Anda di halaman 1dari 5

Nama : Lusiana Sintia Dewi

NIM : 041840712
KODE : EKMA4311
MATKUL : STUDI KELAYAKAN BISNIS
SEMESTER : 8
POKJAR : KARANGASEM
1. Terdapat 6 metode penilaian investasi suatu proyek yang biasa digunakan, yaitu
- Accounting Rate of Return
Merupakan rasio antara laba setelah pajak dan investasi.
Untuk menentukan nilainya yaitu = laba setelah pajak/investasi dikali 100%

- Average Accounting Rate of Return


Rasio antara laba setelah pajak dan investasi rata-rata
Untuk menentukan nilainya = laba setelah pajak/ rata-rata investasi dikali 100%
Setelah diperoleh berapa accounting rate of return, untuk menilai apakah investasi
tersebut diterima atau ditolak, dapat dihitung dengan membandingkan accounting
rate of return dan rate of return yang diisyaratkan atau ditentukan. Jika accounting
rate of return lebih besar daripada rate of return yang diisyaratkan maka investasi
tersebut diterima, sebaliknya apabila lebih kecil maka ditolak.

- Payback
Payback period suatu investasi menunjukkan berapa lama yang disyaratkan untuk
pengembalian initial cash investment (investasi). Untuk mencari payback period
bila cash inflownya tidak sama setiap tahun maka kita tempuh dengan
mengurangkan kas masuk terhadap investasi. Apabila payback periodnya ternyata
lebih pendek daripada payback period yang ditentukan maka investasi tersebut
sebaiknya diterima. Sebaliknya, apabila lebih lama maka sebaiknya ditolak. Metode
ini sederhana. Oleh karena itu, metode ini juga mempunyai banyak kelemahan.
Kelemahan utamanya adalah bahwa metode ini tidak memperhatikan konsep nilai
waktu uang dan metode ini tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah payback.
Jadi, seandainya ada dua atau lebih investasi yang sama-sama memiliki payback
yang sama maka metode ini akan menilai indifference terhadap investasi tersebut.

- Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return adalah tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang aliran
kas yang diharapkan (present value of expected cash outflows) dengan nilai
sekarang aliran kas masuk yang diharapkan (present value of expected cash
inflows).

di mana At adalah cash flow untuk periode t, baik net cash inflow maupun net cash
outflow, dan n adalah lamanya periode aliran kas yang diharapkan. Internal rate of
return yang diperoleh dibandingkan dengan rate of return yang ditentukan, atau
lebih tepat lagi jika dibandingkan dengan weighted average cost of capital sebagai
cut-off atau hurdle rate. Apabila internal rate of return lebih besar dari rate of
return yang ditentukan maka investasi tersebut diterima karena akan menaikkan
harga pasar saham dan sebaliknya, bila internal rate of return lebih kecil dibanding
rate of return yang ditentukan maka investasi itu akan ditolak.

- Net Present Value (NPV)


metode nilai sekarang neto (net present value) merupakan pendekatan aliran kas
diskontoan (discounted cash flow) dalam penganggaran modal. Dengan
menggunakan metode net present value, seluruh aliran kas dinilai-sekarangkan
dengan tingkat pengembalian yang disyaratkan (required rate of return).

di mana k adalah required rate of return, atau lebih tepat lagi adalah weighted
average cost of capital. Jika net present value-nya positif atau sama dengan nol
maka investasi tersebut sebaiknya diterima. Namun demikian, tidak berarti bahwa
apabila net present value sama dengan nol berarti terjadi breakeven point. Hal ini
disebabkan karena dalam keadaan net present value sama dengan nol sebenarnya
investasi tersebut telah mendapatkan keuntungan sebesar required rate of return
atau tingkat keuntungan yang disyaratkan, sedangkan breakeven point adalah
keadaan di mana perusahaan tidak untung dan juga tidak rugi.

- Profitability Indeks (PI)


Profitability indek atau sering disebut juga dengan benefit cost ratio adalah rasio
antara present value proceed dengan present value outlay.
Metode ini juga mempunyai kelemahan, dan kita harus memiliki proyek yang
menguntungkan dengan melihat profitability indeks yang hanya mencerminkan
rasio saja, bukan angka absolut sehingga bisa jadi suatu investasi yang mempunyai
profitability indeks yang besar memiliki angka absolut yang kecil. NPV dan IRR
berhubungan terbalik. Apabila IRR mendekati nol maka NPV mendekati
maksimum, sebaliknya semakin besar IRR maka semakin kecil NPV. Secara
teoretis, nilai sekarang neto (net present value) memberikan hasil yang lebih baik
karena nilai sekarang neto mengasumsikan bahwa aliran kas masuk setiap tahun
diinvestasikan kembali dengan tingkat investasi kembali (reinvestment rate)
sebesar required rate of return, sedangkan internal rate of return mengasumsikan
bahwa aliran kas masuk diinvestasikan kembali dengan reinvestment rate sebesar
internal rate of return. Dengan demikian, investasi yang memberikan tingkat
pengembalian yang tinggi diasumsikan memiliki reinvestment rate yang tinggi.
Asumsi semacam ini kurang relevan, karena pada dasarnya aliran kas masuk
mempunyai kesempatan yang sama sehingga kita harus mengasumsikan bahwa
reinvestment rate untuk setiap investasi baru adalah sama. Keuntungan lain dengan
menggunakan net present value adalah apabila tingkat bunga yang berlaku setiap
tahun berbeda (r1 r2 r3 r4) maka metode internal rate of return akan menimbulkan
kesulitan karena hanya dengan satu persamaan harus mencari lebih dari satu
bilangan yang belum diketahui. Hal semacam ini tidak akan terjadi apabila kita
menggunakan metode net present value.

Secara teoritis, metode yang paling baik adalah net present value karena selain
mudah, metode ini juga mempunyai asumsi yang lebih realisistis dibandingkan
dengan metode lainnya.

2. Profitabilitas ekonomi nasional merupakan rata-rata bersih dari suatu investasi yang
berhubungan dengan perekonomian nasional. Profitabilitas ekonomi nasional dapat
dihitung dengan cara memasukan biaya ekonomis dan laba yang sering tidak
diperhitungkan.
Kriteria investasi yang bisa digunakan untuk menilai kelayakan proyek adalah:
a. Metode Internal rate of Return (IRR) yang telah dibahas dalam penilaian aspek
keuangan. Perhitungan nilai IRR dalam profitabilitas komersial diharapkan akan
memberikan gambaran tentang besarnya manfaat suatu proyek atau penanaman modal
bagi pengusaha yang bersangkutan atau pemilik modal atau sponsor proyek, yang
ditunjukkan dalam suatu tingkat bunga (%). IRR belum memberikan gambaran tentang
kemanfaatan ekonomis secara nasional.
b. Metode Economics Rate of Return (ERR) merupakan metode serupa dengan IRR
yang dipakai untuk menghitung kemanfaatan proyek secara ekonomi nasional. Metode
ini biasa dipakai dalam dunia perbankan.
Metode-metode ini tentu saja membawa konsekuensi perbedaan konsep dalam aliran
kas masuk dan aliran kas keluar. Dalam perhitungan ERR, bunga pinjaman tidak
merupakan pengeluaran karena bunga merupakan bagian dari penerimaan masyarakat
perekonomian. Begitu pula pajak-pajak yang pada perhitungan IRR merupakan
pengeluaran perusahaan, dianggap merupakan bagian manfaat keseluruhan yang
dihasilkan proyek dan diteruskan kepada masyarakat ekonomi.

Manfaat-manfaat sosial yang dirasakan masyarakat karena adanya proyek yaitu,


- Terbukanya lapangan kerja baru baik jumlahnya maupun jenis lapangan kerja.
Misalnya buruh harian, buruh musiman, tenaga manajemen;
- pengalihan teknologi dari pengetahuan menyangkut jenis teknologi yang dipakai
oleh proyek yang bersangkutan, sumber, penerima dari persyaratannya serta cara
pengalihannya, misalnya melalui pendidikan dan latihan, kontrak manajemen,
patungan, lisensi;
- peningkatan mutu kehidupan dari hasil produksi misalnya kesempatan pendidikan,
produktif, konsumtif, hiburan, dan lain-lain sebagai akibat langsung maupun tidak
langsung dihasilkannya suatu produk baru oleh proyek, perbaikan tingkat hidup,
perubahan tata cara dari kebiasaan konsumen, perbaikan gizi dari kesehatan,
terpenuhinya fasilitas rumah tangga, perbaikan pandangan hidup masyarakat;
- pengaruh pada masyarakat sekitar proyek, misalnya adanya perbaikan sistem
saluran pembuangan, jalan raya, jembatan, telepon.

Anda mungkin juga menyukai