Anda di halaman 1dari 2

Menurut saya strategi yang harus dilakukan agar perencanaan diterima semua pihak dalam

organisasi dapat melalui beberapa pendekatan antara lain :

1. Camel head in the tent (apa yang terjadi sekarang dan menjadi awal dari apa yang akan
terjadi dimasa yang akan mendatang)
Cara pendekatan ini menggunakan cara penyusupan. Akan tetapi jika suatu perencanaan
disampaikan secara sekaligus, kemungkinan besar rencana akan ditolak. Namun perlu
diketahui dengan cara menawarkan secara bertahap dan perlahan rencana tersebut bagian
per bagian, kemungkinan besar akan diterima.
2. Tebar benih ditempat yang subur (Sowinh seed on the fertille ground)
Pada strategi ini digambarkan bagaimana sebuah rencana disebarkan pada kelompok yang
positif dan juga resisten. Pada pendekatan ini tentunya mendahulukan perencanaan untuk
di ajukan ke kelompok yang lebih resentif dan positif, agar kelompok ini dapat membantu
menyebarluaskan perencanaan yang dibuat agar dapat diterima oleh kelompok lain yang
lebih resisten.
3. Mass concentrated offensive earthquake approach
Strategi ini menggunakan otoritas atau wewenang yang dimiliki sehingga tidak ada alasan
untuk menolak dari kelompok-kelompok resisten, sehingga mau tidak harus mengikuti dan
melaksanakannya.
4. Alihkan Perhatian (confuse the issue)
Strategi ini menggunakan cara dengan menyebarkan isu-isu yang menarik perhatian yang
tidak ada hubungannya dengan persoalan atau rencana yang akan diajukan sehingga
rencana yang diajukan akan dapat dibahas bahkan dilakukan tanpa kendala berarti.
5. Taktik keras hanya bila di perlukan
Strategi ini memperlihatkan bahwa dalam penyusunan rencana sebaiknya tidak membuang
buang energi dan dilakukan sesuai kebutuhan. Taktik ini hanya digunakan untuk situasi yang
benar-benar diperlukan.
6. Lemparkan Tanggung Jawab
Maksud dari strategi ini tentu saja bukan mencari kambing hitam, tetapi dimaksudkan agar
sebisa mungkin kegiatan kegiatan yang kurang menyenangkan dan memerlukan energi
mental yang besar seperti bernegosiasi dan penjelasan yang alot untuk diserahkan kepada
pihak lain.
7. Waktu adalah obat mujarab
Dengan waktu tentunya dapat memunculkan hasil dari tindakan atau rencana. Dengan
waktu ide-ide yang awalnya mendapat penolakan pertama kali dapat diterima dengan usaha
seperti pemahaman, sosialisasi dan penjelasan yang sudah barang tentu membutuhkan
waktu yang cukup panjang.
8. Tempa baja selagi panas (strike while the Iron hot)
Strategi ini digunakan dengan cara memutuskan dan menetapkan sebuah rencana dengan
sesegera mungkin ketika situasi terlihat mempunyai akseptabilitas tinggi atau resistensi yang
rendah. Situasi ini harus segera dimanfaatkan sebelum keadaan berubah.
9. Pemikiran orang banyak lebih baik dibanding hasil pemikiran satu orang (Two heads are
better than one)
Strategi ini memungkinkan pimpinan merekrut teman sebanyak mungkin dalam penyusunan
dan pelaksanaan sebuah rencana. Rumusan bersama akan lebih mencerminkan hasil pikiran
yang komprehensif dan lebih mudah diterima sehingga akan lebih efektif apabila tindakan
dilakukan bersama.
10. Divide et impera (Adu domba antar kedua elemen interval)
Strategi ini menggunakan cara memisahkan anggota-anggota dalam suatu kelompok dengan
memberi lebih sedikit kewenangan pada satu pihak dan mengurangi lebih sedikit pada pihak
lain

Kemudian selain melalui pendekatan seperti yang telah disampaikan sebelumnya dalam
melakukan tahap perencanaan agar dapat diterima semua pihak hendaknya melihat situasi
dan kondisi lingkungan sekitar sehingga selanjutnya dapat dimungkinkan untuk memilih
pendekatan yang sesuai.

Sumber : BMP ISIP4111 Asas-Asas Manajemen

Anda mungkin juga menyukai