PEKANBARU
SMKN 2 PEKANBARU
PENJELASAN SPESIFIKASI TEKNIS
RENCANA KERJA & SYARAT-SYARAT TEKNIS
A. URAIAN UMUM
1.1. PEKERJAAN
1.2. BATASAN/PERATURAN
Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :
a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
d. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No.
07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No.
011/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
h. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998
tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
i. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998
tentang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum
dan Lingkungan
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
k. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan
l. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah No.
58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana Tindakan
Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
m. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-
3/56)
n. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
o. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
p. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga
Kerja)
q. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga
Kerja)
r. SKSNI T-15-1991-03
s. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
t. Algemenee Voorwarden (AV)
u. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung
SNI 1726-20012
v. Persyaratan Umum Instalasi Listrik SNI 0225 : 2011
w. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI
T-15-1991-03 dan SNI 03-XXXX-2002
x. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI
03-1729-2002
y. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung,
SKBI – 1.3.53.1987
I. LINGKUP PEKERJAAN
2.1 KETERANGAN UMUM
1. Pekerjaan Pekerjaan Penyusunan PEMBANGUNAN REHABILITASI
RUANG KELAS SISWA SMK2 PEKANBARU secara umum meliputi
pekerjaan standar maupun non standar.
2. Secara teknis, pekerjaan ini mencakup keseluruhan proses
pembangunan dari persiapan sampai dengan
pembersihan/pemberesan halaman, dan dilanjutkan dengan masa
pemeliharaan seperti yang ditentukan, mencakup :
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Atap
c. Pekerjaan lain yang jelas – jelas terkait dengan penyelesaian
pekerjaan tersebut diatas
3.1. SITUASI/LOKASI
a. Peil 0,00 untuk bangunan baru diambil 0.30 m lebih tinggi dari
muka tanah .
b. Semua ukuran ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, langit-langit,
dan lain-lain harus mengambil patokan dari peil 0,00 tersebut.
CONTOH BAHAN
Kontraktor jauh sebelum waktu pemasangan harus
menyerahkan contoh dari bahan-bahan tersebut diatas
untuk mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas / Pengawas
Lapangan.
13.1. UMUM
13.2. BAHAN-BAHAN
Profile C
C75.75
1. Bahan : Baja Hi-Ten G550 Zinc Alumunium
Coated Steel
2. Coating Mass : AZ100
3. Tebal : C75.75 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan
dasar baja 0,75 mm Base Metal Thickness / BMT)
C75.60
4. Bahan : Baja Hi-Ten G550 Zinc Alumunium
Coated Steel
5. Coating Mass : AZ100
6. Tebal : C75.60 (tinggi profil 75 mm dan ketebalan
dasar baja 0,60 mm Base Metal Thickness/ BMT)
C75.60 / C75.75
Reng
TS 35.045
1. Bahan : Baja Hi-Ten G550 Zinc Alumunium Coated
Steel
2. Coating Mass : AZ100
3. Tebal : 0.45mm (BMT)
4. Tinggi : 35mm (BMT)
2. Steel strap brace (bracing)
STRAP BRACE
13.3. PELAKSANAAN
Struktur rangka atap baja ringan harus di desain oleh tenaga ahli
yang berkompeten. Desain harus mengikuti kaidah-kaidah teknis
yang benar sesuai karakter baja ringan yaitu dengan perancangan
standar batas desain struktur baja cetak dingin (Limit State Cold
Formed Steel Structure Design). Desain struktur rangka atap baja
ringan meliputi top chord, bottom chord, web, dan jumlah screw
pada setiap titik buhul sebagai satu kesatuan yang tidak boleh
dipisahkan.
Perangkat lunak komputer (software) boleh digunakan untuk
membantu proses desain atap baja ringan jika software memang
khusus dikembangkan untuk menghitung struktur baja ringan dan
mengakomodasi peraturan-peraturan yang telah disebutkan di
atas, dalam hal ini software telah mendapat rekomendasi dari
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI).
b. Surat ijin memasang rangka atap baja ringan ini harus disertakan
pada saat pemaparan produk.
BAB V
PENUTUP