Anda di halaman 1dari 23

DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

BALAI JASA KONSTRUKSI WILAYAH VI MAKASSAR

TATA CARA PENGAWASAN PELAKSANAAN BANGUNAN


W0RKSHOP PEMBERDAYAAN KOMPETENSI TENAGA AHLI BIDANG JASA KONSTRUKSI
Dr. SYAIFULLAH, ST. MT
PENDAHULUAN

Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini membahas pengetahuan tentang Job Deskripsi Pengawasan, Metoda Pengawasan
Pelaksanaan Bangunan ,Pengendalian Kualitas dan Kuantitas Bangunan dan Instrumen Pengawasan dalam
Pengawasan Pelaksanaan Bangunan, dengan melalui berbagai metode Ceramah, Brainstorming, Diskusi,
Tanya Jawab, Studi Kasus, Format Isian dan Simulasi. Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuan
menerakan dan mengaktualisasikan materi kedalam kegiatan pengawasan pelaksanaan bangunan secara
bertanggungjawab dan profesional.

Hasil Belajar
Setelah membaca dan mempelajari modul pelatihan tata cara pengawasan pelaksanaan bangunan ini peserta
mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan terkait tata cara pengawasan pelaksanaan bangunan pada
organisasi atau unit kerja dimana peserta bekerja.
PENDAHULUAN

Indikator Hasil Belajar


1. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan job deskripsi dalam pengawasan
pelaksanaan bangunan.
2. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan metoda pengawasan pelaksanaan
bangunan.
3. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan pengendalian kualitas dan kuantitas pada
pengawasan pelaksanaan bangunan
4. Peserta mampu memahami, menjelaskan dan menerapkan instrument pengawasan dalam kegiatan
pengawasan pelaksanaan bangunan.
PENDAHULUAN

Materi Pokok
Materi pokok yang dibahas pada modul Tata Cara Pengawasan ini adalah :
1. Pengertian Pengawasan
2. Metoda Pengawasan Pelaksanaan Bangunan
3. Instrumen Pengawasan
4. Pengendalian Kualitas dan Kuantitas Bangunan
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Definisi Pengawasan
Pengawasan adalah, “setiap usaha dan tindakan dalam rangka untuk mengetahui sampai dimana
pelaksanaan tugas yang dilaksanakan menurut ketentuan dan sasaran yang hendak dicapai”:
Victor M. Situmorang dan Jusuf Juhir
Pengawasan adalah, “proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin
agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya”: Sondang P. Siagian.
Pengawasan yaitu, “salah satu fungsi manajemen untuk menjamin agar pelaksanaan kerja berjalan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan dalam perencanaan”: Djamaluddin Tanjung dan Supardan
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Bagan Alir
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Tujuan Pengawasan
1. Menjamin ketetapan pelaksanaan tugas sesuai dengan
rencana tersebut, kebijaksanaan dan perintah.
2. Melaksanakan koordinasi kegiatan-kegiatan.
3. Mencegah pemborosan dan penyelewengan.
4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas
barang dan jasa yang dihasilkan.
5. Membina kepercayaan masyarakat terhadap
kepemimpinan organisasi (pemerintah).
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Hirarki Pengawasan
Memahami hirarki pengawasan dapat dilakukan dengan mengamati struktur organisasi proyek.
Struktur organisasi proyek dan dalam hal ini struktur organisasi direksi pekerjaan harus jelas dan
persepsinya mudah dipahami serta menguraikan hal-hal berikut:
1. Identifikasi pekerjaan atau jabatan
2. Hubungan tugas dan tanggung jawab
3. Standar wewenang dan pekerjaan,
4. Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas,
5. Ringkasan pekerjaan atau jabatan,
6. Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Unsur - Unsur Pengawasan


Adapun unsur-unsur pengawasan pelaksanaan bangunan dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Melakukan pemeriksaan terhadap SPMK dari penyedia jasa konstruksi
2. Melakukan rapat persiapan pelaksanaan kontrak (PCM) bersama penyedia jasa
kontruksi dan konsultan pengendalian proyek atau konsultan manajemen proyek
dengan memperhatikan terkait Kerangaka Acuan Kerja (KAK), RKS, DED dan
Spesifikasi Teknis.
3. Melakukan perumusan program mutu pelaksanaan pekerjaan atau penyusunan
RMK berdasarkan KAK, RKS, DED dan Sepsifikasi Teknis.
4. Melakukan pemeriksaan bersama / mutual check terkait : Pelaksanaan persiapan
personil, peralatan dan pembersihan lapangan, penerapan K3 tenaga kerja ;
Pekerjaan persiapan dan pendahuluan dan Dokumentasi pemeriksaan bersama
bersama penyedia jasa kontruksi.
5. Melakukan tinjauan desain terkait review DED dan pengecekan terhadap
lapangan, pengecekan kegiatan pengukuran ulang, pengecekan hasil soft drawing
penyedia jasa konstruksi dan dokumentasi hasil tinjauan desain.
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Unsur - Unsur Pengawasan (lanjutan)


