A. PENJELASAN UMUM
a. Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
b. Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Bangunan Gedung
d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang Persyaratan
Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan
e. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan
Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan
f. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis
Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan
g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk
Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
h. Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)
i. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)
j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)
k. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
l. Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
m. SKSNI T-15-1991-03
n. Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
o. Algemenee Voorwarden (AV)
DOKUMEN KONTRAK
a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontrakto r terdiri atas :
Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah :
Semua benda dan permukaan seperti pohon akar dan tonjolan serta rintangan-rintangan
bangunan beserta pondasinya dan lain-lain yang berada di dalam batas daerah pembangunan
yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah
ini :
1. Sisa-sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak
mudah rusak yang letaknya minimum ± 1 meter di bawah dasar pondasi.
2. Pembongkaran tiang-tiang saluran-saluran dan selokan-selokan hanya sedalam yang
diperlukan dalam penggalian ditempat tersebut.
3. Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali lubang-lubang bekas pepohonan dan
lubang-lubang lain harus diurug kembali dengan bahan-bahan yang baik dan dipadatkan.
4. Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri tanaman-tanaman dan puing-puing
ketempat yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.
5. Kontraktor bertanggung jawab untuk melakukan evakuasi / pemindahan instalasi / saluran
eksisting yang berada di dalam lokasi tapak proyek sehingga instalasi / saluran tersebut
kembali bisa berfungsi seperti sebelumnya.
6. Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian dan
lain-lain harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi. Semua peralatan yang diperlukan pada paket pekerjaan
ini harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
7. Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang
diakibatkan oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap
material/barang-barang yang sudah terpasang (existing)
A. UMUM :
Lingkup Pekerjaan :
Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan, dan
alat bantu pengerjaan rangka atap simple porta, sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik
dan optimal.
B. BAHAN.
1. Macam-macam Bahan.
Bahan-bahan yang digunakan pada proyek ini harus memenuhi mutu sebagai berikut :
Kualitas baja = SS 41
4. Baja Uji.
Pengawas proyek mewajibkan penyedia jasa untuk terlebih dahulu menguji / mengecek
bahan-bahan baja yang akan dipergunakan dalam struktur. Bahan-bahan yang gagal
memenuhi persyaratan dalam test harus seluruhnya ditolak atau sebagai alternatif lain,
pengawas proyek memerintahkan untuk digunakan hanya terbatas pada bagian-bagian
tertentu dari struktur baja saja.
C. PERSIAPAN FABRIKASI.
1. Gambar Kerja.
a. Penyedia jasa harus menyiapkan gambar kerja menyeluruh untuk struktur, dalam 3
copy untuk pengawas proyek dalam waktu paling lambat 1 minggu sebelum
pelaksanaan untuk mendapat persetujuan pengawas proyek.
b. Gambar kerja ( Shop Drawings ) harus mengacu pada gambar rencana dan
mencantumkan semua informasi lengkap sambungan-sambungan yang tidak
tercantum dalam gambar kontrak dan semua penjelasan dilapangan, termasuk
detail-detail pemasangan, dasar-dasar perhitungan lubang baut, ketebalan, tipe,
grade, kelas baja, angker dan semua yang berhubungan dengan members, dan alat
pengikat lainya.
c. Gambar kerja harus mencantumkan semua informasi walaupun tidak tercantum
dalam gambar.
d. Gambar kerja harus memuat detail-detail seperti ketebalan, tipe, grade, angker dan
semua yang berhubungan dengan batang dan alat pengikat lainya.
e. Gambar yang perlu dibuat antara lain detail-detail sambungan, cara-cara erection,
dan lain-lain.
f. Penyedia jasa boleh mengajukan alternatif detail-detail sambungan dengan
menyertakan perhitungan yang diperlukan dan dipertimbangkan oleh pengawas
proyek.
g. Sedapat mungkin dihindarkan pengelasan dilapangan kecuali yang ditetapkan
dalam gambar.
Penyedia jasa harus membuat dan meyerahkan As-Build Drawings sebanyak 3 copy
pada saat akhir pekerjaan untuk dokumentasi pemilik, serta sudah harus mendapatkan
persetujuan dari pengawas proyek.
Penyedia jasa harus bertanggung jawab atas semua kesalahan-kesalahan dalam detail
pembuatan dan pemasangan yang tidak sempurna dari bagian-bagian struktur.
5. Contoh-contoh
Semua material dan contoh hasil kerja harus diperlihatkan kepada pengawas proyek
berupa contoh untuk disetujui. Pengajuan contoh-contoh untuk persetujuan pengawas
proyek harus diserahkan dalam waktu yang secepat mungkin (minimal ½ bulan sebelum
jadwal pelaksanaan) sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah disetujui.
6. Fabrikasi
Penyedia jasa harus mengijinkan pengawas proyek setiap saat untuk melihat cara
pengerjaan / fabrikasi ditempat kerja ( workshop ) penyedia jasa. Penyedia jasa harus
menyerahkan program kerja yang menunjukan semua item kegiatan pekerjaan fabrikasi
dan ereksi bersama dengan pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya sementara. Pekerjaan
pembuatan harus sesuai dengan standar SNI atau yang sederajad.
7. Toleransi.
Toleransi dimensi dari elemen struktur harus mengikuti SNI dan AISE. Kelurusan, groove
angle, root opening dan cleanliness dari permukaan yang akan dilas harus diperiksa
terlebih dahulu sebelum dilas dan toleransi ini harus sesuai dengan AWS.
D. PELAKSANAAN
1. Penyedia jasa harus mengajukan usulan metode pelaksanaan pada Pengawas proyek
sesuai dengan gambar rencana pada saat mengajukan penawaran.
3. Jika stabilitas dari struktur lengkap tergantung juga pada elemen-elemen lainya, seperti
lantai beton, dinding bata dan lain-lainya yang mana dibangun setelah struktur baja
didirikan, maka penguat sementara harus tetap dipasang ditempat sampai seluruh
elemen-elemen tersebut lengkap didirikan dan juga setelah mendapat ijin Pengawas
proyek.
4. Penyedia jasa harus mematuhi segala petunjuk Pengawas proyek yang berhubungan
dengan pelaksanaan / pendirian segala bagian struktur.
7. Pekerjaan baut dan las harus selalu diawasi selama pelaksanaan dan bilamana
Pengawas proyek menganggap adanya kesalahan dalam pekerjaan harus segera
diganti atau diperbaiki dengan biaya penyedia jasa.
8. Penyedia jasa harus menyimpan dan menjaga semua bahan-bahan menurut lazimnya
dan melindungi terhadap kontak langsung dengan tanah ataupun terhadap gangguan
lainya.
9. Baja tidak boleh ditempatkan atau dipasang diatas pondasi beton atau lantai sampai
beton mempunyai kekuatan minimum 50% dari kekuatan beton umur 28 hari.
10. Setelah semua struktur ragka baja terpasang, pembersihan pada komponen2 struktur
baja dilakukan sebelum pekerjaan finishing (pengecatan).
9.2. BAHAN
1. Standar Mutu Bahan
Berdasarkan : ASTM 828, ASTME, TAPP I 803 DAN 407.
2. Untuk pelat atap dan daerah basah lainnya seperti toilet dan sebagainya
menggunakan lembaran dari Produk Awazseal, Sintaproof, Isobond, Bituthene 2000
atau sejenisnya yang setara.
3. Bahan Utama
4. Pengujian
a. Bila diperlukan Kontraktor wajib mengadakan test bahan sebelum dipasang,
pada laboratorium yang ditunjuk pengawas. Dan sebelum dimulai
pemasangannya Kontraktor harus menunjukkan sertifikat keaslian barang dari
supplier disertai data-data teknis komposisi unsur material pembentuknya.
b. Sewaktu penyerahan hasil pekerjaan, kontraktor wajib memberikan jaminan atas
produk yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya,
selama 10 (sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi. Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik
untuk mutu material, serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu
pelaksanaan pemasangannya.
c. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan/pengujian dengan melakukan
penyemprotan langsung dengan air serta menggenanginya dengan air di atas
permukaan yang diberi lapisan/additive kedap air.
9.5. CONTOH
1. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, disertai brosur lengkap dan
jaminan keaslian material dari pabrik.
2. Contoh bahan harus diserahkan minimal sebanyak 2 (dua) buah yang setara
mutunya.
3. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merk akan diberitahukan oleh pengawas
dalam jangka waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak
penyerahan contoh-contoh bahan tersebut.
4. Pengawas mempunyai hak untuk meminta kontraktor mengadakan mock-up guna
memperjelas usulan material yang diajukannya.
9.6. PELAKSANAAN
a. Persiapan permukaan yang dilapis waterproofing lantai beton harus bebas dari
kotoran yang melekat seperti bitumen, oli, bercak-bercak cat, lemak dan lain-lain.
b. Lapisan dasar primer untuk meratakan permukaan lantai beton dan membuat
kemiringan dengan screeding beton campuran 1 : 2 ditambahkan 0,5 kg/m2 dengan
semen slurry bonding agent lain yang setara. Kemiringan screeding beton sekurang-
kurangnya 2%, selanjutnya Kontraktor melapor Pengawas Lapangan untuk
mendapat persetujuan.
c. Seluruh lapisan waterproofing, jika tidak ditentukan lain harus pula menutupi kaki-
kaki bidang-bidang tegak sampai ketinggian permukaan air (minimal 30 cm).
Pertemuan bidang horizontal dan vertikal harus dipasang polyster mesh. Disekeliling
pipa-pipa pembuang harus dibobok untuk kemudian diisi dengan semen non shrink.
d. Aplikasi pemasangan oleh tenaga ahli dan persyaratan dari produsen :
Campuran waterproofing adalah semen slurry 3 kg/m2 dicampur dengan bonding
agent (additive) sehingga mencapai ketebalan minimum 3 mm.
ALAT KERJA :
a. PERSIAPAN :
SHOP DRAWING :
Sebelum pekerjaan penutup atap metal sheet Zincalume dilaksanakan, penyedia jasa
harus menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan / shop drawing kepada Pengawas
proyek. Sebelum gambar shop drawing tersebut disetujui oleh Pengawas proyek,
Penyedia jasa tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan.
Shop drawing yang dibuat Penyedia jasa harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
2) Pekerjaan Konstruksi Rangka Atap tempat penutup atap akan dipasang sudah
harus dalam keadaan selesai / finish.
3) Penyedia jasa wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi lapangan
sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi kekurang rataan kondisi
permukaan, kurang waterpass, ataupun ketidak sesuaian ukuran, elevasi, ukuran
lebar, dan posisi terhadap keseluruhan disain, maka Kontraktor Pelaksana wajib
menyesuaikannya dengan membuat shop drawing.
4) Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan pabrik,
lengkap dengan instruksi-instruksi pemasangannya.
c. PELAKSANAAN :
3) Semua detail pertemuan harus rata dan bersih dari cacat-cacat yang
mempengaruhi permukaan.
4) Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan
persyaratan teknis yang benar.
5) Clip-clip pemegang harus dipasang dengan jarak sesuai yang direkomendasikan
produsen penutup atap.
6) Semua sambungan antar bahan penutup atap harus dikunci dan saling dilekatkan
sesuai rekomendasi produsen penutup atap.
7) Setiap kali selesai pemasangan penutup atap dalam 1 hari, Penyedia jasa harus
membersihkan permukaan bidang atap yang sudah terpasang dari semua kotoran
sisa pelaksanaan pekerjaan maupun dari kotoran-kotoran lain yang melekat.
2. TALANG
a. UMUM :
1) Lingkup Pekerjaan :
a) Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material,
peralatan, dan alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna.
b) Meliputi pelaksanaan pengadaan dan pemasangan Talang-talang beserta
perlengkapan lainnya.
b. MATERIAL
c. ALAT KERJA :
1) Penyedia jasa harus menyediakan seluruh peralatan dan juga perlengkapan kerja
untuk keperluan pekerja pelaksananya.
2) Selain peralatan penyedia jasa juga harus menyediakan semua sarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
1) CONTOH BAHAN :
Guna mendapat persetujuan Pengawas proyek, Penyedia jasa harus menyerahkan
contoh-contoh semuai bahan yang akan dipakai.
3) Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi perlindungan yang
memadai untuk melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
e. PELAKSANAAN :
1. UMUM :
Lingkup Pekerjaan :
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan material penutup atap menggunakan
bahan Metal Sheet Zincalume (Plat baja lapis seng aluminium) berwarna yang diprofil secara
roll dingin membentuk lembar seng gelombang sesuai gambar perencana. Produksi Utomo,
Fumira atau yang setara.
2. MATERIAL :
a. Baja mutu tinggi lapis paduan Seng dan Aluminium, dengan komposisi minimal
aluminium sebesar 55% dan 43% Zinc. Tebal 0.5 mm.
b. Berat bahan material bila dihitung tiap m2 bidang atap 4,7 kg/m2.
c. Kuat Tarik material 500-550 Mpa
d. Density material 7400 kg/m3
a. UMUM :
1) Lingkup Pekerjaan :
b. MATERIAL :
1) Plafon PVC ketebalan 6 - 8 mm, dengan spesifikasi tahan terhadap air, api, dan
tidak mengandung bahan asbes.
2) Untuk bagian tritisan digunakan Plafon PVC ketebalan 6 - 8 mm
3) Rangka plafond induk menggunakan Furing Metal dan untuk rangka pembagi
digunakan Furing Metal standar pabrik dengan kualitas yang baik.
c. ALAT KERJA :
Selain peralatan kontraktor pelaksana juga harus menyediakan semua sarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
d. PERSIAPAN :
1) CONTOH BAHAN :
2) MOCK UP :
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk pemasangan.
Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan pabrik.
Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi perlindungan yang
memadai untuk melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
a. PELAKSANAAN :
Tempat penggantungan rangka plafond (biasanya terdiri dari plat beton, balok atau
struktur lainnya) harus dapat mendukung beban minimum 38 kg/m2. urutan
pemasangan umumnya adalah :
2) Rangka langit-langit induk dipasang dengan urutan pertama, yang dikaitkan pada
kaki kuda-kuda baja ringan. Rangka ini kemudian dipakai penggantung dari furing
ke kaki kuda-kuda dan gording. Setelah rangka induk furing metal terpasang,
dilanjutkan dengan pemasangan rangka pembagi dari furing metal .
3) Atur ketinggian main-runner pada level yang dikehendaki dengan patokan garis
marking dan memebentuk bidang datar yang sempurna.
4) Pemasangan rangka ini harus rapi dan waterpass. Kontraktor bertanggung jawab
atas kerapian pemasangan rangka ini.
5) Langit-langit dari bahan Papan PVC dipasang pada rangka ini, dengan
memakukannya menggunakan skrup yang sesuai. Hasil akhir harus waterpass,
apabila ada Papan PVC yang cacat, pecah harus diganti dengan Papan PVC yang
baru.
6) Terakhir pada tepi bidang dipasang Profil PVC, sesuai dengan jenisnya yang tertera
pada RAB.
3. PEKERJAAN PENGECATAN
a. UMUM :
1) Lingkup Pekerjaan :
b. MATERIAL :
1) Cat emulsi setara Catylac, Mowilex, atau Vinilex, untuk pengecatan bagian dinding
dan plafond ruang di dalam bangunan.
2) Cat emulsi acrylic setara Jotashield/Jotun, Weathershield/Dulux ICI, atau Mowilex,
untuk pengecatan bagian dinding dan plafond di luar bangunan atau yang
bersinggungan langsung dengan cuaca/udara luar.
3) Cat synthetic enamel setara Catylac, Emco, atau Mowilex, untuk pengecatan kayu
dan atau besi yang dinyatakan dalam gambar menggunakan cat kayu/besi.
4) Cat Zinc Chromate, untuk cat dasar bagian baja.
c. ALAT KERJA :
d. PERSIAPAN :
1) CONTOH BAHAN :
e. PELAKSANAAN :
a) Pekerjaan ini dilaksanakan pada seluruh bagian pipa besi pagar dan lain-lain
yang dinyatakan di cat menggunakan cat besi.
b) Seluruh permukaan yang akan dicat harus dibersihkan dahulu dari segala
kotoran dan karat yang melekat dengan menggosok menggunakan kertas
gosok hingga benar-benar bersih.
c) Pengecatan besi dilakukan setelah permukaan besi bersih dari segala macam
kotoran dan debu akibat pembersihan permukaan besi. Pengecatan dilakukan
sebanyak 3 lapis atau sampai benar-benar pekat dan rata.
d) Untuk mencapai hasil yang sempurna, setiap lapis pengecatan baru boleh
dilaksanakan setelah lapisan sebelumnya benar-benar kering.
e) Termasuk dalam pekerjaan ini pengecatan untuk talang tegak dan rangka atap
terekspose.
4) Pengecatan Cat Besi Zinc Chromate
4. BETON EKSPOSE
a. UMUM :
1) Lingkup Pekerjaan :
b. MATERIAL :
d. PERSIAPAN :
1) Contoh Bahan :
e. PELAKSANAAN :
D. MEKANIKAL
1. INSTALASI MEKANIKAL
a. PERATURAN UMUM
1) Peraturan Dan Acuan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan
peraturan sebagai berikut:
a) Peraturan Umum Instalasi Perpipaan (PUIP)
b) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
Per.05/MEN/1982
c) Keputusan Menteri P.U. No.02/KPTS/1985
d) Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti
PLN, PGN, PERUMTEL, Dit.Jen.Bina Lindung dari Pusat maupun daerah.
e) Pedoman Plambing Indonesia
2) Gambar-Gambar
a) Gambar-gambar rencana dan persyaratan-persyaratan ini merupakan suatu
kesatuan yang saling melengkapi dan sama mengikatnya.
b) Gambar-gambar sistem ini menunjukkan secara umum tata letak dri peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan service/
maintenance jika perlatan-peralatan sudah dioperasikan.
c) Gambar-gambar arsitek dan struktur / sipil harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan dan detail finishing instalasi.
d) Sebelum pekerjan dimulai, kontraktor harus mengajukan gambar kerja dan
detail kepada MK untuk dapat diperiksa dan disetujui terlebih dahulu. Dengan
mengajukan gambar-gambar tersebut, kontraktor dianggap telah mempelajari
situasi dari instalasi lain yang berhubungan dengan instalasi ini.
e) Kontraktor instalasi ini harus membuat gambar-gambar instalasi terpasang yang
disertai dengan operating dan Maintenace Instruction serta harus diserahkan
kepada pengawas proyek pada saat penyerahan pertama dalam rangkap 4 (empat)
terdiri 1 kalkir dan 3 blue print, dijilid serta diengkapi dengan daftar isi dan data
notasi.
3) Koordinasi
4) Pelaksanaan Pemasangan
a) Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, kontraktor harus
menyerahkan gambar kerja dan detailnya kepada Pengawas proyek dalam
rangkap 3 (tiga) untuk disetujui.
b) Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan
kapasitas peralatan yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang diragukan,
Kontraktor harus segera menghubungi Pengawas proyek.
a) Peralatan instalasi ini harus digaransi selama tiga bulan terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
b) Masa pemeliharaan untuk insatalasi ini adalah selama tiga bulan terhitung
sejak saat penyerahan pertama.
c) Selama masa pemeliharaan ini, kontraktor instalasi ini diwajibkan mengatasi
segala kerusakan yang akan terjadi tanpa adanya tambahan biaya
d) Selama masa pemeliharaan ini seluruh instalasi yang telah selesai
dilaksanakan masih merupakan tanggung jawab kontraktor sepenuhnya.
e) Selama masa pemeliharaan ini, Kontraktor instalasi ini tidak melaksankan
teguran dari pengawas proyek atas perbaikan / penggantian / penyetelan/
tersebut kepada pihak lain atas biaya Kontraktor instalasi ini.
f) Serah terima pertama dari instalasi ini baru dapat dilaksanakan setelah ada
bukti pemeriksaan dengan hasil yang ditanda tangani bersama oleh Kontraktor
dan Pengawas proyek.
g) Serah terima setelah masa pemeliharaan instalasi ini baru dapat dilaksanakan
setelah Berita Acara serah terima kedua yang menyatakan bahwa instalasi ini
dalam keadaan baik, ditanda tangani bersama Kontraktor dan pengawas
proyek.
7) Laporan-Laporan
b) Laporan Pengetesan
Kontraktor instalasi ini harus menyerahkan kepada Pengawas proyek
laporan tertulis mengenai hal-hal sebagai berikut :
10) Ijin-Ijin
Wakil Kontraktor harus selalu hadir dalam setiap rapat proyek yang diatur
oleh Pemberi Tugas.
Penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan, pengangkutan dan pelayanan yang diperlukan
untuk melaksanakan membuat konstruksi rangka dan pemasangan panel composit sesuai
ketentuan perencanaan, dan pemasangannya di lapangan.
Semua pekerjaan dan tukang yang bekerja untuk melakukan pekerjaan harus ahli dan yang
berpengalaman serta professional.
Pemborong harus mempersiapkan dan membuat gambar kerja yang lengkap, daftar material,
dan sambungan dari komponen-komponen, yang sebelum dilaksanakan harus diperiksa dan
disetujui oleh pengawas.
Pekerjaan panel composit harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera pada
gambar kerja, dan dilaksanakan untuk pemasangan curtain wall.
43.2. Referensi
a. Semua bahan yang disebutkan pada bab ini harus dikerjakan sesuai dengan standard dan
spesifikasi dari pabrik.
b. Bahan komposit harus dalam keadaan rata.
c. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengerjaan curtain wall harus memenuhi standar-standar
antara lain :
(AA) The Aluminium Association
(ASTM) E84 American Standart for Testing Materials
ISO9001 Quality Management System Certification
a. Aluminium composit
Merk SEVEN / ALUCOMP(GEASINDO) uk : 1220mm x 2440mm x 4mm
Warna mengikuti gambar kerja
Bending strength : 132 Mpa
Sound insulation : 0 – 3 dB
Finished : PVdF coating
a. Pemasangan dilakukan oleh tenaga ahli yang khusus dalam pekerjaan ini dengan menunjukkan
surat keterangan referensi pekerjaan-pekerjaan yang pernah dikerjakan kepada Direksi
Lapangan untuk mendapatkan persetujuan
b. Aluminium Composite panel yang digunakan untuk seluruh proyek harus dari satu macam saja.
c. Pelaksanaan pemasangan harus lengkap dengan peralatan bantu untuk mempermudah serta
mempercepat pemasangan dengan hasil pemasangan yang akurat , teliti dan tepat pada
posisinya.
d. Untuk pemasangan rangka, pasang dahulu besi siku nya dengan posisi seperti pada gambar
kerja sebagai dasar rangka panel.
e. Untuk mengikat besi siku dengan dinding, digunakan dinabolt ø 10mm yang sebelumnya sudah
di bor. Jarak antar dinabolt bisa dilihat pada gambar kerja.
f. Setelah itu, pasang rangka aluminium 38x38 untuk landasan panel composit di setelah rangka
besi siku.
g. Posisi dan jarak rangka aluminium 38x38 di sesuaikan dengan gambar kerja.
h. Lalu, untuk mengikat rangka aluminium dengan besi siku, digunakan dinabolt ø10mm yang
sebelumnya di bor dahulu.
i. Rangka-rangka untuk panel composit harus diperiksa dengan teliti, harus tegak lurus, dan
terpasang pada posisinya.
j. Setelah semua rangka sudah benar pemasangan maupun posisinya, siapkan panel composit
yang sudah diukur dan dipotong sesuai ukuran pada gambar kerja.
k. Sebelum dipasang harus di perhatikan ketelitian, juga ukurannya agar tidak terjadi kesalahan.
l. Metode pemasangannya yaitu tepi panel composit di tekuk tepiannya 2 x seperti huruf S lebih
jelasnya bisa dilihat pada gambar kerja, sebagai tempat menempelnya panel dengan rangka
aluminium.
m. Untuk penyambungannya menggunakan rivet pada sisi depan rangka aluminium.
n. Untuk pengisi celah antar sambungan panel agar padat, di beri selang ø ½ Inch sepanjang
celah tadi.
o. Setelah itu, celah tadi di tutup dengan sealant dengan rapat dan jangan sampai air bisa masuk.
p. Untuk pemasangan curtain wall, rangka profil aluminium horizontal dan vertical dipasang setelah
rangka besi siku.
q. Lalu kaca one way dipotong – potong sesuai ukuran pada gambar.
r. Setelah itu dipasang pada rangka – rangka yang sudah disediakan.
s. Setelah itu, sambungan pada celah-celah diberi sealant.
t. Pembersihan panel dan curtain wall setelah pekerjaan selesai dapat dilaksanakan dengan air
dan spons atau sikat lembut. Apabila pengotoran lebih berat bisa ditambahkan deterjen netral.
u. Kontraktor harus melindungi pekerjaan yang telah selesai dari hal-hal yang dapat menimbulkan
kerusakan. Bila hal itu terjadi, Kontraktor harus memperbaiki tanpa biaya tambahan.
v. Hasil pemasangan pekerjaan Aluminium Composite Panel harus merupakan hasil pekerjaan
yang rapih dan tidak bergelomban
E. ELEKTRIKAL
INSTALASI ELEKTRIKAL
a. PERSYARATAN UMUM
1) Umum
Dokumen ini berisi spesifikasi umum instalasi listrik untuk proyek Tersebut
diatas. Segala persyaratan dan ketentuan instalasi listrik akan dijelaskan pada
bagian–bagian berikutnya.
2) Peraturan Pemasangan
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan -peraturan
sebagai berikut :
a) PUIL 2000.
b) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.05/MEN/ 1982
c) National Fire Protection Association (NFPA)
d) Petunjuk dari Pabrik Pembuat Peralatan.
b) Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan,
sedangkan pemasangan harus dikerjakan dengan perhatikan kondisi dari
bangunan yang ada dan mempertimbangkan juga kemudahan service /
maintenance jika peralatan-peralatan sudah dioperasikan.
a) Yang dimaksud dengan gambar kerja adalah gambar-gambar yang dibuat oleh
Kontraktor, Pemasok-barang maupun pihak-pihak lain yang bertujuan untuk
menjelaskan cara pemasangan maupun cara penyambungan dan lainnya
pada saat pelaksanaan pekerjaan sedang berlangsung
Detail panel
Detail pemasangan panel
Detail pemasangan peralatan
Detail-detail lain yang diperlukan.
b) Koordinasi yang baik perlu ada, agar instalasi yang satu tidak menghalangi
kemajuan instalasi lain.
b) Masa pemeliharaan untuk instalasi adalah satu tahun terhitung sejak saat
penyerahan petama.
b) Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada
saat diperlukan / dikehendaki oleh pihak Pengawas proyek.
Perubahan material, dan lain – lainnya, harus diajukan oleh Kontraktor kepada
Pengawas proyek secara tertulis dan pekerjaan tambah/ kurang / perubahan
yang ada harus disetujui oleh Pengawas proyek secara tertulis.
b. LINGKUP PEKERJAAN
1) Umum
(3) Overload
Berdasarkan IEC p47, IEC 292
Dapat mampu berfungsi sebagai pengaman motor listrik
terhadap beban lebih dan disesuaikan dengan arus nominal motor
tersebut.
Untuk star – delta dan Direct On Line dapat dikombinasikan
dengan Magnetic Motor Circuit Breaker.
(4) Bushbar Support
Sesuai standard IEC, SPLN - SNI Bus-bar support terdiri dari
unipolar/multi polar.
Isolasi support harus sesuai dengan ukuran copper (tembaga).
Kapasitas dari Bus – bar harus sesuai dengan standard Puil
Terdiri dari 1,2,3 dan 4 pole + 1 grounding
Spesifikasinya :
◊ High Dielectric strenght
◊ High Mechanical wisthstand
◊ Tahan Terhadap temperatur sesuai dengan rekomendasi
(5) Isolasi support
Bahan terdiri dari SMC/DMC spesifikasi terdiri dari :
High Dielectric Strenght
High Mechanical Withstand
High Temperature.
7) Lighting Fixtures
a) Lighting Fixtures TKO/RM/GMS – TL 2 X 36 W
(1) Tebal plat besi untuk lighting fixture tersebut minimum 0,7 mm.
(2) Fitting lampu dari tipe yang tidak menggunakan mur baut
(a) Tebal plat besi untuk lighting fixtures terebut minimum 0.7 mm.
(b) Condensor yang dipasang seri pada lampu-lampu TL harus dapat
memberikan koreksi factor total minimal 0,85.
(c) Tabung TLD yang dapat dipakai adalah jenis Warm Light. Pihak
Kontraktor wajib menanyakan tipe yang akan digunakan. Bila pihak
Kontraktor tidak menanyakan hal tersebut diatas, maka pihak
Pengawas proyek berhak menentukannya dengan tanggungan
resiko apapun pada pihak Kontraktor.
(d) Dilengkapi dengan acrylic prismatic cover/ sesuai gambar.
g) Kotak – Kontak Dan Saklar
(1) Kotak – kontak dan saklar yang akan dipasang pada dinding tembok bata
adalah type pemasangan masuk / inbow (flush-mounting) dan tipe floor
mounted.3
(2) Kontak-kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 15 A dan
mengikuti standart VDE.
(3) Flush-Box (inbow doos) untuk tempat saklar, kotak-kontak dinding dan
push button harus dipakai dari jenis bahan metal.
(4) Kotak-kontak dinding yang dipasang 30 cm dari pemukaan lantai dari
ruang-ruang yang basah/lembab harus jenis water tight sedang untuk
saklar dipasang 150 cm dari permukaan lantai atau sesuai gambar.
Sebelum pemasangan, pihak Kontraktor harus mendapat persetujuan dari
Pengawas proyek.
h) Grounding
(1) Kawat grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BCC = Bare
Copper Conductor).
(2) Besarnya kawat grounding yang dapat digunakan minimal berpenampang
sama dengan penampang kabel masuk (incoming feeder) untuk
1) Panel – panel
a) Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya
dan harus rata (horisontal)
b) Setiap kabel yang masuk / keluar dari panel harus dilengkapi dengan gland,
dan diberi lapisan seal dari karet untuk menutupi bagian bekas lubang yang
permukaannya tajam atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang
tajam.
e. PENGUJIAN
1) Umum
Sebelum semua peralatan utama dari sistim dipasang harus diadakan
pengujian secara individual parsial (Partial Test). Peralatan tersebut baru
dapat dipasang setelah dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik
dari pabrik yang bersangkutan dari LMK / PLN serta instalasi lain yang
berwenang untuk itu. Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan
pengujian secara menyeluruh dari sistim, untuk menjamin bahwa sistem
berfungsi dengan baik. Semus biaya untuk mendapatkan sertifikat lulus
pengujian dan peralatan untuk pengujian yang perlu disedi akan oleh
Kontraktor menjadi tanggung jawab Kontraktor sendiri.
2) Peralatan dan Bahan
Peralatan dan Bahan Instalasi Listrik yang harus diuji.
a) Panel-panel Tegangan Rendah
Panel-panel tersebut harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pengujian
dari pembuat panel yang menjamin bahwa setiap peralatan dalam panel
tersebut berfungsi baik dan bekerja sempurrna dalam keadaan operasi
maupun gangguan berupa undervoltage, over current, overthermis,
short circuit dan lain-lain serta megger antara fasa, fasa netral, fasa
nol.
b) Kabel-kabel Tegangan Rendah
Untuk kabel tegangan rendah sertifikat lulus pengujian harus dari PLN
yang terutama menjamin bahan isolasi kabel baik serta melanggar
ketentuan-ketentuan PLN tentang isolasi kabel tegangan renah,
pengujian dengan megger tetap harus dilaksanakan, dengan nilai tahan
isolasi minimum 50 mega Ohm.
c) Lighting Fixtures
Setiap lighting fixtures yang menggunakan Ballast dan kapasitor harus
dilakukan pengujian / pengukuran faktor daya. Dalam hal ini faktor daya
yang diperbolehkan minimal 0,85.
d) Motor-motor Listrik
Pengukuhan tahanan isolasi motor-motor listrik harus dilakukan.
Pemasangan motor-motor listrik bisa dilaksanakan setelah hasil
pengukuran tidak melanggar ketentuan-ketentuan PUIL 2000
e) Pentanahan / Grounding
f) Shaft
Semua shaft harus ditutup/diisolasi antara lantai yang satu dengan yang
lainnya dengan memakai light concrete.
f. PRODUK
1) Umum
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk
mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Kontraktor
baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis. Produk bahan dan
peralatan pada dasarnya adalah seperti tercantum dalam outline specification