PEKERJAAN :
LOKASI :
KOTA YOGYAKARTA
TAHUN ANGGARAN :
2014
1
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ARSITEKTUR, STRUKTUR, DAN
MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLUMBING (MEP)
2
PASAL 1
URAIAN UMUM
A. Lingkup Pekerjaan
B. Peraturan yang Dipakai dan Peraturan/ Standar Setempat Yang Biasa Dipakai
3
17) Peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Perusahaan Listrik Negara (PUIL)
2000. SNI No 04-0225-2000
18) Tata Cara Pengecatan Kayu untuk Rumah dan Gedung SNI 03-2407-1991.
19) Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsion, SNI 03-2410-
1991.
20) Peraturan dan Ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah setempat
yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.
21) Petunjuk-petunjuk dan Peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) , Konsultan Perencana dan
TPTK.
22) Keputusan rapat evaluasi pelaksanaan pekerjaan
C. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1) Semua jenis pekerjaan harus dibuatkan shop drawing dan diajukan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) untuk diperiksa yang selanjutnya
dimintakan persetujuan kepada TPTK.
2) Semua bahan material, terutama finishing utama sebelum dikerjakan, Kontraktor
harus mengajukan contoh produk sesuai yang ditawar kepada Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) untuk diserahkan kepada Perencana, selanjutnya
Perencana mengajukan bahan material kepada Pemberi Tugas untuk
mendapatkan persetujuan.
3) Kontraktor Pelaksana harus menyerahkan 2 (Dua) copy ketentuan dan
persyaratan teknis-operatif dari pabrik material yang bersangkutan termasuk
mengajukan cara perawatan seluruh bahan/ material bangunan sebagai
informasi bagi Konsutan MK dan kelak dapat digunakan oleh Pemilik Bangunan.
4) Material lain yang tidak terdapat pada daftar di atas, tetapi dibutuhkan agar
dapat melakukan penyelesaian/ penggantian dalam suatu pekerjaan, harus
baru, kualitas terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK).
5) Semua material yang dikirim ke lapangan harus dalam keadaan tertutup atau
dalam kantong/ kaleng yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan
tipe dan tingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
6) Bahan harus disimpan dulu di tempat yang kering, berventlilasi baik, terlindung
dan bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan
bahan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti disyaratkan dari pabrik.
7) Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana diharuskan memeriksa
lapangan yang tejadi disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk
dimulainya pekerjaan.
8) Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya,
Kontraktor Pelaksana harus segera melaporkan kepada Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) dan Konsultan Perencana, Kontraktor Pelaksana tidak
4
diperkenankan melakukan pekerjaan di tempat tersebut sebelum kelainan/
perbedaan diselesaikan.
9) Hal-hal yang berkaitan erat dengan estetika seperti warna cat, keramik, batu
tempel, politur dan sebaginya harus mendapat persetujuan dari Pengawas
terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Material yang tidak disetujui harus diganti
dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya
tambahan.
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN DAN
PEMBERSIHAN LAPANGAN
A. Lingkup Pekerjaan
B. Syarat-Syarat Pelaksanaan
1) Pengukuran
Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor Pelaksana harus mengadakan
pengukuran-pengukuran lapangan dan pematokan untuk dapat menentukan
patok-patok utama bagi pembangunan. Patok duga ditentukan dengan
mengambil peil Jalan Kolonel Soegiyono diasumsikan sebagai patok duga titik
(-1.40 meter). Biaya pengukuran dan pematokan sepenuhnya ditanggung oleh
Kontraktor Pelaksana.
2) Sarana Kegiatan
Kontraktor Pelaksana harus memperhitungkan sarana kegiatan berupa fasilitas
penerangan dan penyediaan air bersih yang cukup pada saat pelaksanaan
pekerjaan, serta membuat jalan masuk ke dalam tempat kegiatan dimana
kekuatan struktur dari jalan tersebut mampu menerima keluar masuknya
angkutan-angkutan material.
5
3) Kesehatan Keselamatan Kerja (K3)
Kontraktor Pelaksana selama pelaksanaan harus melaksanakan program
standart K3 selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
4) Keamanan Kegiatan
Kontraktor Pelaksana harus menempatkan petugas keamanan untuk menjaga
keamanan kegiatan, baik barang-barang milik perusahaan maupun Direksi.
5) Pemeliharaan bangunan
Kontraktor Pelaksana harus memelihara fasilitas dan bangunan yang ada dari
kerusakan selama kegiatan pekerjaan berlangsung. Apabila terjadi kerusakan
menjadi tanggung jawab Kontraktor atas pemulihan kembali bangunan tersebut.
6
PASAL 3
PEKERJAAN PENGAMANAN LAPANGAN
DAN PENGADAAN SARANA
3) Air kerja.
Air untuk keperluan pekerjaan harus diadakan apabila mungkin didapat dari sumber
yang sudah ada di lokasi kegiatan dan sebelumnya harus dikoordinasikan kepada
Penanggung Jawab Kegiatan.
5) Iklan
Kontraktor Pelaksana tidak diijinkan memuat/memasang iklan dalam bentuk apapun
di dalam Iokasi kegiatan, tanpa izin Pihak Penanggung Jawab Kegiatan.
7
8) Perlindungan Terhadap Milik Umum
Kontraktor Pelaksana harus menjaga agar jalan umum, dan hak memakai jalan,
bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta
memelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi Kendaraan umum maupun pejalan kaki,
selama kontrak berlangsung. Kontraktor Pelaksana harus bertanggung jawab atas
gangguan dan pemindahan yang terjadi atas utilitas (perlengkapan umum) seperti
saluran air, telepon, listrik dan sebagainya yang disebabkan oleh operasi-operasi
Kontraktor Pelaksana.
8
dan aman, semua alat bantu dan alat kerja yang dipergunakan menjadi beban
Kontraktor Pelaksana.
PASAL 4
PENENTUAN TINGGI PEIL (LEVEL) DAN UKURAN
1) Sebagai patokan tinggi peil bangunan diambil sesuai level jalan raya di depan site
(Jl. Kol. Soegiyono), sesuai yang ditunjukkan gambar.
2) Penentuan diatas dan dibawah harus diperiksa kembali dan atas persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) / Perencana
3) Bilamana terdapat perbedaan ukuran Kontraktor Pelaksana harus segera
melaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) sebelum dilaksanakan.
Pemakaian ukuran-ukuran yang keliru sebelum dan selama pelaksanaan pekerjaan
menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana.
4) Kontraktor Pelaksana diharuskan menggunakan alat-alat (Instrumen) yang
diperlukan (dan tidak rusak) untuk mendapatkan ukuran, sudut-sudut dan ukuran
tegak secara tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dihindari cara-cara
pengukuran dengan perasaan, penglihatan dan secara kira-kira.
PASAL 5
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
A. Lingkup Pekerjaan
1) Galian tanah untuk pondasi umpak, pondasi borepile, pondasi footplat, pondasi
lift dan pembuatan pondasi staal/ memanjang/ lajur.
9
2) Galian atau pengerukan tanah basement dan membuang galian tanah tersebut
ke luar lokasi pekerjaan.
3) Urugan tanah kembali pada bekas galian tanah pondasi
4) Urugan tanah peninggian peil lantai, pengeprasan dan pemadatan tanah,
seperti yang tercantum pada gambar kerja
5) Urugan pasir di bawah pondasi umpak, pondasi footplat, pondasi rollag dan
pasangan batu kali/ pondasi staal.
6) Urugan pasir di bawah pasangan keramik maupun lantai beton basement.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
10
2) Pekerjaan urug tanah kembali bekas galian
a. Lubang atau celah yang ada di sisi pasangan pondasi umpak, pondasi
footplat, pondasi staal, sloof/balok ikat, diurug kembali hingga penuh dan
dipadatkan lapis demi lapis (1 lapis 30 cm) dengan stamper.
b. Urugan dapat menggunakan tanah hasil penggalian terdahulu, selama
tanah tersebut tidak bercampur sampah, akar dan bukan tanah lumpur.
c. Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus dipadatkan mengunakan
alat pemadat sehingga tanah bekas galian memenuhi tanah padat yang
sempurna.
d. Hasil pekerjaan urugan kembali harus mendapat persetujuan dan TPTK/
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
a. Tanah urug yang dipakai harus bergradasi baik, bebas dari unsur-unsur
organik dan mudah dipadatkan.
b. Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 (Dua) hari, penyedia
Jasa konstruksi harus menyiapkan rencana kerja pekerjaan urugan tanah
mendatangkan dan pemadatannya meliputi volume pekerjaan, jumlah
tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur pekerjaan untuk
mendapat persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) , disertai
gambar shop drawing.
c. Kedalaman dan lokasi yang akan di timbun harus sesuai dengan gambar
perencanaan.
11
d. Tanah yang di datangkan, penempatannya tidak boleh mengganggu
pekerjaan lain dan harus di setujui Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
terlebih dahulu.
e. Pemadatan tanah menggunakan alat pemadat/ baby roller. Pemadatan di
lakukan setiap ketebalan urugan 20 cm.
PASAL 6
PEKERJAAN PONDASI
BATU BELAH HITAM
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pondasi batu belah hitam merupakan pekerjaan pasangan batu belah
hitam, meliputi pekerjaan pemasangan pondasi staal/ umpak sesuai ukuran pada
gambar rencana hingga pekerjaan selanjutnya bisa dilaksanakan.
B. Standar Pelaksanaan
12
C. Pelaksanaan Pekerjaan
D. Material
1) Semen
a. Semen yang dipakai adalah semen tipe 1 adalah Portland Cement (PC)
produksi Semen Gresik, Holcim, Tiga Roda, dan lain – lain yang memenuhi
standar SNI
b. PC harus didatangkan dalam zak yang utuh/ tidak pecah, tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak.
c. PC masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
d. Penyimpanan semen tidak akan segera digunakan harus menjamin mutu
PC, dengan menyediakan tempat penyimpanan yang kedap air dan tetutup
rapat.
e. PC yang sudah disimpan lebih dari 6 (enam) bulan sejak dibuat perlu diuji
sebelum digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.
13
2) Batu belah hitam
a. Batu belah hitam yang digunakan adalah batu hitam pecah, tidak retak,
warna hitam merata dengan permukaan mengkilap.
b. Ukuran batu kali belah maksimal 20 cm.
3) Agregat halus
a. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan bersudut.
b. Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya,
jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.
c. Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik dengan ditunjukan
dengan nilai Modulus halus butir antara 1,50-3,80.
d. Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.
PASAL 7
PEKERJAAN PONDASI
BOREPILE
A. Lingkup Pekerjaan
B. Standar Pelaksanaan
C. Pelaksanaan Pekerjaan
14
3) Pengeboran dilanjutkan dengan mengugunakan auger atau bucket tergantung
dari jenis dan keadaan tanah yang ditemukan sementara kedalaman serta enis
tanah yang keluar dicatat secara teratur sampai kedalaman yang telah
ditentukan
4) Bila dinding bor runtuh, maka dibutuhkan pengisian air dalam lubang bor
selama pengeboran dilaksanakan.
5) Setelah kedalaman yang diinginkan tercapai, maka proses pembersihan dasar
lubang dimulai dengan menggunakan cleaning bucket, diulang sampai lubang
dalam keadaan bersih
6) Setelah selesai pembersihan dasar lubang, kemudian dilaksanakan
pemasangan keranjang besi beton disusul pemasangan pipe tremie, panjang,
jumlah dan mutu besi beton dibuat sesuai dengan spesifikasi teknis
7) Bila di lubang terdapat banyak air, maka pengecoran dilakukan melalui pipe
tremie, yang ditutup pada ujung bawahnya dengan menggunakan plat baja yang
disebut end plate atau dengan menggunakan plastic foam sebagai pemisah
antara beton dan air
8) Lalu beton readymix dituangkan kedalam tremie hingga pipa terisi penuh. lalu
Pipa ditarik sehingga end plate terlepas dan beton mengalir. Selama
pengecoran ujung bawah pipe tremie harus terbenam didalam beton, bila terlalu
panjang maka pipa tremie harus diangkat dan dipotong
9) Casing lalu dicabut pelan pelan dan pengukuran terakhir terhadap beton untuk
memeriksa apakah ketinggian permukaan beton diatas rencana dasar.
10) metode pengeboran harus dilakukan secara hati-hati untuk mencegah terjadi
ketidak lurusan lubang bor secara vertikal. sebelum menyentuh MAT, mata bor
yang digunakan adalah auger sedangkan bila sudah menyentuh MAT, mata bor
yang digunakan adalah bucket.
11) Beton boredpile menggunakan mutu K-350 beton ready mix, dibuktikan dengan
uji laboratorium.
D. Material
1) PC (Portland Cement)
15
2) Agregat halus
a. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan bersudut.
b. Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya,
jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.
c. Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik dengan ditunjukan
dengan nilai Modulus halus butir antara 1,50-3,80.
d. Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.
PASAL 8
PEKERJAAN BETON STRUKTUR
A. Ketentuan Umum
B. Lingkup Pekerjaan
16
2) Pekerjaan sloof adalah pekerjaan pembuatan sloof beton bertulang sesuai
dengan gambar perencanaan, baik dimensi sloof maupun besi yang akan
digunakan.
3) Pekerjaan beton kolom adalah pekerjan pembuatan beton kolom beton
bertulang sehingga menghasilkan beton kolom sesuai gambar rencana.
4) Pekerjaan beton balok adalah pekerjaan pembuatan beton bertulang balok
(balok lantai, balok ring, balok leufel dan konsol beton) sehingga menghasilkan
beton balok sesuai gambar rencana, baik dimensi balok maupun pembesiannya.
5) Pekerjaan beton plat adalah pekerjaan pembuatan beton bertulang plat (plat
lantai, plat atap, plat leufel dan plat lisplank) sehingga menghasilkan beton plat
sesuai gambar rencana, baik dimensi plat maupun pembesiannya.
6) Pekerjaan beton plat tangga dan bordes adalah pekerjaan pembuatan beton
bertulang plat tangga beserta anak tangganya dan plat bordes sehingga
menghasilkan beton plat sesuai gambar rencana.
C. Standar Pelaksanaan
17
D. Pelaksanaan Pekerjaan
d. Pekerjaan pembesian
18
3) Permukaan tulangan harus dibersihkan dan dijaga agar bebas dari kotoran,
lemak, minyak dan karat beton kering, oli dan material lain yang mengurangi
lekatan (bonding) antara besi dan beton.
4) Pembengkokan besi (bending slope), dengan kemiringan 1 : 6 membengkok
atau meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin.
5) Substitusi atau penggantian diameter tulangan, disebabkan Penyedia
Barang/ Jasa tidak berhasil memperoleh diameter tulangan yang ditetapkan
dalam gambar, dapat dilakukan atas persetujuan Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK)
6) Pemasangan tulangan yang mencakup besarnya diameter dan jumlah
batang tulangan, harus mengikuti ketentuan dalam gambar. Jarak antara
sisi luar tulangan dengan cetakan beton (tebal selimut beton) sedikitnya 2½
cm, yang dijaga jaraknya dengan memasang beton decking.
7) Menyambung batang tulangan dapat dilakukan dengan ketentuan panjang
sambungan adalah minimal 40 kali diameter tulangan pokok yang dilakukan
penyambungan.
8) Ujung tulangan polos sebaiknya dihak (ditekuk) pada ujungnya 135° dari
keadaan lurus
e. Las
f. Sambungan Mekanik
Bila jumlah luas tulangan kolom melampaui 3% dari luas penampang kolom
dengan menggunakan diameter 32 mm, sambungan mekanik untuk tulangan
(pada kolom) harus disediakan dan dipakai.
1) Bekisting/ cetakan beton harus mudah dipasang dan dibongkar dan cukup
kuat untuk menahan berat beton segar.
2) Pekerjaan Bekisting khusus untuk pondasi menggunakan pasangan ½ bata.
3) Bahan bekisting/ cetakan menggunakan multiplek dan usuk dari kayu
meranti harus memenuhi syarat-syarat kekuatan kerapatan dan mempunyai
permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
19
4) Penyedia barang/ jasa harus memberikan contoh-contoh bahan yang akan
digunakan untuk cetakan beton untuk mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
5) Pelaksanaan pekerjaan.
• Sebelum memulai pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi harus
menyiapkan rencana kerja meliputi alat, tenaga, alur kerja, jadwal
pekerjaan dan shop drawing.
• Panel bekisting diperiksa sesuai dengan shop drawing.
• Sambungan panel bekisting harus rapat dengan ditutup seal tape atau
sejenisnya supaya air semen tidak keluar lewat sambungan panel.
• Bekisting harus diperiksa kevertikalan dan kelurusaannya dengan lot dan
tarikan benang.
• Level lantai bekisting harus diperiksa dengan alat ukur terhadap level
finish.
• Untuk kebutuhan instalasi ME, lebar sparing maksimal 10 cm (khusus
pada sloof).
• Untuk kebutuhan instalasi ME luas total sleeve/ pipa maksimum 4% dari
luas penampang sloof/ kolom/ balok.
1) Pengerjaan beton
20
• Pengatur jarak penutup beton harus terpasang pada tempatnya dan
batas ketinggian cor harus ditandai dengan jelas.
• Semua beton ready mix harus disupplai dari perusahaan yang disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) adalah produksi Pionir
beton Industri, Jayamix, Varia Usaha Beton.
• Beton ready mix harus dicor pada tempatnya dalam waktu maksimal
esuai dengan aturan setting time rekomendasi dari batching plant beton
yang dihitung dari mulai truck mixer keluar dari plan sampai keluar dari
proyek.
• Pada penggunaan adukan beton ready mix, Kontraktor harus mendapat
ijin lebih dahulu dari Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) , dengan
terlebih dahulu mengajukan calon nama dan alamat supplier untuk beton
ready mix tadi. Dalam hal ini Kontraktor tetap bertanggung jawab penuh
bahwa adukan yang disupplai benar-benar memenuhi syarat-syarat
dalam spesifikasi ini serta menjamin homogenitas dan kualitas yang
kontinyu pada setiap pengiriman.
• Segala tes yang harus dilakukan di lapangan harus tetap dijalankan, dan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) akan menolak supply beton
ready mix bilamana diragukan kualitasnya. Semua risiko dan biaya
sebagai akibat dari hal tersebut di atas, sepenuhnya menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
• Penyedia barang/Jasa harus membuat adukan (adonan) beton menurut
komposisi adukan dan proporsi antara split, semen, pasir dan air dan
bertanggung jawab penuh atas kekuatan beton yang dipersyaratkan.
• Penggunaan air harus sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan
beton yang dapat memberikan daya lekat yang baik dengan besi beton.
• Adukan (adonan) beton yang dibuat setempat (site mixing) menurut
ketentuan dari hasil mixed design test dari Laboratorium Bahan
Konstruksi Teknis independen. Adukan beton yang dibuat setempat (site
mixing) harus memenuhi ketentuan:
Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk mesin
(beton mollen), type dan kapasitasnya harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
Kecepatan mengaduk sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat mesin tersebut.
Jumlah adukan beton tidak melebihi kapasitas mesin pengaduk.
Lama pengadukan tidak kurang dari 2 (Dua) menit sesudah
semua bahan berada dalam mesin pengaduk.
Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 (Tiga puluh)
menit harus dibersihkan dahulu.
• Alat kerja berupa mesin pengaduk, sekop, takaran material, dan alat
pengangkutan adukan beton harus dalam kondisi siap pakai dan telah
disiapkan cadangannya.
21
• Bila dilakukan pengecoran beton pada malam hari harus disediakan
penerangan yang cukup dan dipersiapkan pelindung hujan.
• Pengadukan dilakukan dengan mesin pengaduk, untuk mendapatkan
beton yang homogen. Adukan diangkut ke tempat penuangan sebelum
semen mulai berhidrasi dan selalu dijaga agar tidak ada bahan-bahan
yang tumpah atau memisah dari campuran.
• Pengadukan beton, untuk beton struktur diupayakan menggunakan
campuran beton dari ready mix dan harus mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
• Penuangan adukan beton harus terus menerus agar didapatkan beton
yang monolit. Selama penuangan beton, cetakan maupun tulangan
dijaga agar tidak berubah posisi, kevertikalan bekisting harus selalu
periksa selama pengecoran.
• Air yang digunakan untuk bahan adukan beton, adukan pasangan,
bahan pencuci agregat dan untuk curing beton harus air tawar yang
bersih dari bahan-bahan yang berbahaya dari penggunaannya seperti
minyak, alkali, sulfat, bahan organis, garam dan slit (lanau).
• Penyedia Barang/ Jasa tidak diperkenankan menggunakan air dari rawa,
sumber air yang berlumpur, ataupun air laut. Tempat pengambilan harus
dapat menjaga kemungkinan terbawanya material-material yang tidak
diinginkan seperti di atas.
• Penggunaan air kerja harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) .
3) Pengecoran beton
22
• Jika memang terpaksa adanya pemberhentian cor beton, pemberhentian
cor beton adalah di seperempat bentang.
• Adukan yang tidak dicor (ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 30 menit
setelah keluar dari mesin adukan yang tumpah selama pengangkutan
tidak boleh dipakai untuk cor.
• Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dengan beton
baru) permukaan beton lama terlebih dulu harus dibersihkan dan
dikasarkan dengan menyikat menggunakan sikat kawat baja sampai
agregat kasar tampak, kemudian disiram dengan air semen yang cukup
kental. Tempat penghentian cor beton harus mendapatkan persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
• Tidak diijinkan adanya beton yang mengalami keretakan atau pecah,
besi tulangan yang tidak tertutup beton, adanya sarang krikil serta
bentuk yang tidak diinginkan. Apabila terjadi keadaan yang demikian
beton harus dibongkar dan selanjutnya diganti atau diperbaiki.
• Pada pengecoran seluruh plat lantai menggunakan pompa.
• Pemakaian aditif dikonsultasikan pada Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) sebelum digunakan.
4) Pemadatan beton
5) Slump test
23
6) Test uji beton
24
j. Pembongkaran bekisting/ cetakan beton
k. Perbaikan Beton
25
c. Hilangkan noda karat dengan mengaplikasikan pasta asam oksalid,
biarkan sejenak, dan sikat dengan kikir yang disetujui.
d. Pembersihan dengan larutan asal muriatik yang mengandung tidak
kurang dari 2 % dan tidak lebih dari 5 % asal dalam volume, yang
diaplikasikan pada permukaan yang sebelumnya telah dilembabkan
dengan air bersih.
e. Hilangkan asam. Lindungi bahan metal atau lainnya yang dapat rusak
karena asam.
f. Tambalan semen.
g. Mengikir dan menggerinda.
26
E. Cacat-cacat pada Pekerjaan Beton Struktur
F. Material
a. Semen
1) Semen yang dipakai adalah semen tipe 1 jenis Portland Cement (PC)
produksi Semen Gresik, Holcim, dan lain sebagainya yang memenuhi
standar SNI.
2) Harus dipakai 1 (Satu) merk semen untuk seluruh pekerjaan.
3) Semen harus didatangkan dalam zak yang utuh/ tidak pecah, tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak.
4) Semen masih harus dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
5) Semen yang sudah disimpan lebih dari 6 (Enam) bulan sejak dibuat perlu
diuji sebelum digunakan, jika sudah rusak harus ditolak.
b. Agregat kasar
1) Harus berupa batu pecah (split) yang mempunyai susunan gradasi yang
baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porus), dengan tekstur
permukaan kasar, butir-butirnya tajam, kuat dan bersudut.
2) Ukuran maksimum dari agregat kasar tidak lebih dari 2/3 dan tidak lebih
besar dari 3/4 jarak bersih antar baja tulangan atau jarak baja tulangan
dengan cetakan dan tidak boleh lebih besar dari 1/3 tebal plat.
3) Kadar lumpur tidak boleh melebihi dari 1% berat kering dan tidak boleh
mengandung garam.
c. Agregat halus
1) Pasir harus terdiri dari butir-butir yang tajam, kuat dan bersudut.
2) Bebas dari bahan-bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya,
jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam.
3) Mempunyai variasi besar butir (gradasi) yang baik dengan ditunjukan
dengan nilai modulus halus butir antara 1,50-3,80.
4) Pasir harus dalam keadaan jenuh kering muka.
27
d. Air
1) Tidak mengandung lumpur atau benda melayang lainnya lebih dari 2 gram/
liter.
2) Tidak mengandung garam-garam yang dapat merusak beton (asam, zat
organik lainnya) lebih dari 15 gram/liter.
3) Tidak mengandung khlorida (Cl) lebih dari 0,5 gram/liter.
4) Tidak mengandung senyawa sulfat lebih dari 1 gram/liter.
5) Apabila dipandang perlu, Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dapat
minta kepada Penyedia Jasa konstruksi supaya air yang dipakai diperiksa di
laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Penyedia
Jasa Konstruksi.
28
10) Diameter nominal baja tulangan (baik deform/ BJTD) yang digunakan harus
ditentukan dari sertifikat pengujian tersebut dan harus ditentukan dari rumus
atau
15) Baja tulangan yang didatangkan harus dalam bentuk lonjoran/ tidak boleh
ditekuk, kecuali untuk baja tulangan polos dibawah Ø 12 mm.
29
f. Pengisi Sambungan (Joint Filler) dan Joint Sealant
PASAL 9
PEKERJAAN ATAP BAJA KONVENSIONAL
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan atap baja meliputi pekerjaan rangka dan penutup atap utama dalam
pembuatan, pemasangan, penyetelan rangka atap dengan rincian sebagai berikut :
B. Standar Pelaksanaan
C. Pelaksanaan Pekerjaan
30
3) Tiap gording dihubungkan dengan gording di atas dan di bawahnya dengan
trackstang/ sagrood baja diameter 12 mm.
4) Las yang digunakan adalah las listrik dengan mutu FE 360 atau E 6013 sesuai
dengan JIS.
5) Bahan untuk coating adalah cat zincromat warna hijau sekualitas Nippon Steel.
6) Detail pemasangan rangka atap menyesuaikan dengan gambar kerja, dengan
spesifikasi material sesuai dengan yang telah ditentukan di atas.
7) Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi baja harus dilaksanakan oleh tukang-
tukang yang berpengalaman dan diawasi mandor-mandor yang ahli dalam
konstruksi baja.
8) Pemotongan-pemotongan setiap elemen-elemen harus dilaksanakan dengan
rapi dan pemotongan besi harus dilakukan dengan alat pemotong atau gergaji
besi. Pemotongan dengan mesin las atau api sama sekali tidak diperbolehkan.
9) Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan Marking Procedure (tanda atau
kode) yang akan dipakai kepada Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) untuk
disetujui.
10) Semua konstruksi baja yang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dan diberi
kode dengan jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan
mudah.
11) Kode-kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus.
12) Pelat-pelat sambungan dan lain-lain bagian elemen yang diperlukan untuk
sambungan-sambungan di lapangan, harus dibaut/ diikat sementara dulu pada
masing-masing elemen dengan tetap diberi tanda-tanda.
13) Pengelasan
• Sebelum pekerjaan las dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan
prosedur kerja cara-cara pengelasan yang akan dikerjakan di lapangan dan
harus disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
• Sebelum pekerjaan las dimulai, maka harus ada dipastikan bahwa bidang-
bidang yang akan disambung dengan sambungan las tidak boleh bergerak
sampai pekerjaan las selesai dilakukan.
• Bagian-bagian yang akan dilas sebaiknya dalam keadaan datar, dan bila ada
yang harus dilas tegak, maka pengelasan harus dimulai dari bawah kemudian
ke arah atas.
• Bagian ujung dari suatu las tumpul harus mendapat dipastikan bahwa
sambungan dilaksanakan dalam keadaan penuh. Untuk itu sebaiknya dipakai
batang-batang penyambungan pada bagian ujung dari sambungan tersebut
agar pengelasan dapat dilaksanakan dengan penuh.
• Pengelasan harus dilaksanakan dengan las busur listrik dan batang las harus
dari bahan yang sama campurannya dengan bahan yang akan dilas.
• Pengelasan harus dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli yang berpengalaman
dan dengan ketepatan tinggi. Penyedia Jasa Konstruksi wajib menyerahkan
sertifikat keahlian dari masing-masing tukang lasnya sesuai peraturan.
Pengelasan hanya dilakukan pada tempat-tempat yang dinyatakan dalam
gambar kerja. Ukuran las yang tercantum adalah ukuran efektif.
• Apabila diperlukan pengelasan di lapangan harus dilaksanakan sesuai
dengan gambar rencana baik ukuran panjang maupun ketebalannya
31
• Setelah pengelasan selesai, maka sisa-sisa kerak las harus dibersihkan
dengan baik.
• Kecuali ditentukan lain dalam gambar mutu baut penyambung dan angkur
minimal sama dengan baja yang digunakan.
• Baut penyambung harus berkualitas baik dan baru, diameter baut, panjang
ulir harus sesuai dengan yang diperlukan.
• Baut harus dilengkapi dengan 2 (Dua) ring, masing-masing 1 (Satu) buah
pada kedua sisinya.
• Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) dapat meminta Penyedia Jasa
Konstruksi melakukan test baut pada laboratorium independen yang disetujui
oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), sebelum Penyedia Jasa
Konstruksi memesan baut yang akan dipakai.
• Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan
diameternya. Penyedia Jasa Konstruksi tidak boleh merubah atau membuat
lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
• Pembuatan lubang baut harus memakai bor. Untuk konstruksi yang tipis,
maksimum 10 mm, boleh memakai mesin. Membuat lubang baut dengan api
sama sekali tidak diperkenankan.
• Lubang baut dibuat maksimum 2 mm lebih besar dari diameter baut.
• Setiap pengencangan baut harus diawasi secara langsung oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK), apabila dianggap perlu pengencangan baut
harus menggunakan kunci momen.
• Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih
dapat paling sedikit 3 (Tiga) ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa
menimbulkan kerusakan pada ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak
memenuhi syarat ini harus diganti dan tidak boleh digunakan.
• Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-
baut yang sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat.
32
• Sebelum erection dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus memeriksa
kembali kedudukan angkur-angkur baja dan memberitahukan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) metode dan urutan pelaksanaan
erection.
• Kegagalan dalam erection ini menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
Konstruksi sepenuhnya.
• Semua pelat-pelat atau elemen yang rusak setelah difabrikasi, tidak akan
diperbolehkan dipakai untuk erection.
• Untuk pekerjaan erection di lapangan, Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyediakan tenaga ahli dalam bidang konstruksi baja yang senantiasa
mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan erection.
16) Secara umum konstruksi baja harus difabrikasi dengan memperhatikan anti
lendut. Besarnya anti lendut adalah minimum sama dengan besarnya lendutan
akibat beban mati dan hidup.
D. Material
Seluruh baja profil yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah produksi Gunung
Garuda, Krakatau Steel, Master Steel.
PASAL 10
PEKERJAAN RANGKA ATAP
DAN GENTENG KERAMIK
A. Lingkup Pekerjaan
Seluruh pekerjaan pemasangan rangka atap baja seperti dalam gambar kerja
meliputi :
1) Pengukuran bentang (sebelum fabrikasi) dan desain
2) Pengangkutan (delivery) dan kebutuhan bahan di lapangan
3) Pekerjaan pemasangan rangka atap sesuai gambar rencana
4) Pekerjaan pemasangan penutup atap genteng keramik glossy, sesuai gambar
rencana. Warna ditentukan kemudian.
5) Memasang atap canopy, antara lain :
a. Atap entrance UGD, menggunakan atap galvalum kombinasi kaca
tempered, rangka baja IWF 200 x 100, dan rangka atap hollow ukuran 40 x
40 x 4. Dilengkapi seling besi diameter 25 mm. Plafond menggunakan
material ACP alur selebar 10 cm, Listplank ACP dipasang sesuai gambar.
b. Atap entrance Rawat Jalan, rangka atap utama menggunakan IWF 300 x
150 dan rangka pembagi menggunakan hollow 40 x 40 x 4. Penutup atap
menggunakan kaca tempered tebal 12 mm.
33
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Desain rangka atap harus didukung oleh analisis perhitungan yang akurat serta
memenuhi kaidah teknik yang benar dalam perancangan standard batas desain
struktur baja cetak dingin (Limit State Cold Formed Steel Structure Design)
2) Kontraktor wajib menyerahkan mill certificate (sertifikat pabrik) dari material baja
yang akan digunakan serta dokumen data-data produk. Dan garansi produk
minimal 10 (sepuluh) tahun dan garansi pemasangan minimal 10 (Sepuluh)
tahun.
3) Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar Kerja. Pada prinsipnya ukuran
pada gambar kerja adalah ukuran jadi/ finish.
4) Setiap bagian yang tidak memenuhi persyaratan yang tertulis di sini yang
diakibatkan oleh kurang teliti dan kelalaian kontraktor akan ditolak dan harus
diganti kewajiban yang sama juga berlaku untuk ketidakcocokan kesalahan
maupun kekurangan lain akibat Kontraktor tidak teliti dan cermat dalam
koordinasi dengan gambar pelengkap dari Arsitek, Struktur, Mekanikal, dan
Elektrikal. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambah dalam hal ini harus
dikerjakan atas biaya Kontraktor tidak dapat diklaim sebagai biaya tambah.
5) Perubahan bahan/ detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) dan Perencana untuk mendapatkan persetujuan
secara tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa
adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan
yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan
tambah kurang.
6) Sebaiknya sebanyak mungkin bahan untuk konstruksi baja ringan difabrikasi di
workshop, baik workshop permanen atau workshop sementara. Kontraktor
bertanggung jawab atas semua kesalahan detail, fabrikasi dan ketetapan
pemasangan semua komponen struktur konstruksi baja ringan.
7) Sambungan : Alat penyambung antar elemen rangka atap yang digunakan
untuk fabrikasi dan instalasi adalah baut menakik sendiri (self drilling screw)
dengan spesifikasi sebagai berikut : Kelas Ketahanan Korosi Minimum : Class 2
(Minimum Corrosion Rating)
8) Ukuran baut untuk struktur reng (batten fartener) adalah type 10-16x16, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Diameter ulir 10 Gauge (4,87 mm)
b. Jumlah ulir per inchi (Threads per inch/TPI) : 16 TPI
c. Panjang : 16 mm
d. Ukuran kepala baut : 5/16” (8 mm hex. socket)
e. Material : AISI 1022 Heat treated carbon steel
f. Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 6.8 kN
g. Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN
h. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kNm
i. Pemasangan jumlah baut harus sesuai dengan detail sambungan pada
gambar kerja.
j. Pemasangan baut harus menggunakan alat bor listrik 560 watt dengan
kemampuan putaran alat minimal 2000 rpm.
34
9) Pemotongan material
a. Pekerjaan pemotongan material baja ringan harus menggunakan peralatan
yang sesuai, alat potong listrik dan gunting, dan telah ditentukan oleh pabrik.
b. Alat potong harus dalam kondisi baik
c. Pemotongan material harus mengikuti gambar kerja
d. Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih.
C. Material
3) Usuk
• Zinc Calume
• Profil C 75x35
• Tebal = 0,8 mm
• Jarak 1000 mm
4) Reng
• Zinc Calume
• Profil R 30x45x40x15 mm
• Tebal = 0,6 mm
5) Profil Material
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah produk Cahayatruss,
Sakuratruss, Smartruss.
6) Genteng
Pemasangan genteng sebelumnya didahului dengan memasang lapisan
alumunium foil di seluruh bidang atap. Genteng penutup atap adalah genteng
keramik lapis glazuur glossy, produksi sekualitas KIA, M-Class. Warna
ditentukan kemudian.
35
D. Jaminan Struktural
1) Jaminan yang dimaksud adalah jika terjadi deformasi yang melebihi ketentuan
maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap meliputi struktur
pengaku usuk dan reng.
2) Kekuatan rangka atap dijamin dengan kondisi sesuai Peraturan Pembebanan
Indonesia dan mengacu pada persyaratan-persyaratan seperti yang tercantum
pada “Cold Formed Code for Structural Steel“ (Australian Standard / New
Zealand Standard 4600 : 1996).
3) Desain kekuatan struktural berdasarkan “Dead and Live Loads and Load
Combinations” (Australian Standard 1170.1 Part 1) dan “Wind Loads” (Australian
Standard 1170.2 Part 2) dan menggunakan sekrup berdasarkan ketentuan
“Screws Self Drilling for The Building and Construction Industries” (Australian
Standard 3566).
PASAL 11
PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
36
b. Persyatan bahan Perekat :
- Jenis : Thin bed
- Produksi : Mortar Utama – MU 380 / Indo Mortar – IM 380
- Bahan Pengikat : Semen Portland
- Filler : Serbuk Kapur
- Agregat : Pasir Silica
- Additive : Polymer
- Kebutuhan Air : 10 – 10,5 liter per 40 Kg.
- Compressive Stength : 10 – 17 N /mm2 @ 28 hari
- Daya Sebar : ALC 7,5 cm / 16 m2 / tebal 3 mm
ALC 10 cm / 10 m2 / tebal 3 mm
c. Cara Pemakaian
- Alat Kerja :
Trowel bata ringan bergerigi 6x6mm
Electrical mixer
Palu karet
Sendok semen
Gergaji utk bata ringan
Waterpass
- Persiapan :
Siapkan tempat kerja & permukaan yang akan dipasang bata ringan.
Pasanglah petunjuk-petunjuk yang cukup untuk kerataan pasangan bata
ringan.
Bersihkan tempat yang akan dipasang dari kotoran, minyak, karat,
maupun lumut yang dapat mengurangi rekatan adukan, kemudian basahi
dengan air.
Bata ringan yang akan dipasang sebaiknya dibasahi terlebih dahulu
dengan air untuk menghilangkan debu / kotoran dan mengurangi daya
serap bata ringan terhadap adukan ( dalam kondisi SSD ).
37
- Aplikasi :
Tuangkan air sebanyak 10,0 – 10,5 liter untuk tiap kantong MU-380 (40
kg) ke dalam tempat adukan dan masukan adukan kering MU-380.
Aduk campuran diatas hingga rata dan diperoleh kelecakan (consistency)
yang sesuai untuk pelaksanaan pasangan bata ringan (campuran akan
lebih baik & mudah jika menggunakan electrical mixer).
Pemasangan bata ringan dilakukan secara manual dengan trowel
bergerigi 6x6mm sebagaimana umumnya dengan tebal spesi yang
dianjurkan adalah ± 3 mm.
Pemberian angkur untuk pasangan bata ringan ini umumnya dilakukan
setiap 3-5 baris terpasang.
Pada pertemuan dengan kolom utama dan balok/ pelat beton digunakan
adukan MU-880 (Pengisi Celah) dengan pemakaian air sebanyak 5,5 - 6
liter untuk setiap 25 kg MU-880. Aplikasi MU-880 berbarengan pada saat
pemasangan bataringan MU-380.
Untuk pemasangan bata ringan, kolom praktis di perlukan untuk setiap
luas bentang dinding 12 m2 atau kurang dari luas itu apabila bertemu
dengan bidang dinding yang tidak sejajar, contohnya ruangan yang
memiliki panjang atau lebar dibawah 3m. Kegunaan dari kolom praktis
adalah sebagai penyalur beban selain kolom utama sekaligus pengikat
pasangan bata serta sebagai alat bantu kelurusan bidang pasangan
dinding. Untuk bata ringan dengan pasangan thin bed MU-380 dapat
mencapai ketinggian 3m kemudian dibuatkan kolom praktis.
Sedangkan balok praktis diperlukan apabila tinggi dinding lebih dari 4 m.
Kegunaan dan fungsi dari balok praktis sama dengan kolom praktis.
Sedangkan perbedaannya adalah kalau kolom praktis aplikasinya secara
vertikal sedangkan balok praktis horisontal.
38
B. PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
4). Perencanaan
a. Acian
Acian dibuat dalam campuran 1 PC : 2 air (volume)
39
b. Campuran Plesteran
Perbandingan campuran dan pengujiannya dapat dilaksanakan dalam waktu 1
(satu) minggu dan tidak ada penambahan waktu lagi untuk itu.
- Plesteran dengan campuran 1 PC : 2 ps (volume) digunakan pada daerah-
daerah basah untuk kedap air. Pada daerah toilet setinggi dinding keramik
dan setinggi dinding bata untuk daerah shaft serta daerah lainnya setinggi
20 cm dari lantai dasar sebagaimana ditunjukkan Pengawas.
- Daerah lain di luar yang disebutkan diatas (basah dan kedap air)
menggunakan campuran 1 PC : 3 ps.
- Plesteran harus dicampur dengan bahan additive untuk mencegah
keretakan yang tidak diinginkan dan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Pengawas.
c. Mesin Pengaduk
Pergunakan mesin-mesin pengaduk (molen) dan peralatan yang memadai.
Bersihkan semua permukaan yang akan diplester dari bahan-bahan yang akan
merusak plesteran dan disiram air hingga jenuh. Pekerjaan plesteran harus
rata sesuai perintah Pengawas, dengan tebal plesteran 20 mm dengan
toleransi minimal 15 mm dan maksimal 25 mm, kecuali ditentukan lain.
d. Pencampuran
Membuat campuran plesteran tanpa mesin pengaduknya dapat dilaksanakan
bila ada ijin dari Pengawas.
e. Hasil
Hasil plesteran rata, tidak ditemukan retakan, bidang lurus, sudut sesuai
gambar, tidak keropos.
5). Pelaksanaan
a. Umum
- Bersihkan permukaan dinding batu bata dari noda-noda debu, minyak cat
dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran agar
benar-benar siap untuk dilakukan pekerjaan plesteran.
- Singkirkan semua hal yang dapat merusak/ mengganggu pekerjaan
plesteran.
40
- Bentuk screed sementara bila mungkin (untuk pembentukan dasar yang
permanen) untuk menjamin adanya ketebalan yang sama, permukaan yang
datar/rata, contour dan profil-profil akurat.
- Basahi seluruh permukaan bidang plesteran untuk peresapan. Jangan
menjenuhkan permukaan dan jangan dipasang plesteran sampai
permukaan air yang terlihat tersebut telah lenyap/kering kembali.
- Letakkan/tempelkan campuran plesteran selama 2.5 jam (maksimal)
setelah proses pencampuran, kecuali selama udara panas / kering, kurangi
waktu penempatan itu sesuai yang diperlukan untuk mencegah pengerasan
yang bersifat sementara dari plesteran.
- Pekerjaan plesteran harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
- Untuk mendapatkan permukaan yang rata dan ketebalan sesuai dengan
yang disyaratkan, maka dalam memulai pekerjaan plesteran harus dibuat
terlebih dahulu “kepala plesteran”.
41
d. Plesteran Interior
- Pemasangan : Pasang lapisan dasar pertama dan kedua dengan ketebalan
7 mm. Ketebalan lapisan finishing harus ditambahkan di atasnya.
- Ukur/periksa ketebalan plesteran dari bagian dasar belakang yang rata.
- Aplikasikan lapisan dasar pertama dengan bahan-bahan secukupnya , dan
tekan untuk menjamin adanya kesatuan dengan dasar. Setelah lapisan
pertama diletakkan, sikat dengan hanya satu arah/cara, untuk membentuk
ikatan mekanik bagi lapisan kedua. Pada permukaan-permukaan vertikal,
sikat secara horizontal.
- Aplikasikan lapisan dasar kedua dengan bahan-bahan secukupnya dan
tekan untuk menjamin melekat eratnya lapisan ini dengan lapisan dasar
pertama.
- Aplikasikan lapisan finishing di atas lapisan dasar setebal 2 mm.
e. Plesteran Exterior
Pemasangan : Pemasangan lapisan dasar dengan ketebalan 10 mm. Ketebalan
lapisan finishing harus ditambahankan di atasnya.
Periksa/ukur ketebalan plesteran dari dasar bagian belakang yang rata.
42
2). Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam SNI dan sesuai dengan
standar acuan produk :
a. Standar Mortar Utama
b. SNI - 2 – 1971
c. SNI - 3 – 1970
d. SNI - 8 – 1974
e. DIN 18550
f. DIN 18555
g. DIN 1053
3). Bahan-bahan
Semen instan MU-301 untuk plesteran dinding bata ini merupakan campuran
semen, pasir silika, filler dan aditif. Semen instan ini harus dengan mutu yang baik
dan bebas dari ketidak-murnian / kotoran supaya menghasilkan plester dengan
kekuatan yang dibutuhkan, mudah dipakai, daya tahan yang tinggi dan
penampilan yang baik.
Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke Arsitek untuk persetujuan sebelum
pemakaian dimulai.
Semen instan MU-301 ini untuk plesteran dinding ini siap digunakan dengan
menambahkan air. Air harus bersih dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang
sama seperti yang harus tercapai untuk pekerjaan beton.
43
j. Pemasangan bata lebih rata sehingga menghemat bahan adukan pada
pekerjaan plesteran.
c. Pengadukan Bahan :
- Masukan adukan kering MU-301 ke dalam bak adukan.
- Tuang air sebanyak 6,0-6,5 liter untuk kantong MU-301 (40kg).
- Aduk campuran diatas hingga rata.
- Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus bersih dan dicuci dahulu
sebelum pengadukan berikutnya dilaksanakan.
44
6). Kecakapan – Kerja (Workmanship)
Semua permukaan yang akan menerima plester harus cukup keras dan kasar
untuk menjamin adanya pengikatan (bond) yang baik, bersih dan bebas dari
debu-debu dan barang-barang/ materi yang lepas, demikian juga harus
dibasahkan dengan air segera, sebelum pemasangan plester dilaksanakan.
Permukaan-permukaan beton yang lama dimana plester baru akan dipasangkan
harus dilukai (hacked)/ dibuat kasar untuk memperoleh penempelan yang
sempurna, dibersihkan secara sempurna, dan dibasahi secepatnya, sebelum
pelaksanaan memplester dimulai, dengan memakai bonding-agent yang sudah
disetujui.
Plester yang mempunyai ketebalan lebih dari 2 cm harus diaplikasikan lapis demi
lapis, dengan jangka waktu pemasangan setiap lapis tidak boleh melebihi dari 24
jam. Bonding agent yang sudah disetujui harus dipakai.
Permukaan yang akan terbentuk harus datar dan sama rata / tidak melengkung.
Kontraktor harus memakai mistar / penggaris dari metal (metal straight edge)
dengan kepanjangan paling sedikit 1 meter untuk memastikan kerataan / sama
rata, dan penggaris dari metal tersebut harus diadakan supaya Arsitek bisa
memakainya untuk memeriksa hasil pekerjaan / pekerjaan.
Sambungan-sambungan (joints) yang disebabkan oleh pemasang plester secara
bertahap / interval harus diatur dan ditaruh / dialokasikan supaya retak-retak yang
tidak diinginkan ataupun perubagan-perubahan tekstur pada permukaan, tidak
terlihat.
Kontraktor harus memastikan supaya semua conduits / sparing, pipa-pipa, plugs
dan lain-lain berada dalam posisinya yang tepat sebelum memulai pekerjaan
plester supaya pemahatan / pembobokan plester tidak akan terjadi sesudahnya.
Semua sudut-sudut internal dan eksternal harus diplester dan harus dilaksanakan
secara rapih untuk mendapatkan sudut-sudut yang rapih / terbentuk dengan baik,
lurus, benar dan tegak lurus.
Perhatian yang baik harus ada selama pelaksanaan untuk menghindari plester
yang masih basah jatuh atau bepercikan pada pekerjaan-pekerjaan lainnya,
seperti pada lantai-lantai, pintu-pintu, jendela-jendela, plafond-plafond yang bisa
mengakibatkan timbulnya noda / kotor. Sisa-sisa plester harus dibuang segera
sebelum terjadinya pengerasan dan noda yang permanen.
Semua pekerjaan plester yang baru diselesaikan harus dijaga supaya tetap
lembab selama 5 (lima) hari dengan penyemprotan air, dalam sehari dua kali
penyemprotan air tersebut.
45
7). Spesifikasi Semen Instan MU-301
Daya Sebar (Coverage) :
- Bata Merah : ± 1,9 m2 / sak 40 kg / 10 mm
- Bata Ringan : ± 2,1 m2 / sak 40 kg / 10 mm
Data Teknik :
- Bentuk : Powder
- Warna : Abu-abu muda
- Tebal Aplikasi : ± 10 mm untuk pasangan bata merah dan bata
ringan 10 mm untuk plesteran
- Perekat : Semen Portland
- Agregat : Pasir silika dengan besar butiran maksimum 3 mm
- Bahan pengisi (filler) : Guna meningkatkan kepadatan serta mengurangi
porositas bahan adukan.
- Bahan tambahan :
(Additive) : larutan air guna meningkatkan
kelecakan / workability dan daya rekat
- Kebutuhan air : 6,0 – 6,5 liter / sak 40 kg
Kepadatan (density)
- ASTM C 185 : Kering = 1,7 kg / liter
: Basah = 1,9 kg / liter
Compressive strength
- ASTM C 109 : > 4 N / mm2 @ 28 hari
Water rententition
- BS 4551 : > 95 %
Drying shrinkage
- ASTM C 531 : < 0,1 %
Kemasan
- Kantong kertas (sak) 10 kg dan 40 kg.
46
Penyimpanan
- Simpan didalam ruangan dan jaga agar selalu dalam keadaan kering. Hindari
tumpukan yang berlebih maksimal 16 tumpuk.
Masa Kadaluarsa
- 12 bulan bila disimpan dalam kantong tertutup dalam ruangan yang selalu
kering.
3). Bahan-Bahan
Semen instan MU-250 untuk acian pada plesteran dinding bata ini merupakan
campuran semen, filler dan aditif. Semen instan ini harus dengan mutu yang baik dan
bebas dari ketidak-murnian / kotoran supaya menghasilkan acian dengan kekuatan
yang dibutuhkan, daya tahan yang tinggi dan penampilan yang baik.
Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke Arsitek untuk persetujuan sebelum
pemakaian dimulai.
Semen instan MU-250 untuk acian pada plesteran dinding ini siap digunakan dengan
menambahkan air. Air harus bersih dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang sama
seperti yang harus tercapai untuk pekerjaan beton.