6. Pengendalian prestasi pekerjaan :
a. Penyusunan buku laporan harian, cheklist atau daftar simak dari setiap item
pekerjaan berdasarkan DED dan RAB
b. Menyusuna bobot prestasi bagi pengukuran prestasi kinerja pekerjaan dan
pembayaran prestasi pekerjaan
c. Melakukan pengecekan progress pelaksanaan berdasarkan daftar simak /
cheklist pengendalian pekerjaan yang telah di susun serta dokumentasi hasil
pengecekan di lapangan;
d. Melakukan pengecekan dilapangan terhadap progress pelaksanaan
konstruksi dan kendala permasalahan dilapangan serta dokumentasi
perkembangan progress pelaksanaan;
e. Melakukan evaluasi setiap item pekerjaan dan memberikan laporan dan
rekomendasi kepada penyedia jasa konstruksi maupun pengguna jasa terkait
kendala dan permasalahan;
f. Memberikan rekomendasi hasil evaluasi terkait perubahan kegiatan yang
dibutuhkan;
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Unsur - Unsur Pengawasan (lanjutan)


g. Melakukan evaluasi kondisi harga satuan, eskalasi harga, spesifikasi teknis
serta syarat lainnya kepada penyedia jasa kontruksi agar dapat di penuhi dan
memberikan peringatan bahkan pemutusan kontrak kepada penyedia jasa
kontruksi apabila terdapat salah satu atau beberapa item pekerjaan yang
tidak sesuai dengan kesepakatan hasil rapat dan ketentuan yang ada;
h. Melakukan analisis dan evaluasi prestasi kinerja dan waktu pelaksanaan
pekerjaan serta melaporakannya kepada pengguna jasa dan penyedia jasa
konstruksi.
i. Memberikan rekomendasi dan review serta perhatian terhadap permasalahan
dan perselisihan di lapangan jika ada;
j. Melakukan tinjauan hasil pekerjaan dan laporan pekerjaan serta prestasi
pekerjaan dan melaporkannya kepada pengguna jasa sesuai dengan
kebutuhan dan progress berdasarkan kontraktual;
k. Melakukan pendampingan proses serah terima pekerjaan
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Lingkup Pengawasan
Lingkup pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, setidaknya meliputi:
1. Penyiapan Program Mutu, metode pelaksanaan, instrumen pengendalian (waktu, biaya material dan
organisasi proyek serta pelaporan dan K3)
2. Rapat Persiapan / Pre Construction Meeting (PCM)
3. Persetujuan hasil rapat
4. Survey pendahuluan
5. Pelaksanaan pengawasan fisik konstruksi mulai dari pengendalian waktu, material, metode pelaksanaan
dan organisasi proyek.
6. Pelaporan harian dan progress fisik berdasarkan curva s sebagai acuan pembayaran prestasi pekerjaan.
7. Penyesuaian pekerjaan melalui perubahan volume dan kebutuhan pelaksanaan baik melalui CCO atau
adendum.
8. PHO (Provisional Hand Over) dengan melakukan training dan test commisioning
9. Pendampingan masa pemeliharaan
10. FHO (Final Hand Over)
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Tahap Pengawasan
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan.
3. Pengukuran pelaksanaan kegiatan
4. Pembandingan pelaksanaan dengan standar dan analisa penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan:
a. Mengubah standar mula-mula (barangkali terlalu tinggi atau terlalu rendah).
b. Mengubah pengukuran pelaksanaan (inspeksi terlalu sering frekwensinya, atau kurang, atau
bahkan mengganti sistem pengukuran itu sendiri).
c. Mengubah cara dalam menganalisa dan menginterpretasikan penyimpangan-penyimpangan.
PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Pengawasan Tidak Langsung


pengawasan tidak langsung ialah pengawasan dari jarak jauh. Pengawasan ini dilakukan melalui laporan
yang disampaikan oleh para bawahan.
Laporan pengawasan yang bersifat tidak langgsung dapat berbentuk ;
1. Lisan.
Pengawasan dilakukan dengan mengumpulkan fakta-fakta melalui laporan lisan yang diberikan
bawahan.
2. Tertulis.
Laporan tertulis merupakan suatu pertanggungjawaban kepada atasannya mengenai pekerjaan yang
dilaksanakannya, sesuai dengan instruksi dan tugas- tugas yang diberikan atasannya kepadanya.
INSTRUMEN PENGAWASAN

INSTRUMEN PENGAWASAN
Instrumen disebut juga sebagai alat. Instrumen pengawasan juga dapat diartikan sebagai perangkat pengawasan. Atau
instrumen merupakan alat atau perangkat yang digunakan untuk merekam melakukan pengawasan, baik pengawasan
kuantitas maupun kualitas.
Jenis-jenis instrumen pengawasan terdiri dari:
1. Daftar Simak ; yaitu daftar atau cheklist seluruh item dan kegiatan dalam memudahkan pencarian dan
penelusuran kebutuhan tindakan maupun pengecekan dalam kegaitan pengawasan dan pengendalian suatu
proyek. Adapun daftar simak tersebut menyangkut hal-hal sebagai berikut:
• Peraturan dan kebijakan terkait
• Daftar List pemeriksaan dan pengecekan terhadap Item dan rincian Pekerjaan proyek
• Daftar List pemeriksaan dan pengecekan terhadap bahan dan material dari setiap Item dan rincian Pekerjaan
proyek
• Daftar List pemeriksaan dan pengecekan terhadap peralatan dari setiap Item dan rincian Pekerjaan proyek
• Daftar List pemeriksaan dan pengecekan terhadap volume dan waktu dari setiap Item dan rincian Pekerjaan
proyek
INSTRUMEN PENGAWASAN

INSTRUMEN PENGAWASAN
• Daftar List pemeriksaan dan pengisian volume dan biaya progress pelaksanaan dari setiap Item dan rincian
Pekerjaan proyek
• Daftar list pelaporan pekerjaan
• Daftar List dokumentasi proses dari setiap Item dan rincian Pekerjaan proyek
INSTRUMEN PENGAWASAN

Format Instrumen Pengawasan

No LANGKAH-LANGKAH HASIL PEMERIKSAAN KETERANGAN

. Pengendalian Fisik    
a Keteknikan    
1).
  Metode Pelaksanaan    
-  Pemasangan Profil    
-  Galian    
-  Pondasi    
-  Pemasangan lapis Filter    
-  Pemasangan Lapis Inti    
-  Pemasangan Buis Beton dll    
2).
  Personil    
-  Kinerja Manajer Proyek    
-   Kinerja Pelaksana    
-   Kinerja Mandor    
-   Kinerja Tukang    
INSTRUMEN PENGAWASAN

Format Instrumen Pengawasan

HASIL
No LANGKAH-LANGKAH KETERANGAN
PEMERIKSAAN
3).
  Peralatan    
-   Cek Kebutuhan berdasarkan kontrak    
-   Cek Kebutuhan berdasarkan kondisi lapangan    
-   Cek kalayakan peralatan    
-   Cek Perubahan dilapangan    
4).
  Mutu Bahan    
-   Cek Kebutuhan berdasarkan kontrak    
-   Cek kualitas bahan    
-   Cek kuantitas bahan    
-   Cek perubahan berdasarkan kebutuhan di lapangan    
5).
  Mutu Produk    
-   Cek elevasi dan kerataan bangunan    
-   Cek kekerasan dan kerapatan bangunan    
-   Cek estetika bangunan    
-   Dll    
PENGENDALIAN KUALITAS DAN KUANTITAS

Pengertian
Pengendalian adalah serangkaian tindakan yang diambil untuk memastikan suatu proyek
berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan pelaksanaan dan dapat selesai tepat
waktu serta tepat mutu.
PENGENDALIAN KUALITAS DAN KUANTITAS

Fungsi Pengendalian
1. Menetapkan Standar Kinerja 
Kriteria apa yang dapat memberikan bukti yang menunjukan bahwa pekerjaan telah diselesaikan sesuai
dengan tingkat kepuasan yang diinginkan.
2. Mengukur Kinerja 
Informasi apa yang dibutuhkan untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Mengevaluasi Kinerja 
Dengan cara membandingkan penca-paian kinerja yang sedang berjalan dengan standar yang telah
ditetapkan
4. Koreksi dan Perbaikan Kinerja
Mengambil tindakan untuk memperbaiki apabila terjadi penyimpangan. Atau memikirkan secara terus
menerus, apa yang bisa dilakukan lagi agar hasil pekerjaan dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi
(continual improvement).
PENGENDALIAN KUALITAS DAN KUANTITAS

Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan konstruksi antara lain meliputi :
a. Peralatan yang digunakan
b. Cara pengangkutan material/campuran ke lokasi kerja.
c. Penyimpanan bahan/material
d. Pengujian material yang akan digunakan termasuk peralatan laboratorium.
e. Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan
f. Test lapangan
g. Administrasi dan formulir-formulir
Dalam pengawasan kuantitas (Quantity Control), dilakukan dengan mengecek bahan-bahan/campuran yang
ditempatkan atau yang dipindahkan oleh penyedia jasa konstruksi (kontraktor) atau yang terpasang. Konsultan
akan memproses bahan-bahan/campuran berdasarkan atas :
h. Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran.
i. Metoda perhitungan
j. Lokasi kerja
k. Jenis pekerjaan
l. Tanggal diselesaikannya pekerjaan
PENGENDALIAN KUALITAS DAN KUANTITAS

Manfaat Pengendalian Kualitan dan Kuantitas


Manfaat dalam memahami pengendalian kualitas dan kuantitas bangunan dalam pelaksanaan pengawasan
antara lain:
1. Agar mengetahui mutu pelaksanaan dan mutu bahan dan material pelaksanaan konstruksi yang sesuai,
tertib dan aman dalam pelaksanaanya;
2. Agar dapat memberikan kepastian dalam meminimalkan resiko kegagalan kontruksi dan kegagalan
bangunan;
4
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai