Anda di halaman 1dari 3

Diskusi sesi 4

Menurut Anda, adakah hubungan antara inflasi dengan pengangguran dan kemiskinan? Lalu, bagaimana
sebaiknya pemerintah mengendalikannya?

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus, kenaikan
harga dari satu atau dua barang saja tidak dapat disebut inflasi kecuali bila kenaikan itu meluas (atau
mengakibatkan kenaikan harga) pada barang lainnya. Inflasi yang tinggi bisa menyebabkan pendapatan
riil masyarakat terus tergerus, karena harga barang yang semakin mahal, sehingga standar hidup mereka
juga akan semakin turun. Situasi ini akan membuat masyarakat yang sudah tergolong miskin, menjadi
makin miskin. Ketika inflasi tinggi, pekerja akan menuntut upah yang lebih tinggi untuk mengimbangi
kenaikan inflasi. Kenaikan tersebut menjaga upah riil mereka konstan. Upah riil adalah tingkat upah
nominal yang telah disesuaikan dengan inflasi. Karena upah meningkat, pekerja dapat memasok lebih
banyak jasa tenaga kerja dalam jangka pendek. Ini mengarah pada penurunan tingkat pengangguran. Di
saat pengangguran rendah, maka permintaan tenaga kerja akan meningkat melebihi jumlah yang ada.
Dalam bursa tenaga kerja yang biasanya begitu ketat, pengusaha umumnya bahkan perlu membayar
upah dengan nilai yang lebih tinggi agar bisa menarik karyawan. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan
kenaikan inflasi upah.
Sementara itu pemerintah dapat mengendalikan inflasi dengan menerapkan kebijakan moneter berupa
politik diskonto, politik pasar terbuka, dan mengubah cash reverse dari bank bank umum. Selain itu
dapat juga dengan menerapkan kebijakan fiskal melalui menurunkan pengeluaran pemerintah,
menaikan pajak, serta mengadakan pinjaman pemerintah. Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah
melalui kebijakan nonmoneter dengan menaikan produksi, kebijakan upah, serta melakukan
pengawasan terhadap harga dan distribusi barang.

Sumber : BMP Uang dan Perbankan / ADBI4331


https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/inflasi/default.asp
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220306223516-537-768718/dampak-positif-dan-negatif-
inflasi-terhadap-negara/
Studi Kelayakan Bisnis

Dalam penilaian aspek keuangan dilakukan penilaian investasi yang menggunakan beberapa metode
penilaian.
Jelaskan kelemahan dan kelebihan masing-masing metode dan menurut anda yang mana cocok untuk
diterapkan dalam perusahaan anda?Jelaskan alasannya.

Terdapat beberapa metode penilaian investasi antara lain :


a. Accounting Rate of Return (ARR), merupakan rasio antara laba setelah pajak dan investasi, hanya
didasarkan atas data laporan
Kelebihan :
- Sederhana dan mudah dimengerti
- Metode ini menggunakan data akuntansi yang sudah tersedia sehingga tidak memerlukan lagi
perhitungan tambahan.
Kelemahan :
- tidak memperhitungkan “time value of money”
- Menitikberatkan pada laba akuntansi dan bukan pada arus kas dari investasi bersangkutan
- Merupakan pendekatan jangka pendek dengan menggunakan angka rata-rata yang dapat
menyesatkan.
- Kurang memperhitungkan jangka waktu investasi.
b. Average Accounting Rate of Return, ialah rasio antara laba setelah pajak & investasi rata-rata.
Setelah diperoleh berapa accounting rate of return, untuk menilai apakah investasi tersebut
diterima atau ditolak, dapat dihitung dengan membandingkan accounting rate of return & rate of
return yang diisyaratkan atau ditentukan. Jika accounting rate of return lebih besar dari pada rate of
return yang disyaratkan maka investasi tersebut diterima, sebaliknya apabila lebih kecil maka
ditolak.
Kelebihan :
- Metode yang sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan
Kelemahan :
- Metode berdasarkan pada data akuntansi dan bukannya aliran kas.
- Apabila metode depresiasi yang dipergunakan berbeda maka akan memberikan hasil yang
berbeda pula.
- Metode ini tidak memperhatikan konsep nilai waktu uang.
c. Payback period, uatu investasi menunjukkan berapa lama (jangka waktu) yang disyaratkan untuk
pengembalian initial cash investment (investasi).
Kelebihan :
- Mudah dimengerti
- Lebih mengutamakan investasi yang menghasilkan aliran kas yang lebih cepat
- Beranggapan bahwa semakin lama waktu pengembalian, semakin tinggi resikonya
- Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan
bagi pembuat keputusan.
Kelemahan :
- Mengabaikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
- Mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi setelah payback period tercapai.
d. Internal Rate of Return, ialah tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang aliran kas yang
diharapkan.
Kelebihan :
- Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
- Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
- Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan
Kelebihan :
- Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin
dicapai
- Lebih sulit dalam melakukan perhitungan
e. Net Present Value, merupakan menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan
datang.
Kelebihan:
- Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
- Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
- Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
Kelemahan :
- Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate
- Lebih sulit penerapannya dari pada Payback period
f. Profitability Indeks,

Anda mungkin juga menyukai