PENILAIAN INVESTASI
Disusun Oleh :
Kelas : 2D
Prodi : S1 Akuntansi
SINGARAJA
2020
A. Bentuk-bentuk Investasi Aktiva Tetap
Suatu perusahaan melakukan investasi dengan tujuan untuk mendapatkan kembali dana
yang diinvestasikan. Investasi aktiva tetap pada suatu perusahaan diperlukan untuk
meningkatkan produktifitas dan mengambil kemajuan teknologi. Investasi dalam aktiva tetap
bisa saja dalam bentuk tanah, bangunan, mesin, dan peralatan. Capital budgeting adalah
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana
yang melebihi waktu satu tahun (capita expenditure) (Syamsuddin, 2009:412-413).
Capital budgeting (Riyanto: 1995) mempunyai arti penting bagi perusahaan karena (1)
dana yang keluarkan akan terikat untuk jangka waktu panjang, (2) investasi dalam aktiva
tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan diwaktu yang akan datang, (3)
pengeluaran dana untuk keputusan tersebut biasanya meliputi jumlah yang sangat besar, (4)
kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana atau modal tersebut kan
mempunyai akibat yang panjang dan berat . Kesalahan dalam pengambilan keputusan ini
tidak dapat diperbaiki tanpa adanya kerugian.
Keputusan investasi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sebuah perusahaan
sehingga diperlukan perencanaan yang matang agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Untuk menentukan layak atau tidaknya sebuah investasi maka diperlukan pengukuran dengan
beberapa kriteria. Setiap metode yang digunakan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-
masing. Semakin banyak metode yang digunakan maka akan semakin jelas gambaran yang
akan diberikan.
Setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas (cash
flow)yaitu aliran kas keluar neto yaitu kas yang diperlukan untuk investasi baru dan aliran kas
neto yaitu sebagai hasil dari investasi baru yang sering disebut proceeds. Proceeds dapat
dihitung dari earning after taxes ditambah penyusutan.
Ada beberapa kriteria yang bisa digunakan untuk menentukan kelayakan investasi yaitu:
(1) Payback Period (PP), (2) Average Rate of Return (ARR), (3) Net Present Value (NPV),
(4) Internal Rate of Return (IRR), (5) Profitability Index (PI) dan (6) berbagai rsio keuangan
seperti rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profitabilitas (Riyanto : 1995).
intitialinvestment
Payback Period =
cash inflow
b+c
Payback period = t
d−c
Net Present Value atau yang sering di singkat dengan NPV merupakan sebuah selisih
antara nilai sekarang dari arus kas yang akan masuk dengan nilai sekarang dari arus kas
yang akan keluar pada periode waktu tertentu. Lalu NPV atau Net Present Value ini
mengestimasikan nilai sekarang pada sebuah proyek, aset ataupun investasi yang
berdasarkan pada arus kas yang akan masuk karna diharapkan pada masa depan dan arus
kas yang akan keluar akan disesuaikan dengan suku bunga dan harga pembelian awal.
Dan Net Pressent Value menggunakan harga pembelian awal dan nilai waktu uang (time
value of money) untuk menghitung nilai sebuah aset. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa NPV merupakan sebuah nilai sekarang dari aset yang akan dikurangi dengan harga
pembelian awal.
IRR sendiri merupakan singkatan dari Internal Rate of Return. Rumus IRR ini sendiri
bisa digunakan untuk membuat suatu peringkat usulan yang berasal dari investasi yakni
dengan cara menggunakan tingkat pengembalian atau investasi yang bisa dihitung yakni
dengan cara mencari tingkat diskonto yang menyamakan nilanya sekarang dari irus kas
yang berhasil masuk ke dalam proyek yang diharapkan dengan suatu yang memiliki nilai
sekarang biaya proyek atau sama dengan tingkat diskonto yang sudah membuat NVP
sama dengan nol. IRR bisa dijadikan sebuah indicator dari tingkat efisiensi dari suatu
investasi, sebuah proyek maupun investasi bisa dilakukan jika ada sebuah laju
pengembaliannya atau biasa disebut dengan rate of return yakni lebih besar dari laju
pengembaliannya jika melakukan suatu investasi yang lainnya atau bunga deposito bank,
reksadana dan lain sebagainya.
IRR memiliki fungsi untuk bisa digunakan dalam menentukan apakah benar jika
investasi tersebut bisa dilakukan atau tidak hal ini dikarenaka biasanya digunakan dengan
menggunakan acuan jika investasi yang sudah dilakukan harus lebih tinggi dari Minimum
Acceptable Rate of Return atau yang disingkat dengan MARR. MARR sendiri adalah
suatu laju dari pemgembalian minimum dari suatu investasi yang berani dilakukan oleh
investor.
c. Profability Index (PI)
(a−b )
Payback period = n + (c−b) x 12 bulan
(Investasi Awal )
Payback period = ( Arus Kas) x 12 bulan
Keterangan :
n = tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-
mula.
a = jumlah investasi mula-mula. Arus Kas Investasi Awal
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n.
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n+1.
Setelah payback period dapat dihitung, maka selanjutnya adalah menentukan apakah
investasi itu layak digunakan dari segi metode payback period. Apabila payback period dari
suatu investasi yang diusulkan lebih pendek daripada periode period maksimum maka usulan
dapat diterima. Begitupun sebaliknya apabila payback period nya lebih panjang daripada
periode period maksimumnya maka usulan investasi tersebut tidak dapat diterima.
2. Metode Net Present Value
Dalam metode ini proceed digunakan dalam menghitung NPV adalah proceed nilai
sekarang dari discount rate yang ditetapkan. NPV ini dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut :
Keterangan :
PV Proceed = Proceed x DF
1
DF = (1+Discount Rate ) n^
n = tahun investasi
PV Outlay = nilai Investasi awal tahun ke-0
Untuk menentukan investasi mana yang layak digunakan yaitu dari investasi yang jumlah
NPV nya lebih besar dan bernilai positif. Apabila NPV nya bernilai negatif maka investasi
tersebut tidak layak digunakan.
3. Profitability Indeks
Profitability indeks dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
PV Proceed
PI = Investasi Awal
Total PV Proceed
PI Gabungan = Jumlah Investasi Awal
Dari PI masing-masing maupun PI Gabungan harus menghasilkan PI yang lebih dari satu
agar suatu informasi tersebut layak untuk digunakan.
Suatu investasi layak untuk digunakan apabila IRR yang dihasilkan lebih dari DF yang
disyaratkan dan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan proyek yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Capital Budgeting Sebagai Sarana Pengambilan Keputusan Investasi Aset Tetap, 7
Januari2014 (https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/
article/download/317/508&ved=2ahUKEwjO4amBvIfpAhWRTX0KHeNbAHMQFjANegQI
BhAB&usg=AOvVaw0cEC4x1qGdcubX6CU-0u8S. Diakses pada 27 April 2020)
LaeliTM, Admin (2019). IRR Adalah? Pengertian, Cara Menghitung Beserta Contoh Soal.
(https://laelitm.com/irr-adalah/. Diakses pada 27 April 2020)
Rumus, Fitra (2019). Rumus NPV (Net Present Value) dan Contoh Soalnya.(online)(
https://rumus.co.id/npv-contoh-soal/. Diakses pada 27 April 2020)