Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

EKSPOR DAN IMPOR


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
B.   TUJUAN
BAB II. PEMBAHASAN
A.   EKSPOR
1)    Perkembangan Ekspor
2)    Komposisi dan Struktur Ekspor
B.   IMPOR
1)    Perkembangan Impor
2)    Komposisi dan Struktur Impor
C.   NERACA PERDAGANGAN BILATERAL DAN REGIONAL
BAB III. PENUTUP
A.    KESIMPULAN
B.    SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Sehingga kami telah

menyelesaikan tugas mata kuliah Perekonomian Indonesi dengan membahas

“EKSPOR DAN IMPOR” dalam bentuk makalah.

Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami

hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak

lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala

yang kami hadapi teratasi.

Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada :


1.    Prof. Dr. H. Achmad Gani, SE, MSi yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada

kami sehingga dapat menyelesaikan tugas ini.

2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai

kesulitan sehingga tugas ini selesai.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi

pihak yang membutuhkan, khususnya bagi kami sehingga tujuan yang diharapkan

dapat tercapai, Amiin.

BAB I. PENDAHULUAN
A.  LATAR BELAKANG MASALAH

Berdasarkan berita resmi statistic, BADAN PUSAT STATISTIK No. 62/10/Th. XV,
1 Oktober 2012. Nilai ekspor Indonesia Agustus 2012 mencapai US$14,12 miliar atau
mengalami penurunan sebesar 12,27% dibanding ekspor Juli 2012. Sementara bila
dibanding Agustus 2011 mengalami penurunan sebesar 24,30%. Sedangkan
Nilai impor Indonesia Agustus 2012 sebesar US$13,87 miliar atau turun 15,21%
dibanding impor Juli 2012 yang besarnya US$16,35 miliar, sedangkan jika dibanding
impor Agustus 2011 (US$15,08 miliar) turun 8,02%. Sementara itu, selama Januari–
Agustus 2012 nilai impor mencapai US$126,67 miliar atau meningkat 10,28% jika
dibanding impor periode yang sama tahun sebelumnya (US$114,86 miliar).
Kegiatan ekspor impor didasari oleh kondisi bahwa tidak ada suatu Negara yang
benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi.
Setiap Negara memiliki karakteristik yang berbeda, baik sumber daya alam, iklim,
geografi, demografi, struktur ekonomi dan struktur sosial. Perbedaan tersebut
menyebabkan perbedaan komoditas yang dihasilkan, komposisi biaya yang diperlukan,
kualitas dan kuantitas produk. Maka dari itu antara negara-negara yang terdapat
didunia perlu terjalin suatu hubungan perdagangan untuk memenuhi kebutuhan tiap-
tiap negara tersebut. Transakasi perdagangan internasional yang lebih dikenal dengan
istilah ekspor impor, pada hakikatnya adalah suatu transaksi sederhana yang tidak lebih
dari membeli dan menjual barang antara pengusaha-pengusaha yang bertempat tinggal
atau berdomisili dinegara-negara yang berbeda. Namun dalam pertukaran barang dan
jasa yang menyeberangi laut ataupun darat ini tidak jarang timbul berbagai masalah
yang kompleks antara para pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat
istiadat, dan cara yang berbeda-beda inilah yang menarik perhatian kami untuk
mencermati kembali salah satu kegiatan ekonomi ini.

B.  TUJUAN
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca mendapatkan suatu
gambaran yang lebih jelasmengenai dua hal utama:
1.    Pekembangan perdagangan luar danperdagangan dalam negeri Indonesia.
2.    Perkembangan utang luar negeri Indonesia relative terhadap perkembangan ekonomi,
dan ekpor serta factor-faktor lain yang mempengaruhi perkembangan tersebut.

BAB II. PEMBAHASAN


A.  EKSPOR
Kegiatan ekspor merupakan salah satu faktor penentu dalam menentukan roda
perekonomian di negara kita. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebagai negara yang
sangat kaya raya dengan hasil bumi dan migas, selalu aktif terlibat dalam perdagangan
internasional.
Ekspor secara umum adalah Kegiatan menjual barang atau jasake negara lain.
Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang atau
komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang
secara besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara
pengirim maupun penerima.
Sedangkan pengertian ekspor menurut UU Kepabeanan adalah kegiatan
mengeluarkan barang dari daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari
barang dalam negeri (daerah pabean), barang dari luar negeri (luar daerah pabean),
barang bekas atau baru.
1)   Perkembangan Ekspor
Pengutamaan Ekspor bagi Indonesia sudah digalakkan sejak tahun 1983.Sejak saat
itu,ekspor menjadi perhatian dalam memacu pertumbuhan ekonomi seiring dengan
berubahnya strategi industrialisasi-dari penekanan pada industri substitusi impor ke
industri promosi ekspor.Konsumen dalam negeri membeli barang impor atau konsumen
luar negeri membeli barang domestik,menjadi sesuatu yang sangat lazim. Persaingan
sangat tajam antarberbagai produk. Selain harga, kualitas atau mutu barang menjadi
faktor penentu daya saing suatu produk.
Nilai ekspor Indonesia Agustus 2012 mencapai US$14,12 miliar atau mengalami
penurunan sebesar 12,27 persen dibanding ekspor Juli 2012. Sementara bila dibanding
Agustus 2011 mengalami penurunan sebesar 24,30 persen.
Ekspor nonmigas Agustus 2012 mencapai US$11,26 miliar, turun 14,49 persen
dibanding Juli 2012, sementara bila dibanding ekspor Agustus 2011 turun 22,62 persen
Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari–Agustus 2012 mencapai
US$127,17 miliar atau turun 5,58 persen dibanding periode yang sama tahun 2011,
demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$101,23 miliar atau turun 5,58 persen.
Penurunan ekspor nonmigas terbesar Agustus 2012 terjadi pada lemak dan minyak
hewan/nabati sebesar US$666,3 juta, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada
bahan kimia anorganik sebesar US$10,5 juta.
Adapun selama periode ini pula, ekspor dari 10 golongan barang memberikan
kontribusi terhadap total ekspor nonmigas. Kesepuluh golongan tersebut adalah, lemak
dan minyak hewan nabati, bahan bakar mineral, mesin atau peralatan listrik, karet dan
barang dari karet, mesin-mesin atau pesawat mekanik. Kemudian ada pula bijih, kerak,
dan abu logam, kertas atau karton, pakaian jadi bukan rajutan, kayu dan barang dari
kayu, serta timah.
Ekspor nonmigas ke Cina Agustus 2012 mencapai angka terbesar yaitu US$1,31
miliar, disusul Jepang US$1,28 miliar dan Amerika Serikat US$1,16 miliar, dengan
kontribusi ketiganya mencapai 33,31 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27
negara) sebesar US$1,42 miliar.
Menurut sektor, ekspor hasil industri periode Januari–Agustus 2012 turun sebesar
6,20 persen dibanding periode yang sama tahun 2011, demikian juga ekspor hasil
tambang dan lainnya turun 4,53 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian naik sebesar
2,48 persen.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada periode Januari-Juni
2012 berasal dari Kalimantan Timur dengan nilai US$17,61 miliar (18,16 persen), diikuti
Jawa Barat sebesar US$14,07 miliar (14,51 persen) dan Riau sebesar U$12,89 miliar
(13,30 persen).

2)   Komposisi dan Struktur Ekspor


Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu barang
migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi dan gas adalah
barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas. Barang non migas adalah
barang-barang yangukan berupa minyak bumi dan gas,seperti hasil perkebunan,
pertanian, peternakan, perikanan dan hasil pertambangan yang bukan berupa minyak
bumi dan gas.
Produk ekspor Indonesia Produk ekspor Indonesia meliputi hasil produk pertanian,
hasil hutan, hasil perikanan, hasil pertambangan, hasil industri dan begitupun juga jasa.
a. Hasil Pertanian: Contoh karet, kopi kelapa sawit, cengkeh,teh,lada,kina,tembakau
dan cokelat.
b. Hasil Hutan: Contoh kayu dan rotan. Ekspor  kayu atau rotan tidak boleh dalam
bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk barang setengah
jadi maupun barang jadi, seperti mebel.
c. Hasil Perikanan: Hasil perikanan yang banyak di ekspor merupakan hasil dari
laut. produk ekspor hasil perikanan, antara lain ikan tuna, cakalang, udang dan
bandeng.
d. Hasil Pertambangan: Contoh barang tambang yang di ekspor timah, alumunium,
batu bara tembaga dan emas.
e. Hasil Industri: Contoh semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.
f.  Jasa: Dalam bidang jasa, Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara
lain ke malaysia dan negara-negara timur tengah.
BAB III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

o Sejak tahun 1987 ekspor Indonesia mulai didominasi oleh komoditi non migas dimana pada tahun-
tahun sebelumnya masih didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini terjadi setelah pemerintah
mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di bidang ekspor, sehingga memungkinkan
produsen untuk meningkatkan ekspor non migas.

o banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dari kegiatan ekspor impor dimana masyarakat dan
perekonomian Negara menjadi lebih stabil.

o Banyak cara untuk melakukan kegiatan eskpor impor dengan Negara lain yang membuat produsen
tidak pusing memikirkan bagaimana mengekspor barang atau mengimpor barang dari dan keluar negeri.

o Banyak faktor pendorong untuk melakukan kegiatan ekspor impor sehingga kegiatan ini akan terus
berjalan dikemudian hari.

B. SARAN

o Apabila Indonesia ingin mendapat sisi positif dalam perdagangan Indonesia maka Indonesia harus
mampu melakukan kegiatan ekspor yang lebih banyak dibandingkan dengan kegiatan impor.

o Banyaknya masalah yang terjadi dengan adanya kegiatan ekspor impor ini sehingga pemerintah
dituntut untuk melakukan kebijakan yang benar dan tepat sasaran.

o seharusya pemerintah membuat keringan peraturan bagi barang – barang ekspor dan impor agar
kegiatan tersebut lancar.
DAFTAR PUSTAKA

http://wikipedia/ekspor-indonesia

http://wikipedia/impor-indonesia

http://bps.go.id/nilai-ekspor-indonesia-2012

http://bps.go.id/nilai-impor-indonesia-2012

Dr. Tulus T.H Tambunan, M.A. 1996. Perekonomian Indonesia.

Jakarta: Ghalia Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai