Kelompok 2
NIM : C1B022070
Keputusan Investasi (Penganggaran modal) adalah proses kegiatan yang mencakup seluruh aktivitas
perencanaan dana dengan tujuan untuk memperoleh benefit pada waktu yang akan datang.
Penganggaran modal sendiri berkaitan dengan penilian aktivitas investasi yang diusulkan.
Aktivitas Investasi ditujukan untuk mencapai tujuan yang di harapkan selama periode tertentu di
waktu yang akan datang
Bahasan :
Keunggulan NPV
Proyek A dan B membutuhkan investasi sebesar Rp8.000.000,00 Pola cash flow untuk
masing proyek diperkirakan sebagai berikut.
Kriteria IRR
- IRR>r Maka proyek dapat di laksanakan
- IRR<r maka Proyek tidak dapat dilaksanakan
- IRR=r Maka proyek dapat dijalankan atau tidak
*r merupakan tingkat bunga
Rumus IRR
Penerapan IRR
untuk proyek A dapat dicari IRR nya dengan menggunakan discount rate pada alternatif
tingkat bunga 8 % dan 18 %
Payback Period
adalah metode dalam penentuan jangka waktu yang dibutuhkan dalam menutupi initial
investment dari suatu proyek dengan menggunakan cash inflow yang dihasilkan dari
proyek tersebut
- Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya sama
PP=(investasi awal)/(arus kas) x 1 tahun
- Jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
PP=n+(a-b)/(c-b) x 1 tahun
Dimana :
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih
belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n +
Penerapan Metode PP
Contoh Kasus : Arus kas setiap tahun jumlahnya berbeda PT. Jaya Mandiri melakukan
investasi sebesar $ 100.000 pada aktivas tetap, dengan proceed sebagai berikut:
Kesimpulan
- Semakin tinggi nilai income, maka NPV pun akan semakin tinggi.
- Semakin awal datangnya income, maka NPVpun semakin tinggi.
- Semakin tinggi discount rate, maka Nilai Present Value (NPV)
semakin rendah.
- Apabila terdapat satu proyek yang independen maka NPV dan IRR
akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima
atau menolak usulan proyek tersebut, namun apabila ada proyek
yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak selalu memberikan
rekomendasi yang sama. Hal ni disebabkan oleh dua kondisi:
(1) Ukuran proyek berbeda, salah satu lebih besar daripada yang lain.
(2) Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda.
Satu proyek aliran kasnya terjadi pada tahun-tahun awal sementara
proyek yang lain aliran aksnya terjadi pada tahun-tahun terakhir.
HUBUNGAN SEMUANYA
Future value (FV) adalah nilai yang diharapkan dari suatu investasi setelah
jangka waktu tertentu dengan asumsi adanya suku bunga atau tingkat
pengembalian yang tetap. Future value berhubungan dengan semua metode
evaluasi investasi lainnya, karena semuanya memperhitungkan nilai waktu dari
uang.
Payback Rule (PB) adalah metode sederhana yang menghitung berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang diinvestasikan. PB
tidak mempertimbangkan nilai waktu uang, dan oleh karena itu tidak mengambil
keuntungan dari suku bunga atau tingkat pengembalian.
Discounted Payback (DPB) adalah metode yang sama dengan PB, tetapi
mengambil nilai waktu uang menjadi pertimbangan. DPB menghitung berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal yang diinvestasikan
dengan memperhitungkan diskon kas pada nilai uang.
Modified Internal Rate of Return (MIRR) adalah metode yang menghitung tingkat
pengembalian investasi dengan menghitung arus kas pada nilai terminal, yaitu
nilai pada akhir masa investasi.
Profitability Index (PI) adalah metode yang menghitung nilai saat ini dari arus
kas bersih yang dihasilkan oleh investasi terhadap modal investasi awal. PI
berguna untuk membandingkan berbagai alternatif investasi dalam hal
profitabilitas.
Jadi, semua metode evaluasi investasi yang disebutkan di atas terkait satu sama
lain karena semuanya memperhitungkan nilai waktu uang dan keuntungan
investasi. Namun, mereka memfokuskan pada aspek yang berbeda dari evaluasi
investasi. Future value digunakan untuk memperkirakan nilai masa depan dari
investasi, sementara payback rule dan discounted payback digunakan untuk
menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal
investasi. Average accounting return digunakan untuk mengukur keuntungan
investasi dalam bentuk persentase atas modal investasi. Internal rate of return,
modified internal rate of return, dan profitability index digunakan untuk
membandingkan profitabilitas berbagai alternatif investasi.
PENGANGGARAN MODAL
Dalam buku "Fundamentals of Corporate Finance" terdapat penjelasan tentang
penganggaran modal (capital budgeting) yang mencakup beberapa praktik
diantaranya:
1. Identifikasi Proyek Investasi yang Memungkinkan: Pertama-tama, manajer
keuangan harus mengidentifikasi proyek investasi yang memungkinkan.
Proyek investasi ini dapat berupa investasi dalam mesin baru, perluasan
pabrik, pengembangan produk baru, dan lain sebagainya.
2. Estimasi Arus Kas Masa Depan: Setelah mengidentifikasi proyek investasi
yang memungkinkan, manajer keuangan harus memperkirakan arus kas
masa depan yang dihasilkan oleh proyek tersebut. Estimasi ini harus
mencakup arus kas masuk dan keluar serta biaya-biaya yang terkait
dengan proyek.
3. Menentukan Tingkat Diskon yang Sesuai: Untuk membandingkan nilai
masa depan dari arus kas dengan biaya investasi awal, manajer keuangan
harus menentukan tingkat diskon yang sesuai. Tingkat diskon ini
mencerminkan biaya modal perusahaan.
4. Analisis Proyek: Dalam tahap ini, manajer keuangan melakukan analisis
proyek untuk menentukan apakah investasi tersebut layak atau tidak.
Analisis proyek dapat melibatkan teknik-teknik seperti net present value
(NPV), internal rate of return (IRR), payback period, dan profitability
index.
5. Pengambilan Keputusan Investasi: Setelah melakukan analisis proyek,
manajer keuangan harus memutuskan apakah akan melakukan investasi
atau tidak. Keputusan ini harus berdasarkan pada hasil analisis proyek dan
tujuan perusahaan.
6. Pemantauan dan Evaluasi: Setelah melakukan investasi, manajer keuangan
harus memantau proyek dan mengevaluasi kinerjanya terhadap proyeksi
awal. Evaluasi ini dapat membantu manajer keuangan memutuskan
apakah proyek tersebut harus dilanjutkan atau dihentikan.
Dalam penganggaran modal, penting untuk memperhitungkan risiko dan
ketidakpastian yang terkait dengan proyek investasi. Selain itu, manajer
keuangan harus mempertimbangkan sumber-sumber pendanaan yang tersedia
dan mengoptimalkan struktur modal perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan.