Anda di halaman 1dari 15

GEOLOGI TEKNIK UNTUK

BENDUNGAN
I. PENDAHULUAN
II. MENGENAL BUMU KITA
III. JENIS BATUAN DAN KLASIFIKASIBATUAN
IV. GEOMORFOLOGI
V. STRATIGRAFI
VI. STRUKTUR GEOLOGI
VII. AIR TANAH
VIII. KEGUNUNGAPIAN
IX. KEGEMPAAN

I. PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Geologi
1.2 Sejarah Kaitan Geologi dan Teknik Sipil
1.2.1 Sejarah Kegiatan Manusia Memanfaatkan SDA
1.2.2 Sejarah Kaitan Geologi dan Teknik Sipil di
Indonesia
1.3 Definisi Geologi Untuk Teknik Sipil
1.4 Definisi Geologi Teknik
1.4.1 Definisi Menurut Rengers (1975)
1.4.2 Definisi menurut USBR (1974)
1.4.3 Definisi menurut American Geologycal
Institute (1973)
1.4.4 Definisi menurut Price (1973)

II. MENGENAL BUMI KITA


2.1 Atmosfera
2.2 Hidrosfera
2.3 Lithosfera

III. JENIS
BATUAN

BATUAN

DAN

KLASIFIKASI

3.1 Batuan Beku


3.1.1 Bentuk Batuan Beku
3.1.2 Klasifikasi Batuan Beku
3.2 Batuan Sedimen
3.2.1 Pembentukan Batuan Sedimen
3.2.1.1 Litifikasi dan Diagenesa
3.2.1.2 Tekstur
3.2.1.3 Porositas dan Permeabilitas
3.2.2 Klasifikasi Batuan Sedimen
3.2.2.1 Batuan Sedimen Klastik
3.2.2.2 Batuan Srdimen Nonklastik

3.3 Batuan Metamorf


3.3.1 Faktor faktor Yang Berpengaruh
3.3.2 Batuan Asal
3.3.3 Penggolongan Proses Metamorf
3.4 Perbandingan Penyebaran Batuan Sedimen
3.5 Klasifikasi Batuan Berdasarkan Sifat Fisik dan Sifat
Teknis
3.5.1 Prinsip prinsip Mekanika Batuan
3.5.2 Stress dan Strain Pada Batuan Isotropik
3.5.3 Diagram Stress Strain
3.5.4 Tekanan Geser (Shear Stress) Pada Batuan
3.5.5 Prosedur Pelaksanaan Pengujian Di
Laboratorium
Mekanika Batuan
3.5.6 Klasifikasi Batuan Secara Geologi Teknik

3.5.6 Klasifikasi Batuan Secara Geologi Teknik


3.5.6.1 Klasifikasi Berdasarkan Skala Kekerasan
3.5.6.2 Klasifikasi Berdasarkan Kuat Tekan
3.5.6.3 Klasifikasi Batuan Berdasarkan Sifat
Teknis
3.5.6.4 Diskontinuitas
3.5.6.5 Permeabilitas
3.5.6.6 Klasifikasi Kuat Masa Batuan
3.5.6.7 Klasifikasi Berdasarkan Tingkat
Pelapukan

IV. GEOMORFOLOGI
4.1 Definisi Geomorfologi
4.2 Konsep Dasar Geomorfologi
4.3 Proses Geomorfologi
4.3.1 Degradasi
4.3.2 Agradasi
4.4 Siklus Perkembangan Sungai
4.4.1 Lembah
4.4.2 Pola Pengaliran
4.4.3 Meander
4.4.4 Endapan Sungai

4.5 Bentangalam Daerah Terlipat


4.6 Bentangalam Daerah
Tersesarkan
4.7 Bentangalam Karst
4.8 Bentangalam Pantai
4.8.1 Erosi Pantai
4.8.2 Pantai Tumbuh
4.8.3 Klasifikasi Bentuk Pantai

V.

STRATIGRAFI

5.1 Hukum Dasar Stratigrafi


5.2 Azas azas Stratigrafi
5.3 Korelasi Stratigrafi

VI.

STRUKTUR GEOLOGI

6.1 Kekar ( Joints )


6.2 Sesar
6.2.1 Bagian bagian Yang Tersesarkan
(Tergeser)
6.2.2 Pengelompokan Daripada Sesar
(Classifikation)
6.3 Lipatan dan Gejala Perlipatan
6.3.1 Unsur unsur Struktur Lipatan
6.3.2 Pengelompokan Daripada Lipatan
6.3.3 Cara Menentukan Penunjaman

VII. AIRTANAH
)

( GROUNDWATER

7.1 Umum
7.2 Definisi Airtanah
7.3 Penyebaran Airtanah
7.4 Pergerakan Airtanah
7.5 Jenis Airtanah
7.6 Sistem Akuifer dan Geologi Airtanah
7.6.1 Lithologi, Stratigrafi dan Struktur
7.6.2 Beberapa Macam Unconfined
Aquifer
7.6.3 Jenis jenis Airtanah

VIII.

KEGUNUNGAPIAN

8.1 Pengertian Gunungapi


8.2 Kegiatan Gunungapi
8.3 Gejala Post Vulkanisma
8.4 Arti Ekonomi Yang Diharapkan Di
Daerah
Bentangalam Gunungapi
8.5 Bahan bahan Yang Dikeluarkan
Gunungapi
8.5.1 Lava
8.5.2 Bahan bahan Lepas / Piroklastik
8.5.3 Exhalasi

IX.

KEGEMPAAN
9.1 Pendahuluan
9.2 Konsep Dasar
9.2.1 Lempeng Tektonik
9.2.2 Pergerakan Sesar
9.3 Tipe Sesar
9.3.1 Strike Slip Faults
9.3.2 Dip Slip Faults
9.3.3 Oblique Slip Faults
9.4 Magnitudo Gempa

9.5 Hiposentrum Dan Episentrum


9.5.1 Zona Pelepasan Energi
9.5.2 Jarak Lokasi Ke Sumber Gempa
9.5.3 Goncangan Puncak Di Permukaan
Tanah
9.6 Gempa Bumi dan Jenisnya
9.7 Jenis Gempa Bumi Berdasarkan
Kedalaman
Episentrum
9.8 Berbagai Jenis Skala Besaran Gempa
Bumi

Anda mungkin juga menyukai