Anda di halaman 1dari 1

Pengalaman ini adalah ketika saya masih di Sekolah Madrasah, Jadi pada saat itu saya

bermain ke rumah teman saya yang bernama Agos, posisi saat itu saya saya naik kelas yang
dulunya kelas 1 Aliyah sekarang kelas 2 Aliyah. Nah, pada saat saya bermain di rumah nya dia
bercerita bahwa dia tidak naik kelas, lalu teman saya itu merasa sedih, karena menurutnya ia
telah belajar susah payah sampai larut malam, dan selalu diskusi dengan teman-temannya.
Tetapi, ternyata waktu pembagian rapot (Hasil Belajarnya) dia dinyatakan tidak naik kelas. Nah
disini lah fungsi komunikasi ekspresif terealisasi yaitu dengan saya menyabarkan teman saya
dengan perkataan yang bisa memotivasi nya agar jangan sedih , menepuk-nepuk pundaknya
agar ia merasa tenang, dan saya juga memberitahunya untuk jangan menyera, selalu belajar
dan tidak lupa berdo’a karena sukses itu bukan hanya kamu harus Naik Kelas tapi masih ada
banyak jalan sukses kamu yang lain.

Jelas sekali bahwa dari cerita pengalaman saya diatas komunikasi yang saya lakukan
memiliki fungsi ekpresif dan juga to educate, mengapa ? dikatakan memiliki fungsi ekspresif
karena komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk mengungkapkan emosi manusia. Dan
dikatakan fungsi komunikasi to educate karena komunikasi berfungsi memberi pemahaman
mengenai kehidupan, seperti yg saya lakukan pada cerita diatas yaitu memberi ia pemahaman
tentang kehidupan bahwa sukses itu bukan hanya kamu harus Naik Kelas tapi masih ada banyak
jalan sukses kamu yang lain. Teknik komunikasi pada pengalaman saya diatas
adalah komunikasi interpersonal yaitu komunikasi antar dua individu bersifat personal dan
kedekatan emosional dengan media komunikasi tatap muka langsung atau face to face. 

Anda mungkin juga menyukai