Anda di halaman 1dari 63

PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN PAGAR SMP

NEGERI 7 BAUBAU

CV. EIGHTEEN HORIZONTAL CONSULTANT


2022

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


PENDEKATAN & METODOLOGI

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP
1 KERANGKA ACUAN KERJA

I. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP KAK


Pelaksanaan pekerjaan “Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”
merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Buton
Selatan. Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disiapkan pengguna jasa, sudah
menggambarkan dengan cukup jelas latar belakang permasalahan, maksud dan tujuan,
serta lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Dengan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki, konsultan menyakini dapat
melaksanakan kegiatan yang diminta. Selanjutnya pada bagian ini akan disampaikan
tanggapan dan saran konsultan terhadap kerangka acuan kerja yang diuraikan secara
mendetail untuk masing-masing bagian.
Untuk melihat secara detailnya mengenai fungsi dan tugas pokok Konsultan dalam kegiatan
ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1. PEMERIKSAAN (TEST DAN INSPEKSI)
- Memeriksa data survey di lapangan;
- Mengarahkan dan memeriksa pelaksanaan test laboratorium dan test lapangan untuk
pekerjaan struktur, dan semua material yang akan digunakan dan metoda kerja yang
akan dilaksanakan;
- Mengawasi dan mengevaluasi semua konstruksi dan instalasi, laboratorium, gudang,
peralatan, dan barang-barang lain agar sesuai dengan acuan dan kondisi dari
dokumen kontrak.
- Memeriksa material yang akan digunakan di pekerjaan termasuk juga sumbernya
yang harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengguna Jasa;
- Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara
Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan
Sementara (Certificate of Provisional Acceptance).
- Pemerikasaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara
Serah Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir
(Certificate of Final Acceptance).

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


2. PENGAWASAN (CONTROL)
- Menjaga pencapaian kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa bar chart dan
PDM/CPM yang digunakan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disetujui.
- Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan oleh
Kontraktor, penyesuaian design bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan
teknis.
- Memeriksa dan menyetujui gambar terbangun (As Built Drawing) yang disiapkan
oleh Kontraktor.
- Menjaga dan memperbaharui secara berkala daftar tenaga kerja dan peralatan yang
digunakan Kontraktor dengan mengacu pada daftar yang sudah disetujui oleh
Pengguna Jasa saat pengajuan penawaran.
- Memeriksa dan menyetujui catatan yang dibuat Kontraktor tentang laporan harian
yang berisi: kondisi cuaca harian, kondisi di luar normal di lapangan, peralatan
Kontraktor, dan personil di lapangan serta peristiwa kejadian yang biasa
mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah
keterlambatan tersebut.
- Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap semua jaminan yang
diperlukan di bawah syarat-syarat yang tercantum di dalam dokumen kontrak, untuk
material dan peralatan yang digunakan di pekerjaan.
- Perjanjian/perwasitan untuk klaim dari Kontraktor.

3. ADMINISTRASI
- Mengevaluasi dan membuat rekomendasi bagi Pengguna Jasa dalam bertindak atas
klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup pekerjaan kontrak, draft
perubahanperubahan lain di ruang lingkup pekerjaan yang tercantum dalam
dokumen kontrak.
- Rancangan sertifikat pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan oleh Team
Leader untuk mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa termasuk perkiraan biaya
untuk konstruksi dan pengawasan.
4. LAPORAN
- Memberikan laporan secara rutin semua pengukuran kuantitas dan kualitas
pekerjaan yang sudah ditest termasuk penggunaan dan kualitas material, kepada
Pengguna Jasa.
- Memberikan laporan secara incidental kalau diperlukan jika ada masalah yang timbul,
dan memberikan rekomendasi pemecahan permasalahan.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


II. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG
Kebutuhan akan pelayanan jasa angkutan sebagai akibat dari keberhasilan usaha
pembangunan yang dilaksanakan selama ini harus diantisipasi secara tepat dengan cara
meningkatkan kemampuan pelayanan prasarana angkutan yang memadai. Sarana
pembangunan Pagar pada Pembangunan Jangka Panjang adalah mendukung
terciptanya sumber daya yang mandiri dan andal melalui penyelenggaraan sistem
pendidikan, sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah meningkatkan peran dan
sistem pendidikan nasional dalam memenuhi kebutuhan mobilitas manusia, barang, jasa
dan terwujudnya sistem pendidikan nasional yang efisien. Prasarana sekolah mempunyai
peran yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan sektor-sektor lain dalam
penyelenggaraan yang mengarah kepada suatu sistem pendidikan terpadu antar kota
untuk mewujudkan sistem pendidikan yang merata dan mampu memberikan pelayanan
dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat.
Pendidikan adalah salah satu dari sekian pembelajaran pengetahuan, keterampilan, serta
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya
melalui pengajaran, penelitian serta pelatihan di tata dan terus disempurnakan dengan
didukung peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga terwujud keandalan serta
disesuaikan dengan pengembangan ekonomi, tingkat kemajuan teknologi, kebijaksanaan
tata ruang dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, agar dapat memenuhi kebutuhan
pembangunan, tututan masyarakat serta kebutuhan perdagangan. Peran serta pihak
swasta dalam penyediaan kelengkapan prasarana sekolah perlu didorong dan digalakkan
melalui penciptaan iklim yang menumbuhkan inisiatif serta tanggung jawab terhadap
pembangunan. Prasarana sekolah perlu terus dibangun, ditingkat dan dikembangkan
serta ditangani secara khusus dalam rangka menunjang pengembangan wilayah agar
peningkatan serta pemerataan pembangunan dan hasil hasilnya dapat dirasakan
masyarakat secara lebih meluas.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


III. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari kegiatan jasa konsultansi pengawasan ini adalah melakukan kegiatan teknis
supervisi pekerjaan kontruksi Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau secara
komprensif terlaksana dengan tepat, baik administrasi maupun teknis sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku. Tepat mutu, tepat waktu dan tepat sasaran sesuai
dengan spesifikasi Teknis yang ada dalam kontrak Pekerjaan Fisik yang dilaksanakan
dari pekerjaan ini adalah:
1. Melakukan kegiatan Supervisi pada Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau
2. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan
pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja.
3. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang
timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi
teknis bila terjadi penyimpangan;
4. Mengawasi dan memanage pelaksanaan pekerjaan pembangunan sekolah tersebut
yang disesuaikan dengan maksud dan tujuan pembangunan sekolah tersebut.

IV. LOKASI PEKERJAAN


Kelurahan Baadia Kecamatan Murhum Kota Baubau

V. LINGKUP PEKERJAAN
Tugas dan Kewajiban Tim Konsultan Supervisi dalam tahap Pelaksanaan mencakup hal-
hal sebagai berikut:
a. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana
konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik, penyediaan
dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan,
bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance/ Quality Control, dan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
b. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi pengendalian sumber
daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas
dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian
tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


c. Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul,
usulan koreksi dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan;
d. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi
fisik;
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik;
4. Mengumpulkan data informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan, dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana
konstruksi;
6. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi;
7. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
pelaksana konstruksi;
8. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawings) sebelum serah terima pekerjaan;
9. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (pertama), dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
10. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama,
berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi.
f. Menyusun laporan-laporan pekerjaan.
Agar kesemua pekerjaan di atas sesuai dengan spesifikasi teknis, kualitas, kuantitas
dan biaya pekerjaan, sebagaimana yang telah ditetapkan didalam perencanaan detail
Konsultan dalam melakukan kegiatannya akan melakukan tugas-tugas membantu
pemilik proyek dalam :
 Melakukan Pre Construction Meeting

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


 Melakukan pemeriksaan lapangan selama berlangsungnya pekerjaan.
 Melakukan pemeriksaan kualitas material dan peralatan agar sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan.
 Melakukan pemeriksaan agar segala sesuatu yang dibuat dilapangan sesuai
dengan perencanaan.
 Melakukan review design jika diperlukan.
 Melakukan pemeriksaan terhadap pembangunan dalam kaitannya dengan
kemajuan pekerjaan.
 Melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap operasionalisasi pekerjaan-
pekerjaan yang sudah dikerjakan.
 Melakukan perhitungan volume pekerjaan, biaya dan kuantitas dalam kaitannya
dengan pencairan dana kontraktor. Termasuk perhitungan Contract Change
Order (CCO), jika diperlukan.
 Melakukan pemeriksaan terhadap Shop Drawing, As Built Drawing dan penyiapan
alih operasi / handed over kepada Pemilik Pekerjaan.
 Menyiapkan dan mengawasi start up, trial run dan commissioning.

VI. PEMAHAMAN SUPERVISI TERHADAP PEKERJAAN KONSTRUKSI


Dalam kegiatan supervisi pembangunan, perlu diperhatikan beberapa hal penting yaitu :
 Perlu adanya mekanisme pengendalian mutu
 Perlu adanya penetapan wewenang dari stakeholders yang terkait dalam
pembangunan
 Perlu adanya laporan hasil pelaksanaan pekerjaan
 Perlu adanya proses serah terima pekerjaan
 Perlu adanya kejelasan dari sistem informasi manajemen proyek

Mekanisme Pengendalian Mutu


Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disetujui oleh direksi lapangan pada
saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kebutuhan.
a) Program mutu sekurang-kurangnya berisi:
 Informasi mengenai pengadaan;
 Organisasi proyek, pengguna jasa dan penyedia jasa;
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
 Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
 Prosedur instruksi kerja;
 Pelaksanaan kerja,

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


b) Prosedur pelaksanaan dari tiap-tiap jenis pekerjaan meliputi:
 Standar pekerjaan;
 Prosedur kerja;
 Daftar inspeksi;
 Persyaratan testing.
c) Prosedur instruksi kerja harus mencakup rincian minimal tentang:
 Urutan kegiatan pelaksanaan;
 Prosedur kerja untuk mengawali kegiatan;
 Pemantauan proses kegiatan;
 Pemeliharaan yang diperlukan;
 Penilaian hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi
Penetapan Wewenang
Penegasan penetapan wewenang masing-masing institusi yang terlibat dalam proses
pembangunan perlu dipertegas sejak awal. Konsultan mendeskripsikan secara jelas
tugas dan wewenang sebagai berikut :
a) Wewenang Konsultan Supervisi
Konsultan supervisi akan diberi wewenang penuh terhadap tugas
pengawasan/supervisi teknis dari pelaksanaan fisik proyek yang dilakukan oleh
kontraktor. Pemberi Tugas / Pengguna Jasa (Satker) maupun kontraktor akan
melakukan komunikasi pelaksanaan proyek dengan Konsultan Supervisi
b) Tanggung Jawab Konsultan Supervisi
Konsultan Supervisi bertanggungjawab penuh kepada Satker bahwa hasil
perencanaan pembangunan proyek yang dilaksanakan oleh kontraktor adalah benar-
benar sesuai ketentuan dalam kontrak pemborongan. Konsultan harus memberikan
jaminan segala ijin kerja, persetujuan dari setiap jenis/langkah pelaksanaan dan
persyaratan konstruksi yang telah dikeluarkan.
Laporan Hasil Pekerjaan
- Laporan Harian (Kontraktor)
Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan
penyedia jasa wajib membuat buku harian. Buku harian diisi oleh penyedia jasa dan
diketahui oleh direksi teknis (termasuk Konsultan Supervisi) , mencatat seluruh
rencana dan realisasi aktvitas pekerjaan seabgai bahan laporan harian. Laporan
harian dibuat oleh penyedia jasa, diperiksa oleh direksi teknis dan disetujui oleh
direksi pekerjaan.
Laporan harian berisi:
- tugas, penempatan dan jumlah tenaga kerja di lapangan;

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


jenis dan kuantitas bahan dilapangan;
- jenis, kapasitas, jumlah dan kondisi peralatan di lapangan
jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
- cuaca dan peristiwa alam lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
- perintah dan persetujuan untuk melaksanakan pekerjaan;
- perubahan desain, gambar kerja dan realisasi pekerjaan dibandingkan dengan
rencana;
- foto-foto hasil pelaksanaan pekerjaan;
- catatan hasil pelaksanaan pekerjaan.
Dari laporan harian harus dapat diperoleh informasi sebab-sebab terjadinya
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan peralatan,
penyediaan personil/bahan/peralatan terlambat, atau disebabkan keadaan cuaca buruk.
Laporan harian dibuat sekurang-kurangnya dalam 3 (tiga) rangkap untuk didistribusikan
kepada:
- asli untuk direksi pekerjaan;
- tindasan pertama untuk penyedia jasa;
- tindasan kedua untuk direksi teknis.
Laporan Mingguan (Kontraktor)
Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan minguan serta catatan yang dianggap perlu. Laporan mingguan dibuat oleh
penyedia jasa diperiksa oleh direksi teknis dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
Laporan mingguan dibuat sekurang-kurangnya dalam 3 (tiga) rangkap untuk
didistribusikan
kepada:
- Asli untuk direksi pekerjaan
- Tindasan pertama untuk penyedia jasa
- Tindasan kedua untuk direksi teknis

Laporan Bulanan (Kontraktor)


Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik
pekerjaan bulanan serta catatan yang dianggap perlu. Laporan bulanan dibuat oleh
penyedia jasa, diperiksa oleh direksi teknis dan disetujui oleh direksi pekerjaan.
Laporan bulanan dibuat sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) rangkap untuk
didistribusikan kepada:
- Asli untuk direksi pekerjaan
- Tindasan pertama untuk atasan pengguna jasa

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


- Tindasan kedua untuk atasan langsung untuk pengguna jasa
- Tindasan ketiga untuk penyedia jasa
- Tindasan ke empat untuk direksi teknis

VII. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG

1. PEMAHAMAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL


Sesuai dengan dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) personil yang dipersyaratkan
untuk melaksanakan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau yang disebutkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) secara sistimatis sudah jelas baik terhadap latar
belakang pendidikan maupun terhadap jumlah personil dengan tugas masing–masing
sebagai berikut :
Tenaga Ahli
1) Site Engineer 1 (satu) orang dengan masa layanan 3 bulan;
2) Op. Komputer/Admin; 1 (satu) orang dengan masa layanan 3 bulan;
Terhadap komposisi tenaga ahli, dan tenaga pendukung yang ditawarkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK)
tentang tenaga yang dibutuhkan, konsultan berbendapat bahwa sudah sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan dengan melihat Site Engineer adalah Sarjana Teknik
Sipil dengan pengalaman paling kurang 2 (Dua) tahun. Dengan keahlian tersebut
yang dimiliki Site Engineer sebagai pemimpin lapangan dan sekaligus penanggung
jawab terhadap pekerjaan, baik mutu dan kualitas yang dibantu dengan
Administrisai.

Tim CV. Eighten Horizontal Consultant menyadari betul urgensi pekerjaan ini
karena selain pekerjaan tersebut adalah lanjutan pekerjaan dan rehabilitasi kami
berpendapat pekerjaan tersebut kemungkinan adanya pembongkaran dengan
melihat melihat judul pekerjaan tersebut. Sehingga akan menempatkan personil
yang handal sesuai dengan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja untuk
menanganinya dan akan menyusun metode untuk mengantisipasi keterlambatan
dalam melaksanakan tugas pengawasan pada setiap pekerjaan fisik yang mungkin
saja akan terjadi secara bersamaan mengingat yang akan diawasi adalah pekerjaan
pembangunan sekolah.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


2. TANGGAPAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ” Pengawasan Pembangunan Pagar SMP


Negeri 7 Baubau” tersebut sebagaimana yang tertuang dalam KAK bahwa Jangka
Waktu Paket Pekerjaan ini adalah 3 (Tiga) bulan atau 90 (Sembilan puluh)
hari kelender terhitung sejak surat perintah mulai kerja ditandatangani.
Berdasarkan pengalaman mengerjakan proyek sejenis dan dengan melihat
pengalaman sejenis supervisi pengawasan dermaga/sekolah sehingga Penyedia Jasa
berpendapat bahwa sebagai penyedia jasa yang akan melakukan penawaran bahwa
waktu yang ditawarkan sangat cukup untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Berdasarkan pengalaman perusahaan dan tim tenaga ahli dan tenaga teknis yang
akan ditempatkan untuk pekerjaan tersebut adalah tenaga yang berpengalaman dan
memahami masalah dan memiliki kinerja yang baik setiap tanggung jawab yang
diberikan. Sehingga jangka waktu pelaksanaan yang ditawarkan sudah sesuai
dengan pekerjaan yang akan dikerjaan. Dengan kesimpulan bahwa jangka waktu
sudah cukup untuk menyelesaiakan pekerjaan tersebut tepat waktu.

3. APRESIASI DAN INOVASI


Secara garis besar yang menjadi tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam
pengawasan ini meliputi; :
 Terjadinya sasaran pembangunan yang ingin dicapai secara berkualitas tepat
waktu, mutu dengan biaya yang efisien
 Sasarannya harus tepat pada pelaksanaan pembanguan fasilitas fisik
 Dalam pengawasan konstruksi dan pelaksanaan konstruksi perlunya ada
pengendalian yang tepat sasaran
Terhadap pengawasan dengan melibatkan konsultan pengawasan, maka secara tidak
langsung dapat mewujudkan hasil yang sempurna yang ditumpuhkan pada konsultan
pengawasan untuk dapat berfungsi sebagai perpanjang /katalisator Penyedia Jasa
didalam proses pengawasan. Dengan demikian tugas pengawasan diharapkan akan
tersusunnya mekanisme dalam produk yang dihasilkan oleh pengawasan.
Konsultan pengawas perlu memberikan atau menggambarkan konsep yang dianggap
tepat untuk penerapan dilapangan maka kiranya terlebih dahulu menyamakan
persepsi antara Penyedia Jasa, Kontraktor dan Konsultan mengenai permasalahan
atau kendala yang akan timbul dalam pelaksanaan fisik, terutama dalam segi
pemancangan karena pengalaman perusahaan selama ini menangani proyek

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


pengawasan sekolah /dermaga gambar rencana tidak pernah sama kedalaman atau
pancang tiang yang terpancang dengan gambar rencana.
Konsultan akan menggambarkan konsep yang dianggap tepat untuk penerapan
dilapangan dalam proyek apabila terjadi perbedaan antara lapangan dengan gambar
rencana dengan memberikan gambaran mengenai jasa supervisi yang akan
dilakukan oleh tim konsultan dengan menyampaikan beberapa hal sebagai usulan
yang mengarah pada perbaikan pelaksanaan pekerjaan dilapangan, usulan tersebut
sebagai berikut :
1. Berdasarkan pengalaman mengerjakan pekerjaan sejenis, selain pekerjaan
supervisi sebagai tugas pokok Field Team, juga dibutuhkan pengetahuan
mengenai aspek-aspek perhitungan khususnya yang berkaitan dengan soft
drawing dan as build drawing. Ada baiknya dalam KAK untuk uraian tugas
profesional staf dicantumkan hal-hal yang berkaitan dengan aspek-aspek
perencanaan teknis.
2. Kendala yang biasanya ditemukan di lapangan yang merupakan tanggungjawab
kontraktor namun menjadi beban bagi Tim Supervisi menjelang berakhirnya
masa kontrak adalah as build drawing dan gambar soft drawing mungkin ada
baiknya apabila kedua item pekerjaan tersebut dananya dimasukkan dalam
kontrak konsultan.
3. Memastikan bahwa kedua lahan untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
kontraktor telah siap termasuk pengaturan sistem pekerjaan.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


URAIAN PENDEKATAN,
2 METODOLOGI, PROGRAM KERJA DAN
ORGANISASI PROYEK

PENDEKATAN TEKNIS

Seperti yang konsultan uraikan pada tanggapan KAK tersebut diatas bahwa tidak ada jenis
kegiatan yang diuraikan mengenai pekerjaan apa yang akan dilaksanakan hanya judul saja
yaitu Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau Padahal untuk mencapai hasil
pekerjaan yang optimal, Konsultan akan melakukan pendekatan yang mencakup aspek non
teknis (bersifat umum) dan aspek teknis mengenai jenis kegiatan kemudian menyusun
metodologi dan rencana kerja yang tepat dan sistematis.

A.1. UMUM
Dalam penanganan tugas yang dibebankan pada konsultan supervisi, pendekatan
(approach) yang dilakukan disesuaikan dengan Kerangka Acuan (Term of Reference - TOR)
yang ada, yangmana konsultan supervisi akan melaksanakan tugas pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan pekerjaan pembangunan sekolah.
Dengan demikian, sifat dari tugas konsultan supervisi adalah membantu pemilik proyek
dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan (konstruksi) dan pengembangan sekolah
yang dilaksanakan oleh kontraktor.
Pendekatan lain yang diterapkan dalam kegiatan pengawasan ini adalah Sistim Manajemen
Jaminan Mutu (Quality Assurance) yang akan sangat membantu mempermudah penelurusan
data dan rekaman serta pembuatan dokumentasi lainnya yang diperlukan. Dengan
pendekatan
ini maka tanggung jawab dan pengambilan keputusan sepenuhnya ada pada proyek atau
pemberi tugas setelah mempertimbangkan saran-saran yang diberikan oleh konsultan.
Agar dapat mencapai target dan sasaran yang telah ditentukan, maka koordinasi antara tim
konsultan dengan pimpinan proyek berikut staf dan para pengawas yang ditunjuk serta para
pelaksana/kontraktor harus dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Dengan demikian maka
organisasi konsultan akan dibentuk sedemikian rupa sehingga komunikasi dengan proyek
menjadi mudah serta sesuai dengan program kerja kontraktor.
Pada prinsipnya pekerjaan pengawasan ini dilaksanakan untuk memperoleh sebuah
konstruksi yang memenuhi kriteria sebagai berikut :

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


- Berkualitas seperti yang ditentukan dalam spesifikasi, gambar, dan sebagainya baik
ditinjau dari segi bahan, pelaksanaan, maupun fungsi bangunan.
- Memenuhi budget atau anggaran dengan volume kerja dan biaya konstruksi yang
sesuai dengan pekerjaan yang direncanakan.
- Menepati waktu pelaksanaan sesuai jadual pelaksanaan yang disepakati bersama
dalam kontrak.
- Menjaga kelancaran dan keselamatan semua kegiatan pelaksanaan konstruksi serta
menghindarkan dampak negatif kegiatan pelaksanaan konstruksi.
Untuk memenuhi keempat kriteria tersebut, diperlukan suatu sistem yang melibatkan
semua pihak yang berperan dalam pelaksanaan konstruksi. Terdapat empat pihak yang
terkait dalam kontrak pelaksanaan yaitu pemilik proyek atau pemberi tugas, konsultan
perencana, konsultan supervisi, dan kontraktor.
Oleh karena itu, sistem yang dipakai harus merupakan sistem yang dapat menampung
kepentingan keempat pihak tersebut dan merupakan sistem komunikasi yang baik dan
lancar, sehingga penerapan sistem tersebut tidak akan mengganggu proses pelaksanaan
konstruksi itu sendiri.
Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan sistim tersebut di atas sangat dipengaruhi oleh
kapabilitas dari parameter penunjangnya seperti antara lain;
a. Organisasi Proyek
Organisasi ini perlu diadakan untuk mengatur setiap proses dalam penyelesaian
pekerjaan konstruksi baik yang merupakan kegiatan pelaksanaan konstruksi,
kegiatan supervisi, maupun kegiatan penyelesaian permasalahan yang timbul.
b. Manual Operasi Pelaksanaan
Manual Operasi Pelaksanaan ini perlu diadakan untuk mengetahui prosedural detail
pelaksanaan dari setiap kegiatan yang harus ditempuh untuk mencapai aspek legal
dari kegiatan yang bersangkutan dan terjaminnya sebuah konstruksi yang memenuhi
kriteria di atas.
Berikut ini disajikan diagram yang menunjukkan berbagai tugas yang perlu
dilaksanakan untuk mencapai suatu konstruksi yang memenuhi syarat.

A.2. JAMINAN MUTU PROYEK


Jaminan Mutu (Quality Assurance) proyek merupakan susunan prosedur yang jelas dan
merupakan metoda kerja standar yang akan dilaksanakan oleh seluruh anggota tim
konsultan, kontraktor, dan proyek untuk memastikan tercapainya tingkat kualitas dan
kuantitas dari pekerjaan dalam lingkup-lingkup batasan yang telah disetujui/disusun di
semua aspek-aspek pelayanan.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Pelaksanaan Jaminan Mutu untuk pekerjaan fisik, idealnya dimulai dari pekerjaan desain.
Hasil pekerjaan desain harus dimengerti/dikuasai (termasuk hasil pengukuran) sebelum
pekerjaan fisik dimulai. Selanjutnya, standarisasi pengujian dan prosedur testing serta
kriteria-kriteria teknisnya perlu ditetapkan dan disetujui bersama. Petunjuk atau guidelines
untuk para supervisor, termasuk juga pihak proyek atau pihak ketiga (misal Technical
Audit), perlu disiapkan. Dengan demikian hal-hal tersebut di atas seharusnya masuk dalam
dokumen kontrak pekerjaan. Sehubungan masalah Jaminan Mutu masih relatif baru
digunakan sehingga perlu waktu untuk penyesuaian. Untuk itu diusulkan untuk
melaksanakan jaminan mutu (Quality Assurance) secara Learning by Doing. Konsep
Learning by Doing dapat tercapai melalui interaksi secara terus menerus antara Sistem Mutu
(Quality System) kontraktor dan Program Jaminan Mutu (Quality Assurance Program)
konsultan.
Interaksi tersebut akan saling mengisi demi tercapainya bangunan yang berkualitas. Dalam
hal tersebut di atas konsultan supervisi akan menyiapkan Manual Operasi Jaminan Mutu
(Quality Assurance Operation Manual) dan suatu Rencana Jaminan Mutu (Quality Assurance
Plan) harus disusun oleh kontraktor.

A.3. MANUAL OPERASI PELAKSANAAN


Untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan supervisi maka diperlukan
suatu petunjuk operasi pelaksanaan baik dari segi kualitas maupun kuantitas pekerjaan yang
dilakukan. Manual ini diusulkan berbentuk tabel dilengkapi dengan flowchart dari prosedural
yang harus ditempuh. Prosedur pelaksanaan supervisi dilakukan sesuai dengan diagram alir
hubungan kerja antara keempat pihak yang terkait seperti terlihat pada gambar berikut

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Pember Tugas

Manual Operasional Pelaksanaan

Organisasi

Konsultan Prosedur Koordinasi


Perencana

Prosedur Aliran Informasi


Kontraktor
Prosedur Pemantauan (Monitoring)

Prosedur Jaminan Kualitas


Konsultan
Supervisi Prosedur Penelusuran Kualitas Pekerjaan

Prosedur Penelusuran Biaya

Prosedur Bugdet Pengendalian Biaya

Penyerahan Kelancaran
Kualitas Sesuai Bangunan Biaya Sesuai dan
Persya1ratan (konstruksi) Bugdet Keselamatan
Sesiuai Kegiatan

MANUAL OPERASIONAL PELAKSANAAN

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Pelaksanaan supervisi pekerjaan pada prinsipnya mencakup beberapa hal sebagai berikut:
a. Budget (Anggaran)
1) Batas Kerja
Pada saat pekerjaan akan dimulai terlebih dahulu harus ditentukan batas-batas areal
pekerjaan di mana dalam hal ini dilakukan secara bersama-sama oleh konsultan
supervisi dan kontraktor berdasarkan gambar rencana yang telah disajikan dalam
cetak biru. Pada pekerjaan ini sekaligus ditentukan koordinat baras areal kerja
dengan menggunakan peralatan topografi dan batas-batas alamiah yang ada. Hasil
dari penentuan batas areal pekerjaan ini harus mendapatkan persetujuan dari
pemberi tugas.
2) Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan yang telah dilakukan oleh kontraktor harus selalu dimonitor untuk
tiap-tiap jenis pekerjaan pada setiap jenis bangunan/pekerjaan. Karena pekerjaan ini
akan berlangsung dalam skala waktu tertentu, maka perlu dilakukan supervisi mulai
dari tingkat harian, mingguan, bulanan, dan kuartalan sampai pelaksanaan pekerjaan
proyek selesai. Dari data-data ini konsultan supervisi akan dengan mudah membuat
kurva S yang secara langsung menggambarkan kemajuan pekerjaan konstruksi.
Untuk itu konsultan supervisi menyiapkan perangkat-perangkat praktis yang
langsung dapat digunakan untuk melaksanakan tugasnya.
3) Biaya Pekerjaan Konstruksi
Berdasarkan supervisi pekerjaan (kuantitas dan kualitas) yang telah dilaksanakan
maka konsultan supervisi akan membuat perkiraan biaya yang diperlukan bagi
pelaksanaan konstruksi dan kemudian membandingkan dengan rencana biaya
semula, sehingga dalam hal ini konsultan supervisi akan mampu mendeteksi arus
uang tunai (cas flow) dari biaya konstruksi yang dapat ditagihkan kontraktor ke
pemberi tugas. Selain itu berdasarkan hal tersebut konsultan supervisi akan dapat
menentukan kekurangan/kelebihan biaya konstruksi dari pekerjaan dan selanjutnya
dapat dipakai sebagai bahan pengambilan keputusan bagi finansial proyek.
4) Kualitas Pekerjaan
Konsultan supervisi akan mengendalikan kualitas pekerjaan sehubungan dengan
adanya spesifikasi teknis yang harus dipenuhi oleh kontraktor untuk berbagai bahan
yang digunakan dalam pelaksanaan konstruksi. Untuk ini perlu dilakukan pengecekan
bahan baik dengan pengecekan langsung di lapangan maupun dengan pengetesan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


contoh (sample) di laboratorium. Pengendalian ini harus dilakukan secara acak
(random) dengan disaksikan oleh semua pihak yang terkait.
Pengujian di lapangan dilakukan dengan disaksikan oleh pihak kontraktor, konsultan
supervisi dan pemberi tugas. Pelaku pengujian lapangan akan dilakukan oleh pihak
lain yang independent yang telah disepakati oleh semua pihak. Sedangkan pengujian
laboratorium dilakukan oleh laboratorium yang independent harus disepakati oleh
semua pihak. Prosedur pelaksanaan pengujian dan peralatan pengetesan yang
digunakan dalam pengecekan tersebut akan ditentukan sesuai dengan spesifikasi
teknis yang telah ditentukan oleh konsultan perencana dan apabila tidak tercantum
sebelumnya akan dilaksanakan sesuai ketentuan standar yang berlaku.
Selain itu supervisi kualitas yang dilakukan terhadap fungsi konstruksi yang
dibangun. Hal ini perlu dilakukan mengingat manfaat dari konstruksi yang dibangun
sangat bergantung pada fungsi dari masing-masing bangunan yang ada.
Pengecekan fungsi dari konstruksi bangunan dilakukan berdasarkan gambar rencana
(cetak biru) yang ada. Pengecekan juga dapat dilakukan dengan cara mencocokan
elevasi dan dimensi dari konstruksi yang dibangun dengan gambar rencana (cetak
biru). Untuk itu konsultan supervisi akan bekerja dengan menggunakan perangkat-
perangkat praktis yang dapat menjamin aspek legalitas dari supervisi yang dilakukan.
5) Waktu
Pengendalian waktu dilakukan untuk memenuhi jadual pelaksanaan konstruksi yang
direncanakan sehingga secara ekonomi dan finansial, pemberi tugas tidak mengalami
kerugian akibat keterlambatan yang mungkin terjadi. Untuk itu konsultan supervisi
mempersiapkan sistem pengendalian yang mencakup kemajuan pelaksanaan
pekerjaan harian, mingguan, dan bulanan untuk tiap-tiap jenis pekerjaan. Sehingga
dengan demikian konsultan supervisi dapat dengan mudah menyusun kurva “S” yang
menggambarkan kemajuan pelaksanaan pekerjaan kontraktor.
Dengan adanya kurva “S” ini konsultan supervisi dapat dengan mudah mengetahui
perlu atau tidaknya mendesak kontraktor untuk melakukan percepatan pelaksanaan
pekerjaan atau mengusulkan suatu ganti rugi yang harus ditanggung kontraktor
kepada pemberi tugas.
6) Kelancaran dan Keselamatan Kegiatan/Pekerjaan
Pelaksanaan konstruksi yang dilakukan akan mengacu ketiga hal di atas dan harus
tetap memperhatikan keselamatan semua pihak yang terlibat. Dengan adanya
kegiatan yang aman bagi semua pihak dan sesuai standar yang berlaku, akan
menjamin kelancaran pekerjaan pelaksanaan konstruksi dan untuk hal tersebut

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


konsultan supervisi akan mengkoordinasikan seluruh aspek kegiatan pelaksanaan
konstruksi termasuk yang akan berdampak pada proyek dan lingkungan proyek.

A.4. PELAPORAN DAN PERTEMUAAN (MEETING)


Sesuai dengan TOR maka konsultan supervisi akan membuat laporan dari setiap kegiatan
supervisi yang dilakukan yang diantaranya mencakup beberapa hal sebagai berikut :
1. Laporan Harian / Mingguan yang merupakan lampiran laporan bulanan dan berisikan:
- Catatan Harian aktivitas kerja pelaksanaan terhadap jenis, volume dan prestasi
pekerjaan yang dilaksanakan
- Evaluasi pelaksanaan rencana kerja atas hal-hal lain yang dianggap perlu
- Hasil pengujian-pengujian terhadap material maupun hasil pekerjaan
- Jumlah peralatan berat yang tersedia beroperasi maupun yang rusak
- Keadaan Cuaca.
2. Laporan Bulanan dibuat rangkap 3 (Tiga) yang berisikan:
- Data-data proyek
- Uraian pelaksanaan fisik serta gambar-gambar pelaksanaan
- Pemeriksaan kualitas pekerjaan (quality/control)
- Perubahan Desain, lengkap dengan perhitungan struktur, gambar, volume,
spesifikasi teknik dan biaya
- Evaluasi kapasitas aktual peralatan yang terdiri dilapangan
- Material yang tersedia, yang masuk dan yang terpakai
- Kesimpulan dan rekomendasi
- Photo-photo dan dokumen pekerjaan
3. Laporan Akhir, dibuat setelah seluruh pekerjaan fisik selesai sebanyak rangkap 3 (Tiga)
yang berisikan :
- Pendahuluan
- Metoda dan standar pengawasan
- Hasil pengendalian kualitas (Quality control)
- Daftar Pekerjaan dan Volume pekerjaan (Bill Of Quantity)
- Evaluasi
- Pekerjaan tambah kurang, lengkap dengan perhitungan volume dan biaya
- Kesimpulan dan Rekomendasi
4. Laporan khusus dapat berisikan antara lain :
- Laporan persoalan-persoalan penting tentang kondisi tanah dan cuaca
- Tambahan penelitian tanah, material dan mutu beton dan lain-lain.
- Desain ulang untuk penghematan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


- Perpanjangan waktu pelaksanaan
- Penyimpangan terhadap spesifikasi
Untuk koordinasi dan pelaporan seluruh kegiatan pelaksanaan konstruksi, konsultan
supervisi akan menyusun serangkaian pertemuan/rapat berikut prosedur pertemuan
tersebut. Secara umum saat ini dapat diklasifikasikan jenis-jenis pertemuan yaitu :
a. Pertemuan berkala untuk menelaah (review) berbagai masalah berkaitan dengan
disain dan pelaksanaan konstruksi.
b. Pertemuan sehubungan kemajuan pelaksanaan konstruksi.
c. Pertemuan koordinasi membahas masalah administrasi dan teknis.
d. Pertemuan khusus untuk membahas hal-hal khusus yang timbul seperti pekerjaan
tambah kurang dan sebagainya.
e. Pertemuan membahas usulan perubahan disain dan gambar kerja (Shop Drawing)
yangdiajukan kontraktor.

A.5. METODOLOGI
A. KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Penyusunan Rencana Kerja
Rincian tahapan Penyusunan rencana kerja yang tercakup dalam pekerjaan yang
dilakukan, meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Persiapan Administrasi
b. Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan
c. Pembuatan Jadwal Waktu Pelaksanaan
Tingkat keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya tergantung atas kemampuan dari
para Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi faktor perencanaan (kerja) akan
memegang peranan kunci yang akan menentukan kelancaran dan kesempurnaan
hasil yang akandicapai. Dengan adanya rencana kerja diharapkan tidak ada
kerancuan dan tumpang tindih pelaksanaan kegiatan, sehingga dukungan dari
masing-masing personil baik “Team Desain” maupun “Team Lapangan” akan
memberikan hasil yang optimal. Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Ketua Tim
akan memimpin langsung untuk membicarakan dan mendiskusikan masalah-masalah
yang berkaitan dengan:
 Jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan
 Jadwal penugasan masing-masing personil
 Uraian tugas dari masing-masing personil
 Hubungan kerja antar personil maupun dengan proyek
 Hubungan kerja dengan Kontraktor

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


 Peralatan yang akan dibutuhkan
 Dukungan pendanaan, dsb
2. Persiapan Administrasi
Pekerjaan Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal setelah menerima
Surat Perintah Mulai Kerja (SPK)/Kontrak. Persiapan administrasi tersebut meliputi:
 Administrsi surat-menyurat dan dokumen sehubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan, persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan
sesegera mungkin sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan
berikutnya.
 Persiapan Administrasi ini harus dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik
yang berpengalaman dalam menangani pekerjaan ini, sehingga diharapkan dapat
dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan untuk itu.
 Semua Masalah administrasi tersebut selalu dibawah pengawasan Ketua Tim
yang bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan.
3. Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan Supervisi
Bagan organisasi dibuat dimaksudkan agar semua pelaksanaan pekerjaan dapat
berjalan dengan baik karena telah terdifinisi masing-masing tugas, wewenang dan
tanggung jawab antara semua pihak yang terkait, dalam hal ini pelaksanaan
“Supervisi Pembangunan dan Pengembangan Dermaga /Sekolah”. Secara garis
besar, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi ini adalah:
 PPK Pengelolaan dan Penyelenggaraan Sekolah Laut.
 Konsultan Supervisi
 Kontraktor Pelaksana
Bagan Organisasi yang akan diusulkan oleh Konsultan Supervisi dalam pelaksanaan
pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam gambar berikut akan mencerminkan :
 Hubungan kerja
 Tugas, wewenang dan tanggung jawab
 Mekanisme Kerja
 Jalur instruksi
 Jalur koordinasi
 Jalur komunikasi

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


KEPALA DINAS
PERHUBUNGAN

PEJABAT PEMBUAT KONSULTAN SUPERVISI


KOMITMEN CV. ALYMAR LESTARI
KONSULTAN

KONTRAKTOR
PELAKSANA

Jalur Perintah
Jalur Koordinasi

BAGAN ORGANISASI SUPERVISI

1. Hubungan Kerja dan Koordinasi dengan Pemberi Kerja Tim Supervisi akan berada
dan berkantor di dekat lokasi pekerjaan sebagai upaya untuk dapat memonitor
secara langsung dan terus menerus mengenai perkembangan dan kemajuan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor serta mengupayakan agar segala
pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan standard mutu dan persyaratan/spesifikasi
teknis yang ada.
Tim Supervisi akan membuat laporan kemajuan yang akan disampaikan kepada PPK
yang mencakup aktivitas konsultan sendiri maupun aktivitas Kontraktor sebagai
Pelaksana fisik. Pekerjaan-pekerjaan ini juga mencakup hal-hal seperti pembuatan
rekayasa lapangan, Contract Change Order, Menganalisa klaim Kontraktor,
memeriksa pengajuan Sertifikasi Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) lengkap
dengan back up datanya, serta penyiapan Professional Hand Over (PHO) dan Final
Hand Over (FHO).
Disamping itu Konsultan Supervisi akan membantu PPK dalam menyelesaikan
perbedaan pendapat yang mungkin timbul dengan Kontraktor dan memberikan
pendapat yang diminta atau tidak berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


terhadap semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh Kontraktor. Koordinasi
kegiatan Team Pengawasan Lapangan akan dilaksanakan oleh Tim Supervisi yang
dalam hal ini akan diwakili oleh Ketua Tim bersama-sama dengan Pemberi Kerja.
2. Hubungan Kerja dan Koordinasi dengan Kontraktor Hubungan koordinasi dengan
kontraktor dilakukan melalui Pemberi Kerja atau Direksi yang ditunjuk. Dalam
hubungan ini konsultan adalah berupa “Tugas Pembantuan”, yang berarti Konsultan
bertugas membantu Direksi untuk melakukan pengawasan terhadap Kontraktor dan
memberikan saran-saran kepada Pengguna Jasa/Direksi mengenai masalah-masalah
yang berkaitan dan timbul dengan di dalam pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu konsultan akan membantu Pengguna Jasa/Direksi perihal instruksi dan
saran-saran kepada Kontraktor mengenai metode kerja, organisasi pelaksanaan,
pemilihan dan penempatan staf/tenaga, pemilihan dan penempatan peralatan kerja
yangdigunakan dan membantu monitoring pelaksanaan kerja, pemilihan
bahan/material konstruksi, dll. Selain itu terhadap masalah-masalah yang
diperkirakan akan timbul didalam pelaksanaan pekerjaan, akan didiskusikan secara
bersama-sama antara konsultan, kontraktor, dan direksi lapangan. Konsultan akan
memberikan saran, alternatif pemecahan masalah serta rekomendasi di dalam upaya
untuk pengambilan keputusan, dimana keputusan ini nantinya harus disetujui oleh
Pemberi Kerja/Direksi sebelum dilaksanakan di lapangan.
Periodik meeting, sedikitnya sekali dalam seminggu diadakan bersama-sama dengan
Pengguna Jasa/Direksi dan bilamana perlu dengan Kontraktor untuk mengevaluasi
pelaksanaan kerja minggu sebelumnya, serta membuat program kerja minggu
berikutnya.
4. Pembuatan Jadwal Waktu Pelaksanaan
Mengingat pelaksanaan pekerjaan cukup komplek dan harus sudah dapat
diselesaikan dalam 90 (Sembilan puluh) hari kalender, maka diperlukan suatu
manajemen pengelolaan yang cermat guna terselesaikannya aktivitas kegiatan ini
dengan baik.
Sehinggan pemahaman item-item pekerjaan serta urut-urutan kerja serta keterkaitan
item satu dengan yang lain harus benar-benar dipahami. Dari hasil evaluasi dan
analisa semua aktivitas kegiatan selanjutnya dituangkan dalan Jadwal Pelaksanaan
Pekerjaan.
Evaluasi dan pengawasan semua aktivitas kegiatan akan dilakukan secara kontinyu
sehingga terjamin ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan Jadwal yang telah
disediakan.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


5. Demobilisasi Personil dan Peralatan
a. Penempatan Tenaga Ahli
Konsultan akan berusaha semaksimal mungkin untuk menugaskan tenaga ahli
yang cukup berpengalaman sesuai dengan bidang disiplin ilmu masing-masing
untuk mengawasi, mengkoordinir dan menganalisa semua aktivitas pekerjaan
agar diperoleh standar kualitas yang cukup tinggi. Untuk penempatan tenaga ahli
konsultan melakukan analisa teknis kebutuhan Man Month untuk masing-masing
tenaga ahli untuk tiap item pekerjaan.
b. Dukungan Fasilitas Kerja dan Peralatan
Untuk memperoleh hasil yang optimal, Konsultan akan menyiapkan fasilitas kerja
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.
Dalam hal untuk meningkatkan kualitas hasil dan efisiensi kerja apabila
dimungkinkan Konsultan akan menambah atau meningkatkan kualitas/spesifikasi
peralatan yang digunakan. Mengingat komponen perangkat keras dan lunak
dalam pekerjaan ini memegang peranan penting dalam perwujudan hasil studi
yang optimal. Untuk mendukung terciptanya kerja yang menghasilkan
produktifitas yang tinggi, serta untuk mengaplikasikan dari suatu rencana
pekerjaan yang telah disusun perlu ditunjang adanya peralatan dan sarana yang
memadai, baik perangkat keras maupun perangkat lunak.
Peralatan yang akan disediakan oleh Konsultan dalam pendukung pelaksanaan
tersebut diantaranya :
1) Peralatan Kantor
- ATK
- Komputer
- Meja tulis kantor
- Printer;
- Dan lain-lain
2) Peralatan Survey Lapangan
- Kendaraan pendidikan (Motor)
- Perlengkapan lapangan untuk personil
- Alat Dokumentasi (Kamera)
- Bahan Survey (Roll meter dll)
Dukungan peralatan yang disediakan Konsultan tersebut akan disesuaikan
dengan pengadaan peralatan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


6. Pengumpulan Data
Konsultan akan melakukan pengumpulan data yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan, dinantaranya adalah :
KAK Konsultan
- Hasil Kajian Terdahulu
- Dokumen Pelelangan dan Dokumen Kontrak Jasa Pemborongan
- Spesifikasi Teknik dan Note design Pelaksanaan Konstruksi
- Peraturan-peraturan Kementrian Pekerjaan Umum
- Hasil survey topografi dll.
Konsultan juga akan mengumpulkan pedoman-pedoman dan standar pelaksanaan
bangunan sipil dan bangunan air, khususnya bangunan pelindung tebing yang akan
mendukung kelancaran dan peningkatan kualitas pekerjaan.
7. Peninjauan Kondisi Lapangan
Pada awal pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi akan melaksanakan survey
lapangan untuk mengetahui kondisi existing, rencana konstruksi, maupun bangunan-
bangunan lainnya. Survey pendahuluan ini, disebut sebagai Field Engineering atau
Rekayasa Lapangan. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rekayasa
Lapangan oleh tim supervisi diantaranya sebagai berikut :
- Melakukan identifikasi lapangan jenis-jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk
masing-masing konstruksi disesuaikan dengan hasil desain.
- Melakukan inventarisasi masalah-masalah pada bangunan existing (jika ada)
serta melakukan klarifikasi terhadap kebutuhan konstruksi yang diperlukan.
- Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis dari SID yang
pernah dilakukan serta melakukan klarifikasi dengan kondisi existing untuk dapat
mengevaluasi apakah diperlukan modifikasi desain atau tidak.

A.6. KEGIATAN EVALUASI DAN REKOMENDASI DESAIN


1. Evaluasi Hasil Desain
Berdasarkan hasil peninjauan kondisi lapangan yang dilengkapi dengan catatan
mengenai keadaan lapangan, selanjutnya dibandingkan dengan hasil desain untuk
mengevaluasi apakah terdapat perbedaan yang cukup signifikan sehingga diperlukan
adanya review desain terhadap beberapa konstruksi yang relatif vital

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


2. Rekomendasi Desain (Review Design)
Tim Supervisi akan membantu dan berkoordinasi dengan Direksi untuk menentukan jenis
dan macam Review Desain yang akan dilakukan. Tim Supervisi akan mengusulkan
kegiatan Review Desain jika ditemukan beberapa hal sebagai berikut :
- Jika jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan belum ada hasil survey dan desainnya.
- Jika terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan data yang terdapat dalam hasil
desain.
- Jika dipandang perlu dilakukan perubahan type dan konstruksi berdasarkan
pertimba-ngan teknis dan sepanjang masih tercantum dalam surat perjanjian
kontrak.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam review desain apabila tidak diperlukan lagi
adanya survei dan investigasi ulang, meliputi hal-hal sebagai berikut :
- Standar/peraturan yang dipakai sebagai acuan
- Cara dan metode perhitungan yang digunakan
- Rumus-rumus yang digunakan
- Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus dipenuhi
- Penentuan dimensi dan analisa stabilitas struktur
- Penggambaran bangunan hasil review desain
- Perhitungan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi
- Penyusunan spesifikasi teknis
- Usulan Addendum bila perubahan konstruksinya relatif besar
Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksanaan review design masih diperlukan, agar
desain yang dihasilkan sesuai dengan kondisi lapangan terakhir.
Konsultan supervisi dalam mengusulkan review desain/rekomendasi desain akan selalu
berkonsultasi dengan direksi pekerjaan.
Pelaksanaan review desain dan penggambaran akan dilaksanakan oleh Kontraktor dan
diperiksa oleh Konsultan dan disertai dengan alasan hasil analisa selanjutnya diajukan
kepada Pemberi Kerja/Direksi untuk mendapat persetujuan.

A.7. KEGIATAN PENGAWASAN


Tim Supervisi akan melakukan supervisi atas pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor, dimana seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan yang disyaratkan didalam
dokumen kontrak pekerjaan fisik (spesifikasi) dan nota desain yang sebelumnya telah
dibuat.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Konsultan Supervisi terlebih dahulu akan membuat suatu pedoman dasar pelaksanaan
konstruksi agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar dan sesuai dengan
tandar mutu yang diinginkan, hal ini mencakup antara lain:
1. Penyusunan Rencana Konstruksi (Construction Plan).
Penyusunan rencana konstruksi adalah agar pelaksanaan konstruksi dapat berjalan
lancar sesuai dengan schedule yang telah dibuat yang didukung oleh:
- Apabila ada akses jalan masuk dan jembatan pengangkutan material konstruksi
untuk pendidikan bahan dan peralatan konstruksi. Jika diperlukan rencana perbaikan
yang dibutuhkan.
- Terdifinisinya lokasi, kuantitas dan kualitas material konstruksi yang akan digunakan.
- Tersedianya peralatan konstruksi yang diperlukan baik itu jenis, kapasitas maupun
jumlahnya.
- Tersedianya sumber daya manusia dalam jumlah yang cukup serta mempunyai
pengetahuan sebagaimana tuntutan jenis pekerjaan yang akan ditangani.
- Terdifinisinya bangunan sementara yang diperlukan.
- Rencana pembuatan bangunan sementara yang diperlukan
- Jadwal Pelaksanaan Konstruksi
- Jadwal, Jumlah dan Jenis Peralatan yang akan digunakan
- Rencana Alokasi Pemakaian Bahan Konstruksi
2. Penyusunan Pedoman Kendali Mutu Pekerjaan (Quality Control)
Guna memperoleh mutu yang handal dari pembangunan infrastruktur, diperlukan
langkah-langkah pendekatan terhadap segala aspek yang akan mempengaruhi
tercapainya kehandalan mutu tersebut. Beberapa system standar yang diperlukan dalam
rangka pencapaian kehandalan mutu konstruksi adalah:
- Quality Assurance
- Quality Control Circle
- SNI terkait
- Total Quality Management
- Sistem Mutu menurut spesifikasi teknik
- Peraturan-peraturan Departemen Pekerjaan Umum
- Dan lain sebagainya.

Pelaksanaan Quality Control dilakukan oleh Tim Supervisi yang dikoordinasi Ketua
Tim, untuk menjamin bahwa mutu dari material yang dipakai oleh kontraktor
memenuhi persyaratan spesifikasi, serta pelaksanaan konstruksi sesuai dengan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


prosedur yang dipersyaratkan sehingga mutu hasil konstruksi sesuai dengan
spesifikasi yang diminta.
Lingkup pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal sebagai berikut :
a. Mengikuti petunjuk teknis, senantiasa memberikan informasi kepada Ketua Tim
serta Direksi Pekerjaan tentang kendali mutu.
b. Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak dan
laboratorium di lapangan milik kontraktor, membantu mobilisasi pengujian serta
menjamin bahwa semua keperluan laboratorium sesuai dengan persyaratan yang
diminta dalam spesifikasi.
c. Melakukan supervisi terhadap pemasangan peralatan pengujian dan menjamin
semua peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat.
d. Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari semua pekerjaan yang harus
dilakukan oleh kontraktor untuk kendali mutu dari material/bahan, kualitas
konstruksi ataupun tenaga teknis laboratorium serta segera memberikan laporan
tertulis kepada Direksi Pekerjaan bila ditemukan penyimpangan dalam prosedur
pengujian atau kekurangan baik untuk material/bahan ataupun tenaga.
e. Menganalisa semua data pengujian kendali mutu yang dilakukan kontraktor, dan
merumuskan serta mengirimkan rekomendasi tertulis untuk dapat menerima atau
menolak bahan/material, proses pelaksanaan maupun metode yang
dipergunakan untuk dikerjakan.
f. Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang dilaksanakan
kontraktor, pemilihan sumber material, melaporkan secara tertulis pada Direksi
Pekerjaan bila terdapat kekurangan dalam prosedurpengujian yang dilaksanakan
atau kekurangan dari bahan atau kualitas tenaga dalam melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan pada paket kontrak tersebut.
g. Memeriksa dan meringkas semua data tentang kendali mutu serta memberi
usulan dalam menerima atau menolak usulan kontraktor tentang bahan/material
konstruksi dan bahan-bahan yang digunakan.
h. Membantu tugas-tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan laporan
kendali mutu yang harus dikirim kepada Direksi.
i. Menyiapkan rencana kerja datail untuk pekerjaan penyelidikan (investigations)
termasuk pengeboran atau sondir bila diperlukan, dan mengkoordinasikan semua
kegiatan Tim Supervisi lapangan dalam melaksanakan rencana kerja dilapangan
j. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap uji lapangan hasil konstruksi (kualitas
beton, kualitas timbunan tanah, dsb).

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


3. Aktivitas Pelaksanaan Supervisi (Aspek Umum Pengawasan)
Kegiatan supervisi pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan oleh Konsultan
Supervisi mencakup:
1) Kegiatan Pra-Konstruksi
Kegiatan pra-konstruksi yang akan dilaksanakan pada umumnya menyangkut
kegiatan proses tender kontraktor meliputi kegiatan penyiapan paket-paket
pekerjaan; penyiapan dokumen lelang termasuk penyiapan gambar konstruksi,
spesifikasi teknik maupun BOQ prakualifikasi kontraktor; penjelasan pekerjaan;
evaluasi calon pemenang serta penyiapan dokumen kontrak pemborongan.
2) Selama Konstruksi
Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melaksanakan aktivitas supervisi
konstruksi pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan :
- Evaluasi dan kaji ulang terhadap Jadwal pelaksanaan konstruksi yang telah
disusun oleh kontraktor, sehingga ketepatan waktu pelaksanaan dapat
dikendalikan.
- Meneliti dan mengevaluasi semua usulan rencana kerja dan dokumen-
dokumen yang berhubungan dengan implementasi proyek dan pekerjaan
konstruksi yang diserahkan kontraktor untuk disetujui.
- Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap aktivitas kontraktor apakah
telah sesuai dengan Jadwal dan rencana kerja yang telah disetujui.
- Mengoptimasikan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi agar diperoleh
biaya pekerjaan yang paling ekonomis.
- Meneliti gambar konstruksi (shop drawing, working drawing, detail drawing)
dan perhitungan yang disiapkan oleh kontraktor.
- Menyiapkan format Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Check List
Pengawasan Pekerjaan.
- Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas pelaksanaan setiap
item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
- Menetapkan pemeriksaan secara periodik dan cara kerja test bahan
konstruksi dan mengevaluasi hasil tesnya, memberi rekomendasi persetujuan
bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan persyaratan teknis yang
telah ditentukan dalam kontrak.
- Memberikan saran dan persetujuan terhadap Jadwal pengadaan dan jumlah
bahan konstruksi yang diusulkan oleh Kontraktor.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


- Memberikan saran atas gudang dan cara-cara penyimpanan bahan konstruksi
untuk menjaga kualitas bahan, diantaranya penyimpanan semen, besi beton
dan sebagainya.
- Menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja yang tidak sesuai
dengan ketentuan.
- Meneliti dan menginspeksi kualitas material/bahan dan peralatan yang
dipakai oleh kontraktor.
- Memeriksa spesifikasi teknis untuk setiap kegiatan pelaksanaan konstruksi.
- Mengevaluasi dan meneliti pekerjaan tambah/kurang jika diperlukan,
termasuk pengawasan terhadap tambahan pekerjaan penyelidikan dan
penelitian lapangan.
- Memberikan pengarahan pada rencana pengadaan dan kuantitas dari bahan
konstruksi.
- Melakukan inspeksi ke pabrik penyalur bahan konstruksi dan peralatan jika
diperlukan.
- Menyiapkan laporan inspeksi, test dan aktivitas supervisi.
- Pengawasan yang teliti dalam pelaksanaan konstruksi.
- Bersama-sama Pelaksana Fisik (Kontraktor) dan Direksi/yang mewakili
melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum dalam kontrak pelaksanaan fisik.
- Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan yang
diperlukan untuk pembayaran dengan menggunakan formulir yang lazim dan
disetujui oleh Direksi.
- Melaporkan kepada Direksi atas setiap persoalan yang timbul dan potensial
sehubungan dengan kontrak dan memberikan pilihan/alternatif cara
penyelesaiannya.
- Persoalan tersebut dapat berupa kemungkinan anggaran yang tidak
mencukupi, kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi.
- Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau perpanjangan waktu
yang diajukan oleh Kontraktor dan memberi saran/pendapat kepada Direksi.
- Terhadap Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan isi
SPK atau Surat Perjanjian Kontrak (SPK) dikenakan sanksi atau teguran atau
peringatan. Sebelum teguran dikeluarkan, Konsultan membuat surat
pemberitahuan/ instruksi kepada Kontraktor dengan sepengetahuan Pemberi
Kerja. Apabila Kontraktor tidak melaksanakan isi surat
pemberitahuan/instruksi dari Konsultan, maka Pemberi Kerja akan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


mengeluarkan Surat Teguran I. Apabila Surat Teguran I tidak dilaksanakan
oleh Kontraktor dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan membuat
rekomendasi kepada Pemberi Kerja untuk dikeluarkan Surat Teguran II.
- Mengevaluasi usulan dokumen pembayaran bulanan yang diajukan oleh
kontraktor.
- Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/ pendapat atas pekerjaan
Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk dapat dinyatakan
diterima oleh Direksi, guna menetapkan dimulainya masa pemeliharaan.
- Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas kelainan- kelainan
yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.
- Memeriksa gambar terlaksana (as-built drawing) kontraktor.
- On the job training kepada staff proyek dalam pelaksanaan kegiatan supervisi
konstruksi.
- Menyiapkan sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang diperlukan
Kontraktor untuk mengajukan permintaan angsuran pembayaran atas hasil
kerja termasuk penyediaan material. Angsuran ini harus didasarkan pada
jumlah yang disetujuidalam rapat yang diselenggaran setiap akhir bulan
antara Konsultan Pengawas, Kontraktor dan Direksi Lapangan. Sertifikat
pembayaran prestasi ini harus diserahkan kepada Direksi Lapangan umntuk
pelaksanaan pemeriksaan akhir. Penjabaran lebih lanjut terhadap
pelaksanaan supervisi konstruksi tersebut diuraikan dalam penjelasan berikut
:
a) Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor
- Tim Supervisi akan mengevaluasi rencana kerja (Schedule) kontraktor
untuk disesuaikan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi seperti
waktu yang tersedia, kondisi cuaca, ketersediaan peralatan,
ketersediaan tenaga kerja dan material. Selain itu urutan-urutan
pekerjaan juga harus diperhatikan di dalam penyusunan rencana kerja
yang akan dimintakan persetujuan ke Pemberi Kerja yang nantinya
dapat dipakai sebagai dasar rencana kerja secara keseluruhan agar
dapat diperoleh cara kerja yang efektif dan efisien.
- Jadwal Kerja Kontraktor yang dibuat juga tidak terlepas dari pedoman
dasar yang telah dibuat yakni Rencana Konstruksi (Construction Plan).
- Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja ini
harus terus menerus dilakukan untuk dapat tercapainya Jadwal seperti
yang diinginkan.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Pada evaluasi Jadwal kerja ini dapat dilakukan revisi-revisi dan perubahan
atau pembaharuan apabila timbul keterlambatan pelaksanaan, untuk
dapat dikejar dari sisa waktu yang telah disediakan.
b) Evaluasi Perhitungan dan Gambar Konstruksi
- Tim Supervisi akan mengevaluasi analisis perhitungan selama desain
atau desain rehabilitasi, serta gambar rencana konstruksinya sebelum
kontraktor memulai pelaksanaannya. Evaluasi ini dilakukan agar
dalam pelaksanaannya sudah tidak ada kesalahan, baik daftar
keamanan konstruksi, efisiensi biaya maupun kelayakan konstruksi.
Tidak menutup kemungkinan pada tahapan evaluasi ini akan
dilakukan koreksi, revisi modifikasi desain, agar didapatkan hasil yang
lebih baik. Tim Supervisi akan selalu melakukan koordinasi dengan
Direksi, dan PPK untuk mendapatkan persetujuan hasil evaluasi.
c) Tes Material
- Tim Supervisi, selain melaksanakan pengawasan pekerjaan
lapangan secara visual, juga akan melakukan pengawasan kualitas
material di laboratorium.
Pengawasan ini dimaksudkan agar seluruh material yang dipakai
untuk pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan seperti yang diuraikan
di dalam dokumen kontrak, khususnya spesifikasi teknik. Teknisi
laboratorium beserta Supervisor Konstruksi akan memonitor
pekerjaan- pekerjaan laboratorium seperti analisa test, gradasi
material, test stability, test kompaksi/kepadatan, analisa formula
campuran, soundness test untuk agregat, dan test-test laboratorium
lainnya.
- Evaluasi Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan
- Ketua Tim supervisi akan secara rutin dan terus-menerus
melakukan berkoordinasi dengan anggota team maupun
melakukan pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan
yang dilaksanakan kontraktor. Dalam pengawasan kualitas
pekerjaan, konsultan akan melakukan checking terhadap
metodologi pelaksanaan, kualitas bahan-bahan dan campuran
yang dilakukan, peralatan yang digunakan maupun kemampuan
tenaga kerja. Untuk beberapa pekerjaan khususnya konsultan
akan meminta kepada kontraktor untuk melakukan test aterial
maupun test laboratorium untuk mengetahui kekuatan material.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Danselanjutnya konsultan akan mengevaluasi hasil test
laboratorium tersebut.
- Sampling kualitas bahan yang telah disetujui hendaknyadisimpan
di kantor lapangan Kontraktor untuk digunakan sebagai
monitoring visual atas bahan-bahan konstruksi yang akan
digunakan.
- Sedangkan untuk pengawasan kuantitas pekerjaan, konsultan
supervisi akan melakukan langkah- langkah sebagai berikut:
- melakukan pemeriksaan kuantitas material.
- melakukan pemeriksaan terhadap pengukuran yang dilakukan
baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan konstruksi (joint
measurement).
d) Supervisi Konstruksi
Pengawasan merupakan bagian pokok dari program kerja konsultan
yakni berupa monitoring secara kontinyu segala pekerjaan kontraktor
serta hasilnya. Metode pelaksanaan kerja kontraktor dimonitor agar
sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi, dan
apabila terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan
yang ada, kontraktor harus dapat menjelaskan dan memberikan
argumentasi bahwa metode pekerjaan yang diterapkan tidak akan
mengurangi kualitas pekerjaan. Inspektor ataupun anggota Tim
Supervisi yang lainakan membuat laporan harian mengenai
pelaksanaan konstruksi, tenaga kerja yang ada, peralatan yang
dipakai, estimasi kuantitas hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep
dan sket gambar serta ukuran, serta total kuantitas, kondisi cuaca
serta kondisi lokasi pekerjaan. Pekerjaan pengawasan akan dilakukan
secara teliti dan terkendali untuk masing-masing item pekerjaan
dengan menggunakan prosedur pengawasan yang lazim digunakan
dan dengan menggunakan tata cara dan flow chart yang berlaku.
Pengawasan detail akan dilakukan terhadap pekerjaan utama. Selama
kontraktor melaksanakan pekerjaan, Tim Supervisi akan selalu
memonitor mengenai pembuatan profil konstruksi (Uitzet),
pengukuran-pengukuran awal, kualitas material, pemadatan, kadar air
material, gradasi material, pekerjaan shoulder (bahu jalan), saluran
tepi dan lain-lain. Tim Supervisi akan secara bersama memonitor,
memberikan saran-saran teknis apabila diperlukan dan tindakan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


alternatif yang biasa ditempuhapabila terdapat kesulitankesulitan
pelaksanaan pekerjaan.
Untuk pekerjaan struktur akan dilakukan monitoring terhadap
kestabilannya, pelaksanaan campuran dan komposisi campuran dan
lain-lain. Hasil pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam
catatan Buku Harian Lapangan (BHL) yang dilakukan baik pada saat
awal, selama dan setelah pekerjaan dilaksanakan.
Pengukuran kuantitas hasil pekerjaan akan dilakukan bersama-sama
Konsultan, Kontraktor dan pihak Pemberi Kerja dimana pengukuran ini
dilakukan setelah pekerjaan tersebut dan dapat diterima baik dari segi
hasil pekerjaan (performance) maupun mutu, pelaksanaan pekerjaan.
Prosedur pembayaran yang dilakukan akan mengikuti ketentuan yang
disebutkan didalam dokumen kontrak, terutama menginduk pada
spesifikasi (persyaratan khusus) atau pada buku dokumen Kontrak
fisik. Tahapan dan Prosedur pengawasan dan pelaksanaan supervisi
konstruksi untuk berbagai jenis kegiatan pekerjaan lapangan adalah
sebagai berikut:

a. Pre Construction Meeting


Penyelenggaraan pre construction meeting, dimaksudkan untuk
mempelajari lebih dalam hal-hal yang kurang atau tidak jelas
tentang isi dokumen kontrak beserta kelengkapannya. Dengan
demikian keraguan atau beda pendapat dalam penafsiran pasal-
pasal dokumen kontrak dapat dihindari.
Disamping itu dalam pertemuan tersebut kontraktor diminta untuk
menjelas kan program kerja pelaksanaan, struktur organisasi kerja
di lapangan dan mekanisme kerja, efisiensi dan efektivitas
program kerja yang telah disusun serta bagian-bagian pekerjaan
yang akan diserahkan kepada sub- kontraktor.
b. Pekerjaan Persiapan
Dalam pekerjaan persiapan ini, Konsultan akan melakukan
pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan kontraktor
menyangkut:
(1) Penyiapan Kantor Lapangan Kontraktor, termasuk system
sanitasi, penerangan, gudang penyimpanan material
konstruksi dan bengkel peralatan.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


(2) Ruang kerja pengawas (Direksi Kit)
(3) Penyiapan papan nama proyek.
(4) Penyiapan jalan kerja dan bangunan sementara.
(5) Mobilisasi peralatan dan SDM.
(6) Penyiapan gambar kerja.
(7) Pengadaan dan pengujian bahan konstruksi.
c. Pekerjaan Pengukuran Lapangan (Uitzet)
Pekerjaan pengukuran ini dilakukan baik untuk pengukuran ulang
maupun pengukuran tambahan untuk memperoleh gambaran
yang lebihrealistis atas keadaan lapangan kondisi terakhir.
Sebelum melaksanakan pengukuran, kontraktor harus mendapat
persetujuan dari Direksi/Pengawas Pekerjaan untuk memulai
pekerjaan. Kontraktor harus memelihara benchmark (BM) yang
telah ditunjuk dan bilamana diperlukan harus membuat
penambahan patok-patok tetap sebagai patok bantu dalam
melakukan kegiatan pengukuran.
Kegiatan pengecekan patok benchmark serta kegiatan
pengukuran, termasuk metode perhitungan hasil ukur maupun
hasil gambar harus dilakukan sesuai dengan pedoman atau
standar prosedur pengukuran yang berlaku dan disetujui.
Selanjutnya hasil dari pengukuran ini akan digunakan untuk
pembuatan Gambar Kerja serta pembuatan Mutual Check 0%
(MC–0).
d. Pembuatan dan Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawing)
Drawing, Working Drawing, Detail Drawing Yang dimaksud dengan
Gambar Kerja (shop drawing, working drawing, detail drawing)
adalah gambar dari bagian-bagian disain konstruksi yang dibuat
lebih jelas dengan skala gambar yang lebih besar, sehingga dapat
memperlihatkan bagian bagian yang terkecil, yang harus
dikerjakan dan dapat digunakan secara langsung sebagai
tuntunan para tenaga kerja trampil untuk melaksanakan
pekerjaannya.
Gambar Kerja yang dibuat harus mengikuti ketentuan atau
mengacu pada pedoman membuat gambar teknik yang berlaku
(bentuk simbul-simbul gambar, ukuran huruf dan angka, maupun
tanda-tanda lainnya).

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Gambar Kerja tersebut
harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Pekerjaan.
e. Penyiapan Buku Harian Lapangan, Buku Pengawasan
Yang dimaksud dengan Buku Harian Lapangan (BHL) adalah buku
yang disediakan oleh Kontraktor yang digunakan untuk mencatat
kegiatan, peristiwa, kejadian yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan, yang terjadi setiap hari di lapangan pekerjaan.
Yang dimaksud dengan Buku Pengawasan adalah buku yang
disediakan oleh Kontraktor yang digunakan oleh Pengawas
Pekerjaan untuk mencatat kegiatan, peristiwa atau kejadian yang
menyangkut pengawasan pekerjaan yang terjadi setiap hari di
lapangan. Termasuk disini adalah pemberian petunjuk dan
pengarahan dari Konsultan agar pelaksanaan pekerjaan benar-
benar berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan
dapat dilaksanakan sesuai dengan Jadwal pelaksanaan.
Dalam Buku Harian, Kontraktor harus mencatat semua kegiatan,
diantaranya adalah:
1) Penerimaan material konstruksi
2) Kegiatan pekerjaan konstruksi yang dilakukan
3) Penggunaan alat-alat kerja
4) Jumlah tenaga kerja
5) Progres pekerjaan yang telah dicapai
6) Kejadian-kejadian baik yang mengganggu maupun yang tidak
menggang-gu kegiatan lapangan
7) Keadaan cuaca atau hari hujan
8) Dan lain-lain kegiatan
Dalam Buku Pengawasan, Pengawas Pekerjaan/ Konsultan akan
mencatat semua kegiatan atau peristiwa yang berkaitan dengan
pengawasan dan pengendalian pekerjaan, diantaranya adalah:
1) Persetujuan rencana kerja kontaktor yang rinci, metode
pelaksanaan, setting out/uitzet, pekerjaan yang selesai dan
memenuhi persyaratan.
2) Petunjuk atau arahan bagi pelaksana pekerjaan, agar
pelaksanaan pekerjaan atau mutu pekerjaan jangan sampai
menyimpang.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


3) Teguran atau peringatan kalau terjadi penyimpangan atau
keterlambatan.
4) Penolakan terhadap bahan material yang akan digunakan atau
hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan persyaratan.
Disamping hal tersebut diatas, Konsultan akan menyiapkan
format Laporan harian, Mingguan, Bulanan maupun checklist
Pengawasan Pekerjaan untuk diisi oleh Kontraktor maupun
Pengawas Pekerjaan, termasuk komentar Konsultan.
f. Monitoring dan Sistem Pelaporan
Monitoring kegiatan Kontraktor merupakan salah satu tugas utama
Konsultan Supervisi agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan
sebagaimana ditetapkan dalam kontrak. Monitoring akan dilakukan
diantaranya melalui sistem pelaporan agar berjalan sesuai dengan
ketentuan dan standar isian yang telah ditentukan. Konsultan akan
memberi perhatian khusus terhadap tingkat kecermatan informasi,
ketepatan dan waktu pendistribusian laporan.
Monitoring dan sistem pelaporan laporan ini meliputi :
1) Menyiapkan/menyerahkan laporan bulanan tepat pada
waktunya, teliti dan menunjukan secara fisik dan finansial
kemajuan Kegiatan.
2) Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap semua
kesulitan-kesulitan yang mungkin akan terjadi dalam
pelaksanaann pekerjaan sehubungan dengan kondisi Kegiatan
dalam waktu mendatang dan lain sebagainya yang
diperkirakan dapat menyulitkan/merugikan pelaksanaan
pekerjaan. Laporan ini juga harus memuat usulan
pemecahannya terhadap hal-hal yang dikuatirkan tersebut
diatas.
3) Melaporkan secara lengkap dan tertulis serta saran
pemecahanya terhadap hal-hal yang akan menyebabkan
keterlambatan pekerjaan.
4) Selalu membuat catatan harian tentang pekerjaan yang telah
selesai, bahan-bahan / material yang telah dipakai,tenaga
kerja dilapangan, keterlambatan peralatan, keadaan cuaca dan
peristiwa-peristiwa lainnya.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


5) Membuat file yang baik sehubungan dengan
korespondes/surat-menyurat dengan pihak kontraktor, Direksi
Pekerjaan, Pemberi Kerja/Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),
Projek Manager dan lain-lainnya.
6) Membuat catatan-catatan dan mem-file-nya secara baik
terhadap hasil pekerjaan, hasil test material, Sertifikat
Pembayaran (Pay Certificates), pengukuran volume pekerjaan
dilapangan, back-up perhitungan dan As-built drawing.
7) Melaksanakan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan membuat
laporan tentang kekurangan kekurangan/kerusakan hasil
pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dalam suatu
daftar.
8) Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan untuk Pemberi
Kerja yang memuat masalah yang dihadapi selama pekerjaan
dan penyelesaiannya serta lampiran-lampirannya yang
meliputi: file Change-Order, file As-built Drawing dan file hasil
test.
9) Membuat dokumentasi atas pelaksanaan pekerjaan Kontraktor
ataupun atas pelaksanaan kegiatan Konsultan sendiri.
10) Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan kontraktor di
lapangan sesuai dengan pengawasan mutu sesuai dengan
RMK Kontraktor.
11) Membuat laporan kegiatan pengawasan masing-masing tenaga
ahli mengenai tugas dan wewenang, schedule kerja serta
langkah-langkah yang telah diambil.
g. Pekerjaan Sementara atau Darurat
Konsultan supervisi akan melakukan pengawasan dan pengarahan
kepada Kontraktor atas pekerjaan sementara atau darurat yang
dilaksanakan.
Berbagai pekerjaan sementara yang mungkim terjadi diantaranya
adalah:
1) Pekerjaan dewatering atau pengeringan
2) Pembuatan saluran pengelak
3) Pembuatan tanggul pengelak/Coverdam
4) Pembuatan/perbaikan jalan/jembatan
5) Pembuatan kerangka penyangga atau perancah

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


6) Dan lain-lain.
h. Penempatan dan Pengujian Bahan Konstruksi
Supervisi yang dilaksanakan Konsultan dalam kegiatan ini adalah agar
Kontraktor dalam menempatkan /menyimpan bahan konstruksi pada
tempat yang memenuhi persyaratan, sebelum bahan tersebut
digunakan yakni aman, tidak mengganggu lingkungan dekat dengan
tempat penggunaan bahan tersebut dan terlindung dari gangguan
hujan dan sebagainya. Sedangkan pengujian bahan konstruksi dengan
cara menerapkan tata cara dalam standar prosedur pengujian yang
telah disepakati. Bahan yang akan digunakan harus lulus dari
pengujian mutu bahan dan hasil pengujian dicatat dan disimpan
dengan baik dan tertib karena akan menjadi bagian dari bukti
pelaksanaan pekerjaan.
i. Pemeriksaan dan Pemasangan Setting Out (Uitzet)
Konsultan akan melakukan supervisi terhadap pemasangan profil yang
dibuat dari kayu dan papan, disekitar atau dekat dengan rencana
tapak bangunan
yang menunjukkan araah sumbu atau trase dari bangunan yang akan
dibangun, dan atau kedudukan elevasi tertentu sebagai pembanding
elevasi bangunan yang akan dibangun, serta menunjukkan rencana
bentuk bangunannya.
Pemasangan setting out/uitzet ini didasarkan pada gambar situasi dan
denah serta gambar potongan dari bangunan yang akan dibangun.
Kontraktor harus selalu memelihara kedudukan setting out/uitzet yang
telah didirikan dan telah disetujui Pengawas Pekerjaan.

A.8. URAIAN PEKERJAAN


Walaupun dalam KAK tidak dijelaskan jenis pekerjaan yang akan diawasi oleh konsultan
atau yang akan dikerjakan oleh kontraktor tetap dengan melihat judul pekerjaan yang
tertuang dalam KAK yaitu Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau. Penyedia
Jasa berpendapat bahwa pekerjaan tersebut akan dilakukan pengembangan baik struktur
maupun pekerjaan lain yang terkait.
Sehingga pekerjaan tersebut penyedia jasa tidak bisa menguraikan secara umum karena
tidak ada penjelasan mengenai konstruksi yang akan dilaksanakan. Akan tetapi dengan
pengalaman perusahan dalam sekolah atau dermaga dengan kontrak yang cukup banyak
makan kami sebagai penyedia jasa dengan tenaga ahli yang dimiliki dengan pengalamn

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


dermaga, sehingga penyedia jasa berkesimpulan bahwa sebagai perusahaan yang
profesional dan cukup lama menangani pekerjaan sejenis bahwa apapun bentuk
konstruksinya, bahan yang akan digunakan dalam proyek tersebut mampu kami laksanakan
dengan baik.
Sehingga pada pelaksanaan konsultan harus selalu memperhatikan hal-hal yang sangat
berpengaruh terhadap konstruksi bangunan atau pekerjaan lain yang mengalami rehabilitasi
apabila ada.

Adapun Pendekatan Teknis atau Metode Kerja Penyedia Jasa adalah :


1. Pekerjaan Persiapan
Sebelum dilakukan pekerjan fisik terlebih dahulu dilakukan persiapan dengan
meninjau lokasi dan dilakukan dengan pekerjaan pengukuran lokasi yang biasa
disebut dengan MC 0%. Pekerjaan tersebut dilaksanakan setelah dilakukan rapat
bersam dengan tim yang terkait dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dalam
rapat tersebut biasanya diputuskan kesepakatan-kesepakan dalam pelaksanaan
pekerjaan mulai dari pengukuran MC 0% sampai dengan selesai pekerjaa.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan bangunan konstruksi, Konsultan akan memeriksa
kesiapan pelaksanaan Kontraktor mencakup:
1. Jadwal Pelaksanaan pekerjaan yang lebih rinci.
2. Metode pelaksanaan untuk setiap kegiatan, khususnya kesiapan
penggunanaan peralatan, ketersediaan bahan konstruksi, ketersediaan tenaga
kerja yang trampil agar tercapai hasil yang optimal.
3. Kesiapan Gambar Kerja yang detail lengkap dengan gambar penjelasan dari
bagian-bagian konstruksi yang akan dikerjakan.
4. Kesiapan bangunan sementara (jika diperlukan)
5. Setting out/uitzet, telah dipasang dan telah sesuai dengan posisi atau elevasi
seperti dalam gambar rencana.
Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melakukan supervisi
pengawasan konstruksi antara lain adalah :
Dengan demikian konsultan harus punya peran yang besar dalam pengawasan
untuk memastikan konstruksi tersebut nantinya betul-betul harus sesuai
spesifikasi dengan melakukan pengwasan :
a. Pembuatan cetakan beton harus memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja,
dari bahan yang telah ditentukan dan dengan dimensi seperti dalam Gambar
Rencana dan harus dipasang sesuai dengan setting out/uitzet yang telah
disetujui apabila ada.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


b. Apabila harus menggunakan Perancah, maka konstruksi perancah ini harus
cukup kuat apabila ada.
c. Pemotongan, penyambungan dan pembengkokan besi beton harus dikerjakan
sesuai dengan gambar kerja pembesian yang telah disetujui apabila ada.
d. Penyetelan, pemasangan dan pengikatan besi beton harus dikerjakan secara
rapih, sesuai dengan petunjuk dalam gambar kerja pembesian serta sesuai
dengan standar desain pemasangan besi beton yang berlaku apabila ada.
e. Kontraktor agar selalu menjaga perbandingan campuran beton sesuai dengan
spesifikasi teknik, dan selalu melakukan test atau pengujian campuran beton
pada waktu yang ditentukan dengan menggunakan metode pengujian seperti
yang ditentukan dalam spesifikasi teknik apabila ada.
f. Pengangkutan, pengadukan dan pengecoran beton harus dilakukan dengan
secepatnya dan disuahakan dengan cara yang paling efektif apabila ada.
g. Apabila harus dilakukan penghentian pengecoran sebelum cetakan beton
terisi penuh harus ditempat pemberhentian menurut standar yang berlaku
apabila ada.
h. Penggetaran beton harus dilakukan secara merata di semua bagian dan
dengan menggunakan alatpenggetar yang telah disetujui apabila ada.
i. Kontraktor harus melakukan pemeliharaan setelah pengecoran beton
dilakukan dengan cara selalu membasahi dengan air apabila ada.
j. Pembongkaran cetakan beton dan perancah dilakukan setelah betonnya
cukup keras dan cukup umur sesuai dengan metode pembongkaran yang
berlaku apabila ada.
Walaupun tidak dijelaskan mengenai sturktur pada pekerjaan tersebut konsultan
berpendapat kemungkinan besar ada pekerjaan pemancangan Hal teresbut
sangat berkaitan dengan mutu dan kualitas konstruksi.
Dengan demikian konsultan harus punya peran yang besar dalam pengawasan
untuk memastikan pekerjaan tersebut nantinya betul-betul harus sesuai
spesifikasi dengan melakukan pengwasan :

A.10. SETELAH KONSTRUKSI


Setelah pelaksanaan pekerjaan konstruksi selesai dikerjakan oleh Kontraktor, tugas dan
tanggung jawab Konsultan Supervisi mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Perhitungan Progres Pekerjaan Selesai (MC-100)
Evaluasi progress pekerjaan yang terakhir atau MC-100, dilakukan bersama-sama
antara Pihak Proyek, Konsultan maupun Kontraktor dengan melakukan peninjauan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


lapangan terlebih dahulu dan setelah itu dilakukan pembahasan atas progress yang
telah dicapai.
Dalam MC-100 hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
(1) Kemungkinan adanya kelebihan/kekurangan volume pekerjaan pada bagian
pekerjaan tertentu.
(2) Kemungkinan adanya keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan.
(3) Kemungkinan adanya bagian pekerjaan yang belum selesai 100 %, tetapi telah
dianggap selesai.
(4) Kemungkinan adanya pekerjaan yang telah selesai, tetapi belum dapat diterima
Pengawas Pekerjaan, tetapi telah dihitung volumenya.
(5) Kebersihan dan kerapihan lapangan yang dipersyaratkan belum terpenuhi.
(6) Kemungkinan adanya pembongkaran dan pembersihan pekerjaan sementara yang
belum dilakukan atau diselesaikan.
(7) Kemungkinan adanya klaim sub-kontraktor yang belum diselesaikan oleh Kontraktor.
b. Pemeriksaan As-built Drawings
Setelah pelaksanaan konstruksi selesai dikerjakan, sebagaimana mestinya kontraktor
menyiapkan as-built drawings dari masing-masing bangunan. Dalam hal ini Konsultan
supervisi akan melakukan pemeriksaan terhadap as-built drawings tersebut agar benar-
benar sesuai dengan kondisi bangunan di lapangan baik itu mencakup dimensi, posisi,
elevasi maupun detail-detail bagian bangunan lainnya. As-built drawings yang dibuat
akan berperanan cukup penting karena akan dipakai sebagai dasar untuk pembayaran
maupun keperluan dimasa mendatang.
c. Pekerjaan dalam Masa Pemeliharaan
Yang dimaksud dengan “Pekerjaan dalam masa pemeliharaan“ adalah : kegiatan yang
harus dilakukan oleh Kontraktor, selama masa pemeliharaan yang bertujuan untuk tetap
menjaga atau memelihara agar supaya bangunan beserta kelengkapannya yang telah
diserahkan dalam tahap pertama, tetap dalam kondisi yang baik sesuai dengan yang
telah disetujui.
Selama masa ini Konsultan supervisi akan melakukan kegiatankegiatan:
(1) Melakukan pemeriksaan untuk semua pekerjaan yang perlu diperlihara dan dicatat
hal-hal yang ada perubahan bentuk, misalnya retak-retak, penurunan, longsor
pengapuran atau pengecatan yang mengelupas.
(2) Membuat catatan-catatan agar Kontraktor melakukan perbaikan atau penyempur-
naan atau penggantian bagian bagian yang dianggap mengalami kerusakan atau
perubahan atau yang belum sempurna dan harus diperbaiki selama masa
pemeliharaan.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


(3) Membantu Pemberi Kerja dalam menyusun dokumen penyerahan pekerjaan.
(4) Sebelum dilakukan penyerahan kedua, kondisi bangunan dan kelengkapannya harus
dalam kondisi masih baik tanpa ada perubahan atau kerusakan.
d. Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Professional Hand Over)
Pada akhir pekerjaan konstruksi, maka kontraktor akan mengajukan permintaan PHO
(Profesional Hand Over) kepada Pemberi Kerja, Ketelibatan Team Supervivsi dalam hal
ini adalah membantu memberikan penjelasan-penjelasan teknis mengenai pekerjaan,
saran- saran teknis, informasi mengenai test laboratorium, kuantitas pekerjaan, gambar-
gambar desain/revisi desain dll.
Di samping itu Tim Supervisi juga akan membuat usulan pekerjaan-pekerjaan yang perlu
diperbaiki oleh kontraktor dalam bentuk daftar keruasakan yang masih menjadi
tanggung jawab kontraktor selama periode pemeliharaan atau biasa disebut “Defect and
Defeciacies” dan penyerahan berkas-berkas teknis dan administrasi kepada Pemberi
Kerja.
e. Serah Terima Akhir (FHO) Pekerjaan
Sebagai tahap akhir pelaksanaan konstruksi adalah Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO)
yang akan dilakukan dari Kontraktor kepada Pemberi Kerja setelah masa pemeliharaan
selesai. Sebelum dilakukan Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO), Konsultan Supervisi
akan menyusun dokumen penyerahan pekerjaan yang telah sempurna dilaksanakan oleh
Kontraktor, termasuk perbaikan-perbaikan selama masa pemeliharaan.
f. Administrasi
Seperti halnya pekerjaan pengawasan, pekerjaan administrasi harus diselenggarakan
dengan tertib, karena prosedurnya administrasi ini sangat penting artinya didalam
mendapatkan catatan-catatan secara tertulis mengenai pekerjaan yang sedang
dilaksanakan. Dalam kaitan ini, Tim Supervisi berkewajiban membuat seluruh prosedur
pekerjaan fisik mengikuti dan mempunyai catatan-catatan baik pada saat pengajuan
pekerjaan oleh kontraktor (Request of Work), catatan-catatan hasil pengawasan
pengawasan baik secara visual di lapangan maupun hasil test laboratorium, termasuk
juga perhitungan quantitas hasil pekerjaan sebagai bahan pembayaran, dimana catatan-
catatan ini harus disimpan dan diarsipkan dengan tertib.
Surat-menyurat dengan Kontraktor baik yang menyangkut administrasi biasa maupun
administrasi teknis akan diselenggarakan dengan baik dan tertib sesuai dengan
ketentuan didalam Dokumen kontrak. Pengajuan Pembayaran Bulanan (Monthly
Certificate) oleh kontraktor akan dicocokkan dan dipelajari dengan melihat catatan-
catatan harian inspektor lapangan dan hasil pengukuran dan perhitungan bersama (joint
measurement).

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Penyusunan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan pemeliharaan yang dibuat antara lain
mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Pedoman pengoperasian
b. Petunjuk perawatan.
c. Petunjuk pengoperasian fasilitas konstruksi bangunan sekolah.

A.11. DIAGRAM KEGIATAN


Metodologi pelaksanaan pekerjaan konsultan supervisi ini berdasarkan pada lingkup
kegiatan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja. Metodologi yang dikembangkan ini
bersifat dinamis, kreatif dan fleksibel sehingga dipastikan dapat mengantisipasi setiap
perubahan penugasan, seperti yang terlihat pada gambar diagram berikut :

Mobilisasi Team Konsultan

Detail Engineering Desain


Evaluasi DED Supervisi

Pemeriksaan Gambar
Pelaksanaan
Pemeriksaan Data Dasar
Tinjauan Lapangan
Usulan Gambar Desain

Pemeriksaan Gambar Desain Pemeriksaan Bahan/


dan Struktur Material /Spesifikasi
Gambar Struktur
Perhitungan Volume Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan / BQ Fisik Pekerjaan
Dokumen
Tender/Spesifikasi Teknis
Pemeriksaan Spesifikasi Berita Acara Hasil
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan

Perhitungan Biaya Pelaporan

Commisioning (Pengujian
Secara Nyata Pekerjaan)

Pengawas / Supervisi

SKEMA KEGIATAN UTAMA SUPERVISI

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Survey Lokas Memeriksa dan Koordinasi proyek
Pengendalian Lokasi Menyetujui Metode dan
Kerja Jadwal Pelaksanaan
Kontraktor

Survey Lokas
Pengendalian Lokasi Inspeksi
Pemeriksaan dan
Kerja Lapangan
Penyerahan Akhir
Kelengkapan Kontraktor
Memeriksa dan Memeriksa Staking Out
Menyetujui Daftar / Pengukuran
Peralatan Kontraktor Pengujian Pemeriksaan
Laboratorium Penyerahan
Pertama Sertfikat
Persetujuan Akhir

Record Kondisi
Proses Perubahan Cuaca
Rencana Jika Rekomendasi Usulan Memeriksa dan Memeriksa dan
Diperlukan, Penyesuaian Pelaksanaan Rekomendasi Personil Menyetujui Hasil
Utama Kontraktor Pengukuran Laporan Akhir
dan Revisi Pengukuran Akhir
Kuantitas
Pemeriksaan
Dan
Perintah Menyetujui As
Kesiapan Keseluruhan Perubahan
Memeriksa dan Build Drawing KOnsolidasi As
yang Diperlukan, Memeriksa dan Rencana Bila Ada
Menyetujui Material yg dibuat Buid drawing
Gambar Tambahan Rekomendasi Kepada
untuk Kerjaan PPK Tentang Asuransi yang disiapkan sementara
Kontraktor setelah Kontraktor Kontraktor
Kontraktor
Survey Lokas
Pengendalian Lokasi
disetujui PPK
Adendum
Kerja Kontrak Bila Ada

Membantu PPK untuk Memeriksa dan Menata


memeriksa dan Metodologi, Kuantitas
menyelesaikan dan Kualitas Pekerjaan Meneliti Shop
Pekerjaan Drawing

DIAGRAM METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


PROGRAM KERJA

Program/rencana kerja disusun berdasarkan tahapan-tahapan pelaksnaan pekerjaan


agar pemanfaatan tenaga serta peralatan pendukung pelaksanaan pekerjaan dapat
sejalan dan terstuktur. Rencana kerja dijadikan pedoman bagi pelaksana masingmasing
kegiatan.
Berdasarkan pengelompokan aktivitas tugas, Konsultan Supervisor akan melakukan
hal-hal berikut ini:
• Konsultan akan bertindak secara pro-aktif, produk nyata dan semuanya berjalan
lancar;
• Semua kegiatan yang dilakukan akan dikonfirmasikan secara tertulis;
• Risalah rapat (berita acara) dan laporan-laporan akan membuktikan keterlibatan
Konsultan;
• Penyusunan rencana kerja menjadi sangat penting, terutama untuk hal-hal sebagai
erikut :
• Rencana kerja dapat dijadikan pedoman bagi konsultan dalam melaksanakan
pekerjaan, dalam hal pentahapan pekerjaan, koordinasi yang diperlukan
dengan disiplin lain.
• Adanya suatu rencana kerja akan memudahkan dalam pekerjaan, pengawasan
dan evaluasi hasil kerja baik oleh Ketua Tim maupun oleh pihak pemberi tugas.
• Dengan adanya Rencana Kerja, maka pelaksanaan tiap tahap pekerjaan akan
dapat memberikan hasil yang optimal.
• Suatu rencana kerja dapat memberi informasi mengenai pencapaian target
waktu dan pekerjaan yang diselesaikan, sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
• Jadwal aktivitas kegiatan Konsultan ini disusun berdasarkan pendekatan teknis
dan metodologi yang telah disusun.
Berdasarkan lingkup pekerjaan yang telah diberikan dalam Kerangka Acuan Kerja
(KAK) pemahaman konsultan terhadap proyek dan strategi pendekatan serta
metodologi pelaksanaan pekerjaan sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya
maka konsultan membuat suatu rancangan tahapan pelaksanaan supervisi
konstruksi sebagaimana yang telah disusun pada jadwal pelaksanaan Pekerjaan.
Sebagaimana diuraiakan pada jadwal pelaksanaan pekerjaan supervisi konstruksi
yang akan dilaksanakan akan meliputi kegiatan:

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


1. Tahap Persiapan:
b. Mobilisasi Personil dan Peralatan Kerja
c. Koordinasi Dengan Instansi Terkait
d. Pengumpulan Data Awal
e. Tinjauan Lokasi Proyek
f. Membuat Jadwal Kerja
2. Tahap Supervisi :
A. Tahap Pelaksanaan Fisik :
a. Melakukan pre construction meeting;
b. Memeriksa & mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
c. Melakukan pemeriksaan lapangan pada tahapan persiapan maupun
pelaksanaan
d. Melakukan pemeriksaan kualitas material dan peralatan
e. Melakukan pemeriksaan sesuatu yang dibuat dilapangan sesuai
perencanaan
g. Pemeriksaan progress pekerjaan
h. Pengawasan dan pemeriksaan thd operasional pekerjaan
i. Audit terhadap tagihan kontraktor (volume pekerjaan, biaya dan kualitas)
j. Menyiapakan / mengawasi start up,trial run dan commissioning
k. Koordinasi
B. Tahap Setelah Pelaksanaan :
a. Pemeriksaan As Built Drawing dan Penyiapan Handed Over
b. Penyusunan O&M
c. Penyiapan dokumen PHO & FHO
3. Pelaporan :
a. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
b. Laporan Bulanan (Monthly Progress Report)
c. Laporan Akhir (Complettion Report)
d. Soft File (CD/DVD RW)

Fasilitas Pendukung
Sesuai dengan lingkup pekerjaan yang akan ditangani, maka konsultan akan
menyediakan peralatan yang akan digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Fasilitas kerja untuk kegiatan lapangan maupun fasilitas kegiatan kantor akan
disediakan sesuai dengan persyaratan pelanggan yang telah ditetapkan dalam
Kerangka Acuan Kerja (KAK).

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas hasil dan efisiensi kerja apabila
dimungkinkan penyedia jasa (Konsultan) akan menambah atau meningkatkan
kualitas/spesifikasi peralatan yang digunakan. Peralatan dan Material dari Penyedia
Jasa Konsultansi meliputi :
1. Kantor Proyek
2. Fasilitas Telepon dan Fax
3. Komputer dan Printer
4. Notebook
5. Kamera
6. Kendaraan roda empat
7. Kendaraan roda dua

B.1. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


1. RENCANA KERJA
Konsultan harus bekerjasama sepenuhnya dengan Pelaksana Kegiatan Teknis serta
bertanggung jawab sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah
dikeluarkan oleh Pengguna Jasa.
Tugas dan Kewajiban Tim Konsultan Supervisi dalam tahap Pelaksanaan mencakup hal-
hal sebagai berikut:
a. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana
konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik, penyediaan
dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan,
bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance/Quality Control, dan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
b. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi pengendalian sumber
daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas
dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian
tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;
c. Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul,
usulan koreksi dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila
terjadi penyimpangan;
d. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan
laju pencapaian volume/realisasi fisik;
4. Mengumpulkan data informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan, dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana
konstruksi;
6. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi;
7. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan
oleh pelaksana konstruksi;
8. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawings) sebelum serah terima pekerjaan;
9. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (pertama), dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
10. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama,
berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan
konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi.
f. Menyusun laporan-laporan pekerjaan.
Sebagaimana uraian dalam Metode Pelaksanaan pekerjaan, maka secara garis
besar rencana kerja yang akan dilaksanakan konsultan terbagi kedalam Tahap
Kegiatan, yaitu:
B.2. TAHAP PERSIAPAN:
1.1. Mobilisasi Personil dan Peralatan Kerja
1.2. Koordinasi Dengan Instansi Terkait
1.3. Pengumpulan Data
1.4. Tinjauan Lokasi Proyek
1.5. Membuat Jadwal Kerja
B.3. TAHAP SUPERVISI:
2.1. Tahap Pelaksanaan Fisik :
2.2. Melakukan pre construction meeting
2.3. Memeriksa & mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


2.4. Melakukan pemeriksaan lapangan pd thp persiapan maupun pelaksanaan
2.4.1 Melakukan pemeriksaan kualitas material dan peralatan
2.4.2 Melakukan pemeriksaan sesuatu yg dibuat dilapangan sesuai perencanaan
2.4.3 Pemeriksaan progress pekerjaan
2.4.4 Pengawasan dan pemeriksaan thd operasional pekerjaan
2.4.5 Audit terhadap tagihan kontraktor (volume pekerjaan, biaya dan kualitas
2.4.6 Menyiapakan / mengawasi start up,trial run dan commissioning
2.4.7 Koordinasi
2.1. Tahap Setelah Pelaksanaan :
2.2.1. Pemeriksaan As Built Drawing dan Penyiapan Handed Over
2.2.2. Penyusunan O&M
2.2.3. Penyiapan dokumen PHO & FHO
II. PELAPORAN :
3.1. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
3.2. Laporan Bulanan (Monthly Progress Report)
3.3. Laporan Akhir (Complettion Report)
3.4. Soft File (CD/DVD RW)

ORGANISASI PROYEK

C.1. ORGANISASI PROYEK


Dalam kegiatan supervisi ini yang perlu diatur adalah hubungan kerja antara keempat
pihak yang terlibat dan hubungan kerja pelaksanaan pada masing-masing pihak, yang
terdiri dari :
a. Pemberi Tugas
Pemberi tugas adalah seorang atau sekelompok orang yang mewakili pemilik (owner)
bangunan yang akan dibangun. Pada awalnya pemilik mempunyai gagasan atau ide
dan berusaha mewujudkan gagasan tersebut dengan memberi tugas kepada konsultan
perencana/perancang dan kepada kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.
Pemilik menunjuk stafnya untuk melaksanakan tugas sehari-hari dalam melaksanakan
proyek tersebut.
Pemberi tugas yang ditunjuk pemilik mempunyai tugas antara lain :
(1) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan
(2) Menyetujui atau menolak laporan rutin
(3) Menandatangani berita acara pemeriksaan pekerjaan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


(4) Menyetujui atau menolak perubahan dalam pekerjaan
(5) Menyetujui atau menolak pekerjaan tambah kurang
(6) Mengesahkan dokumen yang akan menjadi dokumen kontrak.
b. Konsultan Perencana
Merupakan pihak yang menjual jasa dalam merancang atau mendisain suatu
bangunan. Disain ini dibuat sesuai dengan kerangka acuan yang telah diberikan oleh
pemberi tugas. Setelah disain yang dibuat disetujui pemberi tugas maka oleh konsultan
perencana dibuat suatu dokumen pelelangan untuk pekerjaan tersebut. Selanjutnya
dalam pelaksanaan konstruksi, konsultan perencana berfungsi sebagai tempat
konsultasi mengenai hal-hal teknis di lapangan dan kalau ada keragu-raguan atas
dokumen kontrak.
Konsultan perencana mempunyai tugas dan wewenang antara lain :
(1) Bertindak sebagai perencana awal teknis dan administrasi.
(2) Menyiapkan dokumen pelelangan sebagai landasan dokumen kontrak yang
merupakan acuan kerja bagi kontraktor.
(3) Bersama pemberi tugas mengadakan lelang.

c. Konsultan Supervisi
Konsultan supervisi bertugas mengawasi supervisi pekerjaan pelaksanaan konstruksi
fisik lapangan agar tidak menyimpang dari rencana yang telah dibuat oleh konsultan
perencana.
Konsultan supervisi selalu memantau pelaksanaan konstruksi oleh Kontraktor di
lapangan.
Namun dalam tugasnya, dengan sistim Assistance Concept konsultan supervisi dapat
memberi saran kepada proyek untuk memerintahkan pemeriksaan khusus atas bagian
pekerjaan tertentu. Konsultan supervisi harus memberi laporan
harian/mingguan/bulanan pekerjaan teknis maupun administratif. Laporan juga
ditandatangani oleh kontraktor dan diserahkan kepada pemberi tugas untuk
selanjutnya diteruskan ke pemilik proyek. Di samping itu konsultan supervisi dapat
meminta kepada proyek untuk menyetujui, menolak atau mengusulkan perubahan
pekerjaan, force majeur, permohonan perubahan kontrak, pekerjaan tambah/kurang,
gambar pelaksanaan, dan memberi keputusan yang bijaksana dalam
mempertimbangkan usul-usul kontraktor.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN SUPERVISI

Site Engineering

Adminstrasi/Op. Komputer

d. Kontraktor (Pelaksana Konstruksi)


Bertugas menjalankan proyek pelaksanan pembangunan. Dalam melaksanakan
pembangunan ini kontraktor harus melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan gambar-
gambar rencana dan spesifikasi yang dibuat oleh konsultan perencana serta mentaati
perjanjian atau kontrak yang telah disetujui bersama. Di dalam kontrak tercantum
tugas yang harus dilaksanakan, kewajiban kontraktor terhadap pemberi tugas,
konsultan perencana maupun konsultan supervisi dan hak-hak dari kontraktor.
Kontraktor bertanggung jawab penuh kepada pemilik proyek atau pemberi tugas atas
kepercayaannya dalam melaksanakan pekerjaan pembangunan fisik hingga selesai.
Dalam struktur organisasi ini pihak kontraktor dapat melakukan pembagian pekerjaan
kepada subkontraktor yang lebih berpengalaman dan dapat dipercaya apabila
pekerjaan tersebut membutuhkan spesialisasi. Subkontraktor tidak mempunyai
hubungan langsung dengan pemberi tugas, tetapi bertanggung jawab langsung kepada
kontraktor. Sedangkan kontraktor bertanggung jawab kepada pemberi tugas. Jika
terjadi kesalahan pekerjaan, maka kontraktor akan terkena sangsi dari pemberi tugas
atau pemilik.
Dalam menyusun hubungan kerja antara keempat pihak yang terkait tersebut perlu
dibuat struktur organisasi yang efektif dan dinamis, agar setiap proses interaksi yang
terjadi antara pihak-pihak tersebut dapat berlangsung secara langsung dan terpantau
dengan baik oleh pihak lainnya. Sehingga bila ada permasalahan dapat diselesaikan
dengan cepat, baik dan benar. Namun demikian untuk memperoleh aspek legal dari
setiap keputusan yang diambil perlu adanya persetujuan dari pihak pemberi tugas.
Dalam hal ini pemberi tugas mengambil keputusan setelah memperoleh informasi
lengkap dari konsultan supervisi kemudian mengkonfirmasikan ke kontraktor. Struktur

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


organisasi yang menggambarkan hubungan kerja tersebut dapat dilihat pada Gambar
berikut ini.

PEMILIK PEKERJAAN

KONSULTAN
KONSULTAN PENGAWAS KONTRAKTOR
PERENCANA
(SUPERVISOR)

Hubungan kerja kontrak


Laporan
Hubungan Koordinasi dan Konsultansi
Supervisi Pengawasan Pelaksanaan Konstruksi

ORGANISASI PROYEK DAN HUBUNGAN KOMUNIKASI

C.2. LINGKUP KEGIATAN


Tugas dan Kewajiban Tim Konsultan Supervisi dalam tahap Pelaksanaan mencakup hal-hal
sebagai berikut:
A. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana
konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan
penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan
bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance/Quality Control, dan program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3);
B. Mengendalikan pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi pengendalian sumber daya,
pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan
kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib
administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja;
C. Melakukan evaluasi terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul, usulan
koreksi dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan;

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


D. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi
fisik;
E. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
1. Memeriksa dan mempelajar dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik;
4. Mengumpulkan data informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan bulanan
pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, dan
bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
6. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi;
7. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh
pelaksana konstruksi;
6. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built
Drawings) sebelum serah terima pekerjaan;
7. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (pertama), dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
8. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama,
berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi,
sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi.
F. Menyusun laporan-laporan pekerjaan.
G. Mempersiapkan Berita Acara Penyerahan Pekerjaan dengan semua kelengkapannya.
H. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Penyedia Jasa harus menjaga agar kehadirannya
dalam pekerjaan tersebut selalu tepat waktu sesuai jadwal yang sudah disepakati.

C.3. TANGGUNGJAWAB KONSULTAN


a. Konsultan supervisi bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata „laku‟ profesi yang berlaku.
b. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


1) Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan / pelaksanaan
yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang
berlaku.
2) Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku.
3) Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
c. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai
suatu perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang
terlibat.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

1. UMUM
Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka
Konsultan telah mengkaji lingkup kegiatan dan secara tegas masing-masing tugas
yang akan diorganisasikan dalam rencana kerja dan akan membentuk suatu tim
pengawas yang terdiri dari tenaga-tenaga profesional yang telah berpengalaman di
bidangnya masing-masing. Tim konsultan terdiri dari team leader, quality quantity
control engineer dan tenaga pendukung dengan uraian tugas dan tanggung jawab
masing-masing personil. Uraian masing-masing personil berikut lama penugasan, dan
lingkup pekerjaannya adalah sebagai berikut:
Site Engineer; lama penugasannya 3 bulan dengan pengalaman minimal 2 tahun
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja. Team Leader bertanggung jawab untuk teknis
pekerjaan. Site Engineering harus mampu berkoordinasi dan bertanggung jawab
terhadap kelancaran pekerjaan sesuai dengan yang telah digariskan dalam KAK, baik
dalam hal mutu maupun ketepatan waktu. Koordinasi dengan instansi terkait dalam
proses penyelesaian pekerjaan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Team Leader.
Persyaratan Team Leader yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Sarjana Teknik Sipil (S1)
b. Pengalaman kerja minimal 2 tahun dibidangnya
Lingkup pekerjaan Team Leader antara lain adalah :
a. Memimpin Team dalam melaksanakan Supervisi konstruksi pembangunan;
b. Melakukan Inspeksi secara teratur dilokasi pekerjaan dan melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan- perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku;
c. Memberikan pengertian dan pemahaman yang benar kepada kontraktor tentang
spesifikasi yang tercantum dalam dokumen kontrak
d. Merinci dan menjelaskan pekerjaan secara teknis sehubungan dengan kontrak
Change Order/Addendum
e. Membuat persyaratan penerimaan “Acceptance” atau penolakan “Rejection” bahan,
material, alat dan produk pekerjaan
f. Melakukan pemantauan secara ketat atas prestasi kontraktor dan segera
melaporkan kepada Pelaksana Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan ternyata
mengalami kelambatan lebih dari 10% dari rencana. Membuat saran-saran
penanggulangan serta pemecahan masalah

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


g. Melakukan pengecekan secara cermat terhadap semua pengukuran pekerjaan dan
secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan.
h. Menyusun laporan pendahuluan, laporan bulanan supervisi konstruksi, dan laporan
akhir, laporan keuangan dan menyerahkan kepada Pelaksana Kegiatan dalam betuk
hard copy dan soft copy didalam CD/DVD RW
i. Menandatangani semua dokumen yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya,
seperti halnya MC kontraktor, gambar-gambar kerja dan perhitungan-perhitungan
konstruksi lainnya.
Administrasi/Op. Komputer
Lama penugasan 3 bulan dengan pegalaman minimal 2 tahun sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja. Operator Komputer bertanggung jawab untuk teknis
pekerjaan.
Persyaratan Inspector yang diperlukan adalah sebagai berikut :
a. Persyaratan Administrasi/Op. Komputer yang diperlukan adalah sebagai berikut :
b. Seorang Administrasi/Op. Komputer harus berpendidikan minimal SMA/SMK
c. Diutamakan yang sudah mengopersionalkan alat ukur;
d. Lingkup tugas Administrasi/Op. Komputer antara lain adalah :
e. Survey Lokasi dan Pengukuran
f. Cost Estimate
g. Perhitungan Volume dan RAB

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN

TENAGA PROFESIONAL
Tenaga Ahli Jumlah
Tenaga Ahli Lingkup
Nama Personil Tetap/Tidak Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan Orang
Lokal/Asing Keahlian
Tetap Bulan
- Membuat / Menyususn laporan
pengawasan
- Melakukan koordinasi terhadap
tenaga ahli yang ditempatkan sesuai
engan bidang/ keahliannya 1 Orang
Lokal
Muh. Aminuddin, S.T Tidak Tetap Site Engineer - Memeriksa semua material yang 3 Bulan
akan dipergunakan
- Mengamati semua pekerjaan
pengujian dan menganalisas hasil
pengujian kendali mutu dan
campuran
- Mengawasi Pelaksanaan Pekerjaan,
termasuk kontrol Kualitas dan bahan/ 1 Orang
Lokal Administrasi/Op.
Arfianto Tidak Tetap material. 3 Bulan
Komputer
- Membuat laporan Kualitas Pekerjaan
- Perhitungan Volume realisasi

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Personil yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan ini adalah:


1. Site Engieering 1 orang masa tugas 3 bulan
2. Administrasi/Op. Komputer 1 orang masa tugas 3 bulan

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


SUB UNSUR GAGASAN
BARU YANG DIAJUKAN OLEH PESERTA

Secara garis besar untuk meningkatkan kualitas keluaran target yang ingin dicapai dalam
pembangunan, oleh karena itu diperlukan suatu perhitungan dan pertimbangan yang
masak untuk memutuskan penempatan tenaga ahli dalam suatu pekerjaan. Keputusan
pembangunan biasanya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan ekonomi, politik dan
teknis. Ketiga dasar pertimbangan tersebut saling berkaitan, tetapi yang paling
menentukan adalah pertimbangan ekonomi. Pembuatan dan penempatan bangunan
secara ekonomis harus layak, yang berarti penghasilan yang diperoleh harus menutup
biaya inventasi maupun biaya operasi dan pemeliharaan untuk jangka waktu tertentu.
Dari sisi gagasan peserta memberikan pertimbangan agar dalam Kerangka Acuan Kerja
dicantumkan gagasan jangka pendek dan jangka panjang dalam pembuatan dalam suatu
pekerjaan seperti Cakupan dan Periodisasi Proyeksi Permintaan, dengan tidak
mengecualikan fakta informasi yang relevan dan berpengaruh terhadap permintaan yang
diperoleh di lapangan (fact finding) seperti potensi daerah pengaruh dan variabel yang
terindikasi berpengaruh terhadap permintaan serta perkiraan kecenderungan pertumbuhan
permintaan pada masa yang akan datang, merupakan variabel yang dipertimbangkan
dalam menentukan proyeksi untuk masa yang akan datang

KLAIM DAN PERSELISIHAN

1. Umum
Konsultan akan senantiasa mengutamakan aspek musyawarah dalam penyelesain
klaim dan perselisihan dengan kontraktor, sehingga situasi hubungan harmonis dalam
pengawasan dan pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan ditekan untuk keseluruhan
unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan, unsur Proyek dan Satker Sekolah Laut Siwa.
Kejadian klaim atau perselisilhan dapat saja terjadi, namun secara garis besamya dapat
ditanggulangi seperti langkah-langkah dalam bagian berikut.
2. Proses Klaim
Jika klaim diajukan oleh kontraktor, maka konsultan akan menjaga etika profesional
dengan memberikan evaluasi yang bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada dalam
daftar dalam perjarijian kontrak. Evaluasi dimulai dengan review secara teliti isi dan
klaim dan keseluruhan data pendukung. Data pendukung sangat penting, dengan
demikian kontraktor harus menyerahkan tambahan data yang lebih detail. Konsultan
juga akan melihat acuan dari data yang dapat digunakan yang dengan berbagai sistim

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


yang digunakan untuk klaim seperti, surat-menyurat, laporan, test/laboratorium,
catatan survey, jadwal harian, dokumen kontrak, data cuaca, sertifikat pembayaran,
perhitungan lalu lintas, dokumentasi dan sebagainya. Setelah seluruh data yang
digunakan telah diperoleh, maka konsultan membuat studi pendekatan berdasarkan
kejadian yang berkaitan dengan klaim, sehingga penetapan dapat dibuat, seperti
validitas dari setiap kegiatan klaim. Konsultan kemudian akan menyiapkan laporan
detail seluruh aspek dari klaim termasuk data pendukung, biaya/jadwal, dan hasil
temuan serta rekornendasi. Setelah laporan lengkap, maka diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen untuk diperiksa.
Laporan konsultan tersebut, dipelajari dan dievaluasi ulang oleh Pejabat Pembuat
Komitmen untuk selang beberapa waktu. Keputusan akan dilakukan setelah isi klaim
sebagian/seluruhnya disetujui atau ditolak, sehingga konsultan akan menyampaikan
kepada Kontraktor tentang hal yang bersangkutan secara detail dari hasil keputusan
ini.

A. Penyelesaian Perselisihan
Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan garis besar metode klaim
klaim di atas) tetap berupaya pada penyelesaian secara musyawarah. Konsultan
akan menerima penyerahan alasan perselisihan secara tertulis dari pihak Kontraktor
termasuk pertanyaan dan data penunjang sebagai data pendukung terjadinya
perselisihan tersebut.
Konsultan juga akan senantiasa tanggap untuk melakukan review informasi yang
dapat menimbulkan perselishan dalam seluruh permasalahan, petunjuk umum yang
diberikan dalam kondisi umum kontrak diikuti untuk menurunkan perselisihan.
Perlu juga diingatkan kepada Kontraktor mengenai hierarchy kontrak dengan
urutan "kekuatan"' sebagai berikut
o Kontrak
o Adendah
o Ketentuan Umum & Khusus
o Spesifikasi Umum & Khusus
o Daftar Kuantitas dan Harga Satuan
o Gambar Rencana.

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”


PENUTUP

Usulan teknis pekerjaan ini diharapkan dapat menjadi acuan teknis dalam bahwa saya
bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan Jasa Konsultansi Pembangunan Pagar SMP
Negeri 7 Baubau, bagi seluruh pelaku yang terkait.
Demikian usulan teknis kami sebagai apresiasi terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
pekerjaan bahwa saya bersedia untuk melaksanakan paket pekerjaan Jasa Konsultansi
Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau. Dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, kami
akan melibatkan beberapa orang tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalam
bidangnya agar dapat memberikan pelayanan jasa yang maksimal, sesuai dengan yang
kami usulkan dalam penawaran biaya.
Kami berharaf agar nantinya dapat terjalin suatu kerja sama yang profesional, antara kami
selaku Penyedia Jasa dan Kuasa Pengguna Anggaran dan PPK, bahwa saya bersedia untuk
melaksanakan paket pekerjaan Jasa Konsultansi Pembangunan Pagar SMP Negeri 7
Baubau sehingga tujuan dari pekerjaan ini dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan
bersama.
Sebagai karya menusia, proposal teknis ini tentulah belum sempurna, namun kami selalu
berupaya melakukan yang terbaik, minimal melebihi persyaratan (requirements) yang
ditentuka. Kami sangat menghargai sumbang saran, koreksi dan pendapat yang ekstensif
dan intensif untuk perbaikan proposal teknis ini di kemudian hari.
Atas perhatiannya dan dukungan anda, kami ucapkan terima kasih.

Wassalam,
CV. Eighteen Horizontal Consultant

“Pengawasan Pembangunan Pagar SMP Negeri 7 Baubau”

Anda mungkin juga menyukai