DISUSUN OLEH :
NURAMALIAH ADIATMI
16401144
JURUSAN AKUNTANSI
A. Latar Belakang
Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana
pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan dimasa
mendatang. Umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu; investasi
pada asset-aset riil dan investasi pada asset-aset finansial.Investasi pada
aset-aset riil dapat berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik,
pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya.
Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat dalam kas
perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai
akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa
yang akan datang.
Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan
beberapa keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya
hubungan yang erat dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan.
Investasi merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan.
Aktivitas investasi yang dilakukan oleh perusahaan akan dijadikan
sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat
dinilai dari penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi
adalah cara untuk menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk
perusahaan lainnya investasi merupakan sarana untuk mempererat
hubungan bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Apapun
motivasi perusahaan dalam melakukan investasi, investasi tetap
merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih memfokuskan apa yang akan saya uraikan maka saya
akan memberikan batasan-batasan dalam pembahasan dan agar tidak
melenceng jauh dari judul yang akan kami uraikan, yaitu:
1. Bagaimana definisi metode penilaian investasi jangka panjang?
2. Apa saja jenis-jenis investasi jangka panjang?
3. Bagaimana proses dan metode-metode penilaian investasi?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini di antaranya sebagai
berikut:
1. Untuk menjelaskan definisi metode penilaian investasi jangka panjang.
2. Untuk menyebutkan jenis-jenis investasi jangka panjang.
3. Untuk menjelaskan bagaimana proses dan metode- metode penilaian
investasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian investasi
Investasi merupakan suatu tindakan melepas dana saat sekarang
dengan harapan untuk dapat menghasilkan arus dana masa datang dengan
jumlah yang lebih besar dari dana yang dilepaskan pada saat investasi awal
(initial investment).
Ditinjau dari ruang lingkup usaha, investasi dibagi 2, yaitu:
1. Investasi pada aktiva nyata (real assets atau rel investment), misalnya
untuk pendirian pabrik-pabrik, pendirian hotel/ restoran, perkebunan, dan
lain-lain.
2. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets atau financial investment),
seperti pembelian surat-surat berharga, baik berupa saham maupun
obligasi.
Ditinjau dari segi kepastian memperoleh keuntungan, investasi
dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Investasi bebas resiko (free risk investment). Yaitu investasi yang akan
memperoleh keuntungan secara pasti, seperti pembelian obligasi
(investment in bond), hal ini akan memberikan jasa bunga yang pasti
kepada pemiliknya tanpa memperhatikan apakah perusahaan yang
mengeluarkan obligasi itu mampu memperoleh keuntungan atau tidak.
2. Investasi berisiko (risk investment). Yaitu investasi yang ditunjukan bagi
pembeli saham biasa (investment in real assets), hal ini investasi dibidang
aktiva nyata mempunyai EBIT (earning before interest and taxes)
anggaran bisa berfluktuasi, artinya bisa untung bisa rugi.
B. Metode Penelitian Investasi
Contoh:
Hitunglah IRR dari sebuah investasi yang dapat memberikan arus kas
bersih Rp 5.000.000 secara terus-menerus jika investasi awal yang diperlukan
Rp 400.000.000
Jawab:
IRR = 5.000.000/400.000.000
= 1,25 % per bulan
= 15 % p.a
Contoh:
Suatu proyek investasi bernilai Rp. 15.000.000,-. Proceed tiap tahunnya
adalah sama, yaitu sebesar Rp. 4.000.000,-, maka periode pengembalian
investasi tersebut adalah :
Ini berarti proyek investasi sistem informasi akan tertutup dalam waktu 3
tahun 9 bulan.
Bila proceed tiap tahun tidak sama besarnya, maka harus dihitung satu
persatu. Misalnya nilai proyek adalah Rp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek
adalah 4 tahun dan proceed tiap tahunnya adalah :
Proceed tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
Proceed tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
Proceed tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
Proceed tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka Payback Period dapat dihitung sebagai berikut :
Contoh:
Sebuah proyek investasi membuka kafe baru membutuhkan investasi
awal Rp400.000.000 dan mampu menghasilkan arus kas bersih Rp500.00.000
per bulan, berapakah indeks profitabilitasnya?
IP = 500.000,00/400.000,00
= 1,25
Contoh :
Proyek butuh dana 280.000.000, umur 3 tahun, nilai sisa 40.000.000. Laba
setelah pajak 3 tahun berturut-turut. Tahun ke-1 40.000.000, tahun ke-2
50.000.000 dan tahun ke-3 30.000.000
Jawab:
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan