Anda di halaman 1dari 53

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG


Komp Perkantoran Pemkab Bandung Barat Jl. Raya Padalarang-Cisarua KM. 2 Ngamprah
Telepon. (022) 70763205 Kode Pos 40552

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS)

KEGIATAN

PERENCANAAN, PEMBANGUNAN, PENGAWASAN DAN PEMANFAATAN


BANGUNAN GEDUNG DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT

PEKERJAAN

PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR

TAHUN ANGGARAN 2021


- Pembangunan Gedung Kantor -

PENJELASAN
PERSYARATAN TEKNIS DAN BAHAN MATERIAL

❖ Pasal 1
LINGKUP PEKERJAAN

1.1. Nama Pekerjaan


Nama Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor
Tahun Anggaran 2021.

1.2. Lokasi Pekerjaan


Kabupaten Bandung Barat

1.3. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Struktur Beton
c. Pekerjaan Dinding
d. Pekerjaan Kusen Alumunium
e. Pekerjaan Lantai
f. Pekerjaan Rangka dan Penutup Plafond
g. Pekerjaan Pengecatan
h. Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap
i. Pekerjaan Elektrikal
j. Pekerjaan Plumbing
k. Pekerjaan Railing tangga
l. Pekerjaan Screeding
dan lain-lain sesuai gambar kerja yang direncanakan.
1.4. Acuan Pelaksanaan Pekerjaan, antara lain :
a. Syarat dan ketentuan yang tercantum di dalam Rencana Kerja Dan Syarat-syarat (RKS) dan
Bill Of Quantity (BoQ).
b. Gambar Kerja yang diberikan oleh Konsultan Perencana kepada Kontraktor Pelaksana pada
waktu Rapat Penjelasan Pekerjaan/ Rapat Aanwijzing Pekerjaan / Risalah Aanwijzing.

❖ Pasal 2
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN

2.1. Peraturan Teknis


Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan Syarat-
syarat ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya :
a. Perpres No. 54 Tahun 2010 serta perubahannya dan lampiran-lampirannya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 1


- Pembangunan Gedung Kantor -

b. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik
Pembangunan Indonesia.
c. Peraturan Umum dari Departemen Tenaga Kerja.
d. Peraturan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847 tahun 2002.
e. Peraturan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung SNI 1726
tahun 2012.
f. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia PPBI 1984.
g. Peraturan Muatan Indonesia PMI.
h. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia NI-3 PUBI 1970.
i. Peraturan Umum Listrik Indonesia PUIL 1979 dan Peraturan PLN setempat.
j. SK SNI No. T-15-1991-03.
k. Peraturan Umum Instalasi Penangkal Petir Indonesia PUIPP.
l. Pedoman Plumbing Indonesia PPI 1979.
m. Persyaratan Cat Indonesia NI-4.
n. Peraturan Semen Portland Indonesia NI-8.
o. Peraturan Bata Merah sebagai Bahan Bangunan NI-10.
p. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Instansi Pemerintah setempat yang
bersangkutan dengan masalah bangunan.

2.2. Pelaksanaan
Untuk melaksanakan pekerjaan ini, berlaku dan mengikat pula :
a. Gambar Kerja yang dibuat oleh Konsultan Perencana.b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS) dan BoQ.
c. Gambar dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).
d. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
e. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui oleh Pengawas Lapangan
dan Pemberi Tugas.

❖ Pasal 3
PERSYARATAN DOKUMEN PENAWARAN

3.1. Surat Dukungan


Kontraktor Pelaksana wajib melampirkan surat dukungan produk material, personil, alat kerja yang
akan digunakan dilapangan dan segala persyaratan lainnya yang tertuang dalam Kerangka Acuan
Kerja (KAK).

❖ Pasal 4
PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

4.1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat


Kontraktor wajib meneliti semua Gambar Kerja, Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), termasuk
tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/
Aanwijzing.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 2


- Pembangunan Gedung Kantor -

4.2. Ukuran
a. Pada dasanya semua ukuran utama yang tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
- As - As - Dalam - Dalam
- Luar - Luar - Luar - Dalam
b. Khusus ukuran dalam Gambar Kerja Arsitektur pada dasarnya ukuran yang tertulis adalah
ukuran jadi terpasang atau dalam keadaan selesai/ finished.

4.3. Perbedaan Gambar


a. Bila suatu Gambar tidak cocok dengan Gambar yang lain dalam satu disiplin kerja, maka
Gambar yang mempunyai skala yang lebih besar yang berlaku / mengikat.
b. Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja Arsitektur dengan Struktur, maka yang berlaku /
mengikat adalah Gambar Kerja Arsitektur sepanjang tidak mengurangi segi Konstruksi dan
kekuatan Struktur.
c. Bila ada perbedaan antara gambar Kerja Arsitektur dengan Sanitasi/ Mekanikal, maka Gambar
Kerja yang dipakai adalah ukuran fungsional dalam Gambar Kerja Arsitektur.
d. Bila ada perbedaan - perbedaan itu, ketidakjelasan, maupun kesimpangsiuran yang
menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaan dapat menimbulkan kesalahan,
maka Kontraktor diwajibkan melaporkan kepada Pengawas Lapangan, dan mengadakan
pertemuan dengan Konsultan Perencana, untuk mendapatkan keputusan dari Konsultan
Perencana Gambar mana yang akan dijadikan pegangan.
Ketentuan diatas tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu
pelaksanaan maupun mengajukan claim biaya pekerjaan tambah.

4.4. Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)


a. Gambar Detail pelaksanaan atau Shop Drawing adalah Gambar Kerja yang wajib dibuat
Kontraktor berdasarkan Gambar Kerja Dokumen yang telah disesuaikan dengan keadaan
lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat Shop Drawing untuk Detail-detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam Gambar Kerja Dokumen, maupun yang diminta oleh Konsultan Pengawas dan
atau Konsultan Perencana.
c. Dalam Shop Drawing ini harus jelas dicantumkan dan digambarkan semua data yang diperlukan
termasuk pengajuan contoh jadi dari semua bahan, keterangan produk, cara pemasangan dan
atau spesifikasi / persyaratan khusus sesuai dengan spesifikasi pabrik yang belum tercakup
secara lengkap dalam Gambar Kerja Dokumen maupun Rencana Kerja dan Syarat-syarat
(RKS).
d. Kontraktor wajib mengajukan Shop Drawing kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana untuk mendapatkan persetujuan tertulis bagi pelaksanaan.

4.5. Gambar Hasil Pelaksanaan (As Built Drawings)


Kontraktor wajib membuat gambar-gambar yang sesuai dengan hasil pelaksanaan (As Built
Drawings) yang selesai sebelum serah terima ke 1, dan telah disetujui oleh konsultan Pengawas
dan diketahui oleh konsultan Perencana. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah atau mengganti
ukuran-ukuran yang tercantum dalam Gambar Kerja Dokumen tanpa sepengetahun Konsultan

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 3


- Pembangunan Gedung Kantor -

Pengawas. Segala akibat yang terjadi adalah tanggung jawab Kontraktor, baik dari segi biaya
maupun waktu pelaksanaan.

❖ Pasal 5
JADWAL PELAKSANAAN

5.1. Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor wajib membuat rencana kerja pelaksanaan
dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart dan S-Curve Bahan dan Tenaga dan
mengkoordinasikan hasilnya kepada Pengawas Lapangan, sehingga pelaksanaan pekerjaan
terkendali dan tidak menggangu kelancaran proyek secara keseluruhan dan kelancaran kegiatan
disekitar lokasi pekerjaan.
5.2. Rencana Kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Lapangan, paling lambat dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah SPK diterima Kontraktor.
Rencana Kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, akan disyahkan oleh Pemberi
Tugas atau dalam hal ini adalah PPK.
5.3. Kontraktor wajib memberikan salinan Rencana Kerja 4 (empat) rangkap kepada Pengawas
Lapangan, dan 1 (satu) salinan Rencana Kerja harus ditempel pada bangsal Kontraktor di
lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan/ prestasi kerja pada setiap
minggunya.

❖ Pasal 6
LAPORAN - LAPORAN

6.1. Pelaksana Lapangan setiap hari akan membuat laporan harian mengenai segala hal yang
berhubungan dengan pelaksanaan pembangunan / pekerjaan, baik teknis maupun administratif.

6.2. Dalam pembuatan laporan tersebut pihak pemborong harus memberikan data-data yang
diperlukan menurut data dan keadaan sebenarnya.

6.3. Laporan tersebut harus diserahkan kepada Pemberi Tugas/ Pengawas Lapangan sebagai bahan
monitoring pekerjaan yang sedang dikerjakan.

❖ Pasal 7
KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN

7.1. Dilapangan pekerjaan Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa Kontraktor atau biasa disebut
Pelaksana yang paham dengan pekerjaan tersebut untuk memimpin pelaksanaan dilapangan dan
mendapat kuasa penuh dari Kontraktor.

7.2. Dengan adanya Pelaksana, tidak berarti bahwa Kontraktor lepas tanggung jawab sebagian
maupun keseluruhan terhadap kewajibannya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 4


- Pembangunan Gedung Kantor -

7.3. Kontraktor wajib memberi tahu kepada Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas, nama
dan jabatan Pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.

7.4. Bila dikemudian hari menurut Tim Pengelola Teknis dan Konsultan Pengawas, Pelaksana kurang
mampu atau tidak cukup cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberitahu kepada Kontraktor
secara tertulis untuk mengganti Pelaksana.

❖ Pasal 8
TEMPAT TINGGAL (DOMISILI) KONTRAKTOR

8.1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak,
Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis alamat dan nomor telepon di
lokasi kepada Tim pengelola Teknis setempat dan Konsultan Pengawas.
8.2. Kontraktor wajib memasukan identifikasi dan alamat Bengkel kerja (Workshop) dan peralatan
yang dimiliki dimana pekerjaan pemborongan akan dilaksanakan.
8.3. Alamat Kontraktor dan pelaksana diharapkan tidak berubah selama pekerjaan. Bila terjadi
perubahan alamat Kontraktor, Pelaksana wajib memberitahukan secara tertulis.

❖ Pasal 9
PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN

9.1. Kontraktor diwajibkan menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik Proyek,
Pengawas Lapangan dan milik Pihak Ketiga yang ada dilapangan.
9.2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui Pengawas Lapangan/
Konsultan Perencana, baik yang telah dipasang maupun yang belum, adalah tanggung jawab
Kontraktor dan tidak akan diperhitungkan dalam biaya pekerjaan tambah.
9.3. Apabila terjadi kebakaran, Kontraktor bertanggungjawab atas akibatnya, baik yang berupa
barang-barang maupun keselamatan jiwa. Untuk itu Kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat
pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan di tempat-tempat yang akan ditetapkan
kemudian oleh Konsultan Pengawas.

❖ Pasal 10
JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA

10.1. Kontraktor diwajibkan menyediakan Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta
penanganan protocol pencegahan Covid 19, hal ini tertuang dalam SISTEM MANAGEMEN
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI, antara lain :
a. Penyiapan RK3K
• Pembuatan Dokumen RKK (Prosedur Kerja, Instruksi Kerja, Ijin Kerja)
b. Sosialisai, Promosi, dan Pelatihan
• Induksi K3 (Safety Induction)

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 5


- Pembangunan Gedung Kantor -

• Pengarahan K3 (Safety Briefing)


• Spanduk (Banner)
• Poster
• Papan Informasi
c. Asuransi dan Perijinan
• BPJS Ketenagakerjaan
d. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD)
• Pelindung Kepala (Safety Helmet) – Pekerja
• Pelindung Kepala (Safety Helmet) – Direksi
• Sepatu Boot (Safety Shoes) – Pekerja
• Sepatu Boot (Safety Shoes) – Direksi
• Pelindung Pernafasan dan Mulut/ Masker Sensi (isi 50 Pcs)
• Rompi Keselamatan (Safety Vest)
• Tali Pengaman (Body Harness)
• Sarung Tangan
• Jaring Pengaman (Safety Net)
e. Personil K3 Konstruksi
• Petugas K3
f. Fasilitas/ Sarana dan Prasarana Kesehatan
• Peralatan P3K (Kotak P3K, Obat-obatan, Perban, Plester, Oksigen)
g. Rambu-Rambu Proyek
• Rambu Petunjuk
• Rambu Larangan
• Rambu Kewajiban
• Rambu Peringatan
• Rambu Informasi
• Bendera K3
h. Lain-lain terkait Pengendalian Resiko K3 dan Pencegahan Covid 19
• Rapid Test Untuk (Pekerja dan Direksi - Random)
• Bak Cuci Tangan Portable (Lengkap)
• Hand Sanitizer
• Cairan Disinfektan (Lengkap dengan alat semprot)
• Thermogun
10.2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat
kesehatan bagi semua Petugas dan Pekerja yang ada dibawah kekuasaan Kontraktor.
10.3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, Kamar Mandi dan WC yang layak dan bersih bagi
semua Petugas dan pekerja.
10.4. Tidak diperkenankan membuat penginapan didalam lapangan pekerjaan untuk Pekerja, kecuali
untuk Penjaga Keamanan.
10.5. Segala hal yang menyangkut Jaminan Sosial dan keselamatan para pekerja wajib diberikan oleh
Kontraktor sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
10.6. Kontraktor diharuskan memberi arahan terhadap para pekerja untuk menjaga jarak antar pekerja
guna menghindari penyebaran wabah penyakit / virus, minimal 1 meter.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 6


- Pembangunan Gedung Kantor -

❖ Pasal 11
ALAT-ALAT PELAKSANAAN

11.1. Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Kontraktor, sebelum
pekerjaan fisik dimulai, dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
a. Beton Molen yang jumlahnya minimal 1 buah dalam kondisi yang baik.
b. Theodolit dan Waterpass yang telah diijinkan oleh Pengawas Lapangan.
c. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
d. Pompa air sesuai kebutuhan untuk sistem pengeringan, jika diperlukan.
e. Mesin Pemadat.
f. Alat Megger, alat ukur listrik, dan alat ukur lainnya.
g. Alat-alat Pertukangan
h. Mesin Pemotong Keramik
i. Mesin Pemotong Allumunium
dan lain-lain disesuaikan dengan lingkup pekerjaannya.

❖ Pasal 12
LOKASI PEMBANGUNAN

12.1. Situasi
a. Pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana adanya pada waktu rapat
penjelasan, untuk itu para calon Pemborong wajib meneliti situasi lapangan, terutama kondisi
tanah dimana bangunan akan berdiri, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal lain yang
berpengaruh terhadap harga penawaran.
b. Kelalaian/ kekurangtelitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk klaim dikemudian
hari oleh kontraktor pelaksana.
c. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan dilaksanakan.

❖ Pasal 13
PEKERJAAN PERSIAPAN

13.1. Pekerjaan Persiapan Tapak meliputi :


a. Pembuatan jalan masuk sementara untuk lalu-lintas orang dan bahan. Peletakan jalan
masuk sementara, diatur sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas kerja.
b. Pembuatan saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar area pekerjaan selalu
dalam keadaan kering.
c. Pengadaan air untuk keperluan pekerja dan pekerjaan, kualitas air harus baik dan memenuhi
persyaratan kerekatan.
d. Pengadaan listrik kerja dan pembuatan tempat pembuangan air kotor sementara.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 7


- Pembangunan Gedung Kantor -

❖ Pasal 14
PEKERJAAN PERSIAPAN BANGUNAN

14.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan pagar konstruksi/ pengaman.
b. Pekerjaan pembuatan bangsal kerja
c. Pekerjaan penyediaan air dan daya listrik untuk bekerja.
d. Pekerjaan penyediaan alat pemadam kebakaran (APAR).
e. Pekerjaan Drainase tapak sementara.
f. Pekerjaan jalan masuk dan jalan konstruksi sementara.
g. Pekerjaan pembongkaran, pengamanan dan pembersihan sebelum pelaksanaan.
h. Administrasi dan lain lain.
14.2. Pekerjaan Pagar Konstruksi/ Pengaman
a. Kontraktor harus membuat pagar konstruksi/ pengaman pada batas sekeliling tapak
pekerjaan untuk kelancaran pelaksanaan pembangunan, serta untuk pengaman terhadap
barang-barang milik Proyek, Konsultan Pengawas maupun Pihak Ketiga.
b. Pagar konstruksi/ pengaman dibuat dari bahan seng gelombang dan kayu kaso sebagai
tiang penyangga.
c. Biaya untuk Pagar Pengaman ditanggung oleh Kontraktor Pelaksana.
14.3. Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk Bekerja
a. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
atau didatangkan dari luar tapak dan disediakan pula tempat penampungannya. Air harus
bersih bebas dari bau, bebas dari lumpur, minyak dan bahan kimia lain yang merusak.
Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Kontraktor harus membuat tempat penampungan air yang senantiasa terisi penuh untuk
sarana kerja dengan kapasitas minimal 3,5 m3, dibuat dari pasangan bata merah setengah
bata dengan spesi 1 PC : 3 pasir dan diplester, atau dari drum-drum.
c. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pembangunan berlangsung dan pemasangan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaaan sementara atas
persetujuan Konsultan Pengawas.

14.4. Pekerjaan Penyediaan Alat Pemadam Kebakaran


Selama pembangunan berlangsung, Kontraktor wajib menyediakan tabung alat pemadam
kebakaran (fire Extinguiser) lengkap dengan isinya sehingga siap digunakan, minimal 1 buah
kapsitas 5 kg.

14.5. Pekerjaan Drainase Tapak Sementara


a. Dipersyaratkan tidak boleh ada genangan air didalam tapak selama pekerjaan berlangsung.
Untuk itu Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air
dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kontur tanah yang ada di tapak.
b. Disarankan sebaiknya saluran drainase tapak sementara sesuai dengan rencana tapak dalam
gambar kerja dokumen dan petunjuk Konsultan Pengawas.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 8


- Pembangunan Gedung Kantor -

14.6. Pekerjaan Jalan Masuk dan Jalan Konstruksi/Sementara


a. Jalan masuk dan jalan konstruksi/sementara harus diadakan oleh Kontraktor menurut petunjuk
pada Gambar Kerja Dokumen atau petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Disarankan sebaiknya posisi, letak dan jalur masuk dan jalan konstruksi/sementara sesuai
dengan rencara jalan jalan aspal dalam Gambar Kerja Dokumen.
c. Sewa jalan masuk, mengingat lahan yang berkontur cukup besar, maka perlu ada jalan masuk
lagi untuk memudahkan mobilisasi barang, tempatnya akan ditunjukkan langsung oleh
Konsultan Pengawas.

14.7. Pekerjaan Pembongkaran, Pembersihan dan Pengamanan sebelum Pelaksanaan


a. Pembongkaran dan Pembersihan.
Kontraktor harus membongkar/membersihkan/memindahkan keluar dari tapak segala sesuatu
yang tidak akan dipakai selama pembangunan yang mungkin akan mengganggu pelaksanaan
pekerjaan baik diatas maupun tertanam dalam tanah tapak, sesuai dengan petunjuk dan
persetujuan Konsultan Pengawas.
b. Pengamanan
• Kontraktor harus melindungi dan mengamankan dari segala kerusakan selama pelaksanaan
pekerjaan terhadap segala sesuatu yang dinyatakan oleh Konsultan Pengawas tidak boleh
dibongkar, baik berupa bangunan, bagian dari bangunan, jaringan listrik, gas, saluran air
minum, drainase, maupun pepohonan yang telah ada. Khusus untuk pepohonan yang
dipertahankan, harus dilindungi selama pelaksanaan pembangunan agar tidak mati.
• Apabila terjadi kerusakan atas segala sesuatu yang dinyatakan dipertahankan, Kontraktor
wajib memperbaiki hingga keadaan semula. Dalam hal ini, biaya adalah tanggungjawab
Kontraktor, tidak dapat diajukan sebagai "claim" biaya pekerjaan tambah.
• Apabila segala sesuatu yang dinyatakan dipertahankan mengganggu pelaksanaan
pekerjaan, maka Kontraktor harus memindahkannya atas persetujuan Konsultan Pengawas.
c. Biaya untuk pekerjaan pembongkaran, pembersihan, pengamanan menjadi tanggungjawab
Kontraktor, tidak dapat diajukan sebagai "claim" biaya pekerjaan tambah.

14.8. Administrasi dan lain lain


a. Papan Nama Proyek
• Kontraktor diwajibkan memasang Papan Nama Proyek dan mencantumkan informasi
sesuai dengan data-data pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
b. Administrasi Lapangan
• Setiap Kemajuan Pekerjaan harus didokumentasikan dari mulai kondisi existing atau 0 %
sampai pekerjaan selesai 100%.

❖ Pasal 15
PEKERJAAN BETON BERTULANG DAN TIDAK BERTULANG

15.1. Lingkup Pekerjaan meliputi :


a. Pekerjaan Beton Bertulang terdiri dari :
Pile cap,Strauzz Pile, Tie Beam, Kolom, Pondasi, Balok, kolom praktis, lintel, dan lain-lain
sesuai dengan gambar kerja.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 9


- Pembangunan Gedung Kantor -

b. Pekerjaan Beton tidak bertulang terdiri dari :


Lantai kerja, dan segala sesuatu yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini sesuai gambar.

15.2. Semua pekerjaan beton harus mengikuti persyaratan ketentuan yang tercantum pada :
a. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03 – 2847 - 2002
b. Peraturan Beton terutama mengenai :
• Syarat-syarat bahan untuk semua pekerjaan beton (SNI 03 – 2847 - 2002)
• Syarat-syarat pelaksanaan pekerjaan beton (SNI 03 – 2847 - 2002)
• Syarat-syarat pekerjaan tulangan (SNI 03 – 2847 - 2002)

15.3. Persyaratan Beton :


Penjelasan Mutu Beton
a. Untuk beton bertulang yang bersifat struktur mutu beton yang digunakan Beton Ready Mix K-
300 dimana beton harus mempunyai kekuatan tekan dan kareakteristik sebesar 26,4 Mpa
(minimal). Untuk mendapatkan mutu beton seperti yang disyaratkan, maka Pemborong harus
membuat Mix Design di Laboratorium Beton milik Pemerintah atau yang ditunjuk oleh Direksi,
untuk mendapatkan komposisi campuran dari bahan-bahan yang digunakan
b. Untuk beton bertulang yang bersifat praktis, seperti kolom praktis, balok lintel dll, campuran
beton yang digunakan adalah K-175 atau campuran 1PC : 2 PS : 3 KR.
c. Untuk beton tidak bertulang, adukan dibuat dengan campuran : 1PC : 3PS : 5KR, seperti
untuk neut kusen, rabat beton, lantai kerja dan lain-lain sesuai dengan gambar kerja.

15.4. Persyaratan Bahan


a. Semen Portland / PC
Semen Portland yang dipakai harus dari jenis I menurut peraturan Semen Portland Indonesia
1972 (NI-8) atau British Standard No. 12 tahun 1965 Semen harus sampai di tempat kerja
dalam kondisi yang baik serta dalam kantong asli dari Pabrik. Merek PC dianjurkan produksi
dalam negeri seperti, Tiga Roda, atau yang setaraf dipersyaratkan satu merek PC yang
disetujui Konsultan Pengawas untuk seluruh pekerjaan. Semen harus disimpan dalam
gudangyang kedap air, cukup ventilasi di atas lantai setingi 30 cm dari atas tanah.
Penyimpanan harus berurutan dan terpisah menurut menurut pengiriman. Kantong-kantong
semen tidak boleh ditumpuk lebih dari 10 lapis.
b. Pasir
• Semua pasir yang akan dipakai harus pasir alam tidak di perkenankan memakai pasir laut.
• Pasir harus halus bersih dan bebas dari tanah liat, mika dan substansi lain yang merugikan,
beratnya tidak boleh lebih dari 5 %.
• Kontraktor harus menyerahkan contoh pada Konsultan Pengawas sebagai bahan
pemeriksaan pendahuluan dan persetujuan, contoh seberat 15 kg dari pasir alam yang
diusulkan untuk dipakai sedikitnya 14 (empat belas) hari sebelum diperlukan.
• Timbunan pasir alam harus dibersihkan semua dari tumbuh-tumbuhan, kotoran dan bahan-
bahan lain yang tidak dapat dipakai harus disingkirkan. Bahan harus diayak dan dicuci
sebagaimana diperlukan untuk mengahasilkan

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 10


- Pembangunan Gedung Kantor -

c. Agregat (Kerikil atau Batu Pecah)


• Agregat dapat dipakai agragat alami atau buatan memenuhi persyaratan PBI 1971 (NI-2) ,
Agregat tidak boleh mengandung bahan yang dapat merusak beton dan ketahanan
tulangan terhadap karat. Untuk itu Kontraktor harus mengajukan contoh yang memenuhi
syarat dari berbagai sumber terlebih dahulu.
d. Air
• Air untuk campuran dan pemeliharaan beton spesui/mortar dan speci injeksi harus dari aiar
yang bersih dan tidak mengandung zat-zat yang dapat merusak beton. Air tersebut harus
memenuhi syarat-syarat menurut PBI 1971 (NI-2) pasal3.6.
e. Baja tulangan
• Baja tulangan yang dipakai adalah mutu baja U-32 (Ulir) untuk baja diameter lebih besar
dan sama dengan 16mm serta mutu baja U-24 untuk baja diameter lebih kecil atau sama
dengan 12mm, sesuai dengan PBI 1971. JIS SR 24 British Standard No. 785. 1938 atau
ASTM Designation A-15.
• Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dengan gambar kerja, penggantian dengan
diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari direksi. Segala biaya yang diakibatkan
oleh penggantian tulangan terhadap gambar sejauh Gambar Kerja adalah Kontraktor.
• Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab disesuaikan
diameter serta asal pembelian.
• Semua baja tulangan harus dilindungi terhadap semua macam kotoran dan lemak serta
sejauh mungkin terhadap karat.
f. Bahan Campuran (additives)
• Pemakaian bahan tambahan kimiawi (Konkret admixtures additives) kecuali yang disebut
tegas dalam Gambar Kerja (RKS) harus seijin tertulis dari Konsultan Pengawas.
• Bahan tambahan yang mempercepat pengerasan awal (initial set) tidak boleh dipakai.
Sedangkan untuk beton kedap air dalam tanah hidrostatik pressure tidak boleh bahan
kedap air yang mengandung bahan stearate. bahan campuran tambahan beton harus
sesua dengan iklim tropis AS 1978 & ASTM C 494 Type B & D sekaligus sebagai
pengurang air adukan dan penunda pengerasan awal.
• Semua admixture yang akan digunakan ditentukan berdasarkan hasil pekerjaan benda
uji/contoh-contoh yang dibuat dan telah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
• Untuk penyambungan kembali akibat terhentinya suatu pengecoran beton dipakai bahan
perekat CALBOND sebelum dicor dengan beton baru serta permukaannya harus
dikasarkan. Jumlah pemakaian untuk 1 M2 adalah 0,3 liter CALBOND dicampur dengan
larutan semen/PC sekitar 25 %nya dengan cara ditaburkan.
g. Bekisting
• Bekisting untuk Pile Cap dan Tie Beam digunakan pasangan Bata / Bataco
• Bekisting untuk Plat lantai digunakan Bekisting Metaldeck / Bondek.
• Bekisting Kolom dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tebal minimal 2 cm
dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7, 5/10
secukupnya, sehingga mampu mendapatkan kekakuan dan kekuatan mendukung beton
sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai papan borneo tebal 3/20.
• Steger cetakan/ bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm atau pipa
besi (scaffolding). Tidak diperkenankan mempergunakan bambu.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 11


- Pembangunan Gedung Kantor -

• Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan lebih kaku,
permukaan panel lurus, halus sehingga menghasilkan bidang yang rata dan halus.

15.5. Persyaratan teknis


a. Komposisi campuran beton
• Beton dibentuk dari semen portland/PC, pasir, kerikil, batu pecah, air seperti yang
ditentukan ; semuanya dicampur dalam perbandingan yang sesuai dan diolah sebaik-
baiknya sehingga sampai didapat kekentalan yang tepat.
• Untuk mengetahui karakteristik dari beton tersebut, harus memenuhi syarat mutu beton
menurut PBI 1971, disertai sertifikat hasil pengujian laboratorium pengujian beton
dilaksanakan 4 (empat) kali tahapan.
• Ukuran maksimum dari agragat kasar dalam beton tidak boleh melampaui ukuran yang
ditetapkan dalam persyaratan bahan beton dan harus memperhitungkan celah lubang
anatar tulang agar tidak terjadi rongga-rongga beton.
• Perbandingan antara bahan-bahan pembentuk beton yang dipakai untuk berbagai
pekerjaan (sesuai kelas mutu) harus ditetapkan dari waktu ke waktu selama berjalannya
pekerjaan demikian juga pemeriksaan terhadap agrqgat dan beton yang dihasilkan.
Pebandingan campuran dan faktor air semen yan tepat akan ditetapkan atas dasar beton
yang dihasilkan yang mempunyai kekedapan, keawetan, dan kekuatan yang dikehendaki.
Faktor air semen dari beton tidak terhitung air yang dihisap oleh agregat dan tidak boleh
melebihi 0,55 (dari beratnya). Pengujian beton akan dilakukan oleh Kontraktor dan
perbandingan-perbandingan campuran harus diubah jika perlu untuk tujuan-tujuan seperti di
atas dan Kontraktor tidak berhak claim atas perubahan-perubahan yang demikian.

b. Pengujian dari Konsistensi Beton dan benda-benda uji Beton


• Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keprluan untuk menjamin
beton dengan Konsistensi yangn baik dan untuk penyesuaian variasi kandungan lembab
atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin pengaduk (mixer).
Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil pengadukan yang terlalu lama
atau yang menjadi kering sebelum dipasang tidak diperkenankan. Keseragaman konsistensi
beton untuk setiap kali pengadukan sengat perlu. Nilai slump dari beton (pengujian kerucut
slump) tidak boleh kurang dari 8 cm dan tidak melampaui 12 cm untuk segala beton yang
dipergunakan.
• Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan melaui pengujian biasa dengan silinder
berukuran 15 x 30 cm atau kubus 15 x 15 x 15 cm atau kubus 20 x 20 x 20 cm dibuat dan
diuji sesuai dengan NI-2 PBI 1971. Pengujian slump disesuaikan dengan NI-2 PBI 1971 dan
Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan contoh-contoh
pemeriksaan yang erpresetatif, frekuensi akan ditetapkan oleh Pengawas Lapangan
(Pengawas Lapangan).
c. Benda Uji
Selama pengecoran beton harus terdapat benda-benda uji sebagai berikut :
• Minimum 1 benda uji setiap hari
• Minimum 20 benda uji pada akhir pelaksanaan
• Setiap pengecoran 5 m3 dibuat 1 benda uji

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 12


- Pembangunan Gedung Kantor -

• Yang terbesar menentukan


a. Persyaratan Pelaksanaan
• Rencana Cetakan
- Cetakan harus sesuai dengan bentuk dan ukuran yang diinginkan pada
Gambar Kerja. bahan yang akan dipakai untuk rencana cetakan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan pengawas sebelum pembuatan cetakan dimulai.
- Panel cetakan hanya boleh dipergunakan 2 (dua) kali bolak-balik, atau setiap
permukaan hanya 1 (satu) kali.
- Semua cetakan harus kuat dan kokoh.
- Konstruksi untuk cetakan harus diperkuat dengan kaso secukupnya sehingga
menghasilkan beton yang lurus rata. Dipersyaratkan untuk beton tampak (Exposed)
adalah semi exposed aratinya setelah cetakan dibongkar memberikan bidang yang rata
dan hanya memerlukan sedikit penghalusan.
- Sebelum beton dicor permukaan panel cetakan diminyaki secara merata untuk
cegah lekatnya beton pada cetakan.
- Celah - celah antara papan atau panel cetakan harus rapat sehingga pada waktu
pengecoran tidak ada air adukan yangkeluar.
• Baja Tulangan
- Baja tulangan beton sebelum dipasang harus bersih dari serpih-serpih, karat minyak
gemuk dan lapisan lain yang merusak atau mengurangi daya lekat dalam beton.
Bentuk baja tulangan sesuai dengan bentuk dan ukuran yang tertera pada gambar.
- Baja tulangan harus dipasang dengan teliti sesua dengan Gambar Kerja.
- Agar tulangan tetap tepat di tempatya maka tulangan harus diikat kuat dengan dengan
kawat beton (bindraat) dengan bantalan blok-blok beton cetak/beton decking atau kursi-
kursibesi/ cakar ayam, perenggang, specer atau logam gantung (metal hanger) sesuai
dengan kebutuhan. Dalam segala hal untuk baja tulangan yang horizontal harus
digunakan penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
- Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding
atau dasar cetakan serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap
bagian - bagian konstruksi tertentu seperti : kolom dan balok 2,5 cm, plat beton 1,5
cm.
- Penyambungan Jika diperlukan untuk menyambung tulangan Overlap pada
sambungan untuk tulang - tulangan dinding tegak (vertikal) dan kolom
sedikitnya harus 40 (empat puluh) diameter batang.
- Pengadukan, pengangkutan, pengecatan, pemadatan dan perawatan beton harus
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan di dalam PBI 1971.
• Mengaduk
Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam “Mesin Pengaduk Beton”
yaitu Bath Mixer atau Portabel Continues Mixer, dalam hal ini hars dujaga adukan plastis
merata danntidak boleh ada bagian air yang tidak terikat oleh bahan beton. Truk Pengaduk
(Truck Mixer) diatur sedemikian rupa, sehingga beton dari adukan ke adukan mempunyai
konsistensi dan mutu yang sama. Pengaduk yang sewaktu-waktu memproduksi dengan
hasil yang tidak memuaskan harus diperbaiki. Mesin pengaduk yang disentralisir (Batching

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 13


- Pembangunan Gedung Kantor -

Mixing Plant) harus diatur, sehingga pekerjaan mengaduk dapat dapat diawasi dengan
mudah dari station operator.
• Suhu
Suhu beton waktu di Cor/dituang tidak boleh lebih dari 32 derajat dan biula suhu dari beton
yang ditaruh berada anatara 27 sampai 32 derajat celciuis, beton harus diaduk di tempat
pekerjaan untuk kemudian di Cor.
• Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian rupa
sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat
pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan nilai slump.
• Pengecoran
- Beton tidak boleh di cor sebelum semua pekerjaan cetakan bekisting selesai, Ukuran
dan letak baja tulangan baja tulangan beton sesuai dengan Gambar Pelaksanaan
pemasangan instalasi - instalasi yang harus ditanam, besi penggantung plafond sesuai
pola kerangka langit -langit, besi penggantung, cable tray dan stek-stek penyokong dan
pengikatan serta lain-lain telah selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai
permukaan - permukaan yang berhubungan telah disetujui Pengawas Lapangan.
- Sebelum pengecoran beton semua permukaan pada tempat pengecoran
beton (cetakan) harus bersih dari air yang tergenang, reruntuhan dan barang lepas.
Permukaan bekisting dari bahan - bahan yang menyerap pada tempat-tempat
yang akan di cor harus dibasahi dengan merata sehingga kelembaban air dari beton
yang baru di cor tidak akan diserap.
- Pada pengecoran, beton baru ke permukaan beton yang telah di cor terlebih
dahulu permukaan beton lama tersebut harus bersih, dilembabkan dan
dikasarkan. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekat beton yang
disetujui oleh Pengawas Lapangan.
- Perlu diperhatikan letak jarak/ sudut untuk setiap penghentian pengecoran yang akan
masih berlanjut terhadap sistem struktur/penulangan yang ada.
- Koordinasi dengan pekerjaan elektrikal, sanitasi dan mekanikal harus dilakukan sebelum
pengecoran dimulai. Terutama yang menyangkut pipa-pipa sparing yang
menembus/tertanam dalam beton untuk keprluan setiap disiplin kerja.
- Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agar pengangkutannya ke
posisi terakhir harus sependek mungkin, sehingga tidak terjadi pemisahan antar kerikil
dan spesi pada waktu pengecoran.
- Pengecoran beton untuk bagian yang vertikal seperti kolom, harus menggunakan
tremie dengan tinggi jatuh tidak boleh lebih dari 2 (dua) m. Pengecoran beton untuk
bagian horizontal seperti : plat, balok, parapet harus dicor lapis demi lapis horizontal
menyeluruh dengan ketebalan perlapis < 50 cm. Konsultan Pengawas mempunyai hak
untuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan tebal lapisaan 50 cm
tidak dapat memenuhi spesifikasi.
- Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lama
sehingga sedemikian rupa sehinggga speci/mortal terpisah dari agregat kasar.
Suatu pengecoran yang sudah dimulai pada suatu bagian tidak boleh
terputus sebelum bagian itu selesai.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 14


- Pembangunan Gedung Kantor -

- Setiap lapisan beton harus dipadatkan sepadat mungkin sehingga ia bebas dari
kantong - kantong kerikil dan menutup rapat-rapat semua permukaan dari cetakan
dan material yang diletakan. Dalam pemadatan setiap lapisan dari beton
kepala alat penggetar (Vibrator) harus dapat menembus dan
menggetarkan beton pada bagian atas dari lapisan yang terletak di
bawah. Lamanya penggetaran tidak boleh menyebabkan terpisahnya bahan beton
dengan airnya.
- Untuk pengecoran kolom, plat lantai ataupun balok, agar dalam pelaksanaannnya lebih
efektif diwajibkan menggunakan tremie yang disediakan oleh Pengusaha “beton ready
mix”.
• Waktu dan Cara-cara Pembukaaan Cetakan
Waktu dan cara-cara pembukaan dan pemindahan cetakan, harus dilakukan dengan
hati-hati untuk menghindarkan kerusakan pada beton. Beton baru dapat diijinkan dibebani
setelah berumur 28 (dua puluh delapan) hari, kecuali beton yang menggunakan bahan
additives. Permukaan beton harus diperiksa dengan teliti, permukaan yang tidak
rata, berongga dan tidak rata/rapi harus segera diperbaiki sampai disetujui oleh
Pengawas Lapangan.
• Perawatan (Curing)
Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti ditentukan dibawah ini. Beton
yang dirawat (cured) dengan air harus tetap basah paling sedikit 14 (empat belas) hari
secara terus menerus sesudah beton cukup keras, untuk mencegah kerusakan dengan
cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau dengan pipa berlubang. Pengawas
Lapangan berhak menentukan cara/sistem perawatan yang harus dilaksanakan pada tiap
bagian pekerjaan beton.
• Perlindungan (Protection)
Kontraktor harus melindungi semua beton terhadap kerusakan-kerusakan sebelum
dapat diterima oleh Pengawas Lapangan. Permukaan beton yang terbuka harus
dilindungi dari sinar matahari yang langsung paling sedikit 3 (tiga) hari sesudah
pengecoran. Perlindungan seperti itu harus dibuat efektif secepatnya setelah
pengecoran dilaksanakan.
• Perbaikan Permukaan Beton
Jika hasil pembukaan cetakan terdapat beton yang tidak tercetak dengan baik
menurut gambar atau diluar garis permukaan atau ternyata ada permukaan
yang rusak, hal itu dianggap tidak sesuai dengan spesifikasi dan harus dibuang/dibongkar
dan diperbaiki atas biaya pemborong. Apabila kerusakan tersebut dapat diperbaiki
atas izin Pengawas Lapangan dengan cara ditambal pada tempat yang rusak, maka
teknik penambalan harus dilaksanakan sebagai berikut. Kerusakan yang memerlukan
pembongkaran dan perbaikan ialah yang terdiri dari ; sarang kerikil, kerusakan -
kerusakan karena cetakan, lubang - lubang baut, ketidakrataan dan bengkok
kecil, maka dilaksanakan dengan pemahatan kemudian digosok dengan gurinda.
Pipa sparing untuk listrik digunakan dengan pipa PVC sekwalitas AW dengan alur sesuai
gambar kerja yang dilengkapi dengan doos dan kawat penarik kabel didalam sparing pipa.
Untuk posisi pipa sparing ini, kontraktor harus memperhatikan dan meneliti gambar kerja
elektrikal.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 15


- Pembangunan Gedung Kantor -

• Beton Tumbuk
Semua beton tumbuk untuk rabat atau lantai harus mempunyai kemiringan agar air tidak
menggenang pada permukaan tanpa ada cekungan.
• Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)
Semua gambar detail pelaksanaan (shop drawing) harus memenuhi persyaratan seperti
yang terurai dalam RKS ini. Pembuatan cetakan beton (bekisting) yang menyangkut detail
prinsif harus di buat Shop Drawing untuk dimintakan persetujuan tertulis dari Pengawas
Lapangan.
• Pipa-pipa Instalasi
Semua pipa-pipa (air hujan, elektrikal, gas dan lain-lain) serta bagian-bagian yang
tertanam didalam atau bersinggungan dengan beton harus dibuat dari bahan yang tidak
merusak beton. Pipa-pipa yang ditanam didalam plat, balok beton dan kolom tidak boleh
mempunyai diameter lebih dari 1/3 tebal plat atau balok tempat pipa tersebut tertanam,
dan jarak dari pusat ke pusat pipa tidak boleh lebih kecil dari 3 kali diameter pipa. Semua
pipa serta serta bagian - bagian yang menembus lantai, balok dan kolom harus
mempunyai ukuran dan letak yang tidak mengurangi kekuatan konstruksi (harus dipilih
tempat momen = 0) atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.

❖ Pasal 16
PEKERJAAN DINDING DAN PELAPIS DINDING

18.1. Yang termasuk lingkup pekerjaan ini meliputi ;


a. Pasangan Dinding Bata Ringan 10 x 20 x 60
b. Plesteran Campuran 1 : 5
c. Acian/ Arfeking
18.2. Persyaratan Bahan Pelapis Dinding
a. Semen Portland/ PC
b. Keramik Dinding Kamar Mandi
• Keramik Tile yang digunakan Granit Homogeneus 30 x 60 cm. Sudut - sudutnya harus siku.
Kontraktor harus memberikan contoh bahannya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Lapangan. Ukuran Keramik disesuaikan dengan Gambar Kerja.
c. Batu Alam
• Batu Alam yang digunakan adalah Andesit Bakar Polos 20 x 40 cm Coating Clear.
Kontraktor harus memberikan contoh bahannya untuk mendapatkan persetujuan dari
Pengawas Lapangan. Ukuran Batu Alam disesuaikan dengan Gambar Kerja.
d. Pekerjan pelapis dinding
• Pelapis dinding yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan baik sehingga bentuk
dan warna masing-masing keramik sama tidak ada bagian yang retak, pecah-pecah, sudut
atau tepi atau cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis dari Konsultan Pengawas.
• Aduk yang dipakai adalah campuran 1Pc:2Ps tebal 10-15 mm untuk daerah kedap air, dan
1Pc:3Ps daerah kering.
• Seluruh rongga pada bagian belakang keramik/ batu alam harus berisi dengan adukan pada
waktu pemasangan

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 16


- Pembangunan Gedung Kantor -

• Awal pemasangan dan pola pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau
petunjuk Pengawas Lapangan.
• Pada prinsipnya pemotongan harus dihindarkan, kecuali ditentukan dengan pola Gambar,
jika perlu diadakan pemotongan harus dikerjakan dengan hati- hati, rapi, lurus atau
bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian bidang potong harus diperhalus dengan
gerinda atau kikir.
• Persiapan sebelum pemasangan. Semua pemipaan maupun sparing-sparing SA&EL
telah terpasang pada jalur dan tempatnya sesuai dengan Gambar dan telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
• Setelah bidang keramik/ Keramik/ andesit terpasang permukaannya harus dibersihkan
dengan lap/ kain basah sehingga bersih dari noda-noda semen. Bidang keramik/batu alam
ini harus dijaga tetap basah untuk menghindarkan pengeringan terlalu cepat dengan
pembasahan minimal 3 (tiga) hari pertama setelah keramik terpasang.
• Bila ditemui retak, kerusakan bergelombang, garis-garis tepi dan siar tidak rata dan lurus,
maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki hingga sesuai dengan yang
disyaratkan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat diajukan
sebagai biaya pekerjaan tambah.
• Pelapis dinding yang telah terpasang harus dilindungi dari benturan dan atau gesekan.

e. Pekerjaan Pasangan Batu Bata Ringan


• Umum
- Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan dari Bab ini termasuk semua tenaga kerja, material, peralatan dan layanan
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan batu sebagaimana
diindikasikan dalam gambar-gambar, termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal berikut :
» Pasangan bata ringan untuk pemisah ruang
» Pekerjaan pasangan lainnya (sebagai bagian yang diintegralkan dari dinding bata
dengan menggunakan unit-unit bata yang diproduksi lokal, dan untuk aplikasi non-
struktural lainnya dan yang berhubungan dengan elemen pendukung arsitektural.
• Jaminan Kualitas
- Karakteristik ketahanan terhadap api: Jika diindikasikan, sediakan material dan konstruksi
yang identik dengan yang dirakit memiliki ketahanan terhadap api yang telah ditentukan
oleh pengetesan dalam pemenuhan persyaratan ASTM E119 oleh organisasi pengetesan
dan pemeriksaan atau cara lain, yang dapat diterima oleh yang berkuasa secara juridis
atau telah memperoleh pembakuan setempat.
- Tanggung jawab tunggal untuk material adukan: Menyediakan bahan-bahan dari kualitas
yang uniform, termasuk warna untuk pasangan batu terbuka, dari satu pabrikan untuk
setiap komponen yang mengandung semen dan dari satu sumber dan produsen untuk
setiap agregat.
- Test prakonstruksi oleh metode test untuk unitnya: Ujilah bahan-bahan berikut dengan
metode yang dinyatakan:
» Batu bata: Ujilah setiap tipe dan tingkat batu bata per SII 0021-78 apabila dipandang
perlu oleh Direksi Pengawas.
» Test adukan: Ujilah setiap tipe adukan per SNI-15-3758-1995-Semen aduk pasangan.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 17


- Pembangunan Gedung Kantor -

• Data Produk
- Ajukan data produk dari pabrikan untuk setiap tipe unit pasangan, kelengkapan dari
produk yang dihasilkan lainnya, termasuk sertifikasi setiap tipe yang memenuhi
persyaratan yang dispesifikasikan.
- Gambar-gambar kerja: Ajukan gambar-gambar penyetelan dan pemotongan lembaran
batu yang memperlihatkan ukuran, profil dan lokasi setiap unit yang disyaratkan. Jika hal
serupa tidak umum dalam praktek setempat. Dan juga mengirimkan pemasangan lengkap
pendukung beton lainnya untuk dinding batu yang termasuk posisi, layout dan
penulangan kolom praktis, balok pengikat, ring balok, balok pengaku yang persyaratkan
dengan kualitas dan standardaya sudah dinyatakan dalam RKS ini.
• Pengiriman, penyimpanan dan penanganan pemeliharaan
- Kirimlah bahan untuk pasangan batu bata ke proyek dalam keadaan tidak rusak.
- Simpanlah dan peliharalah unit-unit pasangan batu untuk menghindari penurunan kualitas
atau kerusakan karena kelembaban perubahan temperatur, kontaminasi, korosi atau
kasus lain.
- Simpanlah bahan yang mengandung semen jauh di atas tanah, dengan penutup dan
dalam lokasi yang kering.
- Simpanlah agregat dalam hal penentuan tingkat dan karakteristik lain yang disyaratkan
dapat dijaga.
- Simpanlah kelengkapan pasangan batu bata termasuk item-item logam untuk mencegah
penurunan kualitas akibat korosi/pengkaratan dan akumulasi kotoran / debu.
• Kondisi Proyek
- Perlindungan pekerjaan: Selama pemasangan, tutuplah bagian atas dinding dengan
lembaran penutup yang kedap air pada saat setiap pekerjaan harian selesai. Tutuplah
struktur yang telah selesai sebagian jika pekerjaan tidak sedang dikerjakan, agar tidak
terkena pengaruh cuaca.
- Perluaslah penutup ke bawah minimum 600 mm pada kedua sisinya dan ikatlah penutup
dengan aman di tempatnya.
- Jangan kenakan beban atap dan atau lantai sekurang-kurangnya 12 jam setelah
pembuatan dinding dan kolom pasangan batu.
- Jangan kenakan beban terpusat sekurang-kurangnya 3 hari setelah pembuatan dinding
dan kolom pasangan batu.
- Cacat/ Noda : Cegahlah grout atau adukan atau tanah dari noda pada permukaan
pasangan batu yang terbuka atau dicat. Buanglah dengan segera sisa-sisa grout atau
adukan yang berhubungan dengan pasangan batu tersebut.
- Lindungi dasar dinding dari lumpur bekas percikan air hujan dan percikan adukan dengan
cara penutup yang dibentangkan pada tanah dan sepanjang permukaan dinding.
- Lindungi ambang (sills), birai (ledges) dan bentuk-bentuk proyeksi lain dari percikan
adukan (dropping montar).
- Perlindungan terhadap cuaca basah : untuk unit pasangan batu bata dari tanah liat
dengan tingkat awal absorbsi (pengisapan) yang mensyaratkan mereka untuk direndam
sebelum ditempatkan.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 18


- Pembangunan Gedung Kantor -

18.3. Produk
a. Bata Ringan
• Bata harus dipress secara manual atau oleh mesin dengan penekanan (pressure) yang
sama dengan memenuhi standard dan persyaratan lain yang diindikasikan/dinyatakan
dibawah untuk setiap bentuk bata yang disyaratkan.
- Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia (PUBI-1982/NI-3).
- Standard Industri Indonesia (SII)-0021-78
- Ukuran : Menyediakan bata yang diproduksi dengan dimensi nyata sebagai berikut : Modul
Standard :
» Bata Ringan 100 x 200 x 600
» Berat jenis kering : 520 kg/m3
» Berat jenis normal : 650 kg/m3
» Kuat tekan : > 4,0 N/mm2
» Konduktifitas termis : 0,14 W/mK
» Tebal spesi : 3 mm
• Semua bata yang akan digunakan pada daerah tahan api harus dilengkapi dengan sertifikat
tahan api yang disyaratkan seperti dinyatakan pada gambar kompartemen kebakaran.
b. Material Adukan (Mortar) Dan Grout
Semen Portland : SNI 15-2049-1994 atau Type I/PBI/PUBI-1982. Menyediakan warna natural /
alamiah atau semen putih seperti disyaratkan untuk menghasilkan warna adukan yang
disyaratkan. Adapun Material yang disyaratkan diantaranya sekualitas : Mortar Utama (MU).
c. Campuran Adukan Dan Grout (Mortar And Grout Mixes)
• Umum : Jangan menambah bahan campuran tambahan termasuk pigmen pewarna, bahan-
bahan anti udara (air-entraining agents), akselerator, penghambat, bahan-bahan
penolak/anti air, bahan tambahan lain dan atau, kecuali dinyatakan lain.
• Pencampuran/ Pengadukan (Mixing) : Campur dan aduk dengan rata material-material yang
mengandung semen, air dan agregat dalam pengaduk mekanis (mollen), yang memenuhi
standard SNI yang direferensikan untuk waktu pengadukan dan kadar air.

18.4. Pelaksanaan
a. Pemasangan, Umum
• Bata Ringan : Bata Ringan yang digunakan harus memiliki tingkat awal absorpsi (daya hisap)
yang lebih besar dari 30 gram per 1,94 meter persegi per menit..
• Pembersihan Tulangan : Sebelum penempatan, buanglah karat-karat, kotoran dan lapisan-
lapisan lainnya dari tulangan.
• Ketebalan : Buatlah dinding "single-sythe" (jika ada) dengan ketebalan sebenarnya dari unit
pasangan bata ringan dengan menggunakan unit dari ketebalan nominal yang diindikasikan.
• Buatlah bukaan untuk peralatan yang akan dipasang sebelum penyelesaian pekerjaan
pasangan. Setelah pemasangan peralatan, lengkapi pekerjaan pasangan untuk
menyelesaikannya segera pembukaan tersebut.
• Potonglah unit pasangan dengan menggunakan gergaji mesin untuk menghasilkan sisi-sisi
ujung yang rata, tajam dan bersih. Potonglah unit-unit seperti yang disyaratkan untuk
menghasilkan pola yang kontinu dan untuk menyesuaikan dengan pekerjaan sekitarnya.
Gunakan unit berukuran penuh tanpa pemotongan jika mungkin.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 19


- Pembangunan Gedung Kantor -

b. Perletakan Dinding Pasangan Batu


• Rencanakan perletakan dinding segera untuk pembuatan spasi yang akurat dari pola ikat
permukaan dengan lebar sambung yang uniform dan penempatan bukaan yang tepat,
sambungan tipe pergerakan, belokan dan pengakhirannya. Hindarkan penggunaan unit-unit
yang kurang dari setengah pada sudut-sudut, jamb dan tempat manapun yang
memungkinkan.
• Buatlah dinding untuk memenuhi toleransi konstruksi yang dispesifikasikan, dengan bagian-
bagian yang diberi jarak dengan akurat dan dikoordinasikan dengan pekerjaan lain.

c. Memperbaiki, Membatasi (Pointing) dan Pembersihan


• Singkirkan/ Buanglah dan gantikan unit pasangan yang tercecer, terkikis, pecah, cacat atau
kerusakan lainnya, atau jika unit tidak cocok dengan unit yang berhubungan tersebut.
Sediakan unit baru untuk menyesuaikan unit yang berhubungan dan pasanglah dengan
adukan baru atau grout baru, dibatasi untuk mengeliminasi bekas penggantian.
• Pembatasan : Selama perapihan sambungan, perbesarlah setiap lubang atau void, kecuali
lubang pipa, dan isilah sepenuhnya dengan adukan. Pembatasan semua sambungan
termasuk sudut-sudut, bukaan dan pekerjaan yang berbatasan dengannya untuk
menghasilkan aplikasi sealant yang disediakan, hasil yang uniform dan rapih.
• Pembersihan Terakhir : Setelah adukan telah dipasang dan dicure dengan teliti, bersihkan
pasangan batu sebagai berikut :
- Buanglah partikel-partikel adukan yang besar dengan tangan dibantu dengan tongkat
kayu (wooden paddles) dan pahat atau alat pengerik non-metal (bukan logam).
- Lembabkan permukaan dinding dengan air sebelum aplikasi pembersihan: buanglah alat
pembersih dengan segera dengan membilasnya dengan air bersih.
d. Perlindungan : Menyediakan perlindungan terakhir dan memelihara keadaan yang dapat
diterima oleh pemasang, yang menjamin pekerjaan unit pasangan ini tanpa kerusakan dan
penurunan mutu pada saat serah terima.

❖ Pasal 17
PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP

19.1. Lingkup Pekerjaan


Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan pada pemasangan atap seperti tercantum dalam
Gambar Kerja antara lain ;
a. Pekerjaan Rangka Atap
b. Pekerjaan Penutup Atap
19.2. Rangka Atap
a. Rangka Atap yang digunakan menggunakan Rangka Besi Hollow dengan ukuran tercantum di
RAB.
b. Rangka atap harus terpasang kuat dan stabil, diperkuat dengan las.
c. Untuk unit yang dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 20


- Pembangunan Gedung Kantor -

19.3. Penutup Atap


Dalam pemasangan penutup atap, material atau bahan yang digunakan yaitu atap zincalume
tebal 0.5 mm.

b. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan


Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, harus memperhatikan keselamatan kerja untuk
menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.
• Pada saat pengerjaan, diwajibkan untuk menggunakan :
- Safety Belt jika kemiringan atap > 35o
- Helm
- Sapatu safety
- Sarung tangan
- Stager
• Pemasangan multypleks
Multypleks dipasang dari bawah ke atas, dipasang di atas reng dan dikunci menggunkan
screw (baut). Jarak antar screw ± 25 cm, dalam 1 lembar multypleks menggunakan ± 25
pcs screw.
• Pemasangan Flashing
Flashing dipasang pada bagian ujung bawah multypleks dan dipasang keliling atau
perimeter. Fungsinya untuk melindungi multypleks dari air hujan. Pemasangan flashing
dengan sistim overlap ( 5 – 10 cm).
• Pemasangan penutup atap
- Starter
Starter adalah awalan pemasangan genteng yang dipasang pada bagian bawah atap.
- Pemasangan Genteng
Pemasangan genteng dimulai dari bawah ke atas dengan cara dipaku menggunakan
paku khusus. Untuk 1 lembar genteng single bitumen membutuhkan 4 pcs paku.
- Pemasangan Nok
Nok yang dipakai sama dengan jenis material genteng, hanya dengan memotong bagian
lidah. Satu lemar genteng single bitumen Pemasangan penutup atap dapat dibuat
menjadi 3 buah nok, pemasangan dengan cara dipaku.

❖ Pasal 18
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

20.1. Lingkup Pekerjaan.


Langit-langit bangunan pada area dalam yang dipasang adalah Gypsum Board t = 9 mm
(contoh merk jaya board).

20.2. Persyaratan Pelaksanaan


a. Diminta perhatian Pelaksana dalam meneliti gambar-gambar detail rencana langit-langit,
dimana list harus dipasang, sesuai dengan syarat-syarat konstruksi, penyelesaian pada
sudut-sudut atau bidang pertemuan antara langit-langit dengan dinding, kusen, kolom,
listplank, atap dan sebagainya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 21


- Pembangunan Gedung Kantor -

b. Kesalahan memasang sehingga merusak keindahan yang diinginkan sepenuhnya menjadi


tanggung jawab Pemborong. Apabila pekerjaan itu mesti diulangi harus atas perintah
Direksi.
c. Langit-langit gypsum , dipasang memakai shadow line yang dipasang dengan rapi
d. Semua resiko pembongkaran atas perintah Direksi, akibat ketidak mampuan dan ketidak
telitian Pelaksana dalam menjalankan tugasnya adalah tanggung jawab Pemborong.
e. Penyelesaian pengecatan dan warna akan ditentukan kemudian.
f. Ketinggian langit-langit dan penempatannya, harus mengikuti gambar kerja, dan sebelum
permukaan bawah rangka langit-langit rata (water pass) dan lurus, maka pemasangan
penutup langit-langit tidak boleh dipasang terlebih dahulu, dan baru boleh dipasang setelah
mendapat persetujuan dari pihak pengawas dan monitoring proyek (direksi).
g. Hasil pekerjaan yang tidak rata / bergelombang / retak-retak, harus dibongkar dan diperbaiki
kembali atas biaya pemborong.

❖ Pasal 19
PEKERJAAN KUSEN, JENDELA,
ALUMUNIUM DAN PARTISI

21.1. Keterangan
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun jendela
dengan bahan-bahan dari Besi dan Aluminium, termasuk menyediakan bahan, tenaga dan
peralatan untuk pekerjaan ini, meliputi seluruh pekerjaan kusen dan jendela.
a. Persiapan Pelaksanaan
• Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor wajib meneliti gambar-gambar yang ada
dengan memeriksa kebenaran ukuran, leveling, tipe dan lokasi pintu serta menyesuaikan
dengan kondisi di lapangan dan koordinasi pabrik.
• Kontraktor menyiapkan tenaga kerja yang ahli dalam jenis pekerjaan ini, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
• Pengangkutan, penyimpanan dan pemasangan kusen harus dilindungi selama pekerjaan
berlangsung, baik dari segi kemungkinan kerusakan fisik maupun penyelesaian
permukaannya.
• Tempat penyimpanan daun Jendela dan kusen harus di dalam ruangan / beratap, bebas
dari air hujan dan genangan air serta disusun rapi dengan posisi tegak terhadap sisi
panjang kusen / daun Jendela.
• Perlu diperhatikan koordinasi dengan pekerjaan lain, baik yang sudah dan yang belum
terpasang, terutama untuk pekerjaanpekerjaan yang telah selesai pelaksanaannya.
• Kontraktor diwajibkan membuat metode pelaksanaan dan shop drawing dengan mengikuti
ukuran, bentuk, mekanisme pembukaan jendela sesuai detail gambar dan mengajukan
contoh bahan, yang sesuai spesifikasi, untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Perencana / Konsultan Pengawas.

b. Pelaksanaan Pekerjaan

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 22


- Pembangunan Gedung Kantor -

• Konstruksi tiang / kolom dan balok beton untuk lubang kunci harus kuat untuk menahan
konstruksi / beban kusen, vertikal / horizontal dan lurus terhadapa lantai dan dinding
lainnya, serta disiapkan lubang angkur (steel bar) dengan ukuran, jumlah dan jarak sesuai
shop drawing, dengan toleransi ± 10 mm.
• Semua bahan dan pekerjaan yang terpasang sebelum dan sesudah pekerjaan
dilaksanakan harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
• Kusen yang dipasang pada lubang harus diberi angkur dengan ukuran, jumlah dan jarak
sesuai shop drawing dan standar pabrik, kemudian disetel pada tulangan kolom / balok
dengan baik dan harus benar-benar lot.
• Setelah kusen terpasang, maka lubang angkur di cor dan harus bebas dari pengaruh
pekerjaan lain dan tumbukan keras yang diakibatkan lalu lalang dan aktifitas lain selama ±
3x24 jam. Setelah cukup kokoh berdiri ditempatnya, barulah daun pintu dipasang dan di
setel dengan toleransi maksimum 5 mm dari bawah lantai finish dan 3 mm dari kusen untuk
sisi lainnya.
• Daun pintu setelah terpasang harus rata, tidak bergelombang, kokoh, siku dan lot, serta
mekanisme semua perangkat keras yang terpasang dapat dioperasikan dengan lancar dan
sempurna, sesuai dengan yang dipersyaratkan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Apabila terjadi kemacetan, harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.
• Cara pemasangan perangkat keras pintu yang dibutuhkan harus sesuai dengan standar /
spesifikasi dari pabrik dan pekerjaan pengelasan, pelubangan, penguatan dan hal-hal lain
yang diperlukan dalam pemasangan tersebut harus dilakukan di pabrik.
• Seluruh permukaan pintu / kusen setelah di cat dasar (oxyde primer) dari pabrik, serta
sempurna dalam pemasangan / penyetelan, termasuk perangkat kerasnya, maka
selanjutnya di cat akhir dengan cat besi yang bermutu baik.
• Finishing akhir menggunakan cat besi yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas / Konsultan
Perencana dengan cara pelaksanan sesuai dengan ketentuan pabrik (full system) dan
ketentuan-ketentuan pada pasal mengenai pekerjaan Cat pada Buku RKS ini.
c. Alat Penggantung dan Pengunci
• Lingkup Pekerjaan
- Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
lainnya, termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian dan syarat-syarat di
bawah ini, memenuhi spesifikasi dan persyaratan dari pabrik pembuatnya.
- Melaksanakan semua pekerjaan alat penggantung dan pengunci hingga diperoleh hasil
yang baik dan memuaskan.
- Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh pemasangan
pada daun pintu dan jendela, seperti yang ditunjukkan / disyaratkan dalam gambar
perencanaan.
• Bahan-Bahan
- Semua hardware yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau penggantian hardware akibat dari
pemilihan merek, Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut kepada Pemberi Tugas /
Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
- Standar kualitas produksi dari Mark’s atau setara.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 23


- Pembangunan Gedung Kantor -

- Engsel pintu dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan
menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan warna engselnya.
Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu.
Tiap engsel dapat memikul minimal 20 kg beban.
- Seluruh rangkaian kunci-kunci harus dapat menggunakan satu sistem Masterkey. Biaya
untuk Masterkey harus sudah termasuk dalam penawaran.
- Kontraktor harus membuat daftar perlengkapan pintu dan jendela untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.
- Penggunaan perlengkapan pintu (engsel, kunci, door closer, door stopper, dan
sebagainya) disesuaikan dengan jenis / tipe pintunya serta lokasi ruangnya.
- Sebagai pedoman penggunaan perlengkapan pintu dapat dilihat pada Daftar
Perlengkapan (Hardware Schedule) berdasarkan tipe pintu dan jendela pada gambar
arsitektur. Kontraktor harus mengajukan daftar perlengkapan pintu dan jendela dan
harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Perencana / Konsultan
Pengawas.
• Syarat Pelaksanaan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan contoh material untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas / Konsultan Perencana. Contoh yang
diajukan harus dilengkapi dengan perhitungan berat tipe pintu dan jendela untuk dapat
menentukan tipe engsel dan jendela yang akan dipakai.
- Kontraktor harus membuat Skema Masterkey untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas sebelum pekerjaan dimulai.
- Kontraktor harus membuat metode pelaksanaan, shop drawing dan mock up untuk
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Biaya
pembuatan mock up menjadi tanggungan Kontraktor.
- Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu. Engsel bawah pintu
dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu. Engsel tengah dipasang 1/3 jarak
antara kedua engsel tersebut (dibagian atas) atau 2/3 jarak antara kedua engsel tersebut
(dibagian bawah).
- Handle dan penarik pintu (door pull) dipasang 105 cm (as) dari permukaan lantai atau
sesuai dengan gambar arsitektur.
- Pemasangan lockcase, handle dan backplate serta door closer harus rapi, lurus dan
sesuai dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Pemasangan backplate dan lockcase harus rata (tenggelam) didalam pintu.
- Setelah door closer terpasang, Kontraktor harus mengadakan penyetelan sehingga pintu
dapat menutup dan membuka dengan baik dan sempurna (Kontraktor juga harus
mengajarkan cara penyetelan kepada Pemberi Tugas.
- Pemasangan floor hinges pada pintu harus disesuaikan dengan ketentuan dari pabrik
pembuatnya.
- Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian
secara kasar dan halus.
- Tanda pengenal anak kunci pintu harus dipasang sesuai dengan pintunya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 24


- Pembangunan Gedung Kantor -

- Semua perlengkapan pintu dan aksesoris yang telah ditentukan harus terpasang dengan
baik, rapih, lurus dan kuat, serta dapat berfungsi dengan sempurna. Apabila hal tersebut
tidak tercapai, Kontraktor wajib memperbaiki tanpa tambahan biaya.

21.2. Bahan Kusen Pintu dan Jendela


Bahan yang dipakai untuk kusen dan daun jendela secara umum adalah menggunakan
alumunium CA 4 inch (Silver) lengkap accesoriesnya. Daun Pintu menggunakan Model/ Type
Engineering Door.
a. Karet sealer harus sesuai ukuran dan bentuknya dengan pintu, jendela dan kaca dengan
menggunakan karet sealer atau sealant yang berkualitas baik
b. Seluruh kelengkapan perapat/penutup celah/penahan benturan harus terpasang sesuai
rekomendasi produsen alumunium
c. Bahan untuk kusen Aluminium dan teknis pemasangan harus sesuai persyaratan yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat.
d. Rangka Aluminium dari Type yang di tunjukkan dalam gambar-gambar adalah merupakan
ide dasar Perencana, yang selanjutnya harus dilengkapi dengan gambar kerja oleh
Kontraktor sesuai dengan petunjuk oleh pabrik penghasil dari jenis yang akan dipergunakan.

21.3. Pelaksanaan
a. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela Aluminium harus
dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan dengan memperoleh
persetujuan pengawas lapangan.
b. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh dibawa kelapangan/ halaman
pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai tahap pemasangan kusen,
pintu dan jendela.
c. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan rata,
serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
d. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari goresan-
goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
e. Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya
harus diberi “sealent”.
f. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized sedemikian
rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air.
g. Semua alumunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus tetap dilindungi
dengan “Lacquer Film”.
h. Tipe Pintu/ Jendela dan dinding partisi yang terpasang harus sesuai Daftar tipe yang tertera
dalam Gambar dengan memperhatikan ukuran-ukuran, Bentuk Profil, Material, Detail Arah
Bukaan dan lain-lain.
i. Setiap bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yang
tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai dengan Gambar Kerja, ketidak cocokan,
kesalahan maupun kekurangan lain akibat kelalaian dan ketidak telitian Kontraktor dalam
Gambar Pelelangan; dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan ditolak dan
harus diganti hingga disetujui Pengawas Lapangan Perbaikan, Perubahan dan Penggantian

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 25


- Pembangunan Gedung Kantor -

harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di claim sebagai pekerjaan
tambah, maupun penambahan waktu.
j. Perubahan bahan/material karena alasan tertentu harus diajukan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan secara tertulis.Semua perubahan yang disetujui
dapat dilaksanakan tanpa adanya biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali
untuk perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai
Pekerjaan Kurang.
k. Semua pekerjaan yang telah dikerjakan dan atau telah terpasang harus segera dilindungi
terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.

21.4. Pengukuran Hasil Kerja


a. Pengukuran hasil kerja dapat dilakukan dengan unit untuk pekerjaan kusen pintu, jendela,
daun pintu, daun jendela, yang telah selesai dikerjakan dengan dimensi, kedudukan, bentuk,
yang sesuai dengan Gambar Rencana dan Spesifikasi ini, serta dapat diterima oleh
Pengawas, hasil ini dapat dinilai sebagai kemajuan pekerjaan.
b. Kontraktor wajib menyelesaikan seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Kontrak,
biarpun terjadi kesalahan dalam menghitung volume, dan hal ini Kontraktor tidak dibenarkan
mengajukan Claim.

❖ Pasal 20
PEKERJAAN KACA

22.1. Keterangan
a. Pekerjaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang jendela bovenlight,. Contoh kaca yang
akan dipakai harus diperlihatkan kepada Pengawas paling lambat 2 (dua) minggu sebelum
dipasang.

22.2. Bahan
a. Kaca Rayben Hitam
Kaca Rayben Hitam yang dipakai adalah buatan dalam negeri dengan ketebalan 5 mm.
Bahan kaca harus utuh dan jernih, tidak boleh bergelombang, berbintik-bintik atau cacat
lainnya.

22.3. Persyaratan Teknis


a. Syarat Mutu
• Dimensi
- Toleransi Tebal kaca lembaran tidak boleh melebihi toleransi tebal 0,3 mm.
- Toleransi Lebar dan panjang Kaca adalah 1,5 mm sampai 2 mm.
b. Kaca lembaran harus mempunyai sudut siku, tepi potongan rata dan lurus, bebas dari cacat
dan noda.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 26


- Pembangunan Gedung Kantor -

22.4. Persyaratan Pelaksanaan


a. Pemotongan harus rapih dan lurus dan harus menggunakan alat Pemotong Kaca khusus.
Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan harus digurinda dan
dihaluskan.
b. Kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan diberi tanda
agar mudah diketahui.
c. Pekerjaan Kaca
• Kaca harus dipotong menurut ukuran kaca dengan kelonggaran cukup, sehingga pada
waktu kaca mengembang tidak pecah.
• Sepanjang alur kaca "sponing" dan list harus dibersihkan, diplamur dan dicat sebelum
kaca dipasang.
• Tepi kaca pada sambungan dan antara kaca dengan list alumunium, harus diberi
"Sealant" tipe "Silicone Glass Sealant". Tidak diperkenankan "Sealant" mengenai kaca
terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas garis sambungan dengan kaca.
• Sebagian kaca terpasang menggunakan stiker Sanblast.
d. Kualitas Pekerjaan.
• Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan list, maupun sekrup.
• Kaca dan cermin harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari
Sponing.
• Semua kaca dan cermin pada saat terpasang tidak boleh bergelombang. Apabila masih
terlihat adalah gelombang, maka kaca dan cermin tersebut harus dibongkar dan
diperbaiki/diganti. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat di
"claim" sebagai pekerjaan tambah.
e. Kaca yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan dan harus diberi
tanda agar mudah diketahui.

❖ Pasal 21
PEKERJAAN LANTAI

24.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan lantai Gedung menggunakan lantai Granit Tile Homogenous 60x60 cm Unpholish.
(Contoh Merk Garuda)
b. Pekerjaan lantai area luar menggunakan lantai Granit Tile Homogenous 60x60 cm
Unpholish(Contoh Merk Garuda)
c. Pekerjaan lantai area dalam Gedung menggunakan lantai Granit Tile Homogenous 60x60
(Contoh Merk Garuda)
d. Pekerjaan tangga Homogenous Tile + Steip Noizing (contoh bahan granit tile Garuda
Grade A)
e. Dan lain lain sesuai dengan gambar kerja

24.2. Adukan
Adukan untuk pemasangan lantai keramik adalah :
a. 1 PC : 5 PS untuk pemasangan seluruh lantai

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 27


- Pembangunan Gedung Kantor -

24.3. Pelaksanaan Pekerjaan


a. Seluruh rongga pada bagian belakang Keramik harus berisi dengan adukan pada waktu
pemasangan.
b. Bila ada pemotongan tidak boleh kurang dari setengah ukuran Keramik.
c. Pada sisi yang berbatasan dengan saluran di buat pasangan pembatas terbuat dari
pasangan bata daerah dengan adukan 1 PC : 5 PS, diplester pada bagian yang terlihat,
kemudian diaci.
d. Pekerjaan lantai yang tidak lurus/ waterpass, siar yang tidak lurus/ berombak, retak dan
cacat lainnya, harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.
e. Pola pemasangan dan awal pemasangan harus sesuai dengan Gambar Kerja atau
dimintakan kepada konsultan perencana, dengan mengikuti pola corak masing-masing
Keramik yang dipakai awal pemasangan dan pemotongan harus disetujui oleh Pengawas
Lapangan
f. Bila ditemui kerusakan, permukaan lantai bergelombang, Kontraktor harus membongkar dan
memperbaikinya hingga sesuai dengan yang disyaratkan.
g. Keramik yang akan ditempel harus sudah diseleksi dengan baik sehingga bentuk dan warna
masing-masing keramik sama tidak ada bagian yang retak, pecah-pecah, sudut atau tepi
atau cacat lainnya serta telah disetujui secara tertulis dari Konsultan Pengawas.
h. Seluruh rongga pada bagian belakang Keramik harus berisi dengan adukan pada waktu
pemasangan
i. Pada prinsipnya pemotongan keramik harus dihindarkan, kecuali ditentukan dengan pola
Gambar, jika perlu diadakan pemotongan hatus dikerjakan dengan hati- hati, rapi, lurus atau
bersudut sesuai dengan kebutuhan, kemudian bidang potong harus diperhaluss dengan
gerinda atau kikir.
j. Semua pemipaan maupun sparing-sparing SA & EL telah telah terpasang pada jalur dan
tempatnya sesuai dengan Gambar dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas.
k. Setelah bidang Keramik terpasang permukaannya harus dibersihkan dengan lap/kain basah
sehingga bersih dari noda-noda semen. Bidang Keramik ini harus dijaga tetap basah untuk
menghindarkan pengeringan terlalu cepat dengan pembasahan minimal 3(tiga) hari pertama
setelah terpasang.
l. Bila ditemui retak, kerusakan bergelombang, garis-garis tepi dan siar tidak rata dan lurus,
maka Kontraktor harus membongkar dan memperbaiki hingga sesuai dengan yang
disyaratkan. Biaya untuk hal ini adalah tanggung jawab Kontraktor, tidak dapat diajukan
sebagai biaya pekerjaan tambah.

❖ Pasal 22
PEKERJAAN PENGECATAN

26.1. Lingkup Pekerjaan


a. Pekerjaan ini meliputi :
• Pekerjaan pengecatan dinding, beton dan plafond.(contoh merk dulux)
• Pekerjaan pengecatan lain seperti tercantum dalam Gambar

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 28


- Pembangunan Gedung Kantor -

26.2. Persyaratan Umum


a. Seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan dalam Standard dan normalisasi di
Indonesia dan atau sesuai dengan Spesifikasi pabrik pembuat.
b. Pabrik dan Kontraktor harus memberi jaminan minimal selama lima (5) tahun terhitung dari
waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan cacat, warna yang
berubah dan kerusakan cat lainnya.

26.3. Persyaratan Bahan


a. Bahan dari kualitas utama, tahan terhadap udara dan garam.
b. Bahan didatangkan langsung dari pabrik.
Tiba di Tapak/ Site konstruksi harus masih tersegel baik dalam kemasannya dan tidak
cacat,serta disetujui Pengawas Lapangan.

26.4. Persyaratan Teknis


a. Peralatan seperti: Kuas, Roller, Sikat kawat,Kape, dan sebagainya; harus tersedia dari
kualitas baik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
b. Semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Pelaksanaan pekerjaan pengecatan cat
dasar untuk komponen bahan metal,harus dilakukan sebelum komponen tersebut
terpasang.

26.5. Persyaratan Pelaksanaan


a. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang dan diganti.
Kontraktor harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang
kurang menutupi atau lepas, sebagaimana ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas. Biaya
untuk hal ini ditanggung Kontraktor, tidak dapat di "claim" sebagai pekerjaan tambah.
b. Pekerjaan Pengecatan Dinding, Plafond dan beton
• Sebelum pelaksanaan pengecatan seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu,
lemak, kotoran atau noda lain, bekas cat yang terkelupas dan dalam kondisi kering.
• Untuk meratakan permukaan dinding atau beton digunakan plamir tembok sampai rata,
kemudian dihaluskan dengan hampelas dan dibersihkan dari debu. Dan Khusus untuk
pengecatan dinding bagian luar untuk meratakannya tanpa menggunakan plamir , cukup
dengan menghaluskan dengan amplas saja.
• Pengecatan dilakukan berulang-ulang sampai 3 (tiga) lapisan. Pengecatan lapisan
pertama dan lapisan berikutnya harus diberi jarak waktu selama 24 jam agar cat cukup
kering dan meresap pada bidang pengecatan.
• Untuk pengecatan langit-langit karena sulit dijangkau dengan kuas dapat
menggunakan roller.
• Hasil pengecatan yang belang dan tidak rata harus diperbaiki dan diulang kembali.

❖ Pasal 23
PEKERJAAN ELEKTRIKAL

29.1. Syarat-syarat Umum Teknis Pekerjaan Elektrikal

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 29


- Pembangunan Gedung Kantor -

a. Umum
Syarat-syarat instalasi Elektrikal ini berisi perincian yang memperjelas / menambahkan hal-hal
yang tercantum dalam Buku Syarat-syarat Administrasi. Dalam hal ini Buku Syarat-syarat
Administratif saling melengkapi dengan Syarat-syarat Umum Teknis Elektrikal.
b. Persyaratan Pelaksanaan
• Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak
bertentangan dengan ketentuan dari Jawatan Keselamatan Kerja.
• Cara dan teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang berwenang dalam
hal ini, bila tidak ada petuniuk dari Konsultan Pengawas.
• Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam instalasi Elektrikal,
untuk dapat dipertanggung jawabkan.
• Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat berdiskusi
dengan Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
• Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah persyaratan
operasionil. Testing harus dilaksanakan di hadapan Konsultan Pengawas.
• Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggungjawab
Kontraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut diatas.
• Semua biaya dan pengurusan perijinan, lisensi, pengujian adalah tanggung jawab
kontraktor.
• Semua syarat-syarat penerimaan bahan, peralatan, cara-cara pemasangan kualitas
pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi Elektrikal ini harus sesuai dengan standar-
standar sebagai berikut :
- Persyaratan Umum Instalasi Listrik th. 2000
- Peraturan yang telah ditentukan PLN lainnya.
- Penanggulangan Bahaya Kebakaran, Peraturan DKI No. 3 tahun 1975.
- Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja & Transmigrasi No.
59/DP/1980.
- Peraturan-peraturan lain yang berlaku setempat.
Semua peralatan dan mesin yang dipasang untuk sistim Elektrikal ini selain dari persyaratan-
persyaratan tersebut diatas, juga tidak boleh menyimpang dari persyaratan yang dikeluarkan
oleh pabrik pembuatnya.

c. Pekerjaan dianggap selesai apabila


• Telah mendapat surat pernyataan bahwa instalasi baik dari Konsultan Pengawas.
• Semua persoalan mengenai kontrak dengan Pemilik telah dipenuhi, sehingga Pemilik dapat
membenarkannya.
• Seluruh instalasi terpasang telah ditest, bersama-sama dengan Konsultan Pengawas,
Konsultan Perencana dan Pemilik dengan hasil baik, sesuai dengan spesifikasi teknis.

d. Pengawasan Instalasi
• Shop Drawing

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 30


- Pembangunan Gedung Kantor -

Sebelum nelaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus rnembuat gambar kerja / shop drawing.
Gambar kerja tersebut haruslah gambar yang telah dikoordinasikan dengan semua disiplin
pekerjaan pada proyek ini dan disesuaikan dengan koordinasi lapangan yang ada.
Pekerjaan baru dapat dimulai bila gambar kerja telah di.periksa dan disetujui oleh Konsultan
Pengawas
• Kontraktor harus memberikan contoh semua bahan yang akan digunakannya kepada
Konsultan ManPengawas atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuannya secara
tertulis untuk dapat dipasang.
• Kontraktor harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul tenaga kerja, skedul
pengadaan peralatan dan net-work planning yang terinci untuk setiap pekerjaannya dan
diserahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi atau pihak lain yang ditunjuk untuk
mendapatkan persetujuannya.
• Kontraktor harus mendapakan
- Laporan Kegiatan pekerjaan harian.
- Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan.
- Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.
• Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Elektrikal yang telah selesai dikerjakan, Kontraktor
harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak Konsultan Manajemen Konstruksi atau
pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa setiap pekerjaan sistem Elektrikal telah
selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada.
Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian, berdasarkan pada jadwal perincian
waktu yang diserahkan oleh kontraktor.
• Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial-run pekerjaan sistim Elektrikal ini harus
dihadiri pihak Konsultan Pengawas, Konsultan Perencana, ahli atau pihak-pihak lain yang
ditunjuk. Untuk ini harus dibuatkan berita acaranya bersama pemegang merk peralatan
yang diuji dan dari Kontraktor yang bersangkutan peralatan unutk pengujian harus
berkualitas baik dan sudah tertera.
• Semua biaya pada waktu pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

a. Bahan
• Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan utama
Elektrikal juga brosur asli, kabel, pipa konduit, detektor, sensor dan lainnya beserta data-
data teknis dan mengisi daftar skedul dari peralatan tersebut. Pada bosur-brosur peralatan /
bahan yang ditawarkan harus diberi tanda dengan warna yang jelas.
• Apabila ada tanda-tanda serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang disebutkan di
dalam gambar-gambar dan spesifikasirlya, maka nilai evaluasi penawaran Kontraktor
tersebut akan dikurangi dan Kontraktor tetap harus mengantinya sesuai dengan gambar
dan spesifikasinya.
• Semua Pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus diperbaiki dan diubah sesuai dengan
spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan biaya Kontraktor.
• Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik, tidak
bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga kebersihan

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 31


- Pembangunan Gedung Kantor -

serta melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi ini sebelum
dipasang.
• Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan sama, bekas dipergunakan
bercacat atau rusak, Kontraktor harus menggantinya dengan bahan-bahan atau peralatan
yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar, atas biaya tanggungan
Kontraktor.
• Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site sebelum contoh atau
brosur disejujui oleh Konsultan Pengawas. Semua bahan yang telah masuk di site dan
menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun brosur yang telah disejutui,
maka bahan / peralatan tersebut harus dikeluarkan dari site dalam waktu 3 x 24 jam sejak
diketahuinya penyimpangan itu oleh Konsultan Pengawas.

29.2. Lingkup Pekerjaan


a. Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan
persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
b. Pengadaan pemasangan seluruh sistim instalasi Elektrikal sesuai gambar dokumen,
spesifikasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
c. Segala sesuatu mengenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, kontraktor dapat
menanyakan lebih lanjut kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, Konsultan atau pihak lain
yang ditunjuk untuk ini.
d. Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung jawab atas
kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
e. Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Elektrikal harus
berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta adendum
lainnya.
f. Bila ada spesifikasi ini terdapat klausul-klausul / butir-butir yang ditulis / disebutkan kembali,
hal ini bukan berarti klausalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegas spesifikasinya.

29.3. Syarat-syarat Teknis Pekerjaan Instalasi Listrik


a. Umum
• Syarat-syarat Khusus Teknis yang diuraikan disini adalah persyaratan yang harus
dilaksanakan oleh Kontraktor dalam hal pengerjaan instalasi maupun pengadaan material
dan peralatan untuk seluruh pekerjaan listrik di dalam maupun diluar bangunan gedung.
Dalam hal ini Syarat-syarat Teknis Umum Pekerjaan Elektrikal adalah bagian dari Syarat-
syarat Khusus Teknis ini.
b. Prinsip Penyediaan Daya Listrik
• Sumber daya listrik bagi-gedung diperoleh dari jaringan tegangan rendah PLN.'
• Daya dari PLN tersebut disalurkan ke transformer dengan kapasitas 200 KVA sampai
dengan panel ukur (kwh meter). Selanjutnya didistribusikan ke panel-panel utama
(LVMDP), sub-distribusi dan panel daya / penerangan gedung secara radial.
• Sistim distribusi tegangan rendah yang digunakan adalah distribusi tiga fase - empat kawat
220/380 V mengikuti sistim PP (Pentanahan Pengaman).
• Sebagai sumber daya cadangan digunakan 1 (satu) unit diesel-generator berkapasitas 200
kVA antara sumber daya PLN dengan diesel-genset yang bekerja secara manual.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 32


- Pembangunan Gedung Kantor -

c. Lingkup Pekerjaan
• Yang dicakup dalam pekerjaan ini adalah pengertian bekerjanya sistem listrik sebagai
suatu sistem keseluruhan maupun bagian-bagiannya, seperti yang tertera pada gambar-
gambar maupun yang dispesifikasikan.
• Termasuk pekerjaan ini adalah pengadaan barang / material, instalasi, testing / pengujian,
pengesahan terhadap seluruh material berikut pemasangan / instalasinya oleh badan
resmi PLN, LMK dan / atau Badan Keselamatan Kerja, serta serah terima dan
pemeliharaan / garansi selama 12 bulan. Ketentuan-ketentuan yang tidak tercantum dalam
gambar maupun pada spesifikasi / syarat-syarat teknis tetapi perlu untuk pelaksanaan
pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
• Secara umum pekerjaan yang harus dilaksanakan pada proyek ini adalah :
• Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan
dan perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang berlaku seperti
yang ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya sistem / peralatan,
walaupun tidak tercantum pada syarat-syarat Khusus Teknik atau gambar dokumen.
d. Gambar-gambar
• Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di
dalamnya dicantumkan besaran-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi
tertentu.Iainnya. pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
• Gambar-gambar arsitektur, struktur, elektrikal dan kontrak lainnya haruslah menjadi
referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan.
• Kontraktor harus menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksanya
kembali. Setiap kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada
Konsultan Manajemen Konstruksian atau pihak lain yang ditunjuk untuk itu.
e. Ketentuan Instalasi
• Peralatan Instalasi Tegangan Rendah
- Meliputi pengadaan dan pemasangan power receptacle outlet (stop kontak), saklar,
kontak-kontak tarik (pull box), cabinet / penel daya, kebel, alat-alat bantu dan semua
peralatan lain yang diperlukan untuk mendapatkan penyelesaian yang memuaskan dari
sistern instalasi daya tegangan rendah 220 / 380 V dan penerangan.
• Kotak-kontak(doos) Outlet.
- Jenis
» Kotak-kontak outlet harus sesuai dengan persyaratan VDE, PULL, AVE atau standar
lain. Kotak-kontak ini bisa berbentuk single / multi gang box empat persegi atau segi
delapan.
» Ceiling box dan kotak-kotak lainnya yang tertutup rapi harus dipasang dengan balk
dan benar.
- Ukuran
» Setiap kotak outlet harus diberi bukaan untuk kondulit hanya di tempat yang
diperlukan.
» Setiap kotak harus cukup besar unutk menampung jumlah dan ukuran condulit,
sesuai dengan persyaratan, tetapi kurang dad ukuran yang ditunjuk atau
dipersyaratkan.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 33


- Pembangunan Gedung Kantor -

- Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type)


» Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut dibawah ini harus dari tipe yang diberi
gasket tahan cuaca :
* tempat-tempat yang kena matahari,
* tempat-tempat yang kena hujan,
* tempat-tempat yang kena minyak,
* tempat-tempat yang kena udara lembab,
* tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar.
- Outlet Pada Permukaan Khusus.
» Kotak outlet untuk stop kontak dan saklar-saklar yang dipasang pada partisi, blok
beton, mamer, frame besi, bata atau dinding kayu harus berbentuk persegi dan
harus mempunyai sudut dan sisi-sisi tegak.
• Saklar dan Stop Kontak
- Bahan Doos
* Kecuali tercatat atau disyaratkan lain, maka kotak-kontak outlet untuk saklar
dinding dan receptaI les outlet harus (alvani stee dan tidak boleh berukuran lebih
dari 10,1 cm x 10,1 cm un uk peralatan tunggal dan 11,9 cm x 11,9 cm untuk
dua peralatan dan kotak-kotak multi gang untuk lebih dari dua peralatan.
- Cara Pemasangan
* Saklar-saklar harus dari jenis rocker mechanis dengan rating minimum 10A / 250
V. Saklar pada umumnya dipasang rata terhadap permukaan tembok, kecuali
ditentukan lain pada gambar. Jika tidak ditentukan lain, bingkai saklar harus
dipasang pada ketinggian 140 cm di atas lantai yang sudah selesai. Saklar-
saklar tersebut harus di pasang doos (kotak) yang sesuai. Sambungan hanya
diperbolehkan antara kotak yang berdekatan. Stop kontak harus dipasang rata
terhadap permukaan dinding dengan ketinggian 110 cm atau 30 cm dari
permukaan lantai yang sudah selesai sesuai petunjuk Konsultan Manajemen
Konstruksi..
- Jumlah Kutub.
* Stop kontak satu fasa harus dari jenis tiga kutub (fasa, netral dan pentanahan) dengan
ranting minimum 10 A / 220 V. Cara pemasangan harus disesuaikan dengan
peraturan PUIL dan diberi saluran pentanahan.
- Pendukung dan Pengikat.
* Kotak-kontak pelat baja didukung atau diikat dengan cukup supaya mempunyai bentuk
yang tetap.
- Untuk stop kontak PLN dan UPS warna dibedakan, dimana stop kontak PLN warna
biasa dan stop kontak UPS warna orange.
• Kabel-Kabel
- Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertegangan rendah meliputi kabel tegangan
rendah, kabel kontrol, accessories, peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang
diperlukan untuk melengkapi dan menyempurnakan pemasangan serta operasi dari
semua sistem dan peralatan.
» Syarat Kabel Instalasi Tegangan Rendah (sampai 600 V)

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 34


- Pembangunan Gedung Kantor -

* Kabel tegangan rendah yang digunakan harus memenuhi persyaratan PUIL,


IEC, VDE, SPLN dan LMK untuk pengganguan sebagai kabel instalasi dan
peralatan (mesin), kecuali untuk peralatan khusus seperti disyaratkan atau
dianjurkan oleh pebrik pembuatnya.
* Ukuran kabel daya / instalasi terkecil yang diizinkan adalah 2,5 mm2 kecuali
untuk pemakaian kontrol pada sistem remote control yang kurang dari 30 meter
panjangnya bisa menggunakan kabel dengan ukuran 1,5 mm2.
* Kecuali disyaratkan lain, kabel tanah harus jenis NYFGbY dan kabel instalasi di
dalam bangunan dari jenis NYY, NYM dan NYMHY (untuk kebel kontrol).
* Semua kabel instalasi di dalam bangunan harus berada didalam konduit atau
dipasang di atas cable tray / cable rack dan diklem / diikat dengan pengikat
kabel (cable tie) sesuai dengan kebutuhannya.
* Semua konduit, kabel-kabel dan sambungan elektrikal untuk instalasi di dalam
bangunan harus diadakan secara lengkap.
* Faktor pengisian konduit oleh kabel-kabel maksimum adalah 40 %.
» Instalasi Kabel Penerangan dan Stop Kontak.
* Kabel-kabel listrik untuk penerangan dan stop kontak untuk extension dan daya
harus diadakan dan dipasang lengkap, mulai dari sambungan panel daya ke
sakiar dan titik cahaya serta stop kontak, sebagaimana ditunjukkan di dalam
gambar.
* Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak
harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam PVC high-impact heavy gauge.
* Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm2, kecuali
tercatat lain.
» Splice/ Pencabangan
* Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan-
sambungan di dalam pipa konduit.
* Sambungan atau pencabangan harus dilakukan didalam kotak-kotak cabang
atau kotak sambung yang mudah dicapai serta kotak saklar dan stop kontak.
* Sambungan pada kabel harus di buat secara mekanis dan harus kuat secara
elaktris dengan solderless connector jenis tekan, jenis compression atau
soldered. Dalam membuat pencabangan atau sambungan, koncktor harus
dihubungkan pada konduktor-konduktor dengan balk sedemikian rupa, sehingga
semua konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang yang kelihatan
dan tidak bisa lepas oleh getaran.
» Kabel Kontrol
* Di tempat-tempat yang ditunjuk pada garnbar atau disyaratkan, kabel kontrol
motor, starter dan peralatan-peralatan lain harus terbuat dari tembaga jenis
standed annealed copper yang fleksibel.
* Isolasi harus dari PVC, tanah lembab dan ozon dengan rating teganyan sampai
600 V.
* Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum 2,5 sqmm
untuk panjang lebih dari 30 m) untuk mendapatkan operasi yang mernuaskan

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 35


- Pembangunan Gedung Kantor -

dari peralatan yang di kontrol, dengan pertimbangan-pertimbangan mengenai


panjang circuit dan sebagainya. Kabel sekualitas SUPREME.
» Bahan Isolasi
* Semua bahan isolasi untuk splin, conection dan lain-lain seperti karet, PVC,
vernished carnbric, asbes, gelas, tape sintetis, splice case, composition dan lain-
lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan kerja dan
lain-lain yang tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui, menurut
anjuran perwakilan pemerintah atau pabrik pembuatnya.
» Pemasangan Kabel
* Pemasangan di Permukaan
~ Kabel Instalasi Daya dan Penerangan
° Di dalam Bangunan Semua kabel harus dipasang didalam konduit PVC
high impact heavy gauge, dipasang di permukaan plat beton langit-langit
dengan klem pendukung yang sesuai. Pendukung-pendukung tersebut
harus di cat dengan cat anti karat.
° Semua kabel harus dipasang lurus / sejajal2-dengan rapi dan teratur.
Pembelokan kabel harus dilaklikan dcnqan jari-jari lengkungan tidak
boleh kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali ø kabel)
~ Kabel Daya Penghubung Antar Panel
° Kabel-kabel daya diletakkan diatas cable trey, di klem pada cable trey
dengan cable ties (pita plastik pengikat kabel). Pemasangan cable trey
harus mengikuti jalur yang direncanakan secara rapi dan digantunq atau
disangga secara kokoh dengan penggantung / penyangga besi yang di
klem ke plat beton.
° Untuk keperluan pemasangan kabel, Kontraktor harus menyediakan
sendiri peralatan penunjang seperti trey, klem, besi penunjang,
penggantung dan peralatan lainnya, baik untuk kabel yang dipasang
horisontal maupun vertikal.
° Peralatan penunjang tersebut hares sudah dipernitungkan pada biaya
pemasangan kabel tersebut.
~ Kabel daya dari Panel Daya Motor ke Motor-motor Pompa.
° Jenis Kabel yang digunakan adalah NYY yang ditempatkan di dalam
konduit metal tahan karat (galvanized / white metal conduit) yang
diletakkan diatas pelat lantai.
° Setiap pipa konduit berisi hanya satu jalur kabel menuju motor dengan
faktor pengisian 40 %. Dari pipa konduit yang dipasang horizontal
menuju motor, kabel ditarik ke terminal motor flexible metal konduit yang
juga tahan karat.
° Ukuran konduit fleksible ini harus sesuai dengan ukuran pipa konduit
dan disambung dengan cara sedemikian rupa, sehingga benar-benar
kedap air. Demikian juga penyambungan pipe fleksibel terhadap box
terminal motor.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 36


- Pembangunan Gedung Kantor -

° Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan contoh konduit


fleksibel serta cara penyambungannya terlebih dahulu kepada
Konsultan Manajemen Konstruksi untuk disetujui.
* Pemasangan di Permukaan
Kabel instalasi penerangan dan stop kontak yang dipasang didalam dinding
harus diletakkan didalam konduit PVC hign impact heavy gauge dengan
ukuran minimum 3/a". Penarikan kabel menuju titik saklar atau stop kontak
harus dilakukan setelah pipa selesai ditanam.
* Pemasangan Menembus Dinding
Setiap penembusan kabel pada dinding harus melalui sparing kabel yang
terbuat dari pipa PVC dengan ukuran yang cukup terhadap penampang
kabel.
» Penggunaan Warna Kabel
* Penggunaan warna kabel NYY, NYM dan NYFGby untuk tegangan netral dan
non harus mengikuti peraturan yang disebutkan oleh 2000, yaitu :
~ Sistem Tegangan 220 V, 1 fasa
° Hitam : Fasa
° Biru : Netral
° Kuning/ Hijau : Pentanahan
~ Sistem Tegangan 220/380 V, 3 fasa
° Merah : Fasa R
° Kuning : Fasa S
° Hitam : Fasa T
° Biru : Netral (N)
° Kuning/ Hijau : Pentanahan (G)
» Pendukung Kabel
* Setiap kotak tarik (pull box) termusuk kotak-kotak yang ada diatas daya dan
panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan pendukung
Iain-lainnya
* Kabel dipasang dengan cara yang rapi dan teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
» Konduit Tertanam
* Pull box yang dihubungkan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.
• Kabinet Panel Daya
- Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan Ketebalan rninimum 1,7 mm untuk
panel yang dipasang menempel di dinding dan minimum 2 mm untuk jenis floor
standing, kecuali yang sering kena basah / hujan, harus dibuat dari jenis besi tuang
yang tahan kelembaban atau konstruksi khusus. Kabinet untuk panel daya / kontrol
harus mempunyai ukuran yang proporsional seperti dipersyaratkan untuk panel daya
yang besarnya menurut kebutuhan.
- Pada kabinet harus ada cara-cara yang baik untuk memasang, mendukung dan
menyetel panel daya serta penutupnya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 37


- Pembangunan Gedung Kantor -

» Finishing
Semua rangka, penutup, copper plate dan pintu panel listrik seluruhnya harus
dibuat tahan karat dengan cat dasar atau prime coating dan diberi pelapis cat akhir
(finishing paint). Penentuan warna dan merek cat sebelumnya harus dimintakan
persetujuan ke Konsultan Manajemen Konstruksi.
Pengecatan harus tahan karat, dikerjakan dengan cara galvanized cadmium
plating ataa-crengan zinc chromate dan di cat dengan cat akhir sistem bakar
(oven)
» Kunci
Setiap kabinet harus dilengkapi dengan kunci "flat lock" jenis kunci untuk setiap
kabinet hares dari tipe "common key", sehingga kunci untuk setiap kabinetnya
adalah sama. Pada masing-masing kabinet harus disediakan dua anak kunci.
» Tinggi Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa, sehingga setiap peralatan di dalam panel
dengan mudah masih dapat dijangkau, tergantung pada tipe / macam panel, bila
dibutuhkan alas / pondasi / penumpu / penggantung, Kontraktor harus
menyediakan dan memasang, sekalipun tidak tertera pada gambar.
» Label
Semua kabinet panel daya, panel kontrol, switch, fuse unit, isolator switch group,
pemutus daya (CB) dan peralatan-peralatan lainnya harus diberi label sesuai
dengan fungsinya untuk mengindahkan/mengidentifikasikan penggunaan alat
tersebut.
Label ini terbuat dari bahan logam anti karat dengan huruf-huruf hitam.
• Sistem "Race Way"
- Yang dimaksud dengan race way adalah tubing conduit dan flexible conduit beserta
perlengkapannya dan semua barang yang diperlukan untuk melengkapi instalasi kabel.
» Ukuran
Semua Race Way harus mempunyai ukuran yang cukup untuk bisa melayani
dengan baik jumlah dan jenis kabel sesuai dengan VDE, PULL dan lain-lain.
ø minimum konduit adalah 3/4" menurut ukuran pasaran dengan faktor pengisian
kabel maksimurn 40 %.
» Bahan
Konduit PVC untuk instalasi daya dan penerangan harus dari bahan PVC high
impact heavy gauge yang memenuhi standar BS4607 dan BS6099. Konduit metal
untuk instalasi daya pompa yang digunakan harus dan jenis heavy gauge
galvanized walded steel yang memenuhi persyaratan BS 4568 : part I & II class 4.
» Pamasangan
* Race Way yang ditanam di Dinding.
* Penanaman konduit di dalam dinding yang sudah jadi dilakukan dengan jalan
membobok beton dengan pahat. Kedalaman dan lebar pembobokan harus
dilakukan secukupnya, sesuai dengan ukuran dan jumlah konduit yang akan
dipasang. Kontraktor diwajibkan untuk mengembalikan kondisi dinding dengan
kondisi semula.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 38


- Pembangunan Gedung Kantor -

* Selama dilakukan pengerjaan plesteran ulang, ujung-ujung konduit hares


ditutup untuk mencegah masuknya air atau kotoran-kotoran lainnya.
* Race way yang dipasang di permukaan beton (exposed) harus dipasang
sejajar atau tegak lurus dengan dinding bagian struktur atau permukaan
bidang-hidann vertikal dengan langit-langit.
* Apabila beberapa pipa berjalan sejajar pada dinding atau langit-langit, harus
digunakan klem-klem khusus untuk pipa sejajar.
* Ujunq-ujung pipa pada peralatan dipasang dengan sekrup dengan kuat. Sernua
ujunq pipa yang bebas harus ditutup / dilengkapi dengan plat kuningan yang
sesuai.
* Untuk daerah yang lembab; semua peralatan pembantu, fitting-fitting, klem dan
lain-lain harus di galvanisir atau di cat tahan karat dan harus digunakan
pendukung supaya pipa bebas dari permukaan korosif.
* Pipa-pipa yang dipasang pada permukaan dalam bangunan harus di cat satu
jalan sebelum dipasang dan sekali lagi sesudah dipasang dengan warna yang
ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
* Untuk mempermudah pengenalan, maka ujung permukaan pipa harus dicat
dengan warna sebagai berikut :
~ Pipa penerangan dan daya - Orange
~ Pipa telepon - Hijau
~ Pipa fire alarm - Merah
~ Pipa tata suara - Kuning
* Race way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil, harus
mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah luar sebelum
dipasangkan diatas race way tersebut diberi patok petunjuk. Pipa / race way
yang digunakan adalah GIP kelas medium yang memenuhi standar SIIL
* Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit dan lain-lain,
maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin dapat dilalui
oleh debu, lembab (uap air) api dan asap.
* Kedalaman parit kabel (cable tranch) untuk penanaman di bawah tanah
minimal 80 cm dari permukaan. Bila bersilangan dengan saluran lain, misalnya
saluran air, cable trench dapat dan harus ditanam setelah pengerasan tanah.
* Untuk cable trench yang melintasi jalan, penanaman dilakukan setelah
pengerasan badan jalan atau bila sehelumnya harus lebih dari 110 cm atau
atas persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.
* Konduit logam flexible yang tahan air harus dipakai pada kondisi di mana ada
kemungkinan pengerasan, getaran atau penempatan dalam atmosfir yang
korosif, lembab atau berupa minyak, termasuk dalam hal ini adalah pemakaian
pada kabel masuk terminal motor pompa.
* Suatu bungkus (shealth) yang tahan cairan dari polivinyl chlorida (PVC) harus
menonjol pada inti baja yang flexibel.
* Sambungan konduktor yang dapat digunakan untuk meneruskan pentanahan
(earth continuity) harus pula dimiliki oleh race way / konduit ini.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 39


- Pembangunan Gedung Kantor -

* Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet dan lain-
lain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating insert yang harus terbuat dari
thermoplastic atau "fire minded" yang dimatikan untuk mencegah rusaknya
kawat dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas dari sistem grounding dari
race way.
* Sambungan untuk race way / pipa logam elektrikal harus dari jenis yang tahan
hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan sistem penguncian interlock
compressed.
* Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari tegangan
ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif)
* Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka,
termasuk pelindung kabel (sheath / armour), konduit, saluran metal, rack, tray,
doos, stop kontak, armatur, saklar dengan metal harus dihubungkan dengan
konduktor kontinyu untuk pentanahan.
* Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pentanahan tidak
diperbolehkan.
* Dalam hal ini harus digunakan konduktor pentanahan tersediri yang trerbuat
dari tembaga dengan daya hantar yang tinggi.
* Luas penampang minimum konduktor pentanahan antara 6 sqmm dan
dimasukkan ke dalam konduit. Penyambungan konduktor pentanahan harus
menggunakan penyambung mekanis yang disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
~ Tahanan pentanahan yang disyaratkan adalah sebagai berikut
~ Pentanahan netral trafo maksimum 1 ohm.
~ Pentanahan netral bus-bar dan panel maksimum 2 ohm.
~ Pentanahan netral generator maksimum 2 ohm.
• Cable Tray
- Bahan
» Cable tray yang digunakan harus dari jenis berlubang (perforated) dari bahan besi
lunak dengan sisi-sisi di tekuk ke dalam dengan ketebalan pelat tidak kurang dari 2,0
mm. Keseluruhan permukaan cable tray harus digalvanisir.
- Penggantung / penyangga
» Untuk cable tray yang dipasang penggantung cable tray harus dibuat dari besi lunak
yang digalvanisir dengan ø minimum 6 mm ujung penggantung di ulir untuk
memungkinkan pengaturan levelling cable tray. Ukuran penyangga dan penumpu
(bracket) hartis dipilih agar menghasilkan penyangga/penumpuan yang kokoh.
• Panel Utama Tegangan Rendah dan Perlengkapannya.
- Umum
» Penel daya bertegangan rendah meliputi switch, tombol, circuit breaker, indikator,
magnetic connector, accessories, peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan
untuk pemasangan dan operasi yang sempurna dari segenap sistem dan peralatan-
peralatannya. Kontraktor harus dapat membuktikan bahwa telah memiliki
pengalaman yang luas di bidang manufacturing dan perencanaan panel-panel
tersebut telah beroperasi dengan baik selama paling sedikit 3 tahun.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 40


- Pembangunan Gedung Kantor -

» Penawaran harus rneliputi reference list sebagai suatu-bukti.


- Panel-panel
» Panel harus seperti ditunjukkan di dalam gambar rencana, kocuali ditentukan lain.
» Seluruh asembly termasuk housing, bus-bar, alat-alat pelindung harus
direncanakan, dibuat, dicoba dan bila perlu diperbaiki sesuai dengan persyaratan
minimum dengan penyesuaian dan / atau penambahan seperti disyaratkan di bawah
ini :
* Umum
~ Setiap panel daya utama harus dari jenis inbouw, dead-front, terbuat dari plat
baja (metal cled).
~ Konstruksi panel harus terbuat dari rangka baja struktur baja struktur atau
rangka profil baja yang diperkuat dan dilas, sehingga kokoh dan
tidak rusak dalam pengiriman atau pemasangan.
~ Struktur panel harus tahan terhadap gaya elektromekanis serta termal akibat
hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1 detik) Rangka ini
harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas dan sisi-
sisinya dengan pelat-pelat penutup yang bisa dilepas. Panel harus
bisa dicapai dari depan maupun belakang.
~ Semua alat ukur atau tombol pemilih yang dipersyaratkan harus
dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel.
~ Tutup yang berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang tersembunyi
dan gerendel / kunci. Semua sumber yang perlu untuk rangkaian
kontrol, daya dan lain-lain harus dipasang pada sisi belakang dari
penutup yang berengsel tersebut.
~ Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grille (louvres) ventilasi untuk
membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan
arus pada nilai-nilai yang dipersyaratkan dalarn standar VDE/IEC
untuk peralatan yang tertutup. Penutup panel bagian belakang yang
bisa dilepas harus mempunyai konstruksi sekrup (screwed on /
bolted on) Material-material yang bertegangan harus dicegah
dengan sempurna terhadap kemungkinan terkena percikan air.
Tebal pilar baja yang digunakan minimum 2 mm.
~ Semua panel harus buatan Graha Panel, Industira, Simetri dan mempunyai
sertifikat dari Asosiasi Produsen Panel Indonesia.
* Pull Box
~ Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi pemasangan,
harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang cukup dari jenis
konstruksi yang sama dengan switch board pada bagian atas dari switch
board.
~ Bagian sisi atas dan camping clan pull box harus dari bagian-bagian yang bisa
dibuka lepas. Dasar dari pull box harus terdiri atas papan asbestos atau bahan
tanah api yang sempurna. Kabel manuju individual breaker harus tegak lurus
melalui lubang-Iubang yang terpisah-pisah pada dasar pull box ini.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 41


- Pembangunan Gedung Kantor -

~ Penutup atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus bisa dilepas
dengan mudah supaya memungkinkan pembuatan lubang-lubang untuk
konduit kabel yang diperlukan.
~ Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa, sehingga
terhindar kemungkinan terjadinya loncatan bunga api (arc proofing).
~ Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan ventilasi
dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa dipindah-pindahkan
bilamana perlu.
* Konstruksi
~ Panel-panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti di tunjuk dalam
gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan. Lokasi yang tepat dan
jenis pertengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda menurut keperluan
penyesuaian material pabrik, sejauh bahwa fungsi dan operasi yang dimaksud
dapat dicapai.
~ Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus diikuti
dalam urutan yang tepat untuk mempermudah pemeriksaan bangunan
(konstruksi)
~ Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun dan
ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singkat yang terjadi pada lokasi
tertentu tersebut.
~ Hubungan-hubungan harus dibaut, dilas atau diklem serta diatur untuk
menjamin daerah kontrak yang baik.
* Ventilasi
~ Lubang-lubang ventilasi harus dibuat secara rapi dengan punch machine.
Untuk menjaga benda-henda asing rnasuk melalui lubang tersebut. Pada
bagian dalam harus diberi lapisan yang juga dilubangi (di-punch).
* Papan Nama
~ Setiap pemutus daya (circuit breaker) harus dilengkapi dengan papan nama
yang dipasang pada pintu panel dekat dengan pemutus daya dan dapat dilihat
dengan mudah. Cara-cara pemberian nama harus menunjukkan dengan jelas
rangkaian dari pemutus daya atau alat-alat yang tersambung padanya.
Keterangan mengenai hal ini harus diajukan dalam gambar kerja.
~ Mimic diagram berwarna biru harus dipasang pada pintu, lengkap dengan
komponen-komponen dan tanda-tanda untuk komponen tersebut.
* Cadangan Sambungan di Kemudian Hari
~ Bila di dalam gambar dinyatakan adanya cadangan, maka ruangan- ruangan
tersebut harus dilengkapi dengan pemutus daya cadangan, terminal, klem-
klem pemasangan, pendukung dan sebagainya, untuk peralatan yang
dipasang di kemudian hari.
~ Kemungkinan penyambungan dikemudian hari dapat berupa peralatan baru,
misalnya saklar, pemutus daya, kontraktor dan lain-lain.
* Bus-Bar / Rel Daya
~ Bus-bar harus diatur sedemikian rupa, sehingga tersusun secara mendatar
dengan rapih sepanjang panel di dalam ruang yang berventilasi.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 42


- Pembangunan Gedung Kantor -

~ Jarak antar rel daya harys memenuhi ketentuan pemasangan rel daya di
dalam PUIL 2000.
~ Bus-Bar harus terbuat dari bahan tembaga jenis "hard drawn high
conductivity" yang memenuhi standar B.S. 1433, dilapisi perak pada bagian
luarnya secara menyeluruh dengan ukuran sesuai dengan kemampuan 150 %
dari arus beban terpasang. Ukuran Bus-Bar harus disesualkan dengan
peraturan PUIL 2000. Sernua Bus-Bar harus dipegang dengan kokoh oleh
bahan isolator yang terbuat dari bahan yang tidak menyerap air (non-
hygroscopic.
~ Cat tersebut harus tahan terhadap temperatur sampai 70°C
~ Setiap panel harus mempunyai bus-bar netral dengan kapasitas penuh (full
netral) yang diisolir terhadap pentanahan dan sebuah bus pentanahan yang
telanjang, diklem dengan kuat pada kerangka dan dilengkapi dengan klem
untuk pengaman dari peralatan yang perlu ditanahkan. Dalam hal ini,
konfigurasi bus-bar adalah 3 fasa - 4 kawat - 5 bus.
~ Semua hubungan dari bus-bar menuju pemutus daya atau saklar dengan arus
Iebih besar dari 63 A harus dilakukan melalui batang-batang tembaga dari
jenis yang sama dengan bus-bar. Untuk arus yang Iebih kecil, diizinkan
menggunakan kabel herisolasi PVC (NYY atau NYA).
~ Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang menunjukkan
ukuran-ukuran clan bus-bar dan susunannya.
~ Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan disediakan
cara-cara untuk penyambungan di kamudian hari.
~ Apabila saluran keluar (out going feeder) yang menuju ke satu terminal terdiri
atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan menumpuk lebih dari 2 (dua)
buah sepatu kabel pada satu terminal atau bus-bar.
~ Bila terjadi hal demikian, harus dilakukan dengan cara memasangkan batang
tembaga tambahan untuk menyatukan sepatu kabel tersebut pada satu
terminal yang berlainan.
* Alat-alat Ukur
~ Setiap panel harus dilenqkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur seperti
yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
~ Bila digunakan amper meter selector switch (saklar pinch), pada saat
pemindahan pengukuran arus, saklar untuk ampere meter harus dalam
keadaan terhubung singkat.
~ Meter-meter harus dari type besi putar (moving iron) khusus untuk dipasang
secara tegak lurus di pintu panel. Kelas alat ukur yang paling tinggi 1,5
dengan penunjukan melingkar (minimum 90°), skala linier, dipasang secara
flush dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 96 mm x 96 mm.
~ Posisi dari saklar putar untuk volt meter dan amperemeter harus ditandai
dengan jelas.
° Amperemeter (A-m)
- Semua amperemeter harus mempunyai kemampuan beban lebih
sebesar 120 % dari batas atas penunjukkannya selama 2 jam dan

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 43


- Pembangunan Gedung Kantor -

dilengkapi dengan penunjuk berwarna merah (index pointer) untuk


menandai besarnya arus beban-penuh. Ampere meter harus
dipasangkan untuk beban motor sebesar 5,5 kW atau lebih pada salah
satu fasenya.
- Amperemeter harus mampu menahan pergerakan yang timbull akibat
arus start motor dan mempunyai skala overload yang rapat
(compressed) untuk keperluan pembacaan arus start tersebut.
- Pada amperemeter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukan nol
(zero adjusment) berupa sekrup pemutar dibagian depan.
° Voltmeter (V-m)
- Voltmeter harus mempunyai ketepatan kelas 1,5 dan mempunyai skala
penunjukan yang lebar. Voltmeter dipasang di sisi daya masuk melalui
sikring pengaman jenis HRC dengan arus nominal 3 A.
- Pada voltmeter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukkan nol
(zero adjustment) berupa sekrup pemutar di bagian depan.
° Trafo Arus
- Trafo arus harus dari tipe kering untuk pemakaian di dalam ruangan
(indoor type), jenis jendela dengan perbandingan kumparan yang
sesuai dengan standar-standar VDE untuk keperluan pengukuran.
Pemasangan harus dilakukan secara kuat agar mampu menahan gaya-
gaya mekanis yang timbul pada waktu terjadinya hubungan singkat 3
fasa simetris.
- Trafo arus untuk amperemeter juga boleh digunakan bersamaan
dengan kWh meter dengan syarat tidak menguranqi ketelitiannya.
- Bila ternyata ketelitian terganggu, harus digunakan trafo arus khusus
(terpisah).
° Kabel-kabel Kontrol
- Kabel kontrol (control wiring) dari panel-panel harus sudah dipasang di
pabrik / bengkel secara lengkap dan dibundel serta dilindungi terhadap
kerusakan mekanis.
- Ukuran kabel kontrol minimum 1,5 mm2 dari jenis NYMHY dengan
tegangan nominal 600 volt.
- Pada setiap ujung kabel kontrol ataupun pengukuran harus dipasangkan
sepatu kabel dengan ukuran kabclnya clan clikencangkan
- dengan alat penekan (press-tang / kraft-tang) secara baik, sehingga
- dapat dicegah terjadinya hubung longgar (lost contact).
- Setiap pemasangan ujung kawat kontrol atau pengukuran pada terminal
peralatan harus cukup kencang dan kokoh.
° Merk Pabrik
- Semua peralatan pengamanan harus diusahakan buatan satu pabrik.
Peralatan-peralatan sejenis harus dapat saling dipindahkan atau
dipertukarkan tempatnya pada rangka panel.
° Peralatan Pengaman / Pemutus Daya
- Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 44


- Pembangunan Gedung Kantor -

➢ Untuk pemutus daya cabang dengan arus lebih kecil dari 800 A
digunakan jenis rumah tuangan (moulded case circuit breaker -
MCCB) yang memenuhi standar B.S. 4752 Part 1 1977 atau IEC
157.1 dan sesuai untuk temperatur operasi 400C (fully tripicalized)
dan mampu beroperasi untuk tegangan 660 VAC dengan rating
1.000 VAC.
➢ MCCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed" baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
➢ Kontak utama yang harus meneruskan arus beban harus terbuat
dari bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang
untuk menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara
menyapu (wiping action).
➢ Mekanisme operasi harus dari jenis "quick make" dan "quick break"
secara simultan pada ketiga / keempat kutubnya sewaktu opening,
closing maupun trip.
➢ Mekanisme ini harus trip-free untuk m_ encegah kontak utama
menutup kembali tanpa sengaja.
➢ Handle togel MCCB harus dapat membuka semua kutub (kontak
utama) secara bersamaan (simultan). Suatu arus kesalahan
mengalir pada salah satu kutup harus menyebabkan ketiga kutub
membuka secara bersamaan.
➢ MCCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung pada masing-masing
kutubnya yang dapat disetel (adjustable) untuk arus beban lebih
(overload - inverse time) secara mekanis dengan bimetal, pengatus
arus hubung - singkat (overcurent - instantaneous) secara mekanis
dcngan solenoid (magnetis).
➢ Untuk motor protector, hanya dipasang magnetic overcurrent
protection.
➢ Setiap MCCB harus mempunyai tiga posisi opcrasi, yaitu ON, OFF
dan TRIP.
➢ Kapasitas pemutus arus kesalahan (interrupting / breaking capacity)
tidak kurang dari 50 kA.
° Miniature Circuit Breaker (MCB)
➢ MCB yang digunakan harus memenuhi persyaratan B.S. 4752 / part
1 1977 atau IEC 157.1 (fully tropicalized), mampu heroperasi untuk
tegangan sampai 660 VAC dengan rating 1.000 VAC.
➢ MCB harus dapat dioperasikan secara "reverse feed", baik pada
posisi horizontal maupun vertikal tanpa mengurangi performance.
➢ Kontak utama yang meneruskan arus beban harus terbuat dari
bahan silver / tungsten dan mekanisme operasinya dirancang untuk
menutup dan membuka kontak-kontak utamanya secara menyapu
(wiping action).
➢ Mekanisme operasi harus dari jenis trip-free untuk mencegah
kontak utama menutup kembali tanpa sengaja.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 45


