NAMA KEGIATAN :
BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG KANTOR
NAMA PEKERJAAN :
REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
LOKASI PEKERJAAN :
KELURAHAN SEKARDANGAN KEC. SIDOARJO KAB. SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN :
2023
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
SPESIFIKASI TEKNIS
Bagian I
PENDAHULUAN
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pembersihan Lapangan (Awal & Akhir Pekerjaan)
2 Pembongkaran Dinding Existing
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Untuk Pondasi
2 Urugan Pasir Urug Bawah Paving Tb. 5 cm
1|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
IV PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan Dinding Bata Merah Tebal ½ Bata Camp. 1SP : 5PP
2 Pasangan Dinding Bata Merah Tebal 1 Bata Camp. 1SP : 5PP
3 Pasang Plesteran Dinding 1Pc : 5Ps
4 Pasang Acian
5 Pekerjaan Benangan
6 Pemasangan Granit Tile 60x60cm (Warna Hitam Polos)
7 Pemasangan Paving Block Segi Empat Tb. 6 cm Warna (K-250)
2|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Bagian II
SPESIFIKASI TEKNIS UMUM
UMUM
Pasal 1
Spesifikasi Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
meliputi:
1.1. Penyedia harus melindungi pemilik dari tuntutan atas hak paten, lisensi serta hak cipta yang
melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan Penyedia untuk
melaksanakan pekerjaan.
BATASAN / PERATURAN
Pasal 2
a. Jenis dan mutu bahan yang akan dilaksanakan harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam
negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri
Perindustrian dan Menteri Penertiban Aparatur Negara tanggal 23 Desember 1980 dan Perpres
nomor 54 Tahun 2010.
b. Bahan-bahan bangunan/tenaga kerja setempat, sesuai dengan lokasi yang ditunjuk, bila bahan-
bahan bangunan dari semua jenis memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin dari Pejabat Pembuat Komitmen /
Direksi (secara tertulis).
3|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
URAIAN PEKERJAAN
Pasal 4
1. Penyediaan
Penyedia harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara
sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk semua alat-alat pembantu yang
dipergunakan seperti andang-andang, alat-alat pengangkat, mesin-mesin, alat-alat penarik dan
sebagainya yang diperlukan oleh Penyedia dan untuk semua alat-alat tersebut pada waktu
pekerjaan selesai karena sudah tidak berguna lagi, dan untuk memperbaiki kerusakan yang
diakibatkannya.
GAMBAR-GAMBAR PEKERJAAN
Pasal 5
1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar rencana, gambar detail konstruksi,
gambar situasi dan sebagainya yang telah dilaksanakan oleh perencana telah disampaikan
kepada Penyedia beserta dokumen-dokumen lain. Penyedia tidak boleh mengubah atau
menambah tanpa mendapat persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen. Gambar-
gambar tersebut tidak boleh diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan
pekerjaan Penyediaan ini atau dipergunakan untuk maksud-maksud lain.
2. Gambar-gambar tambahan
Bila Pejabat Pembuat Komitmen / Direksi menganggap perlu, maka Konsultan Perencana
harus membuat gambar detail (gambar penjelasan) bersifat prinsip yang disyahkan oleh
Direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik Direksi.
4|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
dengan apa yang telah dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas memperhatikan perbedaan
antara gambar-gambar kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-gambar tersebut
harus diserahkan dalam rangkap 3 (tiga) dan semua biaya pembuatannya ditanggung oleh
Penyedia.
a. Adapun kebangsaan Penyedia, Sub Penyedia, leveransir atau penengah (Arbitrase) dan
dimanapun mereka bertempat tinggal /menetap (domisili) atau dimanapun pekerjaan atau
bagian pekerjaan berada Undang-undang Republik Indonesia adalah Undang-undang yang
melindungi kontrak ini.
b. Untuk memudahkan komunikasi demi untuk mempermudah jalannya pelaksanaan pekerjaan
Penyedia, Penyedia berkewajiban memberikan alamat yang tetap dan jelas dengan nomor
telpon rumah kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
a. Bila terdapat perbedaan gambar, antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail
yang dipakai/diikuti.
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang diikuti,
kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan menyebabkan
5|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
a. Penyedia wajib memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan meninjau tempat pekerjaan,
melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang
dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapan dari proyek.
b. Penyedia harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai dengan
jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mempekerjakan orang-orang yang tidak
tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Penyedia
harus selalu menjaga disiplin dan aturan yang baik diantara pekerja/karyawannya.
c. Penyedia harus menyediakan alat-alat kerja yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Peralatan dan
perlengkapan itu harus dalam kondisi baik.
d. Penyedia wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan menggunakan
kemampuan terbaiknya. Penyedia bertanggung jawab penuh atas seluruh cara pelaksanaan,
metode, teknik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan semua bagian pekerjaan yang
tercantum dalam Kontrak.
e. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Penyedia sebelum suatu komponen konstruksi
dilaksanakan.
f. Shop Drawing harus sudah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana sebelum elemen konstruksi yang bersangkutan dilaksanakan.
g. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Penyedia Pelaksana sudah harus menyelesaikan gambar
sesuai pelaksanaan yang terdiri atas :
Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam pelaksanaannya.
Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar perubahan.
h. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah memperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
i. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan merupakan
bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu, kekurangan dalam hal ini
berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
j. Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Penyedia, bila :
Komponen-komponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan
mengalami kerusakan atau dijumpai kekurang sempurnaan pelaksanaan.
6|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
PERSIAPAN DI LAPANGAN
Pasal 9
1. KANTOR PENYEDIA, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN
Penyedia harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman kerja
(work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
Kontrak. Penyedia harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasilitas sementara
(tempat mandi dan peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air.
Penyedia harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstruksi fasilitas-
fasilitas tersebut. Penyedia harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap bersih dan terhindar
dari kerusakan.
Dengan seijin Pimpinan Pelaksana Kegiatan, Penyedia dapat menggunakan kembali kantor, los
kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada.
3. SALURAN PEMBUANGAN
Penyedia harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah
bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan.
Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Konsultan
Pengawas
4. PEMBERSIHAN HALAMAN
a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti
pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus dibongkar dan
7|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
5. KOORDINASI
a. Sebelum pekerjaan dimulai, Penyedia harus menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan pekerjaan dan harus ditempatkan pada tempat yang sudah disediakan
oleh User / Pemberi Tugas dan Penempatan barang-barang tersebut harus rapi sehingga
tidak mengganggu lingkungan sekitarnya dan aktifitas kerja dilingkungan lokasi
pembangunan.
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 10
a. Penyedia Pelaksana berkewajiban menyusun dan membuat jadwal pelaksanaan dalam bentuk
barchart yang dilengkapi dengan grafik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-butir
komponen pekerjaan sesuai dengan penawaran.
b. Pembuatan rencana jadwal pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Penyedia Pelaksana
selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksanaan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian
yang dimaksud ini sudah harus dalam arti telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia belum menyelesaikan
pembuatan jadwal pelaksanaan, maka Penyedia Pelaksana harus dapat menyajikan jadwal
pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama dan 2 minggu kedua dari pelaksanaan
pekerjaan.
d. Selama waktu sebelum rencana jadwal pelaksanaan disusun, Penyedia Pelaksana harus
melaksanakan pekerjaannya dengan berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan yang
harus dibuat pada saat dimulai pelaksanaan. Jadwal pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
9|Page
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Apabila terjadi kecelakaan untuk tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut pada
waktu pelaksanaan, Penyedia harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan
si korban dengan biaya pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Penyedia dan harus
segera melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan Direksi.
3. Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama yang selalu
tersedia dalam setiap saat dan berada ditempat Direksi Keet/Bouwkeet.
a Penyedia harus selalu memegang teguh disiplin keras dan perintah yang baik antara pekerjanya
dan tak akan mengerjakan tenaga yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas
yang diserahkan kepadanya.
b Penyedia menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan menurut
kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik bebas dari cacat.
Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defiktif.
c Dalam pengajuan penawaran Penyedia harus memperhitungkan biaya-biaya
pengujian/pemerikasaan berbagai bahan pekerjaan.
d Diluar jumlah tersebut Penyedia tetap bertanggungjawab atas biaya-biaya pengiriman yang
tidak memenuhi syarat-syarat yang dikehendaki.
a. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi agar Penyedia membongkar pekerjaan apa saja
yang telah ditutup untuk diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan-bahan
atau barang-barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau
yang sudah dilaksanakan.
Ongkos untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban Penyedia untuk disempurnakan
dengan kontrak.
b. Pemberi tugas berhak mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan,
pekerjaan-pekerjaan, bahan-bahan atau barang apa saja yang tidak sesuai dengan kontrak.
c. Pemberi tugas berhak (tetap tidak dengan cara tidak adil atau menyusahkan) mengeluarkan
perintah yang menghendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.
a Penyedia berkewajiban sesuai dengan pekerjaan yang diterima menurut gambar-gambar detail
yang telah disahkan oleh Direksi melaksanakan secara keseluruhan atau dalam bagian-bagian
menurut persyaratan-persyaratan teknis untuk mendapatkan pekerjaan yang baik.
10 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Penyedia selanjutnya berkewajiban pula tanpa tambahan biaya mengerjakan segala sesuatu
demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan-bahan yang tepat walaupun satu dan lain
hal tidak dicantumkan dalam gambar dan bestek.
b. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan secara
tertulis dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan atau pengurangan pekerjaan
dilakukan atas dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak jika tidak tercantum dalam
daftar harga upah dan satuan pekerjaan.
c. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tidak seizin direksi secara tertulis adalah tidak
sah dan menjadi tanggung jawab Penyedia sepenuhnya.
a. Penyedia tidak diizinkan membuat iklan dalam bentuk apapun, dalam batas-batas lapangan
pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa tanpa ijin Direksi.
b. Penyedia harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki lapangan pekerjaan.
c. Penyedia wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bagian depan halaman proyek
sehingga mudah dilihat umum. sesuai dengan gambar . Penyedia tidak diijinkan
menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek
tanpa ijin dari Pemberi Tugas.
PENGAMANAN LOKASI
Pasal 19
Penyedia bertanggungjawab atas keamanan seluruh lokasi pekerjaan hingga penyerahan yang ke – 2
diterima dengan baik, untuk itu Penyedia berhak melarang orang-orang yang tidak berkepentingan
masuk ke lokasi pekerjaan.
11 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Bagian III
SYARAT-SYARAT TEKNIS KHUSUS
Pasal 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
12 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
13 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Pasal 2
PEKERJAAN TANAH
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini meliputi galian tanah pondasi, urug sirtu bawah pondasi dan urug sirtu peninggian
lantai yang dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Galian tanah pondasi dilaksanakan dengan kedalaman sesuai gambar perencanaan dan hasil
galian harus dibuang diluar gedung dan diratakan diluar gedung sedemikian rupa hingga
tidak mudah gugur kembali kedalam lubang plat setempat.
Apabila terjadi kesalahan dalam penggalian tanah untuk dasar pondasi sehingga dicapai
kedalaman yang melebihi apa yang telah ditentukan dalam gambar, maka kelebihan pada
galian harus diurug kembali dengan pasir. Biaya akibat pekerjaan tersebut menjadi tanggungan
penyedia jasa.
b. Urugan kembali bekas galian harus disertai dengan pemadatan, sehingga minimal sama
dengan keadaan tanah sebelum digali.
c. Pekerjaan urugan pasir dilaksanakan untuk pekerjaan urugan bawah pondasi dan urugan
peninggian lantai dengan ketebalan sesuai gambar perencanaan dan dilaksanakan selapis demi
selapis dengan kepadatan yang memenuhi syarat dan disetujui Direksi.
d. urugan pasir untuk peninggian lantai harus dipadatkan dengan penyiraman air dan
menggunakan stamper, sehingga mendapatkan hasil kepadatan maksimal.
II PEKERJAAN TANAH
1 Galian Tanah Untuk Pondasi
2 Urugan Pasir Urug Bawah Paving Tb. 5 cm
Pasal 3
PEKERJAAN PONDASI
1. Lingkup Pekerjaan :
Pekerjaan ini dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a Jenis pondasi yang digunakan adalah :
1. Pondasi plat setempat/Foot Plat (Dimensi Menyesuaikan Gambar)
14 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Pasal 4
PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN
B. Bahan/Produk
1. Batu bata merah yang digunakan ex. lokal dengan kualitas terbaik yang disetujui
Perencana/Konsultan Management Konstruksi, siku dan sama ukurannya
2. Plasteran dinding menggunakan MU-301,PM-200 dengan acian dinding MU-200,PM-300
C. Pelaksanaan
1. Pasangan batu bata, dengan menggunakan aduk MU-300,PM-100.
2. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar-siar harus dikerok rata dan dibersihkan
dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
3. Pasangan dinding bata ringan sebelum diplester dengan MU-301,PM-200 harus
dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
4. Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci atau di
pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar dalam
dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian dengan MU-200,PM-300
atau pemasangan keramik dinding.
5. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 8-10 lapis
setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
6. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom
dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok
4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm.
7. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
8. Pembuatan lubang pada pasangan bata ringan yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6
mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata ringan sekurang-kurangnya 30
cm kecuali ditentukan lain.
9. Tidak diperkenankan memasang bata ringan yang patah 2 (dua) melebihi dari 2 %. Bata
yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
10. Pasangan bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 13
cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan harus cermat,
rapi dan benar-benar tegak lurus.
16 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Pasal 5
PEKERJAAN BETON
1. MUTU BETON
Mutu beton K-225 atau (Beton mutu f’c = 21,7 MPa, slump (120 ± 20) mm) dipakai untuk balok,
Plat lantai sedangkan K-175 atau (Beton mutu f’c = 14,5 MPa, slump (120 ± 20) mm) dipakai
untuk pondasi plat setempat, kolom, ring balok, konsol beton dan mutu besi beton yang dipakai
adalah U 32 atau D13 untuk tulangan pokok kolom 20/25 cm dan pondasi plat setempat
sedangkan U 24 untuk ring balok, konsol beton diameter ≤ 12. Untuk pekerjaan lantai kerja
dan rabat beton bawah lantai dipakai beton K-100 atau (beton mutu f’c = 7,4 Mpa). Untuk
menjamin kesamaan mutu beton, Penyedia diharuskan menggunakan molen.
3. BAHAN-BAHAN
a. Semen yang dipakai harus memakai semen produksi dalam negeri merk Semen Gresik,
Tiga Roda, Holcim sesuai standart SNI dan yang dalam segala hal memenuhi syarat seperti
yang dikehendaki oleh "Peraturan Beton Bertulang Indonesia”.Dalam pengangkutan, semen
harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan tertutup rapat
dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan tidak kena air, ditaruh pada
tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lantai. Kantong semen tersebut tidak
boleh ditumpuk sampai tingginya melampaui 2 m, dan tiap pengiriman baru harus
dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemakaian semen dilakukan menurut urutan
pengirimannya.
17 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
b. Agregat.
Agregat harus keras, bersifat kekal dan bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak,
umpamanya yang bentuk atau kwalitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau
kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dari
tulangan besi beton.
Agregat (butiran) dalam segala hal harus memenuhi yang dikehendaki :
Spesifikasi agregat untuk beton (ASTM C 33)
SNI 03 – 2461 -1991 (Spesifikasi Agregat Ringan untuk Beton Struktur)
Pasir Beton.
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organik,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan
gradasinya.
Koral Beton/Split.
Digunakan koral yang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi
kekerasan sesuai dengan syarat-syarat SNI 03 – 2847 - 2002. Penyimpanan /
penimbunan pasir dan koral beton harus dipisahkan satu dengan yang lain, hingga
dapat dijamin kedua bahan tersebut tidak tercampur untuk mendapatkan adukan beton
yang tepat.
c. A i r.
Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak
atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen.
d. Baja Tulangan.
- Jenis penulangan.
Batang tulangan besi beton terdiri dari mutu U 24 , bahan tersebut dalam segala hal harus
memenuhi ketentuan-ketentuan SNI 03 – 2847 Tahun 2002.
- Penyimpanan.
Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh
disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang panjang.
- Pemasangan.
Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat,
lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua tulangan harus dipasang
dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau begeser pada waktu adukan
ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Tulangan besi beton dan penutup beton tingginya
harus tepat, dengan penahan-penahan jarak beton (tahu beton) yang telah disetujui Ahli/
Konsultan Pengawas.
- Pengujian.
Pada umumnya pengujian untuk tulangan besi beton dilakukan sesuai dengan SNI 03 –
2847 Tahun 2002. Jika besi beton tersebut tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
tercantum di dalam Uraian dan Syarat-syarat yang tercantum dalam pengujian, maka
kelompok yang tidak memenuhi syarat-syarat itu tidak boleh dipakai dan Penyedia harus
menyingkirkannya dari tempat pekerjaan.
e. Cetakan (bekisting).
- B a h a n.
Bekisting harus dipakai kayu meranti MC atau kayu klas III yang cukup kering dan
sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari
beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur. Bekisting harus cukup untuk
18 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan lain yang diterima, tanpa berubah bentuk.
Cetakan harus dibuat dari papan-papan atau Multiplek :
- Konstruksi.
Cetakan harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat menahan getaran yang
merusak atau lengkung akibat tekanan adukan beton yang cair atau sudah padat.
Cetakan harus dibuat sedemikian rupa hingga mempermudah penumbukan-
penumbukan untuk memadatkan pengecoran tanpa merusak konstruksi. Acuan harus
rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari kotoran-kotoran seperti tahi gergaji,
potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan
harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
- Alat untuk Membersihkan.
Pada pencetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan perlengkapan-perlengkapan
untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potongan-potongan kawat
pengikat dan lain-lain.
- U k u r a n.
Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar arsitektur dan sama disemua
tempat untuk bentuk dan ukuran tiang yang dikehendaki sama.
- Kawat Pengikat.
Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tidak disepuh seng, dengan
diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi
beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam SNI 03 – 2847 Tahun
2002.
- Pelapis Cetakan.
Untuk mempermudah pembongkaran cetakan dan menyingkirkan penutup-penutup,
pelapis cetakan dari merk yang telah disetujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas,
baik yang sudah maupun yang belum dipakai, tidak boleh digunakan untuk ini.
5. PENYELESAIAN BETON
a. Semua beton yang tampak dalam pandangan, pertemuan dua bidang harus tajam dan
halus bidang-bidangnya.
b. Segera setelah bekisting dibuka dan beton masih relatif segar, semua penonjolan
harus dipahat hingga rata sementara lekukan serta lubang-lubang harus diisi dengan
adukan dengan perbandingan 1 semen : 1 pasir.
c. Sebelum pelaksanaan pekerjaan tersebut permukaan beton yang kasar harus digosok
dan dibersihkan dari kotoran akibat cetakan atau tetesan air semen.
E. Baja tulangan yang dipakai untuk stek, harus mempunyai penampang dan jumlah yang sama
dengan tulangan yang disambung. Panjang stek minimum 40 x penampang baja tulangan
utama untuk panjang penerusannya
F. Pemasangan baja tulangan harus diperiksa oleh Koordinator Pelaksana dan Pengawas, dan
disetujui secara tertulis sebelum pengecoran dilakukan sehari sebelumnya oleh Konsultan
Pengawas.
G. Bekisting harus direncanakan dan dilaksanakan cukup kuat dan stabil terhadap beban-
beban sementara pada pelaksanaan dan diusahakan sedemikian rupa agar pada waktu
pengecoran dan pembongkaran tidak mengakibatkan cacat-cacat, gelombang, maupun
perubahan bentuk dan ukuran, ketinggian serta posisi dari beton yang dicetak.
H. Dimensi pemasangan bekisting harus sesuai dengan ukuran penampang beton yang
direncanakan sebagai penampang akhir ( tidak diijinkan pengurangan penampang
untuk plesteran ).
I. Permukaan bekisting yang berhubungan dengan beton harus dibersihkan dari
segala macam kotoran, dibasahi sebelum dilakukan pengecoran.
J. Pada bagian terendah dari setiap tahap pengecoran dari kolom dan dinding, maka
harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan kotoran dan
kemungkinan terkumpulnya air pada bagian bawah tersebut.
K. Untuk mempermudah pembongkaran, dapat digunakan release agent. Release
agent yang dipakai tidak boleh memberi pengaruh buruk pada mutu beton atau
mempengaruhi ikatan beton antara beton tersebut dengan material finishing, dan
harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
L. Lantai kerja : khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung di
atas tanah, seperti pondasi tapak, harus dibuatkan lantai kerja dari beton lunak
dangan campuran volume, semen : pasir : k o r a l = 1 : 3 : 6
M. Sebelum pengecoran, jumlah penulangan, rangkaian penulangan, kekuatan dan
kestabilan bekisting, kebersihannya, persiapan jumlah material, dengan volume
rencana pelaksanaan, harus diperiksa oleh Engineer Penyedia, Pelaksana Penyedia
dan Pengawas Konsultan, untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis dari
Konsultan Pengawas.
N. Beton harus dipadatkan pada waktu pengecoran dengan menggunakan mesin
penggetar concrete vibrator dan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
merusak tulangan dan acuan. Penyedia harus menyediakan vibrator yang cukup
sehingga pemadatan beton pada waktu pengecoran dapat terjamin.
O. Selama pelaksanaan pengecoran beton, terutama pengecoran balok dan plat, bila
digunakan pompa beton, maka kecepatan pengecoran harus disesuaikan dengan
kecepatan peralatan beton oleh pekerja, agar didapatkan hasil pengecoran yang
padat, dan permukaan beton yang rata. Permukaan plat diratakan dengan trowel.
P. Segala kelalaian yang mengakibatkan kegagalan dan kerusakan pada pembesian,
bekisting, maupun struktur selama pelaksanaan sampai hasil akhirnya adalah
menjadi tanggung jawab Penyedia sepenuhnya.
Q. Kelecakan beton basah (slump) yang diijinkan untuk beton dalam keadaan campuran
normal adalah 80 s.d. 120 mm. Selama pelaksanaan, jika diperlukan mutu beton
harus diperiksa secara rutin dari hasil pemeriksaan benda uji. Paling sedikit 5 m3
harus dibuat 1 benda uji, yang kemudian diperiksa kekuatan tekannya di
laboratorium yang disetujui oleh Konsultan Pengawas. Biaya pengetesan
dibebankan pada Penyedia. Penyedia harus membuat laporan tertulis atas data
kualitas beton, termasuk nifai karakteristiknya dengan disertai / dilampiri sertifikat
20 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
7. PENGUJIAN BETON
a. Secara umum pengujian beton harus sesuai dengan Peraturan Beton Bertulang
Indonesia dengan syarat-syarat minimum sebagai berikut :
1. Tidak kurang dari satu pekerjaan pengujian harus dibuat untuk setiap jenis
pekerjaan beton yang dikerjakan dalam satu hari dengan volume sampai sejumlah
5 m³ maka harus satu benda uji.
2. Untuk mencapai mutu beton K-250 , Penyedia harus melakukan percobaan-
percobaan membuat design mix campuran-campuran sedemikian rupa sehingga
untuk kubus beton berukuran 15 x 15 x 15 cm atau silinder diameter 15 cm tinggi 30
cm, pada umur 28 hari, , bahan-bahan yang dipergunakan adalah bahan-bahan
yang nantinya akan dipergunakan sebagai bahan beton struktur. Kubus percobaan
harus dibuat minimal 1 buah dalam 5 m3 beton, dan dibuat paling sedikit dalam 3
proses pengadukan yang tidak bersamaan waktunya. Reference pasal 4.6. PBI 1971.
3. Benda uji akan diuji dalam umur 28 hari. Hasil test merupakan hasil rata-rata harus
21 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
sama atau lebih dari kekuatan karakteristik K-250 Kg/cm2 untuk beton K-250.
4. Bila diperlukan dapat ditambahkan dengan satu benda uji yang ditinggal di
lapangan, dibiarkan mengalami proses perawatan yang sama dengan keadaan
yang sebenarnya.
b. Suhu beton sewaktu dicor tidak boleh lebih 320 C. Bila suhu beton yang ditaruh berada
antara 270C dan 320C, beton harus diaduk ditempat pekerjaan untuk kemudian
langsung dicor. Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian rupa sehingga suhu
beton melebihi 320C. Penyedia harus mengambil langkah-langkah yang efektif,
misalnya mendinginkan agregat, mengecor pada waktu malam hari.
c. Agar dalam waktu yang singkat sudah ada gambaran tentang mutu beton dan mutu
pelaksanaan, maka dengan persetujuan Konsultan Pengawas pemeriksaan benda-
benda uji dapat dilakukan umur beton kurang dari 28 hari.
Kubus ( 15 x 15 x 15 ) cm 1.00
Kubus ( 20 x 20 x 20 ) cm 0.95
Silinder 15 x 30 cm 0.83
Hal ini dipandang perlu, karena penggunaan dalam praktek sering salah
8. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
- Syarat-syarat Cetakan untuk Beton.
a. Cetakan (bekisting) untuk beton dari papan klas III tebaì 2,5 / 3 cm lebar 20 cm,
bermutu baik yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
b. Semua sudut terbuka yang runcing dari kolom atau balok harus dibulatkan (dihaluskan
1,5 cm).
c. Toleransi-toleransi memenuhi ketentuan SNI 03 – 2847 Tahun 2002.
d. Segala cacat pada permukaan beton yang telah dicor, harus diplester dengan campuran
perekat sedemikian rupa sehingga sesuai warna tekstur dan bentuknya dengan
permukaan yang berdekatan. Untuk beton exposed harus dihindari adanya cacat
permukaan.
- Pembersihan Cetakan dan Alat-alat.
22 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Sebelum beton dicor, semua kotoran dan benda-benda lepas harus dibuang dari cetakan.
Permukaan cetakan dan pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton,
harus dibasahi dengan air sebelum dicor.
- Pengecoran.
Penyedia diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan dan
menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran, ketinggian,
pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat
dilaksanakan atau persetujuan Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas. Pengecoran harus
dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin
beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti kropos dan
sarang-sarang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi.
Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari
pekerjaan-pekerjaan lain. Bila terjadi kerusakan, Penyedia diwajibkan untuk
memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan
menjadi tanggung jawab Penyedia. Pengecoran ke dalam cetakan harus selesai sebelum
adukan mulai mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30 menit.
Pasal 6
PEKERJAAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pengecatan dinding baru, pengecatan dinding lama,
Pengecatan plafond.
Dan pekerjaan pengecatan sesuai yang ditunjuk dalam gambar rencana dengan warna sesuai
persetujuan user.
Penyempurnaan dan pengulangan pengecatan karena belum merata, berubah warna atau sebab-
sebab lainnya sampai pada saat serah terima untuk yang kedua kalinya menjadi tanggung jawab
Penyedia.
a. Cat Tembok
Khusus cat tembok menggunakan cat dinding ex.Catylac, Vinilex, dengan warna
ditentukan kemudian.
Pengecatan dilaksanakan pada seluruh permukaan dinding baru, kolom baru sesuai
gambar perencanaan.
23 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Pasal 7
PEKERJAAN PEMELIHARAAN
Pada saat penyerahan pekerjaan, lapangan harus dalam keadaan bersih dari sisa – sisa bahan
bangunan/bahan bekas bangunan lainnya.
Sebelum serah terima pekerjaan kedua (masa pemeriharaan), bila terjadi kerusakan bangunan
Penyedia diwajibkan secara rutin mengadakan perbaikan secepat mungkin, sebelum masa
pemeliharaan habis.
Bahan bongkaran dikembalikan ke pihak sekolah setempat dengan dibuatkan berita acara serah
terima bongkaran.
Pasal 8
GAMBAR KERJA DAN GAMBAR TEPAT LAKSANA
Bilamana ada perubahan di lapangan atau gambar rencana kurang jelas, maka Penyedia wajib
membuat gambar kerja (Shop Drawing).
24 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Bagian IIII
SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI
A. Personil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan jasa Konstruksi adalah sebagai berikut :
No. Jabatan Sertifikasi Keahlian Pengalaman Kerja
Tenaga Ahli
1 Pelaksana SKT Pelaksana Perumahan dan
Gedung / Pelaksana Bangunan
-
Gedung / Pekerjaan Gedung (TS
051/TS 052/TA 020/TA 022/TA
023)
Penyedia wajib menghadirkan personil sesuai dengan yang tercantum dalam dokumen
penawaran dan dapat menunjukkan Surat Keterampilan Kerja (SKT) asli sesuai dengan
yangdipersyaratkan pada saat rapat persiapan penunjukan pemenang.
25 | P a g e
SPESIFIKASI TEKNIS – REHAB PAGAR KELURAHAN SEKARDANGAN
Pada pekerjaan ini Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran memandang perlu
mensyaratkan Sertifikasi BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenaga
Kerjaan Republik indonesia No.44 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan program Jaminan
Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pekerja Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu pada sektor Usaha Jasa Konstruksi (merupakan syaratpenerbitan SPPBJ)
6. Persyaratan Penyedia
Memiliki Surat Ijin Usaha Jasa konstruksi (SIUJK) dan Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi
(SBUJK) dengan kualifikasi usaha kecil dan masih berlaku.
Bagian IV
PENUTUP
Pekerjaan lain-lain yang belum tercantum di dalam uraian Spesifikasi Teknis ini akan
ditentukan/diterangkan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
Sidoarjo,________________2023
Ditetapkan Oleh :
Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom)
Kelurahan Sekardangan
26 | P a g e