Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ni Luh Rita Cintya Dewi

NPM : 202033121006
Kelas : D1 Akuntansi

1. Mengapa dalam menilai investasi jangka panjang konsep nilai waktu uang sangat
perlu diperhatikan? Jelaskan?
Dalam pengambilan keputusan investasi jangka panjang pengambil keputusan
harus memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money), karena keputusan
tersebut menyangkut pengeluaran dana sekarang dengan harapan untuk dapat memperoleh
penghasilan di waktu mendatang. Masalahnya di sini adalah apakah sejumlah uang yang
akan diterima dari hasil investasi tersebut pada akhir tahun pertama akan sama nilainya
dengan jumlah uang yang sama tetapi akan diterima pada akhir tahun kedua atau tahun
ketiga dan seterusnya. Apabila konsep time value of money tidak diperhatikan, maka satu
rupiah sekarang sama saja nilainya dengan satu rupiah yang akan diterima lima tahun dari
sekarang.
2. Klasifikasi apa saja yang biasanya perlu diperhatikan didalam penilain investasi
jangka panjang sebutkan?

Secara umum investasi jangka panjang menyangkut salah satu dari klasifikasi berikut :

1) Investasi penggantian aktiva tetap, seperti : gedung, mesin mesin, kendaraan dan
sebagainya
2) Investasi perluasan (ekspansi)
3) Investasi penambahan produk baru, dapat berupa perluasan atau diversifikasi produk
yang sudah ada
4) Investasi jangka panjang lainnya yang tidak termasuk dalam peralatan pengendalian
polusi, investasi untuk keamanan, ekplorasi sumber alam dan sebagainya.

3. Penilaian investasi akan memerlukan perkiraan aliran kas, sebutkan dan jelaskan
aliran kas tersebut!
Aliran kas dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu :
1) Aliran Kas Permulaan (Initial Cash Flow)
Aliran kas permulaan (initial cash flow) atau juga diistilahkan capital outlays
juga disebut Invesment adalah merupakan alran kas keluar perusahaan pada awal
suatu proyek, yang pada umumnya nilainya sebesar nilai proyek yang akan dibiayai.
Untuk menentukan aliran kas permulaan perlu diidentifikasi aliran kas yang
berhubungan dengan pengeluaran investasi. Ini berarti harus diketahui berapa besar
pengeluaran untuk tanah, pembuatan bangunan dengan perlengkapannya dan
sebagainya. Ditambah juga dengan pengeluaran pengeluaran untuk biaya biaya
pendahuluan dan sebelum operasi, termasuk penyediaan modal kerja. Karena itulah
untuk proyek proyek yang besar, aliran kas permulaan ini tidak hanya terjadi pada
awal periode, tetapi bisa beberapa kali; pada tahun 1, tahun 2 dan sebagainya.

2) Aliran Kas Operasional (Operational Cash Flow)

Aliran kas operasional (operational cash flow) juga diistilahkan dengan aliran
kas masuk bersi atau Proceeds. Estimasi tentang besarnya alira kas operasioanal
tahunan merupakan titik permulaan untuk penilaian profitabilitas usulan investasi.
Kebanyakan cara yang dipergunakan untuk menaksir aliran kas operasional tahunan
adalah dengan menyesuaikan taksiran rugi laba yang disusun berdasarkan prinsip
prinsip akuntansi dan menambahkannya dengan biaya biaya yang sifatnya bukan
dijumpai dalam menaksir aliran kas operasionalatau proceeds ini adalah
menggunakan rumus : Aliran Kas Masuk Bersih = laba setelah pajak + penyusutan

3) Aliran Kas pada Akhir Umur Proyek/Investasi (Terminal Cash Flow)

Aliran kas pada akhir umur investasi (terminal cash flow) umumnya terdiri
dari cash flow nilai sisa (residu) investasi tersebut dan pengembalian modal kerja.
Beberapa proyek mungkin masih mempunyai nilai meskipun aktiva - aktiva
tetapnya sudah tidak mempunyai nilai ekonomis lagi. Aliran kas dari nilai sisa ini
juga perlu dihubungkan dengan pajak yang mungkin dikenakan. Sebagai misal, nilai
buku dari suatu aktiva tetap adalah Rp 15 juta. Tetapi saat dijual, laku seharga Rp 18
juta. Berarti perusahaan memperoleh laba sebesar Rp 3 juta (laba ini sebenarnya
merupakan capital gain). Kalau misalkan perusahaan dikenakan pajak 20% atas
capital gain tersebut, maka aliran kas dari nilai sisa ini adalah Rp 18 juta – (Rp 3 juta
x 0,2) = Rp 17,40 juta.
4. Sebutkan dan jelaskan metode penilaian profitabilitas investasi yang saudara ketahui!

a. Metode Payback Period


Metode payback period adalah teknik evaluasi yang digunakan untuk mengukur
lamanya waktu yang diperlukan oleh suatu proyek investasi sampai proyek tersebut dapat
menutup seluruh dana atau modal yang telah ditanamkan (outlays), oleh karena itu hasil
penghitungannya dinyatakan dalam satuan waktu (yaitu tahun atau bulan). Hasil
penghitungan dari metode ini kemudian dibandingkan dengan batas waktu pengembalian
proyek investasi yang dikehendaki oleh pihak manajemen. Menurut Mulyadi (2001:293),
perhitungan payback period dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini:

Payback Period = Investasi

Laba tunai rata-rata per tahun

Rumus perhitungan Laba Tunai adalah sebagai berikut:

LT = LA + D – PL
Keterangan:
LT = Laba Tunai
LA = Laba Akuntansi Sebelum Pajak
D = Depresiasi Aktiva Tetap
PL = Pajak Atas Laba

b. Metode Net Present Value ( NPV )


Don R. Hansen & Maryanne M. Mowen (2005:406) menulis bahwa metode Net
Present Value (NPV) merupakan selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan
arus kas keluar yang berhubungan dengan suatu proyek. Metode ini menghitung selisih
antara nilai sekarang dari aliran masuk kas bersih (proceeds) rencana proyek investasi
dengan nilai atau jumlah pengeluaran modal untuk proyek investasi tersebut. Berdasarkan
kriteria keputusan metode NPV, apabila nilai sekarang dari aliran masuk kas bersih yang
akan dihasilkan dari suatu proyek investasi melebihi atau sama jumlahnyadengan jumlah
pengeluaran modal untuk proyek investasi, maka proyek investasi tersebut layak untuk
dilaksanakan.
Metode NPV dapat dirumuskan dengan cara sebagai berikut:

c. Metode Profitability Index (PI)


Profitability Index menunjukkan perbandingan antara PV proceeds dengan PV
investasi. Kriteria yang digunakan: terima investasi yang diharapkan memberikan PI > 1
Rumus:
PI = PV proceeds
PV investasi

d. Metode Internal Rate of Return (IRR)


IRR menunjukkan tingkat bunga yang menyamakan PV proceeds dan PV
investasi. Decision rule metode ini adalah: terima investasi yang diharapkan memberikan
IRR> tingkat bunga yang dipandang layak.
Rumusnya :
5. Mengapa metede NPV dikatakan paling baik dibandingkan metode-metode
lainnya? Jelaskan!

Metode NPV memberikan hasil keputusan yang lebih baik dari pada metode PI.
Hal ini disebabkan karena dengan menggunakan metode NPV yang dilihat adalah nilai
absolut, bukan perbandingan (relatif) seperti dalam metode PI. Bila dibandingkan metode
NPV dengan IRR, metode NPV selalu dapat memberikan keputusan yang lebih tepat,
karena metode IRR memiliki kelemahan seperti: (1) bila pola aliran kas perusahaan tidak
normal, metode IRR memberikan penilaian yang lebih dari satu dan berbeda; (2) adanya
penghitungan ganda, yang dapat terjadi karena suatu investasi didanai dengan modal
pinjaman sementara cara menaksir aliran kas bersih hanya dihitung dengan formula : laba
setelah pajak ditambah penyusutan, ini berarti mengurangkan bunga dalam menaksir
aliran kas dan menggunakan tingkat bunga tersebut untuk menghitung present value aliran
kas. Berdasarkan hal tersebut, metode NPV selalu memberikan keputusan yang tepat
sepanjang dapat ditentukan tingkat keuntungan yang disyaratkan atau tingkat bunga yang
relevan dengan tepat pula.

Anda mungkin juga menyukai