Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

STUDI KELAYAKAN BISNIS

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Disusun oleh : Dedi Rosandi

Nim : 01.1304.090
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat

dan hidayahnya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah Tahapan Studi

Kelayakan Bisnis

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam perbaikan

nilai dalam mata kuliah Manajemen Strategi. pada STIE Kalpataru. Makalah ini

membahas tentang: Tahapan Studi Kelayakan Bisnis.

Namun Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih

terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu Penulis mengharapkan saran dan

kritik yang sifatnya membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat

bermanfat bagi kemajuan pendidikan kita semua.

2
BAB I

PENDAHULUAN

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya

terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,

dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-

undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.

Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari

investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang

diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan

manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan

kesempatan kerja, dll.

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan

ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di

dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti

kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan

apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan

dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan

akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau

3
aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa

teknologi dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang

berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu

berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan

pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),

yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa

dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

1.1. PENGERTIAN

Jadi pengertian studi kelayakan peroyek atau bisnis adalah penelitihan

yang menyangkut berbagai aspek baik itu dari aspek hukum, sosial ekonomi dan

budaya, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologi sampai dengan

aspek manajemen dan keuangannya, dimana itu semua digunakan untuk dasar

penelitian studi kelayakan dan hasilnya digunakan untuk mengambil keputusan

apakah suatu proyek atau bisnis dapat dikerjakan atau ditunda dan bahkan ditadak

dijalankan.

1.2. RUANG LINGKUP

Aspek yang terdapat pada studi kelayakan proyek atau bisnis yang terdiri

dari berbagai aspek yang sudah disebutkan di atas antara lain :

4
1. Aspek hukum

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun

yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

a. Perijinan :

i) Izin lokasi :

• sertifikat (akte tanah),

• bukti pembayaran PBB yang terakhir,

• rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan

ii) Izin usaha :

• Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau

berbentuk badan hukum lainnya.

• NPWP (nomor pokok wajib pajak)

• Surat tanda daftar perusahaan

• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

• Surat tanda rekanan dari pemda setempat

• SIUP setempat

• Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen

Penerangan

5
2. Aspek sosial ekonomi dan budaya

Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena

adanya suatu proyek tersebut :

a. Dari sisi budaya

Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek terhadap kehidupan

masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.

b. Dari sudut ekonomi

Apakah proyek dapat mengubah atau justru mengurangi income

per capita panduduk setempat. Seperti seberapa besar tingkat

pendapatan per kapita penduduk, pendapatan nasional atau upah

rata-rata tenaga kerja setempat atau UMR, dll.

c. Dan dari segi sosial

Apakah dengan keberadaan proyek wilayah menjadi semakin

ramai, lalulintas semakin lancar, adanya jalur komunikasi,

penerangan listrik dan lainnya, pendidikan masyarakat setempat.

Untuk mendapatkan itu semua dengan cara wawancara, kuesioner,

dokumen, dll. Untuk melihat apakah suatu proyek layak atau tidak dilakukan

dengan membandingkan keinginan investor atau pihak yang terkait dengan

sumber data yang terkumpul.

6
7
3. Aspek pasar dan pemasaran

Berkaitan dengan adanya peluang pasar untuk suatu produk yang akan di

tawarkan oleh suatu proyek tersebut :

• Potensi pasar

• Jumlah konsumen potensial, konsumen yang mempunyai

keinginan atau hasrat untuk membeli.

Tentang perkembangan/pertumbuhan penduduk :

• Daya beli, kemampuan konsumen dalam rangka membeli

barang mencakup tentang perilaku, kebiasaan, preferensi

konsumen, kecenderungan permintaan masa lalu, dll.

• Pemasaran, menyangkut tentang starategi yang digunakan

untuk meraih sebagian pasar potensial atau pelung pasar atau

seberapa besar pengaruh strategi tersebut dalam meraih

besarnya market share.

  4. Aspek teknis dan teknologi

Berkaitan dengan pemilihan lokasi peroyek, jenis mesin, atau peralatan

lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, lay out, dan pemilihan teknologi

yang sesuai.

5. Aspek manajemen

Berkaitan dengan manajemen pembangunan proyek dan operasionalnya.

8
  6. Aspek keuangan

Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi

pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang

bersangkutan.

Studi kelayakan merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan,

sesuai dengan kondisi, potensi serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek.

Dengan demikian dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis harus meliputi

sekurang kuranya aspek- aspek sebagai berikut:

a. Aspek pasar dan pemasaran

b. Aspek teknis dan teknologis

c. Aspek organisasi dan manajemen

d. Aspek ekonomi dan keuangan

Yang perlu diuraikan di dalam pendahuluan antara lain Latar belakang

masalah yang member jawabahan dari beberapa pertanyaan seperti jenis jenis

kegiatan atau gagasan usaha/proyek

7. Aspek pemasaran dan pasar

Aspek pasar dan pemasaram meliputi

a. Peluang pasar

b. Perkembangan pasar

9
 c. Penetapan pangsa pasar

d. Dan langkah langka yang diperlukan disamping kebijakan

yang diperlukan.

8. Aspek Teknis dan Non Teknis

Factor yang perlu diuraikan adalah yang menyangkut lokasi usaha/proyek

yang direncanakan . sumber bahan baku, jenis teknologi yang digunakan,

kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang diperlukan di samping

membuat rencana produksi selama umur ekonomi proyek.

9. Aspek organisasi dan manajemen

Perlu diuraikan bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari

gagasan usaha/proyek yang direncanakan secara efisien , apabila

system pengelolaan telah ditentukan secara teknis dan berdasar kegiatan usaha.

Disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk menjalankan

kegiatan tersebut

10. Aspek Ekonomi dan keuangan

Yang perlu dibahas pada aspek ekonomi adalah

a. Perkiraan investasi

b. Biaya operasi dan pemeliharaan.

c. Sumber pembiayaan

d. Perkiraan pendapatan

10
e. Analisis criteria investasi

f. Break even point dan pay back period

g. Proyeksi laba rugi dan aliran kas

11
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis

menurut Kasmir dan Jakfar (2003) adalah suatu kegiatan yang

mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan

dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan

utama dilakukan studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan

sesuai harapan baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur

seberapa besar potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun

situasi yang tidak mendukung.

2.2. Pengertian Studi kelayakan proyek

adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam  jangka waktu

terbatas dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk

melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas. Misalnya:

membangun pabrik, membuat produk baru atau mengikuti pameran perdagangan.

Ciri-ciri profil proyek:                                                

1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir, atau hasil kerja

akhir

2. Biaya, jadwal kerja, sumber daya, criteria mutu yang diperlukan

telah ditentukan
12
3. Kegiatan bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi

selesainya tugas. Titik awal dan akhir kegiatan-kehiatan telah

ditentukan dengan jelas.

4. Kegiatanbersifat tidak rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan

intensitas kegiatan berubah hanya sepajang proyek berlangsung.

Perbedaan antara studi kelayakan bisnis dengan studi kelayakan

proyek: Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang

tidak hanyamenganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat

dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang

maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Misalnya: pelancaran produk baru.

Sedangkan studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau

tidaknya suatu proyek dibangun untuk jangka waktu tertentu.

13
BAB III

Pembahasan

Factor yang membuat studi kelayakan bisnis ini mengalami kesalahan

diantaranya: data dan informasi yang didapat kurang lengkap,tidak teliti, salah

perhitungan, pelaksanaan pekerjaan salah, kondisi lingkungan sekitar maupun

unsur sengaja oleh pembuatnya. Beberapa persiapan sebelum menjalankan studi

kelayakan bisnis:

1. Pengumpulan data dan informasi

2 .Pengolahan data

3. Analisis data

4. Pengammbilan keputusan

3.1. Manfaat studi kelayakan bisnis

1. Pihak Investor

Sebelum menanamkan modalnya di perusahaan yang akan dijalankan

investor akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat,

karena investor memiliki kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan

diperoleh dan jaminan modal yang akan ditanamkan.

14
2. Pihak Kreditor

Sebelum memberikan kredit pihak bank perlu mengkaji studi kelayakan

bisnis danmempertimbangkan bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimilliki.

3. Pihak Manajemen Perusahaan

Sebagai leader manajemen perusahaan juga memerlukan studi kelayakan

bisnis untuk mengetahui dana yang dibutuhkan, berapa yang dialokasikan dari

modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor

4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Perusahaan yang akan berdiri harus memperhatikan kebijakan-kebijakan

yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat diprioritaskan untuk dibantu oleh

pemerintah.

5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu dianalisis manfaat yang akan

didapat dan biaya yang ditimbulkan proyek terhadap perekonomian nasional,

karena sedapat mungkin  proyek dibuat demi tercapainya tujuan-tujuan nasional.

3.2. Tahapan studi kelayakan bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis ada beberapa tahapan studi

yang hendaknya dikerjakan, berikut beberapa tahapannya:

15
1. Penemuan Ide

Agar dapat menghasilkan ide proyek yang dapat menghasilakan produk

laku untuk dijual dan menguntungkan diperlukan penelitian yang terorganisasi

dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika ide proyek lebih

dari satu, dipilih dengan memperhatikan:

 ide proyek sesuai dengan kata hatinya

 pengambil keputusan mampu melibatkan diri dalam hal-hal yang

sifatnya teknis

 keyakinan akan kemampuan proyek menghasilakan laba.

Misalnya beberapa ide proyek yang lolos setelah dipilih adalah ide

mengenai bisnis rental

gaun pengantin, rental motor, rental computer.

2. Tahap Penelitian

Setelah ide proyek terpilih, dilakukan penelitian yang lebih mendalam

dengan metode ilmiah:

 mengumpulkan data

 mengolah data

 menganalisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data

 menyimpulkan hasil

 membuat laporan hasil

16
Misalnya: berdasarkan contoh diatas telah ditentukan 3 macam ide proyek.

Selanjutnya, ketiga ide proyek dikaji melalui aspeknya secara cukup luas dan

mendalam untuk mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide-ide tersebut.

3. Tahap Evaluasi

yaitu membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria

yang bersifat kuantitatif atau kualitatif.hal yang dibandingkan dalam evaluasi

bisnis adalah seluruh ongkos yang akan ditimbulkan oleh usulan bisnis serta

manfaat atau benefit yang diperkirakan akan diperoleh.

Ada 3 macam evaluasi:

 mengevaluasi usaha proyek yang akan didirikan

 mengevaluasi proyek yang akan dibangun

 mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan secara

rutin Setalah dilakukan evaluasi terhadap ketiga ide proyek diatas,

misalnya, ternyata hanya dua ide proyek yang dianggap fisibel,

yaitu rental motor dan rental computer.

Dalam evaluasi bisnis yang akan dibandingkan adalah seluruh ongkos

yang akanditimbulkan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang akan

diperkirakan akan diperoleh.

4. Tahap Pengurutan Usulan yang Layak

Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak,

perlu dilakukan  pemilihan rencana bisnis yang mempunyai skor tertinggi jika

17
dibanding usulan lain  berdasar kriteria penilaian yang telah ditentukan.Dilakukan

evaluasi terhadap kedua ide proyek, ternyata pengambilan keputusan

hanya mampu mengerjakan satu ide proyek, misalkan ide proyek rental motor.

5. Tahap Rencana Pelaksanaan

Setelah rencana bisnis dipilih perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan

pembangunan  proyek. Mulai dari penentuan jenis pekerjaan, jumlah dan

kualifikasi tenaga perencana, ketersediaan dana dan sumber daya lain serta

kesiapan manajemen. Misalnya, setelah yang dipilih adalah rencana bisnis rental

motor, maka pelaksanaan untuk membangun proyek bisnis rental motor serta

rencana operasional rutinnya perlu disiapkan.

6. Tahap Pelaksanaan

Dalam realisasi pembangunan proyek diperlukan manajemen proyek.

Setelah proyek selesai dikerjakan tahap selanjutnya adalah melaksanakan

operasional bisnis secara rutin. Agar selalu bekerja secara efektif dan efisien

dalam rangka meningkatkan laba perusahaan, dalam operasional perlu kajian-

kajian untuk mengevaluasi bisnis dari fungsi keuangan, pemasaran, produksi dan

operasi.

Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai feedback bagi perusahaan untuk

mengkaji ulang  proses bisnis ini secara terus-menerus.

18
3.3. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis

Proses analisis setiap aspek saling keterkaitan antara satua spek dan aspek

lainnyasehingga hasil analisis aspek-aspek tersebut menjadi terintegrasi. Sebagai

missal, ketika seorang  peneliti tengah menganalisis aspek keuangan, hendaknya

dia memanfaatkan hasiol analisis aspek-aspek lain, walaupun tetap dimungkinkan

mencari data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutahannya langsung dari

lapangan. Untuk lebih jelas lihat gambar berikut;

1. Aspek Pasar

Pengkajian aspek pasar penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis

yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek

tersebut. Pada dasarnya, analisis aspek pasar bertujuan antara lain untuk

mengetahui berapa besar luas  pasar, pertumbuhan permintaan, dan market-share

dari produk bersangkutan. Pembahasan aspek-aspek studi kelayakan diawali

dengan aspek pasar dan pemasaran.

 Produk yang dihasilkan perusahaan harus marketable. Jika tidak,

sebaiknya kegiatan analisis studi kelayakan dihentikan.

 Kecenderungan permintaan atas produk yang akan dihasilkan harus

menunjukkan adanya kenaikan. Jika menurun, sebaiknya proses

studi kelayakan untuk pendirian dihentikan, kecuali jika tujuan

objek studi adalah pengembangan.

19
 Kandungan material produk tidak mengandung unsur yang

dilarang negara ataupun agama. Jika ada ditinjau dari aspek

hukum, tidak akan direkomendasikan dan harus dihentikan.

 Aspek teknis dan kronologis sangat ditentukan oleh hasil

rekomendasi aspek pasar, terutama yang berkaitan dengan

pemilihan alat dan mesin.

2. Aspek internal Perusahaan

Didalam aspek internal perusahaan terbagi atas beberapa aspek:

a. Aspek pemasaran

Kegiatan perusahan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang di

produksi  perusahaan kepasar. Oleh karena itu, aspek ini bertanggung

jawabdalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis

kelayakan dari aspek ini yang utama dalam hal;

 Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.

 Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal

sikap, perilaku,serta kepuasaan mereka atas produk.

 Menentukan strategi kebijakan dan program pemasaran yang akan

dilaksanakan.

b. Aspek Teknis dan Teknologi

 Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan

pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis

setelah proyek/bisnis tersebut selesaidibangun/didirikan.

20
Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal

penaksiran biaya investasi termasuk start up cost/pra operasional

proyek yang akan dilaksanakan.

Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa

yang diperlukan dan bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan.

Untuk bisnis industri manufaktur, misalnya, perlu dikaji mengenai kapasitas

produksi, jenis teknologi yang dipakai, pemakaian peralatan dan mesin, lokasi

pabrik, dan tata-letak pabrik yang paling menguntungkan. lalu dari kesimpulan

itu, dapat dibuat rencana jumlah biaya pengadaan harta tetapnya.

c. Aspek Sumber Daya Manusia

 Aspek ini membutuhkan daya imajinasi tinggi untuk

membayangkan bentuk organisasi apa yang akan dibangun kelak

ketika berdiri. Setelah gambaran organisasi terbentuk dengan

segala kelengkapannya, selanjutnya dianalisis proses pengadaan

sumber daya manusianya untuk menduduki dan memegang bagian

dan fungsi organisasi sesuai dengan yang direncanakan.

d. Aspek manajemen

Studi aspek manajemen dilaksanakan dua macam :

 Manajemen saat pembangunan proyek bisnis.

 Manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Bahkan

terjadi, banyakterjadi, bahwa proyek-proyek bisnis gagal dibangun

21
maupun dioperasionalkan bukan disebkan karena aspek lain, tetapi

karena lemahnya manajemen.

e. Aspek Keuangan

Berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi

pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang

bersangkutan.

Ada beberapa sumber data penting yang akan digunakan, yaitu:

 Data awal aspek pasar dan pemasaran berupa: proyeksi

penjualan/permintaan, harga  produk, dan anggaran (biaya)

pemasaran 

 Data operasi dan produksi, berupa: rencana lokasi baik sewa

maupun beli, harga pokok produksi (bahan baku, TKL, bahan

pembantu), dan rencana pengadaan mesin, peralatan, teknologi

yang digunakan.

 Data personalia, berupa: rencana biaya perekrutan, biaya pelatihan,

biaya upah tetap, tunjangan-tunjangan, dan lain-lain.

 Legalitas, berupa: biaya notaris, biaya perizinan prinsip (misal,

DepKeu, DepDag, DepAg, DepHut, DepHub, DepKeh, DepKes,

DikNas dll), biaya perizinan operasional (Pemda).

f. Aspek ekonomi dan budaya

Berkaitan dengan dampak yang diberikan kepada masyarakat karena

adanya suatu proyek tersebut :

22
 Dari sisi budaya, Mengkaji tentang dampak keberadaan peroyek

terhadap kehidupan masyarakat setempat, kebiasaan adat setempat.

 Dari sudut ekonomi, Apakah proyek dapat merubah atau justru

mengurangi income  per capita panduduk setempat. Seperti

seberapa besar tingkat pendapatan per kapita  penduduk,

pendapatan nasional atau upah rata-rata tenaga kerja setempat atau

UMR, dll.

 Dan dari segi sosial, Apakah dengan keberadaan proyek wilayah

menjadi semakin ramai, lalulintas semakin lancer, adanya jalur

komunikasi, penerangan listrik dan lainnya,  pendidikan

masyarakat setempat.

3. Aspek Hukum dan Legalitas

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun

yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

a. Perijinan

i) Izin lokasi

• sertifikat (akte tanah), • bukti pembayaran PBB yang terakhir,

• rekomendasi dari RT /RW / Kecamatan

ii) Izin usaha

 • Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau

berbentuk  badan hukum lainnya.

23
• NPWP (nomor pokok wajib pajak), • Surat tanda daftar perusahaan.

• Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

• Surat tanda rekanan dari pemda setempat, • SIUP setempat, • Surat

tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

Beberapa faktor yang dijadikan dasar dalam penilaian kelayakan, yaitu:

•  Badan hukum apa yang paling sesuai untuk dijadikan bentuk formal

badan usaha yang akan didirikan

•  Komoditas usaha termasuk jenis barang dagangan (komiditas) yang

diperbolehkan atau dilarang undang-undang

•  Cara berbisnisnya melanggar hukum agama atau tidak

•  Teknis operasional mendapatkan izin dari instansi/ departemen/dinas

terkait atau tidak.

4. Aspek Dampak Lingkungan eksternal

Aspek dampak lingkungan merupakan analisis yang paling dibutuhkan

pada saatini, karena setiap proyek yang dijalankan akan memiliki dampak yang

sangat besar  terhadap lingkungan di sekitarnya, antara lain:

•  Dampak terhadap air

•  Dampak terhadap tanah

•  Dampak terhadap udara

24
•  Dampak terhadap kesehatan manusia

Pada akhirnya pendirian usaha akan berdampak terhadap kehidupan fisik,

flora dan fauna yangada di sekitar usaha secara keseluruhan.

3.4. Hasil studi kelayakan bisnis

Hasil studi kelayakan bisnis berupa dokumentasi lengkap dalam bentuk

tertulis yang diperlihatkan bagaimana rencana bisnis memiliki nilai-nilai positif

bagi aspek-aspek yang diteliti, sehingga akan dinyatakan sebagai proyek bisnis

yang layak

25
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Studi kelayakan sangat diperlukan oleh banyak kalangan, khususnya

terutama bagi para investor yang selaku pemrakarsa, bank selaku pemberi kredit,

dan pemerintah yang memberikan fasilitas tata peraturan hukum dan perundang-

undangan, yang tentunya kepentingan semuanya itu berbeda satu sama lainya.

Investor berkepentingan dalam rangka untuk mengetahui tingkat keuntungan dari

investasi, bank berkepentingan untuk mengetahui tingkat keamanan kredit yang

diberikan dan kelancaran pengembaliannya, pemerintah lebih menitik-beratkan

manfaat dari investasi tersebut secara makro baik bagi perekonomian, pemerataan

kesempatan kerja, dll.

Sitematika studi kelayakan bisnis adalah  suatu kegiatan yang mempelajari

secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang akan dijalankan, untuk

menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan.tujuan utama dilakukan

studi kelaykan bisnis ini tentunya yang akan berdiri bisa berjalan sesuai harapan

baik dalam jangka pendek atau panjang serta untuk mengukur seberapa besar

potensi usaha tersebut baik dalam situasi mendukung maupun situasi yang tidak

mendukung.

4.2. Saran

Mengingat bahwa kondisi yang akan datang dipenuhi dengan

ketidakpastian, maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu karena di

26
dalam studi kelayakan terdapat berbagai aspek yang harus dikaji dan diteliti

kelayakannya sehingga hasil daripada studi tersebut digunakan untuk memutuskan

apakah sebaiknya proyek atau bisnis layak dikerjakan atau ditunda atau bahkan

dibatalkan. Hal tersebut di atas adalah menunjukan bahwa dalam studi kelayakan

akan melibatkan banyak tim dari berbagai ahli yang sesuai dengan bidang atau

aspek masing-masing seperti ekonom, hukum, psikolog, akuntan, perekayasa

teknologi dan lain sebagainya.

Dan studi kelayakan biasanya digolongkan menjadi dua bagian yang

berdasarkan pada orientasi yang diharapkan oleh suatu perusahaan yaitu

berdasarkan orientasi laba, yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan

pada keuntungan yang secara ekonomis, dan orientasi tidak pada laba (social),

yang dimaksud adalah studi yang menitik-beratkan suatu proyek tersebut bisa

dijalankan dan dilaksanakan tanpa memikirkan nilai atau keuntungan ekonomis.

27

Anda mungkin juga menyukai