DINAS KESEHATAN
JALAN. GAJAH MADA NO.-.TELP.-.KODE POS 93752
SPESIFIKASI TEKNIS
PEKERJAAN :
Perencanaan Pembangunan Aula Ruangan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
A. PENJELASAN UMUM
3. DOKUMEN KONTRAK
B. LINGKUP PEKERJAAN
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pekerjaan Persiapan :
Sebelum pekerjaan dimulai harus diadakan persiapan dengan
menyediakan peralatan pokok dan pendukung sesuai kebutuhan
sehingga nantinya didapat hasil kerja maksimal dengan kualitas baik
- Persyaratan Umum
Semua pekerjaan pondasi baru boleh dikerjakan apabila
galian tanah telah diperiksa ukuran dan kedalamannya dan
disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.
Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air
tergenang karena air tanah dan air hujan, maka sebelum
pasangan dimulai terlebih dahulu air harus dipompa dan
dibuang di daerah lain yang tidak mengganggu pekerjaan
dan dasar lubang dikeringkan.
a. UMUM
1) Lingkup Pekerjaan
- Pembesian
- Tulangan besi, lengkap dengan kawat pengikatnya,
- Beton decking (supportchairs), bolster, speacer forreinforcing
- Pengecoran Beton Beton cor ditempat untuk rangka bangunan,
dinding pondasi dan pelat pendukung
- Finishing permukaan beton pada dinding, pelat,balokdan kolom.
2) Peraturan-Peraturan
b. BAHAN-BAHAN
1) Semen
2) Agregat
3) Air
4) Besi Beton
5) Admixture
Untuk grouting disekitar angker dipakai Conbex 100 atau yang setara
dengan tebal minimum 2.5 cm. Pekerjaan ini harus menggunakan
injection pump.
7) Trial Mixes
Kekuatan beton dari trial mixer harus 25% lebih dari kekuatan yang
disyaratkan. Dari setiap trialmix, dibuat sedikitnya 6 (enam)
silinder/kubus untuk memutuskan Pengujian di lapangan. Begitu
pengujian laboratorium telah lengkap dengan memuaskan,
pengujian dengan skala penuh memakai tempat dan peralatan yang
akan dipakai untuk pekerjaan permanen harus dilaksanakan.
Tempat dan peralatan harus dipelajari dan dicoba untuk
pemenuhan persyaratan-persyaratan sebelum percobaan-
percobaan lapangan tersebut diadakan. Pengujian seperti di atas
harus dilakukan dan campuran dimodifikasi sampai hasilnya
memenuhi persyaratan-persyaratan yang ditentukan. Untuk setiap
trialmix, harus dibuat sedikitnya 6(enam) silinder/kubus untuk
penilaian.
Selain itu, untuk melepas cetakan dan perancah (pada pekerjaan
beton) dan untuk memberi prategang (prestressing) pada pekerjaan
beton prategang (prestress); kuat tekan beton diambil dari contoh
benda uji silinder/kubus yang dibuat mengikuti ketentuan yang
berlaku, selanjutnya diletakkan dan dirawat sama dengan struktur
beton pada tempat yang bersangkutan.
8) Bahan Tambahan
c. Pelaksanaan
1) Mutu Beton
a) Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI 2847:2013.
Kecuali ditentukan lain pada gambar kerja, kekuatan dan
penggunaan beton
b) Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trialmix) untuk
mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan pada
permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan
(segregation) dari aggregat. Percobaan slump diadakan menurut
syarat-syarat dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia (SNI 03-
2847-2013).
c) Pekerjaan pembuatanadukan percobaan (trial mix) tersebut diatas
harus dilakukan untuk menentukan beton yang harus dimulai.
d) Adukan Beton Yang Dibuat Setempat (Site Mixing)Adukan beton
harus memenuhi syarat-syarat:
Semen diukur menurut volume
Agregat diukur menurut volume
Pasir diukur menurut volume
Adukan beton dibuat dengan menggunakan alat pengaduk
mesin (batch mixer)
Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin
pengaduk
Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua
bahan berada dalam mesin pengaduk.
Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus
dibersihkan lebih dulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai
Adukan beton:
Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SNI2847:2013.
Beton harus mempunyai kekuatan karakteristik sesuai yang
disyaratkan dalam gambar.
Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trial mixes)
untuk mengontrol daya kerjanya, sehingga tidak ada kelebihan
pada permukaan ataupun menyebabkan terjadinya
pengendapan (segregasi) dari agregat.
Percobaan slump diadakan menurut syarat-syarat dalam
Peraturan Beton Indonesia (SNI2847:2013).
Pekerjaan pembuatan adukan percobaan (trial mixes) tersebut
diatas harus dilakukan untuk menentukan komposisi adukan
yang akan dipakai pada pekerjaan beton selanjutnya dan harus
mendapat persetujuan Konsultan MK/Pengawas.
3) Test Silinder
5) Pengecoran Beton
9) Penggantian Besi
d. Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi atau jarak antara Variasi dalam berat Toleransi
dua permukaan yang berlawanan yang diperbolehkan Diameter
Dia.<10mm 7% 0.4 mm
10 mm dia.<16 mm 5% 0.4 mm
Dia. 16mm 4% 0.5 mm
- Pasangan kur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang.
- Diperhatikan juga tempat kelos-kelos untuk kusen atau instalasi.
14) Pembersihan
a. Umum
1. Lingkup Pekerjaan
- Kayu dan baja untuk bekisting beton cor ditempat, lengkap dengan
perkuatan dan pengukuran-pengukuran yang diperlukan.
- Penyediaan bukaan atau sparing dan sleeve untuk pekerjaan-
pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
- Penyediaan Water Stop
- Penyediaan angkur-angkur untuk hubungan dengan pekerjaan
lain.
2. Peraturan-peraturan
a) Standar Indonesia
1) Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI
2847:2013
2) Spesifikasi Disain Untuk Konstruksi Kayu SNI 7973:2013
3) Spesifikasi Beton Struktural SNI03-6880-2002
3. Shop Drawing
- Plywood t =12mm.
- Paku, angkur dan sekrup-sekrup; ukuran sesuai dengan
keperluan dan cukup kuat untuk menahan bekisting agar
tidak bergerak ketika dilakukan pengecoran.
c. Pelaksanaan
1. Pemasangan Bekisting
3. Kontrol Kualitas
4. Pembersihan
b. Meliputi pembuatan :
- Dinding pembatas ruangan, dinding parapet dan lain-lain.
- Dinding sisi luar bangunan, pekerjaan dinding lainnya
sesuai gambar.
a. Material batu-bata :
Jenis batu bata yang digunakan adalah batu bata merah. Batu
bata merah harus matang pembakarannya, sehingga bila
direndam di dalam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur.
Ukuran batu bata dapat disesuaikan berdasarkan tebal dinding
akhir (finish) yang disyaratkan dalam gambar (15 cm), yaitu : 5 x
11 x 22 cm
Kontraktor wajib memberikan contoh pada Perencana / Konsultan
Manajemen Konstruksi untuk dimintakan persetujuannya.
Apabila bahan-bahan yang datang dianggap tidak memenuhi
syarat atau tidak sesuai dengan contoh yang disetujui oleh
Perencana / Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas, maka
Perencana / Manajemen Konstruksi / Pemberi Tugas berhak
menolak bahan-bahan tersebut dan Kontraktor wajib untuk
segera mengeluarkan dari lokasi pembangunan dan
menggantinya dengan bahan-bahan yang telah disetujui.
c. Pasir Pasang
Pasir yang akan dipakai harus bersih, pasir asli/alami dan bebas
dari segala macam kotoran, bahan-bahan kimia dan tanah liat
(lempung) atau sesuai dengan standar NI-3 pasal 14 ayat 2.
Bilamana pasir yang dipakai tidak memenuhi syarat-syarat
diatas, Kontraktor wajib untuk mencuci pasir tersebut untuk
mendapatkan persetujuan Perencana / Manajemen Konstruksi /
Pemberi Tugas.
Khusus untuk plester, harus dipakai pasir yang lebih halus
tingkat gradasinya.
d. Jenis adukan
Jenis adukan yang akan dipakai didalam pemasangan batu bata
merah adalah semen dan pasir dengan ketentuan sebagai berikut :
Untuk beton : sesuai dengan ketentuan yang diuraikan di
dalam persyaratan konstruksi.
Untuk pasangan kedap air (trasraam) : 1 PC : 3 Psr.
Untuk pasangan dinding biasa (diatas trasraam) : 1 PC : 4 Psr.
b. Jenis pasangan :
Pasangan biasa
Untuk pasangan biasa yang dikategorikan bukan kedap air,
c. Persyaratan pemasangan :
- Perbaikan
- Pengamanan
a. Lingkup kerja
c. Persyaratan Bahan
- Semen Portland
Semen portland yang dipakai harus memenuhi syarat
- Pasir Pasang
Pasir pasang yang akan dipakai harus memenuhi syarat
- Air
Air yang akan dipakai harus memenuhi syarat
e. Penyelenggaraan Pekerjaan
a. Lingkup kerja
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan acian pada seluruh dinding bata
b. Bahan- bahan
- Cement Instant
Menggunakan Produk Kualitas MU, Lemkra untuk acian
sedangkan untuk adukan beton menggunakan PC. Portland
Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang
membatu dan dalam zak yangtertutup seperti yang disyaratkan
dalam NI-8.
- Air
Air harus bersih, jernih dan bebas dari bahan-bahan yang
merusak sepertiminyak, asam, atau unsur-unsur organik lainnya.
d. Pelaksanaan
a. Lingkup kerja
1) Persyaratan Pelaksanaan
3) Perlengkapan pintu
4) Perlengkapan jendela
1. Lingkup Pekerjaan
2. Syarat-syarat Bahan :
- Ukuran : 20 x 50 cm.
b. PEKERJAAN PLAFOND
1. Ketentuan Umum
2. Lingkup Pekerjaan
3. Referensi
b) Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus
diproduksi oleh perusahaan yang sudah terkenal dan
mempunyai pengalaman yang sukses dan diterima oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas.
c) Kualifikasi Pekerja
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti
terhadap bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap
kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, material, serta
metode yang dibutuhkan selama pelaksanaan.
- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta
memiliki skill yang dibutuhkan.
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Manajemen
Konstruksi, Pemberi Tugas, dan Perencana tidak
mengijinkan tenaga kerja tanpa atau kurang skill-nya.
b. Sistem Plafon
Rangka Penggantung :
c. Merk
5. Persyaratan Pelaksanaan
a. Pengiriman (Submittals)
Umum
e. Pemasangan
f. Pembersihan
6. Persyaratan Pemeliharaan
b. Perbaikan
7. Persyaratan Penerimaan
a. Lingkup Pekerjaan
2) Pengecatan Kayu
3) Politur
a. Lingkup Pekerjaan
b. Persyaratan Bahan
1) Rangka atap
2) Penutup atap
3) Listplank Aluminium
4) Talang air
1. Rangka Atap
2. Penutup Atap
3. Talang Air
a. UMUM
b. Lingkup Pekerjaan.
c. Gambar-gambar Kerja
f. Perlindungan Pemilik
i. Proteksi
j. Pembersihan
k. Garansi
n. Tambahan
a. Lingkup Pekerjaan
b. Referensi
c. Bahan-Bahan Pengganti
d. Syarat-syarat Bahan
1) Alat-alat sanitair.
Ketentuan pemakaian bahan-bahan sesuai dengan
spesifikasi Arsitek setara :
Closed : Ex. TOTO
Kran dinding : ONDA
Floor drain : Stainles
e. Syarat-syarat Penyambungan
3) Pembilasan
4) Pengujian pemakaian.
5) Disinfeksi
C. PENUTUP
1. Meskipun dalam bestek ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-
bahan tidak dinyatakan, tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan
(aanwijzing) mengenai suatu bagian pekerjaan yang termasuk harus
dikerjakan oleh pemborong/kontraktor, maka bagian tersebut dianggap
ada dan dimuat dalam bestek ini.
2. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pelaksanaan pekerjaan
ini, tetapi tidak diuraikan atau tidak dibuat dalam bestek ini, tetap
diselenggarakan dan diselesaikan oleh Pemborong/Kontraktor.
3. Setiap melalui pekerjaan Pemborong/Kontraktor, harus ijin tertulis serta
membuat gambar penjelasan (shop drawing) dan berikut target volume
pekerjaan yang dilaksanakan
4. Pemborong/kontraktor diharuskan membuat gambar sesuai pelaksanaan
(As-built Drawing) yang harus mendapat persetujuan dan pengesahan
dari Konsultan Pengawas dan Pengendali kegiatan