47
4). Keunggulan Semen Instan Mu-250
a. Alat kerja :
Roskam baja, jidar panjang dari baja atau alumunium, hand mixer, bak adukan.
b. Persiapan dan Pelaksanaan :
- Siapkan tempat kerja & permukaan yang hendak diaci.
- Singkirkan semua hal yang dapat merusak / mengganggu pekerjaan acian.
- Bersihkan dasar permukaan yang akan diaci dari serpihan, kotoran & minyak
yang dapat mengurangi daya rekat adukan.
- Jika terlalu kering, basahi dasar permukaan yang akan diaci dengan air.
- Pekerjaan acian harus lurus, sama rata, datar maupun tegak lurus.
- Jika acian menunjukkan hasil yang tidak memuaskan seperti tidak rata, tidak
tegak lurus atau bergelombang, adanya pecah atau retak, maka bagian
tersebut harus dibongkar kembali untuk diperbaiki atas biaya Kontraktor.
c. Pengadukan Bahan :
- Tuang air ke dalam bak adukan sebanyak 14,0 – 14,5 liter untuk tiap kantong
MU-250 (40 kg).
- Masukan adukan kering MU-250 kedalam bak adukan. Aduk campuran di atas
hingga rata.
- Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus bersih dan dicuci dahulu
sebelum pengadukan berikutnya dilaksanakan.
- Aplikasi untuk acian :
48
- Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya yang kemudian
diratakan dengan jidar panjang.
- Tebal acian yang di anjurkan adalah 1,5 – 3,0 mm, tergantung kerataan dasar
permukaannya.
Semua permukaan yang akan menerima acian harus cukup keras untuk menjamin
adanya pengikatan (bond) yang baik, bersih dan bebas dari debu-debu dan
barang-barang / materi yang lepas.
Perhatian yang baik harus ada selama pelaksanaan untuk menghindari acian yang
masih basah jatuh atau bepercikan pada pekerjaan-pekerjaan lainnya, seperti
pada lantai-lantai, pintu-pintu, jendela-jendela, plafond-plafond yang bisa
mengakibatkan timbulnya noda / kotor.
Data Teknik :
- Bentuk : Powder
- Warna : Abu-abu muda
- Tebal Aplikasi : 1,5 – 3 mm (max. ketebalan 3 mm)
- Perekat : Semen Portland
- Bahan pengisi (filler) : Guna meningkatkan kepadatan serta
mengurangi porositas bahan adukan.
- Bahan tambahan
- (Additive) : Bahan larutan air guna meningkatkan kelecakan /
workability dan daya rekat
- Kebutuhan air : 14 – 14,5 liter / sak 40 kg
- Kepadatan (density)
- ASTM C 185 : Kering = 1,2 kg / liter
: Basah = 1,8 kg / liter
49
Compressive strength
- ASTM C 109 : > 6,0 N / mm2 @ 28 hari
- Water rententition
BS 4551 : > 95 %
- Drying shrinkage
ASTM C 531 : < 0,2 % @ 28 hari
Kemasan
- Kantong kertas (sak) 40 kg.
Penyimpanan
- Simpan di dalam ruangan dan jaga agar selalu dalam keadaan kering.
Hindari tumpukan yang berlebih maksimal 16 tumpuk.
Masa Kadaluarsa
- 12 bulan bila disimpan dalam kantong tertutup dalam ruangan yang selalu
kering.
50
3). Bahan-Bahan
Semen instan MU-600 merupakan Pelapis Kedap Air (Two Component
Waterproofing Membrane) untuk acian daerah basah. Merupakan campuran liquid
acrylic, semen, pasir silika dan aditif. Semen instan ini harus dengan mutu yang
baik dan bebas dari ketidak-murnian / kotoran supaya menghasilkan acian
waterproof dengan kekuatan yang dibutuhkan, mudah dipakai, daya tahan yang
tinggi dan penampilan yang baik.
Contoh-contoh bahan harus diserahkan ke Arsitek/Pengawas untuk persetujuan
sebelum pemakaian dimulai.
51
c. Pengadukan Bahan :
- Tuang liquid sebanyak MU-600.
- Masukan adukan kering MU-600.
- Aduk campuran di atas hingga rata.
- Bak adukan, peralatan (tools and untensils) harus bersih dan dicuci dahulu
sebelum pengadukan berikutnya dilaksanakan.
d. Aplikasi untuk plesteran :
- Sebelum aplikasi, permukaan sebaiknya dilembabkan atau dibasahi
dengan air untuk mendapatkan hasil yang baik.
- Gunakan kuas, roll atau roskam untuk mengaplikasikan produk,
tergantung dari kondisi kerataan permukaan.
- Aplikasikan minimum dua lapis seperti aplikasi cat.
- Tunggu sampai produk setting sebelum dilakukan aplikasi lapisan di
atasnya (screeding, pemasangan keramik dll).
Data Teknik :
- Bentuk : Powder dan liquid
- Warna Powder : Abu-abu muda
- Warna Liquid : Milky white
- Tebal Aplikasi : ± 2 lapis dengan ketebalan 500 micron
- Perekat : Semen Portland
- Bahan pengisi (filler) : Guna meningkatkan kepadatan serta
mengurangi porositas bahan adukan.
52
Bahan tambahan
- (Additive) : Bahan larutan air guna meningkatkan kelecakan /
workability dan daya rekat.
- Tensile Strength
ASTM D412 : > 1,5 N / mm2
- Adhesion Strength
BS 1881 : > 1 N / mm2
Kemasan
- 30 kg set (10 kg liquid dan 20 kg powder)
- 3 kg set (1 kg liquid dan 2 kg powder)
Penyimpanan
- Simpan di dalam ruangan dan jaga agar selalu dalam keadaan kering.
Masa Kadaluarsa
- 12 bulan bila disimpan dalam kantong tertutup dalam ruangan yang selalu
kering.
PASAL 12
PEKERJAAN PELAPIS LANTAI DAN DINDING
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pemasangan keramik pada lantai maupun dinding
sesuai dengan gambar rencana.
B. Persyaratan
a. Persyaratan :
1) Pekerjaan finishing lantai, baru boleh dilaksanakan setelah seluruh
pekerjaan plafond dan pemasangan lapisan-lapisan pada dinding selesai
dikerjakan.
2) Sebelum pekerjaan ini dilakukan, Penyedia Barang/ Jasa Konstruksi
diwajibkan mengadakan pengecekan terhadap peil lantai dan
kemiringannya.
53
3) Pada ruang kamar mandi, WC, tempat cuci dan sebagainya harus
dipasang dengan spesi 1 pc : 3 ps, ketinggian dinding dari lantai
sekelilingnya disesuaikan dengan gambar.
4) Diantara setiap lapisan diberi tenggang waktu sehari untuk curing dengan
penyiraman air.
5) Pekerjaan dan bahan-bahan untuk hal ini terlebih dahulu harus mendapat
persetujuan dari Pengguna Jasa melalui Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) .
b. Pelaksanaan :
1) Tegel keramik dipasang diatas plesteran dengan campuran 1 pc : 4 ps.
2) Pemasangan tegel harus benar-benar rata dan datar, nat-natnya teratur
rapi.
3) Setelah pemasangan tegel mengeras, kemudian dicuci dengan air dan
nat-natnya diisi dengan bubuk semen.
4) Pekerjaan pemasangan tegel yang telah selesai harus digosok dan
dibersihkan dengan baik tegel-tegel plint 10 x 60 cm harus dipasang tegak
dengan nat-nat menyambung dengan ubin datar.
5) Pekerjaan dan bahan-bahan terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
Pengguna jasa melalui pengawas.
a) Dinding dan Lantai Keramik KM/WC
Ukuran : 30 x 60 cm (pantry, tempat wudhu, meja beton
wastafel, meja beton ruang CSSD, dinding KM/WC)
30 x 30 cm alur (lantai KM/WC)
10 x 30 cm (listello pada dinding KM/WC)
Produksi : Sekualitas "INDOGRESS"
Warna : disesuaikan
Kualitas : Kw I
Dipakai : Dinding, pantry, lantai, pada KM/WC
54
c) Lantai Keramik pada ramp
Ukuran : 60 x 60 cm (pada lantai)
10 x 60 cm (pada border/ pinggir lantai)
Produksi : Sekualitas "INDOGRESS" unpolish
Warna : menyesuaikan
Kualitas : Kw I
Dipakai : Pada ramp pasien dan difabel
f) Stepnoshing
Ukuran : 10 x 60 cm
Produksi : Sekualitas "INDOGRESS"
Warna : menyesuaikan
Kualitas : Kw I
Dipakai : Pada anak tangga
g) Hospital plint
Ukuran : 10 x 60 cm
Produksi : Sekualitas “NIRO GRANITO"
Warna : menyesuaikan
Kualitas : Kw I
55
Dipakai : Pada sudut dinding dan lantai ruang dalam sesuai
gambar
6) Pemasangan :
a) Sewaktu tegel dipasang permukaan tegel bagian bawah harus terisi
padat dengan adukan.
b) Pola pemasangan tegel disesuaikan dengan gambar, demikian juga
pengambilan as pemasangan.
c) Naat tegel diisi dengan bahan semen tertentu yang tahan asam, basa
dan kadap air. Warna perekat naat ini disesuaikan dengan warna
keramik atau ditentukan oleh Pengguna Jasa melalui Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) .
d) Pengisian/ pengecoran naat dilakukan paling cepat 24 jam setelah
tegel dipasang.
e) Sewaktu pengisian naat ini tegel harus sudah benar-benar melekat
dengan kuat pada lantai.
f) Sebelum didisi, celah-celah naat ini harus dibersihkan terlebih dahulu
dari debu dan kotoran lain.
g) Usahakan agar permukaan tegel yang sudah terpasang tidak terkena
adukan/ air semen.
h) Kotoran semen dan lain-lain yang menempel di permukaan tegel pada
waktu pengecoran naat harus segera dibersihkan sebelum mengering/
mengeras.
i) Bila pemasangan telah selesai seluruhnya, maka lantai harus di lap/
disapu sehingga bersih.
j) Permukaan lantai yang sudah terpasang, hasilnya harus rapi baik,
tidak miring tidak bergelombang, terpasang dengan kuat.
k) Bila masih diperlukan, tegel harus dibersihkan dengan lap basah atau
dengan bahan-bahan pembersih lunak yang ada dipa saran.
l) Untuk menghilangkan kotoran yang sukar dilepas, dapat digunakan
bahan pembersih khusus, disesuaikan dengan jenis kotoran. Pada
bagian-bagian yang memerlukan pemotongan harus dilakukan dengan
menggunakan mesin pemotong.
56
PASAL 12
PEKERJAAN LAPIS WATERPROOFING
A. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan waterproofing untuk seluruh permukaan plat atap dag serta plat
leufel.
2) Pekerjaan water proofing untuk seluruh permukaan plat lantai dan dinding
keramik setinggi 30 cm pada kamar mandi/ WC
B. Pelaksanaan Pekerjaan
C. Bahan Waterproofing
57
PASAL 13
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT (PLAFON)
A. Lingkup Pekerjaan
B. Pelaksanaan Pekerjaan
58
C. Material
PASAL 14
PEKERJAAN KACA DAN ALUMUNIUM
A. Lingkup Pekerjaan
B. Pelaksanaan Pekerjaan
59
C. Material
1) Instalasi daun pintu, jendela, dan bovenlight harus sempurna sehingga daun
pintu, jendela dan bovenlight bisa dibuka dengan lancar dan ditutup dengan
rapat, tanpa menggesek bagian lain dari kusen atau lantai.
2) Instalasi engsel, kait angin, grendel, handle, pengunci, harus sempurna, kuat
dan rapat sehingga dapat difungsikan dengan sebaik-baiknya.
3) Pemasangan kelengkapan alat penggantung dan penguncinya pintu, jendela
dan bovenlight antara lain:
a. Pada setiap daun pintu dipasang 3 (Tiga) buah engsel panjang 4”
sekualitas DEKSON 1 (Satu) buah kunci 2 kali putar/ slaag sekualitas
DEKSON, 1 (Satu) pasang doek dan 6 (Enam) buah angkur.
b. Untuk pintu yang dipasang kunci tanpa handle maka pada daun pintu
harus dipasang 1 (Satu) pasang handle sekualitas Kend.
c. Pada setiap daun jendela dipasang 2 (Dua) buah engsel sekualitas Kend,
1 (Satu) buah handle sekualitas DEKSON, 1 (Satu) pasang hak angin/
lamskaar sekualitas DEKSON, 2 (Dua) buah grendel sekualitas DEKSON
dan 4 (Empat) buah angkur.
d. Pada setiap daun bovenlight dipasang 2 (Dua) buah engsel sekualitas
DEKSON, 1 (Satu) buah spring knipe sekualitas Kend, 1 (Satu) pasang
hak angin/ lamskaar sekualitas DEKSON dan 2 (Dua) buah angkur.
e. Tipe/ jenis alat-alat penggantung dan pengunci disesuaikan dengan alat
penggantung dan pengunci pada gambar kerja, atau menurut petunjuk
Pengguna Barang/Jasa, melalui Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
f. Spesifikasi detail, ukuran, kelengkapan dan perletakan/ penempatan
pintu, jendela dan bovenlight, disesuaikan gambar rencana maupun
gambar detail. Pemasangannya disesuaikan dengan ketentuan teknis
yang berlaku dan menurut petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) .
60
E. Standar bahan kaca
1) Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya
mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat
diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan pengembangan (float glass).
2) Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm per meter. Kaca yang digunakan harus bebas
dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang terdapat pada kaca).
3) Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian
atau seluruh tebal kaca).
4) Kaca yang digunakan untuk pekerjaan pintu, jendela dan bovenlight adalah
kaca bening 5 mm, sedang pekerjaan kaca bovenlight kamar mandi dengan
kaca es 5 mm.
5) Kaca yang dipakai sekualitas produksi Asahimas.
6) Ketentuan untuk pekerjaan kaca ini adalah kaca harus rata, tidak
bergelombang dan tidak retak.
7) Pemasangan kaca harus memperhatikan faktor pemuaian pada saat udara
panas dan penyusutan pada saat udara dingin.
8) Dalam keadaan ditutup atau dibuka kaca-kaca tidak boleh bergetar (kalau
kaca bergetar hal ini menandakan kurang sempurnanya pemasangan).
9) Apabila pada saat pemasangan ada kaca yang pecah, maka Penyedia
Barang/Jasa berkewajiban mengganti sebelum Penyerahan I (Pertama).
Apabila pekerjaan ini di sub kontrakkan maka Penyedia Jasa konstruksi harus
memberitahukan pada Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) serta harus mendapat
persetujuan terlebih dahulu, dan harus memberikan garansi tertulis yang meliputi
kesempurnaan, pemasangan, pengoperasian, dan kondisi semua pintu jendela
bovenlight untuk periode sampai dengan masa pemeliharaan berakhir.
A. Lingkup Pekerjaan
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Semua rangka pintu dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai dengan
ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Bahan yang akan diproses pabrikasi harus di-seleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk, toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
61
2) Untuk keseragaman warna disyaratkan sebelum proses pabrikasi warna
profil-profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu
pabrikasi unit-unit pintu, jendela, profil harus diseleksi lagi warnanya
sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
3) Pemotongan patch fitting hendaknya dikerjakan pada tempat yang aman/
terlindung dari benda-beda yang dapat menyebabkan kerusakan pada
permukaan, terutama dari material besi. Hasil pemotongan dengan mesin
potong, mesin punch, drill setelah dirangkaikan untuk pintu, jendela
mempunyai toleransi ukuran untuk tinggi dan lebar adalah 1 mm, dan untuk
diagonal adalah 2 mm.
4) Kaca harus diteliti dengan seksama pada saat terpasang, tidak boleh
menimbulkan getaran. Apabila masih terjadi getaran, maka “Profil Rubber
Seal” pemegang kaca harus diganti atas biaya Kontraktor.
C. Material
1) Spesifikasi rangka daun pintu adalah jenis klem patch fitting berukuran
sekitar 4 x 17 cm, terbuat dari besi cor yang luarnya dilapis stainless steel.
2) Untuk bahan pelengkap lainnya floor hinges, handle logam stainless steel,
sekrup dari stainless steel dan lain-lain sekualitas DEKSON.
3) Kaca produksi Asahimas sesuai dengan persyaratan bahan kaca dalam
BAB pekerjaan kaca.
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan daun pintu kayu dobel sunkai meliputi seluruh detail sesuai yang
dinyatakan/ ditunjukkan dalam gambar.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
62
menjaga kerapihan, tidak boleh terjadi noda-noda atau cacat bekas
penyetelan.
e. Jika diperlukan, harus menggunakan sekrup galvanized atas persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) , tanpa meninggalkan bekas/ cacat
pada permukaan daun pintu yang tampak.
f. Untuk daun pintu setelah dipasang harus rata, tidak bergelombang, tidak
melintir, dan semua peralatan dapat berfungsi dengan baik dan sempurna.
C. Material
A. Lingkup Pekerjaan
B. Pelaksanaan Pekerjaan
63
C. Material
A. Lingkup Pekerjaan
B. Pelaksanaan Pekerjaan
C. Material
A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan kaca pada atap canopy meliputi seluruh pekerjaan pembuatan dan
pemasangan atap kaca pada canopy baru sesuai gambar perencanaan.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
2) Pembuatan kaca untuk atap canopy harus dilaksanakan oleh aplikator yang
berpengalaman dengan teknisi yang handal dan peralatan yang sesuai
penggunaannya.
a. Posisi harus sesuai dengan gambar rencana.
64
b. Spesifikasi detail, ukuran, kelengkapan dan perletakan/ penempatan
disesuaikan gambar rencana maupun gambar detail. Pemasangannya
disesuaikan dengan ketentuan teknis yang berlaku dan menurut
petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
C. Material
1) Kaca tempered tebal 12 mm, sekualitas ASAHIMAS
A. Lingkup Pekerjaan
B. Pelaksanaan Pekerjaan
C. Material
1) Kaca bening 8 mm, sekualitas ASAHIMAS
PASAL 15
PEKERJAAN PENGECATAN
A. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan cat meliputi pekerjaan cat dinding, beton, plafon, kayu, dan besi.
2) Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.
3) Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture, material
dan cara pengerjaan.
4) Bidang-bidang yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).
65
5) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK), bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal
keseluruhan pekerjaan pengecatan.
B. Standar Pelaksanaan
1) SNI 03-2407-1991 (Tata Cara Pengecatan Kayu Untuk Rumah dan Gedung).
2) Tata Cara Pengecatan dinding untuk Rumah dan Gedung.
3) SNI 03-2408-1991 (Tata Cara Pengecatan Logam).
A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan cat dinding dan beton adalah pengecatan seluruh
plesteran bangunan dan/ atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
C. Material
A. Lingkup Pekerjaan
66
B. Pelaksanaan Pekerjaan
67
14) Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang.
C. Material
Cat yang digunakan adalah produksi sekualitas Mowilex, Emcolux warna akan
ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK), setelah mengadakan
percobaan pengecatan (mock up) terlebih dahulu.
A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan bidang kayu yang ditentukan
gambar.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Semua kayu hanya boleh dimenie dan dicat di lokasi proyek dan mendapat
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).
2) Sebelum pekerjaan menie dan cat dillakukan, bidang kayu kasar harus
diamplas dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan dengan amplas kayu
halus sampai permukaan bidang licin dan rata.
3) Pekerjaan menie dan cat dilakukan dengan menggunakan kuas, dilakukan
berlapis, sedemikian rupa sehingga bidang kayu tertutup sempurna dengan
lapisan manie dan cat.
4) Lapis pertama digosok dengan kertas amplas segera setelah pengolesan,
untuk menjamin peresapan dengan baik.
5) Pekerjaan tersebut diulangi beberapa kali sampai menghasilkan permukaan
yang diinginkan.
C. Material
1) Menie yang digunakan adalah menie kayu produksi Nippon Paint, Kansai
Paint, Patna warna merah.
2) Cat kayu produksi Emcolux.
68
V. Pekerjaan Menie Besi dan Cat besi.
A. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah pelapisan menie dan pengecatan bidang
besi atau bagian lain yang ditentukan gambar difinishing zincromate.
B. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Semua besi hanya boleh dimenie dan dicat di lokasi proyek dan mendapat
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
2) Sebelum pekerjaan menie dan cat dilakukan, bidang besi kasar harus
diamplas dan dibersihkan dari air, debu atau kotoran sampai permukaan
bidang bersih dan rata.
3) Pekerjaan menie dan cat dilakukan dengan menggunakan kuas, dilakukan
berlapis, sedemikian rupa sehingga bidang besi tertutup sempurna dengan
lapisan menie dan cat.
C. Material
1) Menie yang digunakan adalah menie kayu produksi Nippon Paint, Kansai
Paint, Patna warna hijau.
2) Cat besi produksi Emcolux.
PASAL 16
PEKERJAAN RAILLING TANGGA, RAMP, VOID
A. Lingkup Pekerjaan
69
B. Prosedur Umum
Semua bahan baja harus disimpan di tempat yang terlindung dan aman sehingga
terhindar dari segala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama pelaksanaan.
D. Ketidaksesuaian
E. Bahan-bahan
Semua bahan metal harus baru, bebas dari karat, cacat dan kerusakan lainnya serta
dari kualitas baik dan memiliki dimensi, tebal dan berat yang memenuhi toleransi
yang diijinkan untuk masingmasing bahan metal, sesuai standar yang berlaku.
70
Pipa baja anti karat (stainless steel) untuk susuran ramp harus dari AISI 304,
dengan tebal minimal 2mm dan memenuhi JIS G 3459, sekualitas Star Stainless
Steel. Diameter sesuai petunjuk Gambar Kerja.
F. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Berbagai jenis baja harus berukuran, berbentuk dan dibentuk dari bahan-bahan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
2) Kecuali ditentukan lain, semua bahan harus berasal dari produk yang dikenal,
dan difabrikasi sesuai standar.
3) Sebelum fabrikasi, semua pengukuran yang diperlukan harus diperiksa sesuai
persyaratan AISC.
4) Desain dan jumlah sambungan setiap bagian struktur yang tidak diperlihatkan
dalam Gambar Kerja harus dilengkapi dalam Gambar Detail Pelaksanaan.
5) Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kesalahan dalam
penggambaran, tata letak dan fabrikasi atas biaya Kontraktor.
6) Atur susuran tangan dan tangga sebelum memasang di tempatnya untuk
memastikan posisi yang tepat pada sambungan dan atur kerataan sepanjang
susuran.
7) Tiang susuran harus tegak lurus pada setiap arah. Pasang tiang dan akhir
susuran tangan dan tangga pada konstruksi bangunan.
8) Tiang penumpu susuran tangan dan tangga harus dilas ke pelat dasar dengan
flensa, tipe siku atau tipe lantai, sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan atau
sesuai petunjuk Gambar Kerja. Kemudian tiang berikut alasnya harus dibaut ke
bagian penumpu seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
G. Pengecatan
1) Kecuali ditentukan lain, semua bahan metal harus diberi cat anti karat dan cat
akhir dalam warna sesuai skema warna yang akan diberikan terpisah, kecuali
bila ditentukan lain oleh Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
2) Bahan cat dan pengerjaan pengecatan harus sesuai petunjuk dari pabrik
pembuat cat yang disetujui.
3) Cat besi yang digunakan adalah produksi Emcolux.
PASAL 17
PEKERJAAN BIDANG KHUSUS
I. Papan Nama
A. Lingkup Pekerjaan
71
1) Pekerjaan ini mencakup pengangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja dan
alat kerja serta pemasangan papan nama, sesuai petunjuk Gambar Kerja
dan Spesifikasi Teknis ini.
2) Pekerjaan ini meliputi papan nama eksterior dan tanda-tanda lainnya seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pemilik Proyek.
B. Contoh Bahan dan Data Teknis
E. Bahan-bahan
Logo dinas pendidikan dibuat dari bahan stainless steel yang memenuhi
ketentuan AISI 304, dengan bentuk dan dimensi serta ketebalan pelat
sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja
72
F. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Persiapan
2) Fabrikasi
a. Pasang bingkai dan garis hiasan dengan membentuk sudut dan lurus
agar pas dengan alat pengencang yang tidak terlihat.
b. Lubang untuk baut dan sekrup dapat dibuat dengan bor atau pukulan.
c. Hasil bor dan pukulan harus bersih, lurus dan rata. Pemboran dan
pelubangan harus menghasilkan permukaan yang lurus dan bersih.
d. Permukaan ekspos harus memiliki penyelesaian yang halus dan
pengencang ekspos harus rata dengan permukaan bidang.
Sembunyikan alat pengencang jika memungkinkan.
e. Bentuk sambungan ekspos terhadap cuaca untuk mengeluarkan/
membuang air.
f. Lengkapi dengan saluran air dan lubang drainase (weep holes) untuk
mencegah pembentukan kondensasi.
G. Aplikasi Grafis
1) Aplikasi pada media Acrylic dengan menggunakan cat semprot dari sisi
dalam (cetak mirror), mal/ pola yang akan dicetak dibuat dari sticker cutting,
potongan tangan/ manual tidak diperkenankan.
2) Aplikasi pada media stainless steel dengan sistem grafir dan cutting sesuai
gambar kerja.
3) Karya asli harus ditetapkan sebagai pekerjaan seni yang merupakan
reproduksi generasi pertama pekerjaan tersebut.
