
alternatif 3 dan 4 berada pada satu alinemen, hanya berbeda tinggi bendungannya. Lokasi alinemen
alterinatif 3 dan 4 berada di sekitar alternative 1-2. Perbedaannnya adalah konsep desain tata letak bangunan
dan tipe pelimpah.

4. Pemanfaatan Bendungan
Dipilihnya Bendungan Dolok untuk kembali dikaji didasarkan pada kondisi, antara lain :

 Masalah banjir di wilayah Sungai Dolok Penggaron belum tuntas.

 Wilayah pengendalian banjir Dolok-Penggaron di dataran Semarang Timur merupakan wilayah


pengembangan industry dan pemukiman yang menambah beratnya kondisi permasalahan banjir.

 Dengan berkembangnya wilayah Semarang Timur, kebutuhan air minum dan industry untuk kota
Semarang meningkat dan tidak tercukupi dari ketersediaan air yang ada saat ini.

 Keluhan masyarakat di DI Dolok yang setiap tahun kekurangan air

Dengan kondisi tersebut, rencana pemanfaatan Bendungan Dolok akan meliputi :

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 4


 Penyediaan air baku

 Pengendalian banjir

 Suplai air irigasi

 Potensi pembangkit minihidro

 Pariwisata

5. Alternatif Lokasi Bendungan


Pada Laporan Tahun 1981 PRC Consultant mengusulkan rencana bendungan Dolok dalam 2 alternatif
(alternative 1 dan 2) Lokasi kedua alternative ini pada as yang sama, hanya variasi tinggi bendungan
sebagai alternative.

Ringkasan Data Teknis Alternatif 1 dan 2 sebagai berikut :

No Item Alternatif 1 Alternatif 2

1 Lokasi 1 km diatas Bendung Barang 1 km diatas Bendung Barang

2 Catchment area 34 km2 34 km2

3 Elevasi Crest Dam + 110 m + 103 m

4 Elevasi FSL + 103 m + 100 m

5 Elevasi MOL + 84 m + 84 m

6 Tipe bendungan Rockfill with clay core Rockfill with clay core

7 Volume Tampungan 43 juta m3 34 juta m3

8 Tipe pelimpah Uncontrolled open chute Uncontrolled open chute

9 Kapasitas Pelimpah 900 m3/dt (1/2 PMF) 900 m3/dt (1/2 PMF)

10 Lebar mercu pelimpah 30 m 80 m

11 Elevasi mercu pelimpah + 103 m + 100 m

12 Tinggi jagaan 4m 0.6 m

13 Kapasitas outlet 4 m3/dt 4 m3/dt

Pada Laporan tahun 1991, konsultan DHV mengusulkan pergeseran as bendungan namun tidak terlalu jauh
bergeser dari as semula, hanya arah as dan layout bendungan dan bangunan pelengkapnya yang berubah.
Usulan alternatif disebut seabagai Alternatif 3 dan 4. Posisi as kedua alternatif ini sama, ketinggian
bendungan menjadi variable alternatif bendungan.

Pergeseran as bendungan pada alternative 3 dan 4 ditujukan untuk :

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 5


 Mengurangi volume urugan

 Mengurangi potensi rembesan pada tumpuan kiri.

Ringkasan Data Teknis Alternatif 3 an 4 sebagai berikut :

No Item Alternatif 3 Alternatif 4

1 Lokasi 1 km diatas Bendung Barang 1 km diatas Bendung Barang

2 Catchment area 34 km2 34 km2

3 Elevasi Crest Dam + 93 m + 96 m

4 Elevasi FSL + 90 m + 93 m

5 Tipe bendungan Urugan batu dengan inti Urugan batu dengan inti
lempung lempung

6 Volume Tampungan 23 juta m3 29 juta m3

7 Pelimpah Utama tipe pintu, tipe pintu

8 Dimensi pintu 5 x 4 m 2 unit 5 x 4 m 2 unit

9 Elevasi mercu pelimpah + 82 m + 85 m

10 Tinggi jagaan 4m 0.6 m

11 Pelimpah Darurat Breaching level + 90.50 m, Breaching level + 93.50 m,


lebar 25 m, lebar 25 m,
concrete floor pada + 80 m concrete floor pada + 90 m

12 Kapasitas Pelimpah 900 m3/dt (1/2 PMF) 900 m3/dt (1/2 PMF)

13 Flushing sedimen Low level outlet Low level outlet

14 Sistem pengelakan Terowongan diameter 4 m, Terowongan diameter 4 m,


panjang 120 m panjang 120 m

15 Bangunan outlet Terowongan, diameter 4 m Terowongan, diameter 4 m

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 6


6. Geologi Regional
Geologi lokasi kajian berada pada Formasi
Kapung Limestone, yang berbentuk
lempeng massif batuan kapur.

Berdasarkan kajian geologi sebelumnya,


digambarkan ketebalan batuan kapur
berkisar 100 sampai 150 m.

Pada lokasi rencana bendungan, Formasi


Kapung terdiri dari 70% batuan kapur
pasiran bersifat keras, sedangkan 30%-
nya adalah sisipan batu lempung.

Sisipan batu lempung terhadap batuan


kapur bervariasi dari lebar kecil 3 cm
sampai 50 cm, sedangkan pada tebing
sungai berkisar 2 m

7. Geologi Kolam Waduk


Kolam waduk rencana bendungan Dolok merupakan cekungan yang dibentuk oleh Sungai Banyumeneg
dengan anak-anak sungainya. Umumnya dinding kolam waduk mempunyai lereng yang lebih kecil dari 15%.
Hampir seluruh daerah kolam waduk ditempati oleh satuan batuan Napal dengan sisipan batupasir dan pada
sekitar sungai ditemukan alluvial. Sifat fisik batuan tersebut berwarna hijau kekelabuan, lapuk sedang sampai
lapuk kuat, berkekuatan lemah sampai sedang, berlapis tebal sampai sangat tebal. Di dalam Napal ini
ditemukan sisipan batupasir berwarna kelabu sampai kelabu kecoklatan, berbutir sedang sampai kasar,

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 7


berlapis tebal sampai sangat tebal, berkekuatan kuat sampai sangat kuat. Sisipan batupasir dalam Napal
memperlihatkan bidang perlapisan yang sangat baik.

Berdasarkan sifat fisiknya batuan yang mendasari kolam waduk dipandang mempunyai kemampuan yang
baik sebagai penyimpan air.

Dari sifat fisik batuan yang mendasari kolam waduk, terdapat satu hal yang kurang menguntungkan yaitu
bahwa batuan tersebut mudah tererosi. Hal ini menyebabkan kemungkinan pendangkalan kolam waduk akan
terjadi mengingat kemampuan sungai-sungai dalam kolam waduk cukup besar untuk mengikis batuan yang
dilaluinya.

Struktur geologi yang berupa struktur sesar dan perlipatan mungkin akan dapat menyebabkan terjadinya
kebocoran air waduk. Struktur perlipatan yang dapat menyebabkan kebocoran adalah apabila bidang
perlapisannya miring ke luar dinding kolam waduk. Sedangkan struktur sesar yang menyebabkan keadaan
yang sama apabila memotong batas ketinggian air waduk.

Kestabilan kolam waduk akan terganggung mengingat bahwa batuan yang terdapat adalah napl dengan
sisipan batupasir yang mempunyai kekuatan yang berbeda. Apabila kemiringan lereng searah dengan
kemiringan perlapisan, bidang perlapisan ini dapat berfungsi sebagai bidang longsor. Sedang apabila
kemiringan lereng berlawanan dengan bidang perlapisan, maka Napal yang mudah lapuk akan mudah
tererosi akan menyebabkan batupasir menjadi menggantung dan menyebabkan terjadinya runtuhan batu.

8. Geologi Tapak Bendungan


Batuan yang terdapat pada rencana tapak bendungan adalah batugamping kalkarenit dengan sifat-sifat fisik
berupa berwarna kelabu muda, segar sampai lapuk ringan, berlapis baik dengan ukuran tipis sampai sedang,
berkekuatan kuat sampai sangat kuat. Pada bagian bawah terdapat perselingan antara kalkarenit dengan
batu lempung. Batulempung berwarna coklat muda kekuningan, lapuk rinan sampai lapuk sedang,
berkekuatan lemah.

Dari segi kekuatan, batugamping secara individu cukup baik (berkekuatan kuat sampai sangat kuat), akan
tetapi mengingat adanya bidang perlapisan yang merupakan bidang ketidakmenerusan, secara keseluruhan
akan mengurangi kekuatannya. Disamping itu adanya perselingan antara kalkarenit dengan batuan lempung
pada bagian bawah juga merupakan suatu ketidakmenerusan yang juga menyebabkan kekuratan berkurang.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap kemungkinan terganggunya kestabilan pondasi bangunan
bendungan. Dikhawatirkan terjadi longsoran melalui bidang perlapisan apabila nantinya telah terjadi
pembebanan dengan adanya bendungan. Hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

Ditemukannya struktur sesar pada bukit tumpuan rencana bendungan mungkin akan juga mengganggu
kestabilan bangunan bendungan apabila dikemudian hari terjadi pergerakan kembali melalui sesar tersebut
misalnya akibat gempa bumi. Disamping itu sesar yang ada perlu diwaspadai terhadap kemungkinan
kebocoran air waduk.

