PENJELASAN
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN
Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
B. PEKERJAAN PLAFOND
B.1 Pek. Plafond Gypsumboard 9 mm
C. PEKERJAAN PENGECATAN
C.1 Pek. Pengecatan Plafond 2 Lapis Pengecatan
C.3 Pek. Pengecatan Dinding 2 Lapis Pengecatan
D. PEKERJAAN TREATMEN
D.1 Pek. Treatmen Andesit Motif Alur
D.2 Pek. Coating Batu Alam
B. PEKERJAAN DINDING
B.1 Pek. Treatmen Dinding Multiplek 9 mm Rangka Hollow
B.2 Pek. List Ban Profil Kayu
B.3 Pek. Plituran
C. PEKERJAAN PLAFOND
C.1 Pek. Plafond Gypsumboard 9 mm
C.2 Pek. Pengecatan Plafond 2 Lapis Pengecatan
D. PEKERJAAN KEBOCORAN
D.1 Pek. Perbaikam Kebocoran Atap
D.2 Pek. Perbaikam Kebocoran Wuwung
Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh pemborong termasuk pula pengadaan tenaga
kerja, bahan-bahan, alat-alat dan segala keperluan yang berhubungan dengan pekerjaan
pembangunan yang dilaksanakan.
Pasal 2
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
1. Dalam melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Gedung ini, kecuali bila ditentukan lain
dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini berlaku dan mengikat dengan ketentuan-
ketentuan seperti dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya :
- Perpres No. 16 Tahun 2018 serta perubahannya dan lampiran-lampirannya.
- Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan
Teknik Pembangunan Indonesia.
- Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.
- Peraturan Beton Bertulang Indonesia SNI 03-2847-2002.
- Peraturan Muatan Indonesia PMI.
- Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI-3 PUBI 1970.
- SK SNI No. T-15-1991-03.
- Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir Indonesia PUIPP.
- Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8.
- Peraturan Bata merah sebagai bahan bangunan NI-10.
- Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Jawatan/Instansi Pemerintah
setempat yang bersangkutan dengan masalah bangunan.
Pasal 3
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar desain dan atau gambar kerja, Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS); termasuk ketentuan tambahan dan perubahannya yang dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
2. Ukuran dan Dimensi :
a. Pada dasanya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar - gambar desain dan atau
Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
b. Khusus ukuran dan dimensi dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya ukuran yang
tertulis adalah ukuran jadi terpasang atau dalam keadaan selesai/finished.
3. Perbedaan Gambar.
a. Bila suatu Gambar Kerja tidak sesuai/cocok dengan Gambar yang lain dalam satu disiplin
pekerjaan, maka Gambar Kerja yang mempunyai skala yang lebih detail dan besar yang
berlaku / mengikat.
c. ketentuan diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk mengajukan
perpanjang waktu pelaksanaan pekerjaan maupun mengajukan claim biaya pekerjaan
tambah.
Pasal 4
JADWAL PELAKSANAAN
Pasal 5
LAPORAN HARIAN
1. Kontraktor Pelaksana Lapangan setiap hari wajib membuat laporan harian mengenai
segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan/pekerjaan (sesuai
Kontrak), baik teknis, cuaca maupun administratif yang terkait.
2. Dalam pembuatan laporan harian tersebut pihak pemborong harus memberikan data-data
yang diperlukan menurut dan sesuai dengan data keadaan sebenarnya.
3. Laporan Harian tersebut harus diserahkan kepada Konsultan pengawas untuk diperiksa
dan disetujui Pengawas Lapangan sebagai bahan monitoring dan evaluasi pekerjaan dan
diserahkan kepada Pemberi Tugas.
Pasal 6
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis/Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas, Pelaksana kurang mampu atau tidak cukup cakap memimpin pelaksanaan
pekerjaan di lapangan, maka akan diberitahu kepada Kontraktor secara tertulis untuk
melakukan penggantian Pelaksana..
5. Dalam waktu 7(tujuh) hari kalender setelah dikeluarkan Surat Pemberitahuan tersebut,
Kontraktor harus sudah menunjuk Pelaksana pengganti/baru atau pihak manajemen
Kontraktor sendiri (Penanggung jawab/ Direktur Perusahaan) yang akan memimpin
langsung pelaksanaan pekerjaan di lapangan/lokasi.
Pasal 7
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja resmi apabila terjadi hal-hal yang
mendesak, Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan
nomor telepon di lokasi kepada Tim pengelola Teknis/Pemberi Tugas setempat dan
Konsultan Pengawas.
2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan
peralatan yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi
perubahan alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
Pasal 8
PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN
Pasal 9
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua Petugas dan pekerja di lapangan/lokasi.
4. Tidak diperkenankan membuat penginapan didalam lapangan/lokasi pekerjaan untuk
Pekerja, kecuali untuk Penjaga Keamanan Proyek.
5. Segala hal yang menyangkut jaminan sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan
oleh Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Pasal 10
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum
pekerjaan fisik dimulai, dan alat-alat tersebut dalam keadaan kondisi dan berfungsi dengan
baik, sudah di lakukan kalibrasi (alat ukur/survey) dan siap pakai, antara lain :
a. Pengaduk beton (Concrete Mixer) dalam kondisi yang baik.
b. Theodolit dan Waterpass yang telah di ijinkan oleh Pengawas Lapangan.
c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk sistem pengeringan, jika diperlukan.
e. Pemadatan beton (Concrete vibrator) .
f. Scaffolding dan stegger
g. Mesin Pemadat/kompaksi (compactor, stamper).
h. Alat-alat besar sesuai dengan besaran (magnitude) scope pekerjaan tanah apabila diperlukan.
i. Dan alat bantu lainnya disesuaikan dengan lingkup dan item pekerjaannya.
Pasal 11
SITUASI
11.1 Hal mana pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada
waktu rapat penjelasan (Aanwijzing), untuk itu para calon Pemborong wajib meneliti
situasi medan dan lokasi pekerjaan ini, terutama kondisi tanah bangunan, sifat dan
luasnya pekerjaan dan hal lain yang berpengaruh terhadap harga penawaran.
11.2 Kelalaian dan kekurang telitian dalam melakukan perhitungan penawaran tersebut, hal
ini tidak dapat dijadikan alasan untuk mengajukan klaim dikemudian hari.
11.3 Dalam rapat penjelasan (Aanwijzing) akan ditunjukan alamat dan lokasi pekerjaan
pembangunan gedung ini akan dilaksanakan.
Pasal 12
PEKERJAAN PERSIAPAN
12.3 Pengadaan air untuk keperluan konsumsi pekerja, petugas lapangan dan pekerjaan konstruksi,
kualitas air harus baik dan memenuhi persyaratan kerekatan sesuai spesifikasi dan standar
yang berlaku dalam SNI.
12.4 Pengadaan listrik kerja dan instalasi, jaringan listrik sementara harus memenuhi persyaratan
yang berlaku dan sesuai dengan standar SNI sub bagian instalasi listrik.
12.5 Pek. Pembuatan Papan Nama Proyek
12.6 Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (RK3)
Pasal 13
PEKERJAAN BONGKARAN
1. Lingkup Pekerjaan.
1.Pek. Bongkaran Plafond rusak
2.Pek. Pengerokan / Pengikisan Bidang Cat Lama
2. Pembongkaran
Kontraktor harus membongkar/membersihkan/memindahkan keluar dari tapak segala
sesuatu yang tidak akan dipakai selama pembangunan yang mungkin akan mengganggu
pelaksanaan pekerjaan baik diatas maupun tertanam dalam tanah tapak, sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
Pasal 14
PEKERJAAN LANGIT – LANGIT
1. Lingkup Pekerjaan
c) Permukaan bahan plafond harus dibersihkan dari pinggiran yang kurang rata dan
kurang tajam, harus diserut atau diampelas, kemudian dipasang dengan penuh
ketelitian / keahlian menurut garis-garis seperti dicantumkan dalam gambar rencana.
Penyelesaian harus memberikan tampak rapi, rata dengan alur yang lurus dan sama
besarnya.
d) Langit-langit gypsum dan acuustic, dipasang memakai list gypsum 5/7 cm yang
dipasang dengan rapi
e) Langit-langit Gypsum, dipasang memakai Rangka Hollow 4/4 cm yang harus diserut
dengan rapi, dipasang dengan rapi dan kemudian dicat dengan cat tembok warna
langit-langit supaya kelihatan rapi.
f) Semua resiko pembongkaran atas perintah Direksi, akibat ketidak mampuan dan
ketidak telitian Pelaksana dalam menjalankan tugasnya adalah tanggung jawab
Pemborong.
i) Hasil pekerjaan yang tidak rata / bergelombang / retak-retak, harus dibongkar dan
diperbaiki kembali atas biaya pemborong.
PASAL 15
PEKERJAAN KEBOCORAN ATAP
1 Lingkup Pekerjaan :
A. Pek. Pembersihan Dak Beton
B. Pek. Waterproofing SikaTop 107 Seal
C. Pek. Perbaikam Kebocoran Atap
D. Pek. Perbaikam Kebocoran Wuwung
Kebocoran atap dan beton bisa rusak karena perubahan cuaca. Kerusakan itu dapat berdampak
pada konstruksi, permukaannya rusak, cat terkelupas, atau ditumbuhi jamur. Segeralah
perbaiki sebelum efek negatifnya jadi tambah besar.
Menurut Ir Sunardi Liemantika, MCPC, Product Manager PT Propan Raya, dak beton
bermasalah karena empat hal. Pertama, umumnya dimulai dari adanya retakan. Kedua, karena
absorpsi beton yang tinggi sehingga kurang kedap air. Ketiga, adukan cor beton yang tidak
sempurna sehingga pada bagian dalam coran masih terdapat ruang atau rongga—coran tidak
padat. Keempat, tebal coran yang kurang mencukupi—untuk rumah tinggal ketebalan coran
15-20 cm.
Jika pada dak timbul bocor, perbaikannya tak sulit. Cukup lapis dengan material waterproofing
pada sekitar area yang bocor itu. Jika sumber kebocoran itu tak terdeteksi, yang paling aman,
lapis ulang seluruh dak dengan waterproofing. Setelah itu, lakukan finishing akhir dengan
mengecat ulang permukaan dak. \
- Waterproofing
- Kain kasa atau serat fiber
- Semen dan pasir kering
- Cat dasar atau wallsealer dan cat finishing
- Kuas nomor 4 serta rol kecil dan bak cat
- Kape scrape
- Ember adukan
- Sarung tangan
Langkah-langkah Pengerjaan:
1. Bersihkan permukaan dak beton dari debu dan kotoran dengan menggunakan sikat
dan kape scrape.
2. Aplikasikan waterproofing, dimulai pada sudut pertemuan permukaan dak beton
dengan dinding. Pada saat waterproofing dalam kondisi basah, tempelkan serat
fiber sambil menekannya—jika perlu, tekan dengan rol cat yang telah dicelupkan
ke dalam waterproofing. Pemakaian serat fiber pada dinding dan permukaan
(lantai) dak beton setinggi dan selebar 15-20 cm.
3. Bersamaan dengan penutupan celah pada sudut-sudut pertemuan dak beton dan
dinding, aplikasikan waterproofing ke seluruh permukaan dak beton. Setelah
mengering, pelapisan diulang lagi dengan arah menyilang.
4. Agar lapisan waterproofing tidak rusak karena terinjak atau terkena benda keras,
sebaiknya dak beton dilapisi dengan plesteran semen yang dicampur cairan
waterproofing setebal 3-5 cm.
1. Bersihkan permukaan (plafon) dak beton dari kotoran dengan menggunakan kape
scrape dan sikat. Jika perlu dengan cairan fungicidal wash untuk hilangkan jamur.
2. Lapiskan alkali sealer untuk mengeblok flek agar hasil pengecatan tidak belang-
belang. Tunggu satu-dua jam agar alkali sealer benar-benar kering.
3. Setelah itu, cat dengan merata. Sebaiknya dilakukan dua kali pengecatan. Yang
pertama cat dicampur air sebanyak 10 persen, dan yang kedua dengan air 20
persennya. Plafon dak beton pun bersih kembali.
Pasal 16
PEKERJAAN DINDING, PLESTERAN
2. Persyaratan Bahan
2. Persyaratan Bahan
a.Partisi Gypsum
penggunaan material gipsum untuk interior saat ini semakin meluas karena disebabkan oleh
karakteristiknya sebagai material tahan api dan finishing yang sangat baik. Selain itu, teknik
perawatan gipsum juga tidak rumit karena hanya butuh perawatan dari sisi kebersihan agar
tetap sedap dipandang.
d. Ketebalan partisi adalah 100 mm. Sistem Pemasangan Partisi Rangka Metal Jayaboard terdiri dari
pemasangan satu atau beberapa lembar papan gypsum Jayaboard yang dipasang pada rangka
metal tahan karat dengan menggunakan skrup.
e. Rangka yang digunakan adalah Rangka Boral Metal System (BMSys) yang memproduksi
rangkaian system dinding partisi rangka metal secara menyeluruh, termasuk system partisi
ringan (non load bearing) dan system partisi pemikul beban (load bearing).
f. Beberapa komponen BMS, termasuk wall stud dan wall track diperkuat dengan menggunakan
lekukan.
PASAL 17
PEKERJAAN LEBURAN DAN PENGECATAN
1. Lingkup Pekerjaan
* Cat "finish" jenis "clear" untuk permukaan yang ditonjolkan serat kayunya sesuai
dengan ketentuan di Gambar Kerja.
2). Semua permukaan yang tidak ditampakkan /"Unexposed" dicat hanya sampai
dengan cat dasar.
3). Khusus untuk konstruksi dan rangka atap yang tidak ditampakkan dilakukan
dengan residu ketentuan ini tidak berlaku.
2. Persyaratan Umum
a. Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam Standard dan normalisasi di
Indonesia dan atau sesuai dengan Spesifikasi pabrik pembuat.
b. Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima (5) tahun terhitung
dari waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan cacat, warna
yang berubah dan kerusakan cat lainnya.
3. Persyaratan Bahan
a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam. Produk Cat :
- Pengecatan Plafond 2 Lapis Pengecatan,
- Pengecatan Dinding Lama 2 Lapis Pengecatan,
- Pengecatan Dinding 2 Lapis Pengecatan,
4. Persyaratan Teknis
a. Peralatan seperti: Kuas, Roller, Sikat kawat,Kape, dan sebagainya; harus tersedia dari
kualitas baik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
b. Semua cat dasar harusdisapukandengankuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan cat
dasar untuk komponen bahan metal,harus dilakukan sebelum komponen tersebut
terpasang.
5. Persyaratan Pelaksanaan
a. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang dan diganti.
Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang
kurang menutupi atau lepas, sebagaimana ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas.
Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat di "claim" sebagai pekerjaan
tambah.
Pasal 18
PEKERJAAN LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
akan dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Kontraktor, bila diperlukan akan
dibicarakan bersama Konsultan Perencana.
2. Sebelum penyerahan pertama, kontraktor wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna, dan harus diperbaiki, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang
tidak berguna harus disingkirkan dari proyek.
3. Selama pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala
cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua dilaksanakan pekerjaan benar-benar
telah sempurna.
Pasal 19
PENUTUP
Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini,
dan diperlukan untuk melengkapi spesifikasi material dan penting akan ditentukan kemudian
pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dimuat dalam Berita Acara Rapat
Penjelasan