4) Sisi-sisi dan sudut-sudut harus bersih. Sudut-sudut harus terpotong
membulat, potongan atau sisi-sisi yang kasar/ tidak rata, permukaan yang
tidak rata atau cacat tidak akan diterima.
73
H. Pemasangan
I. Perlindungan
PASAL 18
PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL (ACP)
A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk
pekerjaan Aluminium Composite Panel secara lengkap, terpasang sempurna sesuai
RKS dan gambar kerja.
B. Persyaratan Bahan
74
Bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan
Aluminium Composite Panel, serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
C. Material
1) Bahan Aluminium Composite Panel produksi Seven, Alucobond, Alucopan.
2) Rangka menggunakan hollow galvalume ukuran 40 x 40 x 1,2 mm.
3) Bahan didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan baik dan tidak bercacat.
4) Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering
dan bersih, sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
5) Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai
dengan jenisnya.
6) Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpan, baik
sebelum atau selama pelaksanaan.
D. Syarat Pelaksanaan
1) Pekerjaan penyetelan dan pemasangan dinding Aluminium Composite Panel
harus dilaksanakan oleh tenaga ahli.
2) Kontraktor harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
pekerjaan dinding, dan memberitahukan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak
memungkinkan untuk mendapatkan pembetulan-pembetulan.
3) Kontraktor harus mengukur setempat semua dimensi yang mempengaruhi
pekerjaannya. Ukuran lapangan yang berbeda dengan shop drawing harus
dikoreksi/ diselesaikan bersama dengan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK)
untuk mendapatkan kepastian.
4) Pemasangan dan penyetelan dinding-dinding panel harus benar-benar kuat, dan
kaku dengan pemasangan yang terjamin lurus dan tegak lurus.
5) Pemasangan komponen-komponen dinding panel dilaksanakan sesuai dengan
persyaratan pemasangan dari pabrik yang bersangkutan. Apabila ternyata
dibelakang hari terbukti bahwa komponen-komponen terpasang tidak sesuai
dengan jenis yang diminta/ disyaratkan, Kontraktor wajib menggantinya atas
beban Kontraktor.
6) Kontraktor wajib memelihara dinding panel dari kotoran-kotoran akibat air,
semen, adukan, cat dan lain-lain serta mengamankannya dari benturan-benturan
yang mengakibatkan cacatnya dinding panel tersebut.
PASAL 19
PEKERJAAN SILICON SEALANT
A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya, untuk
pekerjaan silicone sealant secara lengkap, terpasang sempurna sesuai RKS dan
gambar kerja.
75
B. Persyaratan Bahan
1) Silicon sealant yang digunakan adalah produksi Dow Corning, Dekson.
2) Aluminium harus dilindungi Blue Protection Masking Tape sekualitas Ginza.
C. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan.
2) Pekerjaan Silicon Sealant ini harus dilaksanakan oleh Pemborong Khusus
yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan dengan melampirkan
CV tenaga ahli yang bersangkutan.
3) Untuk kaca, aluminium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan sealant
harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain sebagainya
yang Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
4) Pemasangan sealant harus dilakukan dengan menggunakan tekanan udara,
karena dapat mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan tekanan
udara untuk memperoleh pengisian joint yang cukup.
5) Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasikan
oleh pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum
sealant mengering (± 10 - 15 menit).
6) Silicon Sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan
menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pelarut.
7) Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan
dengan pisau cutter yang tajam.
8) Ukuran joint yang dipergunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm,
dalam 6 mm).
PASAL 20
PEKERJAAN LANSEKAP
A. Lingkup Pekerjaan
B. Prosedur Umum
76
1) Kontraktor harus menyiapkan gambar sketsa pekerjaan lansekap yang
menunjukkan garis/ batas penanaman rumput, patok, garis ketinggian, baris
penanaman dan detail pemberian pupuk.
2) Daerah penanaman harus diberi tanda dan ukuran yang lengkap.
3) Semua pekerjaan lansekap harus dilaksanakan dengan mengikuti semua
petunjuk Gambar Kerja, standar atau petunjuk dan syarat pekerjaan
lansekap yang berlaku, standar spesifikasi bahan yang dipergunakan dan
sesuai petunjuk yang diberikan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
4) Sebelum melaksanakan setiap pekerjaan di lapangan, Kontraktor diminta
untuk memperhatikan koordinasi kerja dengan pekerjaan lain yang
menyangkut pekerjaan bidang lainnya.
5) Koordinasi terutama dalam melakukan pekerjaan pembentukan tanah dan
penyelesaian tanah, agar tidak terjadi kesalahan pembongkaran,
pengurukan yang tidak diinginkan terhadap pekerjaan yang lain yang telah
selesai dilaksanakan maupun yang sedang dilaksanakan.
6) Jika ditemukan perbedaan antara Gambar Kerja dengan keadaan lapangan,
Kontraktor harus melaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi
(MK) untuk diambil keputusan pemecahannya.
7) Semua letak tanaman di lapangan yang menyimpang dari ketentuan
Gambar Kerja yang disebabkan karena keadaan lapangan, harus mendapat
persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
8) Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli lansekap yang berpengalaman
yang akan melaksanakan persyaratan Spesifikasi Teknis ini, dan harus
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
C. Bahan-bahan
D. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pekerjaan Persiapan
2) Pekerjaan Tanah
77
a. Setelah dibersihkan dari kotoran maupun perdu, tanah/ lokasi yang akan
dibentuk harus dicangkul/ digemburkan dahulu sebelum ditutup dengan
tanah permukaan yang subur (tanah merah).
b. Pembentukan tanah permukaan (top soil land forming) harus tidak
borongan dan cukup padat penimbunannya.
c. Tanah penimbunan permukaan harus tanah subur (merah) dan tidak
boleh mengandung pupuk buatan, bersih dan tidak mengandung rayap
(thermit).
d. Penimbunan tanah yang akan ditanami rumput baru minimal
ketebalannya adalah 30 cm padat dan diairi.
e. Galian untuk penanaman pohon, penimbunan harus sekali tanah baru
yang sudah dicampur dengan pupuk kandang, galian tersebut tidak boleh
langsung ditanami, dibiarkan paling sedikit 2 hari agar susut/ hilang
derajat keasamannya
f. Pemadatan tanah dilakukan secara berlapis-lapis (3 x 10 cm) serta
disiram dahulu sebelum dilakukan pelapisan berikutnya.
g. Tanah yang digunakan untuk menimbun tidak diperkenankan mengambil
dari kebun atau sawah, diutamakan tanah dari galian pondasi atau
semacamnya (tanah dalam) dan tidak mengandung biji rumput.
h. Tanah yang digunakan untuk menimbun harus mendapat persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) sebelum disebarkan.
3) Penanaman
4) Perawatan
a. Pekerjaan Pemupukan
78
2. dengan menyiram air (pupuk kandang basah tidak boleh
dipergunakan karena disamping polusi dan derajat asamnya relatif
tinggi).
5) Penyiraman Air
a. Rumput
Rumput baru boleh dipotong (pembetukan) setelah berumur 3,5 bulan,
pemangkasannya boleh dengan gunting babat maupun mesin potong
ketinggian minimal yang ditinggikan + 3 - 4 cm untuk lamuran.
b. Ground Cover
Jenis tanaman ini tidak boleh dipotong tanpa ijin Konsultan Manajemen
Konstruksi (MK) , tanaman harus dibiarkan menjalar sampai betulbetul
menutup permukaan tanah tersebut (permukaan yang diinginkan).
c. Schruba
1. Semak dibentuk (dipotong) dengan gunting kalau sudah berumur 3
bulan dan kelihatan tegak betul, dalam arti batang maupun daunnya
sudah rimbun (setelah mengalami rontok 1 kali).
2. Macam dan jenis schruba yang dipotong akan ditunjukkan dan
dijelaskan Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
d. Pohon (trees)
79
1. Pohon yang berfungsi sebagai peneduh dan ditanam untuk
menghutankan area, tidak boleh dipotong daun maupun batangnya,
kecuali apabila pohon tersebut menganggu kabel listrik dan
sebagainya.
2. Selama dalam proses tumbuh apabila ada kerontokan daun supaya
dibiarkan saja, tidak boleh digoncang goncang karena dikawatirkan
merenggangkan kekenyalan akar terhadap tanah yang belum
merekat betul.
PASAL 21
PEKERJAAN PASANGAN PAVING BLOCK
B. Pekerjaan Tanah
80
1) Sesuai dengan pematangan peil yang ditetapkan, harus diadakan
penggalian atau pengurugan badan jalan.
2) Pengurugan harus menggunakan tanah yang baik, bersih dari kotoran
sampai setinggi peil yang disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
3) Tanah bekas galian harus segera dibuang ketempat lain.
4) Tanah dasar/ lapisan dasar badan jalan harus dibersihkan dari kotoran-
kotoran/ tumbuh-tumbuhan.
C. Lapisan Pasir
PASAL 22
PEKERJAAN ANTI RAYAP
A. Lingkup pekerjaan
81
c) Perlakuan tanah : bahan aktif dengan komposisi pestisida 25 cc dalam 1
(satu) liter pelarut. Bahan pelarut yang dipergunakan adalah air bersih
(kriterianya adalah air yang bisa diminum). Bahan dan penggunaan
konsentrasi pestisida tersebut dikonsultasikan dengan Pengawas.
d) Perlakuan kayu : Bahan Aktif dengan komposisi pestisida 50 cc dalam 1
(satu) liter pelarut. Bahan pelarut yang dipergunakan adalah air bersih
(Kriterianya adalah air yang bisa diminum).
e) Bahan dan penggunaan konsentrasi pestisida tersebut dikonsultasikan
dengan Pengawas.
f) Untuk mengetahui kandungan bahan aktif dan konsentrasi bahan anti
rayap yang digunakan, apabila diperlukan, Pengawas Pekerjaan berhak
mengambil contoh untuk dianalisa di laboratorium yang ditunjuk Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK), baik mengenai komposisi, konsentrasi dan
aspek dampak lingkungan yang ditimbulkan.
2) Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :
a) Machine power sprayers
Alat untuk penyebaran obat kimia anti rayap yang bertekanan tinggi
khusus pondasi dan pelataran tanah.
b) Soil Injector
Alat penyuntikan kimia anti rayap khusus untuk tanah.
c) Wood Injector
Alat penyuntikan kimia anti rayap khusus untuk kayu-kayu.
d) Drilling dan Boring
e) Hand Sprayer :
Alat penyemprotan kimia anti rayap pada jenis kayu-kayu yang berada
pada bangunan.
f) Steak Injector :
Alat suntikan kimia anti rayap untuk tanah urugan yang telah dipadatkan
dengan kedalaman 1 m kedalam tanah.
g) Alat Pengamanan :
3) Persyaratan Pelaksanaan
82
2,5 %. Segera setelah selesai penyemprotan, permukaan calon lantai
ditaburi pasir yang akan digunakan sebagai dasar lantai.
c) Perlakuan Komponen Kayu
Perlakuan diberikan sebelum komponen kayu terpasang. Komponen kayu
tersebut diberikan perlakuan pengolesan dan atau sparying dengan dosis
200 cc larutan permeter persegi permukaan dengan konsentrasi seperti
perlakuan kayu.
d) Kontraktor pekerjaan anti rayap adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa Pest Control anggota IPPHAMI (Ikatan Perusahaan
Pengendalian Hama Indonesia) dan telah memperoleh Ijin Pengendalian
Rayap (Termite Control) yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan. Selain itu
juga harus mempunyai Ijin Penggunaan Pestisida terbatas pemakaian
yang dikeluarkan oleh Komisi Pestisida. Kontraktor harus mendapatkan
surat jaminan pengadaan barang sesuai dengan jumlah termitisida yang
diperlukan yang akan dipergunakan pada proyek ini dari distributor resmi
yang ditunjuk resmi oleh produsen termitisida.
e) Kontraktor wajib menyerahkan bahan kimia di tempat pekerjaan dalam
keadaan tertutup baik (sealed) serta berlabel seperti waktu diterima dari
Distributor atau pabrik guna mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Manajemen Konstruksi (MK) .
f) Cara pelaksanaan pekerjaan mengikuti uraian dan syarat pekerjaan,
petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang bersangkutan dan petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) .
g) Pekerjaan harus dilaksanakan oleh perusahaan Kontraktor yang
mendapat ijin untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan mengindahkan
semua peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan.
h) Semua tenaga kerja harus benar-benar ahli dan keamanan kerja
diperhatikan, penyediaan alat-alat kerja yang baik dan memenuhi
persyaratan (Helm, masker, sepatu dan lain - lain).
i) Peralatan yang diperlukan harus memenuhi persyaratan teknis
pelaksanaan pengendalian rayap sesuai dengan standard SK SNI T -05
1990 - F Bab II.
j) Pelaksana harus menggunakan perlengkapan keselamatan
kerja/pelindung diri yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Departemen
Tenaga Kerja sepert i: seragam kerja berlengan panjang, respirator,
sepatu boot karet, sarung tangan tahan bahan kimia dan kaca
mata/masker.
k) Semua pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan aman disentuh manusia
adalah kewajiban kontraktor untuk menjaga keamanan tersebut dan
keselamatan terhadap diri manusia di sekitarnya.
l) Penyemprotan dilakukan dengan alat Power spray sebelum dan sesudah
pengurugan level.
m) Pelaksanaan pekerjaan anti rayap mengutamakan keselamatan dalam
aplikasi cairan sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi lingkungan
sekitarnya dan aplikator.
83
1) Selama masa garansi, Kontraktor (Applicator) diwajibkan melakukan
pemeriksaan/inspeksi berkala setiap 6 bulan pada tahun pertama dan
selanjutnya 1 kali setahun atau apabila dikehendaki oleh pemilik Bangunan,
dilakukan pemeriksaan oleh applicator jika ada tanda-tanda awal serangan
rayap.
2) Jaminan yang dimaksud dinyatakan tidak berlaku lagi apabila :
a) Dilakukan renovasi tanpa pemberitahuan terlebih kepada kontraktor.
b) Terjadi bencana alam.
c) Terjadi kebakaran.
d) Terjadi kejadian-kejadian lain yang diluar kekuasaan Kontraktor
maupun pemilik bangunan.
A Pekerjaan Struktur
2 Pekerjaan Pondasi
a Batu belah hitam Lokal
b Portland Cement (PC) PCC Gresik, Holcim, Tiga Roda
b Spesi pasangan 1 pc : 5 ps
84
c Plywood Tebal 12 mm
B Pekerjaan Arsitektur
Pekerjaan Pasangan
1
Bata Ringan
Ukuran 60 x 20
a Bata ringan Primacon, Citicon, Hebel
x 10 cm
b Perekat bata ringan Thin bed Sekwalitas Mortar Utama
85
Pekerjaan Plesteran dan
2
Acian
Semen Instan
a Pekerjaan plesteran Sekwalitas Mortar Utama
MU-301
Semen Instan
b Pekerjaan acian Sekwalitas Mortar Utama
MU-250
Semen Instan
c Acian daerah basah Sekwalitas Mortar Utama
MU-600
Pekerjaan Lapis
4
Waterproofing
a Waterproofing KM/ WC Coating BASF, Fosroc, SIKA
Waterproofing atap dan
b Bitumen BASF, Fosroc, SIKA
plat leufel
Pekerjaan Langit-langit
6
(Plafon)
Ukuran 240 x
a Gypsum board 120 cm tebal 9 Jayaboard, Knauf, Nusaboard
mm
c List cornice Ukuran 5 - 7 cm Tebal minimal 5 mm
ukuran 120 x
d GRC board Kalsiboard
240 cm Tebal 4
86
mm
Hollow galvalum
e Rangka plafon uk. 20 x 40 tebal Tebal minimal 0,6 mm
0,6 mm
Pekerjaan Alumunium
7
dan Kaca
Warna dark
a Alumunium profil Sekwalitas , YKK
brown
b Kaca temperred Tebal 12 mm Asahimas, Mulia Glass
c Kaca bening Tebal 5 mm Asahimas, Mulia Glass
Penggantung dan
d Kend, Dorma, Dekson
pengunci
e Aksesories pintu frameless Kend, Dorma, Dekson
Pekerjaan Dinding
9
Partisi
a rangka partisi metal stut
Ukuran 240 x
b GRC pengisi partisi 120 cm tebal Jayaboard, Knauf, Nusaboard
6mm
10 Pekerjaan Pengecatan
a Cat dinding interior Emulsion Mowilex, Dulux Pentalite, Jotun
b Cat dinding eksterior Weathercoat Mowilex, Dulux, Jotun
c Cat plafon Emulsion Mowilex Cendana, Catylac, Jotun
d Cat besi dan cat kayu Glossy Emcolux, Nippon Paint, Kansai Paint
e Menie besi Warna hijau Nippon Paint, Kansai Paint, Patna
f Menie kayu Warna merah Nippon Paint, Kansai Paint, Patna
11 Pekerjaan Railling
Railling tangga, void dan Pipa stainless
a Star Stainless Steel
balkon steel
b Railling ramp Pipa galvanized Spindo, Bakrie Pipe Ind.
87
Pekerjaan Alumunium
12
Composite Panel
Hollow galvalum
a Rangka panel ukuran 120 x 60 Tebal 1,2 mm
mm
Alumunium Composite
b PVDF Seven, Alucobond, Alucopan
Panel
Pekerjaan Silicon
13
Sealant
a Silicon sealant Warna doff Dow Corning, Dekson
Pekerjaan Identitas
15
Gedung
Logo dan nama rumah Hairline
a Star Stainless Steel
sakit Stainless Steel
Pekerjaan Ventilasi
16
Basement
Besi hollow 40 x
a Modul Ventilasi Basement
40 x 1,5
88
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN ELEKTRIKAL, MEKANIKAL,
DAN PLUMBING
89
BAB I
PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL
UMUM
A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan meliputi bidang Elektrikal dan Mekanikal seperti berikut ini:
I. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
I.1 Pekerjaan Listrik dan Instalasi
Pekerjaan Listrik dan Instalasi meliputi:
o Penyambungan Daya dari PLN
o Pengadaan dan Pemasangan Transformator
o Pengadaan dan Pemasangan Cubicle Tegangan Menengah 20 kV
o Pengadaan dan Pemasangan Sistem Genset
o Pengadaan dan Pemasangan Sistem UPS
o Pengadaan dan Pemasangan LVMDP
o Pengadaan dan pemasangan Sub Distribution Panel Lantai
o Pengadaan dan Pemasangan Sub Distribution Panel AC
o Pengadaan dan pemasangan panel-panel distribusi
o Pengadaan dan Pemasangan Panel Pompa
o Pengadaan dan pemasangan Fixture serta instalasi Lampu Penerangan
bangunan dan lampu penerangan lingkungan
o Pengadaan dan pemasangan instalasi kotak-kontak
o Pekerjaan Sistem Pembumian
o Pengurusan ijin-ijin
o Melaksanakan Test Comissioning
o Melaksanakan pelatihan
o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi
90
o Pengadaan dan pemasangan batang penangkap petir (air termination) jenis Early
Streamer Emission System
o Pengadaan dan pemasangan dudukan air termination
o Pengadaan dan pengerjaan instalasi down conductor
o Instalasi sistem pembumian
o Membuat as built drawing
91
o Pengadaan dan pemasangan Main Distribution Frame (MDF)
o Pengadaan dan pemasangan pesawat telphone baik standard maupun jenis
“display”
o Pengadaan dan pemasangan sistem distribusi telphone sampai dengan outlet
telphone.
o Mengurus ijin-ijin dan penyambungan telphone ke Telkom
o Melaksanakan pemprograman sistem sesuai dengan yang dibutuhkan user
o Melaksanakan test commisioning
o Melaksanakan pelatihan
o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan
Pekerjaan CCTV :
Sistem CCTV dirancang berbasis Internet Protocol dan terintegrasi dengan sistem
data, sehingga semua peralatan harus mendukung sistem tersebut. Pekerjaan CCTV
meliputi :
o Pengadaan dan pemasangan Sistem Utama CCTV sampai sistem dapat
beroperasi sesuai dengan yang direncanakan, seperti terlihat pada gambar
diagram sistem LAN
o Pengadaan dan pemasangan Network Video Recorder termasuk Centralized
Video Management System c/w PC, O/S Software, Keyboard, Mouse, dan
DVD/RW
o Pengadaan dan pemasangan LCD monitor
o Pengadaan dan pemasangan IP indoor Bulletstyle Fixed Camera, Day/Night,
Varifocal Auto Iris, POE
92
o Pengadaan dan pemasangan Indoor Dome Camera 1Megapixel (1280x800),
Varifocal auto-iris lens 3~12mm, built-in PoE
o Pengadaan dan pemasangan peralatan laiinya yang mendukung bekerjanya
sistem ini dengan baik
o Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pengkabelan
o Melaksanakan test commisioning
o Melaksanakan pelatihan
o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan
93
1.9. Pekerjaan Tatasuara Sistem Antrian
Pekerjaan Sistem Antrian meliputi sistem antrian Poliklinik dan sistem antrian Farmasi
yang terdiri dari :
o Pengadaan dan pemasangan Main Unit Display
o Poli display dan farmasi display
o Ticket Thermal Printer c/w Box
o Speaker + Amplifier
o 42 " LCD TV Monitor LG atau setara
o Button Key Pad
o Queu System Controller + Software+ Keypad utk seluruh Poli + Instalasi
o CPU + Monitor + Mouse + Operating System dengan spesifikasi sebagai berikut :
Processor : Intel core i-3
Screen Monitor : LED 18,5 Inch
RAM : 4 GB RAM DDR 3
Hard Disk : 500 GB HDD
VGA : VGA Intel HD Grafhics,
Player : DVD W/R
Wireless Connection : Blue tooth, Wifi
Port Connection : USB, HDMI, LAN
Card Reader
Operating System
DOS
OS-Windows 8 Home Premium Original
o Pengadaan dan pemasangan instalasi
o Melaksanakan test commisioning
o Melaksanakan pelatihan
o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan
94
II. PEKERJAAN MEKANIKAL
95
II.2.Pekerjaan Sistem Air Bersih dan Air Panas
Pekerjaan sistem air bersih meliputi:
o Pembuatan sumur dalam lengkap dengan pompa Deep Well, pengujian kualitas
air dan ijin-jin termasuk sosialisasi terhadap masyarakat setempat
o Pengadaan dan pemasangan Lifting Pump c/w Panel Control dan instalasinya
o Pengadaan dan pemasangan Filter Pump Set c/w Panel Control instalasinya
o Pengadaan dan pemasangan Booster Pump Set c/w Panel Control instalasinya
o Pengadaan dan pemasangan Solar Water Heater
o Pengadaan dan pemasangan jaringan instalasi pipa air bersih dan air panas
o Pengadaan dan pemasangan sistem pengolahan air bersih
o Pengadaan dan pembangunan Ground Watter Reservoir
o Pengadaan dan pembangunan Watter Torent/ Roof Tank
o Melaksanakan test commissioning
o Melaksanakan pelatihan
o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi
96
II.4. Pekerjaan Sistem Tata Udara
Pekerjan sistem tata udara meliputi sistem tata udara umum dan clean room. Pekerjaan
tersebut meliputi :
o Pengadaan dan pemasangan peralatan tata udara sistem Split yang terdiri dari
jenis Wall mounted, Caset dan Split Duct
o Pengadaan dan pemasangan Fan baik itu exhaust Fan maupun Booster Fan
o Pengadaan Filter-filter
o Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pemipaan refrigerant lengkap
dengan instalasi drain nya
o Pengadaan dan pemasangan sistem distribusi udara Ducting
o Pengadaan dan pemasangan sistem ventilasi udara
o Pengadaan dan pemasangan sistem Pressurized Fan
o Melaksanakan test commisioning
o Melaksanakan pelatihan
o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan
97
II.7. Pekerjaan Hydrant dan Splinkler dan Flooding Fire Protection Fluid
Pekerjaan hydrant dan splinkler meliputi :
o Pengadaan dan pemasangan Jockey Pump
o Pengadaan dan pemasangan Electric Pump
o Pengadaan dan pemasangan Diesel Pump
o Pengadaan dan pemasangan Alarm Gong
o Pengadaan dan pemasangan Pressure Reducing Valve
o Pengadaan dan pemasangan Branch Control Valve
o Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi Hydrant dan Splinkler sesuai
dengan gambar perencanaan
o Melaksanakan test commisioning
o Melaksanakan pelatihan
o Membuat as built drawing dan buku petunjuk pelaksanaan operasi dan perawatan
B.1. Standar dan referensi yang dipakai dalam proyek ini harus sesuai dengan standard :
o Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)
o Standard Nasional Indonesia (SNI)
o International Electrotechnical Commission (IEC)
o National Electric Code (NEC)
o Standards Association Australia (SAA)
98
o Britist Standard Institution (BSI)
o Panduan Pemasangan Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk Pencegahan
o Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung
o NFPA, ARI, JIS, ASTM, ASME, NFPA, SMACNA
o Peraturan-peraturan setempat
o Peraturan PLN
o Peraturan Keselamatan Kerja
o Peraturan Instansi yang berwenang
o Peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan pekerjaan yang dikerjakan.
C. GAMBAR-GAMBAR KERJA
Setelah daftar bahan bersesuaian dengan keadaan lapangan /lokasi dan disetujui oleh
Direksi Proyek, kontraktor masih harus menyediakan gambar-gambar kerja untuk
mendapatkan persetujuan dari direksi proyek.
Dalam gambar kerja, lebih dijelaskan katalog dari manufacture, dimensi-dimensi, data
performance, nama badan usaha yang menyediakan spare part dan after sales service
untuk material-material tertentu. Dalam gambar kerja harus jelas terlihat dan dijamin
bekerjanya peralatan di dalam sistem secara keseluruhan. Bila dirasa perlu adanya
perubahan ataupun penyimpangan dari sistem yang direncanakan sebelumnya
sehubungan dengan daftar bahan yang diajukan, pada prinsipnya dapat dilakukan
sepanjang didukung dengan alasan tertulis dari pabrikan atau distributor utama dari
peralatan tersebut. Perubahan di atas haruslah mendapatkan persetujuan dari Direksi
Projek dan tidak membawa akibat pertambahan biaya.
99
D. KOORDINASI PEKERJAAN
1. a. Syarat-syarat Dasar
o Semua bahan atau peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau
hasil perbaikan
o Bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas yang cukup
o Harus sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
o Ukuran fisik harus cukup dan tidak meminta ruangan lebih besar dari yang telah
disediakan
o Kapasitas yang tercantum baik dalam gambar atau spesifikasi merupakan ukuran
minimum. Penyesuaian dalam pemilihan boleh dilakukan oleh kontraktor dengan
syarat-syarat sebagai berikut :
o Mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek
o Tidak menyebabkan tambahan peralatan
o Sistem tidak menjadi lebih sulit
o Tidak membutuhkan tambahan ruang
o Tidak menyebabkan pertambahan biaya operasi dan pemeliharaan
100
o Certificate of Origin harus ditunjukan kepada Direksi Projek dan Direksi Projek
diberi copynya
o Certificate of Origin disampaikan kepada pengguna jasa (owner) sebagai
kelengkapan administrasi serah terima pertama
F. DAFTAR MATERIAL
Dalam waktu tidak lebih dari dua minggu setelah pemborong menerima pemberitahuan
memulai pekerjaan, pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-material
yang akan digunakan. Daftar ini harus dilengkapi nama, alamat pabrik, katalog dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh direksi proyek, terutama yang
berisi informasi mengenai data teknis. Persetujuan oleh direksi atas dasar data-data
tersebut, akan diberikan setelah mendapatkan persetujuan dari Direksi Proyek.
G. MATERIAL
Semua material yang akan dipergunakan harus dalam keadaan baru dan dalam kondisi
yang baik. Material atau peralatan lain yang disebut dengan nama pabrik dalam
spesifikasi, maka pemborong harus menyediakan material atau peralatan tersebut sesuai
dengan nama yang dimaksud
H. CONTOH BAHAN/MATERIAL
Kontraktor harus menyerahkan contoh dari bahan/material yang akan dipasang untuk
dimintakan persetujuan dari Direksi Proyek. Semua biaya yang berkenan dengan
penyerahan dan pengembalian contoh-contoh, menjadi tanggung jawab kontraktor
101
J. PERLINDUNGAN PEMILIK
Atas penggunaan bahan, material, sistem sertifikat lisensi dan lain-lain oleh kontraktor,
pemberi tugas dijamin dan dibebaskan dari segala klaim ataupun tuntutan yuridis lainnya
K. PENGECATAN
L. PERCOBAAN
Kontraktor harus melaksanakan uji coba atau percobaan seperti yang dipersyaratkan dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh direksi
proyek. Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut
sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemborong. Peralatan/bahan yang pengerjaannya
tidak baik, jarus diganti dan diperbaiki oleh kontraktor untuk dicoba dan
didemonstrasikan kembali
M. MANUAL
N. TANDA PENGENAL
102
Semua Feeder Cable atau Conduit Cable tertentu, harus diberi tanda pengenal, untuk
menjelaskan penggunaan dan tujuannya. Tanda-tanda pengenal ini harus memakai kode
nama, dan dipasang pada setiap tempat masuk atau keluar dimana “conduit” ini
menembus dinding atau lantai. Disamping huruf-huruf pada tanda pengenal ini harus
digambarkan anak panah yang menunjukan arah sedemikian rupa sehingga mudah
terbaca dari ketinggian lantai.
O. PLAT NAMA
Pada semua kabinet-kabinet/panel, tempat kontrol, panel board, circuit breaker , tombol-
tombol dan barang-barang perlengkapan lain kecuali tercatat lain, harus dipasang plat
nama yang menerangkan penggunaanya.
103
BAB II. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. U M U M
Persyaratan ini merupakan bagian dari persyaratan teknis ini. Apabila ada klausul
dari persyaratan umum yang dituliskan kembali dalam persyaratan teknis ini, berarti
klausul-klausul tersebut harus mendapat perhatian khusus.
2. GAMBAR-GAMBAR
104
gambar blue print sebagai gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built
drawings). As built drawings harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
segera setelah pekerjaan selesai 100 % .
3. KOORDINASI
b. Koordinasi yang baik perlu diadakan untuk mencegah agar pekerjaan yang satu
tidak menghalangi/menghambat pekerjaan lainnya.
a. Dalam waktu tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari setelah Pemborong menerima
pemberitahuan meneruskan pekerjaan, kecuali apabila ditunjuk lain oleh
Konsultan Pengawas, Pemborong diharuskan menyerahkan daftar dari material-
material yang akan digunakan. Daftar ini harus dibuat rangkap 4 (empat) yang
didalamnya tercantum nama-nama dan alamat manufacture, katalog dan
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas.
Persetujuan oleh Konsultan Pengawas akan diberikan atas dasar pertimbangan
teknis dan persyaratan yang dikehendaki RKS ini.
105
e. Pengambilan ukuran atau pemilihan kapasitas equipment, yang sebelumnya
tidak dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas, apabila terjadi kekeliruan
maka hal tersebut menjadi beban tanggung jawab Pemborong, untuk itu
pemilihan equipment dan material harus mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
7. PERLINDUNGAN PEMILIK
Atas penggunaan bahan material, sistem dan lain-lain oleh Kontraktor, Pemilik
dijamin dan dibebaskan dari segala claim ataupun tuntutan yuridis lainnya.
8. C O N T O H
106
9. PENGETESAN
Jika semua peralatan-peralatan yang sesuai dengan spesifikasi ini sudah dikirim dan
dipasang dan telah memenuhi ketentuan-ketentuan pengetesan dengan baik,
Kontraktor harus melaksanakan pengujian secara keseluruhan dari peralatan-
peralatan yang terpasang, dan jika sudah ditest dan ternyata memenuhi fungsi-
fungsinya sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari kontrak, maka seluruh unit
lengkap dengan peralatannya dapat diserahkan kepada pemilik dengan dilampirkan
berita acara test lapangan yang disetujui Konsultan Pengawas.
c. Selama masa garansi tersebut, Pemborong pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan yang dapat dihubungi setiap saat.
d. Penyerahan pekerjaan pertama baru dapat diterima setelah dilengkapi dengan
bukti-bukti hasil pemeriksaan atas instalasi, dan dinyatakan baik yang
ditandatangani bersama oleh instalatur yang melaksanakan pekerjaan tersebut
dan Konsultan Pengawas serta dilampirkan sertifikat pengujian yang sudah
disahkan oleh Badan Instansi yang berwenang.
107
berhak menyerahkan pekerjaan perbaikan/kekurangan tersebut pada pihak lain
atas biaya dari Pemborong yang melaksanakan pekerjaan instalasi tersebut.
12. LAPORAN
a. Laporan Harian :
Pemborong wajib membuat "Laporan Harian" dan "Laporan Mingguan" yang
memberikan gambaran dari kegiatan- kegiatan yang dilakukan di lapangan
secara jelas. Laporan tersebut dibuat dalam rangka 3 (tiga) meliputi :
1. Kegiatan Fisik.
2. Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan baik secara
lisan maupun tertulis.
3. Hal-hal yang menyangkut masalah :
- Material (masuk/ditolak)
- Keadaan cuaca
b. Laporan Pengetesan
108
13. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANA
109
c. Pengelasan, pemgeboran dan sebagainya pada konstruksi bangunan hanya
dapat dilaksanakan setelah memperoleh izin/persetujuan tertulis dari Konsultan
Pengawas.
a. Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem
listrik secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan
aman.
b. Pekerjaan tersebut harus dapat menjamin bahwa pada saat penyerahan pertama
(serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan tersebut sudah dapat
dipergunakan pemilik.
a. Pemborong diperbolehkan untuk membuat keet, kantor, gudang dan los kerja di
halaman tempat pekerjaan, untuk keperluan pelaksanaan tugas administrasi
lapangan, penyimpanan barang/bahan serta peralatan kerja dan sebagai
area/tempat kerja (peralatan pekerjaan kasar), dimana pelaksanaan tugas
instalasi berlangsung.
b. Pembuatan keet kantor, gudang dan los kerja ini dapat dilaksanakan, bila terlebih
dahulu mendapatkan izin dari pemberi tugas.
110
19. PENJAGAAN
a. Pada kantor, los kerja, gudang dan tempat-tempat pelaksanaan pekerjaan yang
dianggap perlu, harus diberi penerangan yang cukup.
b. Daya listrik baik untuk keperluan penerangan maupun untuk sumber tenaga/
daya kerja harus disediakan oleh Pemborong.
111
b. Site Manager harus berada ditempat pekerjaan selama jam-jam kerja dan setiap
saat yang diperlukan pemberi tugas.
23. PENGAWASAN
A. U m u m
Pada prinsipnya kebutuhan listrik untuk bangunan dan fasilitas rumah sakit ini dicatu
oleh tiga jenis sumber listrik, yaitu :
112
1. Listrik dari PLN sebagai sumber catu daya utama
2. Listrik dari Genset sebagai sumber utama pada saat sumber PLN mengalami
gangguan dan juga bertugas untuk mencatu daya di saat beban puncak PLN
3. Listrik dari UPS sebagai catu daya pada sistem atau bagian peralatan yang
membutuhkan suplay listrik yang kontinyu, seperti peralatan medis dan di
ruang operasi
Mengingat rumah sakit adalah bangunan yang mempunyai tingkat keamanan dan
emergensi tinggi, maka tingkat kehandalan sistem kelistrikan harus mendapatkan
perhatian dan prioritas utama.
B. Spesifikasi Teknis
1. Catu Daya PLN
a. Kapasitas daya langganan : 245 kVA
b. Transformator
Kapasitas kontinyu : 400 kVA
Vector Group : YnYn6
Tegangan : 20 KV/400V
Phasa : 3 phasa
Jenis transformer : Oil Immersed
Standard : IEC 726 dan IEC 354
Frekuensi : 50 Hz
Bahan kumparan : HV dan LV tembaga
Insulasi klas : F/F
Tapping : ± 2 x 2.5 %
Jenis tap changer : off load
Proses casting : HV dan LV Epoxy Resin Under
Tingkat insulasi : HV = 24 kV, LV = 1.1 kV
Power freq. short : HV = 50 kV, LV = 3 kV
Tingkat tegangan impuls : 125 kV
Temperatur kumparan max. : 100°C
Kemampuan beban lebih : 140% dari kapasitas daya
Sistem Pendingin : ONAN
Kotak pelindung (enclosure). : IP 20
113
C. Generator Set
Generator direncanakan sebagai suplai daya utama sehingga harus mempunyai
kemampuan bekerja secara terus menerus minimal selama 4 kali 24 jam, tahan
terhadap hubung singkat dan perubahan suhu secara tiba-tiba, kemampuan terhadap
beban lebih yang tinggi dan akrab lingkungan.
a.Jenis "SILENT TYPE", build up dari negara asal genset tersebut dibuat.
b. Memiliki jaminan keaslian Produk COO Engine ,COO alternator dan COM
ALTERNATOR
AVR Model
Protection : IP23
114
Produk Merk : Sekualitas Leroy Somer
Generator
External Restriction to
Step : 4 STEP
115
Regulation : VOLT / HERTZ
Connection Coil :Y
2. Pabrik pembuat
a. Generator (Prime power) : Sekualitas PERKINS, CATERPILAR
b. Alternator : Sekualitas Leroysomer,Stamford
Flow : 30 Lt/menit.
D. UPS
Kapasitas : 5 KVA
116
Output Power Factor : 0.8
THDI : < 3%
220% 1 detik
1. Lingkup Pekerjaan
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada
seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi
pada 220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly Grounded dan harus dibuat
mengikuti standard IEC, VDE/DIN, BS, NEC, PUIL dan sebagainya.
117
a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (Metal enclosed), free
standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-
komponen yang ada :
MDP
LVMDP
b. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed),
Coulomb/Wall mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan
semua komponen-komponen yang ada :
Panel Pompa
Panel Penerangan
d. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar rencana sebagai panel yang masuk dalam lingkup
pekerjaan.
3. Karakteristik Panel
Tegangan kerja : 400 volt
Tegangan uji : 3.000 volt
Tegangan uji impulse : 20.000 volt
Frekwensi : 50 Hz
Kerja starter motor Y-D adalah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat
dihidupkan secara manual atau remote.
Merah : Fault
Hijau : Stop
Orange : Start
118
5. Konstruksi Panel
g. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker (MCB)
dengan breaking capacity minimal 6 - 8 KA simetris.
Circuit Breaker lainnya harus dari type Moulded Case Circuits Breaker (MCCB)
atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana
dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.
119
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari type automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit. Main MCCB dari setiap panel
daya (power panel) harus dilengkapi dengan “Phase Failure Relay” dan kabel
control harus tahan api.
h. Main busbars dalam panel harus dipasang horizontal dibagian bawah/ atas dan
mempunyai kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah)
kali dari rating ampere frame main pemutus tenaga.
Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% .
Netral : Biru
k. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian
yang diakui oleh PLN (LMK) :
120
Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
Pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.
6. Produk
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis. Pemborong dimungkinkan
untuk mengajukan alternative lain yang setara dengan yang telah dijadikan acuan
dalam perencanaan. Pemborong baru bisa mengganti bila sudah ada persetujuan
resmi dan tertulis dari para pihak yang berkewenangan untuk itu.
Produk bahan dan peralatan yang dapat dipakai dalam pekerjaan ini adalah :
2. Lingkup Pekerjaan
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.
121
3. Type dan Macam Panel
Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang harus ada
seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud untuk beroperasi
pada 220/380 V, 3 phase, 4 kawat, 50 Hz dan Solidly Grounded dan harus dibuat
mengikuti standard IEC, VDE/DIN, BS, NEC, PUIL dan sebagainya.
b. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (Metal enclosed), free
standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua komponen-
komponen yang ada :
MDP
LVMDP
c. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah type tertutup (metal enclosed),
Coulomb/Wall mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan
semua komponen-komponen yang ada :
Panel Pompa
Panel Penerangan
d. Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar rencana sebagai panel yang masuk dalam lingkup
pekerjaan.
4. Karakteristik Panel
Kerja starter motor Y-D adalah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat
dihidupkan secara manual atau remote.
122
1 selector switch 3 posisi (local, stop, remote)
3 indicator lamp :
Merah : Fault
Hijau : Stop
Orange : Start
6. Konstruksi Panel
Letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan
ketinggiannya.
Finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
Semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium
Semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan,
kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara
galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate
Primer".
Pengecatan finish dilakukan dengan empat lapis cat oven atau cat
“Powder Coating”, warna abu-abu atau warna lain yang disetujui Direksi.
123
h. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan Mini Circuit Breaker (MCB)
dengan breaking capacity minimal 6 - 8 KA simetris.
Circuit Breaker lainnya harus dari type Moulded Case Circuits Breaker (MCCB)
atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar rencana
dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar rencana.
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari type automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit. Main MCCB dari setiap panel
daya (power panel) harus dilengkapi dengan “Phase Failure Relay” dan kabel
control harus tahan api.
i. Main busbars dalam panel harus dipasang horizontal dibagian bawah/ atas dan
mempunyai kemampuan hantar arus kontinu minimal sebesar 1,5 (satu setengah)
kali dari rating ampere frame main pemutus tenaga.
Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% .
Netral : Biru
Pada setiap panel harus dilengkapi dengan gambar wiring diagram yang
ditempatkan di bagian sisi dalam pintu panel.
124
l. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian
yang diakui oleh PLN (LMK) :
7. Produk
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi teknis. Pemborong dimungkinkan
untuk mengajukan alternative lain yang setara dengan yang telah dijadikan acuan
dalam perencanaan. Pemborong baru bisa mengganti bila sudah ada persetujuan
resmi dan tertulis dari para pihak yang berkewenangan untuk itu.
Produk bahan dan peralatan yang dapat dipakai dalam pekerjaan ini adalah :
125
II.5. PENERANGAN DAN STOP KONTAK
Lighting System merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari Housing dan Reflector,
Lampu dan Gears.
Housing, reflector, lampu dan gears (capacitor, ballast, starter dan
accessories) sebainya merupakan satu set dari satu merk (bukan campuran)
Reflector harus dengan system anti glare terbuat dari system tiga dimensi
lengkung, sehingga sumber cahaya yang tertangkap oleh kaca (misal :
monitor komputer) tidak terpantulkan.
Housing Material dan Finishing Lampu Fluorescent (TL)
Zinc coated white paint sheet steel minimal 0.6 mm
Optics : High impurity pre-anodize alumunium sheet, semispecula
and specula finished
In-fill panel : Cold Rolled steel with white paint
Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang
dilukiskan dalam gambar-gambar elektrikal .
Box tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup
besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak
mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu
sendiri.
Ventilasi di dalam box harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam box
harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri, sehingga tidak menempel
pada ballast atau kapasitor.
126
Box terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,8 mm, diproses anti korosi proses
“posphating”, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir
dengan powder coating warna putih.
Box terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus
tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear
polycarbonate harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia.
Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai
ketebalan minimum 0,6 mm.
Ballast untuk lampu TL harus dari jenis Balast Electronic non economy dan
harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu
fluorescent).
Armatur Down Light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan harus
dari bahan aluminium silicon aloy atau dari moulded plastic. Diffuser harus
dari bahan gelas susu atau satin etached opal plastic. Armatur down ligh
tersebut harus tahan terhadap bahan kimia maupun gas kimia.
o Stop kontak dinding yang dipakai adalah stop kontak industrial 1 phasa + N + E,
rating 250 Volt, 16 Ampere, untuk pemasangan di dinding / kolom.
o Stop kontak baik tipe tunggal maupun ganda dengan kontak pembumian disisinya
harus dari tipe pemasangan terbenam (inbow) dan harus memenuhi standar
CEE7
o Kapasitas minimal stop kontak adalah 250 volt, 16 A baik tipe tunggal maupun
ganda
o Stop kontak dipasang pada ketinggian 30 cm dari atas permukaan lantai, kecuali
ditentukan secara khusus.
127
o Saklar baik tipe tunggal, rangkap maupun hotel, harus dari tipe pemasangan
terbenam dengan kapasitas minimal 10 A dan harus memenuhi standard BS 3676
o Saklar dipasang pada ketinggian 150 cm dari atas permukaan lantai, kecuali
ditentukan secara khusus
o Stop kontak dan kontak tusuk untuk peralatan harus sesuai dengan rekomendasi
dari pabrik pembuat peralatan
o Kecuali ditentukan lain, semua stopkontak dan saklar dan grid switch harus
berwarna putih.
o Product ex MK, EGA
o Stop kontak industrial yang dipakai adalah stop kontak industrial 1 phasa dengan
3 pin, untuk pemasangan pada dinding/kolom dengan ketinggian 80 cm di atas
lantai dan harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan.
o Stop kontak industrial 3 phasa yang dipakai adalah stop kontak industrial 3 phasa
dan harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan. Rating 3 Phasa,
415 Volt, 32 A yang dilengkapi switch.
o Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan indicating
lamp.
o Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada feeder di
panelnya.
o Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 Volt, 3 phasa, 415 Volt.
o Switches harus dipasang pada box.
o Box harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak kurang
dari 35 mm.
o Kotak dari metal harus mempunyai terminal pentanahan saklar atau stop kontak
dinding terpasang pada box harus menggunakan baut, pemasangan dengan cara
yang mengembang tidak diperbolehkan.
128
6. Kabel Instalasi
o Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel
inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYM, NYY).
o Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm² kode warna insulasi
kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
Fasa R : merah
Fasa S : kuning
Fasa T : hitam
Netral : biru
Grounding : hijau/kuning
o Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah conduit uPVC high
impact. Pipa, elbow, socket, junction box, clamp dan accessories lainnya harus
sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 - 25 mm.
o Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (T-
Junction box) dan armature lampu.
o Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan stop kontak dengan pipa conduit
uPVC, high impact conduit-heavy gauge, minimum diameter 19 - 25 mm.
8. Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable ladder yang
terbuat dari plat Mild Steel dengan ketebalan min. 2,0 mm, dan difinishing Hot Dip
Galvanis dilapisi oleh Zinchromate harus tahan terhadap bahan kimia dan gas kimia.
129
Demikian pula untuk cable tray yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk
penerangan dan stop kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan ketebalan min. 2,0
mm dengan difinishing hot dip galvanized.
9. Testing / Pengujian
Testing dilakukan dengan disaksikan oleh pengawas lapangan yang disahkan oleh
lembaga yang berwenang pengujian meliputi :
1. Umum
Yang dimaksud dengan pembumian dalam hal ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu
pembumian system dan pembumian perlengkapan (peralatan)
2. Pembumian Sistem
Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing
peralatan, cable rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus dihubungkan
pada elektroda pembumian baik secara terpadu atau secara terpisah (individual).
Elektroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 1" dan harus ditanam
sehingga dapat dicapai tahanan pembumian maksimal 2 Ohm.
16 .mm2 10 .mm2
35 .mm2 16 .mm2
130
70 .mm2 50 .mm2
Jika tahanan pembumiaan yang diinginkan belum bisa dicapai, sehingga untuk
pencapaianya diperlukan beberapa elektrode maka jarak antara elektrode tersebut
minimum harus dua kali panjangnya. Jika elektrode tersebut tidak bekerja efektif pada
seluruh panjangnya, maka jarak minimum antara elektroda harus dua kali panjang
efektifnya.
1. LINGKUP PEKERJAAN
131
1.1. Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan,
tenaga kerja, dan lain – lain untuk pemasangan, pengetesan,
commisioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh instalasi
sistem penyalur petir seperti disyaratkan di dalam buku ini dan seperti
ditunjukkan pada Gambar Perencanaan. Dalam pekerjaan ini harus
termasuk juga pekerjaan – pekerjaan kecil lain yang berhubungan dengan
pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku
ini, tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi
dan operasi instalasi sistem penyalur petir.
1.2. Item – item pekerjaan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Elektroda penyalur petir ini termasuk batang penyalur petir (air
termination), dudukan air termination dan peralatan bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi sistem penyalur petir.
Hantaran turun. Di dalam item ini termasuk juga pipa pelindung,
penyangga dan klem untuk dudukan dan pemasangan hantaran turun.
Elektroda pembumian, terminal penyambungan, bak kontrol dan
material – material bantu lainnya.
1.3. Instalasi sistem penyalur petir harus mengikuti Peraturan Umum Instalasi
Penyalur Petir atau peraturan lainnya yang berlaku di Indonesia, serta
harus mendapat rekomendasi dari Departemen Tenaga Kerja RI.
132
3.1.1 Air Termination dari jenis Early Streamer Emission IEC 60-1:
1989 lightning terminal dengan radius perlindungan minimum 100
meter
3.1.2 Dudukan air termination yang terbuat dari fibre glass dengan
diameter 70 mm dan ketinggian minimum 2.5 m.
3.1.3 Pemasangan dudukan air terminator harus tahan terhadap
pengaruh goncangan dan angin.
3.1.4 Air termination yang dipakai harus mendapat ijin atau
rekomendasi dari Departemen Tenaga Kerja RI atau instansi lain
yang berwenang.
3.1.5 Air termination yang dipakai dengan menggunakan air termination
dari jenis bukan radioaktif.
3.1.6 Detail dan tata letak instalasi penyalur petir sesuai dengan
Gambar Kerja.
3.1.7 Air termination harus terbuat dari bahan yang tahan untuk dialiri
arus listrik yang cukup besar tanpa terjadi kerusakan.
3.1.8 Elektroda penyalur petir harus dihubungan dengan hantaran turun.
3.1.9 Pemasangan penyalur petir harus diatur sedemikian rupa,
sehingga semua bagian atau benda yang berada di atap sampai
dengan lantai basement harus dapat terlindung oleh sistem
instalasi penyalur petir.
3.2 Hantaran Turun
3.2.1 Hantaran turun berfungsi untuk mengalirkan muatan listrik petir
yang diterima / ditangkap oleh elektroda penyalur petir ke
konduktor pembumian, oleh karena itu hantaran turun harus
dihubungkan secara sempurna baik dengan elektroda penyalur
petir maupun elektroda pembumian.
3.2.2 Hantaran turun terbuat dari NYY cable atau coaxial cable yang
digunakan harus mendapat rekomendasi dari pabrik pembuatnya
yang menyatakan bahwa kabel tersebut dapat digunakan untuk
sistem penyalur petir.
3.2.3 Hantaran turun NYY atau coaxial cable yang digunakan
mempunyai ukuran minimal 70 mm2.
3.2.4 Hantaran turun harus dipasang dengan baik, lurus dan
mempunyai kekuatan yang cukup sehingga mampu menahan
gangguan mekanis.
133
3.3 Elektroda Pembumian
3.3.1 Elektroda pembumian terbuat dari Cooper ground rood diameter
1 inch dan plat tembaga serta lilitan kawat timah dengan
konstruksi seperti tercantum di dalam Gambar Kerja.
3.3.2 Elektroda pembumian harus ditanam langsung di dalam tanah
dengan panjang bagian yang tertanam minimal sepanjang 6 m
dan mempunyai tahanan pentanahan maksimum sebesar 2 Ohm.
3.3.3 Terminal penyambungan untuk menghubungkan elektroda
pembumian dengan hantaran turun harus dilakukan di dalam bak
kontrol. Penyambungan tersebut harus menggunakan mur baut
berukuran M-10 sebanyak tiga titik.
3.3.4 Sistem pembumian untuk penyalur petir ini harus terpisah dari
sistem pembumian untuk sistem elektrikal lainnya.
134
4.1 Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua material, peralatan,
tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan, commissioning,
dan pemeliharaan yang lengkap untuk seluruh pekerjaan sistem fire alarm
termasuk training dan pekerjaan-pekerjaan lain yang dianggap perlu untuk
keamanan dan kesempurnaan fungsi dan operasi sistem fire alarm secara
keseluruhan.
4.2 Item pekerjaan yang termasuk lingkup pekerjaan ini adalah sebagai berikut
:
4.2.1 Pusat Kontrol
Berupa pekerjaan pengadaan dan pemasangan Fire Alarm Control
Panel (FACP) beserta peralatan bantu lainnya yang diperlukan
untuk kesempurnaan sistem lokasi FACP di Ruang Kontrol. FACP
dari tipe semi adressable
135
o Memonitor kejadian atau kondisi ruang / tempat yang
dilengkapi dengan peralatan deteksi yang sesuai dengan
tujuan penggunaannya.
o Memonitor kondisi operasi peralatan yang disupervisi.
5.2.1 Dari pusat kontrol, harus harus dapat diprogram (maupun secara
manual) perintah pengoperasian sistem. Adanya indikasi bahaya
kebakaran dan bekerjanya Control Point pada masing masing
zona dapat dimonitor oleh Pusat Kontrol (FACP) dan ditandai
dengan adanya alarm cahaya ataupun alarm bunyi.
5.2.2 Dari Pusat Kontrol harus dapat diprogram secara otomatis
(maupun secara manual) untuk melakukan general alarm
keseluruh area zona penginderaan.
136
5.3.1 Pusat kontrol harus mampu melakukan System Self Diagnostic,
yaitu penyampaian indikasi adanya gangguan / ketidak normalan
kondisi yang terjadi pada pusat kontrol atau sistem itu sendiri.
5.3.2 Gangguan yang dapat diindikasikan yaitu :
o Gangguan pada jaringan
o Terputusnya jalur kabel ke detector
o Terputusnya fuse untuk Alarm Bell
o Terputusnya suplai daya dari battery
137
5.4.5 Pusat kontrol harus sesuai atau yang setara dengan produk
setara produk Gent atau Esser
5.5.5 Standby Battery harus sesuai atau yang setara dengan produk
GENT atau ESSER.
138
5.6.1.1 Initiating devices yang digunakan terdiri dari tipe automatic
dan manual.
139
5.6.3 Heat Detector
140
5.6.4.3 Manual Alarm Station harus seuai atau yang setara
dengan produk GENT atau ESSER
5.6.5.3 Alarm Bell harus sesuai atau yang setara dengan produk
GENT atau ESSER
5.7 Persyaratan Pemasangan
141
5.7.6 Semua kabel instalasi, kecuali dari jenis tahan api harus
dimasukkan dalam konduit yang sesuai (minimal diameter ¾ inch).
142
6.2.4 Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan
Gambar Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja dengan
Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus melaporkannya kepada
Pengawas Lapangan untuk dicarikan jalan keluarnya.
6.2.5 Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukan tata letak bahan dan
peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan.
6.2.6 Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seksama.
6.2.7 Dalam mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan
ruang gerak yang digambarkan dalam Gambar Kerja Arsitektur,
Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, harus
diperiksa.
6.4 Ketidaksesuaian
6.4.1 Pengawas Lapangan berhak menolak semua bahan yang
didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan dalam
Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.
143
6.4.2 Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap
pekerjaan yang tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik
Proyek.
6.4.3 Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang
atau berbeda dengan yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih
dahulu membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan
penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan
penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor
bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar
Kerja.
7.0. BAHAN-BAHAN.
7.1 Umum
7.1.1 Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan
Alarm Bell harus berasal dari merek yang dikenal luas dan setara
dengan merek GENT atau ESSER
7.1.2 Sistem harus sesuai untuk daerah dengan temperatur sekeliling
maksimal 40 C.
8.1 Umum
8.1.1 Semua bahan dan perlengkapan yang akan dipasang harus dalam
keadaan baru, tidak rusak, bukan barang bekas dan tidak
bercacat, serta telah diuji di pabrik pembuatnya.
8.1.2 Fire Alarm Control Panel, Detector, Manual Alarm Station, dan
Alarm Bell harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuat
dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar Kerja.
144
8.2 Pengujian dan Uji Penampilan
145
Kontraktor diwajibkan mengadakan Training atau Pelatihan kepada bagian
operasional Gedung atau yang ditunjuk Pemilik sampai mampu
mengoperasikan peralatan Fire Alarm sistem .
146
kepada Pengawas Lapangan / Menejemen Kontruksi untuk
mendapat persetujuan dengan dilampiri brosur-brosur yang
lengkap dengan data teknis serta performance dari peralatan.
11.1.3 Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus
disertai dengan Surat Keterangan Keaslian Barang (Letter of
Origin) dari pabrik pembuatnya (Manufacturer) atau agen
utamanya (Authorized Dealer/Agent).
147
11.2.6 Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan
dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang
sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapat dipasang
pada tempat yang telah ditentukan.
11.3 Pengiriman dan Penyimpanan.
11.3.1 Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam
keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat dan dilengkapi
dengan label, data teknis dan data lain yang diperlukan.
11.3.2 Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus
disertai dengan surat jaminan keaslian barang (Letter of Origin)
dan mempunyai jaminan serta garansi (Warranty).
11.3.3 Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya
pada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan.
11.4 Ketidaksesuaian.
11.4.1 Pengawas Lapangan / Konsultan Manejemen Kontruksi berhak
menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasang yang
tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan / atau
Spesifikasi Teknis. Barang yang ditolak harus dikeluarkan dari
lokasi proyek dalam kurun waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam
sejak dikeluarkannya perintah pengeluaran barang.
11.4.2 Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap
pekerjaan yang tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik
Proyek.
11.4.3 Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang
atau berbeda dengan yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih
dahulu membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan
penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan
penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor
bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar
Kerja.
148
12.0. BAHAN - BAHAN
12.1 Umum.
12.1.1 Semua perangkat sistem tata suara harus dalam keadaan baru,
dilengkapi sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan
serta penggunaan dari pabrik pembuatnya.
12.1.2 Semua perangkat sistem tata suara adalah dari merek BOSS,
PHILIPS atau yang setara.
12.1.3 Semua perangkat sistem tatasuara harus dilengkapi dengan data-
data berikut :
Merek dan nama pabrik
Tipe
Tegangan kerja dan frekuensi
Konsumsi daya
Impedansi
Tanggapan Frekuensi
Dimensi
Dan data lainnya yang diperlukan.
149
13.0. PELAKSANAAN PEKERJAAN
13.1 Umum.
13.1.1 Semua perangkat sistem tata suara harus dipasang sesuai
petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dan Gambar Detail
Pelaksanaan serta diagram pengkabelan yang telah disetujui,
dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis ini.
13.1.2 Pengkabelan dan penempatan kabel harus memenuhi persyaratan
Spesifikasi Teknis Elektrikal.
13.2 Pemasangan.
13.2.1 Semua perangkat utama yang saling berhubungan satu sama lain
harus ditempatkan pada ruang khusus seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
13.2.2 Horn Speaker harus dipasang menyebar pada seluruh bangunan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
13.3 Pengkabelan.
Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Teknis.
Pengkabelan untuk mikrofon, pembumian, pengeras suara dan kabel daya harus
dipisahkan satu sama lain dengan isolasi dan pelindung metal.
13.4 Pembumian.
Semua pembumian harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
150
14.1 Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang
dianggap perlu oleh Pengawas Lapangan untuk memeriksa bahwa
seluruh instalasi dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua
persyaratan dan seluruh peralatan harus lulus uji fungsional.
14.2 Kontraktor harus menyediakan peralatan dan fasilitas untuk pengukuran,
pengujian dan uji penampilan.
14.3 Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh
Pengawas Lapangan / Konsultan Manajemen Konstruksi
14.4 Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah diinstalasikan harus lulus uji
kesinambungan (continuity) dan uji isolasi
14.5 Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas
Lapangan / Konsultan Manajemen Konstruksi, buku asli pengoperasian /
pemeliharaan peralatan berikut salinannya dalam jumlah tertentu, sesuai
persyaratan kontrak.
14.6 Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas
Lapangan / Konsultan Manajemen Konstruksi,, Surat Jaminan (Warranty)
atas produk sistem tata suara, dengan jangka waktu masa garansi sesuai
standar dari pabrik pembuat.
Uji penerimaan akan meliputi memperoleh dan menerima berita pada stasiun
tertentu, pada tingkat volume yang baik, tanpa campuran suara dari sumber lain
atau unit lain.
151
17.0. PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN PERALATAN
Masa pemeliharaan pekerjaan sistem tata suara sesuai persyaratan dalam
kontrak diwajibkan untuk mengatasi segala kerusakan serta kekurangan-
kekurangan.
1. Umum
Pekerjaan sistem telepon meliputi pengadaan semua peralatan dan tenaga kerja,
pemasangan, pemrograman, pengujian dan perbaikan selama masa pemeliharaan
dan training bagi calon operator dan bagian maintenace, sehingga seluruh sistem
telepon dapat beroperasi dengan baik dan benar.
2. Lingkup Pekerjaan
d. Pengadaan dan pemasangan jaringan in-door dari junction Box PT. Telkom
ke MDF sampai peralatan PABX pada ruang kontrol.
152
e. Pengadaan dan pemasangan instalasi luar bangunan (outdoor) dan
instalasi dalam bangunan (indoor) dari MDF - PABX ke IDF (Intermediate
Distribution Frame) hingga ke outlet telepon.
3. Persyaratan Bahan
3.1. P.A.B.X
a. Sistem PABX
PABX yang akan dipasang harus dari jenis/type yang telah mendapatkan
pengesahaan dari Departemen PARPOSTEL untuk dipergunakan di
Indonesia dan memenuhi standard international seperti CCITT atau ITU-T.
153
Peralatan ISDN PABX harus menggunakan sistem fully digital SPC (Store
Program Control) untuk teknik penyambungan fully digital dan memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
Trunkline / Telkom Line : jumlah line yang tertera pada gambar dan dapat
dikembangkan menjadi jumlah line yang tertera pada gambar line.
Extension line : jumlah extension line yang tertera pada gambar yang
dapat diexpandable menjadi jumlah extension line yang tertera pada
gambar.
ISDN BRA : Min 4 BRA lines.
Sistem PABX yang diusulkan harus dapat mengikuti dan menikmati
fasilitas-fasilitas yang terbaru dalam hubungannya dengan
perkembangan teknologi jaringan umum ISDN di Indonesia.
Fasilitas-fasilitas yang terbaru ini harus dapat diaplikasikan pada sistem
PABX setelah di instalasi, tanpa ada perubahan besar dari sistem.
Peralatan PABX harus tersusun dalam disain modular, yang dengan
mudah dapat dipasang maupun dikeluarkan dari tempatnya.
Dipasang dalam semua PABX slot yang bersifat universal dan tidak
tetap (non-fixed basis)
154
Fotocopy dari surat keterangan original country/negara asal dari pabrik
sistem PABX yang ditawarkan dilampirkan.
Sistem PABX yang ditawarkan harus merupakan model dan type yang
paling akhir (mutahir) untuk kapasitas yang sama.
Kontraktor harus menyatakan kapan sistem yang ditawarkan mulai
dipasarkan di Indonesia, dan dapat dibuktikan dengan surat tertulis dari
pabrik bahwa sistem masih diproduksi, di support dan spareparts masih
tersendiri minimum hingga 10 (sepuluh) tahun mendatang.
Foto copy surat tertulis dari pabrik yang menyatakan seperti di atas
harus dilampirkan.
Kontraktor yang menawarkan model dan type yang lebih lama (out of
date) pada saat model dan type yang terbaru sudah ada dipasaran tidak
akan dipertimbangkan.
PABX yang akan dipasang adalah PABX dengan sistem Switching yang
Full Digital PCM System/TDM Technology, sesuai dengan spesifikasi
CCITT (A-Law Coded).
PABX yang akan dipasang harus memenuhi standar ISDN dan dapat
dihubungkan dengan PASOPATI dari PT. TELKOM, dan akan disambung
ke TELKOM dengan 4 ISDN BRA line.
Semua bahan dan peralatan yang ditawarkan harus bermutu tinggi serta
mempunyai kemampuan untuk dipasang didalam cuaca tropis. Semua
peralatan harus dapat bekerja tak terbatas pada suhu keliling 45°C dan
kelembaban relatif 85%.
155
PABX harus mempunyai "High Trafic Capacity" non blocking system.
Teknologi :
Komunikasi data :
Catu daya :
Konsumsi daya:
o ± 1 VA per-extension.
o Ketinggian sea level : 0 - 25 m
Kondisi kerja :
PABX harus dirancang dalam struktur full modular, baik struktur board
maupun kabinet, sehingga sistem dapat dikonfigurasi dan dikembangkan
secara bebas.
156
Hubungan antara kabinet dan antara unit-unit yang lebih besar harus
dengan sistem plug-in yang sederhana atau menggunakan kabel serat
optik.
Seluruh peralatan elektronik harus diletakan dida lam kabinet besi yang
memiliki sistem sirkulasi udara yang baik sehingga tidak diperlukan lagi
kipas (fan) eksternal.
157
Digital tie-lines : Sofv, S2mfv
c. Kemampuan PABX.
158
5. Back up Battery. Untuk menjaga agar data-data yang telah dimasukan
kedalam memory PABX tidak hilang sewaktu terjadi pemadaman aliran
listrik, maka PABX harus dilengkapi dengan battery khusus yang dapat
bertahan selama minimal 45 hari.
12. Call Back. Jika satu extension memanggil exten sion lainnya yang
sedang sibuk (berbicara), maka dengan menekan satu sandi, extension
tersebut akan berdering bilamana extension yang dipanggil sudah
bebas.
159
14. Last Number Redial. Setiap extension dapat melakukan panggilan ulang
baik external maupun internal dengan hanya menekan suatu nomor
sandi tertentu, tanpa harus mengulang menekan seluruh nomor telepon.
15. Appoinment Call. Extension akan berdering sesuai dengan waktu yang
telah diprogram melalui pesawat itu sendiri.
18. Software Lock. Extension yang memiliki fasiliats "non restricted" dapat
mengunci pesawatnya dengan menggunakan sandi yang ditentukan oleh
masing-masing pemilik, sehingga menghindari pemakaian pesawat
telepon oleh orang lain.
d. Operator Console
Operator console harus bekerja secra full ISDN dengan interface SO (Digital
ISDN/PASOPATI) memiliki tombol-tombol yang mudah dioperasikan,
memiliki kunci secara hardware sehingga pesawat tidak dapat dipergunakan
tanpa membuka kunci, dan memiliki layar peraga (display) LCD yang cukup
besar dengan lampu penerangan pada bagian belakang (back lite) sehingga
pesan tampilan menjadi jelas dan mudah untuk dibaca pada segala kondisi
ruang dan penerangan. Disamping berkemampuan standar, operator
console harus memiliki "Busy Display" yang terpadu pada layar peraga.
160
Pesawat digital telepon yang ditawarkan harus bekerja secara full ISDN
dengan interface SO, memiliki tombol-tombol yang mudah dioperasikan dan
memiliki layar peraga (display) yang cukup lebar dan jelas untuk dibaca.
e) Telepon Digital Set dapat mengambil tegangan dari power supply PABX
untuk semua fungsi kemampuan (feature) dan display, dan tidak perlu
external power (adaptor).
f) Display LCD untuk menunjukkan tanggal dan waktu, nomor dan nama
pihak pemanggil, petunjuk pemakaian, selang waktu pembicaraan dan
lain-lain.
g) Hubungan antara Digital Telepon Set dengan PABX terdiri dari hanya
sebuah kabel Twisted Pair (1pair).
i) Harus dapat diprogram untuk Private Line yang sama dengan pesawat
telepon yang berlainan untuk aplikasi Executive Secretary.
161
j) Tombol fungsi dengan Direct Line untuk Private Line dapat diprogram
untuk ringing secara serempak pada kedua pesawat digital Executive
dan Secretary atau tanpa ringin melainkan dengan indikator secara
visual.
Mempunyai fasilitas :
Hand free
Telephone book
Tampilan nomor dan nama pemanggil
Daftar pemanggil yang tidak terjawab (list of call during absence)
Call transfer dengan tombol "R"
Conference.
Soft key (tombol yang dapat diprogram secara software)
Pengaturan Loundness dan Ring
Pengunci pesawat secara software (software lock)
162
MDF cabinet with conector on system site : 1 unit
200 pairs MDF block krone for network side termination : 1 unit
Common Control CPU untuk < 1000 extension : 1 set
System printer dot matrix 100 C/S, do C/L : 1 unit
20 MB winchester disk, 5 1/4 "and integrated 5 1/4"
floppy disk drive : 1 unit
Remote Diasnostic
Fasilitas-fasilitas lainnya, sehingga PABX mempunyai kemampuan
pelayanan yang dikehendaki.
1. Harus dipasang suatu sistem power supply untuk telepon yang terdiri
dari :
163
2. Dalam keadaan normal PABX harus dapat bekerja dengan sumber daya
utama, yakni dari jala-jala listrik 220/380 v, 50 Hz tersebut.
Battery plan harus bekerja atas dasar "full Load" dengan seluruh beban
ditanggung oleh battery charger.
5. Power supply untuk PABX, baik main supply maupun battery harus
dapat dimatikan secara sendiri-sendiri dengan saklar.
Kabel instalasi telepon dari terminal box keseluruh extension seperti tertera
dalam gambar menggunakan kabel jenis ITC 1 x 2 Pairs x 0,6 mm¨ (indoor
telephone cable), dan jerry Armored 1 x 2 Pairs x 0,6 mm¨ (Outdoor telepon
cable).
164
Instalasi kabel primer dari MDF kesetiap terminal box harus memakai
pelindung pipa PVC kelas D dengan ukuran yang sesuai, sedangkan dari
terminal box kesetiap extension ditarik melalui rak kabel atau pelindung pipa
kelas D sesuai dalam gambar rencana.
Untuk kabel instalasi telepon yang berada diluar gedung harus memakai
kabel tanah dari jenis yang sesuai tercantum dalam gambar, yaitu Outdoor
Jelly Armored telephone cable dengan cross section diameter 0,6 mm¨.
Pipa instalasi pelindung kabel tanah tersebut harus memakai pipa PVC
kelas AW dengan ukuran yang sesuai.
a. Gambar Kerja
b. Pengolahan/Pekerjaan
165
Pemborong harus melaksanakan instalasi kabel dari terminal box
keseluruh extension dengan menggunakan bahan yang telah ditentukan
seperti didalam gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.
e. Pelindung Kabel
Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 meter atau pada setiap belokan
atau pada ujung dan pangkal suatu persimpangan/crossing dengan jalan
harus disediakan bak kontrol dari pasangan batu bata, penutup dari
beton bertulang yang mudah dibuka dengan bentuk serta ukuran yang
sesuai seperti tercantum dalam gambar.
f. Persyaratan Kerja
166
Pemborong harus mempelajari dan memahami lokasi pekerjaan
setempat dan gambar-gambar rencana yang secara umum menunjukan
tata letak, instalasi dan lain-lain.
g. Pengujian Pekerjaan
Seluruh instalasi kabel dan peralatan harus diuji terlebih dahulu sebelum
dihubungkan dengan PABX dan saluran dari PT. Telkom.
167
Terhadap kegagalan-kegagalan pengujian Pemborong harus
melaksanakan penggantian-penggatian bahan dan pekerjaan atau
memperbaikinya menurut pendapat Konsultan Pengawas (Pengawas
Lapangan) dengan tanpa adanya tambahan untuk penggantian atau
perbaikan pekerjaan yang gagal tersebut.
h. Penyelesaian Pekerjaan
i. Penyerahan Pekerjaan
1. Dokumen Terlaksana
2. Pedoman Penggunaan
3. Jaminan Pekerjaan
168
Pemborong harus memberikan jaminan (garansi) dan service secara
cuma-cuma selama tidak kurang dari 1 (satu) tahun terhitung sejak saat
penyerahan pekerjaan.
j. Persyaratan Bahan/Material
4. Daftar Material
169
utama, maka Pemborong wajib melakukan didalam penawarannya
material yang dalam taraf mutu dan pabrik yang disebutkan itu.
k. Daftar Material/Bahan
2. Terminal Box : Plat Baja dengan ketebalan 1,5 mm, Ex. Local.
170
19.0. STANDAR / RUJUKAN
Unit peralatan utama dari Nurse Call Intercom System adalah terdiri dari antara
lain :
1.12. Alat penguat/kontrol utama, yang biasa lazim disebut Master Unit
Electronic
1.13. Remote Unit Electronic
1.14. Accessory Units, dan terdiri dari :
1.14.1. Tombol pemanggil dari pasien (Call Switch)
1.14.2. Jack plate outlet (tempat menyambungkan hubungan knob/tombol
pemanggil
1.14.3. Tombol pemanggil khusus di ruang WC/K. Mandi (call switch in
lavatory)
1.14.4. Lampu tanda ruangan yang memanggil (corridor lamp)
1.14.5. Tombol pemutus hubungan panggilan dari pasien (reset switch)
1.14.6. Rumah terminal kabel (Terminal Box)
1.15. Instalasi, yaitu kabel penghantar hubungan dari master unit ke peralatan-
peralatan lainnya/accessories.
171
1.16.1. Master unit harus dapat bekerja/beroperasi pada arus bolak-balik
(AC), tegangan 220 V, 50 Hz dan arus listrik searah (DC) 24 volt.
1.16.2. Daya output/audio power output adalah :
1.16.2.1. untuk pembicaraan : 500 mw
(max/conversation)
1.16.2.2. untuk group panggilan : 300 mw per
remote dan sampai 10 bh remote
1.16.2.3. untuk semua call paging : 200 mw per
remote (sekaligus)
1.17. Accesories
1.17.1. Remote unit
1.17.1.1. Sistem pemasangan di dinding atau pada panel
1.17.1.2. Kemampuan menangkap suara/sebagai microphone
sejauh minimal 5 m (harus peka)
1.17.1.3. Input power : max 2,5 watt
1.17.1.4. Input impedance : 50 atau 60 ohm
172
1.17.1.5. Lampu indikator panggil (call indicator lamp) : 6,30 dan
0,15 A
1.17.2. Corridor lamp/Dome Light Indicator
1.17.2.1. Sistem pemasangan diatas pintu/pada kusen pintu
bagian atas atau pasangan dinding (wall inattended)
lengkap dengan rumahnya.
1.17.2.2. Warna cahaya lampu apabila menyala yaitu warna
merah.
1.17.2.3. Arus dan tegangan pada lampunya adalah : 0,15 A, 12
V.
1.18. Instalasi
1.18.1. Kabel (instalasi) dari master unit ke remote unit harus
dipergunakan kabel PVC (indoor cable) ukuran 3 X 2 X 0,6 mm
(tiap remote unit).
1.18.2. Kabel dari corridor lamp ke remote unit dipergunakan kabel PVC
ukuran min 2 x 0,6 mm2.
173
1.18.3. Kabel dari remote unit ke call in lavatory harus dipergunakan kabel
PVC ukuran min. 3 X 0,6 mm2.
1.18.4. Kabel dari reset switch ke remote unit atau ke corridor lamp harus
dipergunakan kabel PVC ukuran 3 X 0,6 mm2.
1. Umum
Secara umum dalam pelaksanaan pekerjaan sistem air bersih ini terdiri dari tiga
kegiatan pokok yaitu pengadaan air baku dan pengolahan air baku, pekerjaan
pendistribusian air bersih dan pekerjaan instalasi air bersih.
Air baku didapat dari air tanah dalam yang ditampung dalam raw water reservoir
dengan kapasitas 120 m3. Selanjutnya untuk mendapatkan air bersih dengan
dilakukan pengolahan sederhana air tersebut dipompakan ke reservoir air bersih
dengan kapasitas 60 m3 dengan dilewatkan melalui sand Filter, Carbon Filter dan
Mangan Filter, .
Air bersih kemudian diangkat ke watter torent berkapasitas 16 m3 yang berlokasi
di atap gedung. Selanjutnya melalui pipa distribusi didistribusikan ke outlet
pengguna dan kran taman
174
2. Pekerjaan Pengadaan Air Bersih
a. Pekerjaan Sumur Dalam
Dalam pencarian air baku harus dilakukan dengan metoda GEOLISTRIK.
Semua data pengeboran harus dicatat dan dilaporkan kepada konsultan
pengawas sehingga dicapai sumber air yang diinginkan dan disetujui oleh
konsultan pengawas dan juga harus didasarkan pada peraturan dinas
pertambangan setempat.
Technical:
Speed for pump data : 2900 rpm
Rated flow : 15 m³/h
Rated head : 85 m
Shaft seal for motor : HM/CER
Curve tolerance : ISO 9906 Annex A
Stages : 25
Valve : pump with built-in non-
return valve
Materials:
Pump : Stainless steel
1.4301 DIN W.-Nr.
304 AISI
Impeller : Stainless steel
1.4301 DIN W.-Nr.
304 AISI
Motor : Stainless steel
1.4301 DIN W.-Nr.
304 AISI
Installation:
Pump outlet : 2 Inch
175
Motor diameter : 4 inch
Liquid : Max liquid t at 0.15 m/sec:
40 °C
Electrical data:
Motor type : MS4000
Rated power - P2 : 7.5 kW
Mains frequency : 50 Hz
Rated voltage : 3 x 380-400-415 V
Start. method : direct-on-line
Rated current : 18,4-18,8-19,6 A
Cos phi - power factor : 0,83-0,78-0,72
Rated speed : 2830-2850-2870 rpm
Enclosure class (IEC 34-5) : IP58
Insulation class (IEC 85) : F
Motor protec : include
Thermal protec : include
Built-in temp. transmitter : include
Pekerjaan Pengolahan Air Bersih
Technical:
Speed for pump data : 2919 rpm
Rated flow : 20 m³/h
Rated head : 40 m
Materials:
Pump housing : Cast iron
EN-JL1030 DIN W.-Nr.
A48-30 B ASTM
Impeller : Stainless steel
1.4301 DIN W.-Nr.
304 AISI
176
Installation:
Maximum ambient temperature : 60 °C
Max pressure at stated temp : 16 / 120 bar / °C
16 / -20 bar / °C
Flange standard : DIN
Connect code : F
Pipe connection : DN 50
Pressure stage : PN 16
Flange size for motor : FF265
Liquid:
Liquid temperature range : -20 .. 120 °C
Electrical data:
Motor type : 132SC
Efficiency class : 1
Number of poles : 2
Rated power - P2 : 5.5 kW
Power (P2) required by pump : 5.5 kW
Mains frequency : 50 Hz
Rated voltage : 3 x 220-240 D /
380-415 Y V
Rated current : 19.4 / 11.2 A
Starting current : 1070-1170 %
Cos phi - power factor : 0,88-0,84
Rated speed : 2910-2930 rpm
Motor efficiency at full load: 90 %
Motor efficiency at 3/4 load: 90-89,5 %
Motor efficiency at 1/2 load: 88-87 %
Enclosure class (IEC 34-5): IP55
Insulation class (IEC 85) : F
Motor protec : PTC
177
sistem). Pengoperasian dapat secara otomatis maupun manual serta
dilengkapi dengan Water level control untuk Watter Torent dan ground
reservoir
Materials:
Pump housing : Cast iron
EN-JL1030 DIN W.-Nr.
A48-30 B ASTM
Impeller : Stainless steel
1.4301 DIN W.-Nr.
304 AISI
Installation:
Maximum ambient temperature : 60 °C
Max pressure at stated temp : 16 / 120 bar / °C
16 / -20 bar / °C
Flange standard : DIN
Connect code : F
Pipe connection : DN 50
Pressure stage : PN 16
Flange size for motor : FT130
Electrical data:
Motor type : 112MC
Efficiency class : 1
Number of poles : 2
Rated power - P2 : 4 kW
Power (P2) required by pump : 4 kW
Mains frequency : 50 Hz
Rated voltage : 3 x 220-240 D /
380-415 Y V
178
Rated current : 13.8 / 8 A
Starting current : 1120-1230 %
Cos phi - power factor : 0,88-0,84
Rated speed : 2910-2930 rpm
Motor efficiency at full load : 89 %
Motor efficiency at 3/4 load : 89-88 %
Motor efficiency at 1/2 load : 87-86 %
Enclosure class (IEC 34-5) : IP55
Insulation class (IEC 85) : F
Motor protec : PTC
4.1. Pipa.
Untuk distribusi air bersih harus dari pipa Poly Propeline (PPr) kelas 10kg/cm2
atau PN 10 yang memenuhi standar ISO 4065, ISO 4427 dan atau DIN 8075.
Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan dalam
Gambar Kerja.
179
Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee
dan sebagainya, harus terbuat dari bahan PPr yang sesuai untuk pipa PPr
kelas 10kg/cm2, serta berasal dari merek yang sama dengan merek pipa.
180
1.21. Japanese Industrial Standar (JIS)
1.22. American Water Works Associantion (AWWA)
1.23. Spesifikasi Teknis:
181
harus diikuti se-seksama mungkin. Gambar Arsitektural, Struktural
dan lainnya yang terkait dan semua elemen yang akan dipasang
harus diperiksa dimensi dan kebutuhan ruang geraknya sebelum
pemasangan dimulai.
24.3.2 Semua bahan harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung
dari segala kerusakan.
24.4 Ketidaksesuaian.
182
24.4.2 Semua bahan yang didatangkan atau dipasang ternyata tidak
memiliki tanda-tanda yang sesuai harus disingkirkan dan diganti
dengan bahan yang memebuhi persyaratan, tanpa tambahan
biaya kepada Pemilik Proyek.
24.5 Jaminan.
Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek surat jaminan yang
menyatakan bahwa sistem plambing telah bekerja dengan baik untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal penyerahan terakhir. Selama
periode tersebut Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti
kerusakan dan membayar biaya setiap perbaikan atau penggantian.
25.1 Umum.
Semua bahan, peralatan utama dan peralatan tambahan yang akan
dipasang harus dalam keadaan baru, tidak rusak/cacat dan berkualitas
baik.
25.2.1 Pipa.
Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06-0084-1987
dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm2 . Pipa harus dari jenis
sambungan solvent cement.
183
Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambungan solven
cement seperti elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, harus
terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan pipa PVC dan
memenuhi standar SNI 06-0135-1989, dari merek yang sama
dengan merek pipa yang disetujui digunakan.
25.2.3 Perekat.
26.1 Umum.
26.1.3 Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan mutu kelas satu dan
rapi oleh teknisi-teknisi yang terlatih untuk pekerjaan tersebut dan
teknisi-teknisi ini harus disetujui Pengawas Lapangan.
184
26.2 Pemasangan.
26.2.1 Pemipaan.
Semua sistem pemipaan yang akan dipasang harus dijaga
tetap bersih dan tetap teratur serta bekerja dengan baik
melalui pengujian berkala yang dilakukan Kontraktor sampai
pekerjaan diserahkan dan diterima Pemilik Proyek.
Semua pipa harus dipasang sesuai koordinat yang
ditentukan.
Kontraktor bertanggung-jawab mengadakan bagian
sambungan yang diperlukan untuk melengkapi pemasangan.
Semua sambungan yang harus diperiksai dengan teliti untuk
memastikan bagian-bagian yang harus disediakan untuk
melengkapi pemasangan.
Semua pemipaan yang disambung dan yang akan
dihubungkan dengan peralatan, harus dilengkapi dengan
sambungan pipa atau flensa yang sesuai seperti diebutkan
dalam Spesifikasi ini.
Pipa harus digunakan dalam panjang penuh jika
memungkinkan.
Perubahan ukuran pipa harus dilengkapi dengan alat
sambungan reducer atau increaser.
Katup yang disediakan untuk kesempurnaan sistem kontrol
harus ditempatkan pada lokasi yang mudah dicapai dengan
ruang gerak yang cukup untuk bukaan penuh,
pembongkaran, penggantian dengan batang pengoperasian
ke arah horisontal atau vertikal.
Setiap peralatan harus dilengkapi dengan katup penutup air
yang ditempatkan sesuai Gambar Kerja, sehingga setiap
peralatan dapat diperiksa secara terpisah tanpa mengganggu
peralatan lainnya.
Semua sambungan peralihan antara pipa baja dan pipa PVC,
sambungan-sambungan atau belokan dan aksesori peralatan
harus dilengkapi dengan adaptor yang dibuat khusus untuk
maksud tersebut.
185
Pekerjaan pemipaan yang membutuhkan penggalian dan
pengurukan harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh konsultan pengawas
26.4.2 Sistem ini harus menahan air tersebut selama 12 jam dan dalam
waktu tersebut ketinggian air tidak berubah.
186
26.5 Lapisan Pelindung.
26.5.1 Semua pipa, sambungan dan penumpu pipa yang terlihat harus
dicat dalam warna sesuai Skema Warna yang akan diterbitkan
kemudian. Semua pipa yang terlihat juga harus diberi tanda arah
aliran.
26.5.2 Bahan cat dan pekerjaan pengecatan harus sesuai ketentuan dan
petunjuk konsultan pengawas
1. Lingkup Pekerjaan
187
c) engadaan dan pemasangan pipa sleeves, efluent weir, scum, baffle, scum
intake dan accessories.
d) Membuat gambar kerja (shop drawing) dari sewage treatment plant lengkap,
termasuk elektrikal control system, dan gambar-gambar detail dari equepment,
pipa sleeves, pipa hanger dan lain-lain.
e) Melaksanakan pengetesan baik terhadap bekerjanya sistem, maupun terhadap
kwalitas effluent yang dihasilkan (pemeriksaan laboratorium).
2. Uraian System
Sistem pengolahan air kotor atau sewage treatment plant yang direncanakan adalah
sistem Biofiltering dengan kapasitas 50 m3/hari.
188
Water Meter
Control Panel
Spesifikasi material harus sesuai untuk sewage Treatment Plant dengan capacity: 50
m3/hari.
1. Blowers.
Lengkap dengan :
3. Cumminutor
189
4. Air Diffusers
Size : Non clog air diffuser lengkap dengan diapragm valves dan Unions, atau
type aerator lain yang setara.
Terdiri dari :
Bahan :
6. Cholorination system
7. Sewage Pump
Total head : ± 20 m
Type :
- Non cloging centrifugal pump, sesuai untuk memompa air kotor effluent dari
sewage treatment plant.
190
- Submersible-pump lengkap dengan shaft peralatan untuk pengangkatan
pompa (Rel, Rantai, Kopling) lengkap dengan : check valve, gate valve,
overload protection dan water level control yang sesuai.
Basic Specification : KSB, RITZ, EBARA, EQUAL
Kabel listrik
Jenis : NYY
Satu panel listrik jenis outdoor, telah dirangkai secara lengkap dan berisi antara
lain : circuit breakers, program timer, door mouted motor control switches,
indicating light alarm, relays, terminal block dan motor starters.
191
10. Test Equipment
Satu set equipment merk : HACH, model STPL portable laboratory dalam kotak
plastic yang dapat digunakan untuk penentuan :
Sewage settleability
Settleable matter
Dissolved oxygen
Chlorine.
Lengkap dengan reagents untuk kebutuhan 2 tahun dan buku petunjuk cara
penggunaannya.
Catatan.
Semua peralatan listrik harus sesuai dengan sistem tegangan yang ada pada
bangunan, yaitu : 380 Volt, 3 phase, 50 c/s.
1. Pendahuluan
192
c. Pada saat pembuatan bak sewage treatment oleh Kontraktor Sipil Pihak
Kontraktor Instalasi sewage treatment harus ikut mengawasi pekerjaan
tersebut terutama untuk pekerjaan yang berhubungan dengan :
2. Blower-Set
Blower set harus terpasang kuat pada base-plate dan mempunyai pondasi yang
kuat. Pemasangan blower pada pondasi blower sedemikian rupa sehingga
getaran-getaran yang timbul bisa diredam (absorbsi) pada pipa discharge agar
dipasang :
Isolating valves.
Check valves.
Flexible joints.
Blower dari type Rotary Positive Flower, dengan pasangan lobe in peller dan
bekerja dengan kecepatan tetap, body terbuat dari cast iron dengan poros dari
baja.
Pipa-pipa untuk serasi dan resirkulasi terpasang kuat pada dinding beton dan
dinding walk-way. Pemasangan dengan klem atau hanger yang cukup kuat untuk
menahan beban pipa.
193
Effluent sewage pumps dipakai type submersible-pump. Pompa dipasang lengkap
dengan shaft dan peralatan untuk maintenance. Pada pipa discharge dipasang
gate valve dan check valve.
Pada perbaikan pompa harus dapat mudah diangkat keatas tanpa harus melepas
sambungan ulir atau flange.
Pipa-pipa atau poros yang menembus lantai atau dinding beton, harus dilindungi
dengan pipa sleeves dimana antara pipa dan pipa sleeves diisi dengan flexible
gealant.
Pompa sewage harus bekerja bergantian, baik secara otomatis atau secara
manual. Pompa harus dari type pemasangan dengan rel dan rantai, sehingga
memudahkan dalam perawatan.
Water level contorl harus dipasang pada level air sesuai dengan gambar rencana.
Level control tersebut harus bisa mengontrol sistem kontrol pipa untuk :
Pompa Start
Pompa Stop
Mendekati level air maksimum dimana pada saat itu akan menghidupkan
warning light dan alarm pada panel control dan panel repeater di ruang
kontrol.
7. Chorine Systems
Sistem terpasang pada suatu platfrom yang bertumpu pada baja siku atau sejenis
yang cukup kuat menahan beban. Pipa atau hose yang keluar dari chlorine sistem
harus terpasang rapih dan diklem pada pelat beton. Chlorinasi dilakukan dengan
dosing pump dari type adjustable stroke diapraghma.
194
Pipa-pipa untuk air lift harus dilengkapi dengan diaphragm valve untuk mengatur
kapasitas udara yang digunakan untuk sludge lift dan scum lift ke influent
chamber.
Untuk menunjang operation yang baik, maka kontraktor harus mensupply juga
spare parts tambahan yang dibutuhkan, antara lain :
Kontaktor harus membuat dan menyerahkan 5 set buku petunjuk operasi dalam
bahasa indonesia, yang menjelaskan secara terperinci : "Cara Kerja Sistem
Pengolahan".
195
Cara-cara pemeliharaan dari setiap unit equipment tersebut.
C.8 TEST
1. Pendahuluan
Setiap peralatan dan pemipaan yang telah selesai dipasang harus ditest.
Pengetesan harus dilaksanakan dengan pengawasan MK. Untuk itu minimal 7
(tujuh) hari sebelum pelaksanaan testing. Kontraktor harus memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas.
2. Pipa
Pipa-pipa untuk air diffuser harus ditest dengan cara pressure test minimal 2 kali
tekanan kerja. Untuk memudahkan mendeteksi tempat-tempat yang bocor harus
digunakan smoke detector sebagai indicator.
3. Equipment.
196
Khusus mengenai testing kwalitas effluent water, pekerjaan ini dapat juga
dilakukan da laboratorium. Pengambilan sample harus dilakukan oleh petugas-
petugas laboratorium dengan petunjuk-petunjuk dari Konsultan Pengawas.
Testing kwalitas ini harus dilaksanakan setelah bangunan tersebut dihuni baik
sebagian maupun seluruhnya.
Testing tersebut harus dilaksanakan minimal 2 bulan satu kali selama 1 tahun.
Testing tersebut minimal dilakukan terhadap BOD 5 hari, suspended solid dan
bacteriologi.
Hasil akhir dari STP harus dapat digunakan untuk air make up cooling tower.
197
5. Kontraktor diwajibkan melakukan latihan (training) kepada team operator pemilik
bangunan pengolahan (pengelola gedung) untuk :
4.0. UMUM
Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan kembali
dalam spesifikasi ini, berarti hal tersebut perlu mendapat perhatian khusus
dan juga tidak berarti menghilangkan hal-hal yang lainnya dari
persyaratan umum dan suplementer yang ada. Apabila ada yang
dinyatakan lain tersendiri di dalam spesifikasi ini, maka hal-hal dari
persyaratan umum maupun suplementer tidak berlaku lagi untuk sistem ini.
198
27.3 Persyaratan Pelaksanaan
Instalasi yang dinyatakan dalam spesifikasi teknis harus dilaksanakan
sesuai dengan undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku
saat ini (di Indonesia) serta tidak bertentangan dengan ketentuan-
ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara
pemasangan kualitas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini
harus sesuai dengan Standar Internasional maupun Nasional seperti
ARI, ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, NEC, ASME dengan
senantiasa mengutamakan peraturan/standar/persyaratan nasional.
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistem ini, selain
dari persyaratan-persyaratan tersebut di atas, juga tidak boleh
menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuatnya.
27.4 Pemborong
Yang dimaksud dengan pemborong dalam spesifikasi ini adalah badan
pelaksana yang telah terpilih dan memperoleh kontrak kerja untuk
penyediaan dan pemasangan instalasi peralatan utama AC sampai
selesai.
Pemborong harus mempunyai ahli yang bersertifikat kompetensi di
bidang AC system multi digital scroll.
Pemborong wajib mempelajari dan memahami semua undang-
undang dan peraturan-peraturan, persyaratan umum maupun
suplementernya, persyaratan pabrik pembuat unit-unit AC, buku
dokumen pelelangan, gambar-gambar serta petunjuk tertulis yang
telah dikeluarkan.
Pemborong dapat meminta penjelasan kepada Direksi, Konsultan atau
pihak yang ditunjuk bilamana menurut pendapatnya pada dokumen
pelelangan, gambar atau hal lainnya ada yang kurang jelas.
Pemborong wajib mempelajari dan memeriksa pekerjaan pelaksanaan
dari pihak pemborong lain yang ikut mengerjakan proyek ini apabila
pekerjaan pihak-pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran
pekerjaannya. Bilamana sampai terjadi gangguan maka pemborong
wajib mengerjakan saran-saran perbaikan untuk segenap pihak.
199
27.5 Koordinasi dengan Pihak Lain
Pemborong wajib melaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak lain
demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama
koordinasi dengan pihak Pemborong sipil, elektrikal, plumbing,
perlindungan terhadap kebakaran.
Untuk semua peralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan
oleh pihak lain atau yang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam
lingkup instalasi ini, pemborong bertanggung jawab penuh atas segala
peralatan sampai selesai pekerjaan ini dan sitem bekerja dengan
baik.
27.6 Izin
Semua izin-izin dan persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan
instalasi ini harus dilakukan oleh pemborong atas tanggungan dan
biaya pemborong.
Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan
resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini.
Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang
dipantentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang
diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan
mengenai hal ini.
28.2 Umum
Spesifikasi berikut ini menjelaskan hanya ketentuan-ketentuan dasar
saja. Untuk ketentuan dari kapasitas dan lain-lainnya dapat dilihat
pada gambar skedul peralatan/unit mesin.
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pengadaan, pemasangan
dan pengujian (testing & balancing) dari seluruh peralatan utama yang
akan dipasang dalam proyek ini dengan lengkap dan berfungsi
200
dengan baik sehingga keseluruhan sistem tata udara dapat
memberikan performansi sesuai dengan yang diinginkan.
Keseluruhan peralatan utama harus dari kualitas yang terbaik dan
baru (bukan bekas pakai).
Dalam memasukan penawaran untuk peralatan utama, pemborong
harus menyatakan dan melampirkan hal-hal berikut dengan jelas :
mencantumkan merk dan type unit yang ditawarkan pada BQ.
Melampirkan brosur asli dari unit yang ditawarkan dan pada
brosur tersebut diberi tanda yang menjelaskan mengenai
pemilihan unit, kapasitas daya, dimensi, berat kerja, suhu dan
volume air/udara dan lain-lain spesifikasi teknik ini.
Melampirkan format-format unit yang ditawarkan sesuai skedul
dan telah diisi secara lengkap oleh pemborong.
Setiap kekurangan dari butir di atas akan mengurangi penilaian
evaluasi atas penawaran pemborong dimana bobot hal-hal tersebut di
atas sangat menentukan dalam evaluasi penawaran.
Standar yang harus dipenuhi adalah ASHRAE, ARI STANDAR, ASTM
& UL.
29.1 Referigerant harus dari tipe R410a yaitu referigerant non ozon depletion
potential (ODP).
29.2 Pemborong harus memasang mesin tata udara sistim Split Wall Mounted,
Split Ceiling Casset dan Split duct atau ceiling concealed seperti yang
terlihat pada gambar perencanaan dengan jenis, ukuran, kapasitas dan
pemasangan secara lengkap sesuai persyaratan spesifikasi dan gambar.
201
Condensing Unit harus dipasang dengan menggunakan peredam
getar dari jenis spring mounted
Condensing Unit harus dipasang di daerah yang dapat
memberikan fresh air sebanyak-banyaknya. Hindari kondisi over
heat yang disebabkan oleh kembalinya udara panas dari unit.
Kalau ada harus dipasang Condensing Unit lebih dari dua, dan
masing-masing Condensing Unit bekerja secara terpisah, maka
jarak minimum yang diperbolehkan adalah 50 cm
30.2 Pemipaan Referigerant dan Drain
Pipa refrigerant harus dipasang dengan menggunakan isolasi
sesuai gambar perencanaan dan sfesifikasi teknis. Isolasi
hendaknya dari rubber (armaflex) atau sejenis yang dirapatkan
dengah adhesive tape sampai tidak terjadi pengembunan
Seluruh sambungan pipa menggunakan sistem solder (las
tembaga) dengan zat pembakar nitrogen
Seluruh belokan harus menggunakan long radius elbow
Semua pemasangan pipa hendaknya dipasang minimum 5 cm dari
tepi dinding, atap, lantai. Untuk pipa yang menembus lantai dinding
dan langit-langit, harus diberi pelindung dari penyekat karet dan
galvanized steel gauge 16, sesuai dengan gambar dan spesifikasi
teknis.
Pipa drain/pengembunan menggunakan pipa PVC kelas D. Pipa
pengembunan harus dipasang sedemikian rupa sehingga
mempunyai kemiringan minimal 2% yang cukup untuk mengalirkan
air dalam pipa secara cepat.
Pipa kondensasi harus dilengkapi dengan alat pembersih, U trap
dan peralatan lain yang diperlukan.
Pada daerah sampai dengan kurang lebih 3 m dari FCU atau
daerah yang dimungkinkan terjadinya pengembunan pada sisi luar
pipa, pipa drain harus diberi isolasi dari bahan fiber glass,
polyurethane atau styrofoam type D1. Bagian luarnya harus dilapisi
dengan vavour barrier jacket yang direkatkan dengan adhesive
tape 2” serta surface finished sampai tidak terjadi pengembunan
pada permukaan pipa.
30.3 Pemasangan Indoor Unit/ Fan Coil Unit dan Pengontrol Suhu
202
Fan Cooling Unit harus dipasang ditempat yang tepat sehingga
distribusi udara dalam ruangan tersebut dapat dicapai secara
merata
Fan Cooling Unit harus diberi isolasi getaran dari jenis rubber ins
shear
Pengontrol suhu harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
mudah dijangkau dan tidak tertutup oleh interior. Biasanya daerah
bebas untuk penempatan pengontrol suhu adalah di sekitar pintu.
31.0. TATA UDARA RUANG STERIL
Pada dasarnya yang termasuk ruang steril sesuai dengan peraturan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia diantaranya adalah Ruang Bedah, Ruang Bersalin,
ruang recovery dan ruang Isolasi. Dengan demikian sistem tataudaranya,
ruangannya serta fasilitas pendukungnya harus mengikuti Pedoman Teknis
Ruang Operasi Rumah Sakit, Pedoman Teknis Prasarana Sistem Tata Udara
Pada Bangunan Rumah Sakit dan peraturan-peraturan lainnya yang terkait.
Karena adanya berbagai keterbatasan, maka di rumah sakit ini hanya ruang
bedah lantai 2 yang direncanakan seoptimal mungkin mengikuti peraturan di atas
203
Tekanan udara positif, sehingga harus dipasang alat pemantau beda
tekanan
204
31.4 Ruang bedah minor lantai 1
Suhu udara ruangan 22 derajat Celcius, sehingga dilengkapi alat
pemantau suhu
Kelembaban relative 60%
Fiter HEPA harus mempunyai efisiensi 90%
Setiap Filter dilengkapi dengan sensor beda tekanan
Untuk memberikan kecukupan supply udara, sistem di lengkapi
dengan Booster Fan
Untuk mempertahankan supply udara yang konstan sesuai dengan
kebutuhan, sistem dilengkapi dengan Variable Speed Drive
Air Change 25
Tekanan udara positif, sehingga harus dipasang alat pemantau beda
tekanan
Lingkup Pekerjaan
Gas medis yang dipasang secara sentral hanya gas Oksigen dan Vacum saja. Hal ini
atas dasar pertimbangan kelas rumah sakit ini adalah kelas Pratama.
Sentral Oksigen dipilih tipe automatic yang dilengkapi cylinder bank selector pada
central control unitnya. Spesifikasi sentral oksigen harus sesuai dengan outline
spesifikasi yang menyertai RKS ini. Kapasitas sentral minimal 1200 liter/menit. Pada
central control unit harus tertulis cara kerja pemakaiannya dan jenis gasnya.
205
Sekat antar sentral tiap-tiap gas
Mudah dijangkau pendistribusian
Jauh dari sumber panas
Ada toolkit khusus
Rambu peringatan
Memiliki ventilasi udara yang memadai
2. Pemipaan
Pekerjaan Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi pemipaan Gas Medis dari
ruang Sentral Gas Medis sampai dengan ruang pelayanan / perawatan secara
lengkap beserta asesorisnya seperti Elbow, Tee, Reducer, Socket dan lainnya sesuai
dengan gambar rancangan.
Pipa instalasi Gas Medis harus dari jenis tembaga (Copper) dengan kadar tembaga
diatas 99% dan disertai sertifikat keaslian material.
Sistem penyambungan instalasi Gas Medis harus dengan menggunakan las perak
dengan gas yang dipergunakan campuran oxygen acetylene dimana pada saat
pengelasan harus dialiri gas nitrogen dalam pipa tersebut.
Untuk menujnukan bahwa jenis gas pada instalasi tersebut, pipa harus dipasang
stiker dan dicat sesuai dengan jenis gasnya masing menyatakan jenis dan arah
alirannya dengan jarak yang cukup ( ± 2 meter ).
Secara umum warna pipa untuk menjunjukan jenis gas telah ditentukan yaitu warna
cat adalah putih untuk oksigen, biru untuk N2O, Hitam untuk Compressed Air, dan
kuning untuk Vacuum. Pemasangan instalasi pemipaan yang menempel pada dinding
atau partisi harus dilengkapi dengan pelindung (konduit/PVC).
Setelah selesai pengelasan pada setiap segmen area Kontraktor harus melakukan
flushing ulang dengan gas nitrogen untuk menghilangkan kerak akibat pengelasan
yang mungkin masih tersisa dalam pipa.
Pemotongan pipa harus menggunakan cutter khusus untuk pipa atau tubing dan tidak
diperkenankan menggunakan gergaji.
206
Seluruh jaringan instalasi pemipaan pada setiap jenis gas harus dilengkapi :
Kran induk (main valve) yang dipasang pada ruang sentral
Kran pembagi (zone valve) dipasang sesuai dengan pembagian instalasi
Pengadaan dan Pemasangan Kran Induk (Main Valve), Kran Pembagi
(Zone Valve), Connector, peralatan ukur tekanan dan peralatan bantu
lainnya.
Zone valve maupun main valve hendaknya berwarna terang dengan
penutup tembus pandang yang mudah dibuka dengan cepat, dilengkapi
dengan alat pengukur tekanan.
3. Outlet
Semua outlet harus bekerja tertutup rapat secara otomatis pada saat dipakai dan gas
baru terbuka / mengalir setelah alat perlengkapan outlet (connector) dipasang.
Secara umum urutan penempatan pemasangan outlet gas medis harus tetap yaitu:
a. Oksigen
b. Nitrous Oxide
c. Udara Tekan
d. Udara Hisap
Outlet gas medis bertipe screw connect yang mempunyai dimensi berlainan antara
satu jenis gas dengan jenis gas lainnya untuk menghindari kesalahan pemasangan,
sesuai standard AS 2896.
Outlet gas medis harus dilengkapi dengan secondary valve yang otomatis menutup
saat dilakukan penggantian o-ring.
Pada outlet gas medis harus tertulis dengan jelas jenis gasnya. Warna masing-
masing outlet harus berlainan yaitu : putih untuk oksigen, biru untuk N2O, hitam dan
putih untuk Compressed Air, dan kuning untuk vacuum.
Pemasangan outlet gas medis pada dinding dipasang dalam box mounting galvanis
tebal minimal 1.6 mm yang dilengkapi dengan panel plat stainless steel, diperkuat
dengan baut baja
207
Pemasangan outlet dengan ketinggian 150 cm di atas permukaan lantai
Bila digunakan untuk melayani satu bed, maka outlet dipasang sebelah kanan
bed
Bila digunakan untuk melayani dua bed, maka outlet dipasang di tengah-
tengah antara kedua bed tersebut
Untuk pemakaian di kamar operasi, wall outlet dipasang di dinding dekat
dengan bagian kepala pasien pada meja operasi
Untuk pemakaian di bagian lain, wall outlet dipasang pada dinding yang
berdekatan dengan peralatan kedokteran yang digunakan
Untuk ruang penderita yang menggunakan lebih dari 1(satu) outlet ketentuan
susunannya adalah sebagai berikut :
a. Sebelah kanan dari pasien adalah untuk outlet oksigen, kemudian suction.
b. Outlet oksigen harus lebih dekat dengan pasien.
Pada ruangan New Born dan Ruang Premature, Overhead outlet ditempatkan
tepat di atas tempat tidur bayi
Tekanan maksimum outlet pressure dari regulator dibawah 75 psi atau
dipersyaratkan lain.
4. Alarm System
Setiap zone valve harus dilengkapi dengan alarm untuk memberi peringatan
saat tekanan kerja turun mencapai batas yang ditentukan.
Alarm bersifat audio-visual, dengan tegangan input 220 VAC yang diturunkan
menjadi 12 Volt DC pada rangkaian elektroniknya.
Alarm dilengkapi dengan tombol Mute untuk mematikan bunyi sementara, dan
akan berbunyi lagi dalam waktu 30 menit jika tetap terjadi kondisi alarm, atau
belum ada tindakan yang diambil berkaitan dengan timbulnya alarm.
208
berikut :
Pengetesan tahap pertama dan kedua menggunakan media tekan nitrogen dengan
tekanan 2 kali tekanan kerja instalasi atau + 8 kg / cm2 dalam waktu 2 x 24 jam.
Pengetesan system gas medis harus dilakukan dengan menggunakan alat test, untuk
menguji aliran gas, purity gas, kebocoran gas dan tekanan gas
6. Pelatihan
Setelah seluruh instalasi selesai dipasang dan dilakukan testing & commissioning
maka harus diadakan pelatihan kepada petugas dari rumah sakit yang nantinya
bertanggung jawab atas pengoperasian seluruh peralatan. Pelatihan dilakukan secara
teori dalam suatu presentasi dan juga praktek lapangan.
209
III.5. SISTEM ELEVATOR (LIFT)
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang di persyaratkan pada pasal ini,
merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan
tersebut sehingga seesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya. Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
33.1 Sistem harus dari jenis yang sesuai untuk beroperasi di daerah tropis
dengan kelembaban tinggi
33.2 Sistem harus mengikuti standard yang dikeluarkan oleh salah satu dari
berikut ini, “ BRITISH STANDARD INSTITUTION “, Specification for Lifts,
Escalators Passengers Conveyors and Patternosters; BS.2655
AMERICAN NATIONAL STANDARD INSTITUTE, Safety Code for
Elevators, Dumbwaiters, Escalators and Moving Walks; ANSI 17.11.3
210
Japan Industrial Standards,Atau standard lain yang dianggap setaraf dan
disetujui untuk di pergunakan oleh “DIREKSI PENGAWAS/MK.”
33.3 Hal penting yang harus diperhatikan adalah sistem harus ber operasi
tanpa menyebabkan penerusan suara ke daerah hunian
hinggamenyebabkan polusi suara di atas ambang batas yang diijinkan.
Sistem juga harus tidak menyebabkan menerusan getaran melalui struktur
bangunan yang lebih besar dari toleransi yang diijinkan.
33.4 Faktor keamanan design kereta tidak boleh kurang dari yang di tuliskan
bawah ini :
Rope Suspenssion :
Breaking load :
working load = 10 : 1
Governor tripping speed maximum/minimum, Stopping distance harus
sesuai dengan ketentuan pada BS. 2655 atau ANSI A17.1. Brake/rem
mampu menahan tidak kurang dari 125 % contact load.
211
34.2.2 Panel Operasi Kereta (Car Operating Panel)
Harus dipasang pada sisi kanan depan dan kiri depan di dalam
kereta dengan kelengkapan seperti berikut ini,
34.2.4 Tanda asal gerak dengan tanda panah menyala (Illuminated car
irection indicator).
34.2.5 Tombol penghenti dan alarm bell dipasang rata (recessed alarm
bell stop button).
212
Permintaan yang didaftar (registered demand/hall call) dilayani
sesuai dengan priority order yang ditentukan,
Kereta yang sedang bertugas menjemput penggilan menuju
kepada panggilan pertama yang terdaftar dan kemudian menuju ke
lantai panggilan berikutnya untuk panggilan searah.
Pintu Lobby Lift untuk lantai Non-Standard, hanya dapat dibuka
dari dalam kereta dengan menggunakan 'pass card' atau kunci
khusus.
Attendand Operation,
Berangkat, berhenti dan arah gerak arah kereta.
Auto/Hand Operation,
Dengan sebuah saklar 'AUTO/HAND OPERATION' yang berada di
atap kereta, kereta dapat dioperasikan secara langsung dengan
tom bol-tombol berikut dan seluruh kontrol otomatis akan padam.
Tekanan jari (continuous pressing) pada tombol 'UP' atau 'DOWN'
pada panel operas pada panel operasi di atas atap kereta akan
membuat kereta bergerak naik atau turun dengan kecepatan
rendah 0.25 m/detik atau lebih lambat, dan kereta akan segera
berhenti bila tombol dilepas.
Operasi ini digunakan untuk kepentingan perawatan dan
pemeriksaan saja.
Overload Protection,
Sebuah peralatan pengaman beban lebih(overload protection
device) harus dipasangpada setiap kereta dan akan secara
otomatis tetap menahan pintu landing dan pintu kereta pada posisi
terbuka serta menahan kereta.
Sistem tersebut akan membunyikan buzzer dan lampu kedip-
kedip pertanda overload bila jumlah penumpang melebihi
kapasitas beban yang ditentukan (predetermined contract load).
213
Dalam keadaan ini, kereta harus kembali ke lantai utama dan
membuka mengabaikan seluruh panggilan-panggilan pendaratan
dan permintaan kereta, membuka pintu dan mematikan seluruh
sistem operasi.
Dalam keadaan ini akan dapat dioperasikan kembali dengan kunci
khusus, menggunakan sumber daya emergency.
Firemen's Operation,
214
35.2 Pintu, Dinding dan Lantai
215
Dasar kereta harus didudukkan pada dudukan karet yang
diikatkan pada rangka baja rangka kabin.
Rangka kereta harus terbuat dari profil baja yang dibentuk
dengan las dan baut, sehingga tidak akan berubah bentuk atau
rusak pada semua kondisi beban.
Bila lantai dengan finish dari vinyl, harus menggunakan vinyl
dengan tebal yang tidak kurang dari 6 mm.
35.3.2 Controller,
Harus dilengkapi dengan control system' untuk sistem operasi,
sistem pengamanan kereta dan sistem pengatur pintu.
Kabinet untuk penempatan peralatan kontrol ini harus dengan
konstruksi yang tidak membutuhkan peralatan-peralatan pengatur
kondisi lingkungan sehingga dapat secara bebas ditempatkan di
Ruang Mesin.
Sistem harus dari jenis yang memudahkan pekerjaan pemeriksaan
/ perbaikan dengan maksud agar down time seminimal mungkin.
Sistem harus dari 'Variable Voltage Variable Frequency Controller’
Sistem harus dilengkapi dengan Wall Mounted Type Supervisory
Panel’ yang diletakkan di Front Office.
35.3.3 Pengkabelan
Segala peraturan dan ketentuan dalam pengkabelan harus
mengikuti British Standard :
BS:2566:72 dan suplemennya atau ANSI.A17.1 dan
supplemennya atau standard lain yang setaraf dan telah disetujui
dan standard yang berlaku di Indonesia.
36.1 Harus dilakukan oleh ahli dari agen tunggal/perwakilan pabrik pembuat
elevator di Indonesia.
36.2 Ahli tersebut harus telah mendapat training/pendidikan khusus untuk itu
di negara asal pembuat elevator dan mendapat sertifikat tanda lulus
pendidikan tersebut, sertifikat terrsebut harus di buatkan tembusannya
216
dan diserahkan kepada DIREKSI PENGAWAS / MK untuk mendapatkan
persetujuan.
36.5 Pekerjaan ini harus mengikuti segala ketentuan yang tercantum pada
standard yang di ikuti dan menggunakan formulir-formulir isian ( test report
form) yang dilampirkan pada standard yang diikuti tersebut kecuali bila
ditentukan lain pada saat keputusan penentuan standard yang diikuti.
217
Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan (baik electrical maupun mechanical) harus
diuji sehingga mencapai hasil baik dan bekerja sempurna sesuai dengan standar dan
persyaratan yang diacu dalam pekerjaan ini seperti termaktub pada RKS Mechanical
Electrical Bab I, sub bab B tentang Standard dan Referensi atau sesuai dengan standard
pabrik. Bilamana diperlukan, bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh
Direksi Proyek untuk diuji di laboratorium atas tanggungan biaya kontraktor
2. Pekerjaan Electrical
Setiap bagian instalasi pengkabelan harus diuji sehingga dicapai baik, sesuai dengan
PUIL 2000. Untuk bagian-bagian yang akan tertutup instalasinya, harus diuji sebelum dan
sesudah bagian tersebut ditutup.
218
Tegangan sirkit nominal Tegangan uji arus searah Resistan isolasi (mega
(volt) (volt) Ohm)
Walaupun tahanan isolasi tersebut telah memenuhi syarat minimum, namun pada
proyek ini dikehendaki tahanan isolasi di atas harus mencapa tak terhingga, atau
dapat dianggap besarnya tak terhingga. Dalam satu kelompok rangkaian instalasi
yang menuju ke panel, tahanan isolasinya haruslah seimbang antara bagian satu
dengan lainnya. Jika ada nilai yang perbedaannya cukup mencolok dibandingkan
dengan yang lain, maka instalasi tersebut harus dicek dan diperbaiki sehingga
mendapatkan tahanan isolasi yang seimbang dengan lainnya.
Visual test.
o Lakukan pengecekan aplikasi warna kabel serta luas penampang kabel pada
instalasi yang dikerjakan.
o Polaritas penyambungan kabel atau hubungan fasa, harus benar dan semuanya
terpasang dengan kuat
o Lakukan pengecekan pada sistem penyambungan kabel instalasi beserta
kelengkapannya.
Grounding test.
Besar tahanan pembumian tidak boleh melebihi seperti berikut ini:
Penyalur Petir 5
Telekomunikasi/elektronik 0,5
219
o Lakukan pengetesan langsung dengan menggunakan asap (untuk smoke
detector) dan dengan menggunakan panas (untuk ROR dan Fix Temperature
Detector)
o Lakukan pengetesan terhadap fungsi break glass manual station, telphone,
fungsi flow switch (dari sistem splinkler) dan lain-lain yang terhubung secara
terintegrasi dengan Sistem Peringatan Dini
3. Pekerjaan Mechanical
3.a. Pekerjaan sistem air bersih
Test pipa.
Untuk mengetahui kebocoran dan kekuatan sambungan, lakukan test tekan selama
24 jam terus menerus dengan kekuatan tekan 6 kg/cm2. Amati dan catat besaran
tekanan yang terjadi untuk setiap jamnya.
Test pompa.
Test pompa meliputi :
Test debit air.
o Ukur jarak hisap dan tekan yang ada di lapangan
o Tentukan total head yang sebenarnya
o Amati dan catat debit air yang dihasilkan oleh pompa tersebut selama kurun
waktu tertentu.
o Konversikan data hasil pengukuran tersebut ke dalam cfm, cfh, cmm atau
cmh.
o Bandingkan hasil yang didapat dengan karakteristik pompa tersebut (lihat
brosure).
o Buat catatan jika terjadi penyimpangan yang cukup signifikan untuk
dimintakan perbaikan atau penggantian pompa.
Operation test.
Tes kerja sistem meliputi :
Starting test : DOL atau Star-Delta.
o Amati dan catat swiching time performance-nya
220
Keamanan sistem.
o Test koordinasi kerja antara pompa dengan water level control untuk berbagai
macam kondisi
o Lakukan simulasi untuk keadaan water level control tidak bekerja.
Dalam hal ini dikondisikan bahwa pompa bekerja sementara air yang dihisap tidak
ada. Dalam kondisi ini seharusnya sistem overload relay harus bekerja dan
mengamankan motor pompa.
3.b. Pekerjaan Plumbing
o Test dilakukan sebelum pipa cabang disambung ke pipa vertikal (pipa induk).
Lakukan test rendam untuk mengetahui kebocoran pada jaringan pipa air kotor
maupun pada pipa tinja selama 2x24 jam secara terus menerus. Cek dan catat
level permukaan air setiap jangka periode satu jam
221
V. OUT LINE SPESIFIKASI TEKNIS
Bahan dan peralatan harus memenuhi syarat minimal yang ditentukan dalam
spesifikasi teknis berikut ini.
SPE
PEKERJAAN PLUMBING:
Clean Out Stainless Stell dia 2”, 4” Toto, San Ei, Rise
2. Reservoir
Row Water Reservoir 120 Satu kamar, beton Civil work
m3 ukuran 7,5x4x4,7 m3 bertulang + water proofing
lengkap dengan man hole
dan tangga monyet
222
NO JENIS MATERIAL KLASIFIKASI MERK / PEMBUAT
3. Pompa-pompa
Pompa Deep Well Kapasitas max 15 m3 E-Qual, Bombass Ideal,
per jam Groundfos
Jenis submersible
Head 85 M
Jumlah 1 Unit
Lengkap dengan panel
kontrol dan WLC
223
NO JENIS MATERIAL KLASIFIKASI MERK / PEMBUAT
5. Filter
Sand Filter Kapasitas 18 s/d 22 Hy-Fresh, Aquapure,
m2/jam Hy-Ward
Mild Steel
Media : Silica Sand
Media Pendukung : Silica
Gravel
Sistem Operasi : Manual
Carbon Filter Kapasitas 18 s/d 22 Hy-Fresh, Aquapure,
m2/jam Hy-Ward
Mild Steel
Media : Aktivated Carbon
Sistem Operasi : Manual
Deepwell Screen Diameter 4 Inch Sekualitas Johnson
Screen
6. STP
Sewage Treatment Plant Kapasitas 50 m3/hari Sekualitas Biotech,
Bio Filtration System Aquanor
1. Peralatan Utama
224
NFPA 20
1. Peralatan Utama
Kap 2 x 10 Cylinder
(Automatic) Sekualitas Produk :
Sentral Oksigen (O2)
Automatic Change Over
Manif.Oxygen Gentec, Tri Tech
Header - Manifold
225
Cylinder Lead
Support dan Rak
Silinder
Kapasitas 2 x 2 Cylinder
(Automatic)
Out Let Gas Medis Untuk Vacum (Suction)
Sekualitas Produk :
dilengkapi Hook base
Box Out Let bahan steel tebal 1,6mm
Gentec, Tri Tech
Standard Ohmeda, SIS
Bahan Steel tebal
1,6mm lengkap dengan
Tes Lamp,tombol On/Off
Alarm Gas Medis
Power lamp untuk Sekualitas Produk :
indikasi Low
Box Alarm
Pressure,Reset Swicth, Gentec, Tri Tech
Pressure gauge dan
Power Suply 220 Volt,
50 Hz
Lengkap dengan Shut
Zone Valve/ Box Zone Off Valve dan Pressure Sekualitas Produk :
Valve gauge,Valve dengan
tekanan18 Kg/Cm2 dan Gentec, Tri Tech
tebal plat 1,6mm.
Sekualitas Produk :
Mesin Vacuum Kapasitas : 750 lt/menit
H = 28 m Becker
2. Instalasi
Seamless Copper Tube
for Medical Gas
Sekwalitas
Pipa Tembaga Standart ASTM B819
UNIPRO ,Kembla
Pipa tidak boleh
mengandung minyak
dan Pospor
1. Peralatan Utama
Daikin, Mitsubishi,
Wall Mounted Panasonic
Mesin Pengkondisi Udara,
Kapasitas sesuai disain Daikin, Mitsubishi,
Ceiling Type Panasonic
226
Panasonic
227
- Supply Air Diffuser Complete With Plenum Suns Aiere, Trox
- Return Air Grile Box and Spigot
- Supply Air Diffuser + stainless perforated Mc NICHOLS
Return Air Grile untuk metal diffuser, Hengda
ruang OK, ruang Isolasi tebal minimal 1.2 mm Russel Metal
dan Ruang Bersalin round hole ∅=5mm Nova Metals
staggered fit=6mm
opening area= 63%
Pattern : R5T6
PEKERJAAN LIFT
1. Peralatan Utama
Hospital Bed Elevator Tipe Lift Penumpang Toshiba,
Kapasitas 18 Hyundai
orang/1300kg Mitsubishi Jepang
Door type: 2s (bukan Sanghai
Kecepatan 60 mpm ataupun Thailand)
6/6 stop start/stop
Dilengkapi kabel untuk
IP CCTV
228
14.2. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
1. Peralatan Utama
250 KVA, 20KV/400 V, Z 4%, Sekwalitas Sncheider,
Transformator
YnYn6 Trafindo,
- ACB,
- MCCB,
- MCB
- Kontaktor
Asesories Sesuai gambar perencanaan Sekwalitas
Telemecaniqe, Sncheider
- Lampu Indikator
- Sepatu kabel
- Isolasi
- Terminal
2. Fixture Lampu
Rumah Lampu Plat 0,6 mm Zinc Coated Philips, Artolite, Interlite
White paint
229
N JENIS MATERIAL KLASIFIKASI MERK / PEMBUAT
O
3. Komponen Lampu
Balast Electronic Philips, Artolite, Interlite
Sekwalitas Philips,
Lampu PLC Type Lampu 84 Osram,
Sekwalitas Philips,
Lampu LED TPS 198, suspended Osram,
3 M, Unibel
Isolasi
230
N JENIS MATERIAL KLASIFIKASI MERK / PEMBUAT
O
Kabelindo, Kabelmetal,
Kabel Tanah NYFGBY Supreme
6. Catudaya Back Up
Vektor, AROS,
UPS Ni Cadmium Powerware
8. Lightning Protetion
Tipe Early Streamer
Preventor LPI, Prevectron, EF
Emission System. R 100
1500 rpm
231
N JENIS MATERIAL KLASIFIKASI MERK / PEMBUAT
O
FG Wilson, Caterpillar,
Diesel Air Cooled Remote
Radiator Perkin
Electronic Governor
1500 rpm
1500 rpm
Terintegrasi di base
Daily : 350 liter mesin
232
PEKERJAAN LISTRIK ARUS LEMAH
Kabelindo, Kabelmetal,
Kabel FRC, ITC 0,8 mm2 Supreme
2. Tata Suara
Peralatan Utama BGM
Emergency Ampfier 1 x 60
W Sekualitas BOSCH,TOA
Automatic Emergency
Switch Sekualitas BOSCH,TOA
233
Peralatan Utama Car Call
Kabelindo, Kabelmetal,
Kabel NYMHY Supreme
3. Nurse Call
Receptacle
234
4. Pekerjaan Sistem Telphone
Siemens,Alcatel,
Unit PABX 16 line/64 Sekualitastention
Panasonic
Display Telphon
Siemens,Alcatel,
Hand Set Telepon Singgle Line Telphon Non Panasonic
Disply
Siemens,Alcatel,
Master Key Telepon C/W disply dan DSS
Panasonic
3 Com, Vektor,
UPS Batrey 8 jam back up
Powerware
Kabelindo, Kabelmetal,
Kabel Instalasi PVC
Supreme
5. Pekerjaan LAN
Catalyst 3750 type
Catalyst 3750X 24 Port
PoE IP Base & 1G
Network Module +
SMARTNET
Catalyst 2960S 24 GigE
PoE 370W, 4 x SFP LAN
Switch Catalyst Sekualitas Cisco
Base + SMARTNET
WS-C3560-12PC-S
Catalyst 3560 Compact
12 10/100 PoE + 1
T/SFP; IP Base Image +
SMARTNET
235
Instalasi UTP Cable Category 6 (cat 6)
Avaya , AMP
Multimode Fiber Optic 8 Core NetConnect, SYSTIMAX
FO Cable
50 µm Laser Speed
Centralized Video
Management System c/w PC,
Video Management O/S Software, Keyboard, Sekualitas BOSCH
Mouse, and DVD/RW
236
Monitor 17" LED, Window 7
Operating System
V. PENUTUP
1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tapi
didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
setelah ada perintah tertulis dari pimpinan proyek dan akan diperhitungkan dalam
pekerjaan tambah.
2. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh konsultan
perencana perlu dikerjakan dan termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya,
tetapi menurut pertimbangan pengguna jasa yang dapat dipertanggungjawabkan
tidak perlu lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari pengguna jasa
pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai
pekerjaan kurang.
3. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis dan Rencana
Anggaran Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan
rapat terlebih dahulu untuk mendapatkan kepastian.
237