Singkapan-singkapan yang dapat terlihat secara visual di lapangan sebagai berikut :

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 8


Singkapan Kalkarenit diarea downstream rencana Bendungan Dolok, di dekat Rel Lori

Singkapan geologi di tepi sungai Dolok downstream rencana bendungan.

Aliran sungai Dolok yang berwana putih keruh,


ditengarai akibat erosi aliran terhadap batuan Napal.

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 9


Singkapan gamping pada bukit tumpuan kiri..

Lokasi As Rencana Bendungan Dolok..

Perlapisan kalkarenit dengan batulempung di dasar sungai Dolok..

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 10


Perlapisan yang miring tampak di tebing sungai dengan arah yang berbeda..

9. Geologi Pelimpah
Batuan yang ditemui di tempat ini adlaah lempung berwarna kelabu kehitaman sampai kecoklatan, lembek
merupakan tanah penutup, kemudian talus / rombakan lereng berupa kerakal batugamping, bersudut
tanggung berwarna putih kecoklatan, bercampur dengan tanah lempung putih muda kecoklatan gampingan,
lembek.

Selanjutnya ditemukan napal, berwarna putih muda kecoklatan lapuk sedang, berlapis sangat tebal, kekuatan
sangat lemah sampai lemah. Paritan Uji T-1 tidak menemukan batugamping karena kesulitan dalam
penggalian.

Keadaan geologi yang demikian tentunya masih menjadi suatu pertanyaan macam batuan apakah yang
ditemukan dalam penggalian rencana bangunan pelimpah nantinya. Oleh sebab itu masih diperlukan
penyelidikan yang lebih terperinci sehubungan dengan rencana pembuaatan pelimpah.

10. Geologi Terowongan Elak


Terowongan pengelak untuk Alternatif 1 dan 2 akan dibangun di bukit tumpuan kiri berarah tenggara – barat
laut kemudian membelok kea rah timur laut dengan panjang kurang lebih 400 m.

Keadaan geologi yang diketahui sebagaimana hal-nya dengan rencana poros bendungan adalah batuan
gamping.

Keadaan geologi yang patut mendapat perhatian antara lain adanya bidang perlapisan pada batuan tersebut
yang merupakan bidang ketidakmenerusan dan mngakibatkan berkurangnya kekuatan batuan. Dengan
berkurangnya kekuatan batuan, kemungkinan akan mengganggu terowongan baik pada saat pelaksanaan
maupun sesudah berfungsi.

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 11


11. Material Konstruksi
Investigasi terhadap material inti telah dilakukan sebanyak 43 sumur uji yang terdistribusi sebagai berikut :

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 12


 Borrow area I - Kedung dolok seluas 0.6 ha, jarak 0.5 km dari as bendungan. Estimasi
volume 8.000 m3.

 Borrow area IA – desa Kedung Dolok seluas 3 ha sejauh 1 km, estimasi volume 50.000 m3.

 Borrow area IB – Desa Banyumeneng seluas 3 ha berjarak 1.5 km dari as bendungan,


estimasi volume 17.000 m3.

 Borrow area II – Desa Sendang seluas 2 ha, berjarak 3 km, estimasi volume 26.000 m3.

 Borrow area III - desa Dawung seluas 1.5 ha berjarak 3 km, estimasi volume 25.000 m3.

 Borrow area IV – Desa Kangkung seluas 24 ha sejauh 6 km dari as bendungan, estimasi


volume 400.000 m3.

Hasil investigasi menyimpulkan, material berupa tanah lempung yang tergolong inorganic clay of high
plasticity dengan simbul CH. Material berwarna coklat, dengan nilai rata-rata batas cair W1 80%. Material ini
masih bisa digunakan kecuali dari borrow area IA, perlu dipertimbangkan karena tanah dari borrow area
tersebut memiliki nilai batas cair rata-rata 97,99%.

12. Rekomendasi Geologi


Ringkasan kesimpulan geologi sebagai berikut :

A. Poin Positif

 Morfologi baik

 Material konstruksi tersedia dalam jarak yang terjangkau

 Settlement pondasi kecil

 Kolam waduk (reservoir) kedap air

 Resiko seismic rendah

B. Poin Negatif

 Material pondasi lemah

 Material core kualitas tidak seragam

 Konstruksi terowongan sulit

 Potensial resiko landsliding

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 13


Rekomendasi Investigasi lanjutan (berdasarkan Laporan Terdahulu dari DPMA) sebagai berikut :

NO TIPE TEST UNIT JUMLAH


1 Dam Site - Settlement
Trial pit unit 5
Handaugering m 250
Oedometer test unit 5
2 Dam Site – Bearing
Capacity trench m 100
Triaxial test CU unit 30
Triaxial test UU unit 10
Direct shear tanah unit 25
Direct shear batu unit 25
3 Dam Site – Abutmen
Stability trech m 100
Rotary drilling m 250
Point load test unit 50
Direct shear unit 25
4 Dam Site – Foundation
Seepage (pressure, 2,.5 m) m 100
Groutability m 100
5 Dam Site – Tunnel contruction
Adit tunnel m 50
Direct shear Unit 5
Pengukuran debit LS 1
6 Borrow area – Imprevoius core
Trial pit Unit 20
Spil classification Unit 20
Proctor density test Unit 20
Triaxial CU Unit 15
Triaxial UU Unit 5
7 Borrow Area – Filter
Shallow trial pit Unit 50
Soil classification Unit 50
Proctore density test Unit 25
Direct shear unit 25
8 Borrow Area – Rockfill
Rotary drilling m 80
Trial pit Unit 10
Unconfined compressive strength Unit 40
Rock density Unit 20
Direct shear Unit 20
Chemical durability Unit 10
Large scale direct shear unit 2
9 Borrow Area – Rip Rap
trial pit Unit 5
Unconfined compressive strength Unit 20
Rock density Unit 10
Direct shear unit 10
10 Reservoir Area - Watertightness
Boring (cable tool) Unit 100
Permeability (head) Unit 5
Automatic water level recording Unit 5

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 14


NO TIPE TEST UNIT JUMLAH
11 Reservoir Area - Landsliding
Handauger m 40
Soil classification Unit 5
Triaxial CU Unit 5

13. Volume Rencana Investigasi th 2015 (berdasarkan kontrak)


Pekerjaan Penyelidikan Geologi Teknik & Mekanika tanah pada tahun 2015 terdiri dari :
1) Investigasi Lapangan terdiri dari :
- Tubuh Bendungan (As Bendungan)
• Pengeboran As Bendungan (7 titik) =140m
• Permeability Test interval 5 m
• SPT (Standart Penetration Test) Interval 2 m
• Undisturbed Sample 14 sample
• Bor Log (Core Sample)
- Diversion Tunnel (2 titik) = 20 m
• SPT (Standart Penetration Test) Interval 2 m
• Bor Log (Core Sample)
- Spillway (1 titik) = 10 m
• SPT (Standart Penetration Test) Interval 2 m
• Bor Log (Core Sample)
- Quarry Site (3 titik) = 30 m
• Bor Log (Core Sample)
- Borrow Area
• Test Pit Kedalaman 2 m (3 titik), UDS 6 sample
• Auger Bor (3 titik), Ambil Sample untui Deskripsi
2) Pengujian Laboratorium
a. Soil Properties :
- Natural water content : 22 sample
- Unit weight : 22 sample
- Natural Density (Insitu Test) : 22 sample
- Atterberg Limit : 22 sample
- Grain Size analisys : 22 sample
- Specific Gravity : 22 sample
b. Engineering Properties :
- Compaction Test : 14 sample
- Triaxial Comp. Test : 14 sample
- Consolidation Test : 14 sample
- Permeability Test : 14 sample
- Direct Shear Test : 14 sample
3) Rock Mechanical Test, Aggregate dan Filter
- Direct Shear Test : 3 Sampel
- Unconfined Compresive Strength (Dry & Saturated) : 3 Sampel
- Los Angeles Abrasion Test : 3 Sampel
- Specific Gravity (Selected Sample) and Absorption : 3 Sampel
- Grain size Analysis : 3 Sampel
- Silk and Clay content : 3 Sampel

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 15


4) Water/Groundwater Test
- PH Test : 2 Sampel
- TDS Test : 2 Sampel
- Sulfat & Chlorida Content Test : 2 Sampel
- Electrical Conductivity Test : 2 Sampel
5) Perhitungan Sedimentasi
- Analisa Bed Load (Gradasi) : 2 Sampel
- Analisa Suspended Load : 2 Sampel

Feasibility Study dan Basic Desain Bendungan Dolok 16

Anda mungkin juga menyukai