- Pembangunan Gedung Kantor -

➢ RKS Teknis
➢ Handel togel MCB tiga fasa harus dapat membuka semua kutub
(kontak utama) secara bersamaan (simultan).
➢ Suatu arus kesalahan mengalir pada salah satu kutub harus
menyebabkan ketiga kutub membuka secara bersarnaan.
➢ MCB dilengkapi dengan fasilitas pelindung arus beban lebih
(overload inverse time) secara mekanis dengan bimetal dan arus
hubung singkat (overcurent instantaneous) secara mekanis dengan
solenoid (magnetis).
➢ Arus nominal dari draw out MCCB dan MCB harus sesuai dengan
gambar, dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity)
disesuaikan dengan letak pemutus daya tersebut.
➢ Kontraktor diwajibkan untuk memeriksa besarnya arus hubung
singkat 3 fasa simetris yang mungkin terjadi pada titik-titik beban
dan menganjurkan jenis MCCB serta MCB yang sesuai.
➢ Hasil perhitungan dan katalog pemutus daya yang disarankan untuk
digunakan harus disertakan pada saat penawaran pekerjaan.
• Peralatan Penerangan
- Umum
» Peralatan penerangan meliputi armatur, lampu-lampu, accessories, peralatan serta
alat-alat lain yang diperlukan untuk operasi yang lengkap dan sempurna dari semua
peralatan penerangan. Fixture harus seperti yang disyaratkan dan ditunjuk pada
gambar-gambar.
- Kualitas dan Pengerjaan
» Semua rnaterial dan accessories, balk yang disebut secara maupun khusus harus
dari kualitas terbaik.
» Pengerjaan harus kelas satu dan menghasilkan armature setara dengan standar
komersil yang utama. Armatur harus sesuai dengan gambar dan skedul, atau seperti
yang disyaratkan di sini.
- Jenis armature
» Lampu-lampu Flourescent (TL)
* Lampu (bulb) harus dengan warna standar white deluxe.
* Untuk twin lamp atau double TL harus dirangkai secara lead-lag untuk
meniadakan efek stroboskopis. Semua fixture harus dilengkapi dengan kapasitor
untuk perbaikan faktor kerja sehingga mencapai minimum 0,96. Balast harus dari
tipe low losses.
* Perlengkapan lain seperti starter, ballast, pemegang lampu harus memenuhi
standar PLN / SII / LMK.
» Lampu Down Light.
* Lampu down light yang dipasangkan di ruang-ruang tertentu rnenggunakan jenis
lampu sesuai dengan gambar rencana
» Lampu Baret

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 46


- Pembangunan Gedung Kantor -

* Lampu baret yang digunakan harus berbentuk persegi, terbuat dari kaca susu
dengan lampu pijar (incandescent) atau lampu TL circle 20 W sesuai dengan
kebutuhan.
- Pemasangan
» Semua armatur penerangan dan perlengkapannya harus dipasang oleh tukang yang
berpengalaman dan ahli, dengan cara-cara yang disetujui Konsultan Manajemen
Konstruksi.
» Harus disediakan pengikat, penyangga, penggantung dan bahan-bahan yang perlu
agar di peroleh hasil pemasangan yang baik.
» Barisan armatur yang menerus harus dipasang sedemikian rupa, sehingga betul-
betul lurus.
» Armature yang dipasang merata terhadap permukaan (surface mounted) tidak boleh
mempunyai sela-sela di antara bagian-bagian fixture dan permukaan-perrnukaan di
sebelahnya. Setiap badan (rumah) lampu harud ditanahkan (grounded). Pada waktu
diselesaikannya pemasangan armature penerangan, peralatan
» tersebut harus slap untuk bekerja dengan balk dan berada dalarn kondisi sempurna
serta bebas dari semua cacat / kekurangan.
» Pada waktu pemeriksaan akhir, semua armatur dan perlengkapannya harus
menyala secara lengkap.

29.4. Pengujian/ Penyetelan Peralatan dan Sistem


a. Pekerjaan ini meliputi ketentuan-ketentuan dasar untuk mengadakan pengujian (testing)
penyetelan serta commissioning dari seluruh peralatan listrik yang dipasang.
b. Semua tersting, kalibrasi dan penyetelan dari peralatan-peralatan dan kontrol yang
tergabung dalam pekerjaan renovasi sistem listrik ini serta penyediaan semua instrumentasi
dan tenaga kerja harus dilaksanakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menempatkan
seorang ahli listrik yang berkompeten dan berpengalaman untuk melaksanakan pengujian
dan commisioning.
c. Pengujian-pengujian yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor di bawah pengawasan
Konsultan Manajemen Konstruksi antara lain :
• pengujian tahanan isolasi kabel baru yang dipasang, baik perbagian (section) maupun
keseluruhan (overall)
• pengujian pentanahan panel
• pengujian kontinuitas konduktor
• pengujian fungsi kontrol manual dan otomatis pada panel-panel daya
• pengujian keseimbangan pembebanan (phasing-out)
• load testing
• penyetelan semua peralatan pengaman (overcurrent dan overload) dan mencatat data
setelah yang dilakukan.
• semua instalasi Iistrik yang baru harus mendapat pengesahan dari PLN atau badan
resmi yang ditunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.
d. Hasil-hasil pengujian harus sesuai dengan syarat-syarat teknis yang telah diuraikan di atas
atau standar-standar yang berlaku dan dicatat serta dibuatkan berita acara pengujiannya.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 47


- Pembangunan Gedung Kantor -

❖ Pasal 24
PEKERJAAN PLUMBING

24.1. Pemborong harus bertanggung jawab dan menyelesaikan semua pekerjaan pemasangan,
pengujian dan pekerjaan-pekerjaan khusus lain seperti ketentuan-ketentuan yang disebutkan di
bawah ini. Semua biaya termasuk untuk buruh, bahan, keperluan-keperluan lain seperti
pelumas, bahan-bahan kimia dan sebagainya sampai kepada kelengkapan-kelengkapan lain
harus sudah termasuk dalam harga kontrak.
24.2. Pemborong harus memasang semua peralatan dan bahan-bahan yang disediakan sesuai
dengan yang disebut dalam kontrak. Pemborong harus bertanggung jawab terhadap pekerjaan-
pekerjaan khusus dan pemasangan instalasi seperti yang telah ditentukan. Pondasi dan atau
perletakan dan semua peralatan dan matenial seperti pompa, katup-katup pengontrol, switch-
gear tegangan tinggi maupun tegangan rendah, termasuk pekerjaan-pekerjaan sipil seperti plat
pondasi pompa dan sebagainya harus dilaksanakan oleh Pemborong.
24.3. Jika ditentukan bahwa untuk pemasangan baut angkur dan sebagainya harus di grout maka
Pemborong harus bertanggung jawab terhadap ketepatan pemasangannya dan harus diperiksa
kembali letak dan ketinggiannya.
24.4. PEMASANGAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYASERTA PENGUJIANNYA.
• Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan pemasangan pipa sesuai
dengan dokumen pelelangan dan syarat-syarat yang tercantum dalarn bestek ini.
• Pekerjaan yang tidak tercantum dalam syarat-syarat ini akan dilaksanakan sesuai dengan
praktek-praktek yang biasa dikerjakan dan sesuai dengan persyaratan Direksi.

24.5. LINTASAN DAN SUDUT BELOKAN


a. Tanggung jawab pemborong.
Pemborong harus bertanggung jawab atas persyaratan dasar bahwa pipa dipasang sesuai
dengan lintasan dan sudut belokan yang dikehendaki dengan sambungan-sambungan (fitting)
katup-katup (valves) dan penguras (drain) pada tempat yang diperlukan. Untuk tujuan ini
Pemborong harus bekerja atas dasar pengukuran atau titik referensi atas biayanya sendiri.

b. Penyimpangan-penyimpangan (Deviasi) oleh Struktur lain.


Jika terdapat hambatan yang tidak tampak dalam gambar rencana dan akan mengganggu
kemajuan pekerjaan, sehingga diperlukan perubahan-perubahan, Direksi berhak untuk
merubah gambar rencana.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 48


- Pembangunan Gedung Kantor -

Jika perubahan ini menyebabkan perubahan volume pekerjaan, pekerjaan tambahan/kurangan


ini akan dikerjakan atas dasar penambahan pembayaran atau pengurangan pekerjaan.

24.6. PEMASANGAN PIPA.


a. Pemeriksaan sebelum pemasangan.
Semua pipa dan sambungan-sambungan harus diperiksa dengan teliti terhadap retak-retak
dan kerusakan-kerusakan lainnya ketika pipa berada di atas galian, segera sebelum
pemasangannya pada posisi terakhir. Ujung spigot harus diperiksa secara seksama karena
bagian ini yang paling mudah rusak pada waktu pengangkutan. Pipa atau peralatan yang rusak
harus diletakkan dekat galian untuk diperiksa oleh Direksi, yang akan menentukan perbaikan
atau dibuang.
b. Pembersihan pipa dan peralatan.
Seluruh kotoran dan sisa lapisan (coating) harus dihilangkan dari akhiran-akhiran bell dan
spigot. Tiap pipa, bagian luar, akhiran spigot dan bagian dalam dari bell harus dibersihkan,
kering dan bebas dari lemak dan minyak sebelum pipa dipasang.
c. Peletakan pipa.
Harus dijaga agar bahan-bahan lain tidak masuk ke dalam pipa ketika pipa diletakkan. Selama
pekerjaan berlangsung tidak boleh ada bahan-bahan, peralatan, pakaian atau barang-barang
lain yang diletakkan di dalam pipa. Pada waktu peralatan pipa dalam galian, letak akhiran
spigot harus tepat dengan bell dan dipasang dengan lintas dan sudut yang benar. Pipa harus
terletak dengan betul dan timbunan harus dipadatkan kecuali pada bagian bell. Harus dijaga
agar kotoran tidak masuk ke dalam ruang antara sambungan. Jika pasangan pipa berhenti
pada suatu saat, ujung pipa harus ditutup dengan bahan yang disetujui oleh Direksi.
d. Pemotongan Pipa
Pemotongan pipa untuk menempatkan tee atau katup (valve) harus dikerjakan dengan rapih
dan teliti tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa dan lapisannya dan ujungnya harus dibuat
halus.

24.7. Pekerjaan pelaksanaan meliputi :


• Pemasangan Pipa.
• Pengetesan pipa
• Pemotongan pipa

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 49


- Pembangunan Gedung Kantor -

Syarat-syarat Pemasangan pipa harus dalam keadaan bersih di bagian dalam, sebelum pipa
dipasang harus dibersihkan dari kotoran tanah, lumpur maupun benda-benda lain yang dapat
mengotori maupun menyumbat aliran air.
Pemborong harus melakukan test tekanan pada pipa yang telah dipasang dan tidak boleh ada
bocoran maupun bocoran pipa sambungan. Apabila bocor dan demikian pula apabila kotor maka
pemborong harus memperbaiki dan membersihkan.

24.8 Jenis Pipa


Pipa Yang digunakan yaitu Pipa dia. 50 mm Jenis PVC .

❖ Pasal 25
PEKERJAAN RAILING TANGGA

26.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan perlengkapan lain serta pemasangan
semua pekerjaan stainless steel seperti yang tercantum dalam gambar dan sesuai petunjuk
Pengawas atau MK. Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan railing pada tangga utama.

26.2. Pengendalian Pekerjaan


Seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan :
1. SNI - 3 - 1970 - PPBBI – 1993
2. SNI - 0161 - 1981 – ASTM
3. SNI - 0183 - 1978 - AISC edisi terbaru

26.3. Bahan-bahan
• Spesifikasi Bahan
Railing tangga seperti yang ditunjukkan dalam gambar menggunakan Besi Hollow dengan
ketebalan minimum 2,5 mm.

26.4. Umum
a. Mutu baja yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan ASTM A-36.
Stainless steel harus anti karat (jenis ST 304).
b. Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang dipasangkan dan
harus dari jenis yang paling cocok untuk maksud tersebut.
c. Semua kelengkapan atau barang-barang/pekerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan
pemasangan, walau tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar-gambar atau
Persyaratan Teknis, harus diadakan.
d. Jaminan
Bahan baja yang dipakai harus disertai jaminan mutu dari pabrik yang sudah dikenal disertai
Sertifikat Pengujian dari Lembaga Pengujian Bahan yang disetujui Pengawas atau MK.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 50


- Pembangunan Gedung Kantor -

26.5. Contoh-contoh
• Untuk benda-benda ini sebelum pemakaiannya harus diperlihatkan kepada Pengawas atau MK
berupa contoh untuk disetujui.
• Pengajuan contoh-contoh untuk persetujuan Pengawas atau MK harus diserahkan secepat
mungkin sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disetujui. Contoh tersebut harus
memperlihatkan kualitas penyambungan dan penghalusan untuk standard dalam pekerjaan
tersebut.
• Contoh-contoh yang telah disetujui akan dipakai sebagai pedoman atau standar bagi
Pengawas atau MK untuk memeriksa atau menerima bahan-bahan yang dikirim oleh
Kontraktor ke lapangan.

26.6. Pelaksanaan
o Pengerjaan
a. Finish stainless steel yang telah terpasang harus benar-benar dan tidak kelihatan
bergelombang.
b. Penyambungan harus diusahakan agar tidak kelihatan mencolok.
c. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangan tidak
memerlukan pengisi.

26.7. Toleransi
• Pemasangan baru dengan toleransi yang diijinkan/tertera dalam standar yang telah disetujui.
Bila toleransi yang dimaksud tidak tercantum dalam standar, maka toleransi akan diberikan
oleh Pengawas atau MK. Pemasangan baja dengan toleransi yang tidak disetujui akan ditolak.

26.8. Pemotongan dan Penyambungan


a. Pengelasan
➢ Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listrik. Yang dimaksud dengan
pengelasan disini adalah “Electric Arc Welding” AWS E 70 S - X. Pengelasan harus mengikuti
cara-cara mutakhir sesuai dengan standar AWS. Tenaga yang melakukan pekerjaan ini, harus
mempunyai “Sertifikat Keahlian Las” yang dikeluarkan oleh Lembaga-Lembaga Pemerintah
atau Swasta yang diakui.
➢ Seluruh pekerjaan las harus dikerjakan di bengkel (workshop). Penyimpangan dari persetujuan
ini harus seijin Pengawas atau MK.
➢ Semua bahan yang akan tampak, bila memakai las, harus diratakan dan difinish sehingga
sama dengan permukaan sekitarnya, bila memakai pengikat-pengikat lain seperti “clip keling”
dan lain-lain yang tampak, harus sama dalam “finish” dan “warna” dengan bahan yang
diikatnya.
b. Tambatan dan Angker
➢ Tambatan dan angker dimana perlu untuk mengikat bagian-bagian di tempatnya, termasuk
pemakaian ramset untuk beton atas persetujuan Pengawas atau MK harus disediakan.
Kontraktor harus menyerahkan contoh timbal (tebal 30 cm) yang akan digunakan untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas atau MK.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 51


- Pembangunan Gedung Kantor -

❖ Pasal 26
P E K E RJ A A N S C R E E D I N G

26.1. Lingkup Pekerjaan


Bagian ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu
lainnya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sub lantai beton tumbuk, sesuai
dengan detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar agar siap untuk pekerjaan
screed.

26.2. Bahan- Bahan


➢ Sub lantai beton tumbuk yaitu beton tumbuk dengan campuran 1 PC : 3 Pasir 2.
Material semen, pasir dan air harus memenuhi syarat seperti pada pasal mengenai
pekerjaan beton
➢ Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang harus diserahkan contoh-contohnya
dahulu untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas.
➢ Seluruh peralatan yang diperlukan harus disediakan Kontraktor di lapangan.

26.3. Tahap Aplikasi


➢ PERSIAPAN
Bersihkan permukaan yang akan diaplikasikan DRYMIX Floor Screed dari kotoran dan
debu. Pastikan area kerja sudah mengeras atau mengikat sebelum membuat kepalaan.

➢ PENCAMPURAN
Direkomendasikan untuk menggunakan mixer, namun apabila tidak ada dapat
mengaduknya dengan cara manual. Pertama, tambahkan air dengan perbandingan 9-10
liter untuk 50 kg atau 7-8 liter untuk 40 kg lalu aduk selama 7-10 menit. Adukan yang siap
pakai tidak bisa lebih dari 60 menit harus segera diaplikasikan.

➢ APLIKASI
Adukan diaplikasikan pada lantai kerja beton, lalu ratakan permukaan dengan jidar.
Setelah 24 jam dicuring lalu menyiramkan air selama 3 hari. Pastikan waktu menggelar
DRYMIX Floor Screed tidak ada genangan air.

❖ Pasal 27
PENUTUP

40.1. Segala sesuatu yang belum tercantum di dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) ini,
akan ditentukan kemudian pada Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan akan dimuat
dalam Berita Acara Rapat Penjelasan.

Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat 52

Anda mungkin juga menyukai