Filsafat Bisnis
Ijin menjawab Bapak Ibu,
1. Dalam kegiatan bisnis tidak terlepas konsekuensi konsepsi manusia sebagai makhluk rasional
maupun makhluk sosial. Berikut diantaranya :
Bisnis merupakan kegiatan manusia yang rasional untuk memupuk keuntungan. Tidak ada seorang
manusia pun yang melakukan bisnis dengan keinginan untuk rugi. Semuanya tentunya ingin untung.
Kalaupun merugi, kemungkinan seseorang untuk menghentikan bisnisnya sangat besar.
Bisnis merupakan kegiatan sosial untuk membantu sesama. Proses bisnis seseorang sangat
tergantung dari besarnya manfaat yang dirasakan oleh orang-orang sekitarnya dengan kegiatan
bisnis yang digeluti seseorang.
Gabungan dari kedua konsepsi tersebut sudah tentu melahirkan seorang pebisnis dengan jiwa yang
seimbang antara mengejar keuntungan dan kepekaan serta kepedulian terhadap sesama.
Koentjaraningrat (2002: 186-188) menjelaskan bahwa kebudayaan manusia memiliki tiga wujud,
yakni ide, aktivitas dan artefak. Contoh produk bisnis, namun memiliki nilai kebudayaan yang
spesifik, dinilai dari segi ide, aktifitas dan artefak menurut saya ialah teh kemasan botol atau ijin
menyebutkan merknya Teh Botol Sosro. Idenya berasal dari kegemaran masyarakat segala usia
yang menyukai meminum teh. Kemudian untuk segi aktivitasnya dalam pembuatan serta
pengemasan teh dalam kemasan atau botol pastinya memerlukan banyak kegiatan dari memetik
daun teh, membuat simple sirup, membuat air teh, pengemasan hingga sampai ke tangan
konsumen. Konsumen hanya perlu membuka botol kemudian meminumnya. Mengaitkan
dengan wujud kebudayaan, Teh Botol merupakan artefak budaya manusia. Sekali lagi itu
merupakan produk olahan dari aktivitas manusia. Namun. ada yang unik yaitu sebuah innovasi
yang memanfaatkan ‘kebiasaan’ masyarakat dalam mengonsumsi makanan disertai dengan
minuman segar seperti teh.
Logika
1. Jelaskan hubungan ide, konsep dan term dengan prinsip penalaran?
Pada hakikatnya ide, konsep, dan term adalah merupakan komponen-komponen
pembentuk dari suatu penalaran. Dimana konsep dan ide merupakan komponen terkecil
dari suatu penalaran dan diungkapkan dalam bahasa yang disebut dengan term. Dengan
demikian, hubungan antara ide, konsep, dan term dengan prinsip dasar penalaran adalah
sangat erat dan saling berkaitan sehingga harus ada komponen-komponen tersebut dalam
sebuah penalaran.
2. Sebutkan dan jelaskan prinsip penalaran yang dapat membuat sesat pikir?
Sesat pikir adalah kekeliruan dalam hal penalaran berupa pembuatan kesimpulan dengan
langkah-langkah yang tidak sah karena melanggar kaidah-kaidah logika maupun
perbincangan yang bercorak menyesatkan karena sengaja atau tidak sengaja memasukkan
hal-hal yang membuat kesimpulannya tidak sah atau tidak benar. menurut Irving M. Copi,
sesat pikir awalnya dibedakan menjadi dua: sesat pikir formal dan sesat pikir informal.
lalu, para ahli logika mengembangkannya menjadi tiga macam: sesat pikir formal, sesat pikir
verbal, dan sesat pikir material.
a. Sesat pikir formal ,disebabkan oleh kekeliruan penalaran terhadap bentuknya.
b. Sesat pikir material, disebabkan oleh kekeliruan penalaran terhadap isinya.
c. Sesat pikir verbal, disebabkan oleh kekeliruan penalaran terhadap kata-katanya.
Kepemimpinan
1. Perbedaan Kepemimpinan, Manajemen Dan Administrasi.
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan memotivasi orang lain
untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk
mencapai tujuan. Sementara manajemen adalah kemampuan untuk mengelola, merencanakan
serta mengendalikan sesuatu usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kemudian
administrasi adalah proses kerjasama satu orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu
tersebut. Kepemimpinan adalah inti dari manajemen, dan manajemen adalah inti dari
administrasi. Oleh karena itu, dalam suatu proses yang di dalamnya melibatkan kegiatan usaha
bersama antara dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama,
baik administrasi, manajemen maupun kepemimpinan memiliki keterkaitan yang sangat erat.
2. Mitos the birhtright berpendapat bahwa pemimpin itu dilahirkan atau dari sananya diciptakan
sebagai pemimpin. Artinya, menurut pendapat mitos ini tidak semua orang dapat menjadi
pemimpin karena yang dipandang pantas menjadi pemimpin adalah orang yang memang dari
sananya dilahirkan sebagai pemimpin, sehingga yang bukan dilahirkan sebagai pemimpin (atau
anak pemimpin) tidak memiliki kesempatan menjadi pemimpin. Selain itu berarti akan menutup
pengembangan dan regenerasi kepemimpinan, maka tidak ada gunanya segala bentuk pelatihan
dan pengembangan yang dilakukan oleh organisasi karena kepemimpinan akan selalu dipegang
oleh orang yang memang ditakdirkan menjadi pemimpin, bukan yang dididik dan dilatih untuk
menjadi pemimpin. Menurut saya pemimpin itu dapat diciptakan baik melalui bantuan
lingkungan maupun atas upayanya sendiri.