KEGIATAN
PEKERJAAN
PENJELASAN
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN MATERIAL
❖ Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN
❖ Pasal 2
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia.
c. Peraturan Umum dari Departemen Tenaga Kerja.
d. Peraturan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847 tahun 2002.
e. Peraturan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726
tahun 2012.
f. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia PPBI 1984.
g. Peraturan Muatan Indonesia PMI.
h. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI-3 PUBI 1970.
i. Peraturan Umum Listrik Indonesia PUIL 1979 dan Peraturan PLN setempat.
j. SK SNI No. T-15-1991-03.
k. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir Indonesia PUIPP.
l. Pedoman Plumbing Indonesia PPI 1979.
m. Persyaratan Cat Indonesia NI-4.
n. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8.
o. Peraturan Bata Merah sebagai Bahan Bangunan NI-10.
p. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat yang
bersangkutan dengan masalah bangunan.
2.2. Pelaksanaan
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana.b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) dan BoQ.
c. Gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
e. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan
dan Pemberi Tugas.
❖ Pasal 3
PERSYARATAN DOKUMEN PENAWARAN
❖ Pasal 4
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR
4.2. Ukuran
a. Pada dasanya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
- As - As - Dalam - Dalam
- Luar - Luar - Luar - Dalam
b. Khusus ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya ukuran yang tertulis adalah
ukuran jadi terpasang atau dalam keadaan selesai/ finished.
Pengawas. Segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor, baik dari segi biaya
maupun waktu pelaksanaan.
❖ Pasal 5
JADWAL PELAKSANAAN
5.1. Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat rencana kerja pelaksanaan
dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga dan
mengkoordinasikan hasilnya kepada Pengawas Lapangan, sehingga pelaksanaan pekerjaan
terkendali dan tidak menggangu kelancaran proyek secara keseluruhan dan kelancaran kegiatan
disekitar lokasi pekerjaan.
5.2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Lapangan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah SPK diterima Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disyahkan oleh Pemberi
Tugas atau dalam hal ini adalah PPK.
5.3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 4 (empat) rangkap kepada Pengawas
Lapangan, dan 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal Kontraktor di
lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/ prestasi kerja pada setiap
minggunya.
❖ Pasal 6
LAPORAN - LAPORAN
6.1. Pelaksana Lapangan setiap hari akan membuat laporan harian mengenai segala hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun administratif.
6.2. Dalam pembuatan laporan tersebut pihak pemborong harus memberikan data-data yang
diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.
6.3. Laporan tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan sebagai bahan
monitoring pekerjaan yang sedang dikerjakan.
❖ Pasal 7
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN
7.1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa disebut
Pelaksana yang paham dengan pekerjaan tersebut untuk memimpin pelaksanaan dilapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.
7.2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.
7.3. Kontraktor wajib memberi tahu kepada Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas, nama
dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.
7.4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas, Pelaksana kurang
mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahu kepada Kontraktor
secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.
❖ Pasal 8
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR
8.1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak,
Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon di
lokasi kepada Tim pengelola Teknis setempat dan Konsultan Pengawas.
8.2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan peralatan
yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
8.3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi
perubahan alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.
❖ Pasal 9
PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN
9.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik Proyek,
Pengawas Lapangan dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan.
9.2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas Lapangan/
Konsultan Perencana, baik yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab
Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
9.3. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggungjawab atas akibatnya, baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat
pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan
kemudian oleh Konsultan Pengawas.
❖ Pasal 10
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA
10.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta
penanganan protocol pencegahan Covid 19, hal ini tertuang dalam SISTEM MANAGEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI, antara lain :
a. Penyiapan RK3K
• Pembuatan Dokumen RKK (Prosedur Kerja, Instruksi Kerja, Ijin Kerja)
b. Sosialisai, Promosi, dan Pelatihan
• Induksi K3 (Safety Induction)
❖ Pasal 11
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
11.1. Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum
pekerjaan fisik dimulai, dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
a. Beton Molen yang jumlahnya minimal 1 buah dalam kondisi yang baik.
b. Theodolit dan Waterpass yang telah diijinkan oleh Pengawas Lapangan.
c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk sistem pengeringan, jika diperlukan.
e. Mesin Pemadat.
f. Alat Megger, alat ukur listrik, dan alat ukur lainnya.
g. Alat-alat Pertukangan
h. Mesin Pemotong Keramik
i. Mesin Pemotong Allumunium
dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pekerjaannya.
❖ Pasal 12
LOKASI PEMBANGUNAN
12.1. Situasi
a. Pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada waktu rapat
penjelasan, untuk itu para calon Pemborong wajib meneliti situasi lapangan, terutama kondisi
tanah dimana bangunan akan berdiri, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang
berpengaruh terhadap harga penawaran.
b. Kelalaian/ kekurangtelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk klaim dikemudian
hari oleh kontraktor pelaksana.
c. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan dilaksanakan.
❖ Pasal 13
PEKERJAAN PERSIAPAN
❖ Pasal 14
PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN
❖ Pasal 15
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG
15.2. Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada :
a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03 – 2847 - 2002
b. Peraturan Beton terutama mengenai :
• Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (SNI 03 – 2847 - 2002)
• Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (SNI 03 – 2847 - 2002)
• Syarat-syarat pekerjaan tulangan (SNI 03 – 2847 - 2002)
• Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan lebih kaku,
permukaan panel lurus, halus sehingga menghasilkan bidang yang rata dan halus.
Mixing Plant) harus diatur, sehingga pekerjaan mengaduk dapat dapat diawasi dengan
mudah dari station operator.
• Suhu
Suhu beton waktu di Cor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat dan biula suhu dari beton
yang ditaruh berada anatara 27 sampai 32 derajat celciuis, beton harus diaduk di tempat
pekerjaan untuk kemudian di Cor.
• Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa
sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat
pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan nilai slump.
• Pengecoran
- Beton tidak boleh di cor sebelum semua pekerjaan cetakan bekisting selesai, Ukuran
dan letak baja tulangan baja tulangan beton sesuai dengan Gambar Pelaksanaan
pemasangan instalasi - instalasi yang harus ditanam, besi penggantung plafond sesuai
pola kerangka langit -langit, besi penggantung, cable tray dan stek-stek penyokong dan
pengikatan serta lain-lain telah selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai
permukaan - permukaan yang berhubungan telah disetujui Pengawas Lapangan.
- Sebelum pengecoran beton semua permukaan pada tempat pengecoran
beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan dan barang lepas.
Permukaan bekisting dari bahan - bahan yang menyerap pada tempat-tempat
yang akan di cor harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban air dari beton
yang baru di cor tidak akan diserap.
- Pada pengecoran, beton baru ke permukaan beton yang telah di cor terlebih
dahulu permukaan beton lama tersebut harus bersih, dilembabkan dan
dikasarkan. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Perlu diperhatikan letak jarak/ sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan
masih berlanjut terhadap sistem struktur/penulangan yang ada.
- Koordinasi dengan pekerjaan elektrikal, sanitasi dan mekanikal harus dilakukan sebelum
pengecoran dimulai. Terutama yang menyangkut pipa-pipa sparing yang
menembus/tertanam dalam beton untuk keprluan setiap disiplin kerja.
- Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutannya ke
posisi terakhir harus sependek mungkin, sehingga tidak terjadi pemisahan antar kerikil
dan spesi pada waktu pengecoran.
- Pengecoran beton untuk bagian yang vertikal seperti kolom, harus menggunakan
tremie dengan tinggi jatuh tidak boleh lebih dari 2 (dua) m. Pengecoran beton untuk
bagian horizontal seperti : plat, balok, parapet harus dicor lapis demi lapis horizontal
menyeluruh dengan ketebalan perlapis < 50 cm. Konsultan Pengawas mempunyai hak
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisaan 50 cm
tidak dapat memenuhi spesifikasi.
- Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sehingga sedemikian rupa sehinggga speci/mortal terpisah dari agregat kasar.
Suatu pengecoran yang sudah dimulai pada suatu bagian tidak boleh
terputus sebelum bagian itu selesai.
- Setiap lapisan beton harus dipadatkan sepadat mungkin sehingga ia bebas dari
kantong - kantong kerikil dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan
dan material yang diletakan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton
kepala alat penggetar (Vibrator) harus dapat menembus dan
menggetarkan beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di
bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton
dengan airnya.
- Untuk pengecoran kolom, plat lantai ataupun balok, agar dalam pelaksanaannnya lebih
efektif diwajibkan menggunakan tremie yang disediakan oleh Pengusaha “beton ready
mix”.
• Waktu dan Cara-cara Pembukaaan Cetakan
Waktu dan cara-cara pembukaan dan pemindahan cetakan, harus dilakukan dengan
hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton baru dapat diijinkan dibebani
setelah berumur 28 (dua puluh delapan) hari, kecuali beton yang menggunakan bahan
additives. Permukaan beton harus diperiksa dengan teliti, permukaan yang tidak
rata, berongga dan tidak rata/rapi harus segera diperbaiki sampai disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
• Perawatan (Curing)
Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan dibawah ini. Beton
yang dirawat (cured) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 (empat belas) hari
secara terus menerus sesudah beton cukup keras, untuk mencegah kerusakan dengan
cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa berlubang. Pengawas
Lapangan berhak menentukan cara/sistem perawatan yang harus dilaksanakan pada tiap
bagian pekerjaan beton.
• Perlindungan (Protection)
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum
dapat diterima oleh Pengawas Lapangan. Permukaan beton yang terbuka harus
dilindungi dari sinar matahari yang langsung paling sedikit 3 (tiga) hari sesudah
pengecoran. Perlindungan seperti itu harus dibuat efektif secepatnya setelah
pengecoran dilaksanakan.
• Perbaikan Permukaan Beton
Jika hasil pembukaan cetakan terdapat beton yang tidak tercetak dengan baik
menurut gambar atau diluar garis permukaan atau ternyata ada permukaan
yang rusak, hal itu dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi dan harus dibuang/dibongkar
dan diperbaiki atas biaya pemborong. Apabila kerusakan tersebut dapat diperbaiki
atas izin Pengawas Lapangan dengan cara ditambal pada tempat yang rusak, maka
teknik penambalan harus dilaksanakan sebagai berikut. Kerusakan yang memerlukan
pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari ; sarang kerikil, kerusakan -
kerusakan karena cetakan, lubang - lubang baut, ketidakrataan dan bengkok
kecil, maka dilaksanakan dengan pemahatan kemudian digosok dengan gurinda.
Pipa sparing untuk listrik digunakan dengan pipa PVC sekwalitas AW dengan alur sesuai
gambar kerja yang dilengkapi dengan doos dan kawat penarik kabel didalam sparing pipa.
Untuk posisi pipa sparing ini, kontraktor harus memperhatikan dan meneliti gambar kerja
elektrikal.
• Beton Tumbuk
Semua beton tumbuk untuk rabat atau lantai harus mempunyai kemiringan agar air tidak
menggenang pada permukaan tanpa ada cekungan.
• Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
Semua gambar detail pelaksanaan (shop drawing) harus memenuhi persyaratan seperti
yang terurai dalam RKS ini. Pembuatan cetakan beton (bekisting) yang menyangkut detail
prinsif harus di buat Shop Drawing untuk dimintakan persetujuan tertulis dari Pengawas
Lapangan.
• Pipa-pipa Instalasi
Semua pipa-pipa (air hujan, elektrikal, gas dan lain-lain) serta bagian-bagian yang
tertanam didalam atau bersinggungan dengan beton harus dibuat dari bahan yang tidak
merusak beton. Pipa-pipa yang ditanam didalam plat, balok beton dan kolom tidak boleh
mempunyai diameter lebih dari 1/3 tebal plat atau balok tempat pipa tersebut tertanam,
dan jarak dari pusat ke pusat pipa tidak boleh lebih kecil dari 3 kali diameter pipa. Semua
pipa serta serta bagian - bagian yang menembus lantai, balok dan kolom harus
mempunyai ukuran dan letak yang tidak mengurangi kekuatan konstruksi (harus dipilih
tempat momen = 0) atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.
❖ Pasal 16
PEKERJAAN DINDING DAN PELAPIS DINDING
• Awal pemasangan dan pola pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau
petunjuk Pengawas Lapangan.
• Pada prinsipnya pemotongan harus dihindarkan, kecuali ditentukan dengan pola Gambar,
jika perlu diadakan pemotongan harus dikerjakan dengan hati- hati, rapi, lurus atau
bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian bidang potong harus diperhalus dengan
gerinda atau kikir.
• Persiapan sebelum pemasangan. Semua pemipaan maupun sparing-sparing SA&EL
telah terpasang pada jalur dan tempatnya sesuai dengan Gambar dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
• Setelah bidang keramik/ Keramik/ andesit terpasang permukaannya harus dibersihkan
dengan lap/ kain basah sehingga bersih dari noda-noda semen. Bidang keramik/batu alam
ini harus dijaga tetap basah untuk menghindarkan pengeringan terlalu cepat dengan
pembasahan minimal 3 (tiga) hari pertama setelah keramik terpasang.
• Bila ditemui retak, kerusakan bergelombang, garis-garis tepi dan siar tidak rata dan lurus,
maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki hingga sesuai dengan yang
disyaratkan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat diajukan
sebagai biaya pekerjaan tambah.
• Pelapis dinding yang telah terpasang harus dilindungi dari benturan dan atau gesekan.
• Data Produk
- Ajukan data produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit pasangan, kelengkapan dari
produk yang dihasilkan lainnya, termasuk sertifikasi setiap tipe yang memenuhi
persyaratan yang dispesifikasikan.
- Gambar-gambar kerja: Ajukan gambar-gambar penyetelan dan pemotongan lembaran
batu yang memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan. Jika hal
serupa tidak umum dalam praktek setempat. Dan juga mengirimkan pemasangan lengkap
pendukung beton lainnya untuk dinding batu yang termasuk posisi, layout dan
penulangan kolom praktis, balok pengikat, ring balok, balok pengaku yang persyaratkan
dengan kualitas dan standardaya sudah dinyatakan dalam RKS ini.
• Pengiriman, penyimpanan dan penanganan pemeliharaan
- Kirimlah bahan untuk pasangan batu bata ke proyek dalam keadaan tidak rusak.
- Simpanlah dan peliharalah unit-unit pasangan batu untuk menghindari penurunan kualitas
atau kerusakan karena kelembaban perubahan temperatur, kontaminasi, korosi atau
kasus lain.
- Simpanlah bahan yang mengandung semen jauh di atas tanah, dengan penutup dan
dalam lokasi yang kering.
- Simpanlah agregat dalam hal penentuan tingkat dan karakteristik lain yang disyaratkan
dapat dijaga.
- Simpanlah kelengkapan pasangan batu bata termasuk item-item logam untuk mencegah
penurunan kualitas akibat korosi/pengkaratan dan akumulasi kotoran / debu.
• Kondisi Proyek
- Perlindungan pekerjaan: Selama pemasangan, tutuplah bagian atas dinding dengan
lembaran penutup yang kedap air pada saat setiap pekerjaan harian selesai. Tutuplah
struktur yang telah selesai sebagian jika pekerjaan tidak sedang dikerjakan, agar tidak
terkena pengaruh cuaca.
- Perluaslah penutup ke bawah minimum 600 mm pada kedua sisinya dan ikatlah penutup
dengan aman di tempatnya.
- Jangan kenakan beban atap dan atau lantai sekurang-kurangnya 12 jam setelah
pembuatan dinding dan kolom pasangan batu.
- Jangan kenakan beban terpusat sekurang-kurangnya 3 hari setelah pembuatan dinding
dan kolom pasangan batu.
- Cacat/ Noda : Cegahlah grout atau adukan atau tanah dari noda pada permukaan
pasangan batu yang terbuka atau dicat. Buanglah dengan segera sisa-sisa grout atau
adukan yang berhubungan dengan pasangan batu tersebut.
- Lindungi dasar dinding dari lumpur bekas percikan air hujan dan percikan adukan dengan
cara penutup yang dibentangkan pada tanah dan sepanjang permukaan dinding.
- Lindungi ambang (sills), birai (ledges) dan bentuk-bentuk proyeksi lain dari percikan
adukan (dropping montar).
- Perlindungan terhadap cuaca basah : untuk unit pasangan batu bata dari tanah liat
dengan tingkat awal absorbsi (pengisapan) yang mensyaratkan mereka untuk direndam
sebelum ditempatkan.
18.3. Produk
a. Bata Ringan
• Bata harus dipress secara manual atau oleh mesin dengan penekanan (pressure) yang
sama dengan memenuhi standard dan persyaratan lain yang diindikasikan/dinyatakan
dibawah untuk setiap bentuk bata yang disyaratkan.
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982/NI-3).
- Standard Industri Indonesia (SII)-0021-78
- Ukuran : Menyediakan bata yang diproduksi dengan dimensi nyata sebagai berikut : Modul
Standard :
» Bata Ringan 100 x 200 x 600
» Berat jenis kering : 520 kg/m3
» Berat jenis normal : 650 kg/m3
» Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
» Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
» Tebal spesi : 3 mm
• Semua bata yang akan digunakan pada daerah tahan api harus dilengkapi dengan sertifikat
tahan api yang disyaratkan seperti dinyatakan pada gambar kompartemen kebakaran.
b. Material Adukan (Mortar) Dan Grout
Semen Portland : SNI 15-2049-1994 atau Type I/PBI/PUBI-1982. Menyediakan warna natural /
alamiah atau semen putih seperti disyaratkan untuk menghasilkan warna adukan yang
disyaratkan. Adapun Material yang disyaratkan diantaranya sekualitas : Mortar Utama (MU).
c. Campuran Adukan Dan Grout (Mortar And Grout Mixes)
• Umum : Jangan menambah bahan campuran tambahan termasuk pigmen pewarna, bahan-
bahan anti udara (air-entraining agents), akselerator, penghambat, bahan-bahan
penolak/anti air, bahan tambahan lain dan atau, kecuali dinyatakan lain.
• Pencampuran/ Pengadukan (Mixing) : Campur dan aduk dengan rata material-material yang
mengandung semen, air dan agregat dalam pengaduk mekanis (mollen), yang memenuhi
standard SNI yang direferensikan untuk waktu pengadukan dan kadar air.
18.4. Pelaksanaan
a. Pemasangan, Umum
• Bata Ringan : Bata Ringan yang digunakan harus memiliki tingkat awal absorpsi (daya hisap)
yang lebih besar dari 30 gram per 1,94 meter persegi per menit..
• Pembersihan Tulangan : Sebelum penempatan, buanglah karat-karat, kotoran dan lapisan-
lapisan lainnya dari tulangan.
• Ketebalan : Buatlah dinding "single-sythe" (jika ada) dengan ketebalan sebenarnya dari unit
pasangan bata ringan dengan menggunakan unit dari ketebalan nominal yang diindikasikan.
• Buatlah bukaan untuk peralatan yang akan dipasang sebelum penyelesaian pekerjaan
pasangan. Setelah pemasangan peralatan, lengkapi pekerjaan pasangan untuk
menyelesaikannya segera pembukaan tersebut.
• Potonglah unit pasangan dengan menggunakan gergaji mesin untuk menghasilkan sisi-sisi
ujung yang rata, tajam dan bersih. Potonglah unit-unit seperti yang disyaratkan untuk
menghasilkan pola yang kontinu dan untuk menyesuaikan dengan pekerjaan sekitarnya.
Gunakan unit berukuran penuh tanpa pemotongan jika mungkin.
❖ Pasal 17
PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP
❖ Pasal 18
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
❖ Pasal 19
PEKERJAAN KUSEN, JENDELA,
ALUMUNIUM DAN PARTISI
21.1. Keterangan
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun jendela
dengan bahan-bahan dari Besi dan Aluminium, termasuk menyediakan bahan, tenaga dan
peralatan untuk pekerjaan ini, meliputi seluruh pekerjaan kusen dan jendela.
a. Persiapan Pelaksanaan
• Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar yang ada
dengan memeriksa kebenaran ukuran, leveling, tipe dan lokasi pintu serta menyesuaikan
dengan kondisi di lapangan dan koordinasi pabrik.
• Kontraktor menyiapkan tenaga kerja yang ahli dalam jenis pekerjaan ini, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan kusen harus dilindungi selama pekerjaan
berlangsung, baik dari segi kemungkinan kerusakan fisik maupun penyelesaian
permukaannya.
• Tempat penyimpanan daun Jendela dan kusen harus di dalam ruangan / beratap, bebas
dari air hujan dan genangan air serta disusun rapi dengan posisi tegak terhadap sisi
panjang kusen / daun Jendela.
• Perlu diperhatikan koordinasi dengan pekerjaan lain, baik yang sudah dan yang belum
terpasang, terutama untuk pekerjaanpekerjaan yang telah selesai pelaksanaannya.
• Kontraktor diwajibkan membuat metode pelaksanaan dan shop drawing dengan mengikuti
ukuran, bentuk, mekanisme pembukaan jendela sesuai detail gambar dan mengajukan
contoh bahan, yang sesuai spesifikasi, untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Perencana / Konsultan Pengawas.
b. Pelaksanaan Pekerjaan
• Konstruksi tiang / kolom dan balok beton untuk lubang kunci harus kuat untuk menahan
konstruksi / beban kusen, vertikal / horizontal dan lurus terhadapa lantai dan dinding
lainnya, serta disiapkan lubang angkur (steel bar) dengan ukuran, jumlah dan jarak sesuai
shop drawing, dengan toleransi ± 10 mm.
• Semua bahan dan pekerjaan yang terpasang sebelum dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
• Kusen yang dipasang pada lubang harus diberi angkur dengan ukuran, jumlah dan jarak
sesuai shop drawing dan standar pabrik, kemudian disetel pada tulangan kolom / balok
dengan baik dan harus benar-benar lot.
• Setelah kusen terpasang, maka lubang angkur di cor dan harus bebas dari pengaruh
pekerjaan lain dan tumbukan keras yang diakibatkan lalu lalang dan aktifitas lain selama ±
3x24 jam. Setelah cukup kokoh berdiri ditempatnya, barulah daun pintu dipasang dan di
setel dengan toleransi maksimum 5 mm dari bawah lantai finish dan 3 mm dari kusen untuk
sisi lainnya.
• Daun pintu setelah terpasang harus rata, tidak bergelombang, kokoh, siku dan lot, serta
mekanisme semua perangkat keras yang terpasang dapat dioperasikan dengan lancar dan
sempurna, sesuai dengan yang dipersyaratkan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Apabila terjadi kemacetan, harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.
• Cara pemasangan perangkat keras pintu yang dibutuhkan harus sesuai dengan standar /
spesifikasi dari pabrik dan pekerjaan pengelasan, pelubangan, penguatan dan hal-hal lain
yang diperlukan dalam pemasangan tersebut harus dilakukan di pabrik.
• Seluruh permukaan pintu / kusen setelah di cat dasar (oxyde primer) dari pabrik, serta
sempurna dalam pemasangan / penyetelan, termasuk perangkat kerasnya, maka
selanjutnya di cat akhir dengan cat besi yang bermutu baik.
• Finishing akhir menggunakan cat besi yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan
Perencana dengan cara pelaksanan sesuai dengan ketentuan pabrik (full system) dan
ketentuan-ketentuan pada pasal mengenai pekerjaan Cat pada Buku RKS ini.
c. Alat Penggantung dan Pengunci
• Lingkup Pekerjaan
- Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian dan syarat-syarat di
bawah ini, memenuhi spesifikasi dan persyaratan dari pabrik pembuatnya.
- Melaksanakan semua pekerjaan alat penggantung dan pengunci hingga diperoleh hasil
yang baik dan memuaskan.
- Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu dan jendela, seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam gambar
perencanaan.
• Bahan-Bahan
- Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas /
Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
- Standar kualitas produksi dari Mark’s atau setara.
- Engsel pintu dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engselnya.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu.
Tiap engsel dapat memikul minimal 20 kg beban.
- Seluruh rangkaian kunci-kunci harus dapat menggunakan satu sistem Masterkey. Biaya
untuk Masterkey harus sudah termasuk dalam penawaran.
- Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu dan jendela untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.
- Penggunaan perlengkapan pintu (engsel, kunci, door closer, door stopper, dan
sebagainya) disesuaikan dengan jenis / tipe pintunya serta lokasi ruangnya.
- Sebagai pedoman penggunaan perlengkapan pintu dapat dilihat pada Daftar
Perlengkapan (Hardware Schedule) berdasarkan tipe pintu dan jendela pada gambar
arsitektur. Kontraktor harus mengajukan daftar perlengkapan pintu dan jendela dan
harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Perencana / Konsultan
Pengawas.
• Syarat Pelaksanaan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh material untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Perencana. Contoh yang
diajukan harus dilengkapi dengan perhitungan berat tipe pintu dan jendela untuk dapat
menentukan tipe engsel dan jendela yang akan dipakai.
- Kontraktor harus membuat Skema Masterkey untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas sebelum pekerjaan dimulai.
- Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan, shop drawing dan mock up untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Biaya
pembuatan mock up menjadi tanggungan Kontraktor.
- Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah pintu
dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang 1/3 jarak
antara kedua engsel tersebut (dibagian atas) atau 2/3 jarak antara kedua engsel tersebut
(dibagian bawah).
- Handle dan penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan lantai atau
sesuai dengan gambar arsitektur.
- Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Pemasangan backplate dan lockcase harus rata (tenggelam) didalam pintu.
- Setelah door closer terpasang, Kontraktor harus mengadakan penyetelan sehingga pintu
dapat menutup dan membuka dengan baik dan sempurna (Kontraktor juga harus
mengajarkan cara penyetelan kepada Pemberi Tugas.
- Pemasangan floor hinges pada pintu harus disesuaikan dengan ketentuan dari pabrik
pembuatnya.
- Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
- Tanda pengenal anak kunci pintu harus dipasang sesuai dengan pintunya.
- Semua perlengkapan pintu dan aksesoris yang telah ditentukan harus terpasang dengan
baik, rapih, lurus dan kuat, serta dapat berfungsi dengan sempurna. Apabila hal tersebut
tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.
21.3. Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela Aluminium harus
dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan dengan memperoleh
persetujuan pengawas lapangan.
b. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa kelapangan/ halaman
pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai tahap pemasangan kusen,
pintu dan jendela.
c. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan rata,
serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
d. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari goresan-
goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
e. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya
harus diberi “sealent”.
f. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized sedemikian
rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air.
g. Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus tetap dilindungi
dengan “Lacquer Film”.
h. Tipe Pintu/ Jendela dan dinding partisi yang terpasang harus sesuai Daftar tipe yang tertera
dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk Profil, Material, Detail Arah
Bukaan dan lain-lain.
i. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yang
tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak cocokan,
kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian Kontraktor dalam
Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan ditolak dan
harus diganti hingga disetujui Pengawas Lapangan Perbaikan, Perubahan dan Penggantian
harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di claim sebagai pekerjaan
tambah, maupun penambahan waktu.
j. Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.Semua perubahan yang disetujui
dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali
untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai
Pekerjaan Kurang.
k. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera dilindungi
terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.
❖ Pasal 20
PEKERJAAN KACA
22.1. Keterangan
a. Pekerjaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang jendela bovenlight,. Contoh kaca yang
akan dipakai harus diperlihatkan kepada Pengawas paling lambat 2 (dua) minggu sebelum
dipasang.
22.2. Bahan
a. Kaca Rayben Hitam
Kaca Rayben Hitam yang dipakai adalah buatan dalam negeri dengan ketebalan 5 mm.
Bahan kaca harus utuh dan jernih, tidak boleh bergelombang, berbintik-bintik atau cacat
lainnya.
❖ Pasal 21
PEKERJAAN LANTAI
24.2. Adukan
Adukan untuk pemasangan lantai keramik adalah :
a. 1 PC : 5 PS untuk pemasangan seluruh lantai
❖ Pasal 22
PEKERJAAN PENGECATAN
❖ Pasal 23
PEKERJAAN ELEKTRIKAL
a. Umum
Syarat-syarat instalasi Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas / menambahkan hal-hal
yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administrasi. Dalam hal ini Buku Syarat-syarat
Administratif saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis Elektrikal.
b. Persyaratan Pelaksanaan
• Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
• Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang berwenang dalam
hal ini, bila tidak ada petuniuk dari Konsultan Pengawas.
• Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi Elektrikal,
untuk dapat dipertanggung jawabkan.
• Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat berdiskusi
dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
• Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah persyaratan
operasionil. Testing harus dilaksanakan di hadapan Konsultan Pengawas.
• Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggungjawab
Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut diatas.
• Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian adalah tanggung jawab
kontraktor.
• Semua syarat-syarat penerimaan bahan, peralatan, cara-cara pemasangan kualitas
pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi Elektrikal ini harus sesuai dengan standar-
standar sebagai berikut :
- Persyaratan Umum Instalasi Listrik th. 2000
- Peraturan yang telah ditentukan PLN lainnya.
- Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Peraturan DKI No. 3 tahun 1975.
- Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi No.
59/DP/1980.
- Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Elektrikal ini selain dari persyaratan-
persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan
oleh pabrik pembuatnya.
d. Pengawasan Instalasi
• Shop Drawing
Sebelum nelaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus rnembuat gambar kerja / shop drawing.
Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin
pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan koordinasi lapangan yang ada.
Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja telah di.periksa dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas
• Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya kepada
Konsultan ManPengawas atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuannya secara
tertulis untuk dapat dipasang.
• Kontraktor harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul tenaga kerja, skedul
pengadaan peralatan dan net-work planning yang terinci untuk setiap pekerjaannya dan
diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi atau pihak lain yang ditunjuk untuk
mendapatkan persetujuannya.
• Kontraktor harus mendapakan
- Laporan Kegiatan pekerjaan harian.
- Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan.
- Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.
• Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Elektrikal yang telah selesai dikerjakan, Kontraktor
harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak Konsultan Manajemen Konstruksi atau
pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa setiap pekerjaan sistem Elektrikal telah
selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada.
Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian, berdasarkan pada jadwal perincian
waktu yang diserahkan oleh kontraktor.
• Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial-run pekerjaan sistim Elektrikal ini harus
dihadiri pihak Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana, ahli atau pihak-pihak lain yang
ditunjuk. Untuk ini harus dibuatkan berita acaranya bersama pemegang merk peralatan
yang diuji dan dari Kontraktor yang bersangkutan peralatan unutk pengujian harus
berkualitas baik dan sudah tertera.
• Semua biaya pada waktu pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
a. Bahan
• Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan utama
Elektrikal juga brosur asli, kabel, pipa konduit, detektor, sensor dan lainnya beserta data-
data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada bosur-brosur peralatan /
bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan warna yang jelas.
• Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang disebutkan di
dalam gambar-gambar dan spesifikasirlya, maka nilai evaluasi penawaran Kontraktor
tersebut akan dikurangi dan Kontraktor tetap harus mengantinya sesuai dengan gambar
dan spesifikasinya.
• Semua Pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai dengan
spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya Kontraktor.
• Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik, tidak
bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan
serta melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum
dipasang.
• Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan sama, bekas dipergunakan
bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan
yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan
Kontraktor.
• Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site sebelum contoh atau
brosur disejujui oleh Konsultan Pengawas. Semua bahan yang telah masuk di site dan
menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disejutui,
maka bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 3 x 24 jam sejak
diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan Pengawas.
c. Lingkup Pekerjaan
• Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik sebagai
suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-
gambar maupun yang dispesifikasikan.
• Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing / pengujian,
pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya oleh badan
resmi PLN, LMK dan / atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima dan
pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum dalam
gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan
pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
• Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
• Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti
yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem / peralatan,
walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat Khusus Teknik atau gambar dokumen.
d. Gambar-gambar
• Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di
dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi
tertentu.Iainnya. pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
• Gambar-gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi
referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
• Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya
kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksian atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
e. Ketentuan Instalasi
• Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
- Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop kontak), saklar,
kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / penel daya, kebel, alat-alat bantu dan semua
peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari
sistern instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan penerangan.
• Kotak-kontak(doos) Outlet.
- Jenis
» Kotak-kontak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PULL, AVE atau standar
lain. Kotak-kontak ini bisa berbentuk single / multi gang box empat persegi atau segi
delapan.
» Ceiling box dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang dengan balk
dan benar.
- Ukuran
» Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di tempat yang
diperlukan.
» Setiap kotak harus cukup besar unutk menampung jumlah dan ukuran condulit,
sesuai dengan persyaratan, tetapi kurang dad ukuran yang ditunjuk atau
dipersyaratkan.
» Finishing
Semua rangka, penutup, copper plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus
dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime coating dan diberi pelapis cat akhir
(finishing paint). Penentuan warna dan merek cat sebelumnya harus dimintakan
persetujuan ke Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pengecatan harus tahan karat, dikerjakan dengan cara galvanized cadmium
plating ataa-crengan zinc chromate dan di cat dengan cat akhir sistem bakar
(oven)
» Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "flat lock" jenis kunci untuk setiap
kabinet hares dari tipe "common key", sehingga kunci untuk setiap kabinetnya
adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan dua anak kunci.
» Tinggi Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada tipe / macam panel, bila
dibutuhkan alas / pondasi / penumpu / penggantung, Kontraktor harus
menyediakan dan memasang, sekalipun tidak tertera pada gambar.
» Label
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch group,
pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai
dengan fungsinya untuk mengindahkan/mengidentifikasikan penggunaan alat
tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
• Sistem "Race Way"
- Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible conduit beserta
perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi instalasi kabel.
» Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani
dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE, PULL dan lain-lain.
ø minimum konduit adalah 3/4" menurut ukuran pasaran dengan faktor pengisian
kabel maksimurn 40 %.
» Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan PVC high
impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan BS6099. Konduit metal
untuk instalasi daya pompa yang digunakan harus dan jenis heavy gauge
galvanized walded steel yang memenuhi persyaratan BS 4568 : part I & II class 4.
» Pamasangan
* Race Way yang ditanam di Dinding.
* Penanaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan dengan jalan
membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan lebar pembobokan harus
dilakukan secukupnya, sesuai dengan ukuran dan jumlah konduit yang akan
dipasang. Kontraktor diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding dengan
kondisi semula.
* Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet dan lain-
lain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating insert yang harus terbuat dari
thermoplastic atau "fire minded" yang dimatikan untuk mencegah rusaknya
kawat dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas dari sistem grounding dari
race way.
* Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal harus dari jenis yang tahan
hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan sistem penguncian interlock
compressed.
* Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan
ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif)
* Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka,
termasuk pelindung kabel (sheath / armour), konduit, saluran metal, rack, tray,
doos, stop kontak, armatur, saklar dengan metal harus dihubungkan dengan
konduktor kontinyu untuk pentanahan.
* Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan tidak
diperbolehkan.
* Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersediri yang trerbuat
dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi.
* Luas penampang minimum konduktor pentanahan antara 6 sqmm dan
dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan harus
menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
~ Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut
~ Pentanahan netral trafo maksimum 1 ohm.
~ Pentanahan netral bus-bar dan panel maksimum 2 ohm.
~ Pentanahan netral generator maksimum 2 ohm.
• Cable Tray
- Bahan
» Cable tray yang digunakan harus dari jenis berlubang (perforated) dari bahan besi
lunak dengan sisi-sisi di tekuk ke dalam dengan ketebalan pelat tidak kurang dari 2,0
mm. Keseluruhan permukaan cable tray harus digalvanisir.
- Penggantung / penyangga
» Untuk cable tray yang dipasang penggantung cable tray harus dibuat dari besi lunak
yang digalvanisir dengan ø minimum 6 mm ujung penggantung di ulir untuk
memungkinkan pengaturan levelling cable tray. Ukuran penyangga dan penumpu
(bracket) hartis dipilih agar menghasilkan penyangga/penumpuan yang kokoh.
• Panel Utama Tegangan Rendah dan Perlengkapannya.
- Umum
» Penel daya bertegangan rendah meliputi switch, tombol, circuit breaker, indikator,
magnetic connector, accessories, peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan
untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari segenap sistem dan peralatan-
peralatannya. Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki
pengalaman yang luas di bidang manufacturing dan perencanaan panel-panel
tersebut telah beroperasi dengan baik selama paling sedikit 3 tahun.
~ Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus bisa dilepas
dengan mudah supaya memungkinkan pembuatan lubang-lubang untuk
konduit kabel yang diperlukan.
~ Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa, sehingga
terhindar kemungkinan terjadinya loncatan bunga api (arc proofing).
~ Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan ventilasi
dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa dipindah-pindahkan
bilamana perlu.
* Konstruksi
~ Panel-panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti di tunjuk dalam
gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan. Lokasi yang tepat dan
jenis pertengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda menurut keperluan
penyesuaian material pabrik, sejauh bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud
dapat dicapai.
~ Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus diikuti
dalam urutan yang tepat untuk mempermudah pemeriksaan bangunan
(konstruksi)
~ Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun dan
ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi pada lokasi
tertentu tersebut.
~ Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur untuk
menjamin daerah kontrak yang baik.
* Ventilasi
~ Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch machine.
Untuk menjaga benda-henda asing rnasuk melalui lubang tersebut. Pada
bagian dalam harus diberi lapisan yang juga dilubangi (di-punch).
* Papan Nama
~ Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama
yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya dan dapat dilihat
dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas
rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya.
Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam gambar kerja.
~ Mimic diagram berwarna biru harus dipasang pada pintu, lengkap dengan
komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen tersebut.
* Cadangan Sambungan di Kemudian Hari
~ Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan- ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan, terminal, klem-
klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang
dipasang di kemudian hari.
~ Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapat berupa peralatan baru,
misalnya saklar, pemutus daya, kontraktor dan lain-lain.
* Bus-Bar / Rel Daya
~ Bus-bar harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara mendatar
dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang berventilasi.
~ Jarak antar rel daya harys memenuhi ketentuan pemasangan rel daya di
dalam PUIL 2000.
~ Bus-Bar harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high
conductivity" yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak pada bagian
luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan kemampuan 150 %
dari arus beban terpasang. Ukuran Bus-Bar harus disesualkan dengan
peraturan PUIL 2000. Sernua Bus-Bar harus dipegang dengan kokoh oleh
bahan isolator yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap air (non-
hygroscopic.
~ Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70°C
~ Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas penuh (full
netral) yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah bus pentanahan yang
telanjang, diklem dengan kuat pada kerangka dan dilengkapi dengan klem
untuk pengaman dari peralatan yang perlu ditanahkan. Dalam hal ini,
konfigurasi bus-bar adalah 3 fasa - 4 kawat - 5 bus.
~ Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar dengan arus
Iebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang-batang tembaga dari
jenis yang sama dengan bus-bar. Untuk arus yang Iebih kecil, diizinkan
menggunakan kabel herisolasi PVC (NYY atau NYA).
~ Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang menunjukkan
ukuran-ukuran clan bus-bar dan susunannya.
~ Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan disediakan
cara-cara untuk penyambungan di kamudian hari.
~ Apabila saluran keluar (out going feeder) yang menuju ke satu terminal terdiri
atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan menumpuk lebih dari 2 (dua)
buah sepatu kabel pada satu terminal atau bus-bar.
~ Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan dengan cara memasangkan batang
tembaga tambahan untuk menyatukan sepatu kabel tersebut pada satu
terminal yang berlainan.
* Alat-alat Ukur
~ Setiap panel harus dilenqkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur seperti
yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
~ Bila digunakan amper meter selector switch (saklar pinch), pada saat
pemindahan pengukuran arus, saklar untuk ampere meter harus dalam
keadaan terhubung singkat.
~ Meter-meter harus dari type besi putar (moving iron) khusus untuk dipasang
secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang paling tinggi 1,5
dengan penunjukan melingkar (minimum 90°), skala linier, dipasang secara
flush dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 96 mm x 96 mm.
~ Posisi dari saklar putar untuk volt meter dan amperemeter harus ditandai
dengan jelas.
° Amperemeter (A-m)
- Semua amperemeter harus mempunyai kemampuan beban lebih
sebesar 120 % dari batas atas penunjukkannya selama 2 jam dan
➢ Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A
digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker -
MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau IEC
157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 400C (fully tripicalized)
dan mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC dengan rating
1.000 VAC.
➢ MCCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
➢ Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat
dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang
untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
➢ Mekanisme operasi harus dari jenis "quick make" dan "quick break"
secara simultan pada ketiga / keempat kutubnya sewaktu opening,
closing maupun trip.
➢ Mekanisme ini harus trip-free untuk m_ encegah kontak utama
menutup kembali tanpa sengaja.
➢ Handle togel MCCB harus dapat membuka semua kutub (kontak
utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan
mengalir pada salah satu kutup harus menyebabkan ketiga kutub
membuka secara bersamaan.
➢ MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing-masing
kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus beban lebih
(overload - inverse time) secara mekanis dengan bimetal, pengatus
arus hubung - singkat (overcurent - instantaneous) secara mekanis
dcngan solenoid (magnetis).
➢ Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent
protection.
➢ Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi opcrasi, yaitu ON, OFF
dan TRIP.
➢ Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking capacity)
tidak kurang dari 50 kA.
° Miniature Circuit Breaker (MCB)
➢ MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan B.S. 4752 / part
1 1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu heroperasi untuk
tegangan sampai 660 VAC dengan rating 1.000 VAC.
➢ MCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed", baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
➢ Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk
menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara menyapu
(wiping action).
➢ Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja.
➢ RKS Teknis
➢ Handel togel MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub
(kontak utama) secara bersamaan (simultan).
➢ Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersarnaan.
➢ MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih
(overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus
hubung singkat (overcurent instantaneous) secara mekanis dengan
solenoid (magnetis).
➢ Arus nominal dari draw out MCCB dan MCB harus sesuai dengan
gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity)
disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.
➢ Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung
singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik beban
dan menganjurkan jenis MCCB serta MCB yang sesuai.
➢ Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan untuk
digunakan harus disertakan pada saat penawaran pekerjaan.
• Peralatan Penerangan
- Umum
» Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories, peralatan serta
alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari semua
peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada
gambar-gambar.
- Kualitas dan Pengerjaan
» Semua rnaterial dan accessories, balk yang disebut secara maupun khusus harus
dari kualitas terbaik.
» Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan standar
komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan skedul, atau seperti
yang disyaratkan di sini.
- Jenis armature
» Lampu-lampu Flourescent (TL)
* Lampu (bulb) harus dengan warna standar white deluxe.
* Untuk twin lamp atau double TL harus dirangkai secara lead-lag untuk
meniadakan efek stroboskopis. Semua fixture harus dilengkapi dengan kapasitor
untuk perbaikan faktor kerja sehingga mencapai minimum 0,96. Balast harus dari
tipe low losses.
* Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus memenuhi
standar PLN / SII / LMK.
» Lampu Down Light.
* Lampu down light yang dipasangkan di ruang-ruang tertentu rnenggunakan jenis
lampu sesuai dengan gambar rencana
» Lampu Baret
* Lampu baret yang digunakan harus berbentuk persegi, terbuat dari kaca susu
dengan lampu pijar (incandescent) atau lampu TL circle 20 W sesuai dengan
kebutuhan.
- Pemasangan
» Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang
berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.
» Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang perlu
agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
» Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga betul-
betul lurus.
» Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted) tidak boleh
mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian fixture dan permukaan-perrnukaan di
sebelahnya. Setiap badan (rumah) lampu harud ditanahkan (grounded). Pada waktu
diselesaikannya pemasangan armature penerangan, peralatan
» tersebut harus slap untuk bekerja dengan balk dan berada dalarn kondisi sempurna
serta bebas dari semua cacat / kekurangan.
» Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus
menyala secara lengkap.
❖ Pasal 24
PEKERJAAN PLUMBING
24.1. Pemborong harus bertanggung jawab dan menyelesaikan semua pekerjaan pemasangan,
pengujian dan pekerjaan-pekerjaan khusus lain seperti ketentuan-ketentuan yang disebutkan di
bawah ini. Semua biaya termasuk untuk buruh, bahan, keperluan-keperluan lain seperti
pelumas, bahan-bahan kimia dan sebagainya sampai kepada kelengkapan-kelengkapan lain
harus sudah termasuk dalam harga kontrak.
24.2. Pemborong harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan sesuai
dengan yang disebut dalam kontrak. Pemborong harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan-
pekerjaan khusus dan pemasangan instalasi seperti yang telah ditentukan. Pondasi dan atau
perletakan dan semua peralatan dan matenial seperti pompa, katup-katup pengontrol, switch-
gear tegangan tinggi maupun tegangan rendah, termasuk pekerjaan-pekerjaan sipil seperti plat
pondasi pompa dan sebagainya harus dilaksanakan oleh Pemborong.
24.3. Jika ditentukan bahwa untuk pemasangan baut angkur dan sebagainya harus di grout maka
Pemborong harus bertanggung jawab terhadap ketepatan pemasangannya dan harus diperiksa
kembali letak dan ketinggiannya.
24.4. PEMASANGAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYASERTA PENGUJIANNYA.
• Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai
dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalarn bestek ini.
• Pekerjaan yang tidak tercantum dalam syarat-syarat ini akan dilaksanakan sesuai dengan
praktek-praktek yang biasa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi.
Syarat-syarat Pemasangan pipa harus dalam keadaan bersih di bagian dalam, sebelum pipa
dipasang harus dibersihkan dari kotoran tanah, lumpur maupun benda-benda lain yang dapat
mengotori maupun menyumbat aliran air.
Pemborong harus melakukan test tekanan pada pipa yang telah dipasang dan tidak boleh ada
bocoran maupun bocoran pipa sambungan. Apabila bocor dan demikian pula apabila kotor maka
pemborong harus memperbaiki dan membersihkan.
❖ Pasal 25
PEKERJAAN RAILING TANGGA
26.3. Bahan-bahan
• Spesifikasi Bahan
Railing tangga seperti yang ditunjukkan dalam gambar menggunakan Besi Hollow dengan
ketebalan minimum 2,5 mm.
26.4. Umum
a. Mutu baja yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan ASTM A-36.
Stainless steel harus anti karat (jenis ST 304).
b. Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang dipasangkan dan
harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud tersebut.
c. Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan
pemasangan, walau tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar-gambar atau
Persyaratan Teknis, harus diadakan.
d. Jaminan
Bahan baja yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang sudah dikenal disertai
Sertifikat Pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas atau MK.
26.5. Contoh-contoh
• Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan kepada Pengawas atau MK
berupa contoh untuk disetujui.
• Pengajuan contoh-contoh untuk persetujuan Pengawas atau MK harus diserahkan secepat
mungkin sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disetujui. Contoh tersebut harus
memperlihatkan kualitas penyambungan dan penghalusan untuk standard dalam pekerjaan
tersebut.
• Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman atau standar bagi
Pengawas atau MK untuk memeriksa atau menerima bahan-bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.
26.6. Pelaksanaan
o Pengerjaan
a. Finish stainless steel yang telah terpasang harus benar-benar dan tidak kelihatan
bergelombang.
b. Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan mencolok.
c. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangan tidak
memerlukan pengisi.
26.7. Toleransi
• Pemasangan baru dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam standar yang telah disetujui.
Bila toleransi yang dimaksud tidak tercantum dalam standar, maka toleransi akan diberikan
oleh Pengawas atau MK. Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak disetujui akan ditolak.
❖ Pasal 26
P E K E RJ A A N S C R E E D I N G
➢ PENCAMPURAN
Direkomendasikan untuk menggunakan mixer, namun apabila tidak ada dapat
mengaduknya dengan cara manual. Pertama, tambahkan air dengan perbandingan 9-10
liter untuk 50 kg atau 7-8 liter untuk 40 kg lalu aduk selama 7-10 menit. Adukan yang siap
pakai tidak bisa lebih dari 60 menit harus segera diaplikasikan.
➢ APLIKASI
Adukan diaplikasikan pada lantai kerja beton, lalu ratakan permukaan dengan jidar.
Setelah 24 jam dicuring lalu menyiramkan air selama 3 hari. Pastikan waktu menggelar
DRYMIX Floor Screed tidak ada genangan air.
❖ Pasal 27
PENUTUP
40.1. Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini,
akan ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dimuat
dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.