Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kelangsungan hidup manusia. Sejalan
dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat, mengakibatkan kebutuhan akan
tempattinggal/pemukiman juga meningkat. Untuk memenuhi permintaan masyarakat akan tempat
tinggal, maka pemerintah dandeveloper sebagai penyedia atau pengembang perumahan
mengantisipasi halini dengan melakukan pembangunan perumahan. Kota Tomohon sebagai kota
baru yang sedang berkembang melakukan penataan kota, salah satunya dengan merencanakan perluasan
untuk daerah pemukiman, dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat kota Tomohon yang
belum memiliki tempat tinggal. Hal ini dilihat peluang investasi bagi pihak pengembang
perumahan dalam hal ini PT.Sutam Agung untuk melakukan pembangunan Proyek perumahan
“TomohonGriya Permai” yang berlokasi di kelurahan Kayawu kota Tomohon, selain karena
investasi pada proyek perumahan merupakan bisnis yang menjanjikan untuk saat ini. Pemerintah
maupun developer bekerjasama dengan bank-bank pemerintah atau bank-bank swasta untuk
menyediakan Kredit Kepemilikan Rumah, atau yang lebih dikenal dengan istilah KPR,
untuk membantu masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah dalam memperoleh rumah
hunian. Proyek pembangunan perumahan seperti ini, membutuhkan dana investasi yang besar.
Sehingga apabila tidak direncanakan/ diperhitungkan dengan baik dapat menimbulkan resiko
untuk jangka panjang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Proyek Perumahan


Perumahan dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa macam kriteria. Menteri
Perumahan Rakyat (MENPERA) membagi tiga kelompok perumahan atas dasar kriteria
spesifikasi dan luas bangunan, yaitu kelompok rumah sederhana dan sangat sederhana, kelompok
rumah menengah, dan kelompok rumah mewah. Perumahan sederhana dapat dibagi menjadi tiga
kelompok, yaitu :
1. Rumah inti, mempunyai luas bangunan mulai dari 1m² - 18m², serta luas tanah berkisar antara
54m² - 200 m².
2. Rumah sederhana, mempunyai luas lantai berkisar antara 60m² - 200m² dengan luas tanah
berkisar antara 160m² - 500m².
3. Rumah sangat sederhana mempunyai luas bangunan mulai dari 21m² - 36 m² dengan luas
tanah berkisar antara 54m² - 200 m².

Perumahan mewah adalah kelompok rumah yang memiliki harga diatas 500 juta rupiah
dengan spesifikasi teknis yang sangat baik, misalnya lantai terbuat dari keramik impor, kusen dan
pintu menggunakan kayu kelas satu, penutup atap menggunakan bahan impor, dll. Sedangkan rumah
menengah memiliki harga antara Rp.150 juta sampai Rp.400 juta, dan rumah sederhana memiliki
harga Rp.50 juta sampaiRp.150 juta (data Real Eastate Indonesia – REI tahun 2004).

B. Studi Kelayakan Proyek


Kondisi lingkungan yang sangat dinamis dan intensitas persaingan yang semakin ketat, membuat
seorang pengusaha tidak cukup hanya mengandalkan pengalaman dan intuisi saja dalam memulai
usahanya. Seorang pengusaha dituntut untuk melakukan studi kelayakan terhadap investasi pada
proyek tertentu yang akan dilakukan, agar tidak terjadi keterlanjuaran investasi dikemudian hari.
Studi Kelayakan Proyek merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk memutuskan apakah
investasi proyek tersebut layak untuk dilaksanakan atau tidak. Suatu investasi proyek dikatakan
layak untuk dilaksanakan, apabila mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi semua pihak, dibandingkan
dampak negative yang ditimbulkan. Berikut adalah beberapa pihak yang membutuhkan studi
kelayakan, dengan berbagai pertimbangan.

a) Pelaku Bisnis / Manajemen Perusahaan


Pihak pelaku bisnis / manajemen perusahaan memerlukan studi kelayakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan. Bila dalam Studi Kelayakan investasi dikatakan layak, maka
pelaku bisnis akan menjalankan investasi tersebut untuk mengembangkan usahanya.
b) Investor
Investor memerlukan Studi Kelayakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, apakah akan
menanamkan modalnya, dengan harapan akan memperoleh keuntungan.
c) Kreditor
Pihak kreditor memerlukan Studi Kelayakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan,
apakah akan memberikan kredit pada proyek investasi tertentu atau tidak. Bila dalam Studi
Kelayakan investasi dikatakan layak, maka kreditor akan memberikan kredit dengan harapan
akan memperoleh keuntungan berupa bunga.
d) Pemerintah
Pemerintah memerlukan Studi Kelayakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan,
apakah akan memberikan izin terhadap suatu proyek tertentu atau tidak. Bila dalam Studi
Kelayakan investasi dikatakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memberikan
kesempatan kerja, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli
Daerah(PAD) maka pemerintah akan memberikan izin, dan sebaliknya bila dampak negative yang
lebih besar dibandingkan manfaatnya, maka pemerintah tidak akan memberikan izin.
d) Masyarakat
Masyarakat memerlukan Studi Kelayakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan, apakah
mendukung suatu proyek investasi tertentu atau tidak. Jika berdasarkan hasil Studi Kelayakan,
proyek investasi tersebut dapat memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap
masyarakat dibandingkan dampak negatifnya maka masyarakat akan mendukung proyek
investasi tersebut, dan sebaliknya jika berdasarkan hasil Studi Kelayakan proyek investasi
tersebut memberikan dampak negatif yang lebih besar terhadap masyarakat dibandingkan dampak
positifnya, maka masyarakat tidak akan mendukung proyek investasi tersebut.
B.1 Aspek-aspek dalam Studi KelayakanProyek
Analisis aspek – aspek dalam Studi Kelayakan Proyek memiliki keterkaitan antara aspek
yang satu dengan aspek yang lain. Analisis dalam aspek – aspek pada Studi Kelayakan Proyek ini
dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan mengenai suatu proyek apakah layak
untuk dilaksanakan atau tidak. Adapun aspek – aspek yang terdapat dalam Studi Kelayakan
Proyek adalah sebagai berikut :

a. Aspek Hukum
Aspek hukum menganalisis kemampuan pelaku bisnis dalam memenuhi ketentuan
hukum dan perizinan yang diperlukan untuk menjalankan proyek di wilayah tertentu.
Ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda-beda, tergantung pada kompleksitas
bisnis tersebut.
b. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan menganalisis kesesuaian lingkungan sekitar (baik lingkungan
operasional, lingkungan dekat dan, lingkngan jauh) dengan proyek yang akan dijalankan.
Dalam aspek ini, dampak proyek bagi lingkungan juga dianalisis. Perubahan kehidupan
masyarakat sebagai akibat dari adanya aktifitas bisnis dapat berupa semakin ramainya
lokasi di sekitar lokasi bisnis, timbulnya kerawanan sosial, timbulnya penyakit
masyarakat, juga perubahan gaya hidup sebagai akibat masuknya tenaga kerja dari luar
daerah. Sedangkan dampak bagi kehidupan ekonomi dapat berupa penyerapan tenaga kerja,
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
c. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar menganalisis jenis produk yang akan diproduksi, banyaknya produk yang
diminta oleh konsumen, serta menganalisis banyaknya produk yang ditawarkan oleh pesaing.
Sedangkan analisis aspek pemasaran menganalisis cara atau strategi agar produk yang
dihasilkan dapat sampai ke konsumen dengan lebih efisien dibandingkan dengan pesaing.
d. Aspek Teknis dan Teknologi
Aspek teknis menganalisis kesiapan teknis dan ketersediaan teknologi yang
dibutuhkan untuk menjalankan proyek. Secara spesifik analisis aspek teknis dan
teknologi dalam studi kelayakan bertujuan untuk :
i) Menganalisis kelayakan lokasi untuk menjalankan proyek.
ii) Menganalisis besarnya skala produksi untuk mencapai tingkatan skala
ekonomis.
iii) Menganalisis kriteria pemilihan peralatan dan teknologi untuk menjalankan
proyek.
iv) Menganalisis teknologi yang akan digunakan.

e. Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia


Aspek manajemen dan sumber daya manusia menganalisis tahap-tahap pelaksanaan
bisnis dan kesiapan tenaga kerja, baik tenaga kerja kasar maupun tenaga kerja terampil yang
diperlukan untuk menjalankan proyek. Aspek manajemen menekankan pada proses dan tahap-
tahap yang dilakukan dalam proyek. Sedangkan analisis sumber daya manusia menekankan pada
kesiapan dan ketersediaan tenaga kerja.
f. Aspek Finansial
Aspek finansial / keuangan menganalisis besarnya biaya investasi dan modal
kerja, serta tingkat pengembalian investasi dari proyek yang dijalankan. Analisis dalam
aspek ini tidak luput kaitannya dengan aspek-aspek lainnya diatas, seperti :
i) Analisis aspek hukum berkaitan dengan biaya untuk mengurus perizinan.
ii) Aspek lingkungan berkaitan dengan biaya sosial yang harus dikeluarkan
dalam menjalin hubungan dengan lingkungan sekitar
iii) Aspek pasar dan pemasaran berkaitan dengan proyeksi pendapatan dan penjualan
iv) Aspek teknis dan teknologi berkaitan dengan biaya peggunaan teknologi.
v) Aspek manajeman dan sumber daya manusia berkaitan dengan biaya
perencanaan dan pembangunan serta biaya operasional untuk membayar tenaga
kerja.
B.2 Kegunaan Studi Kelayakan Proyek
Tujuan dari Studi Kelaykan Proyek pada dasarnya adalah dalam rangka mengetahui atau
menilai apakah suatu proyek yang kita rencanakan layak atau tidak untuk dilaksanakan. Dengan
Evaluasi Proyek kita akan mengetahui apakah proyek yang kita rencanakan menguntungkan
atautidak. Berangkat dari tujuan tersebut, maka kegunaan Studi Kelayakan Proyek sangat penting
dalam hal :
1. Menilai kebijakan-kebijakan dalam pembangunan
2. Menilai usulan kredit suatu rencana investasi
3. Menilai kelayakan proyek (feasibilitystudy)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Survey Awal
Survey awal dilakukan untuk mendapatkan data awal tentang identitas proyek. Adapun
identitas proyek adalah sebagai berikut :

a) Lokasi Proyek
Proyek Perumahan ‘Tomohon GriyaPermai” berlokasi di Kelurahan Kayawu,
Kecamatan Tomohon Utara Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Luas Kota Tomohon sendiri
adalah 14.721,78 Ha.
b) Pemilik Proyek
Pemilik Proyek/ Developer dari Perumahan ‘Tomohon Griya Permai’ adalah PT.
Sutam Agung,
c) Luas Areal Luas
Areal Perumahan Tomohon Griya Permai adalah ± 14.484 m²d) Tipe rumah Terdapat
3 tipe rumah di perumahan Tomohon Griya Permai, yaitu:
Tipe RS 36/125
Tipe RS 38/125
Tipe RS 47/150

B. Pengambilan Data
Pada proses penelitian ini, pengambilan data diambil berdasarkan harga jual tiap rumah
secara kredit, biaya pekerjaan fisik proyek, biaya operasi dan pemeliharaan, dan rencana
anggaran biaya yang diperoleh dari developer.

C.Analisis Data
Analisis Data menggunakan EvaluasiKriteria Investasi, yaitu :
a. Gross Benefit/Cost Ratio
Gross Benefit Ratio adalahperbandingan antara jumlah cash in flow (arus yang masuk) dan
cash out flow (arusyang keluar) berdasarkan nilai relatifnya.
Dengan mengunakan metode gross benefit ratio ini, proyek dikatakan layak / menguntungkan
apabila dalam hasil perhitngannya, nilai Gross B/C Ratio > 1.
b. Net Benefit/Cost Ratio
Kriteria Net B/C ini menunjukkan berapa kali lipat perbandingan jumlah benefit netto
yang diperoleh dari proyek, terhadap jumlah investasi yang ditanamkan. Semakin tinggi ratio Net B/C
Menunjukkan semakin layak / menguntungkan proyek tersebut. Dengan kata lain, dalam proses
perhitungannya, apabila nilai Net B/C Ratio> 1, proyek dikatakan layak / menguntungkan.
c. Profitability Ratio
Untuk mengetahui besarnya net return bagi modal investasi yang ditanamkan dalam
proyek. Besarnya net return bagi modal investasi adalah gross benefit dikurangi biaya
operasional dan pemeliharaan. Selisih ini dianggap sebagai net return bagi modal investasi.
Selisih ini dibagi biaya investasi disebut profit ability ratio.
d. Net Present Value
NPV diperoleh dari PWB – PWC,dimana PWB (Present Worth of Benefit), yaitu aliran
dana yang hanya memperhitungkan benefitnya saja. Sedangkan PWC (Present Worth of Cost) hanya
memperhitungkan costnya saja (pengeluaran). Untuk mengetahui apakah suatu investasi tersebut
layak atau tidak, diperlukan suatu ukuran dalam metode NPV, yaitu :
Jika :
NPV ≥ 0, investasi layak / mengutungkan
NPV < 0, investasi tidak layak / tidak menguntungkan
e. Internal Rate of Return
Internal Rate of Return adalah besarnya tingkat bunga yang menjadikan biaya pemasukan dan
pengeluaran sama besarnya. Internal rate of return menunjukkan rata-rata besarnya (presentase)
keuntungan proyek per tahun. Untuk menghitung IRR dari sebuah proyek investasi dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan DF tertentu (IRR1) untuk mencapai jumlah NPV=0 atau mendekatinol. Untuk ini
dilakukan denganmenggunakan cara coba-coba (try and error ), sehingga diperoleh DF sebagai IRR1
dimana NPV nya mendekati nol.
2. Menentukan DF tertentu (IRR2) untuk mencapai jumlah NPV negative.
3. Hitung IRR dengan menggunakan teknik interpolasi sebagai berikut :
f. Payback Period
Analisis Payback of Period adalah metode untuk mengetahui seberapa lama investasi
akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi pulang pokok (break event point). Lamanya
periode pengembalian (k) saat kondisi break event point adalah :
Dimana, k = periode pengembalian
CFt = aliran dana periode ke-t
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Penjualan Proyek

a. Sistem penjualan rumah pada perumahan “Tomohon Griya Permai” adalah berupa pembayaran
secara cash dan kredit.
b. Perumahan yang ditinjau :
1.Tipe 36/125
2.Tipe 38/125
3.Tipe 47/150
c. Untuk pembayaran secara KPR lewat bank BTN

B. Evaluasi Data Berdasarkan Kriteria Investasi


1. Gross Benefit/Cost Ratio
Dengan menggunakan persamaan diatas maka didapatkan Gross B/C untuk masing-masing
Discount Rate yaitu :
a. Discount Rate 12%Gross B/C = 1.662193428
b. Discount Rate 13%Gross B/C = 1.620085681
c. Discount Rate 14%Gross B/C = 1.581479120
d. Discount Rate 15%Gross B/C = 1.544186473
e. Discount Rate 16%Gross B/C = 1.510334735
f. Discount Rate 17%Gross B/C = 1.478486734
g. Discount Rate 18%Gross B/C = 1.448678538
h. Discount Rate 19%Gross B/C = 1.421513739
i. Discount Rate 20%Gross B/C = 1.395296066

Dari hasil perhitungan di atas untuk Gross B/C untuk discount rate 12 – 20 %
memberikan nilai >1. Dengan demikian investasi proyek ini menguntungkan dan layak
dilaksanakan.

2. Net Benefit / Cost Ratio


Dengan menggunakan persamaan diatas maka didapatkan Net B/C untuk masing-masing
Discount Rate yaitu :
a. Discount Rate 12%Net B/C = 3.522299499
b. Discount Rate 13%Net B/C = 3.365447561
c. Discount Rate 14%Net B/C = 3.221829243
d. Discount Rate 15%Net B/C = 3.082107046
e. Discount Rate 16%Net B/C = 2.956181154
f. Discount Rate 17%Net B/C = 2.836953663
g. Discount Rate 18%Net B/C = 2.725340993
h. Discount Rate 19%Net B/C = 2.624352429
i. Discount Rate 20%Net B/C = 2.526077920

Dari hasil perhitungan di atas untuk Net B/C dengan discount rate 12 – 20 % memberikan
nilai >1. Dengan demikian investasi proyek ini menguntungkan dan layak dilaksanankan.

3. Profitability Ratio
Dengan menggunakan persamaan diatas maka didapatkan Profit R untuk masing-masing
Discount Rate yaitu :
a. Discount Rate 12%Profit R = 1.706496061
b. Discount Rate 13%Profit R = 1.660635241
c. Discount Rate 14%Profit R = 1.618698542
d. Discount Rate 15%Profit R = 1.578280674
e. Discount Rate 16%Profit R = 1.541670519
f. Discount Rate 17%Profit R = 1.507300481
g. Discount Rate 18%Profit R = 1.475193379
h. Discount Rate 19%Profit R = 1.44598579
i. Discount Rate 20%Profit R = 1.417847846

Dari hasil perhitungan di atas untuk Profitability Ratio dengan discount rate 12 – 20 %
memberikan nilai >1. Dengan demikian investasi proyek ini menguntungkan dan layak dilaksanankan.

4. Net Present Value


Dengan menggunakan persamaan diatas maka didapatkan NPV untuk masing-masing
Discount Rate yaitu :
a.Discount Rate 12%NPV = 7,280,538,527 - 4,380,079,000 = 2,900,459,527
b. Discount Rate 13%NPV = 7,053,932,441 - 4,354,049,000 = 2,699,883,441
c. Discount Rate 14%NPV = 6,845,558,890 - 4,328,580,000 = 2,516,978,890
d. Discount Rate 15%NPV = 6,648,883,994 - 4,305,752,000 = 2,343,131,994
e. Discount Rate 16%NPV = 6,465,638,786 - 4,280,931,000 = 2,184,707,786
f. Discount Rate 17%NPV = 6,296,706,454 - 4,258,886,000 = 2,037,820,454
g. Discount Rate 18%NPV = 6,138,229,151 - 4,237,123,000 = 1,901,106,151
h. Discount Rate 19%NPV = 5,989,226,878 - 4,213,274,000 = 1,775,952,878
i. Discount Rate 20%NPV = 5,849,143,899 - 4,192,045,000= 1,657,098,899

5. Internal Rate of Return


Dengan menggunakan persamaan diatas maka didapatkan IRR sebesar 54,989% dan lebih besar
dari tingkat pengembalian yang diinginkan sehingga investasi pada proyek ini dapat diterima dan
layak dilaksanakan.

6. Analisa Periode Pengembalian (Payback Period)


Untuk mendapatkan payback period dari proyek yang ditinjau adalah kumulatif aliran
kas. Kriteria pegambilan keputusan apakah proyek layak dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a) Jika payback period kurang dari jangkawaktu yang telah ditentukan, maka proyek dapat
dilaksanakan.
b) Jika payback period lebih dari jangka waktu yang telah ditetapkan, maka proyek ini
tidak layak untuk dilaksanakan.
Dari hasil analisa data, untuk investasi bernilai 4,827,404,000 yang dikeluarkan
akan kembali pada tahun ke-8,bulan ke-11 dan hari ke-17

C. Data Penduduk
1. Mata Pencaharian Penduduk Penduduk Tomohon pada umumnya bekerja sebagai tenaga usaha
pertanian yaitu sekitar 63%. Pada urutan kedua dan ketiga bekerja sebagai tenaga produksi dan
tenaga penjualan.

Gambar 1 : Mata Pencaharian Kota Tomohon


Sumber : Bappeda Kota Tomohon

2. Sosial Budaya Masyarakat


Pengaruh budaya dan adat istiadat terhadap kehidupan masyarakat Tomohon terjadi pada
pola pengelompokan sosial, dimana pada umumnya masyarakat di kotaTomohon beretnis
Minahasa, maka kebiasaan dan adat istiadat Minahasa yang hidupnya berkelompok dan
berkumpul dalam sebuah lingkungan kecil , terbawah dan teraplikasikan dalm kondisi
masyarakat saat ini, yaitu lingkungan pemukiman menjadi padat dan bahkan pada kondisi asli
tidak memiliki batas yang jelas antara satu rumah dengan rumah yang lainnya. Pola
Pengelompokan berdasar ikatan kekeluargaan dan kekerabatan terlihat jelas dalam pemukiman.
3. Tingkat Kebutuhan Rumah MasyarakatTomohon
Jumlah penduduk Kota Tomohon untuk tahun 2010 adalah 91.553 Orang. Dengan asumsi
bahwa satu rumah untuk satu keluarga (1 keluarga = 5 orang), maka diperoleh jumlah rumah
yang dibutuhkan masyarakat kota Tomohon adalah sebagai berikut :

Tabel 2 Jumlah kebutuhan rumahmasyarakat kota Tomohon


Sumber : BPS Kota Tomohon

Secara umum wilayah-wilayah di Propinsi Sulawesi Utara sedang dalam


taraf dimekarkan menjadi wilayah-wilayah otonom, seperti Kotamobagu dari status ibu kota
kabupaten menjadi kota otonom, dll. Semua kota berusaha menjadi wilayah yang paling
menyenangkan bagi warganya untuk berusaha dan bermukim. Wilayah-wilayah disekitar kota
Tomohon yang terus berkembang dan mengalami peningkatan pertumbuhan perekonomi sehingga
mengurangi dampak arus migrasi yang berpengaruh bagi jumlah penduduk di kota Tomohon.
Kemungkinan pertumbuhan penduduk kota Tomohon tidak secara parallel dengan pertumbuhan
rumahnya akibat predikat sebagai kota “secondary house”.
BAB V
PENUTUP

KESIMPULAN
Dari Studi Kelayakan Proyek yang dilakukan pada aspek finansial, diperoleh bahwa
Proyek Perumahan ‘Tomohon Griya Permai’ menguntungkan dan layak untuk dilaksanakan. Karena
memenuhi semua kriteria dalam evaluasi kriteria investasi, yaitu sebagai berikut :
a. Gross B/C Ratio, Net B/C Ratio, danProfitability Ratio semuanya bernilai > 1
b. Net Present Value > 0
c. Internal Rate of Return sebesar 54.989% menunjukan bahwa proyek ini lebih
menguntungkan untuk diinvestasikan karena tingkat pengembaliannya > tingkat
discount rate yang diambil yaitu 12 – 20 %
d. Payback period dengan investasi bernilai 4,827,404,000, menunjukan bahwa investasi
akan kembali pada tahun ke-8, bulan ke-11 dan hari ke-17, < dari umur proyek yaitu
10 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Clive Gray, Simanjuntak Payaman, Lien K,Sabur. 1993. Pengantar Evaluasi Proyek edisi kedua.
Gramedia. Jakarta.Halim, Abdul. 2009. Analisis KelayakanInvestasi Bisnis : Kajian dari
Aspek Keuangan.Graha Ilmu. Yogyakarta.Lihan Irham, Yogi. 2009. Studi KelayakanBisnis.
Poliyama Widyapustaka.Jakarta.Santosa, Budi. 2009. Manajemen Proyek :Konsep dan
Implementasi. Graha Ilmu.Yogyakarta.
Tugas :

ANALISA PROYEK
( Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Perumahan Tomohon Griya Permai )

OLEH:
ARMANTO
B1 A1 10 069

ILMU EKONOMI DAN STUDY PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013

Anda mungkin juga menyukai