1.2. BATASAN/PERATURAN
1
Rencana Kerja dan Syarat
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail,
maka gambar detail yang diikuti.
2. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan
angka yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang
jelas akan menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi,
harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali
bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkan
kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan
Pengawas.
4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan
lengkap sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga
sebaliknya.
5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar
setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara
penjelasan pekerjaan.
2
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
2.1. KETERANGAN UMUM
1. Pembangunan Tempat Peristirahatan (Rumah Jaga) dan Gerbang di Wilayah Tahura
tersebut secara umum meliputi pekerjaan standar maupun non standar.
2. Secara teknis, pekerjaan ini mencakup keseluruhan proses pembangunan dari
persiapan sampai dengan pembersihan/pemberesan halaman, dan dilanjutkan
dengan masa pemeliharaan seperti yang ditentukan, mencakup :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Struktural
Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran
Pekerjaan Penutup Lantai
Pekerjaan Langit - Langit ( Plafon)
Pekerjaa Atap
Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela, Kunci Dan Penggantung
Pekerjaan Instalasi Listrik / Penerangan
Pekerjaan Pengecatan
Pekerjaan Sanitasi
Pekerjaan Lain-lain
3
Rencana Kerja dan Syarat
4
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 3
PERSYARATAN MUTU BAHAN
5
Rencana Kerja dan Syarat
3.3. PASIR D A N U R U G A N T A N A H
a. Urugan Tanah
Urugan Tanah untuk pengurugan, peninggian dan lain-lain tujuan harus bersih dan
keras. Tanah Urugaut untuk aksud-maksud tersebut harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan dan Direksi Pekerjaan.
b. Pasir Pasang, Pasir untuk adukan pasangan, adukan plesteran dan beton bitumen
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
i. Butiran-butiran harus tajam dan keras tidak dapat dihancurkan dengan jari.
ii. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
iii. Butiran-butiran harus dapat melalui ayakan berlubang persegi 3 mm.
iv. Pasir laut tidak boleh dipergunakan.
c. Pasir Beton, Pasir untuk pekerjaan beton harus memenuhi syarat-syarat yang
ditentukan dalam PBI 1971 (Nl-2) diantaranya yang paling penting adalah:
6
Rencana Kerja dan Syarat
i. Butiran-butiran harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan jari
dan pengaruh cuaca.
ii. Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5% (lima persen).
d. Pasir harus terdiri dari butiran-butiran yang beraneka ragam besarnya, apabila
diayak dengan yakan 150 maka sisa butiran-butiran di atas ayakan 0,25 mm,
berkisar antara 60% sampai dengan 90% dari berat
e. Pasir laut tidak boleh dipergunakan
f. Syarat-syarat tersebut di atas harus dibuktikan dengan pengujian laboratorium
3.5. PORTLAND CEMENT (N1.8, PBI 1971/N1.2, SNI 15-2049-1994 atau ASTM C 150-
1995)
a. Portland Cement (PC) yang digunakan harus PC jenis (NI-8) dengan type I (satu)
dan dalam Kantong Baru/Utuh.
b. Bila menggunakan PC yang telah disimpan lama harus diadakan pengujian
terlebih dahulu oleh laboratorium yang berkompeten.
c. Dalam pengangkutan PC ke tempat pekerjaan harus dijaga agar tidak menjadi
lemPASAL, begitu pula penempatannya harus ditempatkan di tempat kering.
d. PC yang sudah membatu (menjadi keras dan sweeping) tidak boleh
dipakai/dipergunakan lagi.
e. Pengukuran semen, tidak boleh mempunyai kesalahan lebih dari ± 2,5%.
3.6. KAYU (PPKI 1961)
a. Pada umumnya kayu harus bersifat baik dan segar dengan ketentuan bahwa sifat
dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan pemakaiannya tidak akan
merusak atau mempengaruhi nilai konstruksi bangunan
7
Rencana Kerja dan Syarat
b. Jenis kayu yang digunakan harus sudah cukup tua, dipilih dan mutu yang terbaik,
kering, lurus dan dihindarkan adanya cacat kayu antara lain yang berupa putih
kayu, pecah-pecah, mata kayu, melinting basah dan lapuk.
c. Untuk kayu balok, kelembaban tidak dibenarkan melebihi 19% dan kayu papan
(kayu yang ketebalannya kurang dari 2,5 cm) disyaratkan kelembabannya tidak
lebih dari 12%.
3.7. BAJA TULANGAN BETON DAN KAWAT PENGIKAT (PUBI 1970/N1-3 dan SNI
07 2052 2002)
a. Jenis baja besi tulangan harus dihasilkan dari pabrik-pabrik baja yang dikenal dan
bentuk belahan-belahan polos.
b. Baja tulangan beton tidak boleh menganudng serpihan, lipatan, retakan, cema (luka
pd besi beton yang terjadi karena proses cenai) yang dalam dan tidak berkarat
pada permukaan.
c. Mutu baja besi tulangan dipakai U-39 (sirip/defom) untuk besi pokok dan U-24
(polos) untuk sengkang dan tulangan plat.
d. Baja tulangan beton sirip (defom) harus mempunyai sirip yang teratur. Setiap
batang diperkenankan mempunyai rusuk memanjang yang sejajar dan sejajar
dengan sumbu batang, serta sirip-sirip lainya dengan arah melintang sumbu
batang. Sirip-sirip melintang sepanjang batang baja tulangan beton harus terletak pada
jarak yang teratur. Serta mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.
e. Sirip melintang tidak boleh membentuk sudut kurang dari 45 derajat terhadap
sumbu batang, apabila membentuk sudut antara 45 sampai dengan 75 derajat,
arah sirip melintang pada satu sisi atau kedua sisi dibuat berlawanan. Bila sudutnya
di atas 70 derajat arah berlawanan tidak diperlukan
f. Kawat pengikat harus terbuat dari besi baja lunak dengan diameter minimum 1 mm
yang telah dipijarkan terlebih dahulu dan tidak bersepuh seng.
8
Rencana Kerja dan Syarat
a. Batu Bata merah harus satu pabrik, satu ukuran, satu warna atau satu kualitas
b. Ukuran harus sama :
- Panjang 240 mm, lebar 115 mm dan tebal 52 mm, atau
PASAL 4
SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN
4.1. SITUASI / LOKASI
a. Lokasi proyek adalah di Taman Hutan Raya Sultan Adam.
Halaman proyek akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana keadaannya
waktu Rapat Penjelasan. Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan
seksama mengenai keadaan tanah halaman proyek tersebut.
b. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevaluasi keadaan lapangan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat dijadikan
alasan untuk mengajukan klaim/tuntutan.
9
Rencana Kerja dan Syarat
Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan
kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan
tersebut harus cukup terjamin.
10
Rencana Kerja dan Syarat
B. PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
11
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 2
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
12
Rencana Kerja dan Syarat
b. Bilamana tanah yang digali tenyata baik untuk digunakan sebagai lapisan
permukaan atau pembatas, maka tanah ini perlu diamankan dahulu untuk
penggunaan tersebut.
c. Tanah / galian yang tidak berguna harus disingkirkan dan diangkut ke luar
halaman. Penyingkiran dan pengangkutan di atas merupakan tanggung jawab
Penyedia Jasa Konstruksi atau bila mana perlu memindahkan tanah atau
bahan yang tidak dipakai atau kelebihan-kelebihan tanah yang digunakan
untuk urugan sebagaimana yang diinstruksikan oleh Pengawas.
2.3. Pengurugan
a. Semua bahan-bahan yang akan digunakan untuk urugan atau urugan kembali
harus dengan persetujuan Pengawas.
b. Pengurugan harus dilakukan sampai diperoleh peil-peil yang dikehendaki,
sebagaimana yang dibutuhkan konstruksi atau sesuai dengan yang tertera
dalam gambar kerja.
2.4. Pemadatan
Hanya bahan-bahan yang telah disetujui yang dapat digunakan untuk pengurugan
dan harus dilakukan lapis demi lapis dengan tebal sebesar-besarnya 10 cm lapis
padat.
13
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 3
PEKERJAAN STRUKTURAL
14
Rencana Kerja dan Syarat
- koral yang digunakan ukuran 2/3 cm h. Air yang digunakan harus air tawar
yang bersih dan tidak mengandung minyak ,asam,garam alkalis serta bahan
- bahan organis / bahan lain yang dapat merusak beton.
- Apabila dipandang perlu Pengawas dapat meminta kepada pemborong
supaya air yang dipakai diperiksa dilaboratorium pemerisaan bahan yang
resmi atas biaya pemborong
Baja Tulangan :
- Baja tulangan yang dipakai harus dari mutu U-32 untuk baja diameter lebih
besar atau sama dengan 12 dan U-24 untuk baja diameter lebih kecil 12,
kecuali untuk diameter 16 keatas harus menggunakan U-32 (ulir) sesuai
dengan PBI 1971, JIS SR 24 British Standard No 785 atau ASTM
Designation A-15. dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
- Konsultan Pengawas berhak meminta kepada kontraktor, surat keterangan
tentang pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang
disediakan untuk persetujuan konsultan pengawas sesuai dengan
persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum dalam
gambar rencana
- Baja tulangan Beton harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas
dari cacat – cacat seperti serpih - serpih, karat dan zat kimia lainnya yang
dapat mengurangi / merusak daya lekat antara baja tulangan dengan beton.
- Ukuran diameter baja tulangan harus sesuai dengan gambar rencana
dan tidak diperkenankan adanya toleransi bentuk ukuran.diameter besi
ulir adalah diameter dalam.
- Ukuran baja tulangan tersebut harus sesuai dalam Gambar Kerja,
penggantian dengan diameter lain harus dengan persetujuan tertulis dari
Direksi. Segala biaya yang diakibatkan oleh penggantian tulangan terhadap
yang digambar sejauh bukan kesalahan Gambar Kerja adalah tanggung
jawab Kontraktor.
- Semua baja tulangan harus disimpan pada tempat yang bebas lembab,
disesuaikan diameter serta asal pembelian. Semua baja tulangan harus
dilindungi terhadap semua macam kotoran dan lemak serta sejauh mungkin
dilindungi terhadap karat.
15
Rencana Kerja dan Syarat
Bekisting :
- Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm atau papan borneo tenal minimal
2 cm dengan rangka penguat penyokong dan penyangga dibuat dari kayu
borneo 5/7, 5/10 secukupnya, sehingga mampu mendapatkan kekuatan dan
kekakuan mendukung beton sampai selesai proses ikatan beton. Untuk kolom
struktur dipakai papan borneo tebal 3/20.
- Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu borneo dengan ukuran minimum
5/10 cm atau pipa besi (scaffolding). Tidak diperkenankan memakai bamboo.
- Khusus cetakan bekisting untuk beton pracetak harus dibuat lebih kokoh dan
lebih kaku, permukaan panel lurus, halus sehingga menghasilkan bidang
yang rata dan halus.
16
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 4
PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATA
4.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, peralatan, alat – alat bantu yang
dibutuhkan, bahan dan semua pasangan batu bata pada tempat – tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.
17
Rencana Kerja dan Syarat
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
1. Keterangan.
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari batu bata
dan bata ringan disusun ½ bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan
peralatan untuk pekerjaan ini.
2. Pengiriman dan Penyimpanan.
Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan.
Bata harus disusun dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimal 150 cm.
Semen harus dikirim dalam kemasan aslinya yang tertutup rapat dimana
tertera nama pabrik serta merek dagangnya.
18
Rencana Kerja dan Syarat
syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat
pekerjaan.
Bata merah yang digunakan harus mempunyai kuat tekan minimal 25 kg/cm2,
sesuai ketentuan SNI 15-2094-2000.
3. Beton Bertulang
Beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata, serta pondasi yaitu :
poer plat, sloof, kolom dan ringbalk.
Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (sloof, kolom praktis, ringbalk)
adalah K.225.
Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu merek
untuk seluruh pekerjaan). Pasir beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur
dan zat-zat organik lainnya. Kerikil/split dari pecahan batu keras dengan
ukuran 1 - 2 cm, bebas dari kotoran. Baja tulangan menurut ketentuan
PBI 1971.
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan menurut
masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang
ditunjukkan dalam gambar.
19
Rencana Kerja dan Syarat
cm. Bekisting terbuat dari kayu terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal
minimum 2 cm yang rata dan berkualitas papan baik.
Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus rapat
sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh dibongkar
setelah beton mengalami proses pengerasan.
1. Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan
kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan
tersebut harus cukup terjamin.
2. Yang ukurannya kurang dari setengahnya
3. Lebih dari 1 (satu) meter tingginya setiap hari di satu bagian pemasangan
4. Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung
atap
5. Setiap luas pasangan dinding bata mencapai 12 m2 harus dipasang
beton praktis (kolom, dan ring balk)
Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya
dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat
dan benar-benar dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap
jarak 40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas
kusen harus dibuat balok lantai atau dilengkapi dengan pasangan rollag.
Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun
horizontal. Sela-sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan adukan.
3. Perawatan dan Perlindungan.
Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus selama sedikitnya 7 hari
setelah didirikan.
Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu-waktu hujan lebat
harus diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.
Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan
bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan
pengisi celah.
4. Plesteran dan Pengacian.
Plesteran dan pengacian harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis.
20
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 5
PEKERJAAN ADUKAN DAN PLESTERAN
1. Contoh Bahan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Konsultan
Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
2. Pengiriman dan Penyimpanan.
Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya harus sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis.
Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air, dengan
kata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang
memadai, dan bebas dari benda–benda asing. Tinggi penimbunan tidak lebih
dari 1200 mm agar tidak berhamburan.
21
Rencana Kerja dan Syarat
beton yang terlihat dan tempat-tempat lain seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan plesteran
selain tersebut di atas.
2. Pencampuran.
Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk
kemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan kembali.
Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal 1
sampai 2 menit sebelum pengaplikasian.
4. Pemasangan.
Plesteran Batu Bata.
Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan
pembersihan selesai.
Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran
dibagi – bagi dengan kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos
sementara dari bambu.
Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan
menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan
bidang.
22
Rencana Kerja dan Syarat
6. Pengacian.
Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga
plesteran menjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada
bagian yang retak dan setelah plesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah
kering betul.
23
Rencana Kerja dan Syarat
Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji. Kontraktor setiap
waktu harus memberi kemudahan kepada Pengawas Lapangan untuk dapat
mengambil contoh pada bag yang telah diselesaikan.
PASAL 6
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, JENDELA
Lingkup Pekerjaan meliputi pengadaan bahan, alat dan tenaga kerja untuk
pekerjaan kayu sesuai dengan gambar dan syarat-syarat serta spesifikasi khusus.
1. Bahan
o Kusen pintu dan jendela menggunakan material kayu kuat ulin dan daun pintu
dari material kayu ulin pula .
24
Rencana Kerja dan Syarat
o Kaca ice tebal 5 mm untuk ventilasi kamar mandi sesuai dengan gambar teknis.
o Pintu-pintu tersebut harus dibuat dengan ukuran dan detail-detail yang diberikan
dalam gambar yang bersangkutan.
o Perlengkapan seperti engsel, kunci, handle, dan lain-lain lihat pada penjelasan
Perlengkapan Kunci-Kunci dan Penggantung.
2. Pengerjaan
Pintu-pintu, jendela-jendela dan bouvenlicht harus betul-betul persegi dan datar.
Permukaan-permukaan yang kelihatan harus lurus, tidak ada bekas-bekas mesin
dan selesai siap untuk dicat atau penyelesian lainnya. Permukaan yang
bersentuhan dengan adukan tembok harus dicat meni alkali atau cat meni besi.
o Pekerjaan kayu ulin tidak boleh diangkut ke tempat pekerjaan kecuali jika
sudah dipasang.
o Untuk pekerjaan kayu ulin yang harus dibuat, kalau belum selesai sama
sekali, tidak boleh diangkut ketempat pekerjaan, juga tidak boleh disetel-setel
jika bangunan belum siap untuk menerima pemasangan pekerjaan kayu
tersebut.
o Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana harus diberikan fasilitas untuk
memeriksa semua pekerjaan yang sedang dilaksanakan di bengkel-bengkel dan
di lapangan.
25
Rencana Kerja dan Syarat
o Jika pekerjaan kayu Ulin akan dipasang setelah rangka pada bangunan
sekelilingnya telah selesai, Kontraktor menjamin bahwa segala pekerjaan kayu Ulin
yang harus dipasang telah disetel ke dalam rangka yang telah disediakan.
o Rongga yang dibuat pada pekerjaan lantai di belakang pekerjaan-pekerjaan
kayu Ulin harus dibuat lurus dan tegak.
o Tempat sambungan yang vertikal antara kusen-kusen dengan rangka bangunan
harus diisi padat dengan adukan tapi rongga di bagian atas harus dibiarkan.
o Pekerjaan kayu Ulin tidak boleh dipasang dulu dalam kedudukannya sampai
rangka pada lantai, dinding dan langit-langit telah selesai.
o Semua pintu dan jendela harus dapat ditutup dan dibuka dengan bebas tapi
tidak longgar, tanpa terjadi macet atau terhambat dan semua kunci-kunci dan
engsel-engsel cocok dan dapat bekerja dengan wajar.
o Bilamana terjadi bahwa pekerjaan-pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut
atau bengkok, atau kelihatan ada cacat-cacat lainnya pada pekerjaan kayu
halus atau kasar sebelum masa pemeliharaan berakhir, maka pekerjaan yang cacat
tersebut harus dibongkar dan diganti hingga Tim Teknis / Konsultan Supervisi
/ Perencana merasa puas dan pekerjaan lain yang terganggu akibat pembongkaran
tersebut harus diperbaiki atas biaya Kontraktor.
26
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 7
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
7.3.1. Contoh
Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci
yang akan dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui,
sebelum dibawa ke lokasi proyek.
7.3.2. Pengiriman dan Penyimpanan
Alat penggantung dan pengunci harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam kemasan
asli dari pabrik pembuatannya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing
dikemas dalam kotak yang masih utuh lengkap dengan nama pabrik dan mereknya.
Semua alat harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari
kerusakan.
7.3.3. Ketidaksesuaian.
Pengawas Lapangan berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak
memenuhi persyaratan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai.
Segala hal yang diakibatkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7.4. BAHAN - BAHAN
7.4.1. Umum
Semua bahan/alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik,
buatan pabrik yang dikenal dan disetujui.
Semua bahan harus anti karat untuk semua tempat yang memiliki nilai kelembapan
lebih dari 70%.
Kecuali ditentukan lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan
harus sesuai dengan tipe-tipe tersebut dibawah.
27
Rencana Kerja dan Syarat
- Kunci tipe silinder yang terbuat dari bahan nikel stainless steel atau
kuningan dengan 2 kali putar, dengan 3 (tiga) buah anak kunci.
- Badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari bahan baja lapis
seng dengan jenis dan ukuran yang disesuaikan dengan jenis bahan
daun pintu (besi, kayu atau alumunium), yang dilengkapi dengan lidah
siang (latch bolt), lidah malam (dead bolt), lubang silinder, face plate,
lubang untuk pegangan pintu dan dilengkapi strike plate.
- Bahan kunci yang dilengkapi lidah pengunci (latch bolt), lubang untuk
selot pengunci dan hendel, face plate dan strike plate.
c. Engsel.
- Kecuali ditentukan lain, engsel untuk pintu kayu dan alumunium tipe ayun
dengan bukaan satu arah, harus dari tipe kupu-kupu dengan Ball Bearing
- Kecuali ditentukan adanya penggunaan engsel kupu-kupu, engsel untuk
semua daun jendela harus dari tipe friction stay dari ukuran yang sesuai
dengan ukuran dan berat jendela. Engsel tipe kupu-kupu dengan Ball
Bearing
d. Hak Angin.
28
Rencana Kerja dan Syarat
f. Gembok.
Gembok dalam warna solid brass untuk pintu-pintu pelayanan atau sesuai
petunjuk dalan Gambar Kerja.
h. Pull Handle
Pegangan pintu yang memakai floor hing atau semi frame less
menggunakan handle buka.
i. Warna/Lapisan.
Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna matt
chrome/stainless steel hair line finish, kecuali bila ditentukan lain.
o Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada
tempatnya, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
29
Rencana Kerja dan Syarat
Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaaan jendela yang diinginkan
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus dilengkapi
dengan sebuah pengunci.
PASAL 8
PEKERJAAN RANGKA KUDA-KUDA BAJA RINGAN
Lingkup Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat-alat bantu yang
diperlukan,sehingga konstruksi selesai dilaksanakan. Bagian Pekerjaannya adalah
Pekerjaan
- Rangka utama bagian atas (top chord).
30
Rencana Kerja dan Syarat
31
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 9
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
9.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan tenaga kerja, alat – alat dan
bahan berikut pemasangan penutup atap Sirap Kayu seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja.
32
Rencana Kerja dan Syarat
9.3.1. Umum.
Semua bahan–bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus
seluruhnya dalam keadaan baru berkualitas baik, telah disetujui Pengawas
Lapangan dan Konsultan Pengawas.
9.4.2. Pemasangan.
a. Pemasangan penutup atap Genteng Beton Flat dan kelengkapannya harus
dilaksanakan sesuai petunjuk pemasangan dengan tetap memperhatikan
ketentuan dalam Gambar Kerja.
b. Penutup atap harus dipasang dengan baik, dimulai dari bagian tepi bawah
menuju ke atas sesuai kemiringan atap yang ditunjukkan dalam Gambar
Kerja.
PASAL 10
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
10.1. KETERANGAN
33
Rencana Kerja dan Syarat
d. Ketidaksesuaian.
34
Rencana Kerja dan Syarat
Biaya yang ditimbulkan karena hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor
sepenuhnya dan tanpa tambahan waktu.
- Bahan Plafond PVC harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai
untuk daerah tropis dan memliki ketebalan minimal 8 mm untuk plafond dan
ukuran sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
- Bahan Plafond PVC harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS
2588, BS 1230 atau ASTM C 36.
Rangka.
Rangka untuk pemasangan dan penumpu plafond pvc harus dibuat dari bahan
baja ringan lapis seng dan alumunium dalam bentuk dan ukuran yang dibuat
khusus untuk pemasangan plafond PVC.
Alat Pengencang.
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus
sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat plafond PVC yang memenuhi ketentuan.
Perlengkapan Lainnya.
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan kalsiboard, antara lain seperti
tersebut berikut, harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat bahan
plafond PVC :
- Perekat
- Pita kertas berperforasi,
- Cat dasar khusus untuk permukaan bahan PVC.
- Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar plafond PVC
terpasang dengan baik.
35
Rencana Kerja dan Syarat
- Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih
dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian
yang retak, gompal atau cacat-cacat lain dan telah mendapat persetujuan
dari Pengawas.
Bahan Plafond PVC dipasang kerangkanya dengan sekrup atau dengan alat
pengencangan yang direkomendasikan, dengan diameter dan panjang yang
sesuai.
Sambungan antara bahan plafond PVC harus menggunakan pita penyambung
dan perekat serta dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat
bahan plafond PVC.
36
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 11
PEKERJAAN PELAPISAN DINDING
11.1. KETERANGAN
Pekerjaan ini mencakup pemasangan pelapis dinding ruangan-ruangan dalam
maupun luar bangunan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan RKS ini, meliputi
penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. Ruangan yang
dilapisi keramik sesuai dengan gambar dan schedule finishing.
b. STANDAR / RUJUKAN
Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)
Standar Nasional Indonesia (SNI)
- SNI 03-4062-1996 – Keramik Lantai Keramik Berglaris
c. PROSEDUR UMUM
Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh bahan dan teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke
lokasi proyek.
37
Rencana Kerja dan Syarat
d. BAHAN - BAHAN
Umum.
Untuk lantai KM/WC menggunakan Keramik Uk. 20 x 20 cm, Untuk lantai utama
dan teras menggunakan Pas. Granit 40 x 40 cm Setara Roman, Dan untuk dinding
KM/WC menggunakan Granit Uk. 20 x 25 Setara Roman.
Keramik harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal yang
memenuhi ketentuan (SNI 7275:2008).
Keramik/Pas. Granit yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak
lurus, sudut- sudutnya tidak siku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
Adukan.
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan
penguat dalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabri pembuat.
38
Rencana Kerja dan Syarat
e. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Persiapan.
Pekerjaan pemasangan keramik baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya
benar-benar selesai.
Pemasangan.
- Adukan untuk pasangan keramik dinding luar dan bagian lain yang harus
kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah
bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
- Adukan untuk pasangan keramik pada tempat-tempat lainnya
menggunakan campuran 1 semen dan 5 pasir.
- Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm, kecuali
bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
- Adukan untuk pasangan keramik pada dinding harus diberikan pada
permukaan plesteran dan permukaan belakang keramik, kemudian
diletakkan pada tempat yang sesuai dengan yang direncanakan atau
sesuai petunjuk Gambar Kerja.
- Keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.
- Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang keramik yamg
terpasang tetap lurus dan rata.
- Keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan
diganti.
- Keramik mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
- Sambungan atau celah-celah antar keramik harus lurus, rat dan
seragam, saling tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali
bila ditentukan lain.
- Adukan harus rapi, tidak keluar dari celah sambungan.
- Pemotongan keramik harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan
hanya pada satu sisi, bila tidak terhindarkan.
39
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 12
PEKERJAAN PENUTUP LANTAI
12.1. KETERANGAN
Bagian ini mencakup semua pekerjaan penutup lantai dalam bangunan dan teras-
teras, seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi penyediaan bahan,
tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
a. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan keramik pada tempat-
tempat sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.
b. STANDAR / RUJUKAN
40
Rencana Kerja dan Syarat
c. PROSEDUR UMUM
Contoh Bahan dan Data Teknis Bahan.
Contoh bahan dan teknis/brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Pengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke
lokasi proyek.
d. BAHAN - BAHAN
Umum.
Keramik harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal yang
memenuhi ketentuan SNI (SNI 03-4062-1996).
Keramik yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-
sudutnya tidak siku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
Adukan.
Adukan terdiri dari campuran semen dan pasir yang diberi bahan tambahan
penguat dalam jumlah penggunaan sesuai petunjuk dari pabrik pembuat.
41
Rencana Kerja dan Syarat
Adukan pengisi celah harus merupakan produk campuran semen siap pakai,
yang diberi warna dari pabrik pembuat.
e. PELAKSANAAN PEKERJAAN
Persiapan.
- Pekerjaan pemasangan keramik baru boleh dilakukan setelah pekerjaan
lainnya benar-benar selesai.
Pemasangan.
- Adukan untuk pasangan keramik pada lantai, dan bagian lain yang harus
kedap air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah
bahan tambahan, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
- Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm, kecuali
bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
- Adukan untuk pasangan keramik pada lantai harus ditempatkan diatas
lapisan pasir dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja.
- Keramik harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga.
- Harus dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang keramik yamg
terpasang tetap lurus dan rat.
- Keramik yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan
diganti.
- Keramik mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang
dikehendaki dapat terbentuk dengan baik.
42
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 13
PEKERJAAN PENGECATAN
13.1. KETERANGAN
43
Rencana Kerja dan Syarat
Yang dicat adalah semua permukaan baja/besi, kayu, plesteran tembok dan beton,
dan permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan
untuk pekerjaan ini.
13.2. LINGKUP PEKERJAAN
Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan
standar pengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.
Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang
akan digunakan, untuk disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
Semua warna ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan akan diterbitkan secara
terpisah dalam suatu Skema Warna.
Pada saat bahan cat tiba di lokasi, Kontraktor dan Pengawas Lapangan mengambil
1 liter contoh dari setiap takaran yang ada dan diambil secar acak dari kaleng/kemasan
yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan contoh harus diaduk dengan sempurna
untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat mewakili.
Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di
atas 2 (dua) potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300mm x
300mm untuk masing-masing warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1
(satu) contoh lagi disimpan Pengawas Lapangan guna memberikan kemungkinan
untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata tidak memenuhi
syarat setelah dikerjakan.
44
Rencana Kerja dan Syarat
Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Pada Pekerjaan ini pengecatan yang berhubungan dengan permukaan kayu
menggunakan cat setara Nippon Woodstain, dan untuk pekerjaan interior dan
eksterior menggunakan cat dengan kualitas setara dengan Mowilex.
a. Umum.
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih jelas
menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor
takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama
pabrik pembuat, yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya.
Semua bahan harus sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat.
Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek
dagang dengan cat akhir yang akan digunakan.
Cat digunakan untuk permukaan dinding sesuai gambar rencana dan skedule
finishing dengan ketebalan 600 mikron untuk dinding dan 1000 mikron untuk lantai.
b. Cat Dasar.
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara :
45
Rencana Kerja dan Syarat
- High quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan interior
pelesteran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja..
Permukaan Kalsiboard.
46
Rencana Kerja dan Syarat
Permukaan kalsiboard harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkan lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat
mungkin setelah persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa
hal ini harus dilakukan sebelum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah
disiapkan di atas.
c. Pelaksanaan Pengecatan.
Umum.
- Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat,
tetesan cat, penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna
dan tekstur.
- Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna
dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan
yang sama.
- Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk
bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan
yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya.
- Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan
permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah
diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu.
Proses Pengecatan.
- Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya
untuk memberikan kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan
dengan kedaan cuaca dan ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud.
47
Rencana Kerja dan Syarat
d. Permukaan Besi/Baja.
- Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan
ketentuan dan/atau standar pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk
digunakan.
Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran.
- Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda
mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-tanda
kerusakan lainnya.
- Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam
konsistensinya selama pengecatan.
- Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda
pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan
pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan
tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat.
48
Rencana Kerja dan Syarat
Metode Pengecatan.
PASAL 14
PEKERJAAN UKIRAN (JAMANG ULIN)
14.1. KETERANGAN
49
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 15
PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR DAN ASESORISNYA
15.1. KETERANGAN
Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan asesoris yang berhubungan
seperti ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat
yang diperlukan.
Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan seperti
ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang
diperlukan
- Wastafel
50
Rencana Kerja dan Syarat
iv. Semua bahan yang digunakan harus disetujui oleh pihak Direksi. Semua
wastafel dan sanitary yang lainnya sudah lengkap dengan keran,
v. siphon dan perlengkapan lainnya yang diperlukan
Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak cacat
sedikitpun dan sesuai dengan SNI. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh
untuk disetujui oleh Pengawas bersama dengan Konsultan Pengawas dan
Konsultan Perencana.
Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan
tidak diijinkan.
Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang
pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji.
Bak cuci tangan tipe dinding harus dipasang sedemikian rupa sehingga puncak
bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lantai, kecuali bila
ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja.
Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian
sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.
Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada
meja/kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
51
Rencana Kerja dan Syarat
Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan.
Tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan diskrupkan pada
dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak bercacat sedikitpun.
Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua
sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2
Ps. Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan
sebidang dengan bidang lantai. Tempat sabun hanya dipasang pada toilet yang ada
bak airnya saja. Tinggi pemasangan pada dinding 100 cm di atas lantai.
PASAL 16
PEKERJAAN AIR BERSIH, AIR KOTOR
52
Rencana Kerja dan Syarat
2. Ketentuan Umum
a. Persyaratan Pelaksanaan
Pemipaan
- Pemipaan secara umum harus mengikuti segala ketentuan yang
tercantum pada pasal terdahulu dan segala sesuatu yang tercantum
dalam buku Pedoman Plambing Indonesia dan Standart Nasional
Indonesia.
- Contoh-contoh bahan dan konstruksi harus diajukan kepada Konsultan
Pengawas dan pihak Direksi untuk diperiksa dan disetujui, selambat-
lambatnya 3 (tiga) minggu sebelum pembuatan dan pemasangan.
- Pemasangan pipa datar harus dibuat dengan kemiringan 1/1000 ke arah
katup/flange pembuangan (drain valve/flange) dan pipa naik/turun harus
benar-benar tegak.
- Pemasangan pipa mendatar dalam bangunan harus dibuat dengan
kemiringan 1/1000 menuju ke arah pipa tegak/riser.
- Belokan harus menggunakan long-radius elbow, penggunaan short elbow,
standard elbow, bend dan knee sama sekali tidak diperkenankan.
- Fitting, peralatan bantu, peralatan ukur dan lainnya yang memiliki tahanan
aliran yang berlebih tidak diperkenankan dipasang kecuali yang
disyaratkan pada buku ini.
- Pada belokan dari pipa datar ke pipa tegak harus dipasang alat
pengumpul kotoran yang tertutup (capped dirt pocket).
- Semua alat ukur harus dalam batas ukur yang baik dan mempunyai
ketelitian yang sewajarnya untuk pengukuran.
- Selama pemasangan berjalan, Kontraktor harus menutup setiap ujung
pipa yang terbuka untuk mencegah tanah, debu dan kotoran lainnya,
dengan dop/blind flange untuk pipa baja dan copper, pemanasan press
untuk pipa PVC.
- Setiap jaringan yang telah selesai dipasang, harus ditiup dengan udara
kempa (compressed air) untuk jangka waktu yang cukup lama, agar
kotoran-kotoran yang mungkin sudah masuk ke dalam pipa dapat
terbuang sama sekali.
53
Rencana Kerja dan Syarat
Desinfeksi
54
Rencana Kerja dan Syarat
- Fitting dapat juga dari merk lain selama ada jaminan dari pabrik pembuat
pipa bahwa pipa yang diproduksi oleh pabrik itu menggunakan fitting
standard yang diproduksi oleh pabrik lain yang ditentukan olah pabrik
pembuat pipa tersebut.
Sambungan
- Untuk pipa kelas S-12.5 dengan diameter 50 mm atau lebih kecil
mengguna-kan perekat solvent cement.
- Untuk pipa kelas S-16 dengan diameter lebih besar dari 50 mm
menggunakan sambungan dengan rubber-ring bell and spigot.
c. Persyaratan Pelaksanaan
Pemipaan
- Semua pipa dan fitting yang dipakai dalam pekerjaan ini harus dari satu
merk.
- Fitting harus terbuat dari bahan yang sama dengan bahan pipa.
- Fitting harus dari jenis "injection moulded" sedangkan "Welded fitting"
sama sekali tidak diperkenankan untuk dipergunakan dalam sistem
pemipaan.
- Setiap sambungan berubah arah dibuat dengan WYE-45, TEE Sanitair
atau COMBINATION WYE-45 atau LONG RADIUS BEND dengan clean
out.
- Pipa vent service harus dipasang tidak kurang 15 cm di atas muka banjir
alat sanitair tertinggi dan dibuat dengan kemiringan minimum sebesar 1%.
55
Rencana Kerja dan Syarat
- Untuk pipa vent mendatar, jarak tumpuan sama dengan jarak tumpuan
pada pipa air kotor.
- Pada jalur perpipaan air kotor yang mengandung lemak dipasang clean
out di setiap belokan dan pada pipa vertikal utama (di setiap pintu shaft).
Pengujian Sistem
- Semua lubang pada pipa pembuangan ditutup.
PASAL 1 7
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pemasangan semua
material, peralatan, tenaga kerja dan lain-lain untuk pemasangan,
pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh
instalasi listrik seperti dipersyaratkan dalam buku ini dan seperti ditunjukkan
dalam gambar-gambar perencanaan listrik. Dalam Pekerjaan ini harus
termasuk sertifikat pabrik dari peralatan yang akan dipakai dan pekerjaan-
pekerjaan kecil lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak
mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku ini tetapi dianggap perlu
untuk keselamatan dan kesempurnaan fungsi dan operasi sistem distribusi
listrik.
56
Rencana Kerja dan Syarat
57
Rencana Kerja dan Syarat
dipilih. Semua fixture lampu harus dibuat oleh satu pabrikan dengan kualitas
yang sesuai dengan standard.
Armature Lampu.
- Armatur-armatur lampu harus memenuhi persyaratan teknis, bentuk dan
penampilan sesuai dengan Gambar Perencanaan.
58
Rencana Kerja dan Syarat
PASAL 19
PERATURAN LAIN-LAINNYA
- Hal-hal yang belum masuk ataupun belum diatur dalam persyaratan teknis ini akan
dibahas lebih lanjut pada saat pelaksanaan pekerjaan di lapangan atas dasar
persetujuan Direksi Teknis – Konsultan Perencana – Konsultan Pengawas – dan
Pelaksana yang akan dituangakan di dalam Berita Acara Lapangan.
PASAL 20
PERATURAN PENUTUP
- Meskipun dalam Spesifikasi Teknis/Rencana Kerja dan Syarat ini pada uraian
pekerjaan untuk uraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus
disediakan oleh pemborong, atau yang harus dibuat/dipasang oleh pemborong, tetapi
menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan ini, maka perkataan-perkataan diatas
di sepakati dianggap ada termuat dimuat dalam Spesifikasi Teknis ini.
- Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan Pembangunan, tetapi tidak
dimuat dan diuraikan dalam Spesifikasi Teknis/ Rencana Kerja dan Syarat ini, tetapi
di selenggarakan dan diselamatkan oleh Pemborong maka hal tersebut harus
dianggap ada, seakan dimuat kata demi kata dalam Spesifikasi Teknis ini, untuk
menuju penyerahan selesai menurut pertimbangan Direksi.
- Segala sesuatu yang tidak termuat di dalam Spesifikasi Teknis ini tetapi ada pada
rincian uraian pekerjaan daftar kuantitas dan harga maka pekerjaan tersebut harus di
anggap ada dan dilaksanakan.
59