1. LATAR BELAKANG
Sehubungan akan dilaksanakan kegiatan Konstruksi pembangunan gedung kamar
operasi dan CSSD RSUD Kota Madiun tahun anggaran 2023, maka diperlukan adanya
konsultan pengawas untuk membantu tugas Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam
melaksanakan monitoring dan evaluasi atas hasil kerja dari kontraktor pelaksana
sebagai wakil sah PPK di lapangan.
Kegiatan ini merupakan salah satu upaya peningkatan sarana dan prasarana yang
sangat representatif guna untuk mendukung pelayanan pasien, mengingat masih
banyaknya kelengkapan yang dibutuhkan untuk pengembangan fasilitas bedah sentral
di RSUD Kota Madiun serta menggantikan gedung bedah sentral yang saat ini belum
memenuhi standar kualitas maupun kuantitas pelayanan yang ada.
Pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya merupakan penjabaran Visi dan
Misi dari RSUD Kota Madiun, khususnya dalam melaksanakan layanan kesehatan.
Untuk mendukung proses dalam kegiatan pembangunan gedung tersebut, maka
diperlukan unsur Konsultansi Pengawasan Pembangunan Gedung Kamar Operasi dan
CSSD sehingga proses dapat berlangsung dengan arah yang benar dan mengurangi
adanya deviasi akibat penyimpangan yang mungkin terjadi. Mengingat besarnya
besarnya dana maupun jenis kegiatan, maka harus dikembangkan sistem pengelolaan
yang lebih baik pada setiap tingkatan pengelolaan diantaranya melalui penyediaan
jasa Konsultansi yang mempunyai tugas pokok membantu PPK dan Pengguna
Anggaran dalam proses pelaksanaan kegiatan Pembangunan Gedung Kamar Operasi
dan CSSD agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan akan sarana kesehatan
yang memadai serta mendapatkan hasil yang sesuai dengan peraturan dan ketetapan
yang berlaku.
Konsultan mempunyai tugas pokok membantu PPK/Pengguna Anggaran dalam
pengawasan Konstruksi pembangunan Gedung Kamar Operasi dan CSSD serta
memberikan masukan baik teknis maupun non teknis sehingga pekerjaan selesai
secara keseluruhan dan sesuai dengan kaidah ke-rumah sakitannya dan diserahkan
kepada Pengguna Anggaran.
Spesifikasi yang dituntut dalam proses pembangunan nantinya tetap
memperhatikan standar pembangunan gedung negara dan kebutuhan akan fasilitas
umum serta ketentuan peraturan daerah yang ada. Hal ini untuk mengantisipasi
dampak yang ditimbulkan akibat keberadaan fungsi bangunan yang akan dibangun.
Mengingat hal tersebut di atas perlu disusun Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk
pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan sebagai pedoman bagi Pejabat Pembuat
Komitmen dan Pengawas pekerjaan dalam melaksanakan tugasnya, sehingga tercapai
kinerja yang profesional dengan hasil sesusai dengan spesifikasi yang telah
ditentukan, serta memberikan manfaat bagi masyarakat.
3. SASARAN
Sasaran dalam melaksanakan tugas pengawasan antara lain :
a. Mengendalikan perkembangan kegiatan konstruksi sehingga potensi keterlambatan
pekerjaan dapat diminimalisir.
b. Meningkatnya kemampuan RSUD Kota Madiun untuk melaksanakan, mengendalikan
program pembangunan yang menjadi wewenang dan tanggungjawabnya.
8. METODOLOGI
Menurut waktu pelaksanaannya, tugas-tugas konsultan pengawas dapat dikelompokkan
dalam 3 (tiga) tahap, yaitu :
a. Tahap permulaan
Menyusun program kerja secara menyeluruh mencakup kegiatan proyek dari
sejak tahap persiapan konstruksi, pelaksanaan konstruksi dan masa
pemeliharaan termasuk serah terima pekerjaan pemborong.
Master program atau master schedule tersebut harus disajikan dalam bentuk
network planning ataupun barchart yang menjelaskan jalur-jalur kritis dalam
masa kegiatan proyek dan setiap saat harus diupdate sesuai dengan kebutuhan
proyek.
Tugas utama Konsultan Pengawas lapangan yaitu melaksanakan pekerjaan
teknis di Lapangan (Field Engineering) dan jika terjadi adanya perubahan di
lapangan maka Konsultan Pengawas bertugas menyiapkan Contract Change
Order ( CCO / Perintah Perubahan Kontrak ) Berdasarkan hasil “Field
Enginering”. Pada kegiatan ini disiapkan atas dasar suatu design yang
disederhanakan, dengan gambar tipikal dan penampang standar serta volume
pekerjaan, maka sebelum pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan, perlu
diadakan penelitian yang lebih mendalam atas keadaan lapangan, agar dapat
disiapkan gambar-gambar pelaksanaan, serta volume pekerjaan yang lebih
mendekati kebenaran / sesuai keperluan lapangan. Berdasarkan hasil “Field
Enginering” tersebut, Konsultan kemudian menyiapkan sesuatu Perintah
Perubahan Kontrak, untuk diajukan kepada Pengguna Anggaran.
b. Tahap Pelaksanaan
Persiapan pelaksanaan
1. Menyusun jadwal pelaksanaan konstruksi secara rinci (detail time schedule) dan
prosedur kerja atau “Standard Operation Procedure” (SOP) lapangan yang disetujui
oleh Pengelola Proyek dan dijadikan sebagai dasar dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan di lapangan.
2. Membantu Pengguna Anggaran dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
Proyek, sehingga target proyek dapat tercapai, dengan penekanan pada 4 (empat)
hal, yaitu :
- Mutu : Bahan dan hasil pekerjaan sesuai spesifikasi
- Biaya : Total biaya konstruksi dalam batas nilai kontrak.
- Waktu : Kegiatan selesai dalam masa kontrak.
- Legal : Administrasi kontrak lengkap dan rapi
PENGENDALIAN MUTU
Mutu hasil pekerjaan selalu diutamakan, karena mutu pekerjaan yang lebih baik lebih
menjamin tercapainya umur rencana dari rencana konstruksi tersebut. Untuk dapat
mengasilkan pekerjaan yang mutunya sesuai spesifikasi, maka Konsultan Pengawas
Lapangan wajib mengadakan pemeriksaan dan pengawasan mulai dari mutu bahan
sampai cara pelaksanaan. Dengan beberapa langkah yang harus ditempuh yaitu :
a. Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan
konstruksi termasuk merekomendasikan perubahan / substitusi material apabila
diperlukan tanpa merubah nilai kontrak pemborongan.
b. Menyelenggarakan dan memimpin rapat per-operation meeting / kick off meeting,
rapat berkala dan rapat-rapat khusus dalam rangka pengendalian mutu
pelaksanaan konstruksi di lapangan.
c. Meneliti, memeriksa dan menyetujui gambar kerja / shop drawing yang dibuat oleh
pemborong sebelum pekerjaan dilaksanakan di lapangan.
d. Menyusun daftar cacat (defect list) sebelum serah terima pertama pekerjaan dan
mengawasi / mengontrol pelaksanaan perbaikannya selama masa pemeliharaan.
e. Meneliti dan memeriksa gambar as-built drawing yang dibuat oleh pemborong
sebelum serah terima pekerjaan yang pertama kali.
PENGENDALIAN BIAYA
Konsultan pengawas lapangan wajib memeriksa kwantitas dan perhitungan dalam
setiap proses tagihan pembayaran yang diajukan oleh Kontraktor dengan beberapa
langkah yang harus ditempuh yaitu :
a. Menyetujui dan merekomendasikan pekerjaan tambah kurang disertai dengan
pertimbangan teknis dan harga kepada Pengguna Anggaran sebelum dilaksanakan
di lapangan.
b. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan / prestasi pekerjaan untuk
pembayaran angsuran.
PENGENDALIAN WAKTU
Konsultan Pengawas wajib melapor kepada Pengguna Anggaran bila ada masalah-
masalah konstruksi atau keterlambatan pekerjaan yang terjadi, dan membantu
Pengguna Anggaran dalam mencari jalan keluar agar proyek dapat selesai sesuai
jadwal dengan beberapa langkah yg harus ditempuh yaitu :
a. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kwalitas, kwantitas dan laju
pencapaian volume / realisasi fisik berdasarkan jadwal yang sudah disepakati
sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.
b. Menyusun updating time schedule pelaksanaan apabila terjadi penyimpangan
pelaksanaan di lapangan terhadap master schedule dalam rangka pencapaian
target yang sudah disepakati sebelumnya.
9. STANDAR TEKNIS
Dalam melakukan pengawasan semua jenis bangunan yang berkaitan dengan
pembangunan bangunan gedung standar teknis yang digunakan antara lain adalah :
1) Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terkait dengan Konstruksi Bangunan Gedung.
2) Standard / Panduan Sistem Bangunan Gedung.
3) Kontrak Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Gedung Kamar Operasi dan CSSD
RSUD Kota Madiun Tahun Anggaran 2023 antara penyedia jasa dengan PPK.
11. PERSONEL
B. Inspektor/Pengawas
1. Pengawas Sipil/Struktur D3Teknik Sipil 5 tahun 1 melakukan
pengawasan
pelaksanaan
pekerjaan yang
meliputi aspek
struktur bangunan
gedung.
2. Pengawas Arsitektur D3 Teknik 5 tahun 1 melakukan
Arsitektur pengawasan
pelaksanaan
pekerjaan yang
meliputi aspek
estetika bangunan
3. Pengawas ME D3 Teknik 5 tahun 1 melakukan
Mesin/Eletro pengawasan
pelaksanaan
pekerjaan yang
meliputi aspek
mekanikal elektrikal
C. Tenaga Pendukung
1 Administrasi SMK/sederajad 1 tahun 1 Membantu
pelaksaaan
administrasi
kegiatan
pengawasan
12. KELUARAN
Keluaran yang akan dihasilkan dalam pekerjaan ini adalah buku laporan-laporan antara
lain :
1. Laporan Pendahuluan : rangkap 5 (lima) buku
2. Laporan Mingguan : rangkap 5 (tiga) buku
3. Laporan Bulanan : rangkap 5 (lima) buku
4. Laporan Akhir : rangkap 5 (lima) buku
5. CD dari seluruh laporan : rangkap 5 (lima) keping
6. Album Foto-foto : rangkap 5 (lima) álbum
7. Dokumen Visual : rangkap 5 (lima) keping
13. LAPORAN
Konsultan diwajibkan menyerahkan laporan yang dibuat dengan kertas Folio (F4) dalam
Bahasa Indonesia dengan jenis, jumlah dan waktu penyerahan ditetapkan sebagai
berikut :
a. Laporan Pendahuluan, berisi :
1. Surat Pengantar
2. Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
3. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
4. Jadwal kegiatan penyedia jasa
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK diterbitkan,
sebanyak 5 (lima) buku laporan.
b. Laporan Mingguan
Berisi laporan detil mobilisasi, kemajuan pekerjaan, penggunaan keuangan,
permasalahan yang dihadapi serta antisipasi rencana yang akan datang.
Laporan mingguan ini diserahkan rangkap 5 (tiga) tiap minggunya.
c. Laporan Bulanan, berisi :
1. Surat Pengantar
2. Ringkasan kemajuan fisik dan keuangan proyek dan masalah yang ada.
3. Jadwal Pelaksanaan dengan kurva “ S “
4. Daftar peralatan Kontraktor
5. Daftar personil Kontraktor
6. Surat Perintah Perubahan (CCO) bila ada
7. foto-foto kegiatan
8. Laporan mengenai personil Konsultan
Laporan bulanan ini diserahkan rangkap 5 (lima) tiap bulannya.
d. Laporan Akhir , berisi :
Laporan Akhir berisi seluruh kegiatan pengawasan secara detail yang mencakup
realisasi, kuantitas, dan kualitas yang disyaratkan, penggunaan biaya, permasalahan,
serta waktu pelaksanaan dan perbedaan design dengan pelaksanaan ini dibuat
rangkap 10 (sepuluh) buku dan difile berbentuk Compact Disk (CD) digabung dengan
laporan CD lainnya yang diberi nama file tersendiri.
Seluruh master laporan pekerjaan ini diserahkan dengan baik oleh pihak konsultan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
e. Laporan dalam Bentuk CD
Laporan Format CD dibuat sebanyak 5 (lima) keping
f. Laporan Album Foto
Laporan lain-lain yaitu foto-foto yang dicetak oleh konsultan sebagai informasi
tambahan yang diperlukan untuk memperjelas hasil pelaksanaan pekerjaan konsultan.
Foto yang dimaksud adalah lokasi daerah studi, kondisi bangunan sebelum, pada saat
dan sesudah masa konstruksi serta lokasi yang dianggap penting dan diperlukan.
Foto-foto tersebut dimasukkan dalam album termasuk foto-foto dalam laporan
bulanan dan diserahkan Direksi sebanyak 5 (lima) set dalam 5 (lima) album.
g. Laporan Dokumen Visual
Dokumen Visual ini dari Proses Pengerjaan 0% sampai dengan Pekerjaan Akhir
sebanyak 5 ( lima ) keping.
14. KETENTUAN-KETENTUAN
a. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus mencari informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran.
b. Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya baik yang berasal dari proyek / bagian proyek maupun yang
dicari sendiri.
c. Dalam pelaksanaan pekerjaannya, selain diperiksa oleh pengelola proyek kegiatan dan
produk pengawasan setiap saat direview / diperiksa oleh team proyek.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari setelah pekerjaan
selesai sebanyak 5 (lima) buku laporan.
Ditetapkan Oleh,
KEPALA BAGIAN TATA USAHA RSUD KOTA MADIUN
Selaku
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN