Disusun Oleh:
Paulina Sari
201210170311004
Aulia Pratiwi
201210170311033
Satria Sukanda
201210170311041
PEMBAHASAN
Pengertian Investasi
Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah
penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun
penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana
untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secara cukup independen.
Investasi adalah pengaitan sumber sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba
di masa yang akan datang. Muljadi (2001:284).
Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan
usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut
1. Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus dengan yang
baru.
2. Investasi dengan penambahan kapasitas, sering juga bersifat penggantian.
3. Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan
produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
Jenis- jenis investasi
Dalam investasi terdapat empat penggolongan investasi, yaitu:
1. Investasi yang tidak menghasilkan laba (non-profit investment)
Investasi ini timbul karena adanya peraturan pemerintah atau karena syarat-syarat
kontrak yang telah disetujui, yang mewajibkan perusahaan untuk melaksanakanya
tanpa mempertimbangkan laba atau rugi. Contohnya karena air limbah yang telah
digunakan dalam proses produksi jika dialirkan keluar pabrik akan mengakibatkan
timbulnya pencemaran lingkungan, maka pemerintah mewajibkan perusahaan untuk
memasang instalasi pembersih air limbah, sebelum dibuang keluar pabrik.
2. Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non-measureable profit investment)
Investasi ini dimaksudkan untuk menaikan laba, namun laba yang diharapkan akan
diperoleh perusahaan dengan adanya investasi ini sulit untuk dihitung secara teliti.
Contohnya adalah pengeluaran biaya promosi produk untuk jangka panjang, biaya
penelitian, dan pengembangan, dan biaya program pelatihan dan pendidikan
karyawan. Sulit untuk mengukur tambahan laba yag dapat diperoleh dengan adanya
pengeluaran biaya promosi produk , begitu juga sulit untuk mengukur penghematan
biaya (karena adanya efisiensi) akibat adanya program pelatihan.
3. Investasi dalam penggantian ekuipment (replacement investment)
Investasi jenis ini meliputi pengeluaran untuk mesin dan ekuipmen yang ada. Dalam
pemakaian mesin dan ekuipmen, pada suatu saat yang terjadi biaya operasi mesin dan
ekuipmen menjadi lebih besar dibandingkan dengan biaya operasi jika mesin tersebut
diganti dengan yang baru, atau produktivitasnya tidak mampu memenuhi kebutuhan.
4. Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment)
Investasi ini merupakan pengeluaran untuk menambah kapasitas produksi atau
operasi menjadi lebih besar dari sebelumnya. Tambahan kapasitas akan memerlukan
aktiva diferensial berupa tambahan investasi dan akan menghasilkan pandapatan
diferensial, yang berupa tambahan pendapatan (revenues), serta memerlukan biaya
diferensial, yang berupa tambahan biaya karena tambahan kapasitas.
Pengertian Arti Penting Cash Flow
Ada berbagai cara penilaian investasi adalah berdasarkan pada keuntungan yang
dilaporkan didalam buku. Hal ini dikarenakan untuk dapat menghasilkan keuntungan
tambahan kita mengetahui bahwa keuntungan uang dilaporkan didalam buku belum pasti
dalam bentuk kas sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam perusahaan
belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan didalam buku.
Cash flow terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. Initial Cash flow (aliaran cash flow permulaan)
Ialah pengeluaran pengeluaran untuk investasi pada awal periode.
2. Operastional Cash Flow (aliran kas operational)
Ialah aliran kas yang timbul selama proyek investasi tersebut berjalan
3. Terminal Cash Flow (aliran kas terminal)
Ialah aliran kas yang akan diterima pada akhir proyek.
Risiko Investasi
Risiko investasi adalah kemungkinan hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan apa yang
diharapakan. Dalam konteks Manajemen investasi, risiko merupakan besarnya penyimpangan
antara tingkat pengembalian yang diharapakan (expected return) dengan tingkat pengembalian
yang dicapai secara nyata (actual return). Semakin besar penyimpangannya bearti semakin
besar tingkat risikonya. Risiko juga merupakan keadaan dimana kemungkinanya timbulnya
kerugian/bahaya itu didapat diperkirakan sebelumnya dengan menggunakan data/informasi
yang cukup terpercaya atau relevan yang tersedia. Adapun konteks resiko dibedakan menjadi
2, yaitu:
1.
2.
Undiversifiable risk
Risiko non sistematis (unsystematic risk)
Risiko non sistematis adalah risiko yang terjadi karena kondisi mikro perusahaan itu
sendiri. Risiko ini dapat dikurangi atau dapat didiversifikasi dengan cara
membentuk portfolio, karena risiko ini dipengaruhi pasar secara local atau regional.
Misalnya kebijakan di suatu daerah tertentu mengenai perubahan tingkat retribusi
dan pajak daerah. Risiko ini juga disebut Diversifiable risk.
2.
PV
OI
PI=
CF
(1+i)
OI
PV = present value
IO
= Investasi awal
EAT
2.500.000
3.500.000
4.500.000
5.000.000
15.000.000
Payback Periode :
Harga perolehan = 80.000.000
Residu
= 25.000.000 _
55.000.000
Proceed 1
= 16.250.000 _
38.750.000
proceed 2
= 17.250.000 _
21.500.000
proceed 3
= 18.250.000 _
3.250.000
3.250.000 x 12 = 2,08
Depresiasi
13.750.000
13.750.000
13.750.000
13.750.000
( 3 tahun )
( 2 bulan )
Proceed
16.250.000
17.250.000
18.250.000
18.750.000
25.000.000
DF (20%)
0,833
0,694
0,579
0,482
0,482
PV Proceed
13.536.250
11.971.500
10.566.750
9.037.500
12.050.000
57.162.000
18.750.000
jadi lamanya pengembalian modal oleh investor yaitu 3 tahun 2 bulan
PI = PV proceed = 57.162.000 = 0,714 < 1 ( ditolak )
PV Outlays
80.000.000
NPV = PV Proceed-PV outlays = 57.162.000-80.000.000 = -22.838.000 (ditolak)
IRR :
Prinsip dari konsep Internal Rate of Return adalah bagaimana menentukan discount rate yang
dapat mempersamakan present value of of proceeds dengan outlay.
Sehingga pada keadaan ini net present valuenya = nol. Dalam hal ini ada hubungan antara
konsep NPV dengan IRR. Konsep NPV, mencari NPV pada discount rate tertentu, sedangkan
konsep IRR, justru mencari Discount Rate yang diinginkan.
Proyek A dengan trial and error discount rate : 8%, 15 %, 17 % dan 18 %
Disecount rate 8 %
Df
Proceeds
Pv proceeds
0,926
400.000
370.400
0,857
400.000
342.800
0,794
200.000
158.800
0,735
100.000
73.500
Total PV
945.500
Net investmen
800.000
NPV
145.500
Discount rate 15 %
Df
Proceeds
Pv proceeds
0,870
400.000
348.000
0,756
400.000
305.400
0,658
200.000
131.600
0,572
100.000
57.200
Total PV
839.200
Net investmen
800.000
NPV
39.200
Disecount rate 18 %
Df
Proceeds
Pv proceeds
0,847
400.000
338.800
0,718
400.000
287.200
0,609
200.000
121.800
0,516
100.000
51.600
Total PV
799.400
Net investmen
800.000
NPV
- (600)
Disecount rate 17 %
Df
Proceeds
Pv proceeds
0,855
400.000
342.000
0,731
400.000
292.400
0,624
200.000
124.800
0,534
100.000
53.400
Total PV
812.600
Net investmen
800.000
Npv
12.600
Dari hasil perhitungan diatas discount rate yang dicari terletak antara 17 % dan 18 %
Untuk menentukan discount rate yang tepat, dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut:
17 % =
812.600
18 % =
799.400
Perbedaan 1 % =
13.200
812.600
800.000
12600
x 1 % = 0,95 %
13.200
r yang dicari
IRR
= 17 % + 0,95 % = 17,95 %
= 17,95 %
USULAN INVESTASI
Pada umumnya usulan investasi dikelompokkan menjadi 4 (empat) yaitu :
1. Usulan investasi Penggantian Suatu Aktiva (Replacement) merupakan
keputusan yang paling sederhana seperti usulan penggantian assets yang telah usang
dan perlu diganti agar produksi berjalan efisien.
2. Usulan Investasi Perluasan Produk yang telah ada (Expansion of Existing Product)
yang termasuk dalam usulan investasi ini misalnya : usulan penambahan jumlah
mesin baru atau pembukaan pabrik baru, atau investasi penggantian mesin tua dengan
mesin yang baru yang lebih efisien.
3. Usulan Investasi Perluasan Produk Baru (Expansion of new Product Line), untuk jenis
investasi ini hasil yang diharapkan adalah untuk menghasilkan produk baru disamping
tetap menghasilkan produk yang telah diproduksi.
4. Usulan Investasi Lain-Lain (Others), untuk jenis investasi ini dapat menampung sejak
usulan investadi yang tidak masuk kategori di atas, serta mencakup juga investasi
pada harta tak berwujud , misalnya usulan untuk mendorong semangat kerja dan
produktivitas karyawan dengan memasang alat pendingin, system music, keputusan
untuk proyek strategi seperti rencana perluasan ke luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
http://nh0vi3.blog.esaunggul.ac.id/2012/03/27/jenis-jenis-resiko-dalam-investasi/
http://www.seputarforex.com/artikel/forex/lihat.php?
id=65423&title=pilihan_berinvestasi_dan_resiko_berinvestasi
id=65423&title=pilihan_berinvestasi_dan_resiko_berinvestasi
http://informasi-seminar.com/manajemen-risiko-